Makalah ini membahas tentang struktur dan fungsi otot sebagai alat gerak aktif. Otot terdiri atas tiga jenis yakni otot lurik, otot jantung, dan otot polos. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi cepat dan kuat untuk menggerakkan tulang dan tubuh. Otot jantung berfungsi untuk memompa darah secara ritmis, sedangkan otot polos berperan dalam kontraksi organ tubuh d
2. KATA PENGANTAR
Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-NYA, sehingga kami sebagai penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam
selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW
yang telah membimbing umatnya di jalan yang benar.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan tugas
dari mata pelajaran Biologi yang berjudul “struktur dan fungsi otot
sebagai alat geral aktif”. Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan
agar kita dapat mengetahui struktur dan fungsi otot sebagai alat gerak
aktif. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya kita
sebagai siswa. Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan
dalam penyusunan makalah ini.
Raha, november 2014
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Hipotesis
D. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
A. Struktur otot
B. Macam – Macam Narkoba
C. Faktor yang Mendorong
D. Bahaya Narkoba
E. Penyelesaian atau Solusi
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja
mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sel otot
memiliki struktur filamen dalam sitoplasma, bentuk selnya memanjang agar
dapat melangsungkan perubahan sel menjadi pendek. Di balik mekanisme
otot yang secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu, terjadilah
beberapa proses kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontraksi
otot.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat
gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot
polos, otot jantung dan otot lurik. Otot polos adalah salah satu otot yang
mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak
disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang
terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan
seperti: lambung dan usus. Otot Lurik (otot rangka)
Otot lurik merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka,
cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan
banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel.
Contoh otot pada lengan. Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot
ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir
sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan
otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang
terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot
yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. cara kerja
otot jantung yaitu involuntary (tidak disadari).
Jaringan otot merupakan kumpulan dari sel sel yang serabut otot.
Selama perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan
ekor dengan ekor dari banyak sel menjadi struktur yang seperti pipa. Di
dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontaksi berupa protein yang
trerdiri atas miofibril-miofibril. Miofibril ini merupakan kumpulan dari
lapis tebal (miosin) dan lapis tipis (aktin).
5. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah struktur otot sebagai alat gerak aktif?
2. Jelaskan fungsi otot sebagai alat gerak aktif?
3. Sebutkan jenis jenis otot!
4. Jelaskan sifat kerja otot!
C. Hipotesis
1.
2.
3. Jenis jenis otot yaitu otot polos, otot jantung, dan otot lurik(otot
rangka)
4. Sifat sifat kerja otot yaitu Antagonis, Sinergis, Kelelahan Otot,
Sliding Filamen Teori.
D. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana struktur otot.
2. Untuk dapat mengetahui bagaimana fungsi otot.
3. Untuk dapat mengetahui Jenis jenis otot.
4. Untuk dapat mengetahui sifat kerja otot
6. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot
2.Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
miofibril dan miofilamen berada
3.Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari
miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan
pada otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin
(aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi
(memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita
melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
(Sridianti)
Fungsi otot dalam tubuh manusia yaitu melakukan beberapa fungsi penting.
Fungsi utama mereka adalah gerakan, baik sengaja dan tidak sengaja, dan
mereka juga mendukung tubuhnya, membantu menjaga postur. Sehat, otot
yang kuat juga menstabilkan tubuh banyak sendi dan menentukan kekuatan
tubuh secara keseluruhan. Fungsi tambahan adalah untuk menghasilkan
panas sebagai produk sampingan dari proses lainnya.
(Fahmi Rizaldi)
7. Sifat sel otot:
1. Setiap sel mempunyai muatan ion (-) di sebelah dalam dan ion (+) di
sebelah luar membran sel
2. Mempunyai kemampuan untuk memelihara perbedaan potensial
3. Pada saat istirahat, muatan di dalam dan di luar membran sel sama
(Novia Feliza)
Struktur anatomi otot yaitu
1. Bahu , terdiri atas otot deltoid dan otot trapezius .
2. Dada, terdiri atas otot Pectoralis Major.
3. Punggung, otot Latissimus Dorsi, Otot-otot punggung atas (upper
back), dan Otot-otot punggung bawah (lower back).
4. Perut, terdiri atas Rectus Abdominis dan otot External Obliques.
5. Lengan , Otot Biceps, Otot Triceps dan Otot-otot lengan bawah
(forearms).
6. Paha dan Pinggul (thighs & glutes), terdiri atas otot Otot
Quadriceps, Otot Biceps Femoris (hamstrings), dan Otot Glutes
Maximus.
7. Betis (calves) terdiri atas otot terdiri atas otot Otot
Gastrocnemius.
(Aditya Pramana)
8. BAB III
PEMBAHASAN
A. Struktur otot
Otot terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Otot Lurik
Struktur otot lurik adalah sebagai berikut :
Empal otot atau ventrikel otot dengan membran
pembungkusnya disebut fasia superfasialis tersusun atas
banyak berkas otot.
Berkas otot dengan membran pembungkusnya disebut fasia
propria tersusun atas banyak serabut otot atau serat otot
atau sel otot.
Serat otot atau sel otot tersusun atas banyak miofibril.
2. Otot Jantung
]
Struktur otot jantung adalah sebagai berikut :
Bercabang, tidak seperti otot rangka, yang cenderung
linear. Mereka memiliki filamen protein (miosin) tebal
dan tipis (aktin) bergantian.
memiliki jumlah berlimpah mitokondria yang merupakan
pusat pembangkit listrik sel. Jumlah berlimpah
mitokondria memungkinkan respirasi aerobik konstan
yang memasok energi untuk otot-otot ini terus menerus.
memiliki penyimpanan sangat marjinal dari glikogen yang
merupakan bahan baku untuk produksi energi dalam
kondisi anaerobik.
9. 3. Otot Polos
Struktur otot jantung adalah sebagai berikut :
Berbentuk gelondong dengan dua ujung yang meruncing
dan tepat pada bagian tengah cenderung menggelembung.
Polos sebab tidak memiliki garis-garis yang melintang
sama seperti yang dijumpai pada otot lurik.
Otot polos ini memiliki fibril atau serabut yang
cenderung homogen.
B. Fungsi otot
a. fungsi otot lurik
sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan
kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
b. Fungsi otot jantung
a. Sifat ritmicity / otomatis: secara potensial dapat berkontraksi tanpa
adanya rangsangan (impuls) sendiri. Dalam keadaan fisiologis sel – sel
miokardium memiliki daya kontraksi yang tinggi.
10. b.Mengikuti hukum gagal atau tuntas: bila impuls dilepas mencapai ambang
rangsangan otot jantung, maka seluruh jantung akan berkontraksi secara
maksimal sebab susunan otot jantung merupakan suatu sistem sehingga
impuls jantung segera dapat mencapai bagian jantung. Kekuatan kontraksi
dapat beruubah ubah tergantung pada faktor tertentu misalnya serat otot
jantung, suhu, dan hormon tertentu.
c.Tidak berkontraksi tetanik: refraktor absolut pada otot jantung
berlangsung sampai sepertiga massa, relaksasi jantung merupakan upaya
tubuh untuk melindungi diri.
d.Kekuatan kontraksi: dipengaruhi panjang awal otot bila seberkas otot
rangka direnggangkan kemudian dirangsang secara maksimal maka akan
berkontraksi dengan kekeuatan tertentu. Panjangnnya seakan berubah bila
volume diastoliknya bertambah, tetapi apabila melampaui batas tertentu
kontraksi akan menurun kembali.
c. Fungsi Otot Polos
membantu dalam kontraksi yang memungkinkan gerakan zat dalam
atau dari organ yang lain. Kontraksi dan pelebaran sehingga memfasilitasi
pergerakan fluida juga. Sel yang terhubung satu sama lain dengan
adherens junction untuk melawan perubahan bentuk organ ketika gaya
diterapkan. Jadi ketika satu sel di organ atau jaringan kontraksi, kontraksi
set di sel sebelah juga. Otot unit tunggal memiliki gap junction dalam
bundel yang dilalui sinyal untuk kontraksi dimediasi.
11. C. Jenis jenis otot
Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu
otot rangka, otot jantung dan otot polos. Bila diteliti di bawah
mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat adanya garis-garis
dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak ditemukan adanya
garis-garis atau pun garisnya sangat halus, oleh karena itu disebut otot
polos.
A. Otot Polos
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan
cahaya berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan
homogen. Otot polos mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian
tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos
terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.
Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita (otot
tidak sadar) sehingga disebut otot involunter dan selnya dilengkapi dengan
serabut saraf dari sistem saraf otonom. Kontraksi otot polos sangat
lambat dan lama, tetapi tidak mudah lelah. Otot polos terdapat pada alat-alat
tubuh bagian dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya pada
pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran pencernaan, kandung kemih, dan
saluran pernapasan. Otot polos berfungsi memberi gerakan di luar
kehendak, misalnya gerakan zat sepanjang saluran pencernaan. Selain itu,
berguna pula untuk mengontrol diameter pembuluh darah dan gerakan pupil
mata.
12. B. Otot Lurik atau Otot Rangka
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya
berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut
otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai
banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di
bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya
dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik
cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot
rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep
dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan
diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat
berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang
dan tubuh.
C. Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini
tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling
berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu
atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di
luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan
selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung
berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi
lambat. Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di jantung.
Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan
mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot
jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel
yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
13. D. Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya
berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi,
akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot
pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan
tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep
dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon)
yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot
trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada
tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk
menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep
berelaksasi.
Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan
efek gerak berlawanan, contohnya adalah:
1. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot
trisep dan otot bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya
gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala
merunduk dan menengadah.
14. 4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak
telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
b. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan
gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot
yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup). Otot
sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan
tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan
berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja
bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang
menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada
bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila
otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya
sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan
memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Karena
memendek, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau terangkat.
Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang ke
satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot
tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak
cukup. Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada
otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot
pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang
lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua
macam otot dengan kerja berbeda.
C. Sliding Filamen Teori
15. Sliding filament theory atau teori pergeseran. Salah satu teori
kontraksi otot adalah teori geseran filamen (the sliding filament theory of
muscular contraction). Menurut teori geseran filamen bahwa pada suatu
kontraksi otot, panjang aktin dan myosin tidak berubah. Jadi pada saat
suatu otot berkontraksi atau mengerut, yamg terjadi adalah saling
bergesernya(sleding) atau saling mendekat dan merapatnya filamen aktin
dan myosin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas sel-sel
otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril. Miofibril
memliliki struktur gelap (anisotrop/A) dan strukur terang (isotrop/I). Dalam pola gelap dan
terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen
tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin
merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan
miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam kontraksi
otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.
1. Bagian-bagian otot
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
16. b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
2. Jaringan otot terdiri dari:
Otot Polos (otot volunter) adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu
nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan
seperti:lambung dan usus.
Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara
kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik,
memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
Otot Jantung (otot cardiak) merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang
hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik
yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan
otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus
interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya
yakni involuntary (tidak disadari). Otot jantung hanya terdapat pada jantung.