KELOMPOK 5
1. Azizatul Mar’ati
2. Nur Ihsani Rahmawati
3. Nurul Fitria Febriant i
(14144600200)
(14144600186)
(14144600175)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
“MAKNA RUKUN IMAN
DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN”
Matakuliah: Agama Islam
Dosen: Drs. Moehadi, M.Pd
Iman menurut etimologi berarti percaya,
sedangkan menurut terminologi berarti
membenarkan secara dengan hati, lalu
diungkapkan dengan kata-kata, dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
Rukun iman adalah kepercayaan dalam diri atas iman
kepada Allah SWT, iman kepada para malaikat-Nya,
iman kepada Kitab-kitab-Nya, iman kepada para rasul-
Nya, percaya pada Hari Akhir, dan percaya pada
ketentuan Allah biasa disebut dengan qadha’ dan
qadar. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al-
Baqarah ayat 177:
Artinya:“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang
(memerdekakan)
yang meminta-minta;
hamba sahaya, mendirikan
dan
shalat,
dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan
yang sabar
penderitaan dan
dalam
dalam
orang-orang
kesempitan,
peperangan. Mereka Itulah orang-orang
yang benar (imannya); dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.”
a. Iman kepada Allah SWT
Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati
bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa. Keyakinan itu
diucapkan dalam kalimat:
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah”
Peran Rukun Iman dalam Pembentukan
Kepribadian
4. Syukur
5. Sabar
6. Ridha dengan Keputusan Allah
Dengan beriman kepada Allah kita akan selalu
merasa bahwa setiap yang kita lakukan itu diawasi
oleh Allah SWT sehingga kita akan menumbuhkan
sikap diantaranya:
1. Berbuat baik
2. Taqwa
3. Malu
Perilaku-perilaku yang mencerminkan
sikap beriman kepada Allah SWT:
• Berusaha untuk lebih maju
• Tidak bersikap sombong
• Bersikap pemaaf serta segera bertaubat jika melakukan kesalahan
• Menyadari akan kebesaran dan kekuasaan Allah
• Berperilaku dan bersikap baik kepada sesama manusia
• Beribadah kepada Allah dengan menjalankan perintah Nya dan
menjauhi larangan Nya
• Selalu bersyukur dan memenfaatkan yang telah diberikan Allah
dengan baik
• Menjaga dan melestarikan alam dengan baik
b. Iman kepada malaikat-malaikat
Iman kepada malaikat allah berarti percaya atau
yakin dengan sepenuh hati bahwa malaikat ada dan
mengawasi
Allah SWT dari nur (cahaya) yang
dan
diciptakan
bertugas
perbuatan yang manusia
mencatat
kerjakan.
apapun
Dalam
menjalankan tugasnya malaikat tidak memiliki rasa
lelah dalam mengawasi sehingga setiap muslim akan
bersikap: 1. Berhati-hati pada setiap apa yang ia
kerjakan
malaikat selalu
2. Tenang karena
mengawasinya
3. Banyak bersyukur
4. Ta'at
Iman kepada kitab Allah adalah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT
menurunkan kitab-kitabNya kepada Rasul-
rasulNya untuk disampaikan kepada seluruh
umat di dunia agar memperoleh kebahagian
di dunia dan akhirat.
c. Iman kepada kitab-kitab
Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah :
• Memberi petunjuk kepada manusia agar dapat
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat
• Memperoleh penjelasan yang mutlak mengenai
kebenaran dalam menghadapi segala persoalan
• Dapat membedakan yang hak dan batil
• Mengetahui kisah umat di zaman dahulu, ada
yang durhaka da juga yang taat sehingga dapat
diambil pelajaran dari kisah tersebut.
d. Iman Kepada Rasul Allah
Beriman kepada Rasul ialah percaya bahwa Allah telah
memilih diantara anak dan cucu Adam a.s, diutus untuk
membimbing umatnya kejalan yang benar agar mereka hidup
bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak, seperti firman
Allah SWT dalam QS Al-Mu’min ayat 78 yang artinya : “ Dan
sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu
dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan
kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu
mukjizat, melainkan dengan seizin Allah”; maka apabila telah
datang perintah Allah, diputuskan (semua
perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah
orang-orang yang berpegang kepada yang
batil. ( QS Al-Mu’min:78}
Dengan mempercayai kitab-kitab Allah SWT seorang
muslim akan memiliki sifat:
• Senang dalam menuntut ilmu
• Tidak mudah putus asa. Sebagaimana firman Allah dalam QS
Yuusuf ayat 87 :
Artinya: ““Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita
tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir".( QS Yuusuf:87)
• Santun pada orang tua.
• Berkata benar, dan lain-lain.
Perilaku Yang Mencerminkan Beriman
Kepada Rasul Allah Adalah:
• Melaksanakan ajaran yang dibawa oleh rasul dan menjauhi
larangannya
• Menjadikan hidup selalu bermanfaat bagi orang lain atau
masyarakat
• Selalu berbuat baik supaya dapat menikmati nikmatnya surga dan
terhindar dari neraka
• Berlaku jujur dan benar (sidiq)
• Bertanggungjawab mengemban amanah (amanah)
• Berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah)
• Senantiasa sabar menghadapi cobaan, seperti sifat rasul
• Selalu tawakal. Dalam sikapnya rasul-rasul Allah selalu tawakal, jadi
umat manusia menteladani sikap beliau.
• Rajin beribadah
• Senantiasa menjaga alam se isinya
• Tidak sombong, dan lain-lain
e. Iman Kepada Hari Kiamat
Kiamat dibagi menjadi 2 yakni :
1. Kiamat Sughra (kiamat kecil)
adalah kiamat yang terjadi hanya pada
seseorang atau kaum tertentu saja misalnya kematian
seseorang atau kematian suatu kelompok tertentu.
2. Kiamat Kurbra (kiamat besar)
adalah kehancuran semua makhluk hidup dan
alam semesta raya dan tak ada yang hidup satu pun.
Dengan beriman kepada hari akhir
seorang muslim akan bersifat:
• Rajin beribadah
• Selalu berbuat baik
• Jujur
• Berusaha untuk tidak berbuat dosa
• Hormat pada kedua orang tua,dll
f. Iman Kepada qadha’ dan qadar
Allah SWT telah menciptakan manusia beserta takdirnya.
Takdir Allah di bagi 2 yakni :
1. Takdir mua’llaq: yaitu takdir yang erat
kaitannya dengan ikhtiar manusia(Takdir
yang masih dapat diubah).
2. Takdir mubram: yaitu takdir yang terjadi
pada diri manusia dan tidak dapat
diusahakan atau tidak dapat di tawar-
tawar lagi oleh manusia.
Setelah seorang muslim mempercayai
qadha dan qadar ini maka mereka akan
bersifat:
• Tidak mudah putus asa
• Dermawan
• Bekerja keras
• Sabar
• Tawakal
• Semangat dalam menjalankan ibadah
dan pekerjaannya, dan lain-lain.