(1) Ayat tersebut menjelaskan ciri-ciri orang beriman sejati, yakni beriman kepada Allah dan Rasul beserta menjalankan ajaran-Nya, tidak ragu terhadap iman, dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.
(2) Berjihad di jalan Allah meliputi berbagai tingkatan, dari melawan nafsu hingga memerangi musuh agama.
(3) Criteria orang beriman sejati adalah memenuhi ketiga ciri
2. Dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat orang-orang yang benar
imannya, maka jika ingin mencapai derajat iman yang benar
(sempurna) hendaknya melakukan apa yang disebutkan dalam
ayat ini.
(1) Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya disertai dengan
mengerjakan ajaran-ajaran-Nya. Di antara ajaran Allah
dan Rasul-Nya adalah bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi
yang terakhir. Jika ada seseorang manusia mengaku Nabi,
maka aqidah yang benar wajib menolak keyakinan
tersebut (bukan mengucapkan selamat) dan bahkan wajib
penguasa muslim untuk memeranginya sebagaimana Abu
Bakar radhiallahu’anhu memerangi Musailamah al-
Kadzaab dan pengikutnya. Di antara Nabi palsu yang hari
3. ini masih banyak pengikutnya adalah Mirza Ali
Muhammad Asy-Syirozi pendiri agama baha’i.
(2) Tidak ragu dengan keimanannya. Dan ini sangat penting
terlebih di zaman sekarang ini, banyak tersebar kerancuan
atau syubhat yang bisa merusak keimanan seseorang.
Seperti syubhat bahwa semua agama benar, syubhat hak
asasi manusia meski harus menyimpang dari alqur’an dan
assunnah, syubhat toleransi meski harus mencampur aduk
ajaran yang haq dengan yang bathil dll. Maka wajib bagi
setiap mukmin untuk belajar agar tidak ada keraguan atas
iman, manhaj dan aqidahnya.
(3) Berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Kata
Syaikh Sa’di Rahimahullah maksudnya Orang yang
menegakkan jihad kepada orang-orang kafir , karena
menegakkan jihad kepada orang-orang kafir menunjukkan
kesempurnaan imannya di dalam hati.
Sebab orang-orang yang memerangi orang-orang kafir atas
nama islam dan iman serta menunaikan syari’at-syari’at
Allah, tentu sudah pasti telah berjihad terhadap dirinya
sendiri.
Orang yang tidak mampu berjihad menunjukkan
kelemahan imannya.
Berjihad di jalan Allah itu bertingkat-tingkat, mulai dari
berjihad melawan diri sendiri untuk menunaikan
kewajiban dan menjauhi segala yang diharamkan. Dan
puncaknya adalah berjihad melawan orang-orang kafir.
Berjihad dengan Jiwa dan harta, jika tidak mampu berjihad
dengan jiwa maka berjihadlah dengan harta, jika tidak
mampu dengan keduanya maka berjihadlah dengan ilmu
untuk meninggikan kalimat Allah!.
4. Dari Abu Musa Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Seorang
laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam seraya berkata:
ُُل ُ
جَّ
لر
َ
ا
ُُلِتا
َ
قُي
، ِ
م
َ
ن
َ
غ َم
ْ
لِل
ُُل ُ
جَّ
الر َ
و
ُُلِتا
َ
قُي
،ِ
ر
ْ
ك
ِّ
لذِل
ُُل ُ
جَّ
الر َ
و
ُُلِات
َ
قُي
ىَ ُ
ُ
يِل
ُ
ُ
ه
ُ
ان
َ
ك َم
ُ
ن َم
َ
ف
ُِ ِ
ف
ُِ
ليِب َ
س
؟ ِهللا
َُال
َ
ق
:
ُ
ن َم
َُل
َ
ات
َ
ق
ُ
َ
نو
ُ
ك
َ
تِل
ُ
ُ
ة َمِل
َ
ك
ُِهللا
َُ
ِ ِ
ه
،اَي
ْ
ل ُع
ْ
ال
َُ
و ُ
ه
َ
ف
ُِ ِ
ف
ُِ
ليِب َ
س
ُِهللا .
‘Seorang laki-laki berperang untuk mendapatkan harta
rampasan, seorang laki-laki berperang agar disebut-sebut
(dikenang), dan seorang laki-laki berperang agar orang
melihat kedudukan-nya, manakah di antara mereka yang
berperang di jalan Allah?’ Rasulullah shalallahu’alaihi
wasallam menjawab, ‘Barangsiapa yang berperang untuk
meninggikan kalimat Allah, maka ia telah berperang di
jalan Allah.’” (Muttafaqun ‘alaih).
Inilah kriteria orang-orang yang beriman dengan
keimanan yang benar.
Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta semua ajaran-
ajaran-Nya. Memberikan kepada kita Iman yang benar
yang tidak ada keraguan sedikitpun, juga diberikan taufik
untuk berjihad di jalan Allah, baik dengan ilmu, harta
maupun jiwa.
ُ
ا
َ
نَّب َ
ر
ا
َّ
ن َم
ٰ
ا
ُ
ا
َ
نۡب
ُ
ت
ۡ
اك
َ
ف
َُع َم
َُ
نۡي ِ
د ِه
ّٰ
الش
.
ُ
َ
ك َ
ارَب
ُُهللا
ُِ ِ
ل
ُ
م
ُ
ك
َ
ل َ
و
ُِ ِ
ف
ُِ
آنر
ُ
ق
ْ
ال
ُِ
مي ِ
ظ َع
ْ
ال
,
ُِ ِ
ن َع
َ
ف
َ
ن َ
و
ُ
م
ُ
اكَّيِإ َ
و
ا َمِب
ُِهي ِف
َُ
ن ِ
م
اتَاآلي
ُِ
ر
ْ
ك
ِّ
الذ َ
و
ُِ
مي ِ
ك َ
ح
ْ
ال
,
َُلَّب
َ
ق
َ
ت َ
و
ُِ
ِّ
ن ِ
م
ُ
م
ُ
كن ِ
م َ
و
ُ
ُ
ه
َ
ت َ
و
َ
الِت
ُ
ُ
ه
َّ
نِإ
َُ
و
ُ
ه
ُُعي ِ
م َّ
الس
ُُ
ميِل َع
ْ
ال