SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
SLUDE DEWATERING
TUGAS TPL01_KELOMPOK 4
1 2
5
3 4
PENDAHULUAN
Slude Dewatering adalah pemisahan lumpur dengan cairan sehingga menjadi
endapan padat untuk minimisasi limbah
FILTRATION
 Filtration / Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari
air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan sebagai proses pemisahan liquid -liquid
dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk
menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat
tersuspensi dari liquid. Dalam pengertian secara singkat filtrasi adalah sistem pengolahan
limbah dengan cara melakukan proses pemisahan zat padat dari fluida.
 Prinsip Kerja Filtrasi
 Filtrasi dengan aliran vertikal dilakukan
dengan membagi limbah ke beberapa filter-
bed
(2 atau 3 unit) secara bergantian. Pembagian
limbah secara bergantian tersebut dilakukan
dengan
pengaturan klep (dosing) dan untuk itu perlu
dilakukan oleh operator. Karena perlu
dilakukan
pembagian secara bergantian tersebut,
pengoperasian sistem ini rumit hingga tidak
praktis.
 Filtrasi dengan aliran horizontal dilakukan dengan
mengalirkan limbah melewati media
filter secara horizontal. Cara ini sederhana dan praktis
tidak membutuhkan perawatan, khususnya
bila di desain dan dibangun dengan baik. Filtrasi dengan
aliran vertikal dan horizontal mempunyai
prinsip kerja yang berbeda. Filtrasi horizontal secara
permanen terendam oleh air limbah dan
proses yang terjadi adalah sebagian aerobik dan sebagian
anaerobik. Sedangkan pada filtrasi
vertikal, proses yang terjadi cenderung anaerobik (Oxtoby,
2016).
FILTRATION
 Jenis – Jenis Filtrasi
1. Rotary Vacuum Drum Filter
FILTRATION
 Jenis – Jenis Filtrasi
2. Vacuum belt filters
FILTRATION
 Jenis – Jenis Filtrasi
3. Centrifugal Filters
GRAVITY THICKENING
 Gravity thickening merupakan proses memisahkan air dari dalam sludge
dengan pemanfaatan gaya gravitasi (pengendapan). Biasanya dilakukan
dengan bantuan injeksi flocculants agar partikel-partikel kecil
bergabung menjadi partikel lebih besar sehingga secara gravitasi
mengendap pada zona bawah lalu dikeluarkan dari sistem. Sedangkan
air yg berhasil dipisahkan dari sludge berada pada zona bagian atas lalu
dikeluarkan dari sistem sebagai air limpasan (over flow).
GRAVITY THICKENING
DISSOLVED-AIR FLOTATION
 Dissolved Air Flotation (DAF) merupakan metode untuk memisahkan zat atau bahan pencemar
seperti total suspended solid/padatan tersuspensi (TSS), biochemical oxygen demand (BOD5),
dan minyak atau lemak (oils & greases) dari air dengan menggunakan metode bantuan
gelembung udara. Unit pengolahan ini membawa partikel tersuspensi ke atas permukaan
limbah dengan bantuan udara. Partikel yang dapat dipisahkan oleh dissolved air flotation
biasanya berdiameter kecil, misalnya gelembung-gelembung minyak yang terdispersi di dalam
air yang tidak dapat dipisahkan dengan mengandalkan gaya gravitasi. Hal ini karena partikel
minyak yang terdispersi terlalu kecil sehingga waktu yang dibutuhkan oleh partikel tersebut
naik ke permukaan memakan waktu yang sangat lama.
• Pada dasarnya, prinsip kerja dissolved air flotation merupakan proses penambahan gelembung
udara ke dalam air limbah yang tercampur dengan partikel minyak terdispersi. Penambahan
gelembung udara pada unit dissolved air flotation akan mempercepat proses naiknya minyak
ke lapisan atas air karena massa jenis udara yang jauh lebih kecil daripada air, sehingga
gelembung udara tersebut secara otomatis akan naik ke permukaan air.
DISSOLVED-AIR FLOTATION
DRYING
• Drying adalah Proses pengeringan dan lajupengeringan dapat dipengaruhi
oleh faktor suhu, kelembaban relatif, kadar air lumpur,pembentukan kerak,
kecepatan udara, dan adanya zat kimia (Danish dkk., 2016). Proses
pengeringan lumpur sendiri menghadapi masalah penyediaan tempat
pengeringan, pemanfaatan lumpur aktif yang telah dikeringkan dan
ketergantungan pada faktor sinar matahari.
• Pengeringan mampu mengurangi volume lumpur dan meningkatkan kadar
Total Suspended Solid (TSS). Kondisi lingkungan seperti sinar matahari, suhu
udara, kelembapan udara ambien serta kecepatan angin merupakan faktor
penting dalam proses dan laju pengeringan lumpur pada unit SD [5].
Pengukuran kondisi lingkungan dilakukan secara langsung di sekitar lokasi.
Suhu udara diukur menggunakan alat termometer, kelembapan udara diukur
menggunakan alat hygrometer, kecepatan angin diukur menggunakan alat
anemometer.
DRYING
• Menurut Cofie et al. (2006),
hal-hal yang mempengaruhi proses pengeringan adalah
1. Faktor iklim : Kelembapan, suhu, musim
2. Kualitas pasir : Kualitas pasir yang kurang baik dapat
menyebabkan hancurnya partikel pasir dan menyebabkan
adanya penyumbatan pori-pori media tersebut, sehingga laju
filtrasi akan berkurang.
3. Stabilisasi lumpur : Lumpur tinja yang tidak terstruktur akan sulit
untuk diendapkan dan proses dewatering akan berlangsung
lebih lama
DRYING
• Menurut Bagja (2014), proses pengeluaran air lumpur dapat
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain menggunakan alat:
1. Belt press
2. Filter press
3. Screw press
4. Drying bed
5. Centrifuge
6. Rotary drum vacuum filter
DRYING
Belt press
DRYING
Filter press
DRYING
Screw press
DRYING
Drying bed
DRYING
Centrifuge
DRYING
Rotary drum vacuum filter
SLUDE40

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie SLUDE40

Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesAhmadRifaldhi
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Macam-macam Evaporator.pptx
Macam-macam Evaporator.pptxMacam-macam Evaporator.pptx
Macam-macam Evaporator.pptxMaryMaryam7
 
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaPenjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaAhmadRifaldhi
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatmentAprili yanti
 
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdfCindySilaban
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Dewi Anggraeni)
Reverse Osmosis/ RO (By. Dewi Anggraeni)Reverse Osmosis/ RO (By. Dewi Anggraeni)
Reverse Osmosis/ RO (By. Dewi Anggraeni)Luhur Moekti Prayogo
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
 
Dekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasiDekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasicakbentra
 

Ähnlich wie SLUDE40 (20)

Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1Aplikasi bioteknologi 1
Aplikasi bioteknologi 1
 
Macam-macam Evaporator.pptx
Macam-macam Evaporator.pptxMacam-macam Evaporator.pptx
Macam-macam Evaporator.pptx
 
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaPenjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
 
Filtrasi d
Filtrasi dFiltrasi d
Filtrasi d
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
 
PPT LIMBAH INDUSTRI CAT.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI CAT.pptxPPT LIMBAH INDUSTRI CAT.pptx
PPT LIMBAH INDUSTRI CAT.pptx
 
Pengolahan limbah cair
Pengolahan limbah cairPengolahan limbah cair
Pengolahan limbah cair
 
Rotary Drum Filter
Rotary Drum FilterRotary Drum Filter
Rotary Drum Filter
 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
 
Reverse Osmosis/ RO (By. Dewi Anggraeni)
Reverse Osmosis/ RO (By. Dewi Anggraeni)Reverse Osmosis/ RO (By. Dewi Anggraeni)
Reverse Osmosis/ RO (By. Dewi Anggraeni)
 
Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
 
Dekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasiDekantasi & flokulasi koagulasi
Dekantasi & flokulasi koagulasi
 
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
 

SLUDE40

  • 3. PENDAHULUAN Slude Dewatering adalah pemisahan lumpur dengan cairan sehingga menjadi endapan padat untuk minimisasi limbah
  • 4. FILTRATION  Filtration / Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan sebagai proses pemisahan liquid -liquid dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat tersuspensi dari liquid. Dalam pengertian secara singkat filtrasi adalah sistem pengolahan limbah dengan cara melakukan proses pemisahan zat padat dari fluida.  Prinsip Kerja Filtrasi  Filtrasi dengan aliran vertikal dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa filter- bed (2 atau 3 unit) secara bergantian. Pembagian limbah secara bergantian tersebut dilakukan dengan pengaturan klep (dosing) dan untuk itu perlu dilakukan oleh operator. Karena perlu dilakukan pembagian secara bergantian tersebut, pengoperasian sistem ini rumit hingga tidak praktis.  Filtrasi dengan aliran horizontal dilakukan dengan mengalirkan limbah melewati media filter secara horizontal. Cara ini sederhana dan praktis tidak membutuhkan perawatan, khususnya bila di desain dan dibangun dengan baik. Filtrasi dengan aliran vertikal dan horizontal mempunyai prinsip kerja yang berbeda. Filtrasi horizontal secara permanen terendam oleh air limbah dan proses yang terjadi adalah sebagian aerobik dan sebagian anaerobik. Sedangkan pada filtrasi vertikal, proses yang terjadi cenderung anaerobik (Oxtoby, 2016).
  • 5. FILTRATION  Jenis – Jenis Filtrasi 1. Rotary Vacuum Drum Filter
  • 6. FILTRATION  Jenis – Jenis Filtrasi 2. Vacuum belt filters
  • 7. FILTRATION  Jenis – Jenis Filtrasi 3. Centrifugal Filters
  • 8. GRAVITY THICKENING  Gravity thickening merupakan proses memisahkan air dari dalam sludge dengan pemanfaatan gaya gravitasi (pengendapan). Biasanya dilakukan dengan bantuan injeksi flocculants agar partikel-partikel kecil bergabung menjadi partikel lebih besar sehingga secara gravitasi mengendap pada zona bawah lalu dikeluarkan dari sistem. Sedangkan air yg berhasil dipisahkan dari sludge berada pada zona bagian atas lalu dikeluarkan dari sistem sebagai air limpasan (over flow).
  • 10. DISSOLVED-AIR FLOTATION  Dissolved Air Flotation (DAF) merupakan metode untuk memisahkan zat atau bahan pencemar seperti total suspended solid/padatan tersuspensi (TSS), biochemical oxygen demand (BOD5), dan minyak atau lemak (oils & greases) dari air dengan menggunakan metode bantuan gelembung udara. Unit pengolahan ini membawa partikel tersuspensi ke atas permukaan limbah dengan bantuan udara. Partikel yang dapat dipisahkan oleh dissolved air flotation biasanya berdiameter kecil, misalnya gelembung-gelembung minyak yang terdispersi di dalam air yang tidak dapat dipisahkan dengan mengandalkan gaya gravitasi. Hal ini karena partikel minyak yang terdispersi terlalu kecil sehingga waktu yang dibutuhkan oleh partikel tersebut naik ke permukaan memakan waktu yang sangat lama. • Pada dasarnya, prinsip kerja dissolved air flotation merupakan proses penambahan gelembung udara ke dalam air limbah yang tercampur dengan partikel minyak terdispersi. Penambahan gelembung udara pada unit dissolved air flotation akan mempercepat proses naiknya minyak ke lapisan atas air karena massa jenis udara yang jauh lebih kecil daripada air, sehingga gelembung udara tersebut secara otomatis akan naik ke permukaan air.
  • 12. DRYING • Drying adalah Proses pengeringan dan lajupengeringan dapat dipengaruhi oleh faktor suhu, kelembaban relatif, kadar air lumpur,pembentukan kerak, kecepatan udara, dan adanya zat kimia (Danish dkk., 2016). Proses pengeringan lumpur sendiri menghadapi masalah penyediaan tempat pengeringan, pemanfaatan lumpur aktif yang telah dikeringkan dan ketergantungan pada faktor sinar matahari. • Pengeringan mampu mengurangi volume lumpur dan meningkatkan kadar Total Suspended Solid (TSS). Kondisi lingkungan seperti sinar matahari, suhu udara, kelembapan udara ambien serta kecepatan angin merupakan faktor penting dalam proses dan laju pengeringan lumpur pada unit SD [5]. Pengukuran kondisi lingkungan dilakukan secara langsung di sekitar lokasi. Suhu udara diukur menggunakan alat termometer, kelembapan udara diukur menggunakan alat hygrometer, kecepatan angin diukur menggunakan alat anemometer.
  • 13. DRYING • Menurut Cofie et al. (2006), hal-hal yang mempengaruhi proses pengeringan adalah 1. Faktor iklim : Kelembapan, suhu, musim 2. Kualitas pasir : Kualitas pasir yang kurang baik dapat menyebabkan hancurnya partikel pasir dan menyebabkan adanya penyumbatan pori-pori media tersebut, sehingga laju filtrasi akan berkurang. 3. Stabilisasi lumpur : Lumpur tinja yang tidak terstruktur akan sulit untuk diendapkan dan proses dewatering akan berlangsung lebih lama
  • 14. DRYING • Menurut Bagja (2014), proses pengeluaran air lumpur dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain menggunakan alat: 1. Belt press 2. Filter press 3. Screw press 4. Drying bed 5. Centrifuge 6. Rotary drum vacuum filter