2. JADWAL ACARA KITA ...
1) Pembukaan (Lagu & Doa)
2) Pengantar Umum (RD. Romanus)
3) Materi BKS – KAJ 2013
a) Pemikiran Dasar (RD. Josep)
b) Pertemuan I
c) Pertemuan II
d) Pertemuan III
e) Pertemuan IV
4) Tanya Jawab
5) Pengumuman (K3S KAJ)
6) Makan Malam
18.00
18.10
18.20
18.25
18.40
18.55
19.10
19.25
19.55
20.00
3. 1. Mempelajari & Memahami kisah setiap
tokoh secara lengkap dari KS
2. Membaca teks “pendalaman Kitab Suci”
yang tertulis di Buku Umat
3. Mempelajari dengan seksama presentasi
(Powerpoint)
WAJIB UNTUK FASILITATOR
4. PEMIKIRAN DASAR
• Menggali kekuatan Firman
Tuhan dalam Kitab Suci
• Belajar dari pengalaman
hidup 4 tokoh dalam PL
yang terkait tema
Persaudaraan Sejati:
– Yusuf
– Hosea
– Rut
– Yehezkiel
5. PERTEMUAN I: YUSUF
• Manusia adalah mahluk sosial
• Relasi kasih persaudaraan
dapat memperkaya &
meneguhkan namun kadang
terasa yang paling menyakitkan
• Kita akan belajar dari seorang
tokoh dalam Perjanjian Lama,
yaitu YUSUF
6. YUSUF
• Sejak awal kisah, Yusuf
digambarkan sebagai orang
benar.
• Dia dibenci dan tidak
disukai oleh saudarasaudaranya karena posisi
atau situasinya di dalam
keluarga.
7. YUSUF
• Problem yang ditumpuktumpuk oleh saudarasaudara Yusuf selama
bertahun-tahun berujung
pada tindakan kejahatan
yang memutuskan
hubungan persaudaraan.
8. YUSUF
• Yusuf juga berproses, dia bergelut ketika dia
bertemu kembali dengan saudara-saudaranya.
Tindakan Yusuf yang memaafkan dan menerima
kembali saudara-saudaranya menjadi tindakan
yang memulihkan relasi yang terputus itu.
• Tindakan ini menjadi luar biasa ketika situasi
saudara-saudaranya itu sedang mengalami
kesusahan dan menderita.
9. YUSUF
• Kekuatan Yusuf ketika
mengambil keputusan
untuk mengampuni
saudara-saudaranya
adalah ia MELIHAT
RENCANA ALLAH di balik
itu semua, yaitu kesadaran
dan pertobatan saudarasaudaranya dan
keselamatan kepada
semua orang.
10. DINAMIKA KELOMPOK
YUSUF
1. QUIZ tentang Kisah Yusuf
a) Siapkan Pena & Kertas
b) Umat diberi kesempatan
membaca/belajar pribadi
c) Ini adalah personal quick test
d) Koreksi bersama, fasilitator
menyiapkan kunci jawaban
e) Tanya umat: Berapa score
anda?
11. DINAMIKA KELOMPOK
YUSUF
2. DISKUSI KELOMPOK
a) Fasilitator membagi
kelompok (5 orang per
kelompok)
b) Apakah kisah Yusuf masih
relevan / sering terjadi pada
zaman kita?
c) Setiap kelompok harus
memegang teks “5 kutipan
tentang kisah Yusuf”
d) PENTING: TOPIK
12. DINAMIKA KELOMPOK
YUSUF
3. SHARING PENGALAMAN
a) Bila waktu masih mencukupi
b) Sharing dilaksanakan secara
pleno dipandu oleh fasilitator
c) Temanya terkait dengan 5
TOPIK yang telah didiskusikan
d) Fasilitator telah menyiapkan
1 orang sebagai pembuka
sharing
13. PERTEMUAN II: HOSEA
• Gereja Katolik sangat menjunjung tinggi relasi cinta
antara suami-istri dalam suatu ikatan pernikahan
yang suci. Gereja bahkan mengangkat kesakralan
relasi tersebut sebagai Sakramen, artinya relasi
kasih antara suami istri dijadikan sebagai cerminan
yang konkret dari kasih Allah kepada manusia.
Kasih, kesetiaan dan pengorbanan suami istri
dalam berproses dalam hidup perkawinan mereka
mampu membawa mereka kepada kesucian hidup
sebagai anak-anak Allah.
14. HOSEA
• Kebahagiaan dalam hidup
perkawinan
membutuhkan proses
perjuangan yang tidak
instan. Suami istri dalam
perjuangan itu perlu selalu
belajar 3 P yaitu
Penerimaan, Penghargaan
dan Pengorbanan yang
kadang tidak sedikit.
15. HOSEA
• Sering terjadi dalam proses saling
belajar dan saling berproses itu,
beberapa pasangan menjadi begitu
terluka karena pasangannya.
• Ada pepatah yang mengatakan: Rasa
sakit yang paling menghancurkan
adalah pengkhianatan dari orang yang
paling kita cintai.
16. HOSEA
• Mulai dari perbedaan visi,
kesulitan ekonomi,
ketidakhadiran anak,
konflik dengan orang tua
dan mertua,
perselingkuhan dan lain
sebagainya. Pada
kenyataannya ternyata
anak-anak juga selalu
menjadi korban keadaan
yang tidak mengenakan
tersebut.
17. HOSEA
• Dengan menikahi seorang perempuan sundal,
Nabi Hosea diminta untuk mengangkat
martabat seorang pendosa menjadi martabat
anak Allah. Perintah ini tentulah tidak mudah
dilakukan, terlebih kalau kita hanya
mengutamakan harga diri dan gengsi. Nabi
Hosea telah melakukan suatu keputusan yang
tepat, dia mengorbankan segalanya termasuk:
kekhawatiran untuk dikhianati lagi, masa
depannya dan kebahagiaannya.
18. HOSEA
• Penerimaan dan keberanian mengolah pengalaman
pahit dalam hidup perkawinan membawa Nabi
Hosea pada pengalaman lain yang jauh lebih dalam
dan istimewa.
• Nabi Hosea dihantar pada suatu kebenaran sejati di
mana misteri Allah terkuak baginya. Ia mengalami
pengalaman baru bagaimana Allah dengan kasih
yang sempurna ternyata masih mau menerima
kembali umat manusia yang berdosa.
19. HOSEA
• Tuntunan Allah tampak nyata dalam KASIH,
KETAATAN dan PENGENALAN AKAN ALLAH.
Apakah sudah ada di dalam ikatan relasi kita
selama ini?
• Kalau kita hanya mengandalkan kekuatan kita
sendiri pastilah sangat sulit. Kita memerlukan
kekuatan di luar diri kita. Dasar dari setiap
pengampunan tidak lain adalah KASIH atau
lebih tepatnya PENGALAMAN HIDUP KITA
DIKASIHI DAN DITERIMA KEMBALI OLEH ALLAH.
20. DINAMIKA KELOMPOK
HOSEA
1. DISKUSI TERBUKA
a) Fasilitator membacakan kisah
aktual masa kini dari media.com
& kompas.com
b) Fasilitator mengundang umat
untuk diskusi terbuka: “Apa
pendapat anda tentang isi tulisan
ini? Mengapa perselingkuhan
semakin marak? Apa
penyebabnya?
c) Biarkan umat mengungkapkan
pendapatnya secara bebas,
tanpa perlu fasilitator menilai
salah atau benar.
21. DINAMIKA KELOMPOK
HOSEA
2. SHARING PENGALAMAN
a) Baik bila fasilitator bisa
mendapatkan keluarga yang
dapat bercerita tentang
pengalamannya.
b) Tidak mudah karena masuk ke
dalam pengalaman personal
c) Dibutuhkan kerendahan hati
dan ketegaran untuk berani
cerita “dosa pribadi”
d) Biasanya “post factum”
22. DINAMIKA KELOMPOK
HOSEA
3. DISKUSI LANJUTAN
a) Bila waktu masih mencukupi
b) Fasilitator mengajak peserta
untuk menemukan tips-tips
untuk menerima kesalahan
atau dosa pasangannya
c) Tips-tips untuk menjaga
kelanggengan hidup suami istri
23. PERTEMUAN III: RUT
• Dalam sepuluh perintah Allah ada perintah yang
mengatakan “Hormatilah Ayah dan Ibumu.”
Kasih dan pengorbanan setiap orang tua begitu
dihargai oleh Allah untuk menghantar anak-anak
mereka untuk menjadi pribadi mereka
seutuhnya. Anak yang dididik dengan penuh
kasih oleh orang tua mereka akan bertumbuh
juga menjadi pribadi yang penuh kasih.
24. RUT
• Harapan setiap orang tua
adalah membuat anakanaknya bahagia. Di pihak
lain harapan setiap anak
juga adalah membuat orang
tuanya bahagia. Sebenarnya
jauh di dalam hati mereka
ada suatu harapan dan
usaha untuk
membahagiakan. Namun
dalam prakteknya, kita
menemukan banyak relasi
orang tua dan anak yang
tidak berjalan dengan yang
diharapkan.
25. RUT
• Ketika orang tua masih muda dan banyak uang
sepertinya mudah sekali menjaga relasi dengan
mereka. Namun ada banyak anak yang merasa
begitu tertekan ketika harus berhadapan dengan
orang tua mereka, terutama ketika orang tua
mereka sudah lanjut usianya dan sakit-sakitan.
Konflik itu menjadi semakin rentan ketika
setelah pernikahan setiap orang mendapat
berkat orang tua baru yaitu mertua.
26. RUT
• Bagi Rut, relasi antara anak dan
orang tua tidak hanya terbatas
pada orang tua kandungnya
saja melainkan terbuka juga
untuk orang tua suaminya yaitu
Naomi.
27. RUT
• Di sisi lain, Naomi adalah mertua yang
bijaksana, ia tidak memaksakan
kehendaknya untuk kepentingan dirinya
sendiri tetapi terlebih dia memikirkan
kebahagiaan menantunya.
• Bagi Rut, tindakan belas kasih itu
menerobos segala penghalang ataupun
ikatan kaku kekeluargaan.
28. RUT
• Rut yang masih muda
memilih merawat dan
menemani mertuanya yang
kini hanya sebatang kara.
Dia meninggalkan status
kebangsaannya bahkan
iman kepercayaannya demi
menemani Naomi.
29. RUT
• Tindakan bakti kepada
orang tua yang dilakukan
oleh Rut diganjar oleh
Allah dengan berkat yang
berlimpah. Tidak hanya
Naomi yang diangkat dari
kehancuran dan
kesendirian, Rut diganjar
Allah dengan keluarga
baru yang lebih
sejahtera. Bahkan Rut
menjadi nenek moyang
dari Yesus, Sang Mesias.
30. DINAMIKA KELOMPOK
RUT
1. BEDAH KRONOLOGI KISAH RUT
a) Fasilitator mengajak peserta
mencermati 8 point penting
dari kisah hidup Rut, dengan
cara membacakannya atau
membagikannya kepada
peserta
b) Tugas kelompok: tragedi atau
penderitaan hidup apa saja
yang dialami oleh Rut
c) Tindakan kasih apa yang
terjadi dalam kisah Rut? Siapa
dan bagaimana?
31. DINAMIKA KELOMPOK
RUT
2. BEDAH KRONOLOGI HIDUP KITA
a) Fasilitator mengajak peserta
membuat kronologi kisah hidup atau
sejarah hidup masing-masing
b) Temukan momen-momen tragedi
menyesakkan!
c) Temukan momen-momen emas yang
membahagiakan
d) Temukan pribadi-pribadi yang hadir
atau terlibat dalam momen-momen
penuh kasih itu
BAGIKANLAH PENGALAMAN ITU.
Fasilitator sudah menyiapkan seseorang
untuk memulai sharing
32. DINAMIKA KELOMPOK
RUT
3. DISKUSI TERBUKA
a) Bila waktu masih mencukupi
b) Bahan 1: Persoalan apa yang
sering dialami dalam relasi kita
dengan orang tua yang sudah
berusia sangat lanjut?
c) Bahan 2: Persoalan apa yang
kerap terjadi dalam hubungan
mertua dan menantu?
33. PERTEMUAN IV:
YEHEZKIEL
• Salah satu kekhasan dalam perjuangan
setiap orang Katolik dalam mewartakan
Kerajaan Allah adalah bersaudara
dengan setiap orang, termasuk juga
dengan mereka yang beragama dan
berkeyakinan lain. Tuhan Yesus begitu
mengharapkan setiap pengikutNya
menjadi garam dan terang untuk dunia.
34. YEHEZKIE
L
• Pewartaan iman bisa dilakukan dengan
berbagai macam cara. Namun cara yang
paling efektif adalah dengan kesaksian
hidup dari orang-orang yang
mewartakan. Bagaimana mungkin para
pengikut Yesus mampu mewartakan
tentang persaudaraan sejati dengan
orang-orang beragama lain kalau “di
dalam” persaudaraan sejati itu masih
terasa begitu asing dan hambar.
35. YEHEZKIE
L
• Pengalaman pergulatan Nabi Yehezkiel
kiranya dapat membantu kita untuk
memahami tentang bagaimana dan apa
itu mewartakan kasih Tuhan. Kita akan
melihat bagaimana Nabi Yehezkiel
bergumul dengan perintah Tuhan yang
kadang kala tidak mudah baginya.
36. YEHEZKIE
L
• Arti nama Yehezkiel adalah “Allah yang
menguatkan”. Maka dari itu sejak awal
kita sudah mendapatkan rahasia baru
yaitu meski tugas yang harus diemban
oleh nabi Yehezkiel sangatlah berat,
ternyata Tuhanlah yang menguatkan
Nabi Yehezkiel untuk melakukan itu
semua dengan taat dan setia.
37. YEHEZKIE
L
• Perintah Allah kepada Nabi Hosea
begitu beragam, dimulai dari hal-hal
sederhana yang mudah dilakukan
sampai kepada hal-hal yang begitu sulit
untuk diterima dan dilakukan. Nabi
Yehezkiel menjalani semua perintah
Tuhan itu dalam semangat ketaatan.
38. YEHEZKIE
L
• Pewartaan kita tentang
Persaudaraan Sejati akan
menarik setiap orang yang
merasakan dan melihat
kehidupan kita sebagai
pengikut Yesus kalau
Persaudaraan sejati itu
sudah menjadi hidup dan
berbuah baik.
39. DINAMIKA KELOMPOK
YEHEZKIE
L
1. SELF EVALUATION
a) Fasilitator menegaskan kembali
5 kualitas hidup Yehezkiel
(Lihat buku umat hlm. 53)
b) Fasilitator mengajak peserta
untuk melakukan self
evaluation: SEJAUH MANA AKU
SUDAH MELAKSANAKAN KE-5
KUALITAS YEHEZKIEL? Dengan
cara memberi score 00-100
40. DINAMIKA KELOMPOK
YEHEZKIE
L
KRITERIA DETAIL UNTUK KE-5 KUALITAS
YEHEZKIEL
1. Mencintai Kitab Suci (Punya KS
pribadi, rutin membaca, warna/I di
KS, rajin ikut kursus atau seminar
KS, Pendalaman Alkitab)
2. Memiliki waktu hening (Menikmati
saat-saat pribadi/sendiri, berdoa
pribadi, menikmati retret)
3. Berpuasa & Bermati raga
(Melaksanakan peraturan minimal
Gereja, Secara pribadi punya
kebiasaan berpuasa/pantang,
mampu melawan sesuatu yang
disukai dan menolaknya)
41. DINAMIKA KELOMPOK
YEHEZKIE
L
KRITERIA DETAIL UNTUK KE-5 KUALITAS
YEHEZKIEL
4. Kerendahan Hati (Tidak mudah
tersinggung, suka memilih pekerjaan
yang sulit dan tidak populer, tidak
gila jabatan, tenang & sabar, berani
mengakui kesalahan dll)
5. Sikap Lepas bebas (menganggap
segala hal di dunia ini sementara,
tidak stress atau senewen ketika
kehilangan sesuatu, murah hati dan
rela memberi)
42. DINAMIKA KELOMPOK
YEHEZKIE
L
SETELAH MEMBERI SCORE
UMAT DIAJAK UNTUK
MENSHARINGKAN
1. Kesulitan atau kegagalan
melaksanakan ke-5 kualitas
Yehezkiel itu
2. Pengalaman Keberhasilan dan
buah-buah positip yang dialami
setelah melaksanakannya.