Dokumen tersebut membahas upaya aktualisasi ajaran Islam dalam pengembangan lembaga pendidikan tinggi Islam. Beberapa persoalan yang dihadapi antara lain sumber daya terbatas, pasar kerja terbatas untuk lulusan, dan belum berkembangnya integritas ilmiah serta profesionalisme. Dokumen ini menyarankan transformasi paradigma menjadi lebih profesional, berorientasi pada kualitas, serta melibatkan seluruh komponen dalam pengembangan.
1. Aktualisasi Ajaran Islam
dalam Pengembangan Lembaga
Pendidikan Tinggi Islam
Oleh :
Prof.Dr.H. Imam Suprayogo
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
2. Kita Semua Adalah Sang Pemimpin
• Seorang Pemimpin seharusnya mengetahui
apa yang dimaui, tahu dan tepat dalam
memilih serta menunjukkan jalannya,
sekaligus memahami rintangannya.
• Mari mempertanyakan kembali tugas,
tanggung jawab, kekuatan, strategi dan teknik
kepemimpinan kita.
3. Orang-orang yang Merugi :
• Tanyakanlah : “Apakah perlu kami
beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?”
• “Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan ini, sedangkan
mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya” (Q. S.18:103-104).
4. Persoalan yang Menimpa Sebagian
Banyak Lembaga Pendd.Islam
Dana terbatas;
Pasar kerja lulusan terbatas;
Peminat kecil dan berasal dari klas menengah ke bawah;
Integritas keilmuan dan profesionalisme belum berkembang
maksimal;
Hubungan primordialisme atas dasar aliran, etnis masih kuat;
Bekerja belum dirasakan sebagai pengabdian, melainkan baru
sebatas
memenuhi tuntutan kewajiban;
Belum terbangun wawasan kebersamaan untuk
(a) investasi jangka panjang,
(b) mengutamakan kelembagaan, dan
(c) menjalin toleransi mendalam dan luas;
Individual oriented lebih menonjol daripada institutional oriented;
Pikiran birokratis lebih mengedepan daripada intepreneurship;
Orientasi ke-kaffahan belum menjadi kultur;
Saling mempromosikan belum tumbuh secara maksimal.
5. Masalah Yang Sedang Kami Hadapi?
• Konflik internal masih sering terjadi;
• Motivasi untuk maju masih perlu didorong;
• Dana yang menunjang kegiatan terbatas;
• SDM yang berkualitas masih belum cukup;
• Kalah bersaing dgn lembaga lain;
• Tidak ada kekuatan eksternal yang membantu;
• Kehilangan arah gerak organisasi;
• Banyak penyimpangan dan tak terkoordinasi;
• Lain-lain dan masih banyak lagi…
6. Mempertanyakan Jenis Pelayanan Kita
• Apa misi PTAIN yang sesungguhnya? Untuk apa
lembaga pendidikan ini ada?
• Apakah misi tsb tetap akan dipelukan oleh pihak lain?
• Apa yang membuat customer mempercayai lembaga
pendidikan tinggi kita?
• Siapakah sesungguhnya customer lembaga
pendidikan kita selama ini?
• Apakah mereka tetap akan bertahan pd 5 tahun yang
akan datang?
• Adakah keinginan kita mengembangkan segmen
baru? Siapa mereka dan apa kebutuhannya?
7. Apakah Masih Ada Peluang?
• Jika kita lihat dari potensi yang kita miliki
(institusi, jaringan, SDM dan citra) apakah
sebenarnya masih ada peluang?
• Masalahnya : bagaimana peningkatan PTAIN
ini? Apa yang harus dilakukan, dari mana
dimulai, siapa yang harus memotori dan kapan
harus dimulai?
8. Kekuatan yang Dimiliki oleh Lembaga
Pendidikan Islam
• Kesadaran untuk memperjuangkan ajaran Islam;
• Masih dipercaya oleh sebagian masyarakat;
• Dukungan pemerintah berupa fasilitas, tenaga
pengajar, pendanaan,pembinaan dan legalitas;
• Menjadi harapan masyarakat terutama terkait dengan
pembinaan moral dan spiritual masyarakat;
• Memiliki kesadaran sejarah;
• Kemampuan menahan diri;
• Memiliki potensi ekspansif;
• Pemahaman nilai-nilai Islam yang universal dan
dinamis.
9. Siapakah yang Bertanggung Jawab?
• Siapakah pemilik hari ini (maliki yaumiddin)
• Hari yang dipergilirkan Allah (watilkal
ayyamu nudawiluha bainan naas QS; 3:140)
• Kita pengubah masa depan (innallaha la
yughoyyiruma biqoumin hatta yughoyyiru
ma bianfusihim. al Ra’d 11, dan al anfal 53).
• Kitalah pemilik amanah (ya ayyuhal ladzina
amanu la takhunullah warrasula watakhunu
amanatikum waantum ta’lamun, al anfal 27)
10. Masalahnya Apakah Kita Punya Mimpi
(Visi)?
• Bukankah Allah mengingatkan hari esuk harus lebih
baik dari hari sekarang (walal akhirotu khoirul laka
minal ula),
man kaana yaumuhu khoirun min amsihi..
• Allah mengenalkan tentang teladan yang bagus
(matsalul a’la, uswah hasanah)
• Selama ini kita diberi gambaran ttg sorga,
sejak kecil kita diajarkan tentang husnul khotimah,
hidup yang sa’adah, keluarga sakinah, tentang
matsalul a’la. Tapi, apakah kita memahaminya sebagai
visi hidup? Bagaimana dengan lembaga kita?
11. Arah yang Diinginkan
Menjadi perguruan tinggi yang diperhitungkan oleh karena
alasan:
(1) kualitas dosennya unggul;
(2) kelengkapan sarana dan prasarananya;
(3) kreatifitas mahasiswanya;
(4) unggul konsep pendidikannya (mengembangkan spiritual,
ilmu, profesional)
(5) dikenal dan harum namanya.
Lulusannya berkualitas dan laku di pasaran kerja;
Dipercaya masyarakat luas;
Menyandang kewibawaan akademik;
Memiliki net-working yang luas dan kuat;
Memiliki sumber-sumber pendanaan yang luas dan kuat.
12. Paradigma Dalam Pengembangan
Akselerasi pengembangan terjadi jika berhasil
melibatkan seluruh komponen yang ada;
Dinamika selalu diawali oleh adanya ide/spirit
dan selanjutnya diikuti oleh perencanaan dan
program yang realistik dan berkelanjutan;
Memiliki leadership dan manajerial yang sejalan
dengan tuntutan zaman dan lingkungannya;
Berhasil dibangun iklim, kultur dan lingkungan
yang memungkinkan tumbuh-suburnya budaya
akademik.
13. Arah Transformasi
Orientasi sebagai pegawai diubah menjadi orientasi sebagai
pemimpin;
Kebiasaan menunggu diubah menjadi mengejar dan menangkap;
Bekerja seadanya diubah menjadi bekerja terbaik (ikhsan);
Pendekatan formalitas diubah menjadi pendekatan isi
(substansi);
Nuansa politik dan primordial diubah menjadi orientasi
profesional;
Orientasi individual diubah menjadi orientasi kebersamaan dan
networking;
Kebiasaan meninggalkan diubah menjadi mengikutkan;
Mengembangkan sikap adil, jujur, terbuka sebagai jargon
organisasi.
14. Langkah-Langkah yang Perlu
Dikembangkan
Membangkitkan gerakan membaca dalam pengertian luas;
Memperkukuh jiwa dan tauhid secara terus menerus;
Bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya berkarya
yang
berorientasi pada kualitas, kompetitif sesuai dengan tuntutan
masyarakat;
Menggerakkan inovasi dan dinamisasi terhadap seluruh pilar
penyangga
kampus;
Membersihkan niat, pikiran dan pandangan yang dapat
membelokkan
visi, misi dan nilai-nilai perjuangan pengembangan kampus;
Melakukan evaluasi secara terus menerus dan menyeluruh;
Mentradisikan upaya memperdalam kekuatan spiritual, memohon
kepada Allah untuk memperoleh pertolongan, kekuatan dan
petunjuk
jalan lurus.
15. Bertekad : Ceburkan Diri Secara
Totalitas Dalam Sunatullah
• Apa yang kita terima adalah apa yang kita berikan.
Laksana cermin ia akan memantulkan apa saja yang
kita berikan.
• “Ia mendapatkan ganjaran atas kebaikan yang
dilakukan dan ia mendapatkan pula balasan atas
keburukan yang dilakukannya.(Q :2:286)
• Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik
bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat,
maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri (Q : 17:7)
16. Semua amal untuk
mengembangkan kampus Ini
diarahkan agar memperoleh ridho
Allah swt. karena itu harus didasari
oleh sikap batin yang ikhlas,
tawakkal, sabar, syukur dan
istiqomah.
Malang, 03 Mei 2004