Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas konsep dan sejarah perkembangan koperasi serta prinsip-prinsipnya.
2. Konsep koperasi dibedakan menjadi konsep koperasi Barat, Sosialis, dan Negara Berkembang. Koperasi pertama kali berdiri di Rochdale, Inggris pada 1844.
3. Prinsip-prinsip koperasi meliputi prinsip Rochdale, Raiffeisen, dan ICA. Tuju
2. NAMA : WAHYU MUCHRI PRABOWO
NPM : 27211332
KELAS : 2EB21
MERANGKUM PERSOALAN
BAB I DAN II
3. BAB 1 DAN BAB 2
Kompetensi lulusan : Bab 1 Kompetensi lulusan : Bab 2
1. Konsep Koperasi 1. Pengertian Koperasi
Konsep Koperasi Barat Definisi ILO
Konsep Koperasi Sosialis Definisi Chaniago
Konsep Koperasi Negara Berkembang Definisi Dooren
2. Latar Belakang Timbulnya Aliran Defiinsi Hatta
Koperasi Definisi Munkner
Keterkaitan Ideologi, Sistem Definisi UU No. 25 / 1992
Perekonomian dan Aliran Koperasi 2. Tujuan Koperasi
Aliran Koperasi
3. Prinsip-prinsip Koperasi
3. Sejarah Perkembangan Koperasi Prinsip Munkner
Sejarah Lahirnya Koperasi Prinsip Rochdale
Sejarah Perkembangan Koperasi di Prinsip Raiffeisen
Indonesa Prinsip Schulze
Prinsip ICa
Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia
5. 1. KONSEP-KOPERASi
Menurut Munkner dari University of
Manburg, Jerman Barat membedakan
konsep koperasi menjadi dua:
A. Konsep koperasi barat. dan
B. Konsep koperasi sosialis.
6. A. KONSEP KOPERASI BARAT
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk
secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai
persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi
kepentingan para anggotanya serta menciptakan
keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi
maupun perusahaan koperasi.
7. B. KONSEP KOPERASI SOSIALIS
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah
dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk
menunjang perencanaan nasional.
Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi
merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk
mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.
8. Selain dua konsep diatas , ada satu
konsep lagi yang perlu diketahui :
C. KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG
Koperasi sudah berkembang dengan ciri
tersendiri, yaitu dominasi campur tangan
pemerintah dalam suatu pembinaan dan
pengembangannya. Berbeda dengan konsep
sosialis.
10. A. Keterkaitan ideologi, sistem
perekonomian dan aliran koperasi
Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan
perbedaan sistem perekonomiannya dan tentunya aliran
koperasi yang dianut pun akan berbeda. Sebaliknya, setiap
sistem perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai
ideologi bangsanya dan aliran koperasinya pun akan
menjiwai sistem perekonomian dan ideologi bangsa
tersebut.
11. B. Aliran Koperasi
Secara umum aliran koperasi yang
dianut oleh berbagai negara di dunia
dapat dikelompokan berdasarkan peran
gerakan koperasi dalam system
perekonomian dan hubungnnya dengan
pemerintah.
12. Paul Hubert Casselman membaginya
menjadi 3 aliran, yaitu :
1. Aliran Yardstick
Aliran ini pada umumnya dijumpai padanegara-negara yang
berideologi kapitalis atau yang menganut sistem perekonomian
liberal.
2. Aliran Sosialis
Menurut aliran ini koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, di samping itu
menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.
Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur
dan Rusia.
3. Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
Aliran persemakmuran (Comminwealth) memandang koperasi sebagai
alat yang efisieen dan efektif dalam meningkatkan kualitas
ekonomi masyarakat.
13. 3. Sejarah Perkembangan Koperasi
1. Sejarah lahirnya koperasi
Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke-19.Berawal dari
penerapan sistem Kapitalis di Eropa yang membuat buruh merasa
tertindas.Dan untuk membebaskan penderitaannya ,maka mereka
bersepakat untuk membentuk Koperasi. Pada awalnya
pertumbuhan Koperasi ini memang tidak dapat dipisahkan dengan
gerakan Sosialis karena kuatnya pengaruh pemikiran sosialis dalam
perkembangan Koperasi.Namun dalam perkembangan selanjutnya
Gerakan Koperasi menemukan jalan sendiri yang bebeda dengan
cara-cara yang ditempuh gerakan Sosialis.Karena dalam
perkembangan ini Koperasi lebih kepada suatu gerakan yang
menjunjung tinggi cara-cara Demokratis untuk melawan kekuasaan
kaum Kapitalis yang menindas.Dengan demikian Koperasi lebih
mudah berkembang di Negara Kapitalis yang menerapkan Sistem
Politik Demokratis.Dalam hal ini,Koperasi dapat berkembang
sebagai bentuk perusahaan alternatife yang berfungsi
mengimbangi kelemahan bentuk perusahaan yang banyak terdapat
di negeri itu.
14. Berdirinya Koperasi
Koperasi berdiri pertama kali di Rochdale, Inggris pada tahun 1844.Dengan para pendiriya adalah
kaum buruh yang tertindas.yaitu pekerja di pabrik tekstil dengan pada mulanya berjumlah 28
orang.Mereka terdorong untuk menyatukan kemampuan mereka yang terbatas dengan
membentuk perkumpulan dan mendirikan sebuah Toko.Koperasi ini adalah Koperasi Konsumsi
yang berusaha mengatasi masalah keperluan konsumsi para anggotanya dengan cara
kebersamaan.Koperasi Rochdale ini berhasil menunjukkan keberhasilan dengan berdirinya 100
koperasi konsumsi di Inggris pada tahun 1852. Kemudian pada tahun 1862 Koperasi konsumsi di
Inggris menyatukan diri menjadi COOPERATIVE WHOLESALE SOCIETY(CWS).Tahun 1950 jumlah
anggota Koperasi di Inggris telah berjumlah 11 juta orang dari 50 juta penduduk Inggris. Dalam
waktu yang hampir bersamaan,di Prancis lahir koperasi yang bergerak di bidang Produksi yang
dibangun oleh beberapa tokoh yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat,diantaranya ;
CHARLES FOURIER,LOUIS BLANC,dan FERDINAND LASALLE.Dan di Jerman,pada tahun 1848 saat
Inggris dan Perancis sudah maju dalam pembangunan industri sedangkan perekonomian di
Jerman masih bercorak Agraris muncul seorang pelopor bernama F.W.RAIFFEISEN (walikota di
FLAMMERSFIELD) yang menganjurkan para petani untuk menyatukan diri dalam perkumpulan
simpan pinjam.Hingga pada akhirnya dengan segala rintangan akhirnya berdirilah Koperasi
Simpan Pinjam di Jerman. Pada Tahun 1808 – 1883 sebenarnya koperasi juga berkembang di
Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.Dan akhirnya pada Tahun 1896 di London terbentuklah
ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan
internasional.
15. 2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di Indonesia. 1920 diadakan Cooperati
Commissie yang diketahui oleh Dr. JH. Boeke sebagai adviseur Voor Volks
Credietewezen. 12 Juli 1947 dilenggarakannya kongres gerakan koperasi se Jawa
pertama di Tasikmalaya. 1960 Pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No.
140 mengenai penyaluran pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
1961 diselenggarakannya Musyawarah Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk
melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin. 1965 Pemerintah
mengeluarkan Undang – Undang No. 14 tahun 1965 mengenai prinsip Nasakom
diterapkan di koperasi. 1967 Pemerintah mengeluarkan UU No. 12 tahun 1967
tentang pokok – pokok perkoperasian. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995
tentang kegiatan usaha simpan pinjam koperasi.
17. 1. PENGERTIAN KOPERASI
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi
yang memiliki lingkup lebih luas.
Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya,
dimana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan
yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil
Usaha atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam
koperasi.
18. Adapun beberapa definisinya :
1. Definisi menurut ILO (International Labour Organization)
Koperasi merupakan Akses ke lapangan kerja. Akses ke lapangan kerja adalah jalan yang paling
menjamin untuk bisa keluar dari kemiskinan. Dalam definisi ILO,terdapat 6 elemen yang
dikandung koperasi sebagai berikut.
i. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
ii. Penggabungan berdasar kesukarelaan
iii. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
iv. Koperasi yang dibentuk,diwasi dan dikendalikan secara demokratis
v. Erdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
vi. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
2. Definisi menurut Chaniago
Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang
memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara
kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya. pengertian ini berdasarkan buku yang dibuat oleh Drs.Arifinal Chaniago (1984).
3. Definisi Koperasi Menurut Dooren
Dooren menyebutkan, di mana koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga
merupakan kumpulan dari badan-badan hukum.
19. 4. Definisi koperasi menurut Hatta
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. semangat tolong menolong tersebut di dorong oleh keinginan
memberi jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat orang.
5. Definisi koperasi menurut munkner
Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan "urusniaga" secara
kumpulan yang berasaskan konsep tolong menolong. aktivitas dalam urusniaga semata-mata
bertujuan ekonomi, nukan sosial seperti dikandung gotong royong.
6. Menurut Definisi UU No.25 / 1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang orang atau badan hukum koperasi,
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
20. 2. Tujuan Koperasi
Tujuan utama Koperasi Indonesia
adalah mengembangkan kesejahteraan
anggota, pada khususnya, dan
masyarakat pada umumnya.
22. Adapun beberapa prinsipnya :
A. Menurut Munker
prinsip-prinsip koperasi adalah prinsip-prinsip ilmu pengetahuan sosial yang
dirumuskan dari pengalaman dan merupakan petunjuk utama dalam
mengerjakan sesuatu.
B. Prinsip Rochdale
Antara lain :
Pengawasan secara demokratis
Keanggotaan yang terbuka
Bunga atas modal dibatasi
Pembagian SHU kepada anggota sebanding dengan jasa masing-masing anggota.
Penjualan sepenuhnya dengan tunai.
Barang-barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan
Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip-prinsip koperasi
Netral dengan politik dan agama.
23. Adapun beberapa prinsipnya :
C. Prinsip Raiffeisen
Prinsip Raiffeisen sebagai berikut :
Swadaya
Daerah kerja terbatas
SHU untuk cadangan
Tanggung jawab anggota tidak terbatas
Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
Usaha hanya kepada anggota
Keanggotanya atas dasar watak, bukan uang.
D. Prinsip Schuzle
Inti prinsip Schuzle adalah : swadaya, daerah kerja tak terbatas, SHU untuk cadangan dan
untuk dibagikan kepada anggota, tanggung jawab anggota terbatas, pengurus bekerja
dengan mendapatkan imbalan, usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota saja.
24. Adapun beberapa prinsipnya :
E. Prinsip ICA (International Cooperative Alliance)
Sidang ICA di Wina tahun 1996 menghasilkan prinsip-prinsip
koperasi :
Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan
yang dibuat-buat.
Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara.
Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada.
SHU adalah untuk cadangan, masyarakat, dan sebagain
dikembalikan kepada anggota sesuai dengan jasa masing-masing.
Semua koperasi harus menjalankan pendidikan secara terus-
menerus.
Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik
di tingkat regional, nasional, mapun internasional.
25. Adapun beberapa prinsipnya :
F. Prinsip-prinsip Koperasi Indonesia sesuai UU No.25/1992
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka : Anggota – anggota yang bergabung di
dalam keanggotaan koperasi tidak ada paksaan / siapa saja boleh masuk asalkan
memenuhi criteria.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis : Setiap kegiatan koperasi yang ingin dilakukan
harus dengan kesepakatan bersama sebagaimana sesuai dengan azas koperasi.
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi) : Jika di koperasi
masih ada sisa hasil usaha maka hasil sisanya itu diberikan ke anggota koperasi untuk
kesejahteraan anggota.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal : Sisa hasil usaha yang di berikan
kepada anggota koperasi ini tergantung dengan sisa kas yang ada di koperasi tersebut.
Kemandirian : Sesuai dengan pasal 33 ayat 4, koperasi memiliki sifat kemandirian di
setiap anggotanya.
Pendidikan perkoprasian : Setiap anggota koperasi yang akan menjadi anggota harus
melewati pendidikan tentang bagamana menjadi anggota koperasi / harus paham
menengenai koperasi.
Kerjasama antar koperasi : Sesuai dengan pasal 33 Ayat 4 setiap usaha koperasi harus
bias menjalin kerjasama antar koperasi dalam bidang permodalan / yang lainnya.