Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia sejak tahun 1912 beserta lembaga dan profesi penunjangnya. Pasar modal Indonesia telah berkembang dari Bursa Efek pertama di Batavia hingga menjadi Bursa Efek Indonesia saat ini dengan berbagai peraturan dan kebijakan yang mendukung. Lembaga penunjang utama terdiri atas Bapepam-LK, Bursa Efek, perusahaan efek, serta profesi sepert
2. Nama Anggota
1. MUHDI KURNIANTO 12010111130123
2. ANGELA FARADITHA 12010111130131
3. MOSES DAVID J. 12010111130139
4. NOVAN REZA P. 12010111130143
5. NUR SYAHID 12010111130144
6. DYANA PUTRI N. 12010111130149
7. MARETHA EKA F. 12010111130159
8. YESICA YULIAN A. 12010111130160
4. • [Desember 1912]
Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di
Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda
• [1914 – 1918]
Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang
Dunia I
• [1925 – 1942]
Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama
dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
5. • [Awal tahun 1939]
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa
Efek di Semarang dan Surabaya ditutup
• [1942 – 1952]
Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali
selama Perang Dunia II
• [1956]
Program nasionalisasi perusahaan
Belanda.
Bursa Efek semakin tidak aktif
• [1956 – 1977]
Perdagangan di Bursa Efek vakum
6. [10 Agustus 1977]
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan
dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
[1987]
Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran
Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia
[1988 – 1990]
Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu
BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
7. [2 Juni 1988]
Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer
[Desember 1988]
Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88)
yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public
dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal
[16 Juni 1989]
Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya
8. • [13 Juli 1992]
Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini
diperingati sebagai HUT BEJ
• [22 Mei 1995]
Sistem Otomasi perdagangan di BEJ
dilaksanakan dengan sistem computer JATS
(Jakarta Automated Trading Systems)
9. • [10 November 1995]
Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan
mulai Januari 1996
• [1995]
Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
• [2000]
Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia
• [2002]
BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading)
• [2007]
Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
• [02 Maret 2009]
Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa
EfekIndonesia
11. 1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-
LK)
Bapepam-LK adalah sebuah lembaga yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan yang bertugas
membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal
serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi
teknis di bidang lembaga keuangan. Bapepam-LK merupakan
penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.
12. 2. Self Regulatory Organizations (SRO)
SRO adalah organisasi yang memiliki
kewenangan untuk membuat peraturan
yang berhubungan dengan aktivitas
usahanya.
SRO terdiri dari:
a. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan
beli efek antara satu pihak dengan
pihak-pihak yang lain dengan tujuan
memperdagangkan efek antara mereka
13. b. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Kliring adalah suatu tata cara perhitungan
utang-piutang dalam bentuk surat-surat
dagang dan surat berharga dari suatu bank
terhadap bank lainnya dengan maksud agar
penyelesaiannya mudah dan aman serta untuk
memperlancar pembayaran giral.
14. c. Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP)
LPP adalah pihak yang
menyelenggarakan kegiatan
kustodian sentral bagi bank
kustodian, perusahaan efek,
dan pihak lain. Lembaga yang
telah memperoleh izin usaha
sebagai LPP oleh Bapepam-LK
adalah PT KSEI (PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia)
15. 3.Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan
kegiatan sebagai :
1. Penjamin emisi efek
2. Perantara pedagang efek
3. Manajer Investasi
4. Penasihat Investasi
16. 4.Biro Administrasi Efek (BAE)
(Securities Administration
Bureau)
BAE adalah pihak yang
didasarkan kontrak dengan
emiten melaksanakan
pencatatan pemilikan efek dan
pembagian hak yang berkaitan
dengan efek.
Tugas BAE
Mendaftarkan dan
mengadministrasikan saham
yang pemodal beli menjadi atas
nama pemodal tersebut.
17. 5.Kustodian (Custodian)
Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain berkaitan
dengan efek serta jasa lain, termasuk
menerima dividen, bunga, dan hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
18. 6. Wali Amanat (Trustee)
Wali amanat adalah pihak
yang didasarkan kontrak
dengan emiten untuk
mewakili kepentingan
pemegang efek bersifat utang
20. Landasan Hukum
• Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal Pasal 64,
Profesi Penunjang Pasar Modal
terdiri dari :
1. Akuntan;
2. Konsultan Hukum;
3. Penilai;
4. Notaris; dan
5. Profesi lain yang ditetapkan
dengan Peraturan
Pemerintah
21. 7.Pemeringkat Efek (Rating Agencies)
Perusahaan pemeringkat efek adalah pihak
yang menerbitkan peringkat-peringkat bagi
surat utang (debt securities), seperti obligasi
dan commercial papers.
Perusahaan pemeringkat efek juga
menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit
yang objektif, independen, serta dapat
dipertanggungjawabkan atas penerbitan surat
utang yang diperdagangkan kepada
masyarakat luas.
22. AKUNTAN PUBLIK• Akuntan yang terdaftar di Bapepam-LK mempunyai
tanggungjawab untuk turut menjaga kualitas informasi di Pasar
Modal melalui pemberian opini yang berkualitas dan
independen atas laporan keuangan.
• Tugas akuntan Publik antara lain:
a. melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan
dan memberikan pendapatnya;
b. memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam;
c. memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan
yang baik.
23. KONSULTAN HUKUM
• Konsultan Hukum memiliki
tugas :
a. Melakukan pemeriksaan
secara menyeluruh dari segi
hukum;
b. Memberikan pendapat dari
segi hukum terhadap emiten
danperusahaan publik.
24. PENILAI
• Profesi penunjang Pasar Modal yang bertugas melakukan
penilaian secara objektif dan wajar atas asset
perusahaan dan wajib terdaftar di Bapepam
• Dalam melakukan penilaian di Pasar Modal, Penilai dapat
melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan penilaian properti, antara lain:
1. Penilaian real properti;
2. Penilaian personal properti;
3. Penilaian kewajaran atas nilai transaksi;
4. Penilaian pembangunan/pengembangan proyek;
5. Penilaian pengembangan properti;
6. Penilaian aset perkebunan;
7. Penilaian aset perikanan; dan
8. Penilaian aset kehutanan.
25. PENILAI
b . Kegiatan penilaian usaha, antara
lain:
1. Penilaian perusahaan dan atau
badan usaha;
2. Penilaian penyertaan dalam
perusahaan;
3. Penilaian aktiva tak berwujud;
4. Pemberian pendapat kewajaran atas
transaksi;
5. Penyusunan studi kelayakan proyek
dan usaha; dan
6. Penilaian kerugian ekonomis yang
diakibatkan oleh suatu
kegiatan atau suatu peristiwa
tertentu.
26. NOTARIS
• Pejabat umum yang berwenang untuk membuat
akta otentik dan kewenangan lainnya
sebagaimana diatur dalam Undang Undang
nomor 30 tahun 2004 untuk menjamin keaslian
dan kepercayaan para pihak.
• Notaris memiliki tugas:
a. membuat berita acara RUPS;
b. membuat akta perubahan anggaran dasar;
c. menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka
emisi efek.
27. MANAGER INVESTASI
• Pihak yang kegiatan usahanya
mengelola Portofolio Efek
untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok
nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan
bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya berdasarkan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku
28. PIALANG
• Pialang atau broker merupakan perantara antara
penjual dengan pembeli surat-surat berharga
• Tugas Pialang antara lain :
1. Membantu investor dalam trading saham;
2. Menjadi tempat konsultasi bagi para investor yang
menanamkan modalnya di bursa saham;
3. Melakukan penjualan atau pembelian di bursa
saham;
4. Memberikan masukan kepada investor agar bisa
mendapatkan keuntungan yang maksimal walaupun
keputusan akhir tetap ada ditangan investor.