Mutu pendidikan di Indonesia masih rendah dibanding negara ASEAN lainnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu antara lain kualitas input dan proses pembelajaran, serta keterbatasan sarana prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan mutu diperlukan berbagai terobosan seperti meningkatkan kompetensi guru dan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar.
2. POKOK PEMBAHASAN
SEPUTAR PERSOALAN MUTU PENDIDIKAN
KONDISI MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA SAAT INI
BEBERAPA TEROBOSAN UNTUK MUTU
KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
TUNTUTAN TERHADAP SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
BERMUTU
3. SEPUTAR PERSOALAN MUTU
PENDIDIKAN
Strategi pembangunan pendidikan nasional (Tiga Pilar
Pembangunan Pendidikan Nasional):
(1). pemerataan dan perluasan akses pendidikan
(2) peningkatan mutu dan relevansi pendidikan,
(3) governance (tata kelola) dan pencitraan publik
Masing-masing strategi tersebut dijabarkan dalam rencana
strategi (RENSTRA) pembangunan pendidikan nasional
4. VISI DAN MISI PEND. NASIONAL
Visi pendidikan nasional yaitu: “Mewujudkan insan Indonesia yang
cerdas komprehensif pada tahun 2025”.
Sedangkan visi pendidikan nasional disingkat MSKS, yaitu:
Ml Kl : Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan
M2K2 : Meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan
M3K3 : Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan
M4K4 : Meningkatkan kesetaraan pendidikan
M5K5 : Meningkatkan kepastian/keterjaminan layanan pendidikan
5. SENTRALISASI KE ARAH
DESENTRALISASI
- Pemberdayaan pemerintah daerah
- bottom up planning dikenal dengan Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah
- pemerintah daerah yang fleksibel
- masyarakat sekolah proaktif dan professional
- manajemen yang efisien (hemat)
- penerapan manajemen yang memberdayakan
7. KONDISI MUTU PENDIDIKAN DI
INDONESIA SAAT INI
Pada tahun 2001 tahun berduka cita bagi dunia pendidikan
Indonesia, mengapa? Mutu pendidikan di Indonesia peringkat ke 12
dari negara ASEAN. Mutu pendidikan Indonesia di bawah Vietnam
karena Vietnam nomor 11 (The Political and Economic Risk
Consultancy, 2011)
Pada tahun 2000 Kualitas SDM Indonesia urutan ke-109 dari 174
negara
Kurikulum link and match ternyata belum cocok, kurikulum berbasis
kompetensi baru dipatok, pendidikan berbasis masyarakat juga baru
dipatok muncul lagi kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan), selanjutnya kurikulum 2013.
8. KIAT UNTUK MEMPERSIAPKAN SDM
BERKUALITAS
• Kurikulum berbasis kebutuhan global yang bermutu
antara lain: Kuasai Bahasa Asing, Kuasai IT, peran
teknologi sangat penting untuk berinovasi
• Kurikulum berbasis keunggulan daerah (komuditas
unggulan)
• Kurikulum berbasis manfaat (tidak syarat dengan
muatan materi yang menjenuhkan)
• Mengolektifkan pengawasan pendidikan (pengawasan
terpadu)
• Memperhatikan kesejahteraan guru
9. BEBERAPA TEROBOSAN UNTUK
MUTU
“Secara umum mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh
dari barang atau jasa yang Menunjukkan kemampuannya dalam
memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam
konteks Pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan
output pendidikan” (Dirjen Dikdasmen, Direktorat SLTP, BUKU I, 2001
:25)
Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus disediakan
Proses adalah segala sesuatu yang dapat merubah input
Output pendidikan adalah produktivitas sekolah atau kinerja
sekolah atau prestasi yang dicapai oleh sekolah
10. PERSOALAN MUTU PENDIDIKAN
(1) mutu input (siswa), (2) mutu input selain siswa, (3)
keterbatasan sumber belajar bagi daerah-daerah, (4)
keterbatasan sarana dan prasarana bagi daerah-daerah
terpencil, (5) proses pembelajaran yang kurang
berkualitas, (6) lemahnya penguasaan IT, (7) belum
semua sekolah memiliki perpustakaan, (8) motivasi guru,
(9) motivasi siswa, (10) kesejahteraan guru, (11) sistem
penghargaan dan sangsi, (12) peraturan bertandang-
undangan pendidikan, (13) ujian nasional, (14) motivasi
dan kesadaran orang tua, (15) benghasilan orang tua,
(16) perubahan kurikulum, (17) manajemen pendidikan,
dan lain-lain.
11. KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN TINGGI
Kebijakan Dasar Pendidikan Tinggi dikenal
dengan HELTS (2003-2010) (Higher Education
Long Term Strategy) atau Strategi Pengembangan
Pendidikan Tinggi Jangka Panjang).
Adapun Isu-isu strategis dalam kebijakan dasar
tersebut (dalam HELTS), yaitu; Kebijakan dasar The
Nation is Competitiveness.
12. ISU STRATEGIS PT
1. Integrasi bangsa
2. Globalisasi
3. Pendidikan dan penelitian
14. TUNTUTAN TERHADAP SUMBER DAYA
MANUSIA (SDM) BERMUTU
Dalam rangka menghasilkan SDM bermutu, institusi perlu merumuskan
berbagai kebijakan merujuk pada peningkatan mutu
Kompetensi berskala nasional dan internasional yang dimaksud antara lain:
1. Kompetensi kepemimpinan yang kuat,
2. Kompetensi daya saing tinggi (kompetitive),
3. Kompetensi berbahasa (bahasa internasional),
4. Kompetensi inovatif (melakukan terobosan baru),
5. Kompetensi menganalisa kebutuhan pasar,
6. Kompetensi kepribadian (bergaul, jujur, berkata benar, ramah, sopan dan
santun, familier),
7. Kompetensi berwira usaha (enterprenership),
8. Kompetensi menguasai TI,
9. Kompetensi kerja keras (disiplin, dedikasi, loyalitas),
10. Kompetensi professional
15. SEKOLAH BERMUTU
- Pelayanan yang bermutu mengedepankan pelayanan
prima.
- Tanda-tanda pelayanan yang prima, di antaranya:
1. pelayanan tepat waktu;
2. pelayanan penuh hati-hati dan tertata baik;
3. pelayanan kerja yang teratur; serta
4. pelayanan ramah
16. TANDA-TANDA SEKOLAH BERMUTU
(1) input siswa harus bermutu,
(2) proses pembelajaran bermutu,
(3) isi pembelajaran,
(4) komitmen leadership,
(5) sarana prasarana lengkap,
(6) guru professional dan memenuhi standar kualifikasi
guru,
(7) tenaga kependidikan (pegawai) bermutu,
(8) output bermutu
17. URGENSI SEKOLAH BERMUTU
1. Persaingan antar bangsa-bangsa
2. Kemajuan teknologi
3. Perubahan sosial budaya
4. Perubahan sosial politik
5. Output Sekolah bermutu
6. Sekolah bermutu dapat mengurangi angka
kemiskinan
7. Lulusan sekolah bermutu selalu ingin meningkatkan
mutu