SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PRAKTEK
SANITASI LINGKUNGAN KERJA/
INDUSTRI
Tim Pengajar:
1. Hadi Suryono, ST, MPPM
2. Erna Triastuti, SKM, M.Kes.
3. S. Bambang Eko W, SKM, M.Kes.
4. Musta’in, SKM, M.Mkes.
KEREANGKA KONSEP:
- Fasilitas Sanitasi
Industri
- Suhu
- Kelembaban
- Kebisingan
- kebersihan
- Penerangan Cukup
- Peralatan yg
ergonomis (K3)
- Identifikasi faktor
risiko Kec. Kerja
(K3)
- Identivikasi titik2
kritis yg berpotensi
menimbulkan
bahaya bagi
pekerja
- Ventilasi Industri
R
T
L
E
V
A
L
U
A
S
I
SISTEMATIKA LAPORAN PBL PRAKTEK SANITASI
LINGKUNGAN KERJA/ INDUSTRI
Bab I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan PBL Praktek Sanitasi Lingkungan Kerja/ Industri
c. Manfaat Praktikum
Bab II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI
(Berisi sejarah singkat persh , gambaran data kepemilikan
fasilitas, data/dokumen kegiatan-kegiatan yg berkaitan dg. San.
Industri)
Bab III PELAKSANAAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
a. Perencanaan Kegiatan (Jadual/program selama PBL)
b. Pelaksanaan Kegiatan:
- Cara Pengambilan Data
- Pengolahan Data
Bab IV EVALUASI HASIL KEGIATAN
(berisi pembahasan dari hasil kegiatan/ pengolahan data yang
diperoleh, selanjutnya dibahas berdasarkan teori Sanitasi Industri
dan parameter standar serta peraturan-peraturan yang terkait)
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan tindak lanjut yang diharapkan praktikan (mahasiswa)
dari permasalahan yang ditemukan.
Lampiran
PRINSIP-PRINSIP DASAR SANITASI INDUSTRI
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
Pengertian :
Pengertian Sanitasi Industri tidak terlepas dari
pengertian sanitasi secara umum, yaitu pencegahan
timbulnya penyakit yang berkaitan dengan faktor-
faktor lingkungan
Sanitasi industri adalah serangkaian praktek-praktek
yang dirancang untuk melindungi kesehatan dan
keselamatan pekerja di lingkungan industri, selain
untuk melindungi lingkungan alam dari limbah industri
dan polusi
RUANG LINGKUP
 Penyediaan Air (air minum dan air bersih) di
perusahaan
 Fasilitas Toilet.
 Fasilitas Cuci.
 Pelayanan Personal/individual (dalam rangka
menyediakan fasilitas kebersihan atau kenyamanan
bagi tenaga kerja)
 Housekeeping (pemeliharaan fasilitas
kerumahtanggaan).
Penyediaan Air Minum (Water Supply)
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :
1. Penyediaan Air Bersih harus tersedia di tempat
kerja :
 Bersih (fisik  bau, warna, rasa)
 Segar
 Sehat
 Aman ( Air Minum yang aman )
1. Air yang tersedia harus sesuai dengan Peraturan
Daerah / Pusat
2. Suhu air minum antara 40oF–80oF ( 4oC–27oC )
1. Jika air minum disediakan perusahaan, konstruksi dan typenya
harus diperhatikan. Minimal satu tempat untuk setiap 50
karyawan.
2. Jika menggunakan pendingin dengan es, maka tidak boleh
kontak langsung dengan air minum.
3. Tidak boleh menyediakan minuman dalam bentuk cangkir.
4. Apabila disediakan cangkir sekali pakai, harus tersedia
penampung sampahnya.
5. Perusahaan tidak boleh menyediakan tempat minum yang cara
pengambilannya di masukkan ke dalamnya.
6. Air yang digunakan perusahaan untuk proses-proses dan
pemadam kebakaran, harus diberikan peringatan yang
jelas bahwa air tersebut tidak aman untuk diminum, serta
alasan-alasan yang logis harus diberikan untuk
pencegahan timbulnya penyakit. Jadi tidak boleh ada
sambungan terbuka di dekat karyawan / tenaga kerja
yang menggunakannya untuk minum
Fasilitas Toilet
Fasilitas Toilet terdiri dari :
1. Water closed : wastafel
2. Chemical closets : closet yang menggunakan bahan kimia
3. Privies : kakus
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :
1) Setiap perusahaan harus menyediakan fasilitas toilet yang
memadai dan terpisah antara laki-laki dan perempunan.
Apabila toilet dilengkapi jamban harus memenuhi persyaratan
jamban sehat.
2) Disediakan tempat sampah tertutup pada toilet wanita
3) Harus disediakan tissue toilet pada tempat khusus, dimana
bahannya tidak menyumbat perlengkapan atau perpipaan
bangunan.
4) Jika disekitar toilet tidak tersedia wastafel, maka disetiap toilet
harus disediakan wastafel.
5. Letak toilet harus mudah dijangkau pemakai. Toilet harus ada
di setiap lantai, yang memudahkan tenaga kerja memakai
toilet.
6.
No JUMLAH
KARYAWAN
JUMLAH
KAMAR
MANDI
JUMLAH
JAMBAN
JUMLAH
PETURASAN
JUMLAH
WASTAFEL
1 S/d 25 1 1 2 2
2 26 s/d 50 2 2 3 3
3 51 s/d 100 3 3 5 5
Setiap penambahan 40-100 karyawan harus
ditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satu
peturasan
Persyaratan
1. Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria.
2. Setiap kantor harus memiliki toilet dengan jumlah wastafel, jamban dan
peturasan minimal seperti pada tabel-tabel berikut :
Untuk karyawan pria :
b. Untuk karyawan wanita :
Di dalam merencanakan pengadaan fasilitas, harus
mempertimbangkan pengguna toilet yang berasal dari luar
tenaga kerja perusahaan
No JUMLAH
KARYAWAN
JUMLAH
KAMAR
MANDI
JUMLAH
JAMBAN
JUMLAH
WASTAFEL
1 S/d 20 1 1 2
2 21 s/d 40 2 2 3
3 41 s/d 70 3 3 5
4 71 s/d 100 4 4 6
5 101 s/d 140 5 5 7
6 141 s/d 180 6 6 8
Setiap penambahan 40-100 karyawan harus
ditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satu
peturasan
7. Dalam beberapa kasus, jumlah urinoir bagi laki-laki dapat di kurangi menjadi
⅔ jumlah pada tabel (pemakaian toilet laki-laki).
Untuk 1 buah urinoir, sepanjang ± 60 cm, harus di buat kedap asam.
8. Setiap urinoir yang baru di bangun, harus dibuat dari material yang tahan
lembab (kedap air)  contoh : besi galvanis, stainless steel, baja. Jika
menggunakan sejenis batuan, harus dengan kualitas yang benar-benar baik.
9. Lantai urinoir sepanjang 61 cm di depan urinoir harus kedap air, dan lantai di
depan dinding urinoir dibuat miring ke saluran urinoir.
10. Setiap urinoir harus ada system gelontor (flushing) melalui flushing valve
(menyatu) atau yang tersedia secara terpisah.
11. Satu gelontoran minimal menggunakan air 1 gallon (± 19 liter) yang
tujuannya, agar urine bisa mengalir dengan lancar di atas lantai urinoir.
12. Ketinggian dinding pemisah antar urinoir boleh lebih rendah dari dinding
ruangan. Bagian atas tidak kurang dari 6 feet (± 182 cm) dan batas dinding
bawah 1 feet (± 30,48 cm) dari lantai.
13. Pintu toilet harus di buat menutup sendiri dan terdapat screen sehingga
tidak kelihatan dari ruang kerja. Semua pintu harus ada penguncinya.
1. Pada toilet yang baru di bangun, pada jarak 6
inchi (15,24 cm) dari lantai, dindingnya di buat
kedap air dan tahan lembab.
2. Lantai, dinding dan kelengkapan ruang toilet,
harus terbuat dari bahan yang mudah
dibersihkan ( ex. keramik, stainless steel,
porselin)
3. Dinding ruang toilet di atas ketinggian 6 feet
boleh bebas, boleh diteruskan sampai langit-
langit dengan menggunakan bahan tembus
cahaya tapi tidak transparan.
4. Pada pemasangan fasilitas toilet ( Lavatory /
washtafel, urinoir, closed, dll) memerlukan luas
ruang, sebagai berikut :
No
.
Nama
Fasilitas
Lebar
Minimum
( inchi )
Ketinggian
Fasilitas
Minimum (
feet )
Luas Minimum
Lantai Yang
Diperhatikan
(feet 2 )
1.
2.
3.
Fasilitas-
fasilitas
Lavatory-
lavatory
Urinoir
32
24
24
3,6
3,6
3,6
16
12
12
Keterangan : ( Lavatory / Urinoir )
a.Lebar = 61 cm (lebar fasilitas)
b.Ketinggian alat = 110 cm
c. Luas Lantai = 365,76 cm2
5. Konstruksi dan pemeliharaan perlengkapan toilet, mengikuti
peraturan bangunan dan perpipaan dalam gedung yang ada.
7. Setiap bowl wastafel harus di set sedemikian rupa sehingga
disekitarnya bebas perkakas dan jauh dari barang-barang terbuat
dari kayu (karena mudah lapuk), serta daerah sekitarnya terbuat
dari bahan yang mudah di bersihkan.
8. Setiap closet type yang jadi satu dengan tempat duduk (closet
duduk) seharusnya memiliki bukaan di bagian depan yang terbuat
dari bahan yang kuat / kokoh. Jika menggunakan bahan penyerap
tempat duduk harus dilapisi pernis atau bahan lain yang tahan
lembab dan memakai warna terang.
9. Closet kimiawi dan kakus tidak diijinkan, kecuali tidak terdapat
saluran yang bisa dijangkau. Closet jenis kakus juga tidak diijinkan
selama masih mungkin di buat kanstruksi dan perawatan type
closet yang tidak mengkontaminasi sumber air minum
10. Jika closet kimia digunakan, harus di dukung peraturan
kesehatan dan harus di kelola secara bersih dan
sehat/saniter.
11. Container chemical closet harus diganti pada saat
isinya mencapai ⅔ volume container. Isi harus dibuang
mengikuti peraturan kesehatan yang ada.
12. Pada setiap perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya
> 25 orang, dilarang menggunakan kakus, jika diijinkan
konstruksi dan perawatannya harus sesuai spesifikasi
jamban sehat.
13. Lokasi jamban tidak diperbolehkan berjarak 100 feet
(dari ruang penyimpanan atau pengolahan makanan)
14. Ruang toilet harus memiliki jendela yang dilengkapi
kasa.
Fasilitas Cuci / Pelayanan Kebersihan Diri
(Washing Facility)
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :
1. Fasilitas untuk menjaga kebersihan perorangan harus disediakan
di setiap ruang kerja. Fasilitas tersebut harus memberikan
kenyamanan pekerja dan harus dijaga kebersihannya.
2. Minimal satu lavatory dengan penyediaan air yang memadai
harus disediakan untuk 10–100 karyawan dan satu lavatory untuk
setiap penambahan 15 orang. Satu buah lavatory berukuran 24
inchi + satu buah kran, diperkirakan sama dengan sebuah
baskom. Sabun yang ditempatkan pada tempat khusus harus
disediakan di setiap tempat cuci / lavatory.
3. Ruang cuci harus terpisah antara laki-laki dan perempuan. Jika
ruang lavatory di buat bersebelahan, maka dinding pemisah /
pembatas konstruksinya harus kokoh dan rapat.
4. Setiap pembuatan tempat cuci baru harus terbuat dari bahan-
bahan yang kuat dan kedap air.
Misalnya : bahan dari sejenis kaca, kaca, besi galvanis, besi yang
diberi lapisan sejeni kaca, porselin dan sejenisnya.
5. Jika tempat cuci umum tidak tersedia pada lantai yang
sama dan lokasi dekat toilet, maka minimal satu
tempat cuci harus disediakan di ruang toilet.
6. Semua lantai di bawah lavatory / tempat cuci tangan /
wastafel harus mudah penanganannya dan selalu
dalam keadaan bersih
7. Tidak boleh menggunakan handuk biasa di dekat
lavatory.
8. Harus disediakan lap khusus atau kertas tissue, serta
tempat sampah di dekat wastafel / tempat cuci.
9. Penggunaan alat lain pengering tangan boleh
digunakan setelah mendapat ijin dari yang
berwenang.
10. Lavatory yang menggunakan air panas dan dingin dalam 1
kran harus disediakan untuk setiap 5 karyawan yang
terkontaminasi kulitnya dari bahan beracun, bahan yang
menyebabkan infeksi, atau yang menyebabkan iritasi.
11. Harus ada shower dengan air panas dan dingin bagi
karyawan yang bekerja dengan bahan beracun, infeksi,
irritants, minimal 1 buah shower untuk 15 pekerja
12. Tidak diperbolehkan menggunakan sabun basa kuat
atau yang bersifat irritant / kuat abrasinya.
13. Untuk kontaminan yang tidak bisa dibersihkan
dengan air dan sabun, maka bisa dibersihkan dengan
minyak / larutan tertentu dengan cara mengambil
sedikit kemudian diusap-usapkan pada kulit yang
terkontaminasi
14. Air yang digunakan untuk keperluan fasilitas cuci di
tempat kerja harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
PERSONAL SERVICES
(PELAYANAN PERSONAL)
1. Pada workshop / bengkel kerja, perusahaan / tempat
kerja lainnya dimana terdapat pekerja / karyawan pria
dan wanita dan dimungkinkan ganti pakaian, harus
disediakan ruang ganti yang layak secara terpisah (dilihat
waktu dan jenis pekerjaannya jadi tidak semua
perusahaan harus terdapat ruang ganti pakaian).
2. Semua ruang pelayanan personal sebisa mungkin harus
terlindung / di cegah dari sarang tikus, serangga dan
sejenisnya dan harus dikelola dalam kondisi bersih.
3. Ruang ganti pakaian harus disediakan bagi pekerja yang
tipe pekerjaannya terpapar oleh debu, kotoran, panas,
fume, kelembaban harus ada peraturan khusus dari yang
berwenang.
4. Harus disediakan 2 buah baju locker dalam sebuah
ruangan bagi baju kerja karyawan yang terkontaminasi
bahan beracun, infeksius, iritan dan disediakan jalan
yang terpisah dengan baju kerja tersebut.
Jumlah karyawan Jumlah bed / dipan yang disediakan
10-100
100-250
1 buah
2 buah
1 buah untuk tiap penambahan 250 orang karyawan
5. Ketika proses bekerja berjalan dan baju karyawan menjadi basah /
harus dicuci pada jam istirahat maka harus merawat dan
mengeringkan baju sebelum memulai pekerjaannya lagi.
6. Jika ada / terdapat baju karyawan yang basah maka harus
disediakan tempat jemuran diluar.
7. Jika terdapat 10 orang / kurang karyawan wanita tapitidak di
sediakan ruang istirahat maka harus disediakan ruang yang
sepadan dan terlindung dengan baik.
8. Luas minimal ruang istirahat untuk 10 wanita adalah 60 feet2 dan
minimal penambahannya adalah 2 feet2/orang (60 cm2 / 0.6 m2)
tenaga wanita.
9. Minimal satu tempat tidur / dipan disediakan untuk 10 orang atau
lebih karyawan wanita.
10. Tabel kebutuhan dipan / tempat tidur bagi karyawan wanita
11. Sekat / dinding ruang istirahat harus dibuat dari bahan yang kuat dan
minimal setinggi 7 feet. Kaca / bahan tembus cahaya bisa dipasang di
dinding / tempat tersebut. Setiap ruang istirahat harus di bangun dan
di kelola sehingga terjamin privasi dan aman setiap saat serta
disediakan locker untuk tenaga wanita meskipun fasilitas-fasilitas
lain sudah tersedia.
12. Di setiap bangunan perusahaan harus disediakan ruang makan siang
terpisah dan dikelola dengan baik, dengan pertimbangan karyawan
tidak makan diluar
13. Semua perusahaan, workshop dan tempat kerja lain harus mmiliki
waktu istirahat minimal 1/2 untuk tiap periode 5 jam kerja secara
terus-menerus kecuali hari sabtu
14. Pengumuman jam tentang kerja harus ditulis dan diletakkan di
setiap ruang kerja.
15. Pekerja tidak diperbolehkan makan di ruang atau di tempat kerja.
16. Semua ruang toilet atau wastafel, tempat cuci, ruang ganti baju,
ruang istirahat, semua WC dan semua lantai, dinding, atap,
peralatan harus dipelihara dan dikelola secara bersih, tidak berbau
dan dalam kondisi saniter ( semua harus terlindungi )
•Semua ruang tolet yang tertutup, ruang ganti, WC, serta ruang
peralatan (gudang) harus bebas dari coretan atau noda lainnya.
Ketika ditemukan maka pengelola harus segera
membersihkannya.
•Tempat sampah tertutup harus di sediakan untuk sampah
makanan dan pengelola harus menyediakan tempat sampah untuk
bahan-bahan lainnya.
Jumlah karyawan Luas ruang per orang (feet2/orang)
< 25 orang
25-74
75-149
150-499
500 ke atas
8
7
6
5
4
HOUSE KEEPING
1. Semua tempat pengelola, gang-gang, ruang penyimpanan
(gudang) harus dijaga dalam kondisi sanitair.
2. Atap, gang-gang, lantai, dinding, basement, gudang bawah
tanah, jamban, toilet, septick tank, saluran pembuangan,
dan lain-lain setiap saat harus bersih dan aman serta dalam
kondisi yang sanitair.
3. Setiap bangunan, halaman, gang-gang dan keseluruhan
wilayah milik perusahaan harus dijaga bebas dari akumulasi
debu dan sampah lainnya.
4. Setaip lantai ruang kerja harus dikelola secara bersih dan
sebisa mungkin dalam kondisi kering. Apabila ada kegiatan-
kegiatan yang menggunakan air maka sistem drainase /
pematusan harus dikelola dengan baik (dimungkinkan
dalam kondisi cepat kering). Pekerja harus menggunakan
sepatu khusus untuk tempat semacam itu.
5. Lantai / permukaan jalan lainnya harus terjaga dalam
kondisi baik, bebas minyak / air, semua hal yang
bernbahaya yang ada dijalanan harus dihilangkan.
6. Kegiatan sweeping dan pembersihan harus
dilaksanakan diluar jam kerja dengan tujuan untuk
menghindari pengotoran oleh debu.
7. Setiap lantai, tempat kerja dan jalan / gang harus bebas
dari gundukan, serpihan / lubang.
8. Meludah ke dinding, lantai, tempat kerja / lantai
bangunan lainnya harus dibuang.
9. Jika disediakan tempat meludah konstruksinya harus
bisa dibersihkan dan di desinfeksi serta harus dalam
keadaan bersih setiap hari untuk menjaga kesehatan.
10. Jika tempat sampah digunakan untuk sampah basah /
yang dapat terurai konstruksinya harus dibuat tidak
bocor, nyaman, bersih dan dirawat dengan baik /
sanitair.
11. Sweeping terhadap sampah dan kotoran lainnya harus dilakukan
sesering mungkin.
12. Jika menggunakan mesin / peralatan kimia di dalam mengelola
sanitasi pemeriksaan secara periodik harus dilakukan untuk
menjamin efisiensi peralatan dan mencatat hasil setiap
pemeriksaan.
13. Peralatan penerangan harus sering dibersihkan untuk menjaga
intensitas penerangan agar tetap berada pada level yang
memenuhi syarat. Jika menggunakan penerangan alami pada siang
hari maka jendela harus sering dibersihkan agar pencahayaan
diruang tersebut memenuhi syarat.
14. Bahan-bahan buangan yang mudah terbakar harus ditempatkan
pada wadah logam yang dapat menutup sendiri dan harus
dikosongkan minimal 1 kali dalam sehari
15. Bahan-bahan yang mudah terbakar harus sebaiknya jangan
disimpan dibawah tangga.
16. Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar mudah dioperasikan
dan terlindung dari proses pendinginan. Jika alat pemadam
kebakaran memakai tipe asam soda sebaiknya diisi ulang minimal
setahun sekali.
1. Limbah industri harus diolah dengan
menggunakan metode yang sesuai sebelum
dibuang kebadan air.
2. Bahan-bahan / material harus di tumpuk dan
dihindarkan dari getaran / vibrasi dan sentakan
agar tidak mudah jatuh.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
 
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.pptTRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.pptDwiKristanto10
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
 
Ppt hiperkes
Ppt hiperkesPpt hiperkes
Ppt hiperkesrio246193
 

Was ist angesagt? (20)

Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3Ppt Limbah B3
Ppt Limbah B3
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.pptTRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
TRAINING GMP, SSOP, HACCP.ppt
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 
Baku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udaraBaku mutu air, tanah, udara
Baku mutu air, tanah, udara
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
msds
msdsmsds
msds
 
Pestisida
PestisidaPestisida
Pestisida
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Laporan antropometri
Laporan antropometriLaporan antropometri
Laporan antropometri
 
Ppt hiperkes
Ppt hiperkesPpt hiperkes
Ppt hiperkes
 

Andere mochten auch

Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”Febsi Meri
 
Toilet dan Ruang Istrahat
Toilet dan Ruang IstrahatToilet dan Ruang Istrahat
Toilet dan Ruang Istrahatamaliah fatimah
 
Pembuatan Modul Sanitasi Hygiene dan Keselamatan
Pembuatan Modul Sanitasi Hygiene dan KeselamatanPembuatan Modul Sanitasi Hygiene dan Keselamatan
Pembuatan Modul Sanitasi Hygiene dan KeselamatanAsti Wulandari
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPTRiP Consultant
 
Proposal pratik industri edit
Proposal pratik industri editProposal pratik industri edit
Proposal pratik industri editrahmad93
 
Kepmen pe-no-555-k-26-m-pe-1995
Kepmen pe-no-555-k-26-m-pe-1995Kepmen pe-no-555-k-26-m-pe-1995
Kepmen pe-no-555-k-26-m-pe-1995hanu suwardi
 
Ppt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanPpt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanFKM-AP2013
 
Tata tertib untuk kamar mandi
Tata tertib untuk kamar mandiTata tertib untuk kamar mandi
Tata tertib untuk kamar mandishodiqin jaelani
 
Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Heri Permana
 
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi UlangHygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi UlangSaid Muhammad
 
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUJuknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUpramukaMAN1PEKANBARU
 
Bahan ajar haccp dlm industri pangan
Bahan ajar haccp dlm industri panganBahan ajar haccp dlm industri pangan
Bahan ajar haccp dlm industri panganandiani17
 
Kepmen 555k-26-mpe-1995-tentang-k3-pertambangan1
Kepmen 555k-26-mpe-1995-tentang-k3-pertambangan1Kepmen 555k-26-mpe-1995-tentang-k3-pertambangan1
Kepmen 555k-26-mpe-1995-tentang-k3-pertambangan1Sylvester Saragih
 
Facebook etiquette
Facebook etiquetteFacebook etiquette
Facebook etiquetteJulie Vt
 
Combinar correspondencia en ms word
Combinar correspondencia en ms wordCombinar correspondencia en ms word
Combinar correspondencia en ms wordMary Yupa Pinos
 

Andere mochten auch (20)

Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
Isi makalah LAPORAN SANITASI LINGKUNGAN DI INDUSTRI “COCO NONO”
 
Toilet dan Ruang Istrahat
Toilet dan Ruang IstrahatToilet dan Ruang Istrahat
Toilet dan Ruang Istrahat
 
Pembuatan Modul Sanitasi Hygiene dan Keselamatan
Pembuatan Modul Sanitasi Hygiene dan KeselamatanPembuatan Modul Sanitasi Hygiene dan Keselamatan
Pembuatan Modul Sanitasi Hygiene dan Keselamatan
 
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMPHygiene Personil : salah satu modul GMP
Hygiene Personil : salah satu modul GMP
 
Proposal pratik industri edit
Proposal pratik industri editProposal pratik industri edit
Proposal pratik industri edit
 
Kepmen pe-no-555-k-26-m-pe-1995
Kepmen pe-no-555-k-26-m-pe-1995Kepmen pe-no-555-k-26-m-pe-1995
Kepmen pe-no-555-k-26-m-pe-1995
 
Ppt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikanPpt pak fikri perbaikan
Ppt pak fikri perbaikan
 
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
CPKB petunjuk dalam Industri Kosmetik
 
Tata tertib untuk kamar mandi
Tata tertib untuk kamar mandiTata tertib untuk kamar mandi
Tata tertib untuk kamar mandi
 
Hotel
HotelHotel
Hotel
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan Kepmenkes 1204 persyaratan
Kepmenkes 1204 persyaratan
 
Tugas utilitas baku mutu air menurut who
Tugas utilitas baku mutu air menurut whoTugas utilitas baku mutu air menurut who
Tugas utilitas baku mutu air menurut who
 
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi UlangHygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Hygiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
 
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARUJuknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
Juknis perkemahan besar penegak ke II MAN 1 PEKANBARU
 
Bahan ajar haccp dlm industri pangan
Bahan ajar haccp dlm industri panganBahan ajar haccp dlm industri pangan
Bahan ajar haccp dlm industri pangan
 
Kepmen 555k-26-mpe-1995-tentang-k3-pertambangan1
Kepmen 555k-26-mpe-1995-tentang-k3-pertambangan1Kepmen 555k-26-mpe-1995-tentang-k3-pertambangan1
Kepmen 555k-26-mpe-1995-tentang-k3-pertambangan1
 
Facebook etiquette
Facebook etiquetteFacebook etiquette
Facebook etiquette
 
Combinar correspondencia en ms word
Combinar correspondencia en ms wordCombinar correspondencia en ms word
Combinar correspondencia en ms word
 
MANUAL PARA COREL DRAW 12
MANUAL PARA COREL DRAW 12MANUAL PARA COREL DRAW 12
MANUAL PARA COREL DRAW 12
 

Ähnlich wie SANITASI INDUSTRI

sanitasiindustri-150317092140-conversion-gate01.pptx
sanitasiindustri-150317092140-conversion-gate01.pptxsanitasiindustri-150317092140-conversion-gate01.pptx
sanitasiindustri-150317092140-conversion-gate01.pptxOktianiRahmanitaFauz1
 
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiM4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiGilang Rosul
 
Sanitasi rumah tinggal
Sanitasi rumah tinggalSanitasi rumah tinggal
Sanitasi rumah tinggalSiti Fatimah
 
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfhAch. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfhReligionMoon1
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhKenliSualang10
 
Materi Jamban Sehat.pptx
Materi Jamban Sehat.pptxMateri Jamban Sehat.pptx
Materi Jamban Sehat.pptxariafriawan
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiSyaiful Bahri
 
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Juknis Dak Bkkbn
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
3 Peralatan Instrumentasi Laboratorium IPA_Kimia_Masykuri UNS.pptx
3 Peralatan  Instrumentasi Laboratorium IPA_Kimia_Masykuri UNS.pptx3 Peralatan  Instrumentasi Laboratorium IPA_Kimia_Masykuri UNS.pptx
3 Peralatan Instrumentasi Laboratorium IPA_Kimia_Masykuri UNS.pptxHikmaAinazzahra
 
Septictank maret 2016
Septictank maret 2016Septictank maret 2016
Septictank maret 2016tunggalbagas
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Joy Irman
 
Jual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJuknis Dak Bkkbn
 

Ähnlich wie SANITASI INDUSTRI (20)

sanitasiindustri-150317092140-conversion-gate01.pptx
sanitasiindustri-150317092140-conversion-gate01.pptxsanitasiindustri-150317092140-conversion-gate01.pptx
sanitasiindustri-150317092140-conversion-gate01.pptx
 
World Environment Day.pptx
World Environment Day.pptxWorld Environment Day.pptx
World Environment Day.pptx
 
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasiM4 pengenalan produk dan proses instalasi
M4 pengenalan produk dan proses instalasi
 
Sanitasi rumah tinggal
Sanitasi rumah tinggalSanitasi rumah tinggal
Sanitasi rumah tinggal
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfhAch. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
 
peralatan.pptx
peralatan.pptxperalatan.pptx
peralatan.pptx
 
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjhppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
ppt kenli newhhjhjhjjhhjhhjjhhjhjhjjhhjh
 
Materi Jamban Sehat.pptx
Materi Jamban Sehat.pptxMateri Jamban Sehat.pptx
Materi Jamban Sehat.pptx
 
form-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasiiform-inspeksi-sanitasii
form-inspeksi-sanitasii
 
Laporan praktikum air bersih
Laporan praktikum air bersihLaporan praktikum air bersih
Laporan praktikum air bersih
 
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSOPAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
PAPER DWI ANGGA TEGUH SANTOSO
 
ARSITEKTUR INKLUSIF-1.pptx
ARSITEKTUR INKLUSIF-1.pptxARSITEKTUR INKLUSIF-1.pptx
ARSITEKTUR INKLUSIF-1.pptx
 
teknisi plambing.pptx
teknisi plambing.pptxteknisi plambing.pptx
teknisi plambing.pptx
 
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
3 Peralatan Instrumentasi Laboratorium IPA_Kimia_Masykuri UNS.pptx
3 Peralatan  Instrumentasi Laboratorium IPA_Kimia_Masykuri UNS.pptx3 Peralatan  Instrumentasi Laboratorium IPA_Kimia_Masykuri UNS.pptx
3 Peralatan Instrumentasi Laboratorium IPA_Kimia_Masykuri UNS.pptx
 
Septictank maret 2016
Septictank maret 2016Septictank maret 2016
Septictank maret 2016
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
 
Jual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murahJual scrub station 2 person murah
Jual scrub station 2 person murah
 

SANITASI INDUSTRI

  • 1. PRAKTEK SANITASI LINGKUNGAN KERJA/ INDUSTRI Tim Pengajar: 1. Hadi Suryono, ST, MPPM 2. Erna Triastuti, SKM, M.Kes. 3. S. Bambang Eko W, SKM, M.Kes. 4. Musta’in, SKM, M.Mkes.
  • 2. KEREANGKA KONSEP: - Fasilitas Sanitasi Industri - Suhu - Kelembaban - Kebisingan - kebersihan - Penerangan Cukup - Peralatan yg ergonomis (K3) - Identifikasi faktor risiko Kec. Kerja (K3) - Identivikasi titik2 kritis yg berpotensi menimbulkan bahaya bagi pekerja - Ventilasi Industri R T L E V A L U A S I
  • 3. SISTEMATIKA LAPORAN PBL PRAKTEK SANITASI LINGKUNGAN KERJA/ INDUSTRI Bab I PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Tujuan PBL Praktek Sanitasi Lingkungan Kerja/ Industri c. Manfaat Praktikum Bab II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI (Berisi sejarah singkat persh , gambaran data kepemilikan fasilitas, data/dokumen kegiatan-kegiatan yg berkaitan dg. San. Industri) Bab III PELAKSANAAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN a. Perencanaan Kegiatan (Jadual/program selama PBL) b. Pelaksanaan Kegiatan: - Cara Pengambilan Data - Pengolahan Data Bab IV EVALUASI HASIL KEGIATAN (berisi pembahasan dari hasil kegiatan/ pengolahan data yang diperoleh, selanjutnya dibahas berdasarkan teori Sanitasi Industri dan parameter standar serta peraturan-peraturan yang terkait) Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan tindak lanjut yang diharapkan praktikan (mahasiswa) dari permasalahan yang ditemukan. Lampiran
  • 4. PRINSIP-PRINSIP DASAR SANITASI INDUSTRI PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP Pengertian : Pengertian Sanitasi Industri tidak terlepas dari pengertian sanitasi secara umum, yaitu pencegahan timbulnya penyakit yang berkaitan dengan faktor- faktor lingkungan Sanitasi industri adalah serangkaian praktek-praktek yang dirancang untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja di lingkungan industri, selain untuk melindungi lingkungan alam dari limbah industri dan polusi
  • 5. RUANG LINGKUP  Penyediaan Air (air minum dan air bersih) di perusahaan  Fasilitas Toilet.  Fasilitas Cuci.  Pelayanan Personal/individual (dalam rangka menyediakan fasilitas kebersihan atau kenyamanan bagi tenaga kerja)  Housekeeping (pemeliharaan fasilitas kerumahtanggaan).
  • 6. Penyediaan Air Minum (Water Supply) Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan : 1. Penyediaan Air Bersih harus tersedia di tempat kerja :  Bersih (fisik  bau, warna, rasa)  Segar  Sehat  Aman ( Air Minum yang aman ) 1. Air yang tersedia harus sesuai dengan Peraturan Daerah / Pusat 2. Suhu air minum antara 40oF–80oF ( 4oC–27oC )
  • 7. 1. Jika air minum disediakan perusahaan, konstruksi dan typenya harus diperhatikan. Minimal satu tempat untuk setiap 50 karyawan. 2. Jika menggunakan pendingin dengan es, maka tidak boleh kontak langsung dengan air minum. 3. Tidak boleh menyediakan minuman dalam bentuk cangkir. 4. Apabila disediakan cangkir sekali pakai, harus tersedia penampung sampahnya. 5. Perusahaan tidak boleh menyediakan tempat minum yang cara pengambilannya di masukkan ke dalamnya. 6. Air yang digunakan perusahaan untuk proses-proses dan pemadam kebakaran, harus diberikan peringatan yang jelas bahwa air tersebut tidak aman untuk diminum, serta alasan-alasan yang logis harus diberikan untuk pencegahan timbulnya penyakit. Jadi tidak boleh ada sambungan terbuka di dekat karyawan / tenaga kerja yang menggunakannya untuk minum
  • 8. Fasilitas Toilet Fasilitas Toilet terdiri dari : 1. Water closed : wastafel 2. Chemical closets : closet yang menggunakan bahan kimia 3. Privies : kakus Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan : 1) Setiap perusahaan harus menyediakan fasilitas toilet yang memadai dan terpisah antara laki-laki dan perempunan. Apabila toilet dilengkapi jamban harus memenuhi persyaratan jamban sehat. 2) Disediakan tempat sampah tertutup pada toilet wanita 3) Harus disediakan tissue toilet pada tempat khusus, dimana bahannya tidak menyumbat perlengkapan atau perpipaan bangunan. 4) Jika disekitar toilet tidak tersedia wastafel, maka disetiap toilet harus disediakan wastafel.
  • 9. 5. Letak toilet harus mudah dijangkau pemakai. Toilet harus ada di setiap lantai, yang memudahkan tenaga kerja memakai toilet. 6. No JUMLAH KARYAWAN JUMLAH KAMAR MANDI JUMLAH JAMBAN JUMLAH PETURASAN JUMLAH WASTAFEL 1 S/d 25 1 1 2 2 2 26 s/d 50 2 2 3 3 3 51 s/d 100 3 3 5 5 Setiap penambahan 40-100 karyawan harus ditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satu peturasan Persyaratan 1. Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria. 2. Setiap kantor harus memiliki toilet dengan jumlah wastafel, jamban dan peturasan minimal seperti pada tabel-tabel berikut : Untuk karyawan pria :
  • 10. b. Untuk karyawan wanita : Di dalam merencanakan pengadaan fasilitas, harus mempertimbangkan pengguna toilet yang berasal dari luar tenaga kerja perusahaan No JUMLAH KARYAWAN JUMLAH KAMAR MANDI JUMLAH JAMBAN JUMLAH WASTAFEL 1 S/d 20 1 1 2 2 21 s/d 40 2 2 3 3 41 s/d 70 3 3 5 4 71 s/d 100 4 4 6 5 101 s/d 140 5 5 7 6 141 s/d 180 6 6 8 Setiap penambahan 40-100 karyawan harus ditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satu peturasan
  • 11. 7. Dalam beberapa kasus, jumlah urinoir bagi laki-laki dapat di kurangi menjadi ⅔ jumlah pada tabel (pemakaian toilet laki-laki). Untuk 1 buah urinoir, sepanjang ± 60 cm, harus di buat kedap asam. 8. Setiap urinoir yang baru di bangun, harus dibuat dari material yang tahan lembab (kedap air)  contoh : besi galvanis, stainless steel, baja. Jika menggunakan sejenis batuan, harus dengan kualitas yang benar-benar baik. 9. Lantai urinoir sepanjang 61 cm di depan urinoir harus kedap air, dan lantai di depan dinding urinoir dibuat miring ke saluran urinoir. 10. Setiap urinoir harus ada system gelontor (flushing) melalui flushing valve (menyatu) atau yang tersedia secara terpisah. 11. Satu gelontoran minimal menggunakan air 1 gallon (± 19 liter) yang tujuannya, agar urine bisa mengalir dengan lancar di atas lantai urinoir. 12. Ketinggian dinding pemisah antar urinoir boleh lebih rendah dari dinding ruangan. Bagian atas tidak kurang dari 6 feet (± 182 cm) dan batas dinding bawah 1 feet (± 30,48 cm) dari lantai. 13. Pintu toilet harus di buat menutup sendiri dan terdapat screen sehingga tidak kelihatan dari ruang kerja. Semua pintu harus ada penguncinya.
  • 12. 1. Pada toilet yang baru di bangun, pada jarak 6 inchi (15,24 cm) dari lantai, dindingnya di buat kedap air dan tahan lembab. 2. Lantai, dinding dan kelengkapan ruang toilet, harus terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan ( ex. keramik, stainless steel, porselin) 3. Dinding ruang toilet di atas ketinggian 6 feet boleh bebas, boleh diteruskan sampai langit- langit dengan menggunakan bahan tembus cahaya tapi tidak transparan. 4. Pada pemasangan fasilitas toilet ( Lavatory / washtafel, urinoir, closed, dll) memerlukan luas ruang, sebagai berikut :
  • 13. No . Nama Fasilitas Lebar Minimum ( inchi ) Ketinggian Fasilitas Minimum ( feet ) Luas Minimum Lantai Yang Diperhatikan (feet 2 ) 1. 2. 3. Fasilitas- fasilitas Lavatory- lavatory Urinoir 32 24 24 3,6 3,6 3,6 16 12 12 Keterangan : ( Lavatory / Urinoir ) a.Lebar = 61 cm (lebar fasilitas) b.Ketinggian alat = 110 cm c. Luas Lantai = 365,76 cm2
  • 14. 5. Konstruksi dan pemeliharaan perlengkapan toilet, mengikuti peraturan bangunan dan perpipaan dalam gedung yang ada. 7. Setiap bowl wastafel harus di set sedemikian rupa sehingga disekitarnya bebas perkakas dan jauh dari barang-barang terbuat dari kayu (karena mudah lapuk), serta daerah sekitarnya terbuat dari bahan yang mudah di bersihkan. 8. Setiap closet type yang jadi satu dengan tempat duduk (closet duduk) seharusnya memiliki bukaan di bagian depan yang terbuat dari bahan yang kuat / kokoh. Jika menggunakan bahan penyerap tempat duduk harus dilapisi pernis atau bahan lain yang tahan lembab dan memakai warna terang. 9. Closet kimiawi dan kakus tidak diijinkan, kecuali tidak terdapat saluran yang bisa dijangkau. Closet jenis kakus juga tidak diijinkan selama masih mungkin di buat kanstruksi dan perawatan type closet yang tidak mengkontaminasi sumber air minum
  • 15. 10. Jika closet kimia digunakan, harus di dukung peraturan kesehatan dan harus di kelola secara bersih dan sehat/saniter. 11. Container chemical closet harus diganti pada saat isinya mencapai ⅔ volume container. Isi harus dibuang mengikuti peraturan kesehatan yang ada. 12. Pada setiap perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya > 25 orang, dilarang menggunakan kakus, jika diijinkan konstruksi dan perawatannya harus sesuai spesifikasi jamban sehat. 13. Lokasi jamban tidak diperbolehkan berjarak 100 feet (dari ruang penyimpanan atau pengolahan makanan) 14. Ruang toilet harus memiliki jendela yang dilengkapi kasa.
  • 16. Fasilitas Cuci / Pelayanan Kebersihan Diri (Washing Facility) Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan : 1. Fasilitas untuk menjaga kebersihan perorangan harus disediakan di setiap ruang kerja. Fasilitas tersebut harus memberikan kenyamanan pekerja dan harus dijaga kebersihannya. 2. Minimal satu lavatory dengan penyediaan air yang memadai harus disediakan untuk 10–100 karyawan dan satu lavatory untuk setiap penambahan 15 orang. Satu buah lavatory berukuran 24 inchi + satu buah kran, diperkirakan sama dengan sebuah baskom. Sabun yang ditempatkan pada tempat khusus harus disediakan di setiap tempat cuci / lavatory. 3. Ruang cuci harus terpisah antara laki-laki dan perempuan. Jika ruang lavatory di buat bersebelahan, maka dinding pemisah / pembatas konstruksinya harus kokoh dan rapat. 4. Setiap pembuatan tempat cuci baru harus terbuat dari bahan- bahan yang kuat dan kedap air. Misalnya : bahan dari sejenis kaca, kaca, besi galvanis, besi yang diberi lapisan sejeni kaca, porselin dan sejenisnya.
  • 17. 5. Jika tempat cuci umum tidak tersedia pada lantai yang sama dan lokasi dekat toilet, maka minimal satu tempat cuci harus disediakan di ruang toilet. 6. Semua lantai di bawah lavatory / tempat cuci tangan / wastafel harus mudah penanganannya dan selalu dalam keadaan bersih 7. Tidak boleh menggunakan handuk biasa di dekat lavatory. 8. Harus disediakan lap khusus atau kertas tissue, serta tempat sampah di dekat wastafel / tempat cuci. 9. Penggunaan alat lain pengering tangan boleh digunakan setelah mendapat ijin dari yang berwenang. 10. Lavatory yang menggunakan air panas dan dingin dalam 1 kran harus disediakan untuk setiap 5 karyawan yang terkontaminasi kulitnya dari bahan beracun, bahan yang menyebabkan infeksi, atau yang menyebabkan iritasi. 11. Harus ada shower dengan air panas dan dingin bagi karyawan yang bekerja dengan bahan beracun, infeksi, irritants, minimal 1 buah shower untuk 15 pekerja
  • 18. 12. Tidak diperbolehkan menggunakan sabun basa kuat atau yang bersifat irritant / kuat abrasinya. 13. Untuk kontaminan yang tidak bisa dibersihkan dengan air dan sabun, maka bisa dibersihkan dengan minyak / larutan tertentu dengan cara mengambil sedikit kemudian diusap-usapkan pada kulit yang terkontaminasi 14. Air yang digunakan untuk keperluan fasilitas cuci di tempat kerja harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • 19. PERSONAL SERVICES (PELAYANAN PERSONAL) 1. Pada workshop / bengkel kerja, perusahaan / tempat kerja lainnya dimana terdapat pekerja / karyawan pria dan wanita dan dimungkinkan ganti pakaian, harus disediakan ruang ganti yang layak secara terpisah (dilihat waktu dan jenis pekerjaannya jadi tidak semua perusahaan harus terdapat ruang ganti pakaian). 2. Semua ruang pelayanan personal sebisa mungkin harus terlindung / di cegah dari sarang tikus, serangga dan sejenisnya dan harus dikelola dalam kondisi bersih. 3. Ruang ganti pakaian harus disediakan bagi pekerja yang tipe pekerjaannya terpapar oleh debu, kotoran, panas, fume, kelembaban harus ada peraturan khusus dari yang berwenang. 4. Harus disediakan 2 buah baju locker dalam sebuah ruangan bagi baju kerja karyawan yang terkontaminasi bahan beracun, infeksius, iritan dan disediakan jalan yang terpisah dengan baju kerja tersebut.
  • 20. Jumlah karyawan Jumlah bed / dipan yang disediakan 10-100 100-250 1 buah 2 buah 1 buah untuk tiap penambahan 250 orang karyawan 5. Ketika proses bekerja berjalan dan baju karyawan menjadi basah / harus dicuci pada jam istirahat maka harus merawat dan mengeringkan baju sebelum memulai pekerjaannya lagi. 6. Jika ada / terdapat baju karyawan yang basah maka harus disediakan tempat jemuran diluar. 7. Jika terdapat 10 orang / kurang karyawan wanita tapitidak di sediakan ruang istirahat maka harus disediakan ruang yang sepadan dan terlindung dengan baik. 8. Luas minimal ruang istirahat untuk 10 wanita adalah 60 feet2 dan minimal penambahannya adalah 2 feet2/orang (60 cm2 / 0.6 m2) tenaga wanita. 9. Minimal satu tempat tidur / dipan disediakan untuk 10 orang atau lebih karyawan wanita. 10. Tabel kebutuhan dipan / tempat tidur bagi karyawan wanita
  • 21. 11. Sekat / dinding ruang istirahat harus dibuat dari bahan yang kuat dan minimal setinggi 7 feet. Kaca / bahan tembus cahaya bisa dipasang di dinding / tempat tersebut. Setiap ruang istirahat harus di bangun dan di kelola sehingga terjamin privasi dan aman setiap saat serta disediakan locker untuk tenaga wanita meskipun fasilitas-fasilitas lain sudah tersedia. 12. Di setiap bangunan perusahaan harus disediakan ruang makan siang terpisah dan dikelola dengan baik, dengan pertimbangan karyawan tidak makan diluar 13. Semua perusahaan, workshop dan tempat kerja lain harus mmiliki waktu istirahat minimal 1/2 untuk tiap periode 5 jam kerja secara terus-menerus kecuali hari sabtu 14. Pengumuman jam tentang kerja harus ditulis dan diletakkan di setiap ruang kerja. 15. Pekerja tidak diperbolehkan makan di ruang atau di tempat kerja. 16. Semua ruang toilet atau wastafel, tempat cuci, ruang ganti baju, ruang istirahat, semua WC dan semua lantai, dinding, atap, peralatan harus dipelihara dan dikelola secara bersih, tidak berbau dan dalam kondisi saniter ( semua harus terlindungi )
  • 22. •Semua ruang tolet yang tertutup, ruang ganti, WC, serta ruang peralatan (gudang) harus bebas dari coretan atau noda lainnya. Ketika ditemukan maka pengelola harus segera membersihkannya. •Tempat sampah tertutup harus di sediakan untuk sampah makanan dan pengelola harus menyediakan tempat sampah untuk bahan-bahan lainnya. Jumlah karyawan Luas ruang per orang (feet2/orang) < 25 orang 25-74 75-149 150-499 500 ke atas 8 7 6 5 4
  • 23. HOUSE KEEPING 1. Semua tempat pengelola, gang-gang, ruang penyimpanan (gudang) harus dijaga dalam kondisi sanitair. 2. Atap, gang-gang, lantai, dinding, basement, gudang bawah tanah, jamban, toilet, septick tank, saluran pembuangan, dan lain-lain setiap saat harus bersih dan aman serta dalam kondisi yang sanitair. 3. Setiap bangunan, halaman, gang-gang dan keseluruhan wilayah milik perusahaan harus dijaga bebas dari akumulasi debu dan sampah lainnya. 4. Setaip lantai ruang kerja harus dikelola secara bersih dan sebisa mungkin dalam kondisi kering. Apabila ada kegiatan- kegiatan yang menggunakan air maka sistem drainase / pematusan harus dikelola dengan baik (dimungkinkan dalam kondisi cepat kering). Pekerja harus menggunakan sepatu khusus untuk tempat semacam itu.
  • 24. 5. Lantai / permukaan jalan lainnya harus terjaga dalam kondisi baik, bebas minyak / air, semua hal yang bernbahaya yang ada dijalanan harus dihilangkan. 6. Kegiatan sweeping dan pembersihan harus dilaksanakan diluar jam kerja dengan tujuan untuk menghindari pengotoran oleh debu. 7. Setiap lantai, tempat kerja dan jalan / gang harus bebas dari gundukan, serpihan / lubang. 8. Meludah ke dinding, lantai, tempat kerja / lantai bangunan lainnya harus dibuang. 9. Jika disediakan tempat meludah konstruksinya harus bisa dibersihkan dan di desinfeksi serta harus dalam keadaan bersih setiap hari untuk menjaga kesehatan. 10. Jika tempat sampah digunakan untuk sampah basah / yang dapat terurai konstruksinya harus dibuat tidak bocor, nyaman, bersih dan dirawat dengan baik / sanitair.
  • 25. 11. Sweeping terhadap sampah dan kotoran lainnya harus dilakukan sesering mungkin. 12. Jika menggunakan mesin / peralatan kimia di dalam mengelola sanitasi pemeriksaan secara periodik harus dilakukan untuk menjamin efisiensi peralatan dan mencatat hasil setiap pemeriksaan. 13. Peralatan penerangan harus sering dibersihkan untuk menjaga intensitas penerangan agar tetap berada pada level yang memenuhi syarat. Jika menggunakan penerangan alami pada siang hari maka jendela harus sering dibersihkan agar pencahayaan diruang tersebut memenuhi syarat. 14. Bahan-bahan buangan yang mudah terbakar harus ditempatkan pada wadah logam yang dapat menutup sendiri dan harus dikosongkan minimal 1 kali dalam sehari 15. Bahan-bahan yang mudah terbakar harus sebaiknya jangan disimpan dibawah tangga. 16. Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar mudah dioperasikan dan terlindung dari proses pendinginan. Jika alat pemadam kebakaran memakai tipe asam soda sebaiknya diisi ulang minimal setahun sekali.
  • 26. 1. Limbah industri harus diolah dengan menggunakan metode yang sesuai sebelum dibuang kebadan air. 2. Bahan-bahan / material harus di tumpuk dan dihindarkan dari getaran / vibrasi dan sentakan agar tidak mudah jatuh.