Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya etika digital dalam berinteraksi di media sosial, termasuk menghindari pelanggaran seperti penyebaran berita palsu dan ujaran kebencian serta menjunjung tinggi privasi dan hak digital orang lain. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perilaku netizen yang tidak etis dan anjuran untuk selalu mempraktikkan empati, tanggung jawab, inte
2. Yanti Dwi Astuti, S.Sos.I, M.A
Yantie_kireina
Profesi :
• Dosen & Peneliti di UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta
• Anggota Jaringan Pegiat Literasi Digital (JAPELIDI)
• Anggota Pusat Studi Digital Creative Movement
Pengalaman Literasi Digital:
• Penulis Modul Literasi Digital -Etis Bermedia Digital – Siberkreasi, Japelidi dan Kominfo
• Menulis Modul Literasi Digital “Muslim Millenial Ramah Digital: Mari Tabayyun dalam
Berinteraksi” – Japelidi dan ILKOM UIN Jogja
• Bersama Tim JAPELIDI Merancang 10 Kompetensi Literasi Digital JAPELIDI
• Menulis Modul Penguatan Literasi Digital Pemuda di Indonesia Timur “Lentera Literasi Digital
Indonesia” – Japelidi-US Embassy
• Menulis Buku Remaja Muslim dalam Pusaran Hoax
• Melakukan Penelitian Kompetensi Literasi Digital Santriwati Diniyah Puteri Padang Panjang
• Mengajar Mata kuliah Literasi Media dan Informasi
yanti.astuti@uin-suka.ac.id
3. #MakinCakapDigital
KEGIATAN
• Riset
• Konferensi
• Seminar
• Lokakarya
• Publikasi
• Hubungan
Media
• Pengabdian
Kampanye
Kolaborasi &
Kerelawanan
KAMPANYE DARING & LURING lawan hoaks COVID-19
berkolaborasi dengan pemerintah, media, komunitas dan warga: 17
poster, 2 video, 45 bahasa (43 bahasa daerah) yang
didokumentasikan dalam buku kolaborasi 42 penulis
PUBLIKASI JAPELIDI 2017-2021
14 buku panduan literasi digital + 1 artikel
jurnal riset + 1 buku monograf riset pemetaan
literasi digital masyarakat Indonesia
MODUL LITERASI DIGITAL
2021
Kominfo, Japelidi, Siberkreasi
TARGET:
Pegiat Literasi Digital &
Pengguna Media Digital
PENGGUNAAN
Rangkaian/per modul/per topik
(penjelasan, tips, evaluasi)
TANTANGAN
Perempuan, Lansia, Difabel, 3T
Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) adalah komunitas pegiat literasi digital yang lahir tahun 2017 untuk agar bisa
menjadi bagian dari solusi persoalan masyarakat digital dengan meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat.
Japelidi per Agustus 2021 beranggotakan hampir 200 orang dari seluruh wilayah Indonesia.
Koordinator Nasional: Novi Kurnia, PhD (UGM), website: japelidi.id, email: japelidi@gmail.com, IG/Twitter/FB: japelidi
PROGRAM 2021- 2022
• Rubrik Literasi Japelidi
(mingguan) di
https://jawatengah.online/cate
gory/literasi-japelidi/
• Talk Show Literasi
(bulanan): TVRI Jatim –
Japelidi – Aspikom Jatim
• J-Talks (fleksibel):Japelidi
Talks, diskusi daring literasi
digital
• Penguatan Literasi Digital
untuk Pemuda Indonesia
Timur (US EMBASSY)
• Menulis 16 Modul Hak Anak
dan Literasi Digital
10 KOMPETENSI
JAPELIDI
1. Akses
2. Paham
3. Seleksi
4. Produksi
5. Distribusi
6. Analisis
7. Verifikasi
8. Evaluasi
9. Partisipasi
10. Kolaborasi
MODUL
“Lentera
Literasi
Digital
Indonesia”
2022
5. POTRET INDONESIA DIGITAL 2022
Manfaat positif:
memudahkan
komunikasi,
pencarian informasi
Dampak Negatif:
Hoaks, pornografi,
penipuan online dll.
Memicu
Tindakan
yang
melanggar
Etika Digital
6. • ETIKA DIGITAL (DIGITAL ETHICS):
kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
(KOMINFO, Japelidi, Siberkreasi & Deloitte,
2020)
APA ITU ETIKA DIGITAL ?
7. • Netiket (Network Etiquette)
adalah Tatakrama
menggunakan Internet
• Penguasaan soft skill
literasi digital yang harus
di miliki
Sumber: Modul Etis Bermedia Digital
KENALI 7 NETIKET DI RUANG
DIGITAL
1. Hormati Orang lain. Jangan pernah membawa SARA (Suku Ras dan
Agama)
2. Jangan melakukan Plagiarisme. Hormati Hak cipta orang
3. Hargai Privasi orang lain. jangan menyebar capture percakapan privat
ke area publik atau kepada orang lain
4. Selalu teliti Konteks pesan. Cermat dan bijak dalam memilih kata-kata,
sticker dan emoji yang akan dikirimkan
5. Hormati waktu oranglain. Pertimbangkan waktu mengirim pesan
6. Jangan pernah mengetik percakapan menggunakan HURUF BESAR,
karena akan dianggap sebagai teriakan, marah.
7. Jadilah seorang yang pemaaf
JENIS NETIKET
11. #MakinCakapDigital
"Muka kayak b*** seenaknya saja
mempermainkan agama dasar
wanita Dajjal semoga anda cepat
mati dan rasakan siksa kubur dan
neraka,"
12. APA ADA RESIKO BILA TIDAK ETIS BERMEDIA DIGITAL ???
“Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada, iringilah keburukan dengan kebaikan,
niscaya ia akan menutupinya. Dan bergaulah dengan orang lain dengan AKHLAK yang mulia”.
(H.R. At-Tarmidzi)
“Banjirilah ruang digital dengan konten- konten positif
untuk menutupi konten-konten negatif”. (Presiden Joko Widodo)
13. Soal etika tidak
hanya soal
kepantasan,
melainkan juga
menyangkut
pertanggung
jawaban.
Mengapa?
Komunikasi di
media digital
Ada
Regulasinya
SANKSI HUKUM
20. Think before Text
•Jangan terlalu percaya dengan internet hingga
mengunggah data pribadi anda, cek URL yg dituju
terjamin keamanannya
• Tidak menulis atau menyebarluaskan data-data
pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, alamat
kantor, alamat email, dsb kecuali dalam hal-hal
profesional yang telah dilindungi oleh pihak tertentu
atau pihak hukum
•Tidak memposting atau menyebarluaskan dokumen,
foto, rekaman, atau hal-hal lainya yang bersifat
pribadi sehingga segala privasi Anda terjaga
21. HAK DIGITAL
Hak asasi manusia (HAM) menjamin
tiap warga negara untuk mengakses,
menggunakan, membuat, dan
menyebarluaskan media digital. Hak
Digital terdiri dari hak untuk
mengakses, hak untuk berekspresi,
dan hak untuk merasa aman.
HAK UNTUK
MENGAKSES (right
to access)
HAK UNTUK
BEREKSPRESI
(right to express)
HAK UNTUK
MERASA AMAN
(right on safety)
Kebebasan
mengakses
Internet, seperti
ketersediaan
infrastruktur,
kepemilikan dan
kontrol layanan
penyedia Internet,
kesenjangan
digital, kesetaraan
akses antargender,
penapisan dan
blokir.
Jaminan atas
keberagaman
konten, bebas
menyatakan
pendapat, dan
penggunaan
Internet dalam
menggerakkan
masyarakat sipil.
Bebas dari
penyadapan
massal dan
pemantauan tanpa
landasan hukum,
perlindungan atas
privasi, hingga
aman dari
penyerangan
secara daring
ADA HAK, ADA
TANGGUNGJAWAB!
Menjaga hak-hak atau reputasi
orang lain.
Menjaga keamanan nasional atau
atau ketertiban masyarakat atau
kesehatan atau moral publik.
ELSAM, 2012 SAFENET, 2019
22. KUASAI LITERASI DIGITAL
Penggunaan Teknologi + Critical Thinking+ Social Engagement
Literasi Digital menekankan
pada kecakapan pengguna
media digital dalam
melakukan proses mediasi
media digital yang dilakukan
secara produktif dan
bertanggungjawab (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia &
Astuti, 2017)