3. DUA MASA LIBERALISME
Liberalisme adalah sebuah ideologi yang mengagungkan kebebasan. Ada dua
macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern.
Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern
mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme
Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh
Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik itu
masih ada. Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya
mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak
berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi
sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir.
Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah
diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang
akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan
kapitalisme (ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki
individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan
yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi
ini, atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya.
4. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan
hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan
mayoritas
PENDAHULUAN
5. Salah satu negara yang menggunakan sistem liberal adalah USA ( United
States of America). Di Amerika seluruh rakyat memiliki hak kebebasan
berfikir dan kebebasan beragama. Dalam pemerintahannya, negara berfungsi
untuk mengabdi kepada rakyat dan pemerintah tidak boleh mengambil
keputusan sendiri. Karena pemerintah harus berkehendak menurut kehendak
rakyat.
dalam sistem liberal, mengakui adanya persamaan manusia. Dengan adanya
pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak
yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap
penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik,
sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan
dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk
menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)[
BENTUK POLITIK SISTEM
LIBERAL
6. Dalam sistem liberal, negara hanya sebagai alat (The State is Instrument).
Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya
dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan
suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah
mengalami kegagalan.
Jadi, dengan kata lain negara hanya sebagai pengawas dan beban kerja
pemerintah jadi lebih ringan.
7. Yang menjadi pemusatan dalam sistem liberal ini adalah kepentingan
individu. Karena rakyatlah yang memiliki kekuasaan terbesar.
8. Dalam sistem liberal, orang yang memiliki inovasi akan semakin kaya dan
orang yang tertinggal akan menjadi miskin dan tertindas.
9. Walaupun sistem liberal ini menjunjung tinggi kebebasan individu, dalam
sistem ini pun menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.