Dokumen tersebut membahas tentang manfaat mempelajari sejarah, yang meliputi: (1) manfaat edukatif dengan memberikan kearifan dan inspirasi dari masa lalu, (2) manfaat inspiratif untuk membangun identitas bangsa, dan (3) manfaat rekreatif dan instruktif untuk bidang teknologi dan hukum.
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Guna sejarah 2 xcdsz
1. Page 1 Page 2 fadjrin yahya Manfaat atau Guna Sejarah April 04 undefined fadjrin yahya
Manfaat atau Guna Sejarah Banyak orang yang menilai sinis terhadap keberadaan ilmu sejarah
atau bidang studi sejarah. Diantaranya banyak yang mempersoalkan hal yang berkaitan dengan
kegunaan sejarah atau lebih tepatnya manfaat mempelajari sejarah baik bagi individu ataupun
bagi masyarakat. Persoalan seputar guna sejarah Pertanyaan pokok yang sering dipertanyakan
orang (termasuk anak didik) adalah “bisakah kita belajar dari sejarah?”. Pembicaraan tentang hal
ini biasanya bertolak pertama-tama dari pertanyaan “apa arti masa lampau itu bagi manusia?”.
Berkaitan dengan pertanyaan ini pula, ahli sejarah G. J. Reiner pernah mengemukakan jawaban
singkatnya, bahwa “tanpa pengalaman masa lalu kita tidak mungkin untuk membangun ide-ide
tentang konsekuensi dari tindakan kita”. Jawaban Reiner tersebut bisa dianggap sebagai
cerminan bagi hubungan manusia dengan masa lampau tersebut. Tetapi ini pun tidak cukup
memberikan kepuasan banyak orang termasuk peserta didik, terutama jika dikaitkan dengan
fakta bahwa suatu peristiwa sejarah lebih bersifat kondisional. Atas jalan pemikiran terakhir ini
kita mungkin menjadi ragu akan peranan atau sumbangsih masa lalu bagi manusia, atau lebih
tegas lagi kita jadi ragu akan guna dari sejarah itu, kalau tiap peristiwa tertentu itu hanya terjadi
sekali, sehingga setiap kali kita akan menghadapi peristiwa yang berbeda. Persoalan tersebut
akan berlanjut dengan pertanyaan lainnya adakah hukum-hukum tertentu dalam sejarah,
sebagaimana hukum-hukum yang terdapat dalam ilmu ekonomi misalnya. Karena tanpa adanya
hukum-hukum tertentu dalam sejarah maka sulit dibayangkan kita akan bisa belajar dari sejarah,
sebab tidak ada yang bisa dijadikan pegangan untuk memperhitungkan kemungkinan di waktu
yang akan datang. Dengan berpegang pada konsep-konsep peristiwa yang unik (salah satu sifat
sejarah adalah unik) dan peristiwa massal beberapa sejarawan menyatakan bahwa disamping
peristiwa khusus yang menjadi perhatian utama sejarawan, masih diakui adanya unsur-unsur
generalisasi (keumuman) dalam sejarah seperti ilmu-ilmu lainnya, meski generalisasi itu bersifat
khas sejarah. Dengan dasar pemikiran ini, maka unsur keteraturan atau keajegan yang merupakan
dasar bagi suatu hukum itu juga bisa dikembangkan dalam sejarah, meskipun hukum sejarah itu
sendiri juga harus dilihat sebagai sesuatu yang khas dalam arti bahwa itu berkaitan dengan
sejenis keteraturan yang bisa diserap pada sejumlah kejadian atau peristiwa yang menunjukkan
persamaan relatif, bukan kesamaan absolut (identik) seperti yang terjadi dalam gejala-gejala
alam. Dengan demikian maka “I’histoire se repete” (sejarah berulang) tidaklah sama sekali salah,
sebab dalam banyak hal peristiwa sejarah dalam gambaran umumnya berulang juga, kendati
tidak sama persis. Maka dari itu, terutama dalam aspek umumnya kita bisa belajar dari sejarah.
Dari sini sebenarnya yang menjadi masalah bukanlah pertanyaan, “apakah kita bisa belajar dari
sejarah”? tetapi “apakah kita mau belajar dari sejarah”? Guna Sejarah Secara umum guna sejarah
atau manfaat mempelajari sejarah dapat dikemukakan sebagai berikut: 1.Guna edukatif Sejarah
bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan (make man wise) bagi yang mempelajarinya.
Dengan belajar sejarah orang akan senantiasa berdialog antara masa kini dan masa lampau.
Mencari hubungan antara waktu sekarang dengan lampau, sehingga ia bisa memperoleh nilai-
nilai penting yang berguna bagi kehidupannya. Nilai-nilai berupa ide-ide maupun konsep kreatif
sebagai sumber motivasi bagi pemecahan masalah kini dan selanjutnya untuk merealisasikan
harapan masa yang akan datang. Bahwa hanya apabila kita bisa memperoyeksikan masa lampau
ke masa kinilah kita bisa berbicara tentang arti dan makna edukatif dari sejarah, sebab dalam
kemasakinianlah masa lampau itu baru merupakan “masa lampau yang penuh arti” (the
meaningfull past) bukan “masa lampau yang mati” (the dead past). 2.Guna inspiratif Belajar
sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-konsep kreatif yang berguna bagi
pemecahan masalah masa kini, juga penting untuk memperoleh inspirasi dan semangat bagi
2. mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun dalam upaya
menumbuhkan harga diri bangsa. 3.Guna rekreatif Guna rekreatif disini merujuk pada nilai
estetik dari sejarah, terutama sejarah yang berkaitan dengan cerita-cerita indah tentang peristiwa
sejarah ataupun tokoh. Dengan membaca sejarah seseorang akan bisa menerobos batas waktu
dan tempat menuju masa lalu yang jauh sekalipun untuk mengikuti berbagai peristiwa manusia
di dunia. 4.Guna instruktif Guna instruktif sejarah berkaitan dengan fungsi sejarah dalam
menunjang bidang-bidang teknologi (sejarah teknologi), dalam artian bahwa studi atau hasil
penelitian sejarah yang menyangkut penemuan-penemuan teknik sepanjang sejarah kehidupan
manusia, dimana sejarah masing-masing penemuan tersebut diperlukan bagi usaha menjelaskan
prinsip-prinsip kerja teknik-teknik tertentu dalam masa setelahnya. Dikaitkan dengan bidang
hukum misalnya, salah satu acuan dalam penentuan hukum atas suatu masalah diantaranya
banyak yang didasarkan pada kebiasaan masa lalu. Artinya penyelesaian atas peristiwa-peristiwa
yang terjadi di masa lalu dipakai sebagai rujukan hakim dalam memutuskan suatu perkara. Ini
biasanya dipakai dalam menyelesaikan sengketa internasional. D.Pengertian Sumber Sejarah
Sejarah sebagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dapat diungkap kembali oleh para ahli
sejarah berdasarkan sumber-sumber sejarah yang dapat ditemukan. Meskipun demikian, tidak
semua peristiwa masa lampau dapat diungkap secara lengkap karena terbatasnya sumber sejarah.
Dalam penulisan sejarah, peran atau keberadaan sumber sejarah menjadi sesuatu yang tidak bisa
diabaikan. Sumber sejarah merupakan bahan utama yang dipakai untuk mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan subjek sejarah. Untuk memperolehnya seseorang dapat
memanfaatkan museum, perpustakaan, arsip nasional, arsip daerah sebagai tempat untuk
mendapatkan informasi yang terkait dengan subjek sejarah yang akan ditulis. Ditinjau dari
wujudnya, secara umum sumber sejarah dibedakan menjadi dua, yaitu: sumber primer dan
sumber sekunder. 1.Sumber primer Yaitu sumber yang berkaitan langsung dengan peristiwa
yang diceritakan. Sumber primer ini dapat berupa kesaksian langsung dari pelaku sejarah
(sumber lisan), dokumen-dokumen, naskah perjanjian, arsip (sumber tertulis), dan benda atau
bangunan sejarah atau benda-benda arkeologi (sumber benda) a.Sumber lisan Sumber lisan
adalah keterangan tentang peristiwa pada masa lampau yang diperoleh secara langsung dari para
pelaku atau saksi peristiwa tersebut. Misalnya, keterangan yang diberikan oleh orang-orang yang
mengalami sendiri atau menyaksikan terjadinya suatu peristiwa. b.Sumber tulisan Sumber tulisan
adalah keterangan tentang peristiwa pada masa lampau yang diperoleh melalui prasasti,
dokumen, naskah, dan rekaman suatu kejadian. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang
paling baik. c.Sumber benda Sumber benda adalah keterangan tentang peristiwa pada masa
lampau yang diperoleh melalui benda-benda peninggalan. Fosil, alat-alat atau benda-benda
budaya (kapak, tombak, gerabah, perhiasan, manik-manik, dan sebagainya), tugu peringatan,
bangunan, dan sebagainya merupakan peninggalan sejarah yang sangat penting, terutama bagi
masyarakat pra-aksara. 2.Sumber sekunder Yaitu kesaksian dari siapa pun yang bukan
merupakan saksi pandangan mata, yakni orang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan.
Disamping berupa kesaksian dari orang yang tidak terlibat langsung dalam peristiwa sejarah,
yang termasuk dalam sumber sekunder lainnya adalah buku-buku tangan kedua dari penulis
sejarah lain. Category: Sejarah Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi
ke Facebook 1 komentar: Unknown mengatakan... boleh tanya gak ini referensinya dari mana 29
September 2016 08.08 Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan:
Poskan Komentar (Atom) Mengenai Saya fadjrin yahya Cilallang, luwu/sulsel, Indonesia
"FOKUS" Lihat profil lengkapku MATERI OSN OSN Astronomi OSN Biologi OSN Ekonomi
OSN Fisika OSN Geosains/Kebumian OSN KIMIA OSN MATEMATIKA OSN TIK MATERI