Kurikulum bahasa Jawa untuk pendidikan anak usia dini membahas tentang pengembangan kurikulum bahasa daerah di PAUD yang mencakup tujuan pembelajaran, standar capaian perkembangan anak, kompetensi inti, dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek serta literasi dan STEAM.
1. KURIKULUM BAHASA JAWA UNTUK
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Octo Dendy Andriyanto, S.Pd., M.Pd.
octoandriyanto@unesa.ac.id
WA 081329523113
2. Kurikulum Bahasa Daerah
Muatan Lokal Bahasa Daerah PERGUB JATIM Nomor 19 tahun 2014
• PAUD bagaimana?
• Mengakomodir jenjang SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMK/SMA LB
• Muatan lokal bahasa daerah sebagai sarana menanamkan
pendidikan etika, moral, spiritual dan karakter (Pasal 3).
• Muatan lokal bertujuan melestarikan, mengembangkan dan
mengkreasikan bahasa dan sastra daerah (Pasal 4).
• Pembelajaran bahasa daerah di sekolah diberikan 2 jam per minggu
(pasal 6)
• Pembelajaran bahasa daerah berbasis budaya, tata nilai, dan
kearifan lokal
• Desain pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (pasal 8)
3. Pengembangan Kurikulum
Kurikulum mengacu pada
Peraturan Perundang-undangan
dan mengindahkan kearifan
lokal
Kurikulum dapat ditinjau,
direvisi, dan disesuaikan
dengan IPTEKS
4. Penyempurnaan Pola Pikir
• Teacher centered ke Student centered
• Interaksi guru-PD (satu arah) ke interaktif guru, masyarakat,
lingkungan alam, sumber dan media lain
• Pembelajaran terisolasi ke pembelajaran secara jejaring
• Pembelajaran pasif ke aktif
• Pola belajar sendiri ke belajar kelompok
• Pembelajaran alat tunggal menjadi berbasis multimedia
• Berbasis masal ke berbasis kebutuhan (sesuai potensi)
• Pengetahuan tunggal menjadi pengetahuan jamak
• Pasif menjadi pembelajaran kritis
5. Tujuan Mulok PAUD
Lebih jelas lagi agar peserta didik dapat:
• Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan
alam, sosial, dan budayanya,
• Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta
pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi
dirinya maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya,
• Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-
nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta
melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya setempat dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.
• Menyadari lingkungan dan masalah-masalah yang ada
di masyarakat serta dapat membantu mencari
pemecahannya.
• Memiliki keterampilan khusus yang dapat menciptakan
lapangan kerja. (Mulok PAUD Kab. Magetan)
6. 6 Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak Paud
Nilai-nilai agama dan moral
Fisik Motorik: Motorik Kasar, Motorik Halus,
Kesehatan dan Perilaku Keselamatan
Kognitif: Belajar dan pemecahan masalah, Berfikir
logis, Berfikir simbolik
Bahasa; Memahami (reseptif) bahasa,
Mengekspresikan Bahasa, dan Keaksaraan
Sosial-emosional: Kesadaran diri, Rasa tanggung
jawab untuk diri dan orang lain, Perilaku prososial.
Seni
7. Tujuan Kurikulum Mulok Bahasa Daerah
• Komunikasi efektif dan efisien selaras dengan tata etika
• Menghargai dan bangga menggunakan bahasa daerah untuk
berkomunikasi (identitas)
• Memahami menggunakan bahasa daerah secara tepat, kreatif
dalam berbagai tujuan
• Menggunakan Bahasa daerah untuk meningkatkan kemampuan
intelektual dan kematangan emosional dan sosial
• Memanfaatkan sastra, budaya daerah untuk memperhalus budi
pekerti, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
• Menghargai sastra daerah sebagai khasanah budaya dan
intelektual
9. Mengacu beberapa aspek berikut.
• Bahasa; Memahami (reseptif) bahasa,
Mengekspresikan Bahasa, dan Keaksaraan
• Kaitkan dengan kearifan lokal: sejarah, kuliner,
pariwisata, bahasa, seni, budaya, dll
Pembelajaran bahasa Daerah PAUD
10. Prinsip-prinsip Kunci Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
dan Budaya Kerja
• Holistik; utuh, keterhubungan, dan
terpadu
• Kontekstual; pengalaman nyata,
bermakna
• Student centered; subjek
pembelajaran yang aktif, mandiri,
inisiatif
• Eksploratif; inkuiri dan pengembangan
diri, sistematis
11. Memberikan lebih banyak ruang
kemerdekaan bagi satuan PAUD untuk
menetapkan kebutuhan pengajaran dan
pembelajaran.
Menguatkan transisi PAUD-SD.
Menguatkan artikulasi penanaman
dasar-dasar literasi dan STEAM sejak
jenjang PAUD.
Lebih memberikan pijakan bagi anak
untuk memahami jati dirinya dan
dunia.
Capaian Pembelajaran PAUD
03. 04.
01. 02.
12. Profil pelajar Pancasila yang bernalar kritis dan
kreatif, stimulasinya lebih pada elemen
CP dasar-dasar literasi dan STEAM.
13. Menyiapkan Ekosistem Sekolah
Perkembangan Pembelajaran Aktif
Mengutamakan Project Based Learning
Budaya Sekolah yang
Mendukung Pelaksanaan
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja
• Berpikiran Terbuka
• Mempelajari hal baru
• kolaboratif
14. Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Projek
Kepala Sekolah
• Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek.
• Mengawasi jalannya projek dan pengelolaan sumber
daya sekolah secara transparan dan akuntabel.
• Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang
tua peserta didik, warga sekolah, dan narasumber
pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas,
praktisi, dsb.
• Mengembangkan komunitas praktisi di sekolah untuk
peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan.
• Melakukan coaching secara berkala bagi guru
• Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan
mengevaluasi pengembangan projek dan asesmen
yang berpusat pada peserta didik.
15. Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Projek
Guru
• Perencana projek - Melakukan perencanaan, penentuan alur kegiatan,
strategi pelaksanaan, dan penilaian projek.
• Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek
yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk
belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
• Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek,
menemukan isu yang relevan, mengarahkan dalam merencanakan aksi
yang berkelanjutan.
• Narasumber - Menyediakan informasi, pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan peserta didik dalam melaksanakan projek.
• Supervisi dan konsultasi - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik
dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara
berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen performa
peserta didik selama projek berlangsung.
• Moderator - Memandu dan mengantarkan peserta didik dalam diskusi
16. Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Projek
Peserta Didik
• Menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten
dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.
• Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
sesuai minat dan kelebihan yang dimiliki.
17. Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Projek
Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota
• Memastikan satuan pendidikan memiliki sumber daya dan
sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk
pelaksanaan pembelajaran paradigma baru, khususnya
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja.
• Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas
pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan
dan secaraberkelanjutan.
• Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan
balik dalam pelaksanaan projek.
• Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku
kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek.
• Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
18. Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Projek
Pengawas
• Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
• Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada
satuan Pendidikan.
• Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan
kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan
dengan kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja.
• Memberikan solusi alternatif ketika sekolah
mengalami kendala dalam menjalankan projek.
19. Memberikan pengawasan dan dukungan terkait
pelaksanaan projek di sekolah
• Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi
peserta didik-peserta didik dengan terlibat
dalam Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Budaya Kerja.
• Membantu dalam menemukan atau
mengidentifikasi isu atau masalah yang ada,
memberikan informasisebagai narasumber
atau menyediakan bukti-bukti dari isu
tersebut.
Masyarakat
(Orangtua, Mitra Dunia Kerja)
Komite Sekolah
Peran Pemangku Kepentingan dalam
Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Projek
20. Capaian Pembelajaran Elemen Dasar – Dasar Literasi dan STEAM
Capaian Pembelajaran (CP) Elemen
Dasar-dasar Literasi dan STEAM
berfokus pada pengembangan
kemampuan literasi anak dan
kemampuan dasar-dasar sains,
teknologi, rekayasa, seni, dan
matematika yang bertujuan membangun
kesenangan belajar dan kesiapan
mengikuti pendidikan dasar.
21. Deskripsi Tujuan Pembelajaran terkait Elemen
Dasar-dasar Literasi dan STEAM
1. Mengenali dan memahami berbagai informasi seperti gambar, tanda, simbol, dan
cerita.
2. Mampu mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara lisan dan tulisan,
menggunakan berbagai media, dan membangun percakapan.
3. Menunjukkan minat dan berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca
4. Menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen.
5. Mengenal, mengembangkan sikap peduli serta tanggung jawab dalam
6. pemeliharaan alam, lingkungan fisik, dan sosial.
7. Menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merancang teknologi secara
aman dan bertanggung jawab.
8. Menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
9. Mengenali dan melihat hubungan antarpola, simbol, dan data serta dapat
menggunakannya untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
10. Mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikan karya seni, dan
mengapresiasi karya seni.
22. CP ?
CP Elemen Dasar-Dasar Literasi dan STEAM menjadi tujuan pembelajaran
dalam kurikulum
Beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk memastikan CP diterjemahkan
secara baik menjadi tujuan
pembelajaran dalam kurikulum di
sekolah penggerak.
• Konteks daerah, budaya, dan bahasa
lokal;
• Bermain adalah cara anak belajar;
• Dukungan (Scaffolding).
23. 01. MENENTUKAN
Menentukan cerita oleh guru
ataupun anak
02. MENEMUKAN
Menemukan konsep
dalam cerita
peta konsep yang ditemukan
dalam cerita
kegiatan yang berdasarkan
peta konsep
Alur pengembangan rencana kegiatan yang bermuatan Literasi dan STEAM.
03. MEMBUAT
04. MELAKUKAN
26. Pengembangan kurikulum
1. Need analysis
2. Situation analysis; social factors, institutional
factors, teachers factor, learner factors
3. Planning goals and learning outcomes
4. Course planning and design syllabus
5. Effective teaching
6. The role and design of instructional materials
7. Approaches to evaluation (Richards, 2001)