Dokumen tersebut membahas tiga hal utama: (1) rencana pembangunan aparatur sipil negara Indonesia dari tahun 2005-2024 untuk membangun birokrasi yang profesional, efektif, dan akuntabel, (2) delapan bidang perubahan reformasi birokrasi, dan (3) langkah-langkah strategis penyederhanaan birokrasi seperti identifikasi unit kerja, memetakan kesetaraan jabatan, dan sosialisasi.
1. S U R I P T O
Agile Bureaucracy
U R G E N S I J A B ATA N F U N G S I O N A L U N T U K V I S I P E M DA
S U R I P T O
L o m b o k , 8 F e b r u a r i 2 0 2 0
2. RPJM 1 - 2005-2009
GOOD
GOVERNANCE
RPJM 2 – 2010 - 2014
REFORMASI
BIROKRASI
RPJM 3 – 2015 - 2019
ASN SISTEM MERIT
RPJM 4 – 2020 - 2024
WORLD CLASS
GOVERNMENT
SMART ASN
Nasionalisme
Integritas
Hospitality
Networking
Teknologi
Informasi
Bahasa Asing
Entrepreneurship
GRAND DESIGN
PEMBANGUNAN ASN 2005 -2024
3. REFORMASI BIROKRASI
“untuk menjadikan aparatur sipil negara yang
lebih profesional, efektif, efisien, dan
akuntabel dalam rangka mewujudkan tata
pemerintahan yang baik”
5. 1. Pembangunan SDM
Bangun SDM yang pekerja keras, dinamis,
terampil, menguasai IPTEK. Undang talenta-
talenta global bekerja sama dengan kita
2. Pembangunan Infrastruktur
Hubungkan kawasan produksi dan distribusi,
permudah akses ke kawasan wisata, dongkrak
lapangan kerja baru dan mengakselerasi nilai
tambah perekonomian rakyat
3 Penyederhanan Regulasi
Ciptakan omnibus law untuk merevisi beberapa UU yang
menghambat penciptaan lapangan kerja dan
pengembangan UMKM
4. Penyederhanaan Birokrasi
Prosedur yang panjang harus dipotong, birokrasi yang panjang harus
dipangkas, eselonisasi harus disederhanakan dan diganti dengan
jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi
5. Transformasi Ekonomi
Beralih dari ketergantungan pada SDA menjadi daya saing manufaktur
dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran
bangsa demi keadlian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Lima
Prioritas
8. URGENSI
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Profesionalitas01
Membangun profesionalitas
birokrasi
Akuntabilitas02
Meningkatkan akuntabilitas
kinerja pemerintah
Simplifikasi03
Memperpendek proses
pengambilan keputusan
Dinamis04
Menciptakan birokrasi yang
lincah dan adaptif
Budaya Unggul05
Membangun budaya unggul yang
berorientasi pada kinerja dan integritas
Optimalisasi06
Peran Jabatan Pimpinan Tinggi dan
Jabatan Fungsional semakin
dioptimalkan
Pelayanan07
Meningkatkan kualitas
pelayanan publik
10. Distribusi Jabatan Struktural
JPT U/M
615
JP – E5
14.430
JP
327.771
JA
98.947
JPT P
19.537
PNS Indonesia : 4.285.576
(per 11 Juni 2019)
10,76%
Jabatan
Struktural
Sumber: KemenPANRB, November 2019
14. Langkah Strategis
Penyederhanaan Birokrasi
* SE Men-PANRB No. 384 Tahun 2019 Ttg Langkah Strategis dan Konkret Penyederhanaan Birokrasi
Identifikasi unit kerja yang dapat
disederhanakan / dialih jabatan
Memetakan Kesetaraan Jabatan
Fungsional dengan jabatan
struktural
Memetakan Jabatan Fungsional
untuk menampung peralihan
Penyelarasan Kebutuhan
Anggaran terkait dengan
penghasilan pada jabatan
Sosialisasi dan memberikan
pemahaman kepada seluruh
pegawai
15. Identifikasi
unit kerja
Evaluasi Kelembagaan OPD berdasarkan SE
Men-PANRB No. 384 Tahun 2019 :
Pertemuan I
Memetakan
Kesetaraan
Jabatan
Memetakan
Jabatan
Fungsional
PerMenPAN tentang Jabatan Fungsional &
Profil JF BKN / Protas Daerah
Pertemuan II
Penyelaran
Kebutuhan
Anggaran
Pertemuan III
Sosialisasi
Pertemuan IV
Ruang Lingkup Kerja
Pertemuan
Bagor-Setda, Bappeda
/ Litbangda / BPSDMD
/ Inspektorat /
DPPKAD
Peta OPD, Unit yang disederhanakan dan JS yang
dialihkan JF (Model Kelembagaan baru)
Peta kebutuhan JF Simulasi kebutuhan
Anggaran
18. TERIMA Kasih
0813 8558 6665 0815 1464 0497 suriptox3@gmail.com Suripto Asli Wong Kebumen
www.slideshare.net/suripto3x
Editor's Notes
Reformasi birokrasi merupakan suatu upaya yang terencana dan sistematis untuk mengubah struktur, sistem, dan nilai-nilai dalam pemerintahan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Efektivitas dan efisiensi birokrasi sangat terkait dengan proses bisnis yang digunakan oleh birokrasi dalam menghasilkan output dan outcome. Proses bisnis yang berbelit-belit dan tumpang-tindih antara satu unit organisasi dengan unit organisasi yang lain akan membuat organisasi menjadi lambat untuk bekerja. Oleh karena itu, setiap unit organisasi memerlukan peta proses bisnis yang mampu menggambarkan proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi.
Hasil yang diharapkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governmance
Hasil Identifikasi diserahkan ke MenPANRB M-4 Desember 2019
Proses Tranformasi Jabatan paling lambat M-4 Juni 2020
Point 1-7 dilaksanakan secara Profesional , bersih dari korupsi, serta tidak ada konflik
Diatur dalam PermenPAN tetang penangkatan inpasing ke JF secara khusus