SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
1
Nama : Adrian Dunggun
Nim : 20188601
Tugas Dokmatika : tentang Manusia
Nats: Kejadian 1:27 “ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya
mereka”
Manusia itu adalah laki-laki dan perempuan. Kesejajaran keduanya ditunjukan dalam
penciptaan pada waktunya. Manusia itu diciptakan menurut gambar (Ibrani=zelem) dan rupa
(Ibrani=demut) Allah. Kata zelem artinya patung yang dipahat untuk melukiskan seseorang
dengan demikian manusia adalah bayangan dari Allah, sedangkan kata demut berarti perwujudan
atau penampakan dari Allah yang tidak tampak. Jadi muatan kata bahwa manusia diciptakan
menurut gambar dan rupa Allah merarti manusia itu perwujudan dari penciptanya.
Kata zelem lebih jarang muncul dari pada demut karena kata zelem muncul 17 kali ini
juga sulit ditafsirkan. Karena dari ke 17 ini 10 kali merujuk pada berbagai gambar secara fisik
yang berhubungan dengan penyembahan berhala, misalnya gambar borok dan tikus (1 Sam. 6:5),
patung lelaki 9Yeh 16:17), berhala (Bil. 33:52), 2 kali merujuk pada keadaan manusia yang
digambarkan seperti bayangan (Mzm. 39:7;73:20), 5 kali muncul di Kitab Kejadian dalam
konteks penciptaan manusia (1:26,27; 5:3;9:6). Dari penjelasan ini zelem bisa merujuk pada
peniruan secara fisik (bentuk/gambar/patung/tertentu) maupun sesuatu yang tidak riil
(ketidakadaan, ketidakstabilan). Diantara dua makna ini, kita tidak bisa menentukan makna mana
yang dimaksut dalam kitab Kejadian.
Kata demut di sisi lain, memiliki arti yang lebih jelas, kata yang muncul 26 kali ini dapat
menunjuk pada sebuah sketsa/model 92 Raj. 16:10), gambar/pahatan (2 Taw. 4:3), sesuatu yang
menyerupai yang lain (Mzm. 58:5; Yes. 13:4; Dan. 10:16) berhala (Yes. 40:48). Kata ini berkali-
kali muncul dalam penglihatan Yeheskial (1:5;10,13,16,22,26,28;10:1,10,21,22). Dari permuncul
ini yang terlihat bahwa Yehezkial tidak perna mengatakan bahwa ia melihat Allah secara
langsung, tetapi hanya sekedar keserupaan dengan Allah atau hal lain yang berkaitan dengan
Allah.
2
Ayat ini memberitahukan bahwa manusia itu benar-benar ciptaan Allah atau dengan kata
lain bahwa Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa manusia diciptakan oleh Allah, dan manusia
ini adalah karya tangan Allah sebab semua ciptaan yang lain Allah berfirman akan tetapi
manusia, Allah menenunnya satu per satu sel yang ada didalam tubuh manusia ini dengan penuh
ketelitian dan rancangan yang luar biasa dari Tuhan mengapa demikian? Kita bisa mempelajari
tubuh kita ini bahwa ada sel dan kromozon yang ada didalam kita ini dan itu membuktikan
bahwa Tuhan kita itu luar biasa karena Ia memenun dengan kesempurnaan secara fisik dan
secara kasat mata itu adalah hal istimewa. Dan itu pun telah dijelaskan oleh Alkitab bahwa ini
adalah ciptaan yang sangat istimewa.
Dalam ayat diatas menyatakan bahwa diciptakan dalam bahasa Ibraninya ialah bara
dengan mempunyai arti bertumbuh, akan tetapi didalam ayat 25 kata yang dipakai adalah asah
yang mengandung arti berubah rupa atau menjadi yang lain yang berkenaan dengan binatang liar
dan jinak. Perkataan asah berarti membuat dengan memakai bahan-bahan sperti membuat meja
dari kayu, dan kalau kita lihat bahwa manusia diciptakan dari debuh tanah dan tulang rusuk,
yang berarti bahwa manusia ini diciptakan atau asah dari yang sudah ada dan digunakan untuk
yang ada lagi atau sudah ada dikembangkan menjadi yang lain.
Sedangkan bara berarti menjdikan dengan tidak memakai apa-apa atau itu secara luar
biasa dilakukan oleh kuasa yang dimiliki oleh Allah sendiri. Jadi Alkitab tidak mengungkapkan
alasan apapun sehingga ilmu pengetahuan atau manusia dapat berpikir bahwa tubuh manusia
adalah keturunan dari binatang, apalagi pikirannya dan jiwanya. Alkitab menerangkan bahwa
Allah menciptakan manusia secara langsung (Kej. 1:27;5:1-2) cara Tuhan menjadikan manusia
diterangkan dalam kejadian 2:7 dan 2:21-22.
Hasil penciptaan manusia ada tiga yaitu secara jasmani manusia itu elok rupanya (Mzm.
139.14). secara jiwa, pemikirannya tidak dihalangi, manusia telah mengetahui banyak hal karena
akal budinya, karena pemikiran yang tidak dihalangi manusia dapat menamai semua jenis
binatang, dan hal itu menandahkan bahwa Adam pandai dan pengetahuannya luas, secara rohani
manusia memiliki kesadaran yang tidak dihalangi oleh dosa memiliki kesadaran akan hal-hal
rohani dan memiliki persekutuan dengan Allah yang tidak dihalangi.
Secara jasmani jiwa dan rohani manusia itu sempurna, manusia yang diciptakan itu
sungguh amat baik (Kej. 1:31). Karena segala bangsa didunia ini berasal dari satu keturunan
3
(Kis. 17:26), kita yang percaya pada Yesus Kristus wajib memberitakan Injil kepada semua
saudara kita. Pekerjaan pengembaran Injil memang ada hubungannya dengan penciptaan
manusia. Alkitab menyatakan dengan jelas sekali bahwa manusia diciptakan menurut gambar
dan rupa Allah (Kej. 1: 26-27; 1 Kor. 11:7). Dlam dua hal, manusia dijadikan menurut gambar
dan rupa Allah, yaitu dalam kesucian dan sebagai suatu pribadi. Dalam hal kesucian, itu berarti
bahwa manusia dijadikan denga pengetahuan tentang baik dan jahat; manusia dijadikan suci dan
tidak berdosa ( Pkh. 7:29; Ef 4:24: Kol 3:10).
“ Adam dijadikan dengan tabiat yang suci, yaitu dengan kerinduan Allah. Namun, semua
orang yang lahir setelah dia, dilahirkan dengan kerinduan, untuk mendekatkan diri dengan
Allah”. Sebagai suatu pribadi, itu berarti manusia dijadikan satu pribadi seperti Allah juga adalah
satu pribadi, dan memiliki pengetahuan tentang dirinya sendiri serta memiliki kehendak sendiri.
Manusia memiliki pengetahuan, perasaan, dan kehendak. Tidak ada binatang yang demikian,
manusia memiliki hati nurani yang dapat memberitahukan mana yang baik dan mana yang jaha.
Akan tetapi bisikan hati nurani bukan suatu ukuran dan patokan yang sempurna sebab hati nurani
mungkin diabaikan dan dimatikan. Oleh sebab itu, kita perlu membaca Firman Tuhan supaya
hati nurani kita sesuaikan dengan Firman Tuhan.
“ Pengkauan akan kuasa yang lebih tingga daripada seseorang dalam artian apa pun
bukanlah merendahkan; melainkan itu dimuliakan. Jika kita mau menyadari bahwa kita telah
diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, kita tidak mungkin menemukan Dia, sulit didekatin
pengetahuan ini, itu hanya diperoleh melalui ima, akan mendatangkan batin dan kedamaian yang
mendalam”.
Menurut keserupaan kita
“ Allah sendiri perna seperti kita adanya sekarang, dan adalah Orang yang dipermuliakan,
dan duduk di takhta di surga sana! Itulah rahasia besar-Nya. Jika tabir dikoyakan pada hari ini
dan jika kita melihat Dia hari ini, kita akan melihat-Nya seperti seorang maunia dalam bentuk
seperti kita sendiri dalam segala pribadi,rupa, dan bentuk sebagai seorang manusia”.
Manusia adalah Anak Allah, yang dibentuk menurut gambar Ilahi dan diberkahi dengan
sifat-sifat Ilahi, dan bahkan sebagai putra bayi dari ayah dan ibu fana mampu pada waktunya
4
menjadi seorang pria, demikian juga keturunan yang belum berkembang dari orang tua selestial
mampu, oleh pengalaman melalui usia dan keabadian,berkembang menjadi Allah”.
Kekuasaan
“Bumi dan segala sesuatu yang ada didalamnya seharusnya digunakan secara
bertanggung jawab untuk menyongsong keluarga manusia.Akan tetapi, semua adalah penjaga
bukan pemilik terhadap bumi ini dan kelimpahannyaserta akan bertanggung jawab dihadapan
Allah untuk apa yang mereka lakukan terhadap ciptaan-ciptaan-Nya”.
Berkuasa (rada). Kata ini muncul 25 kali dalam PL. sebagian besar dari permunculan ini
melibatkan relasi antara manusia, misalnya tuan atau hamba upahannya ( Im. 25:43;46,53),
pejabat tertentu atas bawahannya (Raj. 5:16;9:23), raja atas jajahannya (Mzm. 72:8;110:2), suatu
bangsa atas bangsa lain (Im. 26:17; Bil. 24:19;Neh.928;Mzm.62:28;Yes. 14:2,6;Yeh. 29:15).
Kata ini juga pera dipakai untuk gembala yang mengawasi dombanya (Yeh. 34:4). Dari semua
penggunaan kata rada ini dapat disimpulkan bahwa kata ini bisa menyiratkan unsur kekerasan,
namun nuansa ini bukan makna yan dominan. Imamat 25 memperingatkan para tuan untuk tidak
menguasai budak mereka dengan kekerasan. Kekuasaan salomo di 1Raja-raja 4:24
mengindikasikan suasana pemeritahan yang penuh damai. Raja yang berkuasa Mazmur 72 juga
merupakan pelindung bagi orang miskin terpingirkan.
Laki-laki dan perempuan
Semua pria dan wanita adalah dalam keserupaan dengan bapa dan ibu universal dan
secara harafiah adalah para putra dan putri Allah”. Jenis kelami merupakan mutlak dari identitas
dan tujuan pra dunia, kehidupan fana, dan kekal setiap orang.” Ada beberapa poin untuk
manusia yaitu: Pertama, manusia adalah wakil Allah untuk menguasai bumi, penciptaan
manusia sebagai sebagai gambar dan rupa Allah di Kejadian 1:26 dihubungkan dengan manusia
ciptaan lain. Berdasarkan struktur kalimat Ibrani yang dipakai, kaata sambung wE yang
menghubungkan frase “marilah kita menjadikan” dengan “merekaa berkuasa” bisa dipahami
sebagai dan mayoritas versi atau supaya. Pilihan maupun dipilih, konsep manusia gambar da
rupa Allah tetap melibatkan unsur penguasaan bumi. Konsep inilah yang ada dalam pemilikiran
pemasmur (Mzm 8) ketika ia mensyukuri kehormatan dan kemuliaan manusia dalam kaitan
dengan otoritas atas alam yang diberikan oleh Allah (8:6-7).
5
Konsep diatas memiliki kesamaan dengan sekaligus kontras terhadap mitologi kuno.
Menurut budaya dan keagamaan kafir waktu itu, raja atau penguasa dianggap sebagai wakil
dewa yang menjabatani antara dewa dan mayarakat. Kesejahtraan suatu negara atau masyarakat
sangat ditentukan oleh bagaimana raja tersebut menyenangkan hati dewa. Perbedaan antara
konsep mitologi kuno dan Alkitab terletak pada cakupan gambar dan rupa Allah. Kejadian 1:26-
28 mengajarkan bahwa semua orang tidak terbatas pada kaum bangsawan atau raja adalah
gambaran dan rupa Allah. Ajaran ini merupakan kritikan terhadap sisten sosial kuno waktu itu.
Konsep ini harusnya membebaskan manusia dari perbudakan kelas sosial yang sangat menekan
yang dilakukan oleh pihak penguasa.
Kedua, manusia adalah reflesi Allah dalam hal ketunggalan dan kejamakan. Sebagaimana
sudah sempat disinggung dibagian sebelumnya, ide tentang kesatuan dalam kejamakan ada
dalam diri Allah (1:26-27) maupun manusia (1:27;2:18,24). Dalam taraf tertentu Allah adalah
jamak (marilah kita gambarkan dan rupa Kita), tetapi juga tunggal (gambar-Nya). Begitu pula
dengan manusia yang memiliki aspek ketunggalan (manusia itu… diciptakan-Nya dia) dan
kejamakan (diciptakan-Nya mereka laki-laki dan perempuan). Di satu sisi Adam dan Hawa
adalah satu (sama-sama manusia 1:27 dan satu daging 2:24), namun di sisi lain mereka terpisah
dari sisi jenis kelamin. Ini pula yang menjadi alasan mengapa perbedaan jenis kelamin manusia
diutarakan secara eksplisit (1:27) sedangankan binatang tidak ( 1:24-25). Perbedaan jenis
kelamin ini sekaligus menjadi penjelasaan bagi keserupaan manusia dengan Allah dalam aspek
fisik juga, seperti yang telah disinggung di depan. Maksutnya, perbedaan fisik di Adam dan
Hawa (1:27) serta kesatuan hakekat mereka (1:24) merupakan refleksi sempurna dari kejamakan
dan ketunggalan diri Allah. Sebagaimana dalam diri Allah terdapat ketunggalan (dalam hakekat)
dan kejamakan (dalam hal pribadi), demikian pula dalam diri manusia terdapat ketunggalan
(hakekat) dan kejamakan jenis kelamin yang berbeda dan dua individu yang berbeda). Ketiga,
manusia adalah gambaran Allah. Konsep ini didasarkan pada Kejadian 5:1-3. Dalam teks ini
dikatakan bahwa Allah menciptakan Adam menurut rupa-Nya. Selanjutnya Adam
memperanakkan Set rupa dan gambaranya. Walaupun Set tetap gambar Allah namun dalam
konteks perkembangbiakan manusia. Dari teks ini dapat disimpulkan bahwa konsep “gambar dan
rupa” memang melibatkan aspek gambaran.

More Related Content

What's hot

Konsep ketuhanan dan keagamaan
Konsep ketuhanan dan keagamaanKonsep ketuhanan dan keagamaan
Konsep ketuhanan dan keagamaan
firo HAR
 
Presentation1 a kidah
Presentation1 a kidahPresentation1 a kidah
Presentation1 a kidah
maleha lauto
 
Kehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhanKehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhan
Noviandy Husni
 
Peran Roh Kudus dalam Pengembangan Gereja (Ryan Sepryadi Lay Lele)
Peran Roh Kudus dalam Pengembangan Gereja (Ryan Sepryadi Lay Lele)Peran Roh Kudus dalam Pengembangan Gereja (Ryan Sepryadi Lay Lele)
Peran Roh Kudus dalam Pengembangan Gereja (Ryan Sepryadi Lay Lele)
RyanSepryadiryan
 
Rukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islamRukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islam
12110068
 

What's hot (18)

Konsep ketuhanan dan keagamaan
Konsep ketuhanan dan keagamaanKonsep ketuhanan dan keagamaan
Konsep ketuhanan dan keagamaan
 
Materi pengisian sku penegak bantara saidi
Materi pengisian sku penegak bantara saidiMateri pengisian sku penegak bantara saidi
Materi pengisian sku penegak bantara saidi
 
Presentation 2 pai
Presentation 2 paiPresentation 2 pai
Presentation 2 pai
 
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...
TUGAS LATIHAN AGAMA SEBAGAI TUGAS AKHIR UNTUK MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KR...
 
Agama tauhid
Agama tauhidAgama tauhid
Agama tauhid
 
Sifat sifat tuhan
Sifat sifat tuhanSifat sifat tuhan
Sifat sifat tuhan
 
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
 
Materi pengisian sku penegak bantara
Materi pengisian sku penegak bantaraMateri pengisian sku penegak bantara
Materi pengisian sku penegak bantara
 
Presentation1 a kidah
Presentation1 a kidahPresentation1 a kidah
Presentation1 a kidah
 
KRISTOLOGI
KRISTOLOGIKRISTOLOGI
KRISTOLOGI
 
Agama , haris
Agama , harisAgama , haris
Agama , haris
 
Tugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam KuTugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam Ku
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahiMpk katolik 2a wahyu ilahi
Mpk katolik 2a wahyu ilahi
 
Kehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhanKehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhan
 
Peran Roh Kudus dalam Pengembangan Gereja (Ryan Sepryadi Lay Lele)
Peran Roh Kudus dalam Pengembangan Gereja (Ryan Sepryadi Lay Lele)Peran Roh Kudus dalam Pengembangan Gereja (Ryan Sepryadi Lay Lele)
Peran Roh Kudus dalam Pengembangan Gereja (Ryan Sepryadi Lay Lele)
 
Modul 1 pai
Modul 1 paiModul 1 pai
Modul 1 pai
 
Rukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islamRukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islam
 

Similar to tugas adrian dunggun (domatika III)

Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrah
dyahraf
 
Konsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosialKonsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosial
Dieta Arumasarie
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
arvant
 

Similar to tugas adrian dunggun (domatika III) (20)

Tugas yermi dogmatika 3
Tugas yermi dogmatika 3Tugas yermi dogmatika 3
Tugas yermi dogmatika 3
 
Tugas evaluasi i
Tugas evaluasi iTugas evaluasi i
Tugas evaluasi i
 
Pribadi Manusia
Pribadi ManusiaPribadi Manusia
Pribadi Manusia
 
Ta’riful insan
Ta’riful insanTa’riful insan
Ta’riful insan
 
Hakikat Manusia Dalam Islam
Hakikat Manusia Dalam IslamHakikat Manusia Dalam Islam
Hakikat Manusia Dalam Islam
 
Antropologi II.pptx
Antropologi II.pptxAntropologi II.pptx
Antropologi II.pptx
 
Teologi Proper - Valent Nainggolan.pdf
Teologi Proper - Valent Nainggolan.pdfTeologi Proper - Valent Nainggolan.pdf
Teologi Proper - Valent Nainggolan.pdf
 
Manusia Beragama Islam.pptx
Manusia Beragama Islam.pptxManusia Beragama Islam.pptx
Manusia Beragama Islam.pptx
 
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allahMakalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
 
Tugas PAI Jumrah
Tugas PAI JumrahTugas PAI Jumrah
Tugas PAI Jumrah
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
 
Konsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosialKonsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosial
 
Ppt 1 pribadi manusia
Ppt 1   pribadi manusiaPpt 1   pribadi manusia
Ppt 1 pribadi manusia
 
MANUSIA MENURUT GAMBAR DAN RUPA ALLAH.docx
MANUSIA MENURUT GAMBAR DAN RUPA ALLAH.docxMANUSIA MENURUT GAMBAR DAN RUPA ALLAH.docx
MANUSIA MENURUT GAMBAR DAN RUPA ALLAH.docx
 
TUGAS-KD-1 PERT-1-2.pptxfafagfafafvafewffv
TUGAS-KD-1 PERT-1-2.pptxfafagfafafvafewffvTUGAS-KD-1 PERT-1-2.pptxfafagfafafvafewffv
TUGAS-KD-1 PERT-1-2.pptxfafagfafafvafewffv
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
Presentation 2 teologi Sistematika.pptx
Presentation 2 teologi Sistematika.pptxPresentation 2 teologi Sistematika.pptx
Presentation 2 teologi Sistematika.pptx
 
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konselingPP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
PP RATNA dalam tugas mata kuliah bimbingan dan konseling
 
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERI
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERIPPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERI
PPT TUGAS AGAMA KRISTEN KELAS SMA NEGERI
 
Doktrin Penciptaan.pdf
Doktrin Penciptaan.pdfDoktrin Penciptaan.pdf
Doktrin Penciptaan.pdf
 

Recently uploaded

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

tugas adrian dunggun (domatika III)

  • 1. 1 Nama : Adrian Dunggun Nim : 20188601 Tugas Dokmatika : tentang Manusia Nats: Kejadian 1:27 “ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” Manusia itu adalah laki-laki dan perempuan. Kesejajaran keduanya ditunjukan dalam penciptaan pada waktunya. Manusia itu diciptakan menurut gambar (Ibrani=zelem) dan rupa (Ibrani=demut) Allah. Kata zelem artinya patung yang dipahat untuk melukiskan seseorang dengan demikian manusia adalah bayangan dari Allah, sedangkan kata demut berarti perwujudan atau penampakan dari Allah yang tidak tampak. Jadi muatan kata bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah merarti manusia itu perwujudan dari penciptanya. Kata zelem lebih jarang muncul dari pada demut karena kata zelem muncul 17 kali ini juga sulit ditafsirkan. Karena dari ke 17 ini 10 kali merujuk pada berbagai gambar secara fisik yang berhubungan dengan penyembahan berhala, misalnya gambar borok dan tikus (1 Sam. 6:5), patung lelaki 9Yeh 16:17), berhala (Bil. 33:52), 2 kali merujuk pada keadaan manusia yang digambarkan seperti bayangan (Mzm. 39:7;73:20), 5 kali muncul di Kitab Kejadian dalam konteks penciptaan manusia (1:26,27; 5:3;9:6). Dari penjelasan ini zelem bisa merujuk pada peniruan secara fisik (bentuk/gambar/patung/tertentu) maupun sesuatu yang tidak riil (ketidakadaan, ketidakstabilan). Diantara dua makna ini, kita tidak bisa menentukan makna mana yang dimaksut dalam kitab Kejadian. Kata demut di sisi lain, memiliki arti yang lebih jelas, kata yang muncul 26 kali ini dapat menunjuk pada sebuah sketsa/model 92 Raj. 16:10), gambar/pahatan (2 Taw. 4:3), sesuatu yang menyerupai yang lain (Mzm. 58:5; Yes. 13:4; Dan. 10:16) berhala (Yes. 40:48). Kata ini berkali- kali muncul dalam penglihatan Yeheskial (1:5;10,13,16,22,26,28;10:1,10,21,22). Dari permuncul ini yang terlihat bahwa Yehezkial tidak perna mengatakan bahwa ia melihat Allah secara langsung, tetapi hanya sekedar keserupaan dengan Allah atau hal lain yang berkaitan dengan Allah.
  • 2. 2 Ayat ini memberitahukan bahwa manusia itu benar-benar ciptaan Allah atau dengan kata lain bahwa Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa manusia diciptakan oleh Allah, dan manusia ini adalah karya tangan Allah sebab semua ciptaan yang lain Allah berfirman akan tetapi manusia, Allah menenunnya satu per satu sel yang ada didalam tubuh manusia ini dengan penuh ketelitian dan rancangan yang luar biasa dari Tuhan mengapa demikian? Kita bisa mempelajari tubuh kita ini bahwa ada sel dan kromozon yang ada didalam kita ini dan itu membuktikan bahwa Tuhan kita itu luar biasa karena Ia memenun dengan kesempurnaan secara fisik dan secara kasat mata itu adalah hal istimewa. Dan itu pun telah dijelaskan oleh Alkitab bahwa ini adalah ciptaan yang sangat istimewa. Dalam ayat diatas menyatakan bahwa diciptakan dalam bahasa Ibraninya ialah bara dengan mempunyai arti bertumbuh, akan tetapi didalam ayat 25 kata yang dipakai adalah asah yang mengandung arti berubah rupa atau menjadi yang lain yang berkenaan dengan binatang liar dan jinak. Perkataan asah berarti membuat dengan memakai bahan-bahan sperti membuat meja dari kayu, dan kalau kita lihat bahwa manusia diciptakan dari debuh tanah dan tulang rusuk, yang berarti bahwa manusia ini diciptakan atau asah dari yang sudah ada dan digunakan untuk yang ada lagi atau sudah ada dikembangkan menjadi yang lain. Sedangkan bara berarti menjdikan dengan tidak memakai apa-apa atau itu secara luar biasa dilakukan oleh kuasa yang dimiliki oleh Allah sendiri. Jadi Alkitab tidak mengungkapkan alasan apapun sehingga ilmu pengetahuan atau manusia dapat berpikir bahwa tubuh manusia adalah keturunan dari binatang, apalagi pikirannya dan jiwanya. Alkitab menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia secara langsung (Kej. 1:27;5:1-2) cara Tuhan menjadikan manusia diterangkan dalam kejadian 2:7 dan 2:21-22. Hasil penciptaan manusia ada tiga yaitu secara jasmani manusia itu elok rupanya (Mzm. 139.14). secara jiwa, pemikirannya tidak dihalangi, manusia telah mengetahui banyak hal karena akal budinya, karena pemikiran yang tidak dihalangi manusia dapat menamai semua jenis binatang, dan hal itu menandahkan bahwa Adam pandai dan pengetahuannya luas, secara rohani manusia memiliki kesadaran yang tidak dihalangi oleh dosa memiliki kesadaran akan hal-hal rohani dan memiliki persekutuan dengan Allah yang tidak dihalangi. Secara jasmani jiwa dan rohani manusia itu sempurna, manusia yang diciptakan itu sungguh amat baik (Kej. 1:31). Karena segala bangsa didunia ini berasal dari satu keturunan
  • 3. 3 (Kis. 17:26), kita yang percaya pada Yesus Kristus wajib memberitakan Injil kepada semua saudara kita. Pekerjaan pengembaran Injil memang ada hubungannya dengan penciptaan manusia. Alkitab menyatakan dengan jelas sekali bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1: 26-27; 1 Kor. 11:7). Dlam dua hal, manusia dijadikan menurut gambar dan rupa Allah, yaitu dalam kesucian dan sebagai suatu pribadi. Dalam hal kesucian, itu berarti bahwa manusia dijadikan denga pengetahuan tentang baik dan jahat; manusia dijadikan suci dan tidak berdosa ( Pkh. 7:29; Ef 4:24: Kol 3:10). “ Adam dijadikan dengan tabiat yang suci, yaitu dengan kerinduan Allah. Namun, semua orang yang lahir setelah dia, dilahirkan dengan kerinduan, untuk mendekatkan diri dengan Allah”. Sebagai suatu pribadi, itu berarti manusia dijadikan satu pribadi seperti Allah juga adalah satu pribadi, dan memiliki pengetahuan tentang dirinya sendiri serta memiliki kehendak sendiri. Manusia memiliki pengetahuan, perasaan, dan kehendak. Tidak ada binatang yang demikian, manusia memiliki hati nurani yang dapat memberitahukan mana yang baik dan mana yang jaha. Akan tetapi bisikan hati nurani bukan suatu ukuran dan patokan yang sempurna sebab hati nurani mungkin diabaikan dan dimatikan. Oleh sebab itu, kita perlu membaca Firman Tuhan supaya hati nurani kita sesuaikan dengan Firman Tuhan. “ Pengkauan akan kuasa yang lebih tingga daripada seseorang dalam artian apa pun bukanlah merendahkan; melainkan itu dimuliakan. Jika kita mau menyadari bahwa kita telah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, kita tidak mungkin menemukan Dia, sulit didekatin pengetahuan ini, itu hanya diperoleh melalui ima, akan mendatangkan batin dan kedamaian yang mendalam”. Menurut keserupaan kita “ Allah sendiri perna seperti kita adanya sekarang, dan adalah Orang yang dipermuliakan, dan duduk di takhta di surga sana! Itulah rahasia besar-Nya. Jika tabir dikoyakan pada hari ini dan jika kita melihat Dia hari ini, kita akan melihat-Nya seperti seorang maunia dalam bentuk seperti kita sendiri dalam segala pribadi,rupa, dan bentuk sebagai seorang manusia”. Manusia adalah Anak Allah, yang dibentuk menurut gambar Ilahi dan diberkahi dengan sifat-sifat Ilahi, dan bahkan sebagai putra bayi dari ayah dan ibu fana mampu pada waktunya
  • 4. 4 menjadi seorang pria, demikian juga keturunan yang belum berkembang dari orang tua selestial mampu, oleh pengalaman melalui usia dan keabadian,berkembang menjadi Allah”. Kekuasaan “Bumi dan segala sesuatu yang ada didalamnya seharusnya digunakan secara bertanggung jawab untuk menyongsong keluarga manusia.Akan tetapi, semua adalah penjaga bukan pemilik terhadap bumi ini dan kelimpahannyaserta akan bertanggung jawab dihadapan Allah untuk apa yang mereka lakukan terhadap ciptaan-ciptaan-Nya”. Berkuasa (rada). Kata ini muncul 25 kali dalam PL. sebagian besar dari permunculan ini melibatkan relasi antara manusia, misalnya tuan atau hamba upahannya ( Im. 25:43;46,53), pejabat tertentu atas bawahannya (Raj. 5:16;9:23), raja atas jajahannya (Mzm. 72:8;110:2), suatu bangsa atas bangsa lain (Im. 26:17; Bil. 24:19;Neh.928;Mzm.62:28;Yes. 14:2,6;Yeh. 29:15). Kata ini juga pera dipakai untuk gembala yang mengawasi dombanya (Yeh. 34:4). Dari semua penggunaan kata rada ini dapat disimpulkan bahwa kata ini bisa menyiratkan unsur kekerasan, namun nuansa ini bukan makna yan dominan. Imamat 25 memperingatkan para tuan untuk tidak menguasai budak mereka dengan kekerasan. Kekuasaan salomo di 1Raja-raja 4:24 mengindikasikan suasana pemeritahan yang penuh damai. Raja yang berkuasa Mazmur 72 juga merupakan pelindung bagi orang miskin terpingirkan. Laki-laki dan perempuan Semua pria dan wanita adalah dalam keserupaan dengan bapa dan ibu universal dan secara harafiah adalah para putra dan putri Allah”. Jenis kelami merupakan mutlak dari identitas dan tujuan pra dunia, kehidupan fana, dan kekal setiap orang.” Ada beberapa poin untuk manusia yaitu: Pertama, manusia adalah wakil Allah untuk menguasai bumi, penciptaan manusia sebagai sebagai gambar dan rupa Allah di Kejadian 1:26 dihubungkan dengan manusia ciptaan lain. Berdasarkan struktur kalimat Ibrani yang dipakai, kaata sambung wE yang menghubungkan frase “marilah kita menjadikan” dengan “merekaa berkuasa” bisa dipahami sebagai dan mayoritas versi atau supaya. Pilihan maupun dipilih, konsep manusia gambar da rupa Allah tetap melibatkan unsur penguasaan bumi. Konsep inilah yang ada dalam pemilikiran pemasmur (Mzm 8) ketika ia mensyukuri kehormatan dan kemuliaan manusia dalam kaitan dengan otoritas atas alam yang diberikan oleh Allah (8:6-7).
  • 5. 5 Konsep diatas memiliki kesamaan dengan sekaligus kontras terhadap mitologi kuno. Menurut budaya dan keagamaan kafir waktu itu, raja atau penguasa dianggap sebagai wakil dewa yang menjabatani antara dewa dan mayarakat. Kesejahtraan suatu negara atau masyarakat sangat ditentukan oleh bagaimana raja tersebut menyenangkan hati dewa. Perbedaan antara konsep mitologi kuno dan Alkitab terletak pada cakupan gambar dan rupa Allah. Kejadian 1:26- 28 mengajarkan bahwa semua orang tidak terbatas pada kaum bangsawan atau raja adalah gambaran dan rupa Allah. Ajaran ini merupakan kritikan terhadap sisten sosial kuno waktu itu. Konsep ini harusnya membebaskan manusia dari perbudakan kelas sosial yang sangat menekan yang dilakukan oleh pihak penguasa. Kedua, manusia adalah reflesi Allah dalam hal ketunggalan dan kejamakan. Sebagaimana sudah sempat disinggung dibagian sebelumnya, ide tentang kesatuan dalam kejamakan ada dalam diri Allah (1:26-27) maupun manusia (1:27;2:18,24). Dalam taraf tertentu Allah adalah jamak (marilah kita gambarkan dan rupa Kita), tetapi juga tunggal (gambar-Nya). Begitu pula dengan manusia yang memiliki aspek ketunggalan (manusia itu… diciptakan-Nya dia) dan kejamakan (diciptakan-Nya mereka laki-laki dan perempuan). Di satu sisi Adam dan Hawa adalah satu (sama-sama manusia 1:27 dan satu daging 2:24), namun di sisi lain mereka terpisah dari sisi jenis kelamin. Ini pula yang menjadi alasan mengapa perbedaan jenis kelamin manusia diutarakan secara eksplisit (1:27) sedangankan binatang tidak ( 1:24-25). Perbedaan jenis kelamin ini sekaligus menjadi penjelasaan bagi keserupaan manusia dengan Allah dalam aspek fisik juga, seperti yang telah disinggung di depan. Maksutnya, perbedaan fisik di Adam dan Hawa (1:27) serta kesatuan hakekat mereka (1:24) merupakan refleksi sempurna dari kejamakan dan ketunggalan diri Allah. Sebagaimana dalam diri Allah terdapat ketunggalan (dalam hakekat) dan kejamakan (dalam hal pribadi), demikian pula dalam diri manusia terdapat ketunggalan (hakekat) dan kejamakan jenis kelamin yang berbeda dan dua individu yang berbeda). Ketiga, manusia adalah gambaran Allah. Konsep ini didasarkan pada Kejadian 5:1-3. Dalam teks ini dikatakan bahwa Allah menciptakan Adam menurut rupa-Nya. Selanjutnya Adam memperanakkan Set rupa dan gambaranya. Walaupun Set tetap gambar Allah namun dalam konteks perkembangbiakan manusia. Dari teks ini dapat disimpulkan bahwa konsep “gambar dan rupa” memang melibatkan aspek gambaran.