Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen abiotik yang merupakan bagian tak hidup dari ekosistem seperti air, udara, cahaya matahari, tanah, dan suhu, serta pengaruh masing-masing komponen terhadap organisme hidup.
2. A-biotik adalah istilah yang biasanya
digunakan untuk menyebut sesuatu
yang tidak hidup (benda-benda mati).
Komponen abiotik
merupakan komponen penyusun
ekosistem yang terdiri dari benda-
benda tak hidup. Secara terperinci,
komponen abiotik merupakan
keadaan fisik dan kimia di
sekitar organisme yang menjadi
medium dan substrat untuk menunjang
berlangsungnya kehidupan organisme
tersebut. Beberapa contoh komponen
abiotik adalah air, udara, cahaya
matahari, tanah, topografi, dan iklim.
3. Komponen Abiotik dan Pengaruhnya
Air Cahaya
Matahari
Udara Tanah Kelembapan
&
Suhu
4. Air
(H₂O) merupakan kebutuhan
hidup semua makhluk hidup. Hampir 80 %
bumi, diselimuti oleh air. Dan 70 – 90 % tubuh
makhluk hidup disusun oleh air. Kebutuhan air
pada setiap organisme berbeda-beda. Ada yang
dapat hidup di daerah yang sangat sedikit airnya,
bahkan ada yang hidup didalamnya. Lili air,
Lemna, dan Eicchornia beradaptasi hidup di air,
dengan memiliki daun yang mengapung.
Tanaman seperti Hydrilla memiliki daun yang
terendam dalam air. Rumput laut seperti Fucus
dan Laminaria hidup menempel di bebatuan,
untuk mengatasi gelombang yang kuat. Air juga
dibutuhkan hewan dan manusia untuk bertahan
hidup. Meskipun menurut data, hanya 2,7 % air
tawar yang dapat dikonsumsi oleh makhluk
hidup.
Komponen Abiotik dan Pengaruhnya
5. Cahaya Matahari
Cahaya membantu fotosintesis
tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan hijau
dapat tumbuh dan berkembang. Bila kekurangan
cahaya, maka daun akan menguning. Banyak
hewan sensitif terhadap cahaya. Cacing,
kelabang, dan kaki seribu akan berusaha
menjauhi cahaya. Kecoak dan kelelawar juga
aktif pada malam hari. Bauhinia membuka
daunnya saat ada cahaya yang mengenainya pada
siang hari, kemudian menutupnya pada malam
hari. Bahkan distribusi hewan air dan tumbuhan
air bergantung pada intensitas cahaya yang
mencapai kedalaman air tertentu pada danau,
sungai, dan laut.
Komponen Abiotik dan Pengaruhnya
6. Udara
Udara sangat penting bagi
kelangsungan hidup. Manusia membutuhkan
250-265 kg udara setiap hari untuk melakukan
aktivitas. 78% udara terdiri dari nitrogen,
sementara oksigen hanya 21%. Lapisan udara
disebut Atmosfer. Atmosfer melindungi bumi
dari sinar UltraViolet matahari, dan berfungsi
sebagai media berlangsungnya fenomena cuaca
dan iklim. Udara yang bergerak dinamai Angin.
Angin mempengaruhi tumbuhan dalam berbagai
hal, terutama laju transpirasi. Angin kencang
menimbulkan transpirasi berlebihan sehingga
tanaman kehilangan air dan kering. Angin juga
membantu tumbuhan dalam penyerbukan dan
penyebaran biji tumbuhan.
Komponen Abiotik dan Pengaruhnya
7. Tanah
Tanah merupakan sumberdaya yang
penting bagi kehidupan di bumi, dan penting
bagi semua makhluk hidup. Tanah menyediakan
tempat untuk tumbuh bagi tumbuhan,
menyediakan air dan mineral bagi tumbuhan,
memungkinkan terjadinya dekopmposisi, daur
ulang unsur hara, dan menjadi rumah bagi
organisme bawah tanah. Tanah terbentuk selama
jutaan tahun dari pelapukan batuan. Secara
umum, lapisan tanah dibagi menjadi tiga yaitu :
Horizon A, Horizon B, dan Horizon C. hal ini
didasarkan pada kedalaman, tekstur, warna, dan
komposisi kimia yang berbeda. Jenis-jenis tanah
juga beragam, seperti tanah liat, gambut,
lempung, xerofit, redosol, dan sebagainya. pH
tanah diukur dari asam atau basanya tanah
tersebut.
Komponen Abiotik dan Pengaruhnya
8. Kelembapan dan Suhu
Kelembapan adalah kandungan uap
air di atmosfer. Kelembapan penting karena
mengatur laju penguapan air dari permukaan
tubuh organisme darat melalui transpirasi,
keringat, dan lainnya. Pada tumbuhan,
kelembapan sangat berpengaruh. Tumbuhan
serperti lumut menyerap kelembapan secara
langsung. Pada hewan, perkembangan telur lalat
akan semakin cepat jika kelembapan tinggi.
Suhu merupakan panas dinginnya
sebuah daerah. Sebagian besar hewan dan
tumbuhan berkembang baik di tempat hangat,
dan juga ada yang butuh iklim dingin. Organisme
yang hidup pada suhu ekstrem mengembangkan
kemampuan adaptasi morfologi, fisiologi, dan
perilakunya agar sesuai dengan temperatur
wilayah habitatnya.
Komponen Abiotik dan Pengaruhnya