SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
Downloaden Sie, um offline zu lesen
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
        PROVINSI SULAWESI TENGGARA


         PENDAPAT AKHIR
      FRAKSI BANGUN SULTRA
                ATAS
 RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
        TAHUN ANGGARAN 2009




         Kendari, 15 September 2010
Yth. Saudara Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara
Yth. Saudara-Saudara Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara
Yth. Saudari Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara
Yth. Saudara-Saudara Pejabat Tinggi TNI dan POLRI
Yth. Saudara Rektor Universitas Haluoleo
Yth. Saudara Saudari Pimpinan SKPD Pemerintah Provinsi
     Sulawesi Tenggara
Yth. Rekan–Rekan Anggota Dewan, Insans Pers,
     Hadirin yang berbahagia.

Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat Pagi, Salam Sejahtera buat kita semua

       Sebagai wujud syukur atas limpahan rahmat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, patut kiranya jika pada kesempatan ini kita memuji dan
memuja-Nya karena telah mengizinkan dan memberikan kesempatan lahir
dan batin, sehingga pada hari ini kita masih dapat berkumpul dalam
suasana idul fitri dalam rapat paripurna dewan dengan agenda pokok
pengambilan      keputusan      atas       Rancangan    Peraturan   Daerah   tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan               Anggaran    Pendapatan   dan    Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2009.
       Perkenankanlah kami, segenap pimpinan dan anggota Fraksi Bangun
Sultra yang berasal dari Partai Persatuan Pembangunan, PDI Perjuangan,
Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Bintang Reformasi mengucapkan
Selamat Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua
yang hadir disini, dan keluarga yang berada dirumah dan dimana saja,
dapat kembali fitri untuk kembali mengemban amanah sebagai umat dan
hamba-Nya. Amin
       Mendahului agenda pokok tersebut diatas, Rapat Dewan yang
terhormat ini terlebih dahulu memberi kesempatan kepada fraksi-fraksi
Dewan untuk menyampaikan pendapat akhirnya setelah diawali laporan
panitia khusus, untuk selanjutnya menjadi bahan pertimbangan bagi
pengambilan keputusan atas Rancangan Peraturan Daerah dimaksud.



‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
Untuk itu, kepada pimpinan rapat, atas nama Fraksi Bangun Sultra, kami
menyampaikan terima kasih atas kesempatannya.


Saudara Gubernur, Rapat Dewan yang Terhormat….
        Penyampaian          Rancangan            Peraturan       Daerah       tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2009 oleh Gubernur, dan
pembahasannya          bersama     DPRD,         sebagaimana     diamanatkan    dalam
peraturan perundang-undangan baik itu UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan      antara    Pemerintah         dan    Pemerintahan    Daerah,    Peraturan
Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
serta    Peraturan     Daerah     No.      8   Tahun   2008    tentang   Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah, pada dasarnya selain merupakan tugas dan
kewajiban konstitusional juga merupakan aktualisasi prinsip kemitraan,
antara     Pemerintah       Daerah         dan    DPRD    sebagai    sesama     unsur
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka penyelenggaraan
otonomi daerah.
        Oleh karenanya, kemitraan yang sejajar antara Pemerintah Daerah
dan DPRD tersebut ini perlu dibina secara optimal dalam koridor saling
asah dan saling isi dengan menjunjung nilai-nilai kebersamaan sesuai
dengan fungsi, tugas dan peran kita masing masing dengan menyadari
bahwa Pemerintah Daerah tanpa membina kemitraan dengan DPRD, maka
dia sama dengan mayat berjalan, sebaliknya DPRD tanpa dukungan
kemitraan dari Pemerintah Daerah, maka dia akan menjadi bangkai
bernyawa.
        Dengan kerangka          pemikiran tersebut ini, kita tiba pada suatu
kesimpulan        bahwa,        keberhasilan        Pemerintah      Daerah      dalam
menyelenggarakan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan
kepada masyarakat di daerah ini adalah juga merupakan bagian dari
keberhasilan Dewan dan sebaliknya kegagalan DPRD dalam mengemban

‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
fungsi, tugas dan wewenangnya juga merupakan kegagalan Pemerintah
Daerah.
        Kita semua memahami bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban         Pelaksanaan      APBD      yang     disampikan      Gubernur
kepada Dewan, memuat laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi
anggaran, neraca, dan arus kas. Dan yang cukup substansial lagi, dewan
telah   menerima      laporan     hasil    pemeriksaan       atas   laporan    keuangan
pemerintah daerah dari BPK secara lengkap, yang hal ini dapat menjadi
materi sandingan dengan realisasi penggunaan anggaran.
        Terhadap     seluruh     materi    tersebut    diatas,      dewan     telah   pula
malakukan pembahasan baik itu berlangsung di internal Dewan maupun
bersama dengan pihak Pemerintah Daerah melalui rapat gabungan komisi
yang berlangsung tanggal 4 dan 5 September 2010 lalu.
        Dan dalam pembahasan dengan pihak Pemerintah Daerah tersebut
diatas, beragam pertanyaan kritis yang disampaikan anggota Dewan
kepada Pemerintah Daerah utamanya terhadap kinerja Pendapatan Daerah
dan Belanja Daerah yang telah kita sepakati dalam Perda Perubahan APBD
2009 yang tidak terealisasi serta laporan hasil pemeriksan Badan
Pemeriksa Keuangan yang dalam pembahasannya tidak jarang muncul
perbedaan dan perdebatan, namun kesemuanya ini masih dalam koridor
demokrasi dan semangat kebersamaan.
        Kita juga memahami bahwa, konteks pembahasan Rancangan Perda
tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2009 ini tidak untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap muatan materinya,
namun dalam rangka evaluasi antara rencana dan realisasi dan laporan
dengan kenyataan sesuai dengan norma-norma yang ada.
        Untuk itu, Fraksi Bangun Sultra akan menyampaikan beberapa
evaluasi terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2009
sebagai berikut :



‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
I. Umum
     Secara normatif Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2009
ini, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan, sudah harus
disampaikan kepada Dewan paling lambat bulan Juni tahun 2010, namun
pada kenyataannya baru disampaikan kepada Dewan pada minggu ketiga
Bulan Agustus 2010 yang berarti telah mengalami keterlambatan ± 2 (dua)
bulan.
     Keterlambtan tersebut diatas, sudah barang tentu berimplikasi secara
sistemik terhadap pemenuhan jadwal waktu yang menjadi kewajiban
Pemerintah Daerah yang berkitan dengan perencanaan Anggaran Daerah
yang diamanatkan Peraturan Perundang Undangan yakni:
a. Penyampaian Kebijakan Umum APBD dan PPAS APBD 2011 dan laporan
   semester      pertama     APBD      2010     yang    semestinya      sudah   harus
   disampaikan kepada Dewan masing masing pada bulan Juni dan Juli
   2010.
b. Penyampaian Kebijakan Umum dan PPAS APBD Perubahan 2010 paling
   lambat bulan Agustus 2010 dan Raperda APBD Perubahan 2010
   selambat lambatnya minggu kedua bulan September 2010.
c. Penyampaian        Rancangan        Perda    APBD     2011    beserta    dokumen
   pendukungnya selambat lambatnya minggu kedua bulan Oktober 2010.
       Mencermati agenda-agenda tersebut diatas, dapat dipastikan jika
Pemerintah Daerah tidak mungkin lagi tepat waktu untuk menyampaikan
kebijakan-kebijakan       yang     menjadi     kewajibannya     untuk    disampaikan
kepada Dewan khususnya KUA PPAS APBD 2011, laporan semester
pertama APBD 2010, Rancangan Perubahan APBD 2010, bahkan mungkin
keterlambatan penyampaian Rancangan Perda APBD 2011.
       Terhadap     hal    ini,   Fraksi   Bangun      Sultra   mengharapkan     agar
keterlambatan tersebut tidak lagi terjadi di tahun-tahun mendatang.




‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
II. Pendapatan
       Pendapatan Daerah yang disepakati dalam Perubahan APBD 2009
seluruhnya berjumlah Rp. 1.264.926.577.788 (Satu Triliyun, Dua Ratus
Milyar lebih) dengan realisasinya sebesar Rp. 1.030.720.130.652 (Satu
Triliyun, Tiga Puluh Milyar lebih rupiah) atau 81,48 persen.
       Hal ini berarti ada 18,52 persen target pendapatan yang tidak
terealisasi, yang antara lain bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
PAD dalam APBD Perubahan ditargetkan sebesar Rp. 472.992.247.780
(Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Milyar, Sembilan Ratus Sembilan Puluh
Dua Juta lebih rupiah) namun realisasinya mencapai Rp. 223.128.480.722
(Dua Ratus Dua Puluh Tiga Milyar, Seratus Dua Puluh Delapan juta lebih
rupiah) atau 47.17%.
       Adapun komponen-komponen PAD yang tidak mencapai target
tersebut diatas berasal dari :
a. Pajak daerah tidak terealisasi sebasar Rp. 16.842.955.429 (Enam Belas
   Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Dua Juta lebih rupiah)
b. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan yang semula
   dianggarkan sebesar Rp. 10.558.000.417,- (Sepuluh Milyar lebih) namun
   realisasinya hanya sebesar 4.871.003.000,- (Empat milyar lebih)
c. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yang ditargetkan dalam
   APBD sebesar Rp. 250.596.000.887 (Dua Ratus Lima Puluh Milyar lebih)
   sedang realisasinya sebesar Rp. 6.602.066.000 (Enam Milyar lebih)


Rapat Dewan yang Terhormat, Hadirin yang Berbahagia….
       Mencermati rencana dan realisasi penerimaan Pendapatan Asli
Daerah tersebut diatas, harus diakui jika hal ini baru pertama kali terjadi
realisasi Pendapatan Asli Daerah hanya mencapai 47,17 persen. Fraksi
Bangun Sultra berpendapat, hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain:
a. Adanya beberapa komponen/objek penerimaan yang bersumber dari
    PAD yang tidak rasional yang hal ini tercermin dengan adanya objek

‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
penerimaan yang mencapai target dibawah lima belas persen bahkan
    ada yang nol persen. Dilain pihak terdapat beberapa objek penerimaan
    yang mencapai target diatas 200% bahkan ada yang mencapai target
    diatas 400%.


b. Tidak optimalnya pelaksanaan program peningkatan PAD yang melekat
    pada Dinas Pendapatan dan Aset Daerah dengan alokasi anggaran
    sebesar Dua Milyar lebih, yang item kegiatannya meliputi rapat-rapat
    koordinasi dalam rangka insentifikasi dan ekstensifikasi objek-objek
    PAD. Hal ini menunjukan bahwa program kegiatan tersebut tidak
    mencerminkan prinsip anggaran berbasis kinerja, yang mengandung
    makna bahwa keluaran dari setiap program kegiatan yang akan atau
    telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dapat terukur
    secara kualitas dan kuantitas.


    Kenyataan      ini   selain    tercermin   dari   realisasi   PAD   yang   kami
    ketengahkan tersebut diatas, juga tidak adanya rancangan peraturan
    daerah yang diajukan pemda kepada DPRD dalam rangka pelaksanaan
    urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah
    provinsi yang dapat memberi kontribusi terhadap penguatan keuangan
    daerah, juga rancangan perda pembaruan yang berkaitan dengan pajak
    daerah dan retribusi daerah dalam rangka penyesuaian dengan
    Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
    Daerah.


       Terhadap pendapatan asli daerah yang bersumber dari Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan yang bersumber dari laba
Badan Usaha Milik Daerah yakni Bank Pembangunan Daerah, PT. Utama
Sultra dan PD. Percetakan Sultra yang direncanakan sebesar RP. Rp.
16.588.417.000,- (Enam Belas Milyar lebih), namun realisasinya hanya

‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
mencapai Rp. 4.871.003.708 (Empat Milyar lebih) diperoleh dari Bank
Pembangunan        Daerah.     Sedangkan   dari   PT.   Utama   Sultra   dan   PD
Percetakan Sultra tidak memberikan konstribusi penerimaan.
       Hal ini boleh jadi selain tidak optimalnya fungsi pembinaan dan
pengawasan terhadap kinerja kedua BUMD tersebut, juga lemahnya kinerja
dalam pengelolaannya mengingat kedua BUMD tersebut beberapa tahun
terakhir ini memperoleh dukungan dana sebagai penyertaan modal dari
APBD.
       Terhadap permasalahan tersebut, serta dalam rangka peningkatan
pendapatan daerah, Fraksi Bangun Sultra merekomendasikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Dalam merencanakan penerimaan khususnya pendapatan asli daerah
    haruslah didasarkan angka-angka yang terukur secara rasional yang
    bias dicapai terhadap setiap objek penerimaan yang melekat pada
    setiap SKPD.
b. Perlu dilakukan evaluasi terhadap perda-perda yang berkaitan dengan
    retribusi dan pajak daerah untuk disesuaikan dengan Undang-Undang
    No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi serta besarnya
    pungutan tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Perda tersebut
    diantaranya Perda Retribusi Kekayaan Daerah yang ditetapkan tahun
    1998, Perda yang berkaitan dengan retribusi izin trayek, retribusi atas
    jasa pelayanan pelabuhan penyebrangan, dan retribusi atas perizinan
    lainnya yang melekat pada beberapa SKPD.
c. Kecuali itu harus pula diakui jika masih terdapat bagian bagian ususan
    Pemerintahan yang melekat pada beberapa SKPD yang sesungguhnya
    dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Daerah namun belum
    ditindaklanjuti dengan peraturan daerah utamanya urusan yang
    berkaitan dengan perizinan yang melekat pada beberapa Dinas Daerah
    yang hal itu tentunya diperlukan kreatifitas dari masing-masing SKPD
    terkait untuk merumuskan/menyiapkan raperda dimaksud.

‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
d. Perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja Badan Usaha Milik Daerah
    khususnya PT. Utama Sultra dan PD. Percetakan Sultra baik itu dari
    sisi Manajemen maupun dari sisi Pemodalan serta political will
    pemerintah Daerah untuk memberdayakan kedua BUMD dimaksud
    sehingga ke depan dapat memberikan konstribusi bagi penguatan
    keuangan daerah.


Gubernur, Rapat Dewan yang Terhormat, Hadirin yang Berbahagia….
        Terhadap pendapatan asli daerah yang bersumber dari Hasil
Retribusi Daerah yang melampaui target sebesar Rp. 16.690.866.584
(Enam belas milyar lebih) atau 170,8%, Fraksi Bangun Sultra memberikan
apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap beberapa SKPD
yakni
a. Rumah Sakit Umum Prov. Sultra dalam APBD Perubahan direncanakan
    sekitar 5 milyar 252 juta lebih, dan realisasinya mencapai 22 milyar
    atau 454%
b. Dinas Kesehatan dalam APBD Perubahan yang direncanakan 236 juta
    lebih, dan realisasinya 608 juta lebih atau 257.37%
c. Rumah Sakit Jiwa dalam APBD Perubahan direncanakan sekitar 711
    juta lebih, dan realisasinya mencapai 1 milyar lebih atau 150.07 persen
d. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam APBD Perubahan direncanakan
    sekitar 197 juta lebih, realisasinya mencapai 328 juta lebih atau
    166.84%.


III. Belanja
        Realisasi belanja daerah provinsi Sulawesi tenggara tahun anggaran
2009 seluruhnya sebesar 1 trilyun 119 milyar 700 juta lebih atau 82,30
persen, dari total anggaran sebesar 1 trilyun 360 milyar 537 juta lebih.
Terhadap hal ini, fraksi Bangun Sultra dapat memahami sebagai akibat
tidak terealisasinya pendapatan daerah.

‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
Dari angka-angka tersebut diatas, ada beberapa komponen belanja
program kegiatan yang perlu Fraksi Bangun Sultra evaluasi sebagai
berikut:
   1. Belanja      tidak    langsung       berupa     bantuan     keuangan     kepada
       pemeritnahan daerah kabupaten/kota dan pemerintahan desa yang
       dianggarkan 201 milyar 255 juta lebih yang dialokasikan bagi
       pelaksanaan kegiatan bantuan keuangan kepada desa/kelurahan
       masing-masing 100 juta, realisasinya sebesar 70 milyar 729 juta
       lebih 35,14 persen.


       Dan tidak terealisasinya program kegiatan bantuan                     keuangan
       tersebut menurut pemerintah daerah pada rapat paripurna tanggal 2
       September       2010      lalu,     lebih     disebabkan    ketidakmampuan
       desa/kelurahan             dalam             pengelolaannya,         utamanya
       pertanggungjawaban adminsitrasinya, dan ini terjadi pula pada
       tahun anggaran 2008 yang lalu.


       Di lain sisi, untuk optimalnya pelaksanaan progam kegiatan bantuan
       keuangan kepada desa/kelurahan dimaksud, pemerintah daerah
       telah pula menerbitkan buku pedoman pelaksanaan                dan       buku
       petunjuk teknis, pemberian bimbingan teknis kepada para kepala
       desa/kelurahan bahkan pemberian pendampingan, hingga alokasi
       anggaran mencapai 2 milyar lebih, sehingga patut disayangkan jika
       pemerintahan desa belum juga mampu mengelola dana bantuan
       tersebut.


   2. Masih terkait belanja block grant yang merupakan salah satu pilar
       dari tiga pilar progam Bahteramas, selain pengobatan gratis dan
       pendidikan gratis, Fraksi Bangun Sultra cukup prihatin dengan
       realisasi anggaran yang tidak signifikan. Dana untuk belanja block

‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
grant yang terserap hanya 26,38 persen, sedang pengobatan gratis 40
       persen, namun yang cukup menggembirakan bantuan operasional
       pendidikan terserap 99 persen lebih.


       Kenyataan ini cukup mengejutkan Fraksi Bangun Sultra, karena
       masih ada dalam catatan kami, bahwa komitmen gubernur terhadap
       tiga pilar Bahteramas tersebut secara mantap pernah disampaikan
       dalam rapat paripurna dewan pada tanggal 7 September 2009 dalam
       agenda Jawaban Gubernur Atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi
       Dewan terhadap Perubahan APBD 2009. Bahwa gubernur melalui
       wakil gubernur menyampaikan, hasil evaluasi pelaksanaan program
       Bahteramas tahun 2008 menunjukan bahwa sekitar 60 persen
       desa/kelurahan       telah    melaksanakan   kegiatan   sesuai   petunjuk
       pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) bantuan keuangan
       kepada desa dan kelurahan secara baik. Dan juga masih ada sekitar
       40 persen yang tidak mengikuti juklak dan juknis.
       Fraksi Bangun Sultra melihat ada mis informasi dalam pengelolaan
       tiga pilar Bahteramas, karena bukan saja dananya yang tidak
       terserap secara maksimal, tetapi pernyataan gubernur sebagaimana
       disampaikan pada 2 September 2010 lalu, yaitu ketidaksiapan desa
       dalam mengelola dana bantuan, sungguh berbanding terbalik dengan
       pernyataan yang disampaikan dalam rapat paripurna tanggal 7
       September 2009 terkait raperda APBD Perubahan 2009.


       Terhadap permasalahan ini, Fraksi Bangun Sultra menyarankan
       untuk dilakukan evaluasi mengenai sistem pengelolaan bantuan
       dimaksud dengan mempedomani Pasal 31 jo Pasal 47 ayat (1) dan (2)
       Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengolahan
       Keuangan Daerah sebagaimana telah diadopsi dalam peraturan


‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
daerah No. 8 tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan keuangan
       Daerah.


   3. Belanja program peningkatan sumber daya aparatur yang melekat
       pada setiap SPKD yang antara lain peruntukannya untuk diklat
       penjenjangan maupun diklat teknis, yang setiap tahun anggarannya
       dialokasikan dengan besaran yang cukup fantastis, namun dilain
       pihak,    pemerintah      daerah      menjadikan       persoalan       keterbatasan
       sumber daya aparatur sebagai permasalahan dalam penyelenggaraan
       pemerintahan daerah.


       Fraksi Bangung Sultra menilai, program kegiatan peningkatan
       sumber daya aparatur tersebut tidak berdasarkan analisis kebutuhan
       masing-masing SKPD, karena outputnya hampir tidak tersalurkan.
       Adanya      penempatan        sumber      daya        aparatur      yang    diduga
       mengabaikan       standar     kompetensi,      baik    itu    kompetensi       dasar
       maupun       kompetensi       bidang,    tentu     saja      ikut   memengaruhi
       stagnannya      penyelenggaraan         pemerintahan         daerah,    yang    juga
       berdampak pada hilangnya gairah kerja pegawai dan dinamika
       organisasi. Untuk itu, Fraksi Bangun Sultra menyarankan agar hal
       ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah, dengan
       menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis berupa peraturan
       gubernur terkait standar kompetensi jabatan tersebut.


   4. Keprihatinan fraksi kami juga terhadap Belanja di Dinas Pemukiman
       dan    Prasarana     Wilayah,       terhadap   beberapa       program      kegiatan
       peningkatan infrastruktur jalan yang realisasinya nol persen. Hal ini
       tentunya tidak sejalan dengan misi pemerintahan daerah yang
       tertuang dalam Perda RPJMD tahun 2008 – 2013 yakni mempercepat
       pembangunan infrastruktur dasar.

‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
Untuk itu perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah
       utamanya perbaikan jalan-jalan provinsi yang mengalami kerusakan
       agar mendapat prioritas dalam tahun anggaran 2011 yang akan
       datang. Dan untuk mendukung perencanaan pembangunan jalan
       provinsi tersebut perlu dipersiapkan data/informasi jalan provinsi
       untuk disampaikan kepada dewan yang menyangkut nama ruas
       jalan, panjang/volume, fungsi jalan dan kondisi jalan.


   5. Menanggapi        disclaimer      opinion     BPK    atas   Laporan     keuangan
       pemerintah daerah, yang telah dua tahun berturut-turut, harus
       diakui jika hal ini menunjukan bentuk ketidakpatuhan terhadap
       peraturan perundang-undangan terkait tata kelola keuangan daerah
       sebagaimana disepakati dalam Peraturan Daerah No. 8 tahun 2008
       tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, dan ini bukan
       saja merupakan kegagalan pemerintah daerah namun juga kegagalan
       DPRD dalam mengemban fungsi-fungsinya.


       Untuk itu perlu komitmen bersama DPRD dan pemerintah daerah
       untuk     secara     sungguh-sungguh           melakukan      langkah-langkah
       perbaikan agar tidak terjadi lagi pada tahun-tahun yang akan datang


Saudara Gubernur, Rapat Dewan yang Mulia....
       Bertolak dari hal-hal yang telah kami uraiakan diatas, serta
mencermati tahapan-tahapan pembicaraan termasuk yang saat ini sedang
berlangsung      laporan      panitia      khusus    raperda      pertanggungjawaban
pelaksanaan      APBD      2009,     Fraksi       Bangun    Sultra   dengan    ucapan
Bismillahir Rahmanir rahiim… menerima dan menyetujui Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2009
menjadi Peraturan Daerah. Disertai harapan agar rekomendasi dalam

‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
Pendapat Akhir kami ini, dapat menjadi masukan dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang kita cintai ini ke depannya.
       Demikian pendapat akhir Fraksi Bangun Sultra yang dapat kami
sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Terima kasih atas
segala perhatiannya.


                           Billahi Taufik Walhidayah
                          Wassalamu’Alaikum Wr. Wb.

                           Kendari, 15 Sepetmber 2010

                         FRAKSI BANGUN SULTRA
                    DPRD PROVINSI SULAWESI TENGGARA

        Ketua,                                          Sekretaris,




ABD. HASID PEDANSA                                  IR. MUH. IRFANI THALIB


                                     Juru Bicara,




                               ABD. HASID PEDANSA




‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ•
ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)syukriyabdullah
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalDadang Solihin
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdMusnanda Satar
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Dadang Solihin
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaFormasi Org
 
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-Suwondo Chan
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaFormasi Org
 
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 202106 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021ShintaDevi11
 
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdes
Sk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdesSk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdes
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdesPemdes Seboro Sadang
 
Paparan kabag ttg satlinmas dalam pilkades 15 september 2020
Paparan kabag ttg satlinmas dalam pilkades 15 september 2020Paparan kabag ttg satlinmas dalam pilkades 15 september 2020
Paparan kabag ttg satlinmas dalam pilkades 15 september 2020iwangprasetyo
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA93220872
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Penataan Ruang
 
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD OzawaYukio
 
Sk no 17 tahun 2018 pengelola aset dan barang desa
Sk no 17 tahun 2018 pengelola aset dan barang desaSk no 17 tahun 2018 pengelola aset dan barang desa
Sk no 17 tahun 2018 pengelola aset dan barang desaPemdes Seboro Sadang
 
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBTatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBBogor Agricultural University
 

Was ist angesagt? (20)

Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Paparan bappeda
Paparan bappedaPaparan bappeda
Paparan bappeda
 
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
 
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalSistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpd
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
Materi pembinaan rtrw
Materi pembinaan rtrwMateri pembinaan rtrw
Materi pembinaan rtrw
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
 
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 202106 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021
06 mei 2021, sambutan bupati acara rembuk stunting 2021
 
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdes
Sk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdesSk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdes
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdes
 
MATERI POKJANAL.pptx
MATERI POKJANAL.pptxMATERI POKJANAL.pptx
MATERI POKJANAL.pptx
 
Paparan kabag ttg satlinmas dalam pilkades 15 september 2020
Paparan kabag ttg satlinmas dalam pilkades 15 september 2020Paparan kabag ttg satlinmas dalam pilkades 15 september 2020
Paparan kabag ttg satlinmas dalam pilkades 15 september 2020
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
 
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
Permen PU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata ...
 
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD
Contoh Laporan kinerja tenaga ahli DPRD
 
Sk no 17 tahun 2018 pengelola aset dan barang desa
Sk no 17 tahun 2018 pengelola aset dan barang desaSk no 17 tahun 2018 pengelola aset dan barang desa
Sk no 17 tahun 2018 pengelola aset dan barang desa
 
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBTatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
 

Ähnlich wie PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...Ade Suerani
 
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraPendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraAde Suerani
 
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009Ade Suerani
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraAde Suerani
 
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009Ade Suerani
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Ade Suerani
 
Laporan TA Nopember 2010
Laporan TA Nopember 2010Laporan TA Nopember 2010
Laporan TA Nopember 2010Ade Suerani
 
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011apotek agam farma
 
Laporan Pansus Perda Pinjaman
Laporan Pansus Perda Pinjaman Laporan Pansus Perda Pinjaman
Laporan Pansus Perda Pinjaman Ade Suerani
 
Pandaangan umum fraksi pan tentang rapbd 2011
Pandaangan umum fraksi pan tentang rapbd 2011Pandaangan umum fraksi pan tentang rapbd 2011
Pandaangan umum fraksi pan tentang rapbd 2011apotek agam farma
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Ar Tinambunan
 
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdfBuku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdfazhariajadeh
 
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfGambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfMahmudahLubis1
 
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerahPp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerahinggridkhairani
 
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahHerry Prananto
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahDyp The Magna
 
Laporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 RaperdaLaporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 RaperdaAde Suerani
 
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdfPERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdfKLINIKBUMISEHATLOMBO
 
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Penataan Ruang
 
2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jatengPA_Klaten
 

Ähnlich wie PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD (20)

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
 
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 SultraPendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
Pendapat Akhir F Bangun Sultra atas RAPBD 2011 Sultra
 
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
 
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda SultraLaporan Balegda atas Prolegda Sultra
Laporan Balegda atas Prolegda Sultra
 
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
DRAF REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
 
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
Pemandangan Umum Fraksi Bangun Sultra atas Raperda tentang Perubahan APBD 2010
 
Laporan TA Nopember 2010
Laporan TA Nopember 2010Laporan TA Nopember 2010
Laporan TA Nopember 2010
 
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
Pandangan umum fraksi pan tt lpj apbd 2011
 
Laporan Pansus Perda Pinjaman
Laporan Pansus Perda Pinjaman Laporan Pansus Perda Pinjaman
Laporan Pansus Perda Pinjaman
 
Pandaangan umum fraksi pan tentang rapbd 2011
Pandaangan umum fraksi pan tentang rapbd 2011Pandaangan umum fraksi pan tentang rapbd 2011
Pandaangan umum fraksi pan tentang rapbd 2011
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
 
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdfBuku-Pintar-PP-12-2019.pdf
Buku-Pintar-PP-12-2019.pdf
 
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdfGambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah-BPKP.pdf
 
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerahPp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
Pp 12 tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah
 
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
 
Laporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 RaperdaLaporan Pansus 5 Raperda
Laporan Pansus 5 Raperda
 
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdfPERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
PERGUB_NOMOR_3_TAHUN_2019_HIBAH_BANSOS.pdf
 
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja I...
 
2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng2011 Penyertaan modal bank jateng
2011 Penyertaan modal bank jateng
 

Mehr von Ade Suerani

Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13Ade Suerani
 
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOLInformasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOLAde Suerani
 
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRDPedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRDAde Suerani
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011Ade Suerani
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDAde Suerani
 
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...Ade Suerani
 
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010Ade Suerani
 
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Ade Suerani
 
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRDTata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRDAde Suerani
 
RAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSDRAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSDAde Suerani
 
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSDPENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSDAde Suerani
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalAde Suerani
 
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaPenjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaAde Suerani
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Ade Suerani
 
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman DaerahPendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman DaerahAde Suerani
 
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 RaperdaPemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 RaperdaAde Suerani
 
FAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahFAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahAde Suerani
 
Laporan ta september
Laporan ta septemberLaporan ta september
Laporan ta septemberAde Suerani
 
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA Ade Suerani
 
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDADASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDAAde Suerani
 

Mehr von Ade Suerani (20)

Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13Simulasi Pengisian Model DK-13
Simulasi Pengisian Model DK-13
 
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOLInformasi Pengisian Dk-13 PARPOL
Informasi Pengisian Dk-13 PARPOL
 
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRDPedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
Pedoman Pelaksanaan Fungsi-Fungsi DPRD
 
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011(New) Program Legislasi Daerah - 2011
(New) Program Legislasi Daerah - 2011
 
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRDPenjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD
 
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
PU F. Bangun Sultra atas raperda Retribusi Jasa Usaja, Jasa Umum, RTRW, dan P...
 
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
Pendapat Akhir F. Bangun Sultra Pertanggungjawaban APBD 2010
 
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010 Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
Rekomendasi DPRD Sultra atas LKPJ Gubernur TA 2010
 
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRDTata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
Tata Cara Pembahasan Raperda di DPRD
 
RAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSDRAPERDA PENGADAAN PNSD
RAPERDA PENGADAAN PNSD
 
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSDPENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
PENJELASAN RAPERDA PENGADAAN PNSD
 
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan StrukturalRaperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
Raperda ttg Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural
 
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan PerdaPenjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
Penjelasan Raperda ttg Pembentukan Perda
 
Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda Raperda ttg Pembentukan Perda
Raperda ttg Pembentukan Perda
 
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman DaerahPendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah
 
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 RaperdaPemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
Pemandangan Umum F Bangun Sultra atas 5 Raperda
 
FAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala DaerahFAQ LKPJ Kepala Daerah
FAQ LKPJ Kepala Daerah
 
Laporan ta september
Laporan ta septemberLaporan ta september
Laporan ta september
 
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
SEJARAH SINGKAT DPRD SULTRA
 
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDADASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PERDA
 

PENDAPAT AKHIR FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

  • 1. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA PENDAPAT AKHIR FRAKSI BANGUN SULTRA ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2009 Kendari, 15 September 2010
  • 2. Yth. Saudara Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Yth. Saudara-Saudara Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Yth. Saudari Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara Yth. Saudara-Saudara Pejabat Tinggi TNI dan POLRI Yth. Saudara Rektor Universitas Haluoleo Yth. Saudara Saudari Pimpinan SKPD Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Yth. Rekan–Rekan Anggota Dewan, Insans Pers, Hadirin yang berbahagia. Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi, Salam Sejahtera buat kita semua Sebagai wujud syukur atas limpahan rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, patut kiranya jika pada kesempatan ini kita memuji dan memuja-Nya karena telah mengizinkan dan memberikan kesempatan lahir dan batin, sehingga pada hari ini kita masih dapat berkumpul dalam suasana idul fitri dalam rapat paripurna dewan dengan agenda pokok pengambilan keputusan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009. Perkenankanlah kami, segenap pimpinan dan anggota Fraksi Bangun Sultra yang berasal dari Partai Persatuan Pembangunan, PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Bintang Reformasi mengucapkan Selamat Idul Fitri 1431 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua yang hadir disini, dan keluarga yang berada dirumah dan dimana saja, dapat kembali fitri untuk kembali mengemban amanah sebagai umat dan hamba-Nya. Amin Mendahului agenda pokok tersebut diatas, Rapat Dewan yang terhormat ini terlebih dahulu memberi kesempatan kepada fraksi-fraksi Dewan untuk menyampaikan pendapat akhirnya setelah diawali laporan panitia khusus, untuk selanjutnya menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan atas Rancangan Peraturan Daerah dimaksud. ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 3. Untuk itu, kepada pimpinan rapat, atas nama Fraksi Bangun Sultra, kami menyampaikan terima kasih atas kesempatannya. Saudara Gubernur, Rapat Dewan yang Terhormat…. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2009 oleh Gubernur, dan pembahasannya bersama DPRD, sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan baik itu UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, pada dasarnya selain merupakan tugas dan kewajiban konstitusional juga merupakan aktualisasi prinsip kemitraan, antara Pemerintah Daerah dan DPRD sebagai sesama unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Oleh karenanya, kemitraan yang sejajar antara Pemerintah Daerah dan DPRD tersebut ini perlu dibina secara optimal dalam koridor saling asah dan saling isi dengan menjunjung nilai-nilai kebersamaan sesuai dengan fungsi, tugas dan peran kita masing masing dengan menyadari bahwa Pemerintah Daerah tanpa membina kemitraan dengan DPRD, maka dia sama dengan mayat berjalan, sebaliknya DPRD tanpa dukungan kemitraan dari Pemerintah Daerah, maka dia akan menjadi bangkai bernyawa. Dengan kerangka pemikiran tersebut ini, kita tiba pada suatu kesimpulan bahwa, keberhasilan Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan kepada masyarakat di daerah ini adalah juga merupakan bagian dari keberhasilan Dewan dan sebaliknya kegagalan DPRD dalam mengemban ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 4. fungsi, tugas dan wewenangnya juga merupakan kegagalan Pemerintah Daerah. Kita semua memahami bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD yang disampikan Gubernur kepada Dewan, memuat laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, dan arus kas. Dan yang cukup substansial lagi, dewan telah menerima laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah dari BPK secara lengkap, yang hal ini dapat menjadi materi sandingan dengan realisasi penggunaan anggaran. Terhadap seluruh materi tersebut diatas, dewan telah pula malakukan pembahasan baik itu berlangsung di internal Dewan maupun bersama dengan pihak Pemerintah Daerah melalui rapat gabungan komisi yang berlangsung tanggal 4 dan 5 September 2010 lalu. Dan dalam pembahasan dengan pihak Pemerintah Daerah tersebut diatas, beragam pertanyaan kritis yang disampaikan anggota Dewan kepada Pemerintah Daerah utamanya terhadap kinerja Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah yang telah kita sepakati dalam Perda Perubahan APBD 2009 yang tidak terealisasi serta laporan hasil pemeriksan Badan Pemeriksa Keuangan yang dalam pembahasannya tidak jarang muncul perbedaan dan perdebatan, namun kesemuanya ini masih dalam koridor demokrasi dan semangat kebersamaan. Kita juga memahami bahwa, konteks pembahasan Rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2009 ini tidak untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap muatan materinya, namun dalam rangka evaluasi antara rencana dan realisasi dan laporan dengan kenyataan sesuai dengan norma-norma yang ada. Untuk itu, Fraksi Bangun Sultra akan menyampaikan beberapa evaluasi terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2009 sebagai berikut : ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 5. I. Umum Secara normatif Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2009 ini, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan, sudah harus disampaikan kepada Dewan paling lambat bulan Juni tahun 2010, namun pada kenyataannya baru disampaikan kepada Dewan pada minggu ketiga Bulan Agustus 2010 yang berarti telah mengalami keterlambatan ± 2 (dua) bulan. Keterlambtan tersebut diatas, sudah barang tentu berimplikasi secara sistemik terhadap pemenuhan jadwal waktu yang menjadi kewajiban Pemerintah Daerah yang berkitan dengan perencanaan Anggaran Daerah yang diamanatkan Peraturan Perundang Undangan yakni: a. Penyampaian Kebijakan Umum APBD dan PPAS APBD 2011 dan laporan semester pertama APBD 2010 yang semestinya sudah harus disampaikan kepada Dewan masing masing pada bulan Juni dan Juli 2010. b. Penyampaian Kebijakan Umum dan PPAS APBD Perubahan 2010 paling lambat bulan Agustus 2010 dan Raperda APBD Perubahan 2010 selambat lambatnya minggu kedua bulan September 2010. c. Penyampaian Rancangan Perda APBD 2011 beserta dokumen pendukungnya selambat lambatnya minggu kedua bulan Oktober 2010. Mencermati agenda-agenda tersebut diatas, dapat dipastikan jika Pemerintah Daerah tidak mungkin lagi tepat waktu untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan yang menjadi kewajibannya untuk disampaikan kepada Dewan khususnya KUA PPAS APBD 2011, laporan semester pertama APBD 2010, Rancangan Perubahan APBD 2010, bahkan mungkin keterlambatan penyampaian Rancangan Perda APBD 2011. Terhadap hal ini, Fraksi Bangun Sultra mengharapkan agar keterlambatan tersebut tidak lagi terjadi di tahun-tahun mendatang. ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 6. II. Pendapatan Pendapatan Daerah yang disepakati dalam Perubahan APBD 2009 seluruhnya berjumlah Rp. 1.264.926.577.788 (Satu Triliyun, Dua Ratus Milyar lebih) dengan realisasinya sebesar Rp. 1.030.720.130.652 (Satu Triliyun, Tiga Puluh Milyar lebih rupiah) atau 81,48 persen. Hal ini berarti ada 18,52 persen target pendapatan yang tidak terealisasi, yang antara lain bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). PAD dalam APBD Perubahan ditargetkan sebesar Rp. 472.992.247.780 (Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Milyar, Sembilan Ratus Sembilan Puluh Dua Juta lebih rupiah) namun realisasinya mencapai Rp. 223.128.480.722 (Dua Ratus Dua Puluh Tiga Milyar, Seratus Dua Puluh Delapan juta lebih rupiah) atau 47.17%. Adapun komponen-komponen PAD yang tidak mencapai target tersebut diatas berasal dari : a. Pajak daerah tidak terealisasi sebasar Rp. 16.842.955.429 (Enam Belas Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Dua Juta lebih rupiah) b. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan yang semula dianggarkan sebesar Rp. 10.558.000.417,- (Sepuluh Milyar lebih) namun realisasinya hanya sebesar 4.871.003.000,- (Empat milyar lebih) c. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yang ditargetkan dalam APBD sebesar Rp. 250.596.000.887 (Dua Ratus Lima Puluh Milyar lebih) sedang realisasinya sebesar Rp. 6.602.066.000 (Enam Milyar lebih) Rapat Dewan yang Terhormat, Hadirin yang Berbahagia…. Mencermati rencana dan realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah tersebut diatas, harus diakui jika hal ini baru pertama kali terjadi realisasi Pendapatan Asli Daerah hanya mencapai 47,17 persen. Fraksi Bangun Sultra berpendapat, hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain: a. Adanya beberapa komponen/objek penerimaan yang bersumber dari PAD yang tidak rasional yang hal ini tercermin dengan adanya objek ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 7. penerimaan yang mencapai target dibawah lima belas persen bahkan ada yang nol persen. Dilain pihak terdapat beberapa objek penerimaan yang mencapai target diatas 200% bahkan ada yang mencapai target diatas 400%. b. Tidak optimalnya pelaksanaan program peningkatan PAD yang melekat pada Dinas Pendapatan dan Aset Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Dua Milyar lebih, yang item kegiatannya meliputi rapat-rapat koordinasi dalam rangka insentifikasi dan ekstensifikasi objek-objek PAD. Hal ini menunjukan bahwa program kegiatan tersebut tidak mencerminkan prinsip anggaran berbasis kinerja, yang mengandung makna bahwa keluaran dari setiap program kegiatan yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dapat terukur secara kualitas dan kuantitas. Kenyataan ini selain tercermin dari realisasi PAD yang kami ketengahkan tersebut diatas, juga tidak adanya rancangan peraturan daerah yang diajukan pemda kepada DPRD dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi yang dapat memberi kontribusi terhadap penguatan keuangan daerah, juga rancangan perda pembaruan yang berkaitan dengan pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Terhadap pendapatan asli daerah yang bersumber dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan yang bersumber dari laba Badan Usaha Milik Daerah yakni Bank Pembangunan Daerah, PT. Utama Sultra dan PD. Percetakan Sultra yang direncanakan sebesar RP. Rp. 16.588.417.000,- (Enam Belas Milyar lebih), namun realisasinya hanya ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 8. mencapai Rp. 4.871.003.708 (Empat Milyar lebih) diperoleh dari Bank Pembangunan Daerah. Sedangkan dari PT. Utama Sultra dan PD Percetakan Sultra tidak memberikan konstribusi penerimaan. Hal ini boleh jadi selain tidak optimalnya fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja kedua BUMD tersebut, juga lemahnya kinerja dalam pengelolaannya mengingat kedua BUMD tersebut beberapa tahun terakhir ini memperoleh dukungan dana sebagai penyertaan modal dari APBD. Terhadap permasalahan tersebut, serta dalam rangka peningkatan pendapatan daerah, Fraksi Bangun Sultra merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: a. Dalam merencanakan penerimaan khususnya pendapatan asli daerah haruslah didasarkan angka-angka yang terukur secara rasional yang bias dicapai terhadap setiap objek penerimaan yang melekat pada setiap SKPD. b. Perlu dilakukan evaluasi terhadap perda-perda yang berkaitan dengan retribusi dan pajak daerah untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi serta besarnya pungutan tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Perda tersebut diantaranya Perda Retribusi Kekayaan Daerah yang ditetapkan tahun 1998, Perda yang berkaitan dengan retribusi izin trayek, retribusi atas jasa pelayanan pelabuhan penyebrangan, dan retribusi atas perizinan lainnya yang melekat pada beberapa SKPD. c. Kecuali itu harus pula diakui jika masih terdapat bagian bagian ususan Pemerintahan yang melekat pada beberapa SKPD yang sesungguhnya dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Daerah namun belum ditindaklanjuti dengan peraturan daerah utamanya urusan yang berkaitan dengan perizinan yang melekat pada beberapa Dinas Daerah yang hal itu tentunya diperlukan kreatifitas dari masing-masing SKPD terkait untuk merumuskan/menyiapkan raperda dimaksud. ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 9. d. Perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja Badan Usaha Milik Daerah khususnya PT. Utama Sultra dan PD. Percetakan Sultra baik itu dari sisi Manajemen maupun dari sisi Pemodalan serta political will pemerintah Daerah untuk memberdayakan kedua BUMD dimaksud sehingga ke depan dapat memberikan konstribusi bagi penguatan keuangan daerah. Gubernur, Rapat Dewan yang Terhormat, Hadirin yang Berbahagia…. Terhadap pendapatan asli daerah yang bersumber dari Hasil Retribusi Daerah yang melampaui target sebesar Rp. 16.690.866.584 (Enam belas milyar lebih) atau 170,8%, Fraksi Bangun Sultra memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap beberapa SKPD yakni a. Rumah Sakit Umum Prov. Sultra dalam APBD Perubahan direncanakan sekitar 5 milyar 252 juta lebih, dan realisasinya mencapai 22 milyar atau 454% b. Dinas Kesehatan dalam APBD Perubahan yang direncanakan 236 juta lebih, dan realisasinya 608 juta lebih atau 257.37% c. Rumah Sakit Jiwa dalam APBD Perubahan direncanakan sekitar 711 juta lebih, dan realisasinya mencapai 1 milyar lebih atau 150.07 persen d. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam APBD Perubahan direncanakan sekitar 197 juta lebih, realisasinya mencapai 328 juta lebih atau 166.84%. III. Belanja Realisasi belanja daerah provinsi Sulawesi tenggara tahun anggaran 2009 seluruhnya sebesar 1 trilyun 119 milyar 700 juta lebih atau 82,30 persen, dari total anggaran sebesar 1 trilyun 360 milyar 537 juta lebih. Terhadap hal ini, fraksi Bangun Sultra dapat memahami sebagai akibat tidak terealisasinya pendapatan daerah. ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 10. Dari angka-angka tersebut diatas, ada beberapa komponen belanja program kegiatan yang perlu Fraksi Bangun Sultra evaluasi sebagai berikut: 1. Belanja tidak langsung berupa bantuan keuangan kepada pemeritnahan daerah kabupaten/kota dan pemerintahan desa yang dianggarkan 201 milyar 255 juta lebih yang dialokasikan bagi pelaksanaan kegiatan bantuan keuangan kepada desa/kelurahan masing-masing 100 juta, realisasinya sebesar 70 milyar 729 juta lebih 35,14 persen. Dan tidak terealisasinya program kegiatan bantuan keuangan tersebut menurut pemerintah daerah pada rapat paripurna tanggal 2 September 2010 lalu, lebih disebabkan ketidakmampuan desa/kelurahan dalam pengelolaannya, utamanya pertanggungjawaban adminsitrasinya, dan ini terjadi pula pada tahun anggaran 2008 yang lalu. Di lain sisi, untuk optimalnya pelaksanaan progam kegiatan bantuan keuangan kepada desa/kelurahan dimaksud, pemerintah daerah telah pula menerbitkan buku pedoman pelaksanaan dan buku petunjuk teknis, pemberian bimbingan teknis kepada para kepala desa/kelurahan bahkan pemberian pendampingan, hingga alokasi anggaran mencapai 2 milyar lebih, sehingga patut disayangkan jika pemerintahan desa belum juga mampu mengelola dana bantuan tersebut. 2. Masih terkait belanja block grant yang merupakan salah satu pilar dari tiga pilar progam Bahteramas, selain pengobatan gratis dan pendidikan gratis, Fraksi Bangun Sultra cukup prihatin dengan realisasi anggaran yang tidak signifikan. Dana untuk belanja block ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 11. grant yang terserap hanya 26,38 persen, sedang pengobatan gratis 40 persen, namun yang cukup menggembirakan bantuan operasional pendidikan terserap 99 persen lebih. Kenyataan ini cukup mengejutkan Fraksi Bangun Sultra, karena masih ada dalam catatan kami, bahwa komitmen gubernur terhadap tiga pilar Bahteramas tersebut secara mantap pernah disampaikan dalam rapat paripurna dewan pada tanggal 7 September 2009 dalam agenda Jawaban Gubernur Atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi Dewan terhadap Perubahan APBD 2009. Bahwa gubernur melalui wakil gubernur menyampaikan, hasil evaluasi pelaksanaan program Bahteramas tahun 2008 menunjukan bahwa sekitar 60 persen desa/kelurahan telah melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) bantuan keuangan kepada desa dan kelurahan secara baik. Dan juga masih ada sekitar 40 persen yang tidak mengikuti juklak dan juknis. Fraksi Bangun Sultra melihat ada mis informasi dalam pengelolaan tiga pilar Bahteramas, karena bukan saja dananya yang tidak terserap secara maksimal, tetapi pernyataan gubernur sebagaimana disampaikan pada 2 September 2010 lalu, yaitu ketidaksiapan desa dalam mengelola dana bantuan, sungguh berbanding terbalik dengan pernyataan yang disampaikan dalam rapat paripurna tanggal 7 September 2009 terkait raperda APBD Perubahan 2009. Terhadap permasalahan ini, Fraksi Bangun Sultra menyarankan untuk dilakukan evaluasi mengenai sistem pengelolaan bantuan dimaksud dengan mempedomani Pasal 31 jo Pasal 47 ayat (1) dan (2) Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengolahan Keuangan Daerah sebagaimana telah diadopsi dalam peraturan ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 12. daerah No. 8 tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan keuangan Daerah. 3. Belanja program peningkatan sumber daya aparatur yang melekat pada setiap SPKD yang antara lain peruntukannya untuk diklat penjenjangan maupun diklat teknis, yang setiap tahun anggarannya dialokasikan dengan besaran yang cukup fantastis, namun dilain pihak, pemerintah daerah menjadikan persoalan keterbatasan sumber daya aparatur sebagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Fraksi Bangung Sultra menilai, program kegiatan peningkatan sumber daya aparatur tersebut tidak berdasarkan analisis kebutuhan masing-masing SKPD, karena outputnya hampir tidak tersalurkan. Adanya penempatan sumber daya aparatur yang diduga mengabaikan standar kompetensi, baik itu kompetensi dasar maupun kompetensi bidang, tentu saja ikut memengaruhi stagnannya penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang juga berdampak pada hilangnya gairah kerja pegawai dan dinamika organisasi. Untuk itu, Fraksi Bangun Sultra menyarankan agar hal ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah, dengan menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis berupa peraturan gubernur terkait standar kompetensi jabatan tersebut. 4. Keprihatinan fraksi kami juga terhadap Belanja di Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, terhadap beberapa program kegiatan peningkatan infrastruktur jalan yang realisasinya nol persen. Hal ini tentunya tidak sejalan dengan misi pemerintahan daerah yang tertuang dalam Perda RPJMD tahun 2008 – 2013 yakni mempercepat pembangunan infrastruktur dasar. ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 13. Untuk itu perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah utamanya perbaikan jalan-jalan provinsi yang mengalami kerusakan agar mendapat prioritas dalam tahun anggaran 2011 yang akan datang. Dan untuk mendukung perencanaan pembangunan jalan provinsi tersebut perlu dipersiapkan data/informasi jalan provinsi untuk disampaikan kepada dewan yang menyangkut nama ruas jalan, panjang/volume, fungsi jalan dan kondisi jalan. 5. Menanggapi disclaimer opinion BPK atas Laporan keuangan pemerintah daerah, yang telah dua tahun berturut-turut, harus diakui jika hal ini menunjukan bentuk ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait tata kelola keuangan daerah sebagaimana disepakati dalam Peraturan Daerah No. 8 tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, dan ini bukan saja merupakan kegagalan pemerintah daerah namun juga kegagalan DPRD dalam mengemban fungsi-fungsinya. Untuk itu perlu komitmen bersama DPRD dan pemerintah daerah untuk secara sungguh-sungguh melakukan langkah-langkah perbaikan agar tidak terjadi lagi pada tahun-tahun yang akan datang Saudara Gubernur, Rapat Dewan yang Mulia.... Bertolak dari hal-hal yang telah kami uraiakan diatas, serta mencermati tahapan-tahapan pembicaraan termasuk yang saat ini sedang berlangsung laporan panitia khusus raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2009, Fraksi Bangun Sultra dengan ucapan Bismillahir Rahmanir rahiim… menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2009 menjadi Peraturan Daerah. Disertai harapan agar rekomendasi dalam ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ
  • 14. Pendapat Akhir kami ini, dapat menjadi masukan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang kita cintai ini ke depannya. Demikian pendapat akhir Fraksi Bangun Sultra yang dapat kami sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Terima kasih atas segala perhatiannya. Billahi Taufik Walhidayah Wassalamu’Alaikum Wr. Wb. Kendari, 15 Sepetmber 2010 FRAKSI BANGUN SULTRA DPRD PROVINSI SULAWESI TENGGARA Ketua, Sekretaris, ABD. HASID PEDANSA IR. MUH. IRFANI THALIB Juru Bicara, ABD. HASID PEDANSA ‡†ƒ’ƒ– Š‹” ”ƒ•‹ ƒ‰— —Ž–”ƒ ƒ–ƒ• ƒ’‡”†ƒ ‡”–ƒ‰‰—‰Œƒ™ƒ„ƒ ‡Žƒ•ƒƒƒ