3. Berikut ini beberapa pengertian wilayah yang
diungkapkan oleh para ahli geografi:
Menurut Cressey: Wilayah (region) adalah keseluruhan dari lahan, air, udara, dan
manusia dalam hubungan yang saling menguntungkan. Setiap region merupakan
satu keutuhan (entity) yang batasnya jarang ditentukan secara tepat.
Menurut R. E. Dickinson: Wilayah adalah daerah tertentu yang terdapat
sekelompok kondisi fisik yang telah memungkinkan terciptanya tipe-tipe ekonomi
tertentu.
Menurut W. I. G. Joerg: Wilayah adalah suatu area yang mempunyai kondisi fisik
yang sama/homogen.
Menurut A. I. Herbertson: Wilayah adalah suatu kesatuan yang kompleks dan
tanah, air, udara, tumbuhan, hewan, dan manusia yang dipandang dari hubungan
mereka yang khusus yang secara bersama-sama membentuk suatu ciri tertentu di
atas permukaan bumi.
4. Menurut Fanneman: Wilayah adalah area
yang mempunyai karaktenistik
kenampakan permukaan yang sama dan
kenampakan ini sangat berbeda dengan
kenampakan-kenampakan lain di daerah
sekitarnya.
Menurut Taylor: Wilayah dapat
didefinisikan sebagai suatu satuan area di
permukaan bumi yang dapat dibedakan
dengan area lain melalui sifat-sifat seragam
yang terlihat padanya.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 1997 tentang Rencana: Tata Ruang
Wilayah Nasional: Wilayah adalah ruang
yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait padanya,
yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administratif dan/aspek
fungsional.
Menurut Platt: Wilayah adalah suatu daerah yang
keberadaanya dikenal berdasarkan keseragaman
(homogenitas) umum, baik didasarkan pada
keadaan lahan maupun keadaan
penduduknya.Menurut P. Vidal de La Blache:
Wilayah adalah suatu tempat yang didalamnya
ditemukan banyak hal yang berbeda-beda, namun
dalam bentuk buatan tergabung secara bersama-
sama dan saling menyesuaikan .
6. Wilayah adalah bagian daerah tertentu di permukaan bumi yang mempunyai sifat khas
sebagai akibat dari adanya hubungan khusus antara kompleks lahan, air, udara, flora,
fauna dan manusia. Perwilayahan adalah usaha untuk membagi permukaan bumi
tertentu dan tujuan tertentu pula.
Identifikasi perbedaan wilayah formal dan fungsional
1. Pengertian Wilayah Formal
a. Menurut T. J. Woofter, wilayah formal adalah daerah tertentu yang didalamnya tercipta
homogenitas ekonomi dan sosial sebagai perwujudan kombinasi antara faktor
lingkungan dan demografis.
7. Contoh Perwilayahan Formal
Suatu wilayah yang ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan
kenampakan fisik (alam), biotik (kehidupan), dan sosial (kemasyarakatan)
merupakan wilayah secara formal. Permukaan bumi ini sangat luas
sehingga perwilayahan secara formal juga banyak aneka ragamnya.
a. Contoh Kenampakan Areal Fisik
1) Gunung dan pegunungan.
2) Sungai, DAS, dan rawa.
3) Relief berbentuk antiklinal, sinklinal, patahan, dan lipatan.
b. Contoh Kenampakan Areal Biotik
1) Hutan-hutan.
2) Daerah pertanian dan perkebunan.
3) Daerah sawah, tegal, dan ladang.
c. Contoh Kenampakan Areal Sosial
1) Kelompok RT, RW, dan kelurahan.
2) Golongan masyarakat desa dan masyarakat kota.
3) Golongan bangsa kulit putih dan kulit hitam.
R. S. Platt, wilayah formal adalah daerah
tertentu yang keberadaannya dikenal
berdasarkan homogenitas umum baik atas
dasar karakteristik lahan maupun huniannya.
Dari beberapa pengertian, wilayah formal
yaitu wilayah geografis yang seragam atau
homogeny berdasarkan kriteria tertentu dan
dapat dibedakan dengan daerah
tetangganya. Kriteria yang digunakan dalam
pembagian wilayah formal berupa unsur
fisik atau unsur sosial, seperti peta tanah,
peta kepadatan penduduk, peta
penggunaan lahan, dan lainnya.
10. Berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan di Indonesia dikenal pembagian wilayah
kekuasaan pemerintahan, seperti propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan dusun.
Berdasarkan kesamaan kondisi di sini yang paling umum adalah kesamaan kondisi fisik.
Contohnya Jawa Tengah di bagian atas pantai timur pegunungan dan pantai barat.
Berdasarkan ruang lingkup pengaruh ekonomi perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa
pusat pertumbuhan yang ciri-ciri sama besarnya dan rankingnya. Kemudian ditetapkan
batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan. Contohnya batas pengaruh satu
kota dengan kota lainnya hanya dapat dilakukan untuk kota yang sama rankingnya.
Berdasarkan wilayah perencanaan atau program dalam pembagian ini ditetapkan batas-
batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek. Contohnya
DAS Bengawan Solo, DAS Berantas dan DAS Serayu.
Konsep perwilayahan juga merupakan alat untuk perencanaan/ pengelolaan. Perwilayahan
digunakan sebagai alat untuk mengelola dan mencapai tujuan-tujuan pembangunan.
12. Contoh Mengidentifikasi Wilayah
Formal
Wilayah formal adalah wilayah yang
dipandang dari suatu aspek tertentu
mempunyai sifat-sifat dan ciri yang
relative sama.
Kriteria pokok yang digunakan
atarwilayah dapat berbeda, dapat
berupa fisik, ekonomi, dan iklim.
Untuk membuat perwilayahan
diperlukan peta dengan data
tertentu dari wilayah tersebut.
Misalnya, Kota Singapura sebagai
wilayah perdagangan karena
merupakan daerah transit negara
13. Contoh Mengidentifikasi Wilayah
Fungsional
Wilayah fungsional
adalah suatu wilayah
yang mempunyai
ketergantungan antara
daerah pusat dengan
daerah belakangnya.
Contohnya wilayah
kota dengan wilayah
belkangnya, lokasi
produksi dengan
wilayah pemasarannya,
dan susunan orde
perkotaan.
15. Pusat pertumbuhan harus memiliki
4 ciri, yaitu:
Adanya hubungan internal dari berbagai
macam kegiatan yang memiliki nilai
ekonomi
Adanya Multiplier Effect
Adanya konsentrasi geografis
Sifatnya mendorong pertumbuhan
daerah belakangnya
17. Penggunaan wilayah yang digunakan
dalam perencanaan dapat berarti suatu
wilayah yang sangat sempit ataupun
luas, sepanjang di dalamnya terdapat
unsur ruang.
18. Ada beberapa cara untuk menetapkan suatu wilayah,
1. Berdasarkan Wilayah Administrasi
Pemerintahan
2. Berdasarkan Kesamaan (Homogenity)
3. Berdasarkan Ruang Lingkup Pengaruh
Ekonomi
4. Berdasarkan Wilayah Perncanaan/Program
19. 1. Berdasarkan Wilayah
Administrasi Pemerintahan
Di Indonesia dikenal pembagian wilayah
kekuasaan pemerintahan, seperti provinsi,
kabupaten atau kota, kecamatan, desa atau
kelurahan, dan dusun atau lingkungan.
20. 2. Berdasarkan Kesamaan
(Homogenity)
Berdasarkan kesamaan kondisi yang paling umum adalah
kesamaan kondisi fisik, contohnya Jawa Tengah dibagi atas
pantai timur, pegunungan, dan pantai barat. Cara pembagian
lainnya berdasarkan kesamaan sosial budaya, misalnya di suatu
daerah dibagi menurut suku mayoritas, agama, adat-istiadat,
tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan mayoritas
masyarakat yang mendiami wilayah tersebut.
21. 3. Berdasarkan Ruang Lingkup Pengaruh
Ekonomi
Untuk menetapkan suatu wilayah berdasarkan ruang lingkup pengaruh
ekonomi perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa pusat pertumbuhan (growth
pole atau growth centre) yang diperkirakan sama besarnya atau rangkingnya,
kemudian ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan.
Dalam mencari batas pengaruh antara ke dua kota, dapat dicapai suatu titik
yang satu sisi lebih banyak penduduknya. Contohnya banyakya penduduk yang
berpergian ke Kota Kudus, disisi lain lebih banyak yang berpergian ke wilayah Pati.
22. 4. Berdasarkan Wilayah Perencanaan/Program
Dalam pembagian berdasarkan perencanaan atau program, ditetapkan batas-
batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek.
Wilayah tersebut termasuk ke dalam suatu perencanaan untuk tujuan khusus,
misalnya DAS Bengawan Solo, DAS Berantas, dan DAS Serayu.
Suatu wilayah perencanaan dapat menembus beberapa wilayah administrasi
berdasarkan kebutuhan dari perencanaan tersebut.
23. Perwilayahan suatu daerah atau negara dapat bermacam-macam sesuai dengan
tujuan dan kepentingan pengelompokannya. Perwilayahan tersebut berdasarkan :
- Aspek fisiknya, misalnya bantuannya.
- Aspek Potensi bahayanya,
- Aspek Geologinya,
- Aspek budayanya,
- Organisasi Internasionalnya,
- Gabungan aspek fisik-budaya,
- Dan Sosial Ekonominya.