SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
Pengenalan Alat dan Mesin
Alat semprot (sprayer)
Latar Belakang
 Efisiensi waktu
 Efisiensi tenaga kerja
 Target Perusahaan
Prinsip kerja sprayer secara umum
 untuk memecah cairan menjadi tetesan
tetesan dengan ukuran efektif
mendistribusikan secara merata di atas
permukaan daun.
 Mengatur banyaknya larutan racun untuk
menghindarkan pemakaian yang berlebihan
yang mungkin terbukti bersifat merusak atau
bahkan pemborosan bahan.
Hand Sprayer
Prinsip kerja Hand sprayer
 Cairan di dalam tangki dipompa sehingga
mempunyai tekanan yang tinggi sehingga
akan mengalir melalui selang karet menuju
alat pengabut.
 Cairan dengan tekanan tinggi dan melalui
celah yang sempit akan pecah menjadi
partikel partikel yang halus.
 Sitem ini dikenal sebagai hydrolik atomization
Komponen Utama
 Tangki (reservoir)
 Pompa
 Perlengkapan pengabut ( selang, nozzlle,
dan laras penyembur
Tangki
 Bentuk umum : bulat panjang (silinder), dan
bentuk elips, bentuk pipih, bagian belakang
menyesuaikan lekuk punggung.
 Bahan : campuran logam, plat baja, sintetis
 Dasar pembuatan tangki : kepraktisan,
ringan, tahan karat untuk bahan logam, dan
tahan terhadap bahan reaktif
Komponen Pelengkap Tangki
 Tali, bisa terbuat dari kulit
atau plastik (sintetis)
 Saringan/ filter, biasa
terbuat dari plastik
 Penutup tangki
 Keran pembuangan,
sifatnya opsional,
beberapa jenis ada yang
melengkapi dengan keran
pembuangan dibagian
bawah tangki
Pompa
 Jenis Pompa :
 Tipe pompa angin (otomatis), pemompaan
cukup dilakukan sekali pada awal
penyemprotan
 Tipe Pompa isap (semi otomatis),
pemompaan harus dilakukan berulang selama
penyemprotan
Komponen pengabut
 Selang, rata rata panjang sekitar 1 m dan
bahan harus fleksibel untuk mengurangi
lipatan
 Laras penyembur, panjang rata rata 50 cm,
terbuat dari logam campuran atau sintetis.
 Nozzle (spuyer), komponen ini yang akan
menghasilkan perbedaan pola hasil
semprotan, bentuk dan bahan berragam
Jenis Jenis Nozzle
Untuk
penyemprotan
area terbuka
Swatch : 1.8/ 0.6
Untuk pengendalian
hama dan spot
spraying
Swatch :1,2/ 0.6
Untuk pengendalian
hama dan spot
spraying
Swatch :1,8/ 0.6
Jenis Jenis Nozzle
Untuk Spot SprayingUntuk aplikasi
herbisida
Swatch : 1,8/ 0,6
Untuk spot Spraying
Swatch : 1,2/ 0,6
Mist Blower
Bagian bagian Mist Blower
 Unit Tanki. Berfungsi sebagai tempat penampungan
larutan racun ( insektisida/ pestisida)
 Unit Pengembus (Air blower), berfungsi untuk
memberikan hembusan udara sehingga larutan akan
terdorong atau tertekan menuju kepala penghembus.
Dengan adanya tekanan maka cairan bias dipecah
menjadi butiran halus.
 Motor Penggerak (bensin), berfungsi untuk
menggerakan kipas penghembus
 Bagian Perlengkapan (selang, pipa dan kepala
pengembus)
Tangki larutan racun
Air Blower
Mesin penggerak
Tanki bahan bakar
Kepala pengembus
Stang pengontrol
Penjelasan Ringkas
 Detail spesifikasi tiap jenis mist blower
berbeda beda tiap merk, tetapi prinsip
kerjanya sama
 Sebelum pengoperasian dan penyusunan
unit, Baca dulu buku manualnya.
 Mist blower lebih cocok digunakan untuk
aplikasi pestisida pada TBM atau TM muda
Prosedur Pengoperasian
 Campuran bahan bakar dengan minyak pelumas adalah 20 : 1
 Untuk menghidupkan motor penggerak. Bukalah keran bahan
bakar dan buka tuas pengatur gas pada posisi start kemudian
tarik starter untuk menghidupkan mesin.
 Pengisian larutan racun harus diperhatikan, apakah kerannya
betul betul tertutup dan pastikan tidak ada kebocoran pada
setiap sambungan pipa dan selang.
 Pengembusan harus selalu dilakukan pada kecepatan motor
tinggi, dan apabila akan menurunkan kecepatan motor maka
keran penghembusan harus ditutup terlebih dahulu agar tidak
terjadi pemborosan racun yang keluar
Perawatan Unit
 Pembersihan tangki setelah selesai
pemakaian
 Pembersihan komponen lain seperti pipa dan
kepala penghembus
 Menguras bahan bakar dari tangkidan
karburator bila akan lama tidak digunakan
 Simpan ditempat khusus yang kering dan
tidak lembab
No
Jenis
Gangguan Penyebab Cara Mengatasi
1 Tidak terjadi
semprotan
(hembusan) cairan
1 Kemungkinan cairan dalam tangki
sudah habis
Segera diisi lagi
2 keran, nozzle atau selang tersumbat segera bersihkan
2 Cairan
Penyemprot
Kecil (sedikit)
1
Tekanan penyaluran cairan tidak normal
kemungkinan
kesalahan memasang
paking
2
Adanya sumbatan zat zat padat pada selang
Pencucian tangki kurang
bersih
3
Terjadinya kebocoran udara, sehingga
tekanan cairan lemah karena paking yang
bocor
Paking yang bocor harap
diganti
4 kemungkinan membukanya keran sangat
sempit
keraskan atau buka lagi
untuk dibetulkan
3 Adanya
kebocoran
kebocoran
1 Pemasangan pipa pipa atau selang
kurang kuat
kuatkan atau betulkan
kembali pemasangan
selang atau pipa
2 pipa vinilnya robek segera diganti dengan
yang lebih baik
3 kemungkinan keran cairan tidak mau
menutup
usahakan agar dapat
tertutup kembali
Controlled Droplet Aplication
(CDA)
Komponen CDA
 Tangki larutan
 Power supply (battery)
 Rotary spray nozzle
 Dinamo listrik
 Komponen Pelengkap ( selang, switch power,
handle stick)
Tangki larutan kapasitas 10 lt
On-off switch
Carrying Handle
Feed Nozzle
Atomic disc
Komponen Kepala Pengabut
Prinsip Kerja
 Cairan dari tangki akan dijatuhkan dan mengalir
melalui selang ke kepala semprot dengan gaya
gravitasi.
 Dengan nozzle putar , larutan semprot terakumulasi di
dasar mangkuk yang berputar sehingga gaya
sentrifugal di dalam mangkuk akan menghasilkan
droplet.
 Ketika larutan semprot mencapai ujung nozzle yang
berbentuk kerucut (cone-shaped nozzle), droplet akan
dijatuhkan/ disemprotkan keluar dengan pola hollow-
cone ( kerucut) dengan diameter 1,8 meter.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Paditani57
 
Pedoman budidaya merica atau lada
Pedoman budidaya merica atau ladaPedoman budidaya merica atau lada
Pedoman budidaya merica atau ladabobby denil
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiPurwandaru Widyasunu
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaWarnet Raha
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandafahmiganteng
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukFauzia Hidayati
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Formulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compFormulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compdjojosumarto
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Iqrimha Lairung
 

Was ist angesagt? (20)

Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
 
Pedoman budidaya merica atau lada
Pedoman budidaya merica atau ladaPedoman budidaya merica atau lada
Pedoman budidaya merica atau lada
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi AgroteknologiIrigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
Irigasi dan Drainase. Bagian 2 Bahan kuliah irigasi bab 5-7 Prodi Agroteknologi
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
Formulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compFormulasi pestisida comp
Formulasi pestisida comp
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 

Ähnlich wie OPTIMASI ALAT DAN MESIN PERTANIAN

MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptxMACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptxboyrizajuanda
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan editNina Maulani
 
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motor
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motorCara perbaikan & pemekrisaan rem motor
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motorArvin Saptyan
 
M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01Fahmy Jebat
 
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfModul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfssuserae7ca8
 
rangka-chasis-2.ppt
rangka-chasis-2.pptrangka-chasis-2.ppt
rangka-chasis-2.pptIwan Wayan
 
Sistem rem motor lengkap1
Sistem rem motor lengkap1Sistem rem motor lengkap1
Sistem rem motor lengkap1agus riyanto
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Imam Triyoga
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesAhmadRifaldhi
 
Pembahasan kompresor
Pembahasan kompresorPembahasan kompresor
Pembahasan kompresorAffanAzzaky1
 
Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Nugraha Teguh
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Luhur Moekti Prayogo
 

Ähnlich wie OPTIMASI ALAT DAN MESIN PERTANIAN (20)

MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptxMACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
MACAM DAN JENIS ALAT PENYEMPROT.pptx
 
SIDANG AGAM.pptx
SIDANG AGAM.pptxSIDANG AGAM.pptx
SIDANG AGAM.pptx
 
Praktikum manajemen perawatan edit
Praktikum manajemen perawatan  editPraktikum manajemen perawatan  edit
Praktikum manajemen perawatan edit
 
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motor
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motorCara perbaikan & pemekrisaan rem motor
Cara perbaikan & pemekrisaan rem motor
 
M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01
 
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfModul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
 
rem.pdf
rem.pdfrem.pdf
rem.pdf
 
rangka-chasis-2.ppt
rangka-chasis-2.pptrangka-chasis-2.ppt
rangka-chasis-2.ppt
 
7 rem tromol dan cakram
7 rem tromol dan cakram7 rem tromol dan cakram
7 rem tromol dan cakram
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Kavitasi+pada+pompa
Kavitasi+pada+pompaKavitasi+pada+pompa
Kavitasi+pada+pompa
 
Tune up
Tune upTune up
Tune up
 
Sistem rem motor lengkap1
Sistem rem motor lengkap1Sistem rem motor lengkap1
Sistem rem motor lengkap1
 
Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)Sistem pembuangan air (utilitas)
Sistem pembuangan air (utilitas)
 
perawatan-valve
perawatan-valveperawatan-valve
perawatan-valve
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
 
Pembahasan kompresor
Pembahasan kompresorPembahasan kompresor
Pembahasan kompresor
 
Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending Laporan Mixing and Blending
Laporan Mixing and Blending
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
Reverse Osmosis/ RO (By. Nur Uswatun Chasanah)
 
Teori dasar pompa
Teori dasar pompaTeori dasar pompa
Teori dasar pompa
 

OPTIMASI ALAT DAN MESIN PERTANIAN

  • 1. Pengenalan Alat dan Mesin Alat semprot (sprayer)
  • 2. Latar Belakang  Efisiensi waktu  Efisiensi tenaga kerja  Target Perusahaan
  • 3. Prinsip kerja sprayer secara umum  untuk memecah cairan menjadi tetesan tetesan dengan ukuran efektif mendistribusikan secara merata di atas permukaan daun.  Mengatur banyaknya larutan racun untuk menghindarkan pemakaian yang berlebihan yang mungkin terbukti bersifat merusak atau bahkan pemborosan bahan.
  • 5. Prinsip kerja Hand sprayer  Cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi sehingga akan mengalir melalui selang karet menuju alat pengabut.  Cairan dengan tekanan tinggi dan melalui celah yang sempit akan pecah menjadi partikel partikel yang halus.  Sitem ini dikenal sebagai hydrolik atomization
  • 6. Komponen Utama  Tangki (reservoir)  Pompa  Perlengkapan pengabut ( selang, nozzlle, dan laras penyembur
  • 7. Tangki  Bentuk umum : bulat panjang (silinder), dan bentuk elips, bentuk pipih, bagian belakang menyesuaikan lekuk punggung.  Bahan : campuran logam, plat baja, sintetis  Dasar pembuatan tangki : kepraktisan, ringan, tahan karat untuk bahan logam, dan tahan terhadap bahan reaktif
  • 8. Komponen Pelengkap Tangki  Tali, bisa terbuat dari kulit atau plastik (sintetis)  Saringan/ filter, biasa terbuat dari plastik  Penutup tangki  Keran pembuangan, sifatnya opsional, beberapa jenis ada yang melengkapi dengan keran pembuangan dibagian bawah tangki
  • 9. Pompa  Jenis Pompa :  Tipe pompa angin (otomatis), pemompaan cukup dilakukan sekali pada awal penyemprotan  Tipe Pompa isap (semi otomatis), pemompaan harus dilakukan berulang selama penyemprotan
  • 10. Komponen pengabut  Selang, rata rata panjang sekitar 1 m dan bahan harus fleksibel untuk mengurangi lipatan  Laras penyembur, panjang rata rata 50 cm, terbuat dari logam campuran atau sintetis.  Nozzle (spuyer), komponen ini yang akan menghasilkan perbedaan pola hasil semprotan, bentuk dan bahan berragam
  • 11. Jenis Jenis Nozzle Untuk penyemprotan area terbuka Swatch : 1.8/ 0.6 Untuk pengendalian hama dan spot spraying Swatch :1,2/ 0.6 Untuk pengendalian hama dan spot spraying Swatch :1,8/ 0.6
  • 12. Jenis Jenis Nozzle Untuk Spot SprayingUntuk aplikasi herbisida Swatch : 1,8/ 0,6 Untuk spot Spraying Swatch : 1,2/ 0,6
  • 14. Bagian bagian Mist Blower  Unit Tanki. Berfungsi sebagai tempat penampungan larutan racun ( insektisida/ pestisida)  Unit Pengembus (Air blower), berfungsi untuk memberikan hembusan udara sehingga larutan akan terdorong atau tertekan menuju kepala penghembus. Dengan adanya tekanan maka cairan bias dipecah menjadi butiran halus.  Motor Penggerak (bensin), berfungsi untuk menggerakan kipas penghembus  Bagian Perlengkapan (selang, pipa dan kepala pengembus)
  • 15. Tangki larutan racun Air Blower Mesin penggerak Tanki bahan bakar Kepala pengembus Stang pengontrol
  • 16. Penjelasan Ringkas  Detail spesifikasi tiap jenis mist blower berbeda beda tiap merk, tetapi prinsip kerjanya sama  Sebelum pengoperasian dan penyusunan unit, Baca dulu buku manualnya.  Mist blower lebih cocok digunakan untuk aplikasi pestisida pada TBM atau TM muda
  • 17. Prosedur Pengoperasian  Campuran bahan bakar dengan minyak pelumas adalah 20 : 1  Untuk menghidupkan motor penggerak. Bukalah keran bahan bakar dan buka tuas pengatur gas pada posisi start kemudian tarik starter untuk menghidupkan mesin.  Pengisian larutan racun harus diperhatikan, apakah kerannya betul betul tertutup dan pastikan tidak ada kebocoran pada setiap sambungan pipa dan selang.  Pengembusan harus selalu dilakukan pada kecepatan motor tinggi, dan apabila akan menurunkan kecepatan motor maka keran penghembusan harus ditutup terlebih dahulu agar tidak terjadi pemborosan racun yang keluar
  • 18. Perawatan Unit  Pembersihan tangki setelah selesai pemakaian  Pembersihan komponen lain seperti pipa dan kepala penghembus  Menguras bahan bakar dari tangkidan karburator bila akan lama tidak digunakan  Simpan ditempat khusus yang kering dan tidak lembab
  • 19. No Jenis Gangguan Penyebab Cara Mengatasi 1 Tidak terjadi semprotan (hembusan) cairan 1 Kemungkinan cairan dalam tangki sudah habis Segera diisi lagi 2 keran, nozzle atau selang tersumbat segera bersihkan 2 Cairan Penyemprot Kecil (sedikit) 1 Tekanan penyaluran cairan tidak normal kemungkinan kesalahan memasang paking 2 Adanya sumbatan zat zat padat pada selang Pencucian tangki kurang bersih 3 Terjadinya kebocoran udara, sehingga tekanan cairan lemah karena paking yang bocor Paking yang bocor harap diganti 4 kemungkinan membukanya keran sangat sempit keraskan atau buka lagi untuk dibetulkan 3 Adanya kebocoran kebocoran 1 Pemasangan pipa pipa atau selang kurang kuat kuatkan atau betulkan kembali pemasangan selang atau pipa 2 pipa vinilnya robek segera diganti dengan yang lebih baik 3 kemungkinan keran cairan tidak mau menutup usahakan agar dapat tertutup kembali
  • 21. Komponen CDA  Tangki larutan  Power supply (battery)  Rotary spray nozzle  Dinamo listrik  Komponen Pelengkap ( selang, switch power, handle stick)
  • 22. Tangki larutan kapasitas 10 lt On-off switch Carrying Handle Feed Nozzle Atomic disc
  • 24. Prinsip Kerja  Cairan dari tangki akan dijatuhkan dan mengalir melalui selang ke kepala semprot dengan gaya gravitasi.  Dengan nozzle putar , larutan semprot terakumulasi di dasar mangkuk yang berputar sehingga gaya sentrifugal di dalam mangkuk akan menghasilkan droplet.  Ketika larutan semprot mencapai ujung nozzle yang berbentuk kerucut (cone-shaped nozzle), droplet akan dijatuhkan/ disemprotkan keluar dengan pola hollow- cone ( kerucut) dengan diameter 1,8 meter.