1. Makalah ini membahas tentang peran penting Roh Kudus sebagai penghibur bagi orang-orang percaya. Roh Kudus memberikan penghiburan dan kekuatan kepada mereka yang menghadapi berbagai penderitaan dan tantangan sebagai pengikut Kristus.
2. Orang percaya hanya dapat mendapat penghiburan sejati dari Roh Kudus, bukan dari dunia. Roh Kudus hadir untuk menolong, mengajar, dan mengingatkan mereka akan ajar
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
ROH KUDUS SEBAGAI PENGHIBUR
1. 1
Makalah
Dogmatika IV
Roh Kudus Sebagai Penghibur Orang Percaya
Disusun Oleh :
Yunus Oktavianus Pandia
20198627
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Program Studi Pendidikan Agama Kristen
2021
2. 2
Prakata
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, sumber penghiburan,
kekuatan, dan hikmat bagi penulis. Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya memiliki
peranan yang sangat vital. Orang Kristen, mengimani Roh Kudus adalah pribadi Allah
Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Pengakuan akan Allah Roh
Kudus secara umum diakui dan diterima oleh gereja secara keseluruhan. Hal ini, ditandai
dengan isi pengakuan iman rasuli “Percaya kepada Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh
Kudus”.
Setelah Tuhan Yesus naik kesurga (Kis. 1:8), Tuhan Yesus memberikan Roh Kudus
kepada para murid. Roh Kudus dituliskan dalam Yohanes 14:15-31 sebagai Roh penghibur.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami Roh Kudus secara jelas sebagai Roh
penghibur yang diberikan kepada kita orang-oorang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Pada
tulisan ini, mengutip dari beberapa sumber buku, untuk mendukung penulisan makalah ini.
Yunus Oktavianus Pandia
Menggala, 02 Desember 2021
3. 3
Daftar Isi
Prakata .............................................................................................................................2
Daftar Isi ..........................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan..........................................................................................................4
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
Bab II Roh Kudus Sebagai Penghibur Orang Percaya ..............................................5
A. Siapakah Roh Kudus ? ............................................................................................
B. Roh Kudus Sebagai Penghibur Orang Percaya ........................................................
a. Pekerjaan Roh Kudus Untuk Orang Percaya ....................................................
b. Penderitaan Orang Percaya ...............................................................................
C. Sumber Penghiburan Orang Percaya Hanya dari Roh Kudus.................................
Bab III ................................................................................................................................
Kesimpulan..........................................................................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................................................................
4. 4
Bab I
A. Latar Belakang
Tuhan Yesus setelah bangkit dari kematiaan, sebelum naik kesurga, duduk di sebelah
kanan Allah Bapa. Tuhan Yesus menjanjikan kepada orang yang percaya kepada-Nya, tidak
akan meninggalkan mereka seperti yatim piatu. Tuhan Yesus menjanjikan Roh Penghibur
yang sering juga disebut sebagai Roh Kudus.
Roh Kudus, sebagai Roh Penghibur diberikan kepada manusia secara individu. Roh
Kudus memberikan penghiburan kepada pengikut-Nya. Pengikut-Nya yang masih hidup di
dunia. Ini berarti, kehidupan yang akan dialami orang percaya selama di dunia tidak akan
mudah, akan menghadapi banyak tantangan dan masalah.
Secara manusia, ketika kita ditimpa berbagai masalah dan tantangan, kita akan merasa
lemah dan mudah menyerah. Tentu saja, masalah yang dimaksud adalah, masalah dan
tantangan yang harus orang percaya hadapi karena pengiringannya akan Tuhan Yesus. Orang
percaya sering belum mengerti akan hal ini. Berangkat dari masalah ini, penulis mencoba
memberikan tulisan yang bisa dipahami secara sederhana, untuk memahami pekerjaan Roh
Kudus sebagai penghibur orang percaya.
B. Rumusan Masalah
1. Siapakah Roh Kudus ?
2. Apa yang dimaksud dengan Roh Penghibur ?
3. Mengapa para pengikut Tuhan Yesus memiliki Roh Penghibur ?
C. Tujuan Penulisan
Memberikan tulisan yang sederhana tentang pekerjaan Roh Kudus “Roh Kudus
Sebagai Penghibur Orang Percaya”. Supaya setiap orang percaya memahami dan mengerti
jenis penderitaan yang mereka akan alami dan pentingnya hidup untuk dikuasai oleh kuasa
Roh Kudus.
5. 5
Bab II
Roh Kudus Sebagai Penghibur Orang Percaya
Roh Kudus adalah pribadi yang dari Allah Tritunggal, diberikan kepada manusia,
setelah Tuhan Yesus naik kesorga. Roh Kudus sendiri merupakan bagian dari anugerah Allah
kepada manusia. Bukti dari kasih Allah yang begitu besar akan dunia (Yoh. 3:16). Kasih
Allah kepada manusia tidak sebatas memberikan Tuhan Yesus untuk menjadi korban
penebusan bagi dunia, namun kasih Allah terwujud juga dalam pencurahaan Roh Kudus
kepada dunia (Kis. 1:8).
Dunia ini tidak mengenal Tuhan Yesus maupun Roh Kudus, karena itu Tuhan
memberikan Roh Kudus kepada setiap orang percaya, sebagai penghibur (Yoh. 14:26),
kepada setiap orang yang beriman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadi (Rm.
10:9). Sebab pemberitaan tentang Tuhan Yesus dan karya-Nya adalah kebodohan bagi dunia
yang akan binasa ini (1 Kor. 1:18).
A. Siapakah Roh Kudus ?
Iman Kristen mengimani bahwa Allah kita adalah Allah Tritunggal, yaitu Bapa, Anak,
dan Roh Kudus. Semua sama dalam segala hal, masing-masing dengaan kedudukan-Nya yang
khusus dalam keilahian dan pekerjaan-Nya masing-masing.
Ilustrasi tentang Allah Tritunggal bisa dilihat pada matahari. Kita melihat matahari ada
di langit, kita melihat sinarnya bercahaya, sehingga membuat bayang-bayang di tanah dan kita
merasakan panasnya matahari. Kita tidak dapat memisahkan matahari dari sinarnya ataupun
panasnya. Demikian pula dengan Tiga Pribadi dalam Allah Tritunggal, Bapa sendiri, Yesus
sebagai terang dunia, dan Roh Kudus yang memberikan kehangatan dan perasaan dalam
kehidupan kekristenan.1
Dalam sejarah penciptaan manusia. “Ketika Tuhan Allah membentuk manusia itu dari
debu tanah dan mengembuskan napas hidup kedalam hidungnya; demikianlah manusia itu
menjadi makhluk yang hidup” (Kej. 2:7). Roh Kuduslah yang sebenarnya membentuk Adam
dan mengembuskan napas hidup ke dalam hidungnya.2 Pernyataan ini, diambil dari Ayub
33:4 mengatakan “Roh Allah membuat aku, dan napas Yang Mahakuasa membuat aku
hidup.”3.
1 Raines & Richardson, Asas-AsasAlkitab Bagi Kaum Muda (Bandung: KalamHidup,1961), hlm 49.
2 Jhon Bevere, Roh Kudus (Mesengger International,2015) hlm,15.
3 Ibid
6. 6
Alkitab jika kita cermati, kita akan mendapat kesimpulan bahwa tiap-tiap pekerjaan
Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus dikerjakan secara bersama-sama. Di dalam pekerjaan
menciptakan alam ini dengan segenap isinya, di dalam menebus manusia, dan di dalam
menyelamatkan manusia kita melihat pekerjaan dari tiap-tiap Tritunggal. Dalam tiap-tiap
pekerjaan Allah, kuasa untuk menciptakan berasal dari Bapa, kuasa untuk mengatur berasal
dari Anak, dan kuasa untukk menyelenggarakan atau menyempurnakan berasal dari Roh
Kudus.4 Oleh sebab itu, dalam tiap-tiap pekerjaan Allah, bagian atau tugas Roh Kudus ialah
menggenapkan apa yang dimaksudkan oleh Bapa dan yang diatur atau dilaksanakan oleh
Anak (Rm. 11:36, 1 Kor. 8:6).
Roh Kudus adalah Roh Allah, satu pribadi di dalam Allah Tritunggal. Untuk dapat
mengetahui satu pribadi dengan Roh Kudus, sebagai berikut:
1. Kata ganti orang yang dipergunakan untuk menyebut Roh Kudus (Yoh. 14:16-17).
2. Roh Kudus mempunyai sifat-sifat pribadi seperti kasih, pengetahuan, dan kemauan (1
Kor. 2:10-11; Rm. 15:30).
3. Roh Kudus melakukan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang seperti berkata,
memegahkan, menolong, menyelidik, memimpin, memberi pengantara, memerintah,
dan sebagainya (Kis. 13:2; 16:6; Rm. 8:26).5
Pribadi Kristen yang dipenuhi Roh Kudus, erat kaitannya dengan kelahiran baru.
Semua manusia telah jatuh kedalam dosa (Rm. 3:23) dan upah dosa ialah maut (Rm. 6:23).
Manusia yang sudah berdosa tidak akan mungkin dapat kembali berhubungan dengan Allah.
Kelahiran baru adalah pekerjaan Roh Kudus, ialah menghidupkan orang-orang mati karena
dosa (Ef. 2:1-6). Kita sudah dilahirkan dari Roh (Yoh. 3:5) dan sudah menjadi ciptaan baru di
dalam Kristus (2 Kor. 5:17).
B. Roh Kudus Sebagai Penghibur Orang Percaya
Dalam bahasa Yunani, sebutan “Roh Kudus” sering dipakai dengan istilah
“Parakleetos”, seperti yang dipakai dalam Injil Yohanes. "Para", artinya dekat, dan "kleetos"
artinya yang diminta untuk menolong, mendampingi, membela dan menjadi penasehat.
Yohanes menyebutnya sebagai “Penolong” (Yoh 14:16) dan “Penghibur” (Yoh 14:26).
a. Pekerjaan Roh Kudus Untuk Orang Percaya
4 J. Wesley Brill,DasarYang Teguh, (Bandung: KalamHidup,2017),hlm 231.
5 Raines & Richardson,hlm50.
7. 7
Orang Kristen sering disebutkan sebagai orang percaya. Kata “Kristen” pertama kali
digunakan dalam Kisah Para Rasul 11:26. Kata Kristen yang digunakan untuk pengikut
Kristus yang bersumber dari bahasa Yunani Khristianos artinya “orang-orang yang
dihubungkan dengan Kristus” atau dengan kata lain “seperti Kristus”.6
Orang percaya adalah, setiap pribadi yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat secara pribadi (Rm. 10:9). Hanya Yesus satu-satunya jalan kebenaran menuju
kesurga, jalan kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6). Orang yang percaya adalah orang yang
mengasihi Allah. Orang yang mengasihi Allah orang yang memelihara hukum-hukum Allah
(1 Yoh. 5:3).
Orang percaya, hidup dengan penuh kasih sebab Allah itu kasih (1 Yoh. 4:8). Kasih
berasal dari Allah dan orang-orang yang lahir dari Allah akan mengasihi Allah, sebab kasih
itu dicurahkan kedalam hatinya (1 Yoh. 4:7).7
Pekerjaan Roh Kudus dalam orang-orang percaya telah dimulai dalam masa Perjanjian
Lama, akan tetapi masa Perjanjian Lama Roh Kudus bekerja hanya kepada orang-orang yang
dipilih Allah atau orang-orang tertentu. Allah sendiri yang bekerja, juga dalam pekerjaan yang
Ia tugaskan kepada mereka. Karena itu pekerjaan Allah dalam kitab-kitab para nabi selalu
dihubungkan dengan masa depan, dimana Roh Kudus akan dicurahkan kepada semua orang.
Dengan perkataan lain, dimana ruang lingkup-lingkup pekerjaan Roh Kudus akan melewati
batas-batas Israel ke arah dunia.
Pekerjaan Roh Kudus dalam hidup orang percaya sangat penting. Sebab tanpa orang
percaya atau jemaat sebagai objek dari pekerjaan Roh Kudus dan tujuan dari karya Allah.
Pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya sangat luas coraknya beraneka-ragam. Sesuai
dengan pekerjaan ini dalam Perjanjian Baru dijelaskan dengan rupa-rupa pengertian, seperti;
percaya, pertobatan, kelahiran kembali, pembenaran, pengudusan, pembaharuan, dan lain-
lain.8
Pekerjaan Roh Kudus bagi orang percaya adalah sebagai penolong (Yohanes 14:16)
bahasa Yunani untuk penolong adalah parakletos yang diterjemahkan berbeda-beda dari
berbagai versi Alkitab karena istilah ini mempunyai banyak makna. Sebagian
menerjemahkannya penasihat (conselor). Dia tahu sumber penerimaan kuasa itu bagi kita:
hadirat Roh Kudus yang memberi kesanggupan dari dalam. Ini sangat penting karena orang
percaya membutuhkan pertolongan, Yesus selalu siap memberikannya.
6 Dr. Erastus Sabdono, Menemukan Kekristenan Yang Hilang, (Jakarta:Rehobot Literature, 2017),2.
7 J. Wesley Briil,hlm265.
8 Dr. J. L. Ch. Abineno, Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2012),
157160
8. 8
Roh Kudus bukan saja sebagai penolong kita, melainkan penolong kita yang selalu
hadir. Roh Kudus senantiasa hadir menyertai dan tinggal dalam kita maka kita dapat
menyerap kekuatan penuh dari keilahian ke manapun kita pergi. Ketika Yesus berjalan di
bumi ini, Dia membatasi keilahian-Nya pada lokasi kemanusiaan-Nya. Dia hanya dapat
mengunjungi sebuah kampung pada suatu saat. Tentu saja kita juga terbatas hanya di satu
tempat, tetapi Roh Kudus yang ada dalam diri kita dapat bekerja melalui banyak orang
percaya pada saat yang bersamaan. Kalau begitu mengapa sebagian orang Kristen selalu
kalah? Itu bukan karena mereka meiliki Roh Kudus terlalu sedikit dari pada orang-orang
Kristen yang berkemenangan. Yesus berkata dalam Yohanes 14:26, “Penghibur, yaitu Roh
Kudus, yang akan diutus oleh Bapak dalam nama-Ku. Dialah yang akan mengajarkan segala
sesuatu kepadamu dan akan mengigatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan
kepadamu.9
b. Penderitaan Orang Percaya
Dalam Yakobus 1:13-15 berkata, Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata:
“Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia
sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri,
karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia akan
melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Ayat-ayat ini ditegaskan bahwa Allah tidak akan pernah akan membujuk kita berbuat
suatu kejahatan dengan keinginan yang bertentangan dengan kekudusan-Nya; tetapi setiap
orang dicobai oleh keinginannnya sendiri. Dengan demikian Allah tidak pernah sengaja
membawa kita kedalam pencobaan. Matius 6: 13a, janganlah membawa kami kedalam
pencobaan. Itu berarti Allah menghendaki kita selalu menjaga diri dan tidak sengaja
membawa diri kita kedalam pencobaan. Ia menghendaki kita untuk selalu membawa diri kita
sendiri kepada keinginan yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Pikiran kita harus selalu diperbarui (Rm. 12:2). Orang yang pikirannya sesuai dengan
Tuhan menandakan ia telah hidup baru dalam Tuhan. Pikiran dunia kita sering membuat kita
sehingga kita lemah terhadap pikiran yang baik. Pikiran yang sesuai dengan Tuhan tidak
menggerakan seseorang memiliki keinginan dari dirinya sendiri. Namun banyak orang tidak
yakin dan tidak setuju untuk menanggalkan keinginan dari dirinya sendiri.
9 Tony Evans,Janji Allah, (Jakarta:Yayasan Pekabaran Injil Imanuel,1999),14-26
9. 9
Keinginan diri kita sendiri mesti disalibkan atau ditinggalkan. Ini adalah sesuatu yang
mutlak harus dilakukan setiap orang yang telah ditebus oleh darah-Nya. Banyak orang Kristen
sudah terlalu lama terbiasa hidup dalam berbagai hasrat dan keinginan, hal itu dianggap
sebagai suatu kewajaran.
Dalam kehidupan ini, kehendak Tuhanlah yang harus berdaulat secara penuh. Kita
sebagai hamba-hamba-Nya memberi diri tunduk terhadap kedaulatan dan otoritas-Nya secara
penuh, baru dapat dikatakan taat sepenuhnya. Cepat atau lambat, setiap insan akan tiba pada
suatu saat ketika ia tidak akan memiliki keinginan apa pun, atau dipaksa tidak memiliki
keinginanapa pun. Saat itu adalah saat dimana kita tutup usia kita. Sebelum kita menghadapi
situasi yang memaksa kita menanggalkan segala keinginan kita di ujung maut, marilah kita
belajar dari sekarang untuk dengan rela dan sukacita menanggalkan segala keinginan dari diri
kita.10
Kehidupan orang percaya selama didunia ini, dalam mempertahankan iman yang
teguh, iman yang murni kepada Tuhan Yesus Kristus akan mengalami banyak goncangan,
seperti ketika Petrus mengalami goncangan iman yang hebat saat penangkapan Tuhan Yesus,
tidak mudah bahkan Petrus sempat menyangkal Tuhan Yesus (Mat. 26:69-75). Penderitaan
yang dialami orang percaya selama di dunia juga sebagai bukti bahwa orang percaya bukan
dari dunia ini (Yoh. 15:18-19; 17:16). Sumber kekuataan orang percaya hanya Allah semata,
tidak ada yang lain, dengan demikian orang percaya akan tetap kuat disituasi apapun.
Keadaan membuat manusia menderita tidak akan berlangsung lama, selama orang percaya
hidup di dunia itu berarti, orang percaya harus siap menghadapi berbagai tantangan dan
masalah dalam pengiringan iman kepada Tuhan Yesus, tetapi seperti janji Tuhan Yesus
kepada para pengikut-Nya. Tuhan Yesus tidak akan meninggalkan orang percaya seperti
yatim piatu tanpa penolong ataupun penghibur (Yoh. 14:26). Ini berarti keadaan yang sangat
tidak menyenangkan sekalipun bagi orang percaya, sukacita surga selalu ada bersama kita.
Penderitaan yang dialami orang-orang percaya selama didunia ini tidak ada akan
sebanding dengan kemuliaan yang akan Allah berikan kepada mereka yang bertahan sampai
kepada kesudahan dunia yang akan binasa ini (2 Kor. 4:17). Damai sejahtera yang daripada
Allah akan selalu bersama bersama kita. Roh penghibur akan menghapus segala airmata kita
dan menggantikannya menjadi kesukaan yang besar, seperti seorang gembala yang menuntuk
kita ke arah mata air kehidupan (Why. 7:17).
10 Dr. Erastus Sabdono, Menemukan Kekristenan Yang Hilang, (Jakarta:Rehobot Literature, 2014),
127-131
10. 10
C. Sumber Penghiburan Orang Percaya Hanya Dari Roh Kudus
Alkitab sudah menyatakan konsep penghiburan sejati ini sejak Perjanjian Lama dalam
bentuk janji penebusan melalui keturunan perempuan. Klooster mengatakan bahwa
penghiburan sejati sudah muncul dalam Kejadian 3:15 ketika Allah mengatakan “Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya,”dan janji ini menjadi benang emas menuju Perjanjian Baru yang digenapi melalui
salib dan kebangkitan Kristus dari antara orang mati.11 Janji ini Tuhan berikan ketika manusia
sudah berdosa dan menerima akibat perbuatan dosa tersebut yaitu hukuman dan terpisah dari
Allah. Janji penghiburan sejati ini sebagai bentuk kasih Allah kepada manusia yang berdosa.
Allah terus memelihara janji-Nya sepanjang sejarah. Klooster selanjutnya mengatakan bahwa
penghiburan sejati ini digambarkan oleh Daud dalam Mazmur 23:4, “Sekalipun aku berjalan
dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; tongkat-Mu,
itulah yang menghibur aku.”12
Katekismus Heidelberg memberikan penjelasan tentang penghiburan sejati orang
percaya dengan mengajukan pertanyaan dan jawabannya,13 yaitu:
Apakah satu-satunya penghiburan Saudara, baik pada masa hidup maupun pada waktu
mati?
Jawaban : Bahwa aku, dengan tubuh dan jiwaku, baik pada masa hidup maupun pada
waktu mati (a), bukan milikku (b), melainkan milik Yesus Kristus, Juruselamatku
yang setia (c). Dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya Dia telah melunasi
seluruh utang dosaku (d) dan melepaskan aku dari segala kuasa iblis (e).
Dia juga memelihara aku (f), sehingga tidak sehelai rambut pun jatuh dari kepalaku di
luar kehendak Bapa yang ada di sorga (g), bahkan segala sesuatu harus berguna untuk
keselamatanku (h). Karena itu juga, oleh Roh-Nya yang Kudus, Dia memberiku
kepastian mengenai hidup yang kekal (i), dan menjadikan aku sungguh-sungguh rela
dan siap untuk selanjutnya mengabdi kepada-Nya (j).
Pertanyaan pertama dalam katekismus Heidelberg berkaitan dengan penghiburan
orang percaya pada masa hidup (sekarang) maupun pada waktu mati (setelah kematian).
Jawaban Katekismus Heidelberg terhadap pertanyaan ini menegaskan keunikan iman Kristen,
11 Fred H Klooster, A Mighty Comfort: The Christian Faith According to Heidelberg Catechism (Grand
Rapids:CRC Publications, 1990),11
12 Ibid,10
13 Ibid,10
11. 11
yaitu penghiburan sejati tidak ditemukan dalam dunia yang berdosa, tetapi hanya di dalam
Kristus.14
Dalam Yohanes 14:15-31, menuliskan perkataan Tuhan Yesus yang menjanjikan
seorang penghibur. Roh penghibur itu sudah diberikan kepada para pengikut-Nya. Pencurahan
Roh Kudus ditandai dengan peristiwa Pentakosta (Kis 2:1-13).
Umat Allah yang sudah memiliki Roh Kudus wajib menjadi terang dan garam dunia
(Mat. 5:13-16). Dalam kehidupan orang percaya, terus-menerus akan mengalami pengalaman
yang akan melemahkan semangat. Peranan Roh Kudus sangat vital dalam kehidupan orang
percaya. Roh Kudus adalah pribadi yang menolong kita dalam kelemahan (Rm. 8:26). Ketika
kita merasa lemah. Roh Kudus membantu orang beriman berdoa kepada Allah :”Ya Abba, ya
Bapa (Gal. 4:6).
14 Musa Sinar Tarigan, Penghiburan Sejati Orang Percaya Menurut Katekismus Heidelberg, (Jurnal Diligentia Vol.
3, No. 1, January 2021),6
12. 12
Bab III
Kesimpulan
Orang percaya selama hidup didalam dunia tidak akan mampu hidup tanpa
pertolongan Roh Penghibur. Manusia yang mengandalkan kekuataan diri sendiri ibarat debu
yang hilang ketika ditiup angin, tidak akan memiliki pegangan dan jaminan yang kokoh.
Orang-orang yang telah dipanggil sebagai orang Kristen atau anak-anak Allah,
diselamatkan dari dunia namun masih hidup dalam dunia. Orang percaya dilayakan menjadi
Anak Allah dan menyebut Allah Bapa (Gal. 4:6). Roh Penghibur saja yang menjadi jaminan
akan keselamatan kita di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Roh Penghibur yang akan menjadi sumber kekuatan dan penghibur bagi orang
percaya, walaupun kenyataan hidup tidak seperti pikiran kita. Kekuatan dan penghiburan dari
Roh Penghiburan membuat kita selalu kuat, memiliki pengharapan kepada Allah. Sebab
dalam Yesus saja, satu-satunya sumber penghiburan yang tidak akan mengecewakan kita,
Allah yang setia.
13. 13
Daftar Pustaka
Richardson & Raines. Asas-Asas Alkitab Bagi Kaum Muda. Bandung: Kalam Hidup, 1961
Bevere, Jhon. Roh Kudus. Mesengger International, 2015.
Brill, J. Wesley. Dasar Yang Teguh. Bandung: Kalam Hidup. 2017
Sabdono Erastus. Menemukan Kekristenan Yang Hilang. Jakarta: Rehobot Literature, 2017
Ch, J. L. Abineno. Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2012
Evans, Tony. Janji Allah. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Imanuel, 1999
Sabdono, Erastus. Menemukan Kekristenan Yang Hilang. Jakarta: Rehobot Literature, 2014
Klooster, Fred H. A Mighty Comfort: The Christian Faith According to Heidelberg
Catechism. GrandRapids: CRC Publications, 1990
Tarigan, Musa Sinar. Penghiburan Sejati Orang Percaya Menurut Katekismus Heidelberg.
Jurnal Diligentia. Vol. 3, No. 1, January 2021