2. data barang, data pelanggan, data
mekanik, transaksi work order dan transaksi
penjualan belum tervalidasi dengan baik.
Belum adanya pengkodean barang yang
membedakan barang yang satu dengan
lainnya.
Terjadi kehilangan informasi yang lampau
misalnya pada jumlah pelanggan.
Tidak dapat menampilkan stok barang yang
ada.
Keamanan data user karena program yang
digunakan menggunakan user log in.
3. Bagaimana merancang suatu sistem informasi
servis kendaraan pada bengkel alvin jaya
motor kabupaten pemalang agar
memudahkan dalam pengolahan datanya dan
menghasilkan suatu informasi yang
berkualitas dan berguna bagi semua pihak
yang membutuhkan.
4. Dalam hal ini, penulis ingin menyampaikan
batasan masalah, yaitu :
Penulis hanya membatasi dalam perancangan
model dari sistem informasi yang akan
dikembangkan meliputi pendataan barang,
pendataan pelanggan, mekanik, work order,
dan transaksi penjualan yang hanya
dilakukan secara tunai, serta laporan barang,
pelanggan, mekanik, work order dan
penjualan. Program aplikasi komputer yang
penulis susun dibuat dengan menggunakan
program Microsoft Visual Basic 6.0.
5.
6. Narasi Sistem Yang Berjalan
• Pelanggan datang ke bengkel untuk meminta jasa servis kendaraan kemudian
menuju ke bagian Administrasi.
• Pelanggan memberikan STNK dan KTP kepada bagian Administrasi. Kemudian
bagian Administrasi mencatat identitas kendaraan dan data pelanggan kedalam
formulir kartu servis.
• Bagian Administrasi membuat formulir Work Order (WO) yang berisi data
pelanggan dan kendaraanya, permintaan pelanggan, keluhan serta uraian
pekerjaan yang akan dikerjakan oleh Mekanik dan ongkos pekerjaan yang harus
di bayar.
• Formulir WO diserahkan kepada bagian Mekanik kemudian Mekanik
megerjakan kendaraan sesuai dengan perintah yang tercantum pada WO.
Mekanik menyerahkan WO yang tervalidasi kepada bagian Administrasi untuk
langkah perhitungan biaya.
• Setelah WO berada di bagian Administrasi dan selesai dilakukan perhitungan
biaya, kemudian langkah selanjutnya bagian Administrasi mencetak Nota
penjualan dan servis sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada
pelanggan sebagai tanda pembayaran dan rangkap kedua diarsipkan dan di
akhir bulan akan dibuat laporan penjualan dan servis yang akan diberikan
kepada Kepala Bengkel.
13. Kesimpulan
Penggunaan sistem secara terkomputerisasi
meminimalkan kesalahan baik dalam proses
pendataan maupun proses transaksi serta
penyimpanan data dalam kapasitas besar (harddisk)
dibandingkan dengan sistem manajemen berkas
yang lebih banyak membutuhkan tempat, serta
keamanan data karena terdapat user log in sistem
sehingga memudahkan pihak perusahaan dalam
melakukan pengawasan, dalam penyajian laporan-
laporan yang dibutuhkan oleh pihak
perusahaan, laporan dapat disajikan dengan lebih
cepat, tepat, dan lebih akurat.