4. A. SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH
Kendala proses belajar mengajar yang selama ini
ditemukan
adalah kurang memadainya sarana dan prasarana
penunjang
yang ada. Sarana prasarana pendidikan merupakan
salah satu komponen yang menunjang keberhasilan atau
ketercapaian tujuan pendidikan. Bagi yang mengajar di
daerah geografis terpencil sarana prasarana kurang
mendukung sehingga materi yang disampaikan adalah
kenyataan yang ditemukan setiap hari. Bagi yang mengajar
di daerah yang telah dilengkapi dengan sarana prasarana
maka akan lebih mudah dan maju.
5. Yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan prasarana
bagi suatu sekolah, yaitu:
1. Letak geografis yang jauh sehingga untuk
menjangkaunya diperlukan waktu dan alat transportasi
yang memadai.
2. Kurangnya sinkron informasi antar instansi yang terkait
3. Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya
jumlah siswa
4. Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah
karena kombinasi keterbatasan sarana, dukungan keluarga
dan keramahan alam.
6. B. METODE PEMBELAJARAN
Ada beberapa alasan banyak guru belum
kompeten yaitu :
• Guru belum menguasai bahan ketika belajar
atau kuliah dan guru mengajarkan yang bukan
bidangnya
• Banyak guru yang dalam mengajar hanya
menggunakan model yang sama, mereka
kurang menguasai berbagai model
pembelajaran yang sesuai perkembangan anak
didik dan sesuai teori pendidikan yang baru
7. C. KETIDAKMERATAAN JUMLAH GURU
Perbandingan antara guru yang
mengajar di daerah terpencil dengan
guru yang mengajar di kota sangat
jauh. Dari segi kuantitas, jumlah guru
sebetulnya telah memadai, tetapi sisi
pemerataan dan kualitasnya belum
sesuai.
9. A. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembelajaran Konstekstual adalah konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan
anatara materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan anatar
pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
10. Pembelajaran Konstektual adalah salah satu
strategi pembelajaran yang berhubungan
dengan :
1. Fenomena kehidupan sosial masyarakat,
bahasa, lingkungan hidup, harapan dan cita
tumbuh.
2. Fenomena dunia pengalaman dan
pengetahuan murid.
3. Kelas sebagai fenomena sosial.
11. Pembelajaran Konstekstual
melibatkan komponen utama
pembelajaran efektif yaitu :
1. Konstruktivisme( constructivism)
2. Bertanya (questioning)
3. Menemukan (inquiry)
4. Masyarakat belajar (learning
community)
5. Pemodelan (modeling)
6. Penilaian sebenarnya (authentic
assessment)
12. B. PAKEM
PAKEM merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang
didefinisikan sebagai pembelajaran
yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan. PAKEM berusaha
memfasilitasi siswa agar lebih banyak
mengalami belajarb bersama dengan
berbagai karakter manusia sehingga
siswa lebih siap terjun ke masyarakat.
13. PAKEM dalam perspektif guru adalah,
guru Aktif memantau kegiatan belajar siswa,
memberi umpan balik, mengajukan
pertanyaan yang menantang, dan
mempertanyakan gagasan siswa.
Kreatif mengembangkan kegiatan yang
beragam, dan membuat alat bantu belajar
sederhana. Efektif, sehingga pembelajaran
mencapai tujuan pembelajaran,
dan Menyenangkan ,yaitu anak tidak takut
salah, tidak takut ditertawakan, dan tidak
dianggap sepele.
14. PAKEM dalam perspektif siswa adalah
siswa Aktif bertanya, mengemukakan
gagasan, Kreatif, merancang / membuat
sesuatu, dan menulis /
mengarang, Efektif, menguasai ketrampilan
yang diperlukan,
dan Menyenangkan sehingga siswa berani
mencoba / berbuat , berani bertanya, berani
mengemukakan pendapat
15. C. PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF
Model pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok yang
bersifat heterogen (kemampuan, suku dan budaya, serta
jenis kelamin). Model pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif mengutamakan kerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, siswa
diajak untuk mencoba menyelami karakteristik
kehidupan yang heterogen dengan berbagai macam
perbedaan karakter yang ada.
16. KESIMPULAN
Tanpa ada upaya yang nyata, segala metode dan segala
macam pendekatan pembelajaran dan berbagai ragam
kurikulum, tidak akan dapat mencapai hasil yang
maksimal. Permasalahan yang melilit jenjang pendidikan
di SD sebenarnya tidak hanya milik SD daerah terpencil.
Didaerah sekitar ibu kota Jakarta pun masih ditemukan.
Dalem era seperti sekarang juga, guru jangan hanya
menerapkan pembelajaran satu arah. Artinya, keperdulian
dan perhatian kita untuk kritis dan rasa tanggung jawab
untuk menjadi guru yang
tidak hanya mendidik tetapi juga peduli dengan
lingkungan pembelajaran lain disekitar kita.