Sistem informasi sangat penting bagi perusahaan untuk mendukung operasi dan manajemen. Ada berbagai jenis sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan seperti sistem informasi akuntansi, manufaktur, SDM, keuangan, dan pemasaran. Sistem informasi yang tepat bergantung pada jenis bisnis perusahaan, tetapi pada umumnya perusahaan membutuhkan sistem yang menghasilkan informasi akurat, handal, dan tepat waktu.
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universotas Mercu Buana, 2017
1. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
E_Business Global: Bagaimana Bisnis Menggunakan Sistem Informasi
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Nama : Yenny Farlina Yoris
NIM : 55516120048
Jurusan : Magister Akuntansi
2. ABSTRACT:
Makalah ini menjelaskan secara singkat mengenai apa itu sistem informasi, begaimana
pengaruh sistem informasi terhadap operasi perusahaan dan sistem seperti apa yang
dibutuhkan oleh dunia usaha pada saat ini.
PENDAHULUAN:
Saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa dunia perbisnisan sangat mendominasi sistem
perekonomian di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya. Masuknya
pengaruh global turut mempengaruhi perkembangan bisnis di Indonesia. Pasar yang
tercipta saat ini menjadi tak terbatas akibat adanya global market melalui pemasaran
produk berbasi jaringan internet. Siapapun pelanggannya saat ini bisa langsung
membeli produk produk dari seluruh negara melalui on line. Oleh karenanya para
pengusaha dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menghadapi persaingan
global. Salah satu strategi yang mau tak mau menjadi wajib untuk dilakukan adalah
menciptakan sistem informasi yang mumpuni, efektif dan efisien dalam
implementasinya, serta selalu tanggap atas situasi, kondisi, tantangan dan peluang
yang ada di dunia bisnis.
PEMBAHASAN:
Apa yang di maksud dengan Sistem Informasi?
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang
yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti
yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada
interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi (Wikipedia_
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi)
Lalu apa manfaat dari system informasi ni:
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
system
3. 8. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian,pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan
Kebutuhan perusahaan atas suatu system informasi yang baik tentu tidak sama antara
satu perusahaan dengan perusahaan. Sistem informasi yang di perlukan erat kaitannya
dengan jenis dan nature perusahaan masing masing. Sistem informasi yang
diimplementasikan oleh perusahaan jasa tentu akan berbeda dengan perusahaan
dagang atau bahkan perusahaan manufaktur. Demikian pula untuk perusahaan skala
besar tentu sistem informasi yang diperlukan akan lebih luas cakupannya sedangkan
perusahaan berskala kecil pasti system informasinya akan lebih sederhana. Namun
terlepas dari semua klasifikasi dan nature perusahaan yang ada kita bias menarik
benang merah bahwa untuk menjalankan usahanya semua perusahaan membutuhkan
sebuah sistem informasi yang mampu menghasilkan informasi akurat handal dan tepat
waktu untuk digunakan untuk fungsi fungsi yang ada di perusahaan seperti fungsi
akuntansi, manajemen, pemasaran, pengendalian internal dan lain sebagainya.
Pertanyaannya kemudian adalah sistem informasi apa saja yang diperlukan dalam
dunia usaha/bisnis sehingga efektif dan efisien dalam proses pengendalian Internal?
Jawabannya pasti akan ditentukan oleh fungsi fungsi apa yang ingin kita kendalikan
pada perusahaan kita, apakah fungsi otorisasi, fungsi operasi atau fungsi akuntansi.
Secara umum, sistem informasi yang paling sering kita temui dalam suatu perusahaan
diataranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Akutansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah informasi yang menyajikan informasi
yang dipakai oleh dipakai fungsi akutansi pada sebuah perusahaan. Sistem ini
meliputi semua aspek transaksi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi
akuntansi dan keuangan di sebuah perusahaan atau organisasi.
(Contoh: Sistem informasi pencatatan hutang usaha, dimana sistem mencatat
pembelian dan pembayaran kepada vendor secara real time untuk menghasilkan
laporan manajemen kas dan posisi liabilities/kewajiban)
2. Sistem Informasi Manufaktur: Sistem informasi yang bekerja sama dengan
sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
(Contoh: Sistem monitoring biaya produksi, untuk melihat komponen biaya biaya
mulai dari bahan baku, bahan pendukung, biaya buruh untuk melihat berapa
biaya produksi maupun biaya produksi per unit produk yang dihasilkan suatu
perusahaan)
3. Sistem Informasi SDM: Sistem informasi pada perusahaan atau unit bisnis yang
digunakan oleh khusus untuk bagian kepegawaian atau personalia.
(Contoh: sistem rekrutment pegawai, mulai dari identifikasi kebutuhan akan
karyawan, penentuan kandidat, proses seleksi, sampai dengan proses negosiasi
gaji dan finalisasi kontrak karyawan)
4. 4. Sistem Informasi Keuangan : Sistem informasi yang outputnya menyediakan
informasi pada fungsi keuangan suatu perusahaan (Contoh: Sistem penjualan
cash, mulai dari pembuatan nota penjualan, input penjualan oleh kasir, sampai
dengan laporan penjualan/penerimaan)
5. Sistem Informasi Pemasaran : Sistem Informasi yang menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh fungsi fungsi pemasaran yang ada di perusahaan.
(Contoh: Sistem pemasaran on line, meliputi langkah langkah prosedural untuk
melakukan update produk, identifikasi pasar, melakukan promosi,dll)
Masih banyak lagi jenis jenis sistem informasi yang telah diterapkan di berbagai
perusahaan demi menunjang efektifitas dan efisiensi jalannya proses bisnis yang ada.
Kelima sistem informasi merupakan contoh umum system informasi yang dianggap
paling umum terdapat di sebuah perusahaan.
Sesuai dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang dengan pesat,
tumbuhnya berbagai metode bisnis dan trend bisnis yang semakin berkembang setiap
masa akan menemukan ciri khasnya sendiri dalam menjalankan bisnisnya. Demikian
pula dengan sistem informasi. Masing masing perusahaan perlu mengidentifikasi
dengan benar sistem informasi apa yang paling tepat untuk di terapkan di dalam bisnis
atau perusahaan mereka.
Berikut ini adalah contoh sebuah sistem dan sistem informasi dalam kegiatan Bisnis.
(Contoh kasus: PT XYZ – Grantee (Penerima Dana Hibah dari Donor)
Nama Sistem: Sistem Pengadaan Barang/Jasa di atas USD 15.000,-
Departement terlibat: Departement Pengadaan – Departement Operasional Grantee
(Admin/Finance/Accounting/Project)– Department Anggaran Donor – Department
Keuangan Grantee – Departemen General Admin Support Team.
Langkah 1:
Teridentifikasi ada kebutuhan akan suatu peralatan pelatihan untuk SMK di daerah
NTT. Peralatan di perlukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengoperasikan alat alat yang berhubungan dengan energi tebarukan.
Langkah 2:
Departement Pengadaan PT XYZ membuat rencana pengadaan “Procurement Plan”
berisi data data kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan/di cari.
Department Akuntansi PT XYZ membuat perkiraan anggaran yang di butuhkan untuk
membeli peralatan yang dimaksud.
Langkah 3:
Procurement Plan yang telah disiapkan oleh PT XYZ dilengkapi oleh estimasi/anggaran
kemudian di masukkan ke dalam sebuah sistem procurement (on line) yang disediakan
dan dikelola oleh donor untuk proses review dan dimintakan persetujuan.
5. Langkah 4:
Donor akan mereview rencana pengadaan dan usulan budget, jika disetujui, maka
persetujuan akan diberikan melalui kolom “disetujui” di dalam sistem. Persetujuan juga
bisa dilakukan dengan konfirmasi dari Departement General Admin Support Team
(GAST) Donor kepada Grantee melalui email resmi.
Langkah 5:
Setelah mendapat persetujuan GAST, Bagian pengadaa PT XYZ (Grantee) akan
segera mengumumkan iklan pengadaan melalui media surat kabar maupun media on
line.
Langkah 6:
Semua quotations vendor yang masuk ke PT XYZ akan di review oleh komite yang
terdiri atas Bag. Kuangan, Bag Pengadaan, Bagian Admin, dan Bagian Project/User PT
XYZ. 3 Penawaran terbaik akan di ajukan PT XYZ ke Departement GAST Donor,
beserta dengan usulan pemenang terpilih. Semua anggota komite harus
menandatangani dokumen review quotation. Dokumen review dikirim ke Departement
GAST donor untuk mendapatkan persetujuan.
Langkah 7:
Donor akan memutuskan setuju atau tidak, jika setuju dengan hasil review grantee (PT
XYZ), proses akan berlanjut, jika tidak setuju maka proses akan diulang kembali sesuai
instruksi dari Departement GAST donor.
Langkah 8:
Asumsi: Departement GAST Donor menyetujui usulan.
Selanjutnya bagian pengadaan PT XYZ akan menyerahkan dokumen review ke bagian
administrasi/operasional untuk pembuatan kontrak kerjasama (Bisa juga berbentuk PO)
antara PT XYZ dengan Vendor, disaksikan/diketahui oleh pihak Donor.
Langkah 9:
Jika kontrak ditandatangani oleh semua pihak, maka pembelian peralatan bisa segera
di eksekusi oleh PT XYZ. Sistem akan mencatat data data lengkap Vendor beserta
dengan nomor kontrak, periode kontrak serta nilai kontrak yang telah disepakati. Nilai
pajak yang harus dibayar juga otomatis akan muncul di Sistem.
Demikian contoh penerapan sebuah sistem/sistem informasi pada perusahaan.
Yenny Farlina Yoris
NIM: 55516120048