SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
Pengertian
kromatografi gas adalah teknik untuk
memisahkan senyawa volatile/atsiri dalam
fase gas melalui fase diam.
• Bila fase diam berupa zat padat, kita sebut
cara itu sebagai kromatografi gas-padat .
• Bila fase diam berupa zat cair, kita sebut cara
itu sebagai kromatografi gas-cair .
Cuplikan / Sampel

Syarat :
• memiliki keatsirian yang cukup (Volatil)
• stabil terhadap panas.
Populasi:
± 10~20% senyawa dapat dianalisis dengan
kromatografi gas.
Dengan kata lain …..

Senyawa yang dapat dianalisis dengan KG:
1. molekul / senyawa dapat berubah fase gas
atau uap
2. Tidak terdekomposisi pada suhu tinggi ((<
450oC )
Bagan Alat
Bagian dasar kromatografi gas :
1. Sistem gas pembawa
2. Sistem pemasukan cuplikan
3. Sistem pemanasan kolom
4. Kolom
5. Sistem deteksi
6. Sistem pengolah data






Gas yang digunakan dalam GLC : Hidrogen,
helium, nitrogen, argon, karbon dioksida, dan
uap air.
Gas pembawa yang cocok bergantung pada
karakteristik detektor.
Gas hidrogen dan helium digunakan pada
detektor kinduktivitas termal sedangkan nitrogen
digunakan pada detektor pengionan nyala.
Detektor

Gas
Pembawa

Gas
Gas
Pembakar Pendukun
g
__
_____

1. TCD

He/Ar/N2/H2

2. FID

He/N2

H2

Udara

3. FTD

He/N2

H2

Udara

4. FPD

He/N2

H2

Udara

5. ECD

N2

__

_____
Tipe Gas

Tekanan Gas yang dibutuhkan

1. Gas Pembawa

7 kg/cm2 atau lebih tinggi

2. Gas Pembakar

2 kg/cm2 atau lebih tinggi

3. Gas Pendukung 2 kg/cm2 atau lebih tinggi
•

Syarat gas sebagai fase gerak :
1.
2.
3.
4.
5.

•

Lembam
Koefisien difusi gas rendah
Kemurnian tinggi
Mudah didapat dan murah
Cocok dengan detektor yang dipakai

Contoh gas pembawa : N2, He, H2, Ar, dll


Kolom Kapiler

◦ Merupakan tabung yang panjang dan tipis dari kaca atau
bahan lainnya seperti baja tahan karat.
◦ Hanya dapat menangani sampel-sampel yang sangat kecil, dan
penggunaannya secara luas menunggu pengembangan
detektor yang sangat sensitif.


Kolom Isian

Fasa stasioner dalam GLC adalah cairan, tetapi cairan itu
tidak boleh dibiarkan bergerak-gerak di dalam tabung. Cairan
tersebut harus diimobilisasi, biasanya dalam bentuk suatu
lapisan tipis dengan luas permukaan besar. Ini paling lazim
dilakukan dengan mengimpregnasi suatu bahan padat dengan
fase cair kolom diisi.


Pemilihan fasa cair
◦
◦

Fasa cair stasioner harus dipilih dengan
mempertimbangkan masalah pemisahan tertentu.
Fasa cair harus stabil secara termal pada temperatur
kolom (kecuali dalam kasus-kasus khusus), tidak
bereaksi secara kimia dengan komponen-komponen
sampel, memiliki daya pelarut yang cukup untuk
sampel.
Sampel-sampel cair : diinjeksikan melalui suatu
karet septum dengan memakai suntikan syringe.
 Sampel-sampel gas : diinjeksikan atau
dimasukkan dengan memakai bermacam-macam
alat pengambilan sampel gas yang dirancang
untuk kromatograf komersial



Detektor Integral
Memberikan suatu pengukuran setiap saat dari jumlah total bahan yang
dielusi yang telah melewatinya sampai waktu itu.



Detektor Diferensial
Menghasilkan kromatogram familiar yang terdiri dari puncak- puncak
dan bukan langkah-langkah.
Dibagi menjadi 2 kelas besar :


detektor yang mengukur konsentrasi zat terlarut dengan memakai beberapa
sifat fisika dari aliran gas buangan



detektor yang merespons secara langsung zat terlarut dengan demikian
berarti mengukur laju alir massanya.
 Kromatogram yang diperoleh dengan detektor Integral



Kromatogram yang diperoleh dengan detektor diferensial
Keserbagunaan
 Waktu Respons
Waktu respons keseluruhan untuk suatu
kromatograf adalah fungsi bukan hanya dari
detektor itu sendiri, tetapi juga kelembaman
komponen-komponen lain. Misalnya perekam.
 Kelinieran

Injektor merupakan tempat masuknya sampel
ke dalam sistem KG
 dipanaskan antara 150 ~ 250oC guna
menguapkan sampel dan pelarutnya.
 Linarut-linarut yang berfase uap ini akan
digerakkan ke kolom oleh gas pembawa.
 Kolom berada dalam oven
yang terkontrol suhunya.

Laju migrasi linarut-linarut dalam kolom
ditentukan oleh : sifat-sifat fisikokimia
mereka, suhu dan komposisi kolom.
 Dalam kolom, linarut-linarut ini mengalir
dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Linarut yang bergerak tercepat akan keluar
dari kolom paling awal dan diikuti dengan
sisanya.

Detektor Senyawa yang
terdeteksi

Jumlah
minimum

TCD

Semua senyawa kecuali gas
pembawa
Senyawa organik

10 ppm (10 ng)

Senyawa halogen/logam
organik
Senyawa nitrogen/fosfor
organik

0,1 ppb (0,1 pg)

FID
ECD
FTD
FPD

Senyawa sulfur/fosfor organik

0,1 ppm (0,1 ng)

1 ppb (1 pg)/
0,1 ppb (0,1 pg)
10 ppb (10 ng)/
50 ppb (50 pg)
Mendeteksi semua
senyawa yang
memiliki perbedaan
bahang dengan gas
pembawa.
Sensitif terhadap
senyawa-senyawa
organik pada
umumnya.
Sensitif terhadap
senyawa-senyawa
halogen dan logam
organik.
Biasanya untuk analisis
pestisida organoklorin
Sensitif terhadap senyawa
fosfor organik dan
nitrogen organik.
Biasanya untuk analisis
pestisida dan produk
medikal.
Sensitif terhadap
senyawa-senyawa
fosfor organik,
sulfur organik dan
timah organik.
Biasanya untuk
analisis pestisida
dan flavour.


Sinyal yang didapat dari detektor akan direkam
dalam bentuk kromatogram dan diolah.
Semi-Quantitative Analysis of Fatty Acids
C
18

C16

C
14

Peak Area

Detector Response

10
8
6
4
2
0.5 1.0 1.5

2.0

2.5

3.0

Sample Concentration (mg/ml)

Retention Time
The content % of C fatty acids =
14

C4
1

1
0
0
∗
C + C 11
+ C
68
1
4

= the content % of C fatty acids
14
Tentative Identification of Unknown
Compounds
Response

Mixture of known compounds
1.6 min = RT
Hexane

Octane

Decane

Response

GC Retention Time on Carbowax-20 (min)

Unknown compound may be Hexane
1.6 min = RT

Retention Time on Carbowax-20 (min)
Response

RT= 4.0 min on SE-30
Hexane

Response

GC Retention Time on SE-30

RT= 4 min on SE-30
Unknown compound

GC Retention Time on SE-30
Advantages of Gas Chromatography
• Very good separation
• Time (analysis is short)
• Small sample is needed - µl
• Good detection system
• Quantitatively analyzed
Comparison of HPLC and GC
Sample Volatility
HPLC

Sample Polarity
HPLC

• No volatility requirement

• Separates both polar and
non polar compounds

• Sample must be soluble
in mobile phase

• PAH - inorganic ions

GC
• Sample must be volatile

GC

• Samples are nonpolar
and polar

35
Comparison of HPLC and GC

36
Comparison of HPLC and GC
Sample Thermal Lability
HPLC

Sample Molecular Weight
HPLC

• Analysis can take place
at or below room
temperature

GC
• Sample must be able
to survive high
temperature injection
port and column

• No theoretical upper limit
• In practicality, solubility is
limit.

GC
• Typically < 500 amu

37
Comparison of HPLC and GC
Sample Preparation
HPLC

Sample Size
HPLC

• Sample must be filtered
• Sample should be in
same solvent as mobile
phase

GC
• Solvent must be volatile
and generally lower
boiling than analytes

• Sample size based upon
column i.d.

GC
• Typically 1 - 5 µL

38
Comparison of HPLC and GC
Separation Mechanism
HPLC

Detectors
HPLC

• Both stationary phase
and mobile phase take
part

GC
•Mobile phase is a
sample carrier only

• Most common UV-Vis
• Wide range of nondestructive detectors
• 3-dimensional detectors
• Sensitivity to fg (detector
dependent)

GC
• Most common FID,
universal to organic
compounds

39
That’s all for this moment

KEEP LEARNING, TECHNOLOGY GROW VERY FAST

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMulky Smaikers
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3yunita97544748
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusiIhsan Yaacob
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSyarif Hamdani
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiBughis Berkata
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptDaniel Marison
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)yusbarina
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAn Nes Niwayatul
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)voni cherli
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 

Was ist angesagt? (20)

Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannyaMacam spektrofotometri dan perbedaannya
Macam spektrofotometri dan perbedaannya
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografi
 
Hplc ppt
Hplc pptHplc ppt
Hplc ppt
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
 
Bab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometriBab vi spektrofotometri
Bab vi spektrofotometri
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)spektokopi serapan atom (aas)
spektokopi serapan atom (aas)
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 

Ähnlich wie KG-AnalisisSenyawaVolatil

5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdfIrwanIbnHasan
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiwelly yusup
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gasAam Aam
 
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc msJennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc msJennifer Wijaya
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografioriza13
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases ChromatographyEfty Leliya
 
Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisisMan Xp
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2Dimaz Febrianto
 
Tugas 3
Tugas 3 Tugas 3
Tugas 3 resa_06
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanresa_06
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatographycahayuandarupm
 
ITP UNS SEMESTER 2 Kromatografi gc dan hplc
ITP UNS SEMESTER 2 Kromatografi gc dan hplcITP UNS SEMESTER 2 Kromatografi gc dan hplc
ITP UNS SEMESTER 2 Kromatografi gc dan hplcFransiska Puteri
 

Ähnlich wie KG-AnalisisSenyawaVolatil (20)

5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc msJennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases Chromatography
 
Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisis
 
Klasifikasi Kromatografi
Klasifikasi KromatografiKlasifikasi Kromatografi
Klasifikasi Kromatografi
 
Gc
GcGc
Gc
 
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
 
laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2laporan prakktikum_hplc2
laporan prakktikum_hplc2
 
Tugas 3
Tugas 3 Tugas 3
Tugas 3
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahan
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
ITP UNS SEMESTER 2 Kromatografi gc dan hplc
ITP UNS SEMESTER 2 Kromatografi gc dan hplcITP UNS SEMESTER 2 Kromatografi gc dan hplc
ITP UNS SEMESTER 2 Kromatografi gc dan hplc
 
HPLC.PPT
HPLC.PPTHPLC.PPT
HPLC.PPT
 
parasetamol
parasetamolparasetamol
parasetamol
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
 

Mehr von Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Mehr von Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (20)

Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Konsep dasar analisis
Konsep dasar analisisKonsep dasar analisis
Konsep dasar analisis
 
Potensiometri
PotensiometriPotensiometri
Potensiometri
 
Gravimetric analysis
Gravimetric analysisGravimetric analysis
Gravimetric analysis
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Titrasi redoks
Titrasi redoksTitrasi redoks
Titrasi redoks
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Media Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk FarmasiMedia Promosi untuk Farmasi
Media Promosi untuk Farmasi
 
Presentasi yang effektif
Presentasi yang effektifPresentasi yang effektif
Presentasi yang effektif
 
Strategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliahStrategi mengatasi tugas kuliah
Strategi mengatasi tugas kuliah
 
Power point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiensPower point yang memukau audiens
Power point yang memukau audiens
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Johari power
Johari powerJohari power
Johari power
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 

KG-AnalisisSenyawaVolatil

  • 1.
  • 2. Pengertian kromatografi gas adalah teknik untuk memisahkan senyawa volatile/atsiri dalam fase gas melalui fase diam. • Bila fase diam berupa zat padat, kita sebut cara itu sebagai kromatografi gas-padat . • Bila fase diam berupa zat cair, kita sebut cara itu sebagai kromatografi gas-cair .
  • 3. Cuplikan / Sampel Syarat : • memiliki keatsirian yang cukup (Volatil) • stabil terhadap panas. Populasi: ± 10~20% senyawa dapat dianalisis dengan kromatografi gas.
  • 4. Dengan kata lain ….. Senyawa yang dapat dianalisis dengan KG: 1. molekul / senyawa dapat berubah fase gas atau uap 2. Tidak terdekomposisi pada suhu tinggi ((< 450oC )
  • 6. Bagian dasar kromatografi gas : 1. Sistem gas pembawa 2. Sistem pemasukan cuplikan 3. Sistem pemanasan kolom 4. Kolom 5. Sistem deteksi 6. Sistem pengolah data
  • 7.    Gas yang digunakan dalam GLC : Hidrogen, helium, nitrogen, argon, karbon dioksida, dan uap air. Gas pembawa yang cocok bergantung pada karakteristik detektor. Gas hidrogen dan helium digunakan pada detektor kinduktivitas termal sedangkan nitrogen digunakan pada detektor pengionan nyala.
  • 8. Detektor Gas Pembawa Gas Gas Pembakar Pendukun g __ _____ 1. TCD He/Ar/N2/H2 2. FID He/N2 H2 Udara 3. FTD He/N2 H2 Udara 4. FPD He/N2 H2 Udara 5. ECD N2 __ _____
  • 9. Tipe Gas Tekanan Gas yang dibutuhkan 1. Gas Pembawa 7 kg/cm2 atau lebih tinggi 2. Gas Pembakar 2 kg/cm2 atau lebih tinggi 3. Gas Pendukung 2 kg/cm2 atau lebih tinggi
  • 10. • Syarat gas sebagai fase gerak : 1. 2. 3. 4. 5. • Lembam Koefisien difusi gas rendah Kemurnian tinggi Mudah didapat dan murah Cocok dengan detektor yang dipakai Contoh gas pembawa : N2, He, H2, Ar, dll
  • 11.  Kolom Kapiler ◦ Merupakan tabung yang panjang dan tipis dari kaca atau bahan lainnya seperti baja tahan karat. ◦ Hanya dapat menangani sampel-sampel yang sangat kecil, dan penggunaannya secara luas menunggu pengembangan detektor yang sangat sensitif.  Kolom Isian Fasa stasioner dalam GLC adalah cairan, tetapi cairan itu tidak boleh dibiarkan bergerak-gerak di dalam tabung. Cairan tersebut harus diimobilisasi, biasanya dalam bentuk suatu lapisan tipis dengan luas permukaan besar. Ini paling lazim dilakukan dengan mengimpregnasi suatu bahan padat dengan fase cair kolom diisi.
  • 12.  Pemilihan fasa cair ◦ ◦ Fasa cair stasioner harus dipilih dengan mempertimbangkan masalah pemisahan tertentu. Fasa cair harus stabil secara termal pada temperatur kolom (kecuali dalam kasus-kasus khusus), tidak bereaksi secara kimia dengan komponen-komponen sampel, memiliki daya pelarut yang cukup untuk sampel.
  • 13. Sampel-sampel cair : diinjeksikan melalui suatu karet septum dengan memakai suntikan syringe.  Sampel-sampel gas : diinjeksikan atau dimasukkan dengan memakai bermacam-macam alat pengambilan sampel gas yang dirancang untuk kromatograf komersial 
  • 14.  Detektor Integral Memberikan suatu pengukuran setiap saat dari jumlah total bahan yang dielusi yang telah melewatinya sampai waktu itu.  Detektor Diferensial Menghasilkan kromatogram familiar yang terdiri dari puncak- puncak dan bukan langkah-langkah. Dibagi menjadi 2 kelas besar :  detektor yang mengukur konsentrasi zat terlarut dengan memakai beberapa sifat fisika dari aliran gas buangan  detektor yang merespons secara langsung zat terlarut dengan demikian berarti mengukur laju alir massanya.
  • 15.  Kromatogram yang diperoleh dengan detektor Integral  Kromatogram yang diperoleh dengan detektor diferensial
  • 16. Keserbagunaan  Waktu Respons Waktu respons keseluruhan untuk suatu kromatograf adalah fungsi bukan hanya dari detektor itu sendiri, tetapi juga kelembaman komponen-komponen lain. Misalnya perekam.  Kelinieran 
  • 17. Injektor merupakan tempat masuknya sampel ke dalam sistem KG  dipanaskan antara 150 ~ 250oC guna menguapkan sampel dan pelarutnya.  Linarut-linarut yang berfase uap ini akan digerakkan ke kolom oleh gas pembawa.  Kolom berada dalam oven yang terkontrol suhunya. 
  • 18. Laju migrasi linarut-linarut dalam kolom ditentukan oleh : sifat-sifat fisikokimia mereka, suhu dan komposisi kolom.  Dalam kolom, linarut-linarut ini mengalir dengan kecepatan yang berbeda-beda. Linarut yang bergerak tercepat akan keluar dari kolom paling awal dan diikuti dengan sisanya. 
  • 19.
  • 20. Detektor Senyawa yang terdeteksi Jumlah minimum TCD Semua senyawa kecuali gas pembawa Senyawa organik 10 ppm (10 ng) Senyawa halogen/logam organik Senyawa nitrogen/fosfor organik 0,1 ppb (0,1 pg) FID ECD FTD FPD Senyawa sulfur/fosfor organik 0,1 ppm (0,1 ng) 1 ppb (1 pg)/ 0,1 ppb (0,1 pg) 10 ppb (10 ng)/ 50 ppb (50 pg)
  • 21. Mendeteksi semua senyawa yang memiliki perbedaan bahang dengan gas pembawa.
  • 23. Sensitif terhadap senyawa-senyawa halogen dan logam organik. Biasanya untuk analisis pestisida organoklorin
  • 24. Sensitif terhadap senyawa fosfor organik dan nitrogen organik. Biasanya untuk analisis pestisida dan produk medikal.
  • 25. Sensitif terhadap senyawa-senyawa fosfor organik, sulfur organik dan timah organik. Biasanya untuk analisis pestisida dan flavour.
  • 26.  Sinyal yang didapat dari detektor akan direkam dalam bentuk kromatogram dan diolah.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31. Semi-Quantitative Analysis of Fatty Acids C 18 C16 C 14 Peak Area Detector Response 10 8 6 4 2 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 Sample Concentration (mg/ml) Retention Time The content % of C fatty acids = 14 C4 1 1 0 0 ∗ C + C 11 + C 68 1 4 = the content % of C fatty acids 14
  • 32. Tentative Identification of Unknown Compounds Response Mixture of known compounds 1.6 min = RT Hexane Octane Decane Response GC Retention Time on Carbowax-20 (min) Unknown compound may be Hexane 1.6 min = RT Retention Time on Carbowax-20 (min)
  • 33. Response RT= 4.0 min on SE-30 Hexane Response GC Retention Time on SE-30 RT= 4 min on SE-30 Unknown compound GC Retention Time on SE-30
  • 34. Advantages of Gas Chromatography • Very good separation • Time (analysis is short) • Small sample is needed - µl • Good detection system • Quantitatively analyzed
  • 35. Comparison of HPLC and GC Sample Volatility HPLC Sample Polarity HPLC • No volatility requirement • Separates both polar and non polar compounds • Sample must be soluble in mobile phase • PAH - inorganic ions GC • Sample must be volatile GC • Samples are nonpolar and polar 35
  • 36. Comparison of HPLC and GC 36
  • 37. Comparison of HPLC and GC Sample Thermal Lability HPLC Sample Molecular Weight HPLC • Analysis can take place at or below room temperature GC • Sample must be able to survive high temperature injection port and column • No theoretical upper limit • In practicality, solubility is limit. GC • Typically < 500 amu 37
  • 38. Comparison of HPLC and GC Sample Preparation HPLC Sample Size HPLC • Sample must be filtered • Sample should be in same solvent as mobile phase GC • Solvent must be volatile and generally lower boiling than analytes • Sample size based upon column i.d. GC • Typically 1 - 5 µL 38
  • 39. Comparison of HPLC and GC Separation Mechanism HPLC Detectors HPLC • Both stationary phase and mobile phase take part GC •Mobile phase is a sample carrier only • Most common UV-Vis • Wide range of nondestructive detectors • 3-dimensional detectors • Sensitivity to fg (detector dependent) GC • Most common FID, universal to organic compounds 39
  • 40. That’s all for this moment KEEP LEARNING, TECHNOLOGY GROW VERY FAST

Hinweis der Redaktion

  1. 1. TCD mengunakan jembatan Wheatstone untuk prinsip pendeteksiannya.
  2. Senyawa-senyawa organik dioksidasi dengan pembakaran hidrogen dan udara. Reaksi kimia: Oksidasi CH -----------&gt; CHO+ + e-
  3. Sangat sensitif dan selektif terhadap senyawa-senyawa elektrofilik seperti halogen. Sumber radiasi yang dipakai adalah isotop 63Ni Contoh: Sinar  N2 ---------&gt; N2+ + e- PCB + e- ---------&gt; PCB-
  4. Selektif untuk senyawa-senyawa fosfor dan nitrogen organik. Pada suhu 600 ~ 800oC dengan kecepatan alir H2 (hidrogen) 3 ~ 5 ml/mn, Rb2SO4 akan berbentuk plasma seperti atmosfir. Reaksi: Rb. + CN ------&gt; Rb* + CN-
  5. Merupakan nyala api reduksi, selektif untuk senyawa-senyawa yang mengandung fosfor dan sulfur. Reaksi : S: (S-S)* -----&gt; (S-S) + hv (394 nm) P : (PHO)* ----&gt; (PHO) + hv (526 nm)