Dokumen tersebut membahas delapan pendekatan yang digunakan dalam studi Islam, yaitu teologis normatif, antropologis, sosiologis, filosofis, historis, fenomenologis, kebudayaan, dan psikologis.
1. Pendekatan dalam Metodologi
Studi Islam
Putri Nur Apriani; Muhammad Syauqi Mushoffa; Weldan Prasetyo
Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
2. Pendekatan (Approach)
Pendekatan (approach) adalah cara menperlakukan sesuatu (a way of dealing with something).
Pendekatan dapat pula diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang di jadikan landasan kajian sebuah
studi atau penelitian
Adapun yang dimaksud dengan pendekatan di sini adalah cara pandang atau paradigma yang
terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama.
4. 1. Teologis Normatif
mengklaim dirinya sebagai
yang paling benar
sedangkan lainnya salah.
Aliran teologi yang satu
begitu yakin dan fanatik
Bahasa yang bersifat
subyektif, yakni bahasa
sebagai pelaku, bukan
sebagai pengamat
adalah merupakan ciri
yang melekat pada
bentuk pemikiran
teologis.
2.
Antropol
ogis
1.
Teologis
Normatif
3.
Sosiolo
gis
4.
Filosofis
6.
Fenome
nologis
5.
Historis
7.
Kebuda
yaan
8.
Psikologi
Home Approach Content Question Exit
Sifat dasarnya yang partikularistik, maka dengan mudah kita dapat
menemukan teologi Kristen-Katolik, teologi Kristen Protestan dan
begitu seterusnya. Dalam Islam sendiri, secara tradisional, dapat
dijumpai teologi Mu’tazilah, teologi Asy’ariyah dan Maturidiyah. Dan
sebelumnya terdapat pula teologi yang bernama Khawarij dan
Murji’ah
5. 2. Antropologis
Antropologi adalah ilmu tentang manusia dan kebudayaan.
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat
diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan
cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.
Antopologi dalam kaitan ini sebagaimana dikatakan Dawan
Raharjo, lebih mengutamakan pengamatan langsung, bahkan
sifatnya partisipatif.
Induktif dan Grounded
2.
Antropol
ogis
1.
Teologis
Normatif
3.
Sosiolo
gis
4.
Filosofis
6.
Fenome
nologis
5.
Historis
7.
Kebuda
yaan
8.
Psikologi
Home Approach Content Question Exit
6. 3. Sosiologis
Ilmu yang mempelajari hidup
bersama dalam masyarakat, dan
meyelidiki ikatan-ikatan antara
manusia yang menguasai
hidupnya itu.
Pentingnya pendekatan
sosiologi dalam memahami
agama, karena banyak sekali
ajaran agama yang berkaitan
dengan masalah sosial
2.
Antropol
ogis
1.
Teologis
Normatif
3.
Sosiolo
gis
4.
Filosofis
6.
Fenome
nologis
5.
Historis
7.
Kebuda
yaan
8.
Psikologi
Home Approach Content Question Exit
Menurut Ibnu Khaldun
ilmu pengetahuan
adalah interpenden,
artinya ilmu
pengetahuan itu
dipengaruhi oleh
kondisi sosial.
7. 4. Filosofis
Berpikir filosofis selanjutnya dapat digunakan dalam memahami
ajaran agama, dengan maksud agar hikmah, hakikat atau inti dari
ajaran agama dapat dimengerti dan dipahami secara seksama
Melalui pendekatan filosofis ini, seseorang tidak akan terjebak pada
pengamalan agama yang bersifat formalistik, yakni mengamalkan
agama dengan susah payah tapi tidak memiliki makna apa-apa.
Yang mereka dapatkan dari pengamalan agama tersebut hanyalah
pengakuan formalistik
2.
Antropol
ogis
1.
Teologis
Normatif
3.
Sosiolo
gis
4.
Filosofis
6.
Fenome
nologis
5.
Historis
7.
Kebuda
yaan
8.
Psikologi
Home Approach Content Question Exit
8. 5. Historis
Merupakan seperangkat aturan
dan prinsip sistematis untuk
mengumpulkan sumber-
sumber sejarah secara efektif,
menilainya secara kritis dan
mengajukan sintesis dari hasil-
hasil yang ingin dicapai dalam
bentuk tertulis
2.
Antropol
ogis
1.
Teologis
Normatif
3.
Sosiolo
gis
4.
Filosofis
6.
Fenome
nologis
5.
Historis
7.
Kebuda
yaan
8.
Psikologi
Home Approach Content Question Exit
Kuntowijoyo menyimpulkan bahwa
pada dasarnya kandungan Al-
Qur’an itu terbagi menjadi dua
bagian:
1. berisi tentang konsep-konsep
2. berisi tentang kisah-kisah dan
perumpamaan
Melalui pendekatan sejarah ini seseorang diajak untuk memasuki
keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu
peristiwa
9. 6. Fenomenologis
Fenomenologi agama dikembangkan oleh Max Scheler, Rudolf Otto,
Jean Hearing, dan Gerardus van der Leeuw
Yang ingin diselidiki adalah fenomin, yaitu data sederhana tanpa
tambahan yang dapat diserap secara rohaniah melalui intuisi
Titik pijak fenomenologi dimulai dengan “orang mengetahui dan
mengalami secara apa adanya”
Sifat pokok dari fenomenologi adalah membiarkan realitas atau fakta
berbicara dalam suasana intention. Intensional memiliki dua arti:
sematik dan ontologik.
Tugas Fenomenologi : 1. mencari hakikat ketuhanan. 2. menjelaskan
teori wahyu. Dan 3. meneliti tingkah laku keagamaan.
2.
Antropol
ogis
1.
Teologis
Normatif
3.
Sosiolo
gis
4.
Filosofis
6.
Fenome
nologis
5.
Historis
7.
Kebuda
yaan
8.
Psikologi
Home Approach Content Question Exit
10. 7. Kebudayaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan
sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia
seperti kepercayaan
Kebudayaan dapat digunakan untuk memahami agama yang
terdapat pada dataran empiriknya atau agama yang tampil
dalam bentuk formal yang menggejala di masyarakat
Pengamalan agama yang terdapat di masyarakat tersebut
diproses oleh penganutnya dari sumber agama yaitu wahyu
melalui penalaran.
2.
Antropol
ogis
1.
Teologis
Normatif
3.
Sosiolo
gis
4.
Filosofis
6.
Fenome
nologis
5.
Historis
7.
Kebuda
yaan
8.
Psikologi
Home Approach Content Question Exit
11. 8. Psikologis
Psikologi atau Ilmu Jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa
seseorang melalui gejala perilaku yang dapat diamatinya
perilaku seseorang yang nampak lahirnya terjadinya karena
dipengaruhi oleh keyakinan yang dianutnya
Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tingkat
keagamaan yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang
2.
Antropol
ogis
1.
Teologis
Normatif
3.
Sosiolo
gis
4.
Filosofis
6.
Fenome
nologis
5.
Historis
7.
Kebuda
yaan
8.
Psikologi
Home Approach Content Question Exit