SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Analisis Laba Kotor
Pengantar
Setelah kita pelajari Analisis CVP.
Perkiraan laba disusun dan dilaksanakan
dengan baik agar perusahaan dapat mencapai
laba yang diinginkan. Penyimpangan yang
terjadi harus segera diambil tindakan koreksi.
Dengan melakukan analisis CVP dan Analisis
Laba Kotor yang akan dipelajari, maka
perbedaan yang terjadi dapat segera diketahui
penyebabnya.
Diskripsi Laba Kotor dan
Analisisnya
 Laba Kotor adalah selisih antara penjualan
dengan harga pokok penjualan dalam periode
tertentu. Laba kotor disebut juga gross margin.
 Analisis laba kotor merupakan bagian analisis
laba. Analisis laba kotor adalah memecah atau
membagi menjadi elemen atau bagian yang
lebih kecil dengan tujuan untuk menentukan
penyebab penyimpangan laba kotor dan untuk
mengetahui hubungan antar elemen-elemen
tersebut
ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR
Laba kotor (gross profit) perlu dianalisa untuk
mengetahui sebab-sebab perubahan tersebut, baik
perubahan yang menguntungkan (kenaikan) maupun
perubahan yang tidak menguntungkan (penurunan),
sehingga dapat diambil tindakan seperlunya untuk
periode berikutnya.
Perubahan Laba Kotor
Pada dasarnya disebabkan oleh 2 faktor:
1. Faktor hasil penjualan
2. Faktor harga pokok penjualan
ELEMEN YANG MENENTUKAN
PERUBAHAN LABA KOTOR
 Penjualan, yang ditentukan oleh
•Harga jual per unit
•Volume penjualan
 Harga Pokok Penjualan, yang ditentukan
oleh
•Harga pokok penjualan per unit
•Volume penjualan
•Perubahan dalam laba kotor (gross profit)
perlu dianalisa untuk mengetahui sebab-
sebab perubahan tersebut, baik perubahan
yang menguntungkan (kenaikan) maupun
perubahan yang merugikan (penurunan).
•Pada dasarnya perubahan laba kotor itu
disebabkan oleh 2 faktor yaitu :
1. Faktor Penjualan
2. Faktor Harga PokokPenjualan
Laba kotor = Penjualan - HPP
ELEMEN YANG MENENTUKAN
PERUBAHAN LABA KOTOR
SELISIH LABA KOTOR
Rumus Selisih laba kotor
=(Penjualan sesungguhnya-HPP
sesungguhnya)-(Anggaran penjualan–
Anggaran HPP
Atau
= laba kotor sesungguhnya – anggaran
laba kotor
1. Hasil penjualan dapat disebabkan oleh :
- a. perubahan harga jual persatuan produk
- b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual/dihasilkan.
2.Perubahan Harga Pokok Penjualan dapat disebabkan :
- a. Perubahan harga pokok rata-rata persatuan
- b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual.
4 Faktor Penyebab Perubahan Laba Kotor
1. Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance).
2. Perubahan Kwantitas produk yang dijual (sales volume variance).
3. Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk (cost price
variance)
4. Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume
variance)
ANALISIS LABA KOTOR
 Selisih laba kotor dianalisis lebih lanjut ke
dalam:
 Analisis selisih penjualan, yang meliputi
analisis:
• Selisih harga jual
• Selisih volume/kuantitas penjualan
 Analisis Selisih HPP, yang meliputi analisis
• Selisih harga HPP
• Selisih volume/kuantitas HPP
1. Sales Price Variance
• Perubahan harga jual yaitu adanya perubahan antara harga
jual yang sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan
atau harga jual tahun sebelumnya.
• (HJ2 – HJ1)K2
• HJ1 = Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau
tahun sebelumnya.
• HJ2 = Harga jual per satuan produk yang sesungguhnya.
• K2 = Kuantitas atau volume produk yang sesungguhnya dijual
Apabila (HJ2 –HJ1) menunjukkan angka positif
berarti ada kenaikan harga, menguntungkan.
Sebaliknya bila (hj2-hj1) negatif berarti ada
penurunan harga jual dan menunjukkan
keadaan yang merugikan.
Selisih harga jual
 Selisih harga jual adalah selisih yang timbul karena
perbedaan antara harga jual sesungguhnya
dibandingkan dengan harga jual yang dianggarkan.
 Rumus selisih harga jual :
 = volume penjualan x (Harga jual per unit ssg – Harga
jual per unit yang dianggarkan
 Jika harga jual sesungguhnya > Harga jual per unit
yang dianggarkan maka selisih harga jual
menguntungkan
 Jika harga jual sesungguhnya < Harga jual per unit
yang dianggarkan maka selisih harga jual merugikan
2. Sales Volume Variance
• Perubahan kuantitas produk yang dijual yaitu adanya
perbedaan antara kuantitas produk yang direncanakan/tahun
sebelumnya dengan kuantitas produk yang sesungguhnya
dijual (direalisir).
• (K2 – K1) HJ1
• K2 = Kuantitas penjualan sesungguhnya
• K1 = Kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun
sebelumnya.
• HJ 1= Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan (tahun
sebelumnya)
Bila (K2 –K1) menghasilkan angka positif berarti adanya
peningkatan penjualan, menguntungkan.
Bila (K2 – K1) negatif menunjukan adanya penurunan
kuantitas penjualan, merugikan.
Selisih kuantitas penjualan
 Selisih kuantitas penjualan adalah selisih penjualan
yang disebabkan perbedaan antara kuantitas penjualan
sesungguhnya dengan kuantitas penjualan yang
dianggarkan.
 Rumus Selisih kuantitas penjualan:
 = Harga jual per unit dianggarkan x (volume penj ssg –
volume penj yang dianggarkan)
 Jika volume penj sesungguhnya > volume penj yang
dianggarkan maka selisih kuantitas penjualan
menguntungkan.
 Jika volume penj sesungguhnya < volume penj yang
dianggarkan maka selisih kuantitas penjualan
merugikan.
3. Cost Price Variance
• Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan yaitu
adanya perbedaan antara harga pokok penjualan
per satuan produk menurut budget atau tahun
sebelumnya dengan harga pokok yang
sesungguhnya.
• (HPP2 – HPP1) K2
• HPP2 = HPP yang sesungguhnya
• HPP1 = HPP menurut budget atau tahun
sebelumnya.
• K2 = Kuantitas produk yang sesungguhnya dijual.
• Bila (HPP2 – HPP1) = positif, ada kenaikan biaya (HPP) artinya
merugikan.
• Sebaliknya bila (HPP2 – HPP1) negatif menguntungkan
Selisih harga- harga pokok penjualan
 Selisih harga- harga pokok penjualan adalah selisih
yang timbul karena perbedaan harga pokok penjualan
sesungguhnya dibandingkan dengan harga pokok
penjualan yang dianggarkan.
 Rumus Selisih harga- harga pokok penjualan:
 = (volume penj ssg x harga HPP per unit ssg) –
(volume penj dianggarkan x Harga HPP per unit
dianggarkan)
 Jika HPP sesungguhnya > HPP yang dianggarkan
maka selisih harga- harga pokok penjualan
menguntungkan.
 Jika HPP sesungguhnya < HPP yang dianggarkan
maka selisih harga- harga pokok penjualan merugikan.
4. Cost Volume Variance
• Yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan
karena adanya perubahan kwantitas/volume
yang dijual atau yang diproduksi.
• (K2 – K1) HPP1
• K2 = kuantitas produk yang sesungguhnya
dijual/dihasilkan.
• K1 = Kuantitas produk menurut bdget (tahun
sebelumnya).
• HPP1 = HPP persatuan barang menurut budget
• Bila (K2 – K1) = positif, merugikan dan sebaliknya
Selisih kuantitas harga pokok
penjualan
 Selisih kuantitas harga pokok penjualan adalah selisih harga pokok
penjualan yang timbulnya disebabkan perbedaan antara kuantitas
penjualan yang sesungguhnya dibandingkan dengan kuantitas
penjualan yang dianggarkan. Sifat selisih ini selalu berlawanan
dengan dengan sifat selisih kuantitas penjualan.
 Rumus selisih kuantitas harga pokok penjualan
 = kuantitas penj ssg x harga harga pokok penj per unit
dianggarkan)-(kuantitas penj dianggarkanxharga harga pokok penj
per unit dianggarkan)
 Jika kuantitas penj sesungguhnya > kuantitas penj yang
dianggarkan maka selisih kuantitas harga pokok penjualan
merugikan.
 Jika kuantitas penj sesungguhnya < kuantitas penj yang
dianggarkan maka selisih kuantitas harga pokok penjualan
menguntungkan
Selisih kuantitas bersih
 Selisih kuantitas bersih dapat dihitung
dengan menjumlahkan selisih kuantitas
penjualan dengan selisish kuantitas harga
pokok penjualan.
 Jika perusahaan menjual produk lebih dari
satu macam maka dapat dianalisis lebih
lanjut ke dalam dua penyebab selisih, yaitu:
Selisih komposisi penjualan dan Selisih
kuantitas penjualan final.
Selisih komposisi penjualan
 Selisih komposisi penjualan adalah selisih yang timbul disebabkan
perbedaan laba kotor pada komposisi sesungguhnya dibandingkan
dengan laba kotor pada komposisi yang dianggarkan.
 Jika laba kotor pada komposisi sesungguhnya > laba kotor pada
komposisi yang dianggarkan maka selisih komposisi penjualan
menguntungkan.
 Jika laba kotor pada komposisi sesungguhnya < laba kotor pada
komposisi yang dianggarkan maka selisih komposisi penjualan
merugikan.
 Rumus Selisih komposisi penjualan
 = Laba kotor pd komposisi ssg - Laba kotor pd komposisi
dianggarkan
 = (kuantitas ssg setiap jenis produk dijual x laba kotor dianggarkan
setiap jenis produk per unit)- (total kuantitas ssg yang dijual x laba
kotor rata-rata per unit dianggarkan)
Selisih kuantitas penjualan final
 Selisih kuantitas penjualan final adalah selisih yang
timbulnya disebabkan perbedaan antara laba kotor
pada komposisi yang dianggarkan dengan laba kotor
yang dianggarkan untuk periode yang bersangkutan.
 Jika laba kotor pada komposisi yang dianggarkan >
laba kotor yang dianggarkan maka selisih kuantitas
penjualan final menguntungkan.
 Jika laba kotor pada komposisi yang dianggarkan <
laba kotor yang dianggarkan maka selisih kuantitas
penjualan final merugikan.
 Rumus Selisih kuantitas penjualan final
 = (total kuantitas ssg yang dijual x laba kotor rata-
rata dianggarkan) – (kuantitas penj dianggarkan
setiap produk)
contoh
Tahun 2015 2016 Perubahan
Penjualan netto Rp 200 000 Rp 253 000 Rp 53 000
H P P Rp 150 000 Rp 181 125 Rp 31 125
Laba Kotor Rp 50 000 Rp 71 875 Rp 21 875
Kuantitas terjual 1000 1150 150
Harga jual persatuan Rp 200 Rp 220 Rp 20
Harga pokok persatuan Rp 150 Rp 157,50 Rp 7,50
Perhitungannya
• 1. Perubahan harga jual
• (HJ2 – HJ1) K2
• (Rp 220 – Rp200) 1150 = Rp 23 000 (laba)
• 2. Perubahan Kwantitas terjual
• (K2 – K1) HJ1
• (1150 - 1000) Rp 200
• = Rp 30 000 (laba)
3. Perubahan HPP
(HPP2 – HPP1) K2
(Rp 157,50 – Rp 150) 1150 =Rp 8625 (rugi)
4. Perubahan Kuantitas HPP
(K2 – K1) HPP1
(1150 – 1000) Rp 150 = Rp 22 500,- (rugi)
Laporan Perubahan Laba kotor
Kenaikan penjualan disebabkan :
1. Kenaikan harga jual Rp 23.000,-
2. Kenaikan kuantitas penjualan Rp 30.000,-
Rp 53.000,-
Kenaikan HPP disebabkan :
1.Kenaikan Hp persatuan produk Rp 8.625,-
2.Kenaikan Kuantitas HPP Rp 22.500,-
jumlah Rp 31.125,-
Kenaikan laba kotor Rp 21 875,-
DIAGRAM SKEMA ANALISIS
LABA KOTOR
Anggaran dan realisasi PT Abadi tahun 2015 :
Anggaran Realisasi
Hasil Penjualan : Rp 3,712 juta Rp 2,80 jt
H P P : Rp 2,475 juta Rp 1,96 jt
Laba kotor : Rp 1,237 juta Rp 0,84 jt
Volume terjual : 16 500 unit 14 000 unit
Diminta : buat laporan perubahan laba kotor tahun 2015
Anggaran dan realisasi PT Abadi tahun 2016 :
Realisasi Anggaran
Hasil Penjualan : Rp 3,712 juta Rp 2,80 jt
H P P : Rp 2,475 juta Rp 1,96 jt
Laba kotor : Rp 1,237 juta Rp 0,84 jt
Volume terjual : 16 500 unit 14 000 unit
Diminta : buat laporan perubahan laba kotor tahun 2016
PT ZAZA PUTRI DELIMA
Gross Profit Variance Statement
 Perubahan Sales karena disebabkan :
Kenaikan Sales Price Rp. 75.000
Kenaikan Sales Volume 50.000
Rp.125.000
.. Perubahan COGS karena disebabkan :
Penurunan Cost Price (RP.15.000)
Kenaikan Cost Volume 40.000
Rp. 25.000
KENAIKAN GROSS PROFIT Rp. 100.000
Evaluasi
 Berdasarkan Gross Profit Analysis
Statement PT Zaza Putri Delima diketahui
ada kenaikan gross profit sebesar 300%
 Kenaikan gross profit terjadi karena %tase
kenaikan sales lebih tinggi dari %tase
kenaikan COGS.
TERIMA KASIH
 SELAMAT BELAJAR
 SALAM................

More Related Content

Similar to AKUNTANSI ANALISIS LABA KOTOR

Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuanganRiasusanti874
 
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementerKeputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementerDonny Indrawan
 
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptxANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptxmuhammadmirzaIkhsanu
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Labanazilah_ laila
 
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptxPertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptxDessyAnggraeni14
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021Yenny Fauzia
 
Prinsip ekonomi casefair e8j2
Prinsip ekonomi casefair e8j2Prinsip ekonomi casefair e8j2
Prinsip ekonomi casefair e8j2qwertycoy
 
Harga Jual.ppt
Harga Jual.pptHarga Jual.ppt
Harga Jual.pptYuliusman2
 
Presentation EkonomiMakro
Presentation EkonomiMakroPresentation EkonomiMakro
Presentation EkonomiMakroDissa MeLina
 
Analisa laporan keuangan
Analisa laporan keuanganAnalisa laporan keuangan
Analisa laporan keuangandiandie2
 

Similar to AKUNTANSI ANALISIS LABA KOTOR (20)

bep_update.ppt
bep_update.pptbep_update.ppt
bep_update.ppt
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 
Analisi break eeven
Analisi break eevenAnalisi break eeven
Analisi break eeven
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Ppt perusahaan dagang
Ppt perusahaan dagangPpt perusahaan dagang
Ppt perusahaan dagang
 
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementerKeputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
Keputusan pembelian terhadap barang substitusi dan komplementer
 
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptxANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
ANALISIS HUBUNGAN BIAYA VOLUME DAN LABA.pptx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Analisis laba kotor
Analisis laba kotorAnalisis laba kotor
Analisis laba kotor
 
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptxPertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
Pertemuan 3 - Pengukuran Kinerja Perusahaan.pptx
 
PENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKROPENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKRO
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021
 
Prinsip ekonomi casefair e8j2
Prinsip ekonomi casefair e8j2Prinsip ekonomi casefair e8j2
Prinsip ekonomi casefair e8j2
 
12073906.ppt
12073906.ppt12073906.ppt
12073906.ppt
 
Harga Jual.ppt
Harga Jual.pptHarga Jual.ppt
Harga Jual.ppt
 
Presentation EkonomiMakro
Presentation EkonomiMakroPresentation EkonomiMakro
Presentation EkonomiMakro
 
Analisa laporan keuangan
Analisa laporan keuanganAnalisa laporan keuangan
Analisa laporan keuangan
 
Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)Materi 10 (pasar persaingan)
Materi 10 (pasar persaingan)
 

Recently uploaded

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 

Recently uploaded (20)

KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 

AKUNTANSI ANALISIS LABA KOTOR

  • 2. Pengantar Setelah kita pelajari Analisis CVP. Perkiraan laba disusun dan dilaksanakan dengan baik agar perusahaan dapat mencapai laba yang diinginkan. Penyimpangan yang terjadi harus segera diambil tindakan koreksi. Dengan melakukan analisis CVP dan Analisis Laba Kotor yang akan dipelajari, maka perbedaan yang terjadi dapat segera diketahui penyebabnya.
  • 3. Diskripsi Laba Kotor dan Analisisnya  Laba Kotor adalah selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan dalam periode tertentu. Laba kotor disebut juga gross margin.  Analisis laba kotor merupakan bagian analisis laba. Analisis laba kotor adalah memecah atau membagi menjadi elemen atau bagian yang lebih kecil dengan tujuan untuk menentukan penyebab penyimpangan laba kotor dan untuk mengetahui hubungan antar elemen-elemen tersebut
  • 4. ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR Laba kotor (gross profit) perlu dianalisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan tersebut, baik perubahan yang menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang tidak menguntungkan (penurunan), sehingga dapat diambil tindakan seperlunya untuk periode berikutnya. Perubahan Laba Kotor Pada dasarnya disebabkan oleh 2 faktor: 1. Faktor hasil penjualan 2. Faktor harga pokok penjualan
  • 5. ELEMEN YANG MENENTUKAN PERUBAHAN LABA KOTOR  Penjualan, yang ditentukan oleh •Harga jual per unit •Volume penjualan  Harga Pokok Penjualan, yang ditentukan oleh •Harga pokok penjualan per unit •Volume penjualan
  • 6. •Perubahan dalam laba kotor (gross profit) perlu dianalisa untuk mengetahui sebab- sebab perubahan tersebut, baik perubahan yang menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang merugikan (penurunan). •Pada dasarnya perubahan laba kotor itu disebabkan oleh 2 faktor yaitu : 1. Faktor Penjualan 2. Faktor Harga PokokPenjualan Laba kotor = Penjualan - HPP ELEMEN YANG MENENTUKAN PERUBAHAN LABA KOTOR
  • 7. SELISIH LABA KOTOR Rumus Selisih laba kotor =(Penjualan sesungguhnya-HPP sesungguhnya)-(Anggaran penjualan– Anggaran HPP Atau = laba kotor sesungguhnya – anggaran laba kotor
  • 8. 1. Hasil penjualan dapat disebabkan oleh : - a. perubahan harga jual persatuan produk - b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual/dihasilkan. 2.Perubahan Harga Pokok Penjualan dapat disebabkan : - a. Perubahan harga pokok rata-rata persatuan - b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual. 4 Faktor Penyebab Perubahan Laba Kotor 1. Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance). 2. Perubahan Kwantitas produk yang dijual (sales volume variance). 3. Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk (cost price variance) 4. Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume variance)
  • 9. ANALISIS LABA KOTOR  Selisih laba kotor dianalisis lebih lanjut ke dalam:  Analisis selisih penjualan, yang meliputi analisis: • Selisih harga jual • Selisih volume/kuantitas penjualan  Analisis Selisih HPP, yang meliputi analisis • Selisih harga HPP • Selisih volume/kuantitas HPP
  • 10. 1. Sales Price Variance • Perubahan harga jual yaitu adanya perubahan antara harga jual yang sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya. • (HJ2 – HJ1)K2 • HJ1 = Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya. • HJ2 = Harga jual per satuan produk yang sesungguhnya. • K2 = Kuantitas atau volume produk yang sesungguhnya dijual Apabila (HJ2 –HJ1) menunjukkan angka positif berarti ada kenaikan harga, menguntungkan. Sebaliknya bila (hj2-hj1) negatif berarti ada penurunan harga jual dan menunjukkan keadaan yang merugikan.
  • 11. Selisih harga jual  Selisih harga jual adalah selisih yang timbul karena perbedaan antara harga jual sesungguhnya dibandingkan dengan harga jual yang dianggarkan.  Rumus selisih harga jual :  = volume penjualan x (Harga jual per unit ssg – Harga jual per unit yang dianggarkan  Jika harga jual sesungguhnya > Harga jual per unit yang dianggarkan maka selisih harga jual menguntungkan  Jika harga jual sesungguhnya < Harga jual per unit yang dianggarkan maka selisih harga jual merugikan
  • 12. 2. Sales Volume Variance • Perubahan kuantitas produk yang dijual yaitu adanya perbedaan antara kuantitas produk yang direncanakan/tahun sebelumnya dengan kuantitas produk yang sesungguhnya dijual (direalisir). • (K2 – K1) HJ1 • K2 = Kuantitas penjualan sesungguhnya • K1 = Kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya. • HJ 1= Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan (tahun sebelumnya) Bila (K2 –K1) menghasilkan angka positif berarti adanya peningkatan penjualan, menguntungkan. Bila (K2 – K1) negatif menunjukan adanya penurunan kuantitas penjualan, merugikan.
  • 13. Selisih kuantitas penjualan  Selisih kuantitas penjualan adalah selisih penjualan yang disebabkan perbedaan antara kuantitas penjualan sesungguhnya dengan kuantitas penjualan yang dianggarkan.  Rumus Selisih kuantitas penjualan:  = Harga jual per unit dianggarkan x (volume penj ssg – volume penj yang dianggarkan)  Jika volume penj sesungguhnya > volume penj yang dianggarkan maka selisih kuantitas penjualan menguntungkan.  Jika volume penj sesungguhnya < volume penj yang dianggarkan maka selisih kuantitas penjualan merugikan.
  • 14. 3. Cost Price Variance • Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan yaitu adanya perbedaan antara harga pokok penjualan per satuan produk menurut budget atau tahun sebelumnya dengan harga pokok yang sesungguhnya. • (HPP2 – HPP1) K2 • HPP2 = HPP yang sesungguhnya • HPP1 = HPP menurut budget atau tahun sebelumnya. • K2 = Kuantitas produk yang sesungguhnya dijual. • Bila (HPP2 – HPP1) = positif, ada kenaikan biaya (HPP) artinya merugikan. • Sebaliknya bila (HPP2 – HPP1) negatif menguntungkan
  • 15. Selisih harga- harga pokok penjualan  Selisih harga- harga pokok penjualan adalah selisih yang timbul karena perbedaan harga pokok penjualan sesungguhnya dibandingkan dengan harga pokok penjualan yang dianggarkan.  Rumus Selisih harga- harga pokok penjualan:  = (volume penj ssg x harga HPP per unit ssg) – (volume penj dianggarkan x Harga HPP per unit dianggarkan)  Jika HPP sesungguhnya > HPP yang dianggarkan maka selisih harga- harga pokok penjualan menguntungkan.  Jika HPP sesungguhnya < HPP yang dianggarkan maka selisih harga- harga pokok penjualan merugikan.
  • 16. 4. Cost Volume Variance • Yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan kwantitas/volume yang dijual atau yang diproduksi. • (K2 – K1) HPP1 • K2 = kuantitas produk yang sesungguhnya dijual/dihasilkan. • K1 = Kuantitas produk menurut bdget (tahun sebelumnya). • HPP1 = HPP persatuan barang menurut budget • Bila (K2 – K1) = positif, merugikan dan sebaliknya
  • 17. Selisih kuantitas harga pokok penjualan  Selisih kuantitas harga pokok penjualan adalah selisih harga pokok penjualan yang timbulnya disebabkan perbedaan antara kuantitas penjualan yang sesungguhnya dibandingkan dengan kuantitas penjualan yang dianggarkan. Sifat selisih ini selalu berlawanan dengan dengan sifat selisih kuantitas penjualan.  Rumus selisih kuantitas harga pokok penjualan  = kuantitas penj ssg x harga harga pokok penj per unit dianggarkan)-(kuantitas penj dianggarkanxharga harga pokok penj per unit dianggarkan)  Jika kuantitas penj sesungguhnya > kuantitas penj yang dianggarkan maka selisih kuantitas harga pokok penjualan merugikan.  Jika kuantitas penj sesungguhnya < kuantitas penj yang dianggarkan maka selisih kuantitas harga pokok penjualan menguntungkan
  • 18. Selisih kuantitas bersih  Selisih kuantitas bersih dapat dihitung dengan menjumlahkan selisih kuantitas penjualan dengan selisish kuantitas harga pokok penjualan.  Jika perusahaan menjual produk lebih dari satu macam maka dapat dianalisis lebih lanjut ke dalam dua penyebab selisih, yaitu: Selisih komposisi penjualan dan Selisih kuantitas penjualan final.
  • 19. Selisih komposisi penjualan  Selisih komposisi penjualan adalah selisih yang timbul disebabkan perbedaan laba kotor pada komposisi sesungguhnya dibandingkan dengan laba kotor pada komposisi yang dianggarkan.  Jika laba kotor pada komposisi sesungguhnya > laba kotor pada komposisi yang dianggarkan maka selisih komposisi penjualan menguntungkan.  Jika laba kotor pada komposisi sesungguhnya < laba kotor pada komposisi yang dianggarkan maka selisih komposisi penjualan merugikan.  Rumus Selisih komposisi penjualan  = Laba kotor pd komposisi ssg - Laba kotor pd komposisi dianggarkan  = (kuantitas ssg setiap jenis produk dijual x laba kotor dianggarkan setiap jenis produk per unit)- (total kuantitas ssg yang dijual x laba kotor rata-rata per unit dianggarkan)
  • 20. Selisih kuantitas penjualan final  Selisih kuantitas penjualan final adalah selisih yang timbulnya disebabkan perbedaan antara laba kotor pada komposisi yang dianggarkan dengan laba kotor yang dianggarkan untuk periode yang bersangkutan.  Jika laba kotor pada komposisi yang dianggarkan > laba kotor yang dianggarkan maka selisih kuantitas penjualan final menguntungkan.  Jika laba kotor pada komposisi yang dianggarkan < laba kotor yang dianggarkan maka selisih kuantitas penjualan final merugikan.  Rumus Selisih kuantitas penjualan final  = (total kuantitas ssg yang dijual x laba kotor rata- rata dianggarkan) – (kuantitas penj dianggarkan setiap produk)
  • 21. contoh Tahun 2015 2016 Perubahan Penjualan netto Rp 200 000 Rp 253 000 Rp 53 000 H P P Rp 150 000 Rp 181 125 Rp 31 125 Laba Kotor Rp 50 000 Rp 71 875 Rp 21 875 Kuantitas terjual 1000 1150 150 Harga jual persatuan Rp 200 Rp 220 Rp 20 Harga pokok persatuan Rp 150 Rp 157,50 Rp 7,50
  • 22. Perhitungannya • 1. Perubahan harga jual • (HJ2 – HJ1) K2 • (Rp 220 – Rp200) 1150 = Rp 23 000 (laba) • 2. Perubahan Kwantitas terjual • (K2 – K1) HJ1 • (1150 - 1000) Rp 200 • = Rp 30 000 (laba) 3. Perubahan HPP (HPP2 – HPP1) K2 (Rp 157,50 – Rp 150) 1150 =Rp 8625 (rugi) 4. Perubahan Kuantitas HPP (K2 – K1) HPP1 (1150 – 1000) Rp 150 = Rp 22 500,- (rugi)
  • 23. Laporan Perubahan Laba kotor Kenaikan penjualan disebabkan : 1. Kenaikan harga jual Rp 23.000,- 2. Kenaikan kuantitas penjualan Rp 30.000,- Rp 53.000,- Kenaikan HPP disebabkan : 1.Kenaikan Hp persatuan produk Rp 8.625,- 2.Kenaikan Kuantitas HPP Rp 22.500,- jumlah Rp 31.125,- Kenaikan laba kotor Rp 21 875,-
  • 25. Anggaran dan realisasi PT Abadi tahun 2015 : Anggaran Realisasi Hasil Penjualan : Rp 3,712 juta Rp 2,80 jt H P P : Rp 2,475 juta Rp 1,96 jt Laba kotor : Rp 1,237 juta Rp 0,84 jt Volume terjual : 16 500 unit 14 000 unit Diminta : buat laporan perubahan laba kotor tahun 2015 Anggaran dan realisasi PT Abadi tahun 2016 : Realisasi Anggaran Hasil Penjualan : Rp 3,712 juta Rp 2,80 jt H P P : Rp 2,475 juta Rp 1,96 jt Laba kotor : Rp 1,237 juta Rp 0,84 jt Volume terjual : 16 500 unit 14 000 unit Diminta : buat laporan perubahan laba kotor tahun 2016
  • 26. PT ZAZA PUTRI DELIMA Gross Profit Variance Statement  Perubahan Sales karena disebabkan : Kenaikan Sales Price Rp. 75.000 Kenaikan Sales Volume 50.000 Rp.125.000 .. Perubahan COGS karena disebabkan : Penurunan Cost Price (RP.15.000) Kenaikan Cost Volume 40.000 Rp. 25.000 KENAIKAN GROSS PROFIT Rp. 100.000
  • 27. Evaluasi  Berdasarkan Gross Profit Analysis Statement PT Zaza Putri Delima diketahui ada kenaikan gross profit sebesar 300%  Kenaikan gross profit terjadi karena %tase kenaikan sales lebih tinggi dari %tase kenaikan COGS.
  • 28. TERIMA KASIH  SELAMAT BELAJAR  SALAM................