Proyek rancangan museum kuliner Sunda di Bandung. Museum ini akan menampilkan sejarah dan proses pembuatan kuliner Sunda serta miniatur peralatan masak tradisional. Tema "Back to Nature" untuk mengenalkan kembali kuliner alami Sunda dan pelestariannya.
4. LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Diera zaman sekarang ini, banyak musium yang
kurang diminati dan mulai dilupakan oleh
masyarakat. Padahal peran musium sangat penting
sekali, yaitu sebagai lembaga pendidikan non
formal, dimana lebih menonjolkan aspek edukasi
dibanding aspek rekreasi. Selain itu museum juga
merupakan salah satu lembaga pelestari
kebudayaan bangsa yang berupa fisik seperti
artefak, fosil, maupun yang berupa nonfisik seperti
adat, tradisi, dan norma. Namun hanya sedikit
masyarakat Indonesia yang menjadikan museum
sebagai tempat tujuan belajar sekaligus rekreasi
(Arkeologi, 2010).
5. DEFINISI MUSIUM
DEFINISI
Museum adalah lembaga yang diperuntukkan bagi
masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan,
merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya
masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan
atau hiburan(Ayo Kita Mengenal Museum ; 2009).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum
adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan,
pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil
hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna
menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan
budaya bangsa. Sedangkan menurut Intenasional Council of
Museum (ICOM) : dalam Pedoman Museum Indoneisa,2008. museum
adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari
keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya,
terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan
dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan
lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
6. Musium berfungsi sebagai tempat
pelestarian
FUNGSI DAN
JENIS MUSEUM
Musium berfungsi sebagai sumber
informasi
JENIS MUSIUM
Musium Umum
Musium Khusus
Berdasarkan Koleksi yang dimiliki
JENIS MUSIUM
Musium Nasional
Musium Provinsi
Berdasarkan Kedudukannya
Musium Lokal
7. Data lokasi DAN regulasi
Data Inventarisir Museum di Kota Bandung
10. PETA
LOKASI TAPAK :
Jl. Ir. H. Djuanda No. 254, Sekeloa, Coblong, Kota Bandung,
Jawa Barat 40134
LINGKUNGAN :
Berada di area Komersil, perkantoran, pendidikan & pemukiman
REGULASI :
Menurut RDTR kota bandung tahun 2015 – 2035 lokasi tapak masuk dalam SWK cibeunying, Zona
Pendidikan, Pemukiman, Komersil, Perkantoran, dan wisata Buatan
KDB : 40%
40% X 7800 = 3120 M2
KLB : 2,4
2,4 X 7800 = 18720M2
GSB : 9 M
RTH : 60%
60% X 7800 = 4680M2
12. Batas Sebelah Barat Tapak adalah Jl.
Ir. H Djuanda Lebar Jl 16M
Batas sebelah Utara Tapak
terdapat Area Pemukiman
warga
Batas sebelah Timur
Tapak terdapat Area
Pemukiman warga
Batas sebelah Selatan
Tapak terdapat G.
Bangbayang Lebar 4M
U
13. PENGAMATAN TAPAK
KONDISI TANAH
Potensi :
Site berada di wilayah komersil sehingga tidak akan
sulit mendapatkan izin dari pemerintah.
Tanah merupakan tanah kosong dan di bagian
depannya terdapat beberapa bangunan komersil
Tanah memiliki luasan yang memenuhi kriteria,
yaitu +-7.800 m2
Kendala :
Tanah memiliki kontur dengan ketinggian kurang
lebih 1 meter dari titik terendah.
Solusi :
Tanah sebagian diratakan dan pada bagian terendah
bisa dijadikan basemant untuk tempat parkir.
A
B
C D
Daerah komersil
Pemukiman
Perkantoran
Komersil
14. PENGAMATAN TAPAK
ORIENTASI MATAHARI
Potensi :
Massa bangunan terlewati oleh
matahari secara langsung
Kendala :
Bangunan fasade menghadap ke sisi barat sehingga
akan terkena sinar matahari sore.
Solusi :
Fasade bangunan daerah timur dan barat dibuat
lebih masif atau dibuat secondary skin sebagai filter
sinar matahari masuk. Sedangkan daerah utara dan
selatan dibuat transparansi dan banyak bukaan.
Barat
Timur
Selatan
Utara
15. PENGAMATAN TAPAK
ARAH ANGIN
Potensi :
Disekitar site tidak terdapat bangunan tinggi,
sehingga angin dapat bertiup tanpa ada hambatan.
Kendala :
Lokasi tapak berada di jalan utama, sehingga
memiliki kualitas udara yang kurang bagus karena
polusi dari kendaraan bermotor.
Solusi :
Penggunaan secondary skin atau kisi kisi dapat
digunakan untuk mengatur sirkulasi angin sebagai
penghawaan alami, sehingga jalur angin dapat
dimanfaatkan dan diatur sesuai kebutuhan
16. PENGAMATAN TAPAK
KEBISINGAN
Potensi :
Sumber kebisingan tertinggi hanya berada
disebelah barat site, dan site sebelah timur
memiliki tingkat kebisingan rendah.
Kendala :
Lokasi tapak merupakan jalan utama dan banyak
dilalui kendaraan umum maupun kendaraan pribadi
sangat memungkinkan kebisingan terjadi pada
sepanjang hari
Solusi :
Fasade bangunan sebelah barat yang berhadapan
langsung dengan datangnya arah sumber
kebisingan dibuat masif meminimalisir bukaan dan
penggunaan dinding akustik pada ruangan tertentu.
Dinding akustik
17. PENGAMATAN TAPAK
VEGETASI
Potensi :
Pepohonan di depan tapak sudah terbilang cukup,
sehingga site sudah terbilang sejuk
Kendala :
Vegetasi sekitar site kurang tertata dengan baik.
Solusi :
Perlu pengolahan vegetasi agar tertata dengan rapi,
karena penghijauan berfungsi sebagai buffer dan
filter udara maupun kebisingan agar area site
menjadi sejuk dan nyaman.
18. PENGAMATAN TAPAK
AKSES PEJALAN KAKI
Potensi :
Akses menuju site bisa ditempuh dengan berjalan
kaki, karena tersedianya bahu jalan (trotoar) di
samping jalan utama.
Kendala :
Trotoar kurang memadai untuk akses pejalan kaki
karena sering dipakai pedagang untuk berjualan,
dan sedikit sempit. Kemudian apabila berjalan
disebelah barat, harus menyebrang lebih hati-hati
karena banyak kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Solusi :
Area pedestrian dapat di perlebar sesuai kebutuhan
dan dibuatkan zebra cross atau penyebrangan
layang untuk keamanan dan kenyaman.
19. PENGAMATAN TAPAK
DRAINASE
Potensi :
Air akan cepat mengalir karena kondisi site
berkontur/miring.
Kendala :
Saluran drainase kurang terawat dan kurang lebar
Solusi :
Area drainase dapat dibuat lebih lebar dan besar
Saluran air
20. PENGAMATAN TAPAK
AKSESIBILITAS
Potensi :
Letak site yang strategis, karena dekat dengan
pusat kota, pusat pendidikan, pusat kuliner, pusat
wisata.
Arah laju kendaraan di jalan utama memiliki sistem
2 arah dan memiliki ukuran jalan yang cukup besar
yaitu 16 m.
Terdapat pula kendaraan umum (angkot 02 Kelapa-
dago).
Kendala :
Kondisi jalan nanjak/turunan lumayan curam, serta
volume kendaraan lumayan padat sehingga mudah
terjadi kemacetan.
Solusi :
Lokasi site yang mempunyai ruas jalan utama dan
jalan sekunder memungkinkan mempunyai 2 akses
masuk dan keluar site yaitu mainentrance dan side
entrance.
21. PENGAMATAN TAPAK
PENCAPAIAN
Dari arah selatan akses pencapaian ke lokasi site
bisa ditempuh melewati jalan utama ir. H Juanda,
jalan Siliwangi dan jalan dipatiukur, Dengan
menggunakan kendaraan umum (angkot 02
Kelapa-Dago, Stasiun-dago, Riung Bandung-Dago).
Sedangkan dari arah utara bisa ditempuh melewati
jalan utama ir. H Juanda dengan menggunakan
kendaraan umum yang sama (angkot 02 Kelapa-
Dago, Stasiun-dago, Riung Bandung-Dago),
kendaraan pribadi (motor/mobil).
Dari samping arah selatan site terdapat gang Jalan
Bangbayang selatan.
Dari samping arah utara site terdapat gang Jalan
Bangbayang no 15 kecamatan Coblong
25. DEFINISI JUDUL
Musium adalah lembaga yang diperuntukkan bagi
masyarakat umum. Museum berfungsi mengumpulkan,
merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan
budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan
kesenangan atau hiburan (Ayo Kita Mengenal Museum ; 2009).
26. DEFINISI JUDUL
Kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan.
Masakan tersebut berupa lauk pauk, makanan
(penganan), dan minuman. Karena setiap daerah
memiliki cita rasa tersendiri, maka tak heran jika setiap
daerah memiliki tradisi kuliner yang berbeda – beda..
27. DEFINISI JUDUL
Judul diambil karena projek tugas ini berlokasikan di
Kota Bandung, sehingga terinspirasi dari icon kota
bandung itu sendiri, yaitu gedung sate. Selain itu
juga Bandung sangat terkenal akan kulinernya,
sehingga banyak orang berasumsi jika mendengar
nama Kota Bandung, maka terlintas dalam ingatan
yaitu tentang kulinernya. Karena bandung berada di
daratan tanah Sunda, maka dalam musium ini akan
disajikan berupa deskripsi sejarah, deskripsi bahan
baku pangan, deskripsi proses pembuatan,
miniatur/maket, artefak peralatan yang digunakan
untuk mengolah kuliner tersebut dari jaman dulu
hingga sekarang, dan berorientasi dari ciri khas
kuliner sunda, agar lebih spesifik. Dari pendekatan
inilah saya mengambil judul tersebut.
28. TEMA
Tema pada project ini yaitu “Back to nature”.
Tema ini diambil agar masyarakat sebagai
pengguna bisa merasakan suasana natural
sebagaimana kita ketahui bahwa yang
namanya makanan/kuliner umumnya berasal
dari alam.
Selain itu juga sebagai pengingat dan
mengenalkan kembali sebagai bentuk
pelestarian khusunya dalam hal kuliner, agar
masyarakat tidak melupakan sejarah
makanan-makanan jadul yang banyak dibuat
langsung dari olahan alam, karena seiring
berkembangnya zaman.
29. KONSEP
Konsep yang di ambil yaitu konsep analogi bentuk
boboko/bakul.
Konsep analogi adalah konsep yang mengidentifikasi
hubungan sifat khas atau bentuk suatu benda dengan
desain.
Bakul (Bahasa Indonesia)/boboko (Sunda), adalah
sebuah wadah yang biasanya dibuat dari serat-
serat tanaman yang dianyam. Pada bagian atasnya bisa
terbuka atau bisa ditutup dengan sebuah penutup.
(sumber:wikipedia).
Menurut KBBI, definisi analogi adalah persamaan antar
bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk
yang lain.
Sedangkan pada langgam/gaya bangunannya
mengambil konsep Kontemporer
30. FUNGSI
Fungsi bangunan ini yaitu sebagai museum kuliner yang
memberikan edukasi kepada pengguna dengan penyajian berupa
display-display yang mendeskripsikan mengenai sejarah,
pengetahuan bahan-bahan pangan, pengetahuan tentang alat-alat
masak baik tradisional maupun modern, proses pembuatannya,
maket atau miniatur, serta tersedia juga foodcourt sehingga
pengunjung bisa mencicipi kuliner tersebut secara langsung.
31. KEBUTUHAN RUANG
KEBUTUHAN RUANG AKTIFITAS PELAKU
RUANG PUBLIK :
1. Lobby/ruang informasi
2. Ruang display atau musium utama
3. Perpustakaan
4. Ruang foodcourt
5. Baseman
6. Mushola
7. Parkir bis
8. Taman terbuka
1. Menerima tamu dan memberikan
informasi
2. Memajang dan memamerkan benda-
benda yang dianggap memiliki nilai sejarah
3. Mengoleksi buku-buku
4. Menjual kuliner yang tersedia
5. Menyimpan kendaraan dan berfungsi juga
sebagai tempat service
6. Untuk kegiatan beribadah
7. Untuk memarkir bis
8. Untuk beristirahat dan mengobrol
1. Pengelola dan pengunjung
2. Pengunjung
3. Pengunjung
4. Pengelola dan pengunjung
5. Pengelola dan pengunjung
6. Pengelola dan pengunjung
7. Pengunjung
8. pengunjung
RUANG PRIVAT :
9. Ruang Pengelola
9. Mengelola jalannya peng administrasian dan
pengelolaan bangunan
9. Seluruh staf pengelola
RUANG SERVICE :
10. Dapur Pengelola
11. WC/Kamar mandi
12. Ruang Genset
10. Memasak makanan dan minuman
11. Buang air kecil dan besar
12. Mengontrol alat-alat Mekanikal dan
elektrikal
10. Staf pengelola
11. Pengunjung dan pengelola
12. pengelola
45. PENERAPAN STRUKTUR PONDASI
Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang
mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan
menyerap lenturan. Pondasi tiang pancang dibuat menjadi satu
kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang pancang
yang terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
- Karena dibuat dengan system pabrikasi, maka mutu beton terjamin.
- Bisa mencapai daya dukung tanah yang paling keras.
- Daya dukung tidak hanya dari ujung tiang, tetapi juga lekatan pada sekeliling tiang.
- Pada penggunaan tiang kelompok atau grup (satu beban tiang ditahan oleh dua atau lebih tiang), daya
dukungnya sangat kuat.
- Harga relative murah bila dibanding pondasi sumuran.
Kekurangan :
- Untuk daerah proyek yang masuk gang kecil, sulit dikerjakan karena factor angkutan.
- Sistem ini baru ada di daerah kota dan sekitarnya.
- Untuk daerah dan penggunaan volumenya sedikit, harganya jauh lebih mahal.
- Proses pemancangan menimbulkan getaran dan kebisingan.
46. PENERAPAN STRUKTUR
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada
suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan
runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).3 Sep
2014
KOLOM
& BALOK
Kolom komposit adalah elemen vertikal dari
struktur portal atau frame atau struktur rangka
yang umumnya dominan mendukung gaya aksial.
Kolom komposit yang dimaksud adalah struktur
kolom yang terdiri dari gabungan antara bahan
baja struktur dan beton (bertulang).
47. PENERAPAN STRUKTUR
besi H beam adalah salah satu balok baja yang sering kali disebut
dengan hot rolled. Biasanya, besi ini dilengkapi dengan penampang
berbentuk H dan sering sekali digunakan sebagai penahan struktur
bangunan, tiang pancang, dan juga komposit beton. Selain itu,
material ini disebut besi H karena bentuknya yang menyerupai
huruf H.
TIANG
Ukuran besi H-Beam bermacam-macam, misalnya
100×100 mm, 125×125 mm, 150×150 mm, 200×200
mm, 300×300 mm, dan masih banyak lainnya,
dengan ketebalan yang bervariasi. Panjang besi H-
Beam sendiri pada umumnya 6m atau 12m.
48. PENERAPAN STRUKTUR Struktur
ATAP
Struktur atap pada
bangunan ini yaitu
menggunakan baja.
Kelebihan dan Kekurangan Struktur Baja
Kuat tarik tinggi.
•Tidak dimakan rayap
•Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
•Bisa di daur ulang
•Dibanding Stainless Steel lebih murah
•Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
•Dibanding alumunium lebih kuat
•
Kekurangan Baja :
Bisa berkarat.
•Lemah terhadap gaya tekan.
•Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai
profile
•Tidak kokoh
•Tidak tahan api
50. Alumunium Composite Panel (ACP) yaitu adalah material
perpaduan antara plat Almunium dan bahan composite. Aluminium
Composite Panel ( ACP) dapat dibeberkan sebagai panel datar
yang terdiri dari inti berbahan non-aluminium yang disatukan
diantara dua lembar aluminium. Lembar alumunium bisa dilapisi
dengan cat PVDF atau Polyester.
Ragam ACP menurut lapisan catnya terdiri dari 2 macam, yaitu
tipe Polyester (PE) yang lazim banyak digunakan untuk interior,
dan ragam PVDF (Poly Vinyl De Flouride) yang awam di gunakan
di eksterior, sebab jenis ini tahan seluruh tipe cuaca,sehingga
lapisan warna bisa bertahan lebih lama dibandingi dengan ragam
Polyester.
PENERAPAN KONTRUKSI
ACP
51. PENERAPAN KONTRUKSI
KELEBIHAN :
•Dengan sifat yang bia menembus cahaya sehingga bisa menghemat
energi listrik
•Melihat pemandangan dari dalam ruangan
•Mudah untuk dibersihkan
•Mampu menahan udara panas dari luar ruangan
•Kedap Air
•Kedap Suara, untuk bangunan seperti di pinggir jalan, Dll
KACA skylight
Kaca skylight atau kaca laminasi adalah kaca
yang diberi pelapis berupa lembaran
polofinil transparan yang menahan kaca agar
tidak retak dan pecah.
52. PENERAPAN KONTRUKSI
Atap lengkung ragam ini yakni material yang berbahan
dasar zincaluminium ialah campuran antara aluminium
dan seng. Fungsi aluminium adalah untuk kamampuan
bendung kepada karat, meski untuk seng yakni untuk
tenaga material. Atap ini juga sesuai diterapkan pada
bangunan rumah, caranya adalah dengan format atap
sederhana yang datar dan kemiringan tertentu. Terutama
lagi, atap ini juga dapat diberikan warna pantas dengan
harapan Anda. Hal ini dapat membuat bangunan menjadi
lebih menarik.
KONTRUKSI PENUTUP ATAP
53. PENERAPAN KONTRUKSI
LOSTER
Loster/roster merupakan material
bangunan yang terbuat dari tanah
liat atau beton (semen dan pasir),
dan mempunyai pungsi sebagai
lubang utilitas untuk penghawaan
dan pencahayaan.