SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
AFI PARNAWI, M.Pd

 Matakuliah : Psikologi Belajar
 Semester /SKS : 2 /2 sks
 Jurusan : Pendidikan Agama Islam
 Dosen Pengampu : Afi Parnawi, M.Pd
-

 Matakuliah ini mengkaji dan menganalisis berbagai teori belajar
yang bersifat deskriptif dan upaya pembelajaran yang bersifat
preskreptif dilandasi berbagai pendekatan. Pemanfaatan sumber
belajar baik yang didesain maupun non desain untuk kepentingan
pembelajaran. Berbagai contoh dan analisis praktek pembelajaran.
Pemahaman karakteristik internal peserta didik, dan upaya
pembelajaran yang didasarkan pada teori belajar, Analisis kasus
praktek pembelajaran.
Deskripsi Perkuliahan

 a. Kompetensi Umum
 Setelah berakhirnya semester empat mahasiswa yang mengikuti
perkuliahan ini akan mampu:

 Menganalisis teori-teori belajar dan landasan filosofisnya,
mengembangkan model pembelajaran yang berpijak pada
berbagai pandangan tentang teori belajar, memanfaatkan
sumber belajar dalam pembelajaran dan menganalisis
kasus dalam pembelajaran.
Tujuan Perkuliahan

Setelah berakhirnya semester kedua mahasiswa yang mengikuti
perkuliahan ini akan mampu:
1. Mengidentifikasi teori belajar yang bersumber dari teori:
behvioristik, kognitif, kontruktivistik.
2. Mengidentifikasi pembelajaran yang berpijak pada teori
behvioristik, kognitif, kontruktivistik.
3. Menjelaskan azas dan prinsip Belajar dan Pembelajaran
4. Memberikan contoh-contoh pembelajaran yang berpijak
pada teori belajar behvioristik, kognitif, kontruktivistik.
5. Membandingkan antar teori belajar
6. Mengevaluasi praktek pembelajaran berdasarkan
landasan teoritik dari teori belajar dan pembelajaran.
Kompetensi Khusus

 IQ (Intelligence Quotient)
1. Pengertian IQ
Menurut David Wechsler, inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir
secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus
disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes
kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan
seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan, dapat dikatakan pula IQ
atau Intelligence Quotient adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dari seseorang yang
merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan dan mengolah informasi menjadi fakta.
IQ, EQ & SQ serta
Kreativitas

1. Kecerdasan visual (kecerdasan gambar) yaitu untuk keterampilan atau
bakat arsitak, seniman dan designer.
2. Kecerdasan verbal atau linguistik (kecerdasan berbicara) yaitu keterampilan
bagi mereka yang memiliki kecerdasan pengarang atau menulis, guru, penyiar radio,
pemandu acara, presenter, pengacara, penterjemah, dan pelawak.
3. Kecerdasan musik yaitu keterampilan seperti pengubah lagu, pemusik, penyanyi,
disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier (pemandu
suara dan bunyi).
4. Kecerdasan logis atau matematis (kecerdasan angka) yaitu keterampilan bagi
mereka yang memiliki kecerdasan seperti ahli metematika, ahli astronomi, ahli pikir,
ahli forensik, ahli tata kota , penaksir kerugian asuransi, pialang saham.
5. Kecerdasan interpersonal atau cerdas diri yaitu keterampilan atau keahlian bagi
mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ulama, pendeta, guru, pedagang,
resepsionis, pekerja sosial, perantara dagang, pengacara, manajer sumber daya
manusia.
6. Kecerdasan intrapersonal (cerdas bergaul) yaitu profesi yang cocok bagi mereka
yang memiliki kecerdasan peneliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli
purbakala, ahli etika kedokteran.
Laurel Schmidt membagi kecerdasan dalam tujuh macam, antara lain yaitu:

Pada tahun 1904, dua orang asal Perancis yaitu Alfred Binet dan Theodor Simon
merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa
yang memerlukan kelas-kelas khusus yaitu anak-anak yang kurang pandai, alat tes itu
dinamakan tes Binet-Simon. Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika
mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah
menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan)
antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet.
Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang
bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes
Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia
13 tahun.
2. Pengukuran Inteligensi

a. Faktor bawaan atau keturunan.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa faktor genetik
dapat mempengaruhi taraf intelegensi seseorang. Jika
kedua orang tua memiliki intelegensi, besar kemungkinan
anaknya memiliki intelegensi tinggi pula. Akan tetapi tidak
semua fakta itu benar, ada yang kedua orang tuanya
memiliki taraf intelegensi tinggi tetapi mempunyai anak
dengan taraf intelegensi tingkat rata-rata atau bahkan
dibawah rata-rata.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi IQ anak, antara
lain yaitu:

1. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang bertanggung jawab
terhadap pendidikan dan perkembangan anak dalam berbagai aspek,
tugas penting orang tua akan sangat mendukung apabila mampu
menciptakan suasana rumah menjadi tempat tinggal sekaligus
sebagai basis pendidikan. Maka dari itu lingkungan keluarga harus
memberikan stimulus positif untuk menyiapkan kondisi yang kondusif
guna tercapainya perkembangan yang optimal bagi seorang anak.
b. Faktor Lingkungan

 Lingkungan sekolah yaitu lingkungan formal yang mempunyai
struktur dan program yang baku. Menurut hasil penelitian,
bahwa otak manusia pada saat dilahirkan kurang lebih sama.
Makin banyak otak digunakan makin banyak jaringan otak
terbentuk, sebaliknya jika otak jarang digunakan maka akan
semakin berkurang jaringan otak tersebut. Maka dari itu,
pendidikan anak usia dini sangat penting dalam upaya
optimalisasi potensi anak, dengan demikian tuntutan bagi
pendidik untuk menjadikan pengalaman belajar anak menjadi
pengalaman belajar yang menyenangkan untuk
mengoptimalkan perkembangan anak di masa yang akan
datang.
2. Lingkungan sekolah

 Dalam masyarakat anak akan bergaul dengan orang lain
sehingga baik langsung maupun tidak langsung akan saling
mempengaruhi pembentukan pribadi anak.
Adapun fungsi peranan masyarakat dalam pembentukan pola
pikir anak.
a. Dengan melihat yang terjadi di dalam masyarakat, anak
akan mendapatkan pengalaman langsung sehingga
pengalaman tersebut akan mudah diingat.
b. Pendidikan anak-anak yang berasal dari masyaakat akan
kembali kemasyarakat juga.
c. Di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang mungkin
belum didapat dari lingkungan formal lain.
3. Lingkungan masyarakat

 a. Melakukan pembelajaran secara dini bagi anak
Kecerdasan anak tidak dapat tumbuh dengan sendirinya,
tetapi harus dirangsang, diantaranya dengaan melakukan
pembelajaran secara dini bagi anak. Seperti diperkenalkaan
pada kegiatan membaca dan menulis. Kegiatan semacam ini
dapat merangsang daya ingat anak terhadap benda tersebut
sekaligus memperkenalkan anak akan bentuk huruf dan
tulisan. Begitu pula dengan kemampuan dasar matematika,
dapat dirangsang melalui cara sederhana seperti menghitung
jumlah anak tangga, menghitung panjang masa dengan
jengkal si anak, mengukur tinggi dan berat badannya sendiri.
4. Langkah-langkah yang perlu dikembangkan untuk
menumbuhkan IQ anak antara lain:

1. Bahasa
Perkembangan bahasa sangat tergantung dari stimulasi banyak mendengar
kata-kata melalui pembicaraan radio, type, dan kata-kata yang biasa diucapkan
oleh orang tuanya, serta melalui dongeng atau cerita.
2. Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi anak membutuhkan syarat mutlak yakni melalui pola
asuh yang penuh perhatian dan kasih sayang.
3. Musik
Stimulasi melalui belajar musik sejak dini dapat membangun kapasitas otak
untuk berfikir visual spasial, matematika dan logika. Masa yang paling baik
adalah usia tiga sampai sepuluh tahun sebab stimulasi suara musik telah
sempurna ditangkap oleh otak.
Dalam memberikan stimulasi pada anak, 3 aspek perkembangan
yang dibutuhkan yaitu:

 Beberapa ciri dari perilaku individu yang memiliki
kecerdasan tinggi adalah sebagai berikut:
a. Memiliki daya adaptasi yang tinggi yaitu perilaku cerdas
cepat membaca dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Perilaku cerdas berorientasi kepada keberhasilan yaitu
tidak takut gagal dan selalu optimis.
c. Memiliki sikap jasmaniyah yang baik, yaitu jika seorang
siswa yang intelegen ketika pelajaran berlangsung duduk
dengan baik, menempatkan bahan yang dipelajari, dan
memegang alat tulis dengan baik.
d. Mempunyai motivasi yang tinggi.
e. Memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja dalam
bilangan dan keevesiensian dalam berbahasa.
f. Kemampuan mengamati dan menarik kesimpulan dari
hasil pengamatan secara cepat dan tepat.
g. Memiliki kemampuan mengingat yang cukup tinggi dan
mempunyai imajinasi yang tinggi
-

 a. Makan secara teratur, serta makan makanan yang
mengandung nutrisi untuk kesehatan otak.
b. Istirahat yang cukup.
c. Memotivasi diri untuk selalu optimis dan
menghilangkan rasa malas.
d. Selalu berfikir positif.
e. Dapat membagi waktu untuk berbagai kegiatan yang
dilakukan.
f. Dapat mengembangkan keterampilan yang dimiliki
melalui pelatihan khusus.
Beberapa cara untuk meningkatkan IQ
(Kecerdasan Intelektual) yaitu:

 1. Pengertian EQ
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali,
mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang
lain secara mendalam sehingga kehadirannya
menyenangkan dan didambakan oleh oaraang lain.
Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi
memberi tujuh kerangka kerja kecakapan ini, yaitu:
1. Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola
diri sendiri.
2. Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk
mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri
yang tinggi.
3. Pengaturan diri yaitu bentuk kecakapan dalam
mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat seperti
dipercaya , kewaspadaan , adaptabilitas, dan inovasi.
B. EQ (Emotional Quetient)

 4. Motivasi yaitu bentuk kecakapan untuk meraih
prestasi , berkomitmen, berinisiatif, dan optimis.
5. Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam
menentukan seseorang harus menangani suatu
hubungan.
6. Empati yaitu bentuk kecakapan untuk memahami
orang lain, berorientasi pelayanan dengan
mengembangkan orang lain. Mengatasi keragmana
orang lain dan kesadaran politis.
7. Ketrampilan sosial yaitu betuk kecakapan dalam
menggugah tenggapan yang dikehendaki pada orang
lain . kecakapan ini meliputi pengaruh , komunikasi,
kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen
konflik, pengikat jaringan, kolaboradi dan kooperasi
serta kemampuan tim.
-

 Kecerdasan emosional juga dapat diartikan dengan
kemampuan untuk “menjinakkan” emosi dan
mengarahkannya ke pada hal-hal yang lebih positif.
Seseorang dapat melakukan sesuatu dengan didorong oleh
emosi, dalam arti bagaimana yang bersangkutan dapat
menjadi begitu rasional di suatu saat dan menjadi begitu
tidak rasional pada saat yang lain.
2. Jenis dan Sifat Emosi


1. Mengenali emosi diri
Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi
apa yang sesungguhnya Anda rasakan.
2. Melepaskan emosi negative
Kemampuan untuk memahami dampak dari emosi negatif
terhadap diri Anda.
3. Mengelola emosi diri sendiri
Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian
diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah
sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan.
4. Memotivasi diri sendiri.
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal
yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk
memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk
berkreasi.
3. Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosi (EQ).

 Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan
ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut
sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini
merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.
6. Mengelola emosi orang lain
Jika ketrampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka
ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain.
Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang
muncul dari interaksi antar manusia.
 7. Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan
mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan
kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja
sama tim yang tangguh dan andal.
5. Mengenali emosi orang lain

1. PRIA
a. Secara sosial mantap.
b. Mudah bergaul.
c. Tidak mudah gelisah dan takut.
d. Bertanggungjawab.
e. Humoris.
f. Bermoral.
g. Simpatik dan hangat dalam berhubungan.
h. Kehidupan emosionalnya kaya dan wajar.
i. Nyaman dengan dirinya dan orang lain.
2.
WANITA
a. Tegas dan berani mengungkapkan perasaannya secara
langsung dan wajar.
b. Berfikir positif, mudah bergaul dan ramah.
c. Mudah menerima orang baru.
d. Nyaman dengan dirinya, ceria, terbuka terhadap
pengalamannya, sensual, dan spontan.
4. Karakter Orang yang Ber-EQ Tinggi.

1. Pengertian SQ.
Kecerdasan spritual tersusun dalam dua kata yaitu
“kecerdasan” dan “spiritual”. Kecerdasan adalah
kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya, terutama masalah yang menuntut
kemampuan fikiran.
C. SQ (Spiritual Quetient)

 Gambaran utuh kecerdasan manusia dapat dilengkapi
dengan perbincangan mengenai kecerdasan spiritual (SQ).
Kamus webster mendefinikasikan ruh sebagai “prinsip yang
menghidupkan atau vital, hal yang memberi kehidupan
pada organisme fisik dan bukan pada unsur materinya,
nafas kehidupan. Pada dasarnya manusia adalah mahluk
spiritual karena selalu terdorong oleh kebutuhan untuk
mengajukan pertanyaan mendasar atau pokok. Dalam
pembahasan mengenai dasar neurologis SQ, secara harfiah
SQ beroperasi dari pusat otak yaitu dari fungi-fungsi
penyatu otak. SQ mengintegrasikan semua kecerdasan kita,
SQ menjadikan kita mahluk yang benar benar utuh secara
intelektual, emosional, spiritual.
-

 Banyak sekali karya kreatif, yang tentunya dihasilkan
oleh orang-orang cerdas, yang manfaatnya banyak
dirasakan masyarakat.
 Ada tiga pola kerja manusia yang harus kita mengerti,
A. Pola kerja manual yakni pola kerja yang mengandalkan
otot atau tenaga fisik seperti perkerjaan angkat junjung
membersihkan rumah dan sebagainya.
B. Pola kerja admisnistratif yakni pola pekerjaan yang
mengandalkan rasio seperti mengetik, menghitung dan
sebagainya.
C. Pola pekerjaan kreatif yakni pola pekerjaan yang lebih
mengandalkan kemampuan dan kesucian inteleksi.
2. Memahami SQ

 3. Menggunakan SQ
Dalam istilah evolusioner, karya neurobiologis tentang bahasa dan
representasi simbolis deacon menunjukan bahwa kita telah
menggunakan SQ secara harfiah untuk menumbuhkan otak
manusia kita. SQ telah menyalakan kita untuk menjadi manusia
apa adanya sekarang dan memberi potensi untuk menyala lagi
untuk tumbuh dan berubah serta menjalani lebih lanjut evolusi
potensi manusiawi kita.
Kita menggunakan SQ untuk berhadapan dengan masalah
eksistensial yaitu saat kita secara pribadi merasa terpuruk, terjebak
oleh kebiasaan, kekhawatiran, dan masalah masa lalu kita
misalnya akibat penyakit dan kesedihan. SQ menjadikan kita sadar
bahwa kita mempunyai masalah eksitensial dan membuat kita
mampu mengatasinya atau setidaknya bisa berdamai dengan
masalah tersebut.
-

Tokoh : Pavlov, Thorndike, Watson, Guthrie, dll.
 Tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman (interaksi stimulus-respon).
 Berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang
berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan
praktek pendidikan dan dikenal sebagai aliran
behavioristik.
 Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.
Teori Belajar
Behaviorisme

 Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.
Mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang
pasif; dengan model hubungan stimulus – respon.
 Respon atau perilaku tertentu akan muncul melalui
pelatihan atau pembiasaan semata.
 Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman

-
 Berkembang sebagai protes terhadap teori perilaku yang
berkembang sebelumnya.
 Memiliki perspektif bahwa peserta didik memproses
informasi melalui upaya mengorganisir, menyimpan, dan
menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dan
pengetahuan yang telah ada.
 Peneliti yang mengembangkan : Ausubel, Bruner, dan
Gagne.

2. Teori Belajar
Kognitivisme

Tokoh : J.J. Piaget, Vigotsky.
 Konstruktivisme : upaya membangun tata susunan hidup yang
berbudaya modern.
 Proses asimilasi dan penghubungan pengalaman atau pelajaran
yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki.
 Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak tiba-tiba.
 Pembelajaran bersifat generatif : tindakan mencipta suatu makna
dari apa yang dipelajari.
 Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang
siap untuk diambil dan diingat.
 Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi
makna melalui pengalaman nyata.

 4.
3. Teori Belajar
Konstruktivisme

 Tokoh : J.J. Piaget, Vigotsky.
  Konstruktivisme : upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
  Proses asimilasi dan penghubungan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan
pengertian yang sudah dimiliki.
  Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas dan tidak tiba-tiba.
  Pembelajaran bersifat generatif : tindakan mencipta suatu makna dari apa yang dipelajari.
  Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan
diingat.
  Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman
nyata.

 4.
3. Teori Belajar
Konstruktivisme

Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu
sendiri.
 Belajar dianggap berhasil jika siswa memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri.
 Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa
mengembangkan dirinya (mengenal diri mereka sendiri;
membantu mewujudkan potensi yang ada.

a) Carl Roger membedakan 2 ciri belajar :
1. Belajar yang bermakna
Jika dalam proses pembelajaran melibatkan
aspek pikiran dan perasaan.
2. Belajar yang tidak bermakna
Hanya melibatkan aspek pikiran.
4. Teori Belajar
Humanisme

 Peranan guru :
* Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif.
* Membantu siswa memperjelas tujuan belajarnya.
* Membantu siswa memanfaatkan cita-citanya sebagai
pendorong belajar.
* Menyediakan berbagai sumber belajar
* Menerima pertanyaan, pendapat, serta perasaan siswa
sebagaimana adanya.
b) Arthur Combs :
 Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu.
 Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau
tidak relevan dengan kehidupan siswa.
 Penting, bagaimana membawa siswa memperoleh arti bagi
pribadinya dan menghubungkannya dengan kehidupannya.
 Hal-hal yang memiliki sedikit hubungan dengan diri, makin
mudah untuk terlupakan.
-

a) Ciri-Ciri Teori Behavioristik :
 1. Bersifat mekanistis
 2. Menekankan peranan lingkungan
 3. Menekankan pentingnya latihan
 4. Mementingkan mekanisme hasil belajar
5. Teori Belajar
Behavioristik

b) Aplikasi Teori Behavioristik Terhadap Pembelajaran Siswa :
 1. Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap ,
 materi disampaikan secara utuh oleh guru
 2. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat
 yang diikuti contoh-contoh
 3. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai pada yang
 kompleks
 4. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
 5. Kesalahan harus segera diperbaiki
 6. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang
diinginkan
 dapat menjadi kebiasaan
 7. Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.
-
 Transfer belajar adalah pengaruh yang diperoleh pada
waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang
dilakukan kemudian.
 1. Transfer Positif
Transfer positif yaitu transfer yang berakibat baik
terhadap kegiatan belajar selanjutnya.
 2. Transfer Negatif.
Transfer negatif yaitu transfer yang berakibat buruk
terhadap kegiatan belajar selanjutnya.
 3. Transfer Vertikal
Transfer vertikal adalah transfer yang berakibat baik
terhadap kegiatan belajar dalam mempelajari
pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau rumit.
 4. Transfer Lateral
Transfer Lateral yaitu transfer yang berakibat baik
terhadap kegiatan belajar pengetahuan/keterampilan
yang sederajat.
Transfer Belajar
 . Taraf Intelegensi dan Sikap
Metode Guru dalam Mengajar
Isi Mata Pelajarn
Faktor Transfer Belajar

 1. Buatlah deskripsi
Belajar Ketrampilan

More Related Content

What's hot

Penyesuaian diri pada remaja
Penyesuaian diri pada remajaPenyesuaian diri pada remaja
Penyesuaian diri pada remajaQoimah Adielah
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )m44y44nk
 
Materi seminar parenting meneladani rasulullah saw sebagai pantuan, cerminan,...
Materi seminar parenting meneladani rasulullah saw sebagai pantuan, cerminan,...Materi seminar parenting meneladani rasulullah saw sebagai pantuan, cerminan,...
Materi seminar parenting meneladani rasulullah saw sebagai pantuan, cerminan,...Namin AB Ibnu Solihin
 
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusKegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusWinda Hastuti
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitifNhia Item
 
24 pembelajaranmicroteaching
24 pembelajaranmicroteaching24 pembelajaranmicroteaching
24 pembelajaranmicroteachingJunaidi Arifin
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikQuratul Aini
 
Makalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anMakalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anLinbud
 
Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamKurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamWina Ariyani
 
KONSEP DASAR EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING
KONSEP DASAR EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELINGKONSEP DASAR EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING
KONSEP DASAR EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELINGMuslikahfipunnes
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakM N Habibah
 
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptxHAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptxNurLita34
 
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia diniRiszki Alfiah Rahmah
 
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarfaktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarYuli Yanti
 
Motif dan motivasi
Motif dan motivasiMotif dan motivasi
Motif dan motivasielmakrufi
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisLanggeng Prayogo
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorIndra Yudha Wijaya
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajarAldi Rizaldi
 

What's hot (20)

Penyesuaian diri pada remaja
Penyesuaian diri pada remajaPenyesuaian diri pada remaja
Penyesuaian diri pada remaja
 
KB 4 Teori Belajar Humanistik
KB 4 Teori Belajar HumanistikKB 4 Teori Belajar Humanistik
KB 4 Teori Belajar Humanistik
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
 
Materi seminar parenting meneladani rasulullah saw sebagai pantuan, cerminan,...
Materi seminar parenting meneladani rasulullah saw sebagai pantuan, cerminan,...Materi seminar parenting meneladani rasulullah saw sebagai pantuan, cerminan,...
Materi seminar parenting meneladani rasulullah saw sebagai pantuan, cerminan,...
 
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plusKegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
Kegiatan bimbingan konseling pola 17 plus
 
Psikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling RealitasPsikologi Konseling Realitas
Psikologi Konseling Realitas
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
 
24 pembelajaranmicroteaching
24 pembelajaranmicroteaching24 pembelajaranmicroteaching
24 pembelajaranmicroteaching
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistik
 
Makalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'anMakalah I'jaaz Al qur'an
Makalah I'jaaz Al qur'an
 
Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islamKurikulum pendidikan islam
Kurikulum pendidikan islam
 
KONSEP DASAR EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING
KONSEP DASAR EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELINGKONSEP DASAR EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING
KONSEP DASAR EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
 
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptxHAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptx
 
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
 
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajarfaktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
faktor faktor yg mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar
 
Motif dan motivasi
Motif dan motivasiMotif dan motivasi
Motif dan motivasi
 
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling PsikoanalisisPendekatan Konseling Psikoanalisis
Pendekatan Konseling Psikoanalisis
 
Pendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factorPendekatan konseling trait & factor
Pendekatan konseling trait & factor
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
 

Similar to Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINA

Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiRizkiAlfiAltati
 
Psikologi Pendidikan1
Psikologi Pendidikan1Psikologi Pendidikan1
Psikologi Pendidikan1eviprilawati
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptWayan Permadi
 
Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinLogis Fanromik
 
sosialisasi kurikulum 2013
sosialisasi kurikulum 2013sosialisasi kurikulum 2013
sosialisasi kurikulum 2013Mas Rauf
 
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah
 
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxAyu Imtyas Rusdiansyah
 
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...BerryEndleslove
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikFitri Yusmaniah
 
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdfAminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdfSintaNurHidayah
 

Similar to Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINA (20)

Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altatiPsikologi perkembangan. rizki alfi altati
Psikologi perkembangan. rizki alfi altati
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Psikologi Pendidikan1
Psikologi Pendidikan1Psikologi Pendidikan1
Psikologi Pendidikan1
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
 
Lkt paudni materi
Lkt paudni materiLkt paudni materi
Lkt paudni materi
 
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINIPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Perkembangan anak
Perkembangan anakPerkembangan anak
Perkembangan anak
 
Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifin
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Jawaban soal pgsd
Jawaban soal pgsdJawaban soal pgsd
Jawaban soal pgsd
 
sosialisasi kurikulum 2013
sosialisasi kurikulum 2013sosialisasi kurikulum 2013
sosialisasi kurikulum 2013
 
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT3 PPD_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
 
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
294a0c1b-9bb9-4bd3-8932-f3ed7fb1c4f5-2 - Modul 3.1 Miskonsepi Literasi dan Nu...
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
 
Tugas anak talented
Tugas anak talentedTugas anak talented
Tugas anak talented
 
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdfAminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
Aminatus Arifah_223127918019_Kimia 01 Gel 2_Aksi Nyata_Topik 2_Peserta didik.pdf
 
14147587.ppt
14147587.ppt14147587.ppt
14147587.ppt
 

More from Dr. Afi Parnawi, M.Pd

Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 

More from Dr. Afi Parnawi, M.Pd (20)

DEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptxDEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptx
 
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian Metodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Keutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
Keutamaan doa. Dr. Afi ParnawiKeutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
Keutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
 
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
 
Panduan proposal dan skripsi ptk
Panduan  proposal dan skripsi ptkPanduan  proposal dan skripsi ptk
Panduan proposal dan skripsi ptk
 
Dr. afi parnawi
Dr. afi parnawiDr. afi parnawi
Dr. afi parnawi
 
Psikologi agama
Psikologi agamaPsikologi agama
Psikologi agama
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
SDIT AL KAUTSAR MADANI
SDIT AL KAUTSAR MADANISDIT AL KAUTSAR MADANI
SDIT AL KAUTSAR MADANI
 
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.PdPhoto. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Dr. Afi Parnawi, M.PdDr. Afi Parnawi, M.Pd
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
. Dr. afi Parnawi cover sjbms
. Dr. afi Parnawi cover sjbms. Dr. afi Parnawi cover sjbms
. Dr. afi Parnawi cover sjbms
 
Afi Parnawi info & index sjbms
Afi Parnawi info & index sjbmsAfi Parnawi info & index sjbms
Afi Parnawi info & index sjbms
 
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
 
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
 
afi parnawi. info & index sjbms
afi parnawi. info & index sjbmsafi parnawi. info & index sjbms
afi parnawi. info & index sjbms
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Afi Parnawi. Psikologi belajar. STAI IBNU SINA

  • 2.   Matakuliah : Psikologi Belajar  Semester /SKS : 2 /2 sks  Jurusan : Pendidikan Agama Islam  Dosen Pengampu : Afi Parnawi, M.Pd -
  • 3.   Matakuliah ini mengkaji dan menganalisis berbagai teori belajar yang bersifat deskriptif dan upaya pembelajaran yang bersifat preskreptif dilandasi berbagai pendekatan. Pemanfaatan sumber belajar baik yang didesain maupun non desain untuk kepentingan pembelajaran. Berbagai contoh dan analisis praktek pembelajaran. Pemahaman karakteristik internal peserta didik, dan upaya pembelajaran yang didasarkan pada teori belajar, Analisis kasus praktek pembelajaran. Deskripsi Perkuliahan
  • 4.   a. Kompetensi Umum  Setelah berakhirnya semester empat mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini akan mampu:   Menganalisis teori-teori belajar dan landasan filosofisnya, mengembangkan model pembelajaran yang berpijak pada berbagai pandangan tentang teori belajar, memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran dan menganalisis kasus dalam pembelajaran. Tujuan Perkuliahan
  • 5.  Setelah berakhirnya semester kedua mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini akan mampu: 1. Mengidentifikasi teori belajar yang bersumber dari teori: behvioristik, kognitif, kontruktivistik. 2. Mengidentifikasi pembelajaran yang berpijak pada teori behvioristik, kognitif, kontruktivistik. 3. Menjelaskan azas dan prinsip Belajar dan Pembelajaran 4. Memberikan contoh-contoh pembelajaran yang berpijak pada teori belajar behvioristik, kognitif, kontruktivistik. 5. Membandingkan antar teori belajar 6. Mengevaluasi praktek pembelajaran berdasarkan landasan teoritik dari teori belajar dan pembelajaran. Kompetensi Khusus
  • 6.   IQ (Intelligence Quotient) 1. Pengertian IQ Menurut David Wechsler, inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu. Sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan, dapat dikatakan pula IQ atau Intelligence Quotient adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dari seseorang yang merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan dan mengolah informasi menjadi fakta. IQ, EQ & SQ serta Kreativitas
  • 7.  1. Kecerdasan visual (kecerdasan gambar) yaitu untuk keterampilan atau bakat arsitak, seniman dan designer. 2. Kecerdasan verbal atau linguistik (kecerdasan berbicara) yaitu keterampilan bagi mereka yang memiliki kecerdasan pengarang atau menulis, guru, penyiar radio, pemandu acara, presenter, pengacara, penterjemah, dan pelawak. 3. Kecerdasan musik yaitu keterampilan seperti pengubah lagu, pemusik, penyanyi, disc jokey, guru seni suara, kritikus musik, ahli terapi musik, audio mixier (pemandu suara dan bunyi). 4. Kecerdasan logis atau matematis (kecerdasan angka) yaitu keterampilan bagi mereka yang memiliki kecerdasan seperti ahli metematika, ahli astronomi, ahli pikir, ahli forensik, ahli tata kota , penaksir kerugian asuransi, pialang saham. 5. Kecerdasan interpersonal atau cerdas diri yaitu keterampilan atau keahlian bagi mereka yang memiliki kecerdasan ini adalah ulama, pendeta, guru, pedagang, resepsionis, pekerja sosial, perantara dagang, pengacara, manajer sumber daya manusia. 6. Kecerdasan intrapersonal (cerdas bergaul) yaitu profesi yang cocok bagi mereka yang memiliki kecerdasan peneliti, ahli kearsipan, ahli agama, ahli budaya, ahli purbakala, ahli etika kedokteran. Laurel Schmidt membagi kecerdasan dalam tujuh macam, antara lain yaitu:
  • 8.  Pada tahun 1904, dua orang asal Perancis yaitu Alfred Binet dan Theodor Simon merancang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus yaitu anak-anak yang kurang pandai, alat tes itu dinamakan tes Binet-Simon. Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun. 2. Pengukuran Inteligensi
  • 9.  a. Faktor bawaan atau keturunan. Beberapa kalangan berpendapat bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi taraf intelegensi seseorang. Jika kedua orang tua memiliki intelegensi, besar kemungkinan anaknya memiliki intelegensi tinggi pula. Akan tetapi tidak semua fakta itu benar, ada yang kedua orang tuanya memiliki taraf intelegensi tinggi tetapi mempunyai anak dengan taraf intelegensi tingkat rata-rata atau bahkan dibawah rata-rata. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi IQ anak, antara lain yaitu:
  • 10.  1. Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama yang bertanggung jawab terhadap pendidikan dan perkembangan anak dalam berbagai aspek, tugas penting orang tua akan sangat mendukung apabila mampu menciptakan suasana rumah menjadi tempat tinggal sekaligus sebagai basis pendidikan. Maka dari itu lingkungan keluarga harus memberikan stimulus positif untuk menyiapkan kondisi yang kondusif guna tercapainya perkembangan yang optimal bagi seorang anak. b. Faktor Lingkungan
  • 11.   Lingkungan sekolah yaitu lingkungan formal yang mempunyai struktur dan program yang baku. Menurut hasil penelitian, bahwa otak manusia pada saat dilahirkan kurang lebih sama. Makin banyak otak digunakan makin banyak jaringan otak terbentuk, sebaliknya jika otak jarang digunakan maka akan semakin berkurang jaringan otak tersebut. Maka dari itu, pendidikan anak usia dini sangat penting dalam upaya optimalisasi potensi anak, dengan demikian tuntutan bagi pendidik untuk menjadikan pengalaman belajar anak menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan untuk mengoptimalkan perkembangan anak di masa yang akan datang. 2. Lingkungan sekolah
  • 12.   Dalam masyarakat anak akan bergaul dengan orang lain sehingga baik langsung maupun tidak langsung akan saling mempengaruhi pembentukan pribadi anak. Adapun fungsi peranan masyarakat dalam pembentukan pola pikir anak. a. Dengan melihat yang terjadi di dalam masyarakat, anak akan mendapatkan pengalaman langsung sehingga pengalaman tersebut akan mudah diingat. b. Pendidikan anak-anak yang berasal dari masyaakat akan kembali kemasyarakat juga. c. Di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang mungkin belum didapat dari lingkungan formal lain. 3. Lingkungan masyarakat
  • 13.   a. Melakukan pembelajaran secara dini bagi anak Kecerdasan anak tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, tetapi harus dirangsang, diantaranya dengaan melakukan pembelajaran secara dini bagi anak. Seperti diperkenalkaan pada kegiatan membaca dan menulis. Kegiatan semacam ini dapat merangsang daya ingat anak terhadap benda tersebut sekaligus memperkenalkan anak akan bentuk huruf dan tulisan. Begitu pula dengan kemampuan dasar matematika, dapat dirangsang melalui cara sederhana seperti menghitung jumlah anak tangga, menghitung panjang masa dengan jengkal si anak, mengukur tinggi dan berat badannya sendiri. 4. Langkah-langkah yang perlu dikembangkan untuk menumbuhkan IQ anak antara lain:
  • 14.  1. Bahasa Perkembangan bahasa sangat tergantung dari stimulasi banyak mendengar kata-kata melalui pembicaraan radio, type, dan kata-kata yang biasa diucapkan oleh orang tuanya, serta melalui dongeng atau cerita. 2. Perkembangan Emosi Perkembangan emosi anak membutuhkan syarat mutlak yakni melalui pola asuh yang penuh perhatian dan kasih sayang. 3. Musik Stimulasi melalui belajar musik sejak dini dapat membangun kapasitas otak untuk berfikir visual spasial, matematika dan logika. Masa yang paling baik adalah usia tiga sampai sepuluh tahun sebab stimulasi suara musik telah sempurna ditangkap oleh otak. Dalam memberikan stimulasi pada anak, 3 aspek perkembangan yang dibutuhkan yaitu:
  • 15.   Beberapa ciri dari perilaku individu yang memiliki kecerdasan tinggi adalah sebagai berikut: a. Memiliki daya adaptasi yang tinggi yaitu perilaku cerdas cepat membaca dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. b. Perilaku cerdas berorientasi kepada keberhasilan yaitu tidak takut gagal dan selalu optimis. c. Memiliki sikap jasmaniyah yang baik, yaitu jika seorang siswa yang intelegen ketika pelajaran berlangsung duduk dengan baik, menempatkan bahan yang dipelajari, dan memegang alat tulis dengan baik. d. Mempunyai motivasi yang tinggi. e. Memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja dalam bilangan dan keevesiensian dalam berbahasa. f. Kemampuan mengamati dan menarik kesimpulan dari hasil pengamatan secara cepat dan tepat. g. Memiliki kemampuan mengingat yang cukup tinggi dan mempunyai imajinasi yang tinggi -
  • 16.   a. Makan secara teratur, serta makan makanan yang mengandung nutrisi untuk kesehatan otak. b. Istirahat yang cukup. c. Memotivasi diri untuk selalu optimis dan menghilangkan rasa malas. d. Selalu berfikir positif. e. Dapat membagi waktu untuk berbagai kegiatan yang dilakukan. f. Dapat mengembangkan keterampilan yang dimiliki melalui pelatihan khusus. Beberapa cara untuk meningkatkan IQ (Kecerdasan Intelektual) yaitu:
  • 17.   1. Pengertian EQ Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan oleh oaraang lain. Daniel Goleman didalam buku kecerdasan emosi memberi tujuh kerangka kerja kecakapan ini, yaitu: 1. Kecakapan pribadi yaitu kecakapan dalam mengelola diri sendiri. 2. Kesadaran diri yaitu bentuk kecakapan utuk mengetahui kondisi diri sendiri dan rasa percaya diri yang tinggi. 3. Pengaturan diri yaitu bentuk kecakapan dalam mengendalikaan diri dan mengembangkan sifat seperti dipercaya , kewaspadaan , adaptabilitas, dan inovasi. B. EQ (Emotional Quetient)
  • 18.   4. Motivasi yaitu bentuk kecakapan untuk meraih prestasi , berkomitmen, berinisiatif, dan optimis. 5. Kecakapan sosial yaitu bentuk kecakapan dalam menentukan seseorang harus menangani suatu hubungan. 6. Empati yaitu bentuk kecakapan untuk memahami orang lain, berorientasi pelayanan dengan mengembangkan orang lain. Mengatasi keragmana orang lain dan kesadaran politis. 7. Ketrampilan sosial yaitu betuk kecakapan dalam menggugah tenggapan yang dikehendaki pada orang lain . kecakapan ini meliputi pengaruh , komunikasi, kepemimpinan, katalisator perubahan, manajemen konflik, pengikat jaringan, kolaboradi dan kooperasi serta kemampuan tim. -
  • 19.   Kecerdasan emosional juga dapat diartikan dengan kemampuan untuk “menjinakkan” emosi dan mengarahkannya ke pada hal-hal yang lebih positif. Seseorang dapat melakukan sesuatu dengan didorong oleh emosi, dalam arti bagaimana yang bersangkutan dapat menjadi begitu rasional di suatu saat dan menjadi begitu tidak rasional pada saat yang lain. 2. Jenis dan Sifat Emosi
  • 20.   1. Mengenali emosi diri Ketrampilan ini meliputi kemampuan Anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Anda rasakan. 2. Melepaskan emosi negative Kemampuan untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Anda. 3. Mengelola emosi diri sendiri Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan. 4. Memotivasi diri sendiri. Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. 3. Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosi (EQ).
  • 21.   Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif. 6. Mengelola emosi orang lain Jika ketrampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia.  7. Memotivasi orang lain Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan andal. 5. Mengenali emosi orang lain
  • 22.  1. PRIA a. Secara sosial mantap. b. Mudah bergaul. c. Tidak mudah gelisah dan takut. d. Bertanggungjawab. e. Humoris. f. Bermoral. g. Simpatik dan hangat dalam berhubungan. h. Kehidupan emosionalnya kaya dan wajar. i. Nyaman dengan dirinya dan orang lain. 2. WANITA a. Tegas dan berani mengungkapkan perasaannya secara langsung dan wajar. b. Berfikir positif, mudah bergaul dan ramah. c. Mudah menerima orang baru. d. Nyaman dengan dirinya, ceria, terbuka terhadap pengalamannya, sensual, dan spontan. 4. Karakter Orang yang Ber-EQ Tinggi.
  • 23.  1. Pengertian SQ. Kecerdasan spritual tersusun dalam dua kata yaitu “kecerdasan” dan “spiritual”. Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, terutama masalah yang menuntut kemampuan fikiran. C. SQ (Spiritual Quetient)
  • 24.   Gambaran utuh kecerdasan manusia dapat dilengkapi dengan perbincangan mengenai kecerdasan spiritual (SQ). Kamus webster mendefinikasikan ruh sebagai “prinsip yang menghidupkan atau vital, hal yang memberi kehidupan pada organisme fisik dan bukan pada unsur materinya, nafas kehidupan. Pada dasarnya manusia adalah mahluk spiritual karena selalu terdorong oleh kebutuhan untuk mengajukan pertanyaan mendasar atau pokok. Dalam pembahasan mengenai dasar neurologis SQ, secara harfiah SQ beroperasi dari pusat otak yaitu dari fungi-fungsi penyatu otak. SQ mengintegrasikan semua kecerdasan kita, SQ menjadikan kita mahluk yang benar benar utuh secara intelektual, emosional, spiritual. -
  • 25.   Banyak sekali karya kreatif, yang tentunya dihasilkan oleh orang-orang cerdas, yang manfaatnya banyak dirasakan masyarakat.  Ada tiga pola kerja manusia yang harus kita mengerti, A. Pola kerja manual yakni pola kerja yang mengandalkan otot atau tenaga fisik seperti perkerjaan angkat junjung membersihkan rumah dan sebagainya. B. Pola kerja admisnistratif yakni pola pekerjaan yang mengandalkan rasio seperti mengetik, menghitung dan sebagainya. C. Pola pekerjaan kreatif yakni pola pekerjaan yang lebih mengandalkan kemampuan dan kesucian inteleksi. 2. Memahami SQ
  • 26.   3. Menggunakan SQ Dalam istilah evolusioner, karya neurobiologis tentang bahasa dan representasi simbolis deacon menunjukan bahwa kita telah menggunakan SQ secara harfiah untuk menumbuhkan otak manusia kita. SQ telah menyalakan kita untuk menjadi manusia apa adanya sekarang dan memberi potensi untuk menyala lagi untuk tumbuh dan berubah serta menjalani lebih lanjut evolusi potensi manusiawi kita. Kita menggunakan SQ untuk berhadapan dengan masalah eksistensial yaitu saat kita secara pribadi merasa terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran, dan masalah masa lalu kita misalnya akibat penyakit dan kesedihan. SQ menjadikan kita sadar bahwa kita mempunyai masalah eksitensial dan membuat kita mampu mengatasinya atau setidaknya bisa berdamai dengan masalah tersebut. -
  • 27.  Tokoh : Pavlov, Thorndike, Watson, Guthrie, dll.  Tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (interaksi stimulus-respon).  Berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktek pendidikan dan dikenal sebagai aliran behavioristik.  Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori Belajar Behaviorisme
  • 28.   Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif; dengan model hubungan stimulus – respon.  Respon atau perilaku tertentu akan muncul melalui pelatihan atau pembiasaan semata.  Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman  -
  • 29.  Berkembang sebagai protes terhadap teori perilaku yang berkembang sebelumnya.  Memiliki perspektif bahwa peserta didik memproses informasi melalui upaya mengorganisir, menyimpan, dan menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan yang telah ada.  Peneliti yang mengembangkan : Ausubel, Bruner, dan Gagne.  2. Teori Belajar Kognitivisme
  • 30.  Tokoh : J.J. Piaget, Vigotsky.  Konstruktivisme : upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.  Proses asimilasi dan penghubungan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki.  Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak tiba-tiba.  Pembelajaran bersifat generatif : tindakan mencipta suatu makna dari apa yang dipelajari.  Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.  Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.   4. 3. Teori Belajar Konstruktivisme 
  • 31.  Tokoh : J.J. Piaget, Vigotsky.   Konstruktivisme : upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.   Proses asimilasi dan penghubungan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki.   Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak tiba-tiba.   Pembelajaran bersifat generatif : tindakan mencipta suatu makna dari apa yang dipelajari.   Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.   Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.   4. 3. Teori Belajar Konstruktivisme
  • 32.  Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri.  Belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.  Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa mengembangkan dirinya (mengenal diri mereka sendiri; membantu mewujudkan potensi yang ada.  a) Carl Roger membedakan 2 ciri belajar : 1. Belajar yang bermakna Jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan. 2. Belajar yang tidak bermakna Hanya melibatkan aspek pikiran. 4. Teori Belajar Humanisme
  • 33.   Peranan guru : * Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif. * Membantu siswa memperjelas tujuan belajarnya. * Membantu siswa memanfaatkan cita-citanya sebagai pendorong belajar. * Menyediakan berbagai sumber belajar * Menerima pertanyaan, pendapat, serta perasaan siswa sebagaimana adanya. b) Arthur Combs :  Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu.  Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan siswa.  Penting, bagaimana membawa siswa memperoleh arti bagi pribadinya dan menghubungkannya dengan kehidupannya.  Hal-hal yang memiliki sedikit hubungan dengan diri, makin mudah untuk terlupakan. -
  • 34.  a) Ciri-Ciri Teori Behavioristik :  1. Bersifat mekanistis  2. Menekankan peranan lingkungan  3. Menekankan pentingnya latihan  4. Mementingkan mekanisme hasil belajar 5. Teori Belajar Behavioristik
  • 35.  b) Aplikasi Teori Behavioristik Terhadap Pembelajaran Siswa :  1. Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap ,  materi disampaikan secara utuh oleh guru  2. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat  yang diikuti contoh-contoh  3. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai pada yang  kompleks  4. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati  5. Kesalahan harus segera diperbaiki  6. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan  dapat menjadi kebiasaan  7. Evaulasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak. -
  • 36.  Transfer belajar adalah pengaruh yang diperoleh pada waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan kemudian.  1. Transfer Positif Transfer positif yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya.  2. Transfer Negatif. Transfer negatif yaitu transfer yang berakibat buruk terhadap kegiatan belajar selanjutnya.  3. Transfer Vertikal Transfer vertikal adalah transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar dalam mempelajari pengetahuan/keterampilan yang lebih tinggi atau rumit.  4. Transfer Lateral Transfer Lateral yaitu transfer yang berakibat baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/keterampilan yang sederajat. Transfer Belajar
  • 37.  . Taraf Intelegensi dan Sikap Metode Guru dalam Mengajar Isi Mata Pelajarn Faktor Transfer Belajar
  • 38.   1. Buatlah deskripsi Belajar Ketrampilan