Pendidikan vokasi meenjelang diberlakukannya mea 2015 seminar um magelang
1. Peran Pendidikan Kejuruan
Menghadapi MEA 2015
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, 2016
11
3. Deepening and broaden in AEC 2015
•Coherent approach towards external
economic relations
•Enhanced participation in global
supply networks
• SME Development
• Initiative for ASEAN
Integration
• Competitive Policy
• Consumer protection
• Intellectual Property rights
• Infrastructure development
• Taxation & E-commerce
• Free flow of goods
• Free flow of services
• Free flow of investment
• Freer flow of capital
• Free flow of skilled labor
• Integration 12 sectors
• Food agriculture &
industry
Single
Market and
production
base
Competitive
economic
region
Region fully
integrated
into the
global
economy
Region of
equitable
economic
development
4. A. Goods and manufacturing:
(1) Electronics
(2) Wood based products
(3) Automotives
(4) Rubber based products
(5) Textiles and apparels
(6) Agro-based products
(7) Fisheries
B. Services:
(8) ICT (e-ASEAN)
(9) Healthcare
(10) Air travel
(11) Tourism
(12) Logistics
AEC 2015 : Framework Agreement Sectors &
Protocols in 12 industry sectors :
5. 5
APK pendidikan tinggi masih rendah , khususnya yang
mengambil jalur pendidikan Vocasi di Indonesia
16. Miskin Agak Miskin KayaAgak
Kaya
Cukup
16
Tantangan Kesenjangan Ekonomi:
Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi
Masih terdapat peluang peningkatan akses
bagi SMK sebesar 25 -35 % dari populasi
penduduk usia 16-18 th, umumnya dari
kalangan ekonomi bawah
17. GURU PRODUKTIF SMK
29.4%
28.7%
27.4%
26.8%
26.3%
25.7%
25.7%
24.3%
24.2%
24.1%
23.7%
23.7%
23.5%
22.9%
22.6%
22.1%
22.1%
21.9%
21.5%
20.9%
20.4%
20.3%
19.6%
19.0%
18.9%
18.7%
18.4%
17.9%
16.7%
15.4%
13.7%
13.5%
12.8%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
NUSA TENGGARA BARAT
SUMATERA BARAT
PAPUA
NUSA TENGGARA TIMUR
SULAWESI TENGAH
MALUKU
KEPULAUAN RIAU
SULAWESI UTARA
NANGROE ACEH DARUSSALAM
MALUKU UTARA
PAPUA BARAT
JAWA TENGAH
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN SELATAN
JAWA TIMUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
JAWA BARAT
DI YOGYAKARTA
SULAWESI BARAT
DKI JAKARTA
SUMATERA UTARA
SULAWESI TENGGARA
BALI
JAMBI
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN BARAT
BANTEN
RIAU
LAMPUNG
KALIMANTAN TENGAH
GORONTALO
Guru
Produktif
35,057
22%
Guru
Normatif,
Adptif
126.599
78%
Permendiknas No. 28 Tahun 2009 tentang Standar
Kompetensi Kejuruan SMK terdapat :
- 6 BIDANG STUDI KEAHLIAN
- 40 PROGRAM KEAHLIAN
- 121 KOMPETENSI KEAHLIAN
19. Kerangka Kerja Penyelarasan
Sisi Pasokan
(Supply Side)
Sisi Permintaan
(Demand Side)
Kemendiknas/Kemen
ag & Kementerian
lainnya sebagai
penyelenggara
pendidikan
Dunia Industri dan
Dunia Usaha (DUDI)
sebagai pengguna
keluaran pendidikan
Dimensi Penyelarasan: Kuantitas, Kualitas/Kompetensi, Lokasi, Waktu
19
20. Tahapan Penyelarasan
SisiPermintaanSisiPasokanPenyelarasan
Kajian
Pemetaan 4
Dimensi
Pemetaan &
Analisis
Kebijakan
Kajian
Pemetaan 4
Dimensi
Pemetaan &
Analisis
Kebijakan
Pengem
bangan
Model &
Perangkat
Lunak
Inteligen
Dinamis
Analisis Efektivitas
Implementasi Kebijakan
Perancangan
Pengukuran
Kinerja
Pengukuran & Analisis
Kinerja Saat Ini
PenetapanTargetKinerja&PerumusanStrategi
ImplementasiRumusanStrategi&Pendampingan
Monitoring&EvaluasiCapaianImplementasi
Pengem
bangan
Sistem
Mgmt
Basis
Data
IdentifikasiKajian&ProgramyangTelahDilakukan
PenyelarasanTerminologi&Level(KKNI)
Analisis Kesenjangan Permintaan & Pasokan
Persiapan&PilotProject
KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia (Indonesia Qualification Framework
IQF) telah disusun untuk PT, sedang dilengkapai untuk SMK, dan sedang disusun untuk
Kursus 20
21. Proposal 2 : : Peningkatan Mutu dan akses melalui
Pembinaan Terfokus
21
3
22. 2015
• RKB = 3600 Ruang
• USB = 136 Unit
• RPS = 1.543 Ruang
• Peralatan = 1.718 Set
• BOS = 4,851 juta Siswa
• PIP = 970.378 Siswa
• Beasiswa = 19.655 Siswa
2015
2019
Ketercapaian 2019/ Kontrak Kinerja
Baseline :
• Siswa SMA:SMK = 49%:51%
• APK SMK = 33%
• SMK Rujukan= 109 Sekolah
Program Dukungan Bagi SMK
2015 - 2019
22
2016
• RKB = 4500 Ruang
• USB = 120 Unit
• RPS = 2.800 Ruang
• Peralatan = 3.108 Set
• BOS = 5,199 juta Siswa
• PIP = 1,039 Juta Siswa
• Beasiswa = 20.245 Siswa
2017
• RKB = 4.561 Ruang
• USB = 93 Unit
• RPS = 2.543 Ruang
• Peralatan = 2.108 Set
• BOS = 5.407 juta Siswa
• PIP = 1,081 juta Siswa
• Beasiswa = 20.852 Siswa
2018
• RKB = 4200 Ruang
• USB = 91 Unit
• RPS = 3.243 Ruang
• Peralatan = 5.108 Set
• BOS = 5,624 juta Siswa
• PIP = 1,124 juta Siswa
• Beasiswa = 21.478 Siswa
2019
• RKB = 4200 Ruang
• USB = 102 Unit
• RPS = 3.543 Ruang
• Peralatan = 5.108 Set
• BOS = 5,849 juta Siswa
• PIP = 1,169 juta Siswa
• Beasiswa = 22.122 Siswa
• Siswa SMA:SMK = 40%: 60%
• APK SMK = 44 %
• SMK Rujukan= 1.650 Sekolah
23. 23
1. Setiap tahun Animo Lulusan SLTP yang mau masuk ke SMK meningkat 9 % dengan
total pendaftar 2.102.160 di tahun 2014
2. Rata-rata kenaikan Daya tampung SMK adalah 8 % dan di tahun 2014 hanya bisa
menerima 1.659.470 siswa
3. Daya tampung SMK belum meningkat secara signifikan karena dukungan akses SMK
terbatasa dan makin sedikitnya Kab/Kota yang mampu menyediakan lahan untuk
pembangunan USB SMK
1,721,531
1,810,899
1,861,173
1,892,555
1,921,919
2,102,160
1,244,538
1,360,081
1,413,241
1,445,199
1,527,778
1,659,470
-
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik Perkembangan Animo Pendaftar ke SMK
Pendaftar
Diterima
25. Original Terms New Terms
• Evaluation
• Synthesis
• Analysis
• Application
• Comprehension
• Knowledge
•Creating
•Evaluating
•Analysing
•Applying
•Understanding
•Remembering
(Based on Pohl, 2000, Learning to Think, Thinking to Learn, p. 8)
26. BLOOM’S REVISED TAXONOMY
Creating
Generating new ideas, products, or ways of viewing things
Designing, constructing, planning, producing, inventing.
Evaluating
Justifying a decision or course of action
Checking, hypothesising, critiquing, experimenting, judging
Analysing
Breaking information into parts to explore understandings and relationships
Comparing, organising, deconstructing, interrogating, finding
Applying
Using information in another familiar situation
Implementing, carrying out, using, executing
Understanding
Explaining ideas or concepts
Interpreting, summarising, paraphrasing, classifying, explaining
Remembering
Recalling information
Recognising, listing, describing, retrieving, naming, finding
27. Analysing
The learner breaks learned information into its parts to
best understand that information.
– Comparing
– Organising
– Deconstructing
– Attributing
– Outlining
– Finding
– Structuring
– Integrating
Can you break information into parts to explore
understandings and relationships?
Each of these is
a thinking skill
that should be
explicitly taught
to students.
28. Evaluating
The learner makes decisions based on in-depth
reflection, criticism and assessment.
– Checking
– Hypothesising
– Critiquing
– Experimenting
– Judging
– Testing
– Detecting
– Monitoring
Can you justify a decision or course of action?
29. Evaluating: Potential Activities and
Products
• Prepare a list of criteria to judge…
• Conduct a debate about an issue of special interest.
• Make a booklet about five rules you see as
important. Convince others.
• Form a panel to discuss views.
• Write a letter to. ..advising on changes needed.
• Write a half-yearly report.
• Prepare a case to present your view about...
30. Creating
The learner creates new ideas and information
using what has been previously learned.
– Designing
– Constructing
– Planning
– Producing
– Inventing
– Devising
– Making
Can you generate new products, ideas, or ways
of viewing things?
32. Tatakelola
Teaching Factory
Di SMK
(Berbagi)
Sumberdaya
SDM dan Fasilitas
(Sentuhan)
TIK
Dalam manajemen
(Integrasi)
Proses
Pembelajaran dg
produksi
Efisiensi &Efektivitas
(Mengurangi Input,
Meningkatkan Hasil)
TEACHING FACTORY
DI SMK
• Tatakelola Produk, proses dan pelanggan;
• Keuangan
• Marketing & Promosi
• Legalitas
• Bahan baku
• Kesesuaian dg Kurikulum;
• Beban mengajar & produksi;
• Penilaian
• Pembelajaran soft skills
• Entrepreneurship
• SDM
• Faisilitas
• Infrastruktur
• Energi
• Jaringan komunikasi
37. 1. HOTS = High Order Thinking Skills adalah kombinasi antara technical Skills/ hard
skills dengan soft skills;
2. HOTS hanya dapat diperoleh melalui kombinasi pembelajaran di kelas, di bengkel, di
industri dan dilapangan;
3. HOTS bisa jadi memerlukan durasi waktu pendidikan 3 tahun atau 4 tahun .
39. 1. Memiliki peserta didik > 1000 siswa
2. guru produktif yg cukup ~ > 75
3. lahan yg siap dikembangkan>5000 m2;
4. jaringan kerja sama industri > 100 industri;
5. fasilitas sarana dasar yg baik;
6. Letak sekolah di lokasi strategis;
7. kinerja baik, khususnya dalam bidang
kebekerjaan, dan nilai UN;
8. Memiliki fasilitas kemampuan sebagai TUK;
9. Para siswanya berkarakter baik.
KRITERIA & Fungsi SMK RUJUKAN
1. Sebagai SMK yang unggul, efektif
dan berakses besar;
2. Tempat TUK dan ujian online teori
kejuruan;
3. Sebagai SMK ICT Center;
4. Pusat promosi lulusan SMK dan
kerjasama industri;
5. Pendampingan guru SMK aliansi;
6. Pengembangn bahan ajar SMK;
7. Pendamping bagi USB SMK Negeri
dan swasta di tahun 1-2.
KRITERIA FUNGSI
1. Tujuan: Peningkatan mutu lulusan dengan akses besar, efektif dalam pembelajaran;
2. Target : adanya SMK yang dijadikan rujukan tentang Pengelolaan institusi , proses
pembelajaran, penilaian, layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK.
3. Sasaran : 1650 SMK Rujukan yang memiliki @ 3-4 SMK aliansi.
40. SMK
Rujukan #1
SMK Aliansi 1
SMK Aliansi 2
SMK Aliansi 3
SMK Aliansi 4
SMK
Rujukan # n
SMK Aliansi 1
SMK Aliansi 2
SMK Aliansi 3
SMK Aliansi 4
Sekolah Efektif :
1. Kepemimpinan yang profesional;
2. Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil
pembelajaran;
6. Penguatan/pengayaan/pemantapan
positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab
peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang
kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi
pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-
sekolah-industri.
(Harris and Bennett, 2001)
SMK Rujukan & SMK Aliansi
41. 1.650 12.677
13%
SMK Rujukan
Total SMKdibanding
Jumlah SMK
Jumlah Siswa
42%
1,894,154
Siswa SMK Rujukan
4.415.779
Total Siswa SMK
dibanding
VS
42. Tahapan Pengembangan SMK Rujukan
No Tahun Jumlah
SMK
Rujukan
SMK Rujukan
yang membuka
program 4 Tahun
SMK Rujukan
yang Memiliki
Teaching Factory
SMK Rujukan yang
Terakreditasi
Internasional
1 2014 109 30 60 20
2 2015 300 160 320 75
3 2016 638 200 500 125
4 2017 975 240 680 160
5 2018 1213 260 860 180
6 2019 1650 275 1000 210
1. Program SMK 4 Tahun untuk mendukung penyediakan tenaga profesional skill tinggi;
2. Bekerjasama / terakreditasi secara internasional maknanya SMK Rujukan telah diakui
dan diakreditasi oleh industri, lembaga, institusi dan asoisasi profesi internasional;
3. Daya tampung siswa SMk Rujukan sampai dengan thn 2019 = 2,79 juta atau 49,3%.
4. Jumlah siswa yang dilayani termasuk siswa aliansinya adalah diproyeksikan
mencapai 4,23 Juta atau 74, 8 % dari total siswa SMK 5,65 juta di tahun 2019.
45. Capaian Pembelajaran (learning
outcomes): internasilisasi dan akumulasi
ilmu pengetahuan, pengetahuan,
pengetahuan praktis,ketrampilan, afeksi,
dan kompetensi yang dicapai melalui
proses pendidikan yang terstruktur dan
mencakup suatu bidang ilmu/keahlian
tertentu atau melalui pengalaman kerja.
Deskripsi Kualifikasi pada KKNI
merefleksikan capaian pembelajaran
(learning outcomes) yang peroleh
seseorang melalui jalur
• pendidikan
• pelatihan
• pengalaman kerja
• pembelajaran mandiri
The share of Science, Knowledge, Knowhow
and Skills in each IQF level may vary according
to the national qualification assessment
established by all concerned parties.
46. Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
46
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Kompetensi
lulusan
(Sikap,
Keterampila
n,
Pengetahuan
)
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses
Penilaian
Dokumen
Kurikulum
UU Sisdiknas
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Proses
Pembelajaran
KI-KD Mapel
Bervariasi Standar
(produk)
Variasi (normal, pengayaan, remedi)
Standar
(materi dan proses)
Konteks
Standar
47. 47
Mata Pelajaran
Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 20 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk
SMK)
26 26 26
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
48. 48
MATA PELAJARAN
KELAS Original KELAS Reform
X XI XII X XI XII
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 Matematika 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 3 3
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
Kelompok C (Peminatan) 24 24 24 24 24 24 24 24 23 23 16 16
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Fisika 2 2 2 2 - - 3 3 - -
11 Pemrograman Dasar 2 2 2 2 - - 3 3 - -
12 Sistem Komputer 2 2 2 2 - - 3 3 - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Pengetahuan Broadcasting 3 3 - - - - 4 4 - - - -
14 Pengetahuan Listrik, Elektronika dan Digital 6 6 - - - - 5 5 - - - -
15 Teknologi Penyiaran 6 6 - - - - 4 4 - - - -
16 Simulasi Digital 3 3 - - - - 3 3 - - - -
C3. Paket Keahlian
Pertelevisian dan Radio
17 Perekaman - - 4 4 4 4 - - 6 6 8 8
18 Editing - - 4 4 4 4 - - 5 7 6 6
19 Skenario - - 4 4 4 4 - - 6 6 6 6
20 Produksi Acara - - 6 6 12 12 - - 6 6 12 12
TOTAL 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
49. SPEKTRUM TAHUN 2008 KE 2013
49
NO
08
NO
13
BIDANG STUDI/KEAHLIAN
2008 2013
JUMLAH
PROGRA
M STUDI
JUMLAH
KOMPETENSI
KEAHLIAN
JUMLAH
PROGRAM
KEAHLIAN
JUMLAH
PAKET
KEAHLIAN
(PEMINATAN)
1 1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66 18 62
2 2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
3 9 3 7
3 3 KESEHATAN 2 6 2 6
4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22 - -
4 SENI RUPA DAN KRIYA (2013) - - 2 10
5 SENI PERTUNJUKAN (2013) - - 5 7
6 PARIWISATA (2013) - - 4 7
5 7 AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI 7 14 6 16
8 PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013) - - 3 8
6 9 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4 3 5
JUMLAH 40 121 46 128
50. Peta Persaingan dalam MEA 2015
1. Lembaga pendidikan Vokasi di Indonesia mendapat
tantangan dari lembaga sejenis di ASEAN pasca MEA 2015;
2. Mobilitas lulusan Vokasi menjadi lebih terbuka, dan akan
dimenangkan oleh lulusan Vokasi yang bermutu dan capable
dalam menyesuaikan dengan kultur di industri;
3. Industri di ASEAN akan memperoleh peluang yang lebih
besar untuk merekrut SDM dari seluruh ASEAN;
4. Standar kualitas lulusan di pendidikan Vokasi harus segera
ditetapkan untuk memberikan pegangan semua stake holder
dalam menyikapi persaingan;
5. KKNI harus segera mendapat jabaran yang riil, agar dapat
dijadikan pedoman bagi SMK, Institusi atau pendidikan tinggi
Vocasi dalam mendidik siswa/mahasiswanya. 50