SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
EVALUASI
HASIL SURVEI KELEMBAGAAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA
Kantor BPSDM Kemenkumham
Jl. Syarifah No.9, RW.6, Gandul, Kec. Cinere, Kota Depok, 16514
Jakarta, 9 September 2022
PERMENPANRB NO.20 TAHUN 2018
mewujudkan Kementerian Hukum dan HAM yang tepat
fungsi, tepat proses, dan tepat ukuran
Apa Tujuan
Evaluasi Kelembagaaan
Kementerian Hukum dan HAM ?
1
RUANG LINGKUP
DIMENSI POKOK ORGANISASI
STRUKTUR
Kompleksitas
Formalisasi
Sentralisasi
PROSES
Keselarasan (Alignment)
Tata Kelola (Governance) dan Kepatuhan
(Compliance)
Perbaikan dan peningkatan proses
Manajemen Resiko
Teknologi Informasi 2
3
DIMENSI SUBDIMENSI
JUMLAH
PERTANYAAN
BOBOT PENILAIAN
Struktur
Organisasi
Kompleksitas 18
50%
50% 25%
Formalisasi 7 25%
12,5%
Sentraliasi 11 25% 12,5%
Proses Organisasi
Keselarasan 8
50%
20% 10%
Tata Kelola dan Kepatuhan 7 20% 10%
Perbaikan dan Peningkatan Proses 4 20% 10%
Teknologi Informasi 5 20% 10%
Manajemen Resiko 6 20% 10%
PEMBOBOTAN PENILAIAN
DIMENSI & SUBDIMENSI EVALUASI
4
NO
URIAN
NILAI EVALUASI KELEMBAGAAN
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
(50%)
DIMENSI PROSES ORGANISASI (50%)
UNIT KERJA
Kompleksitas
(50%)
Formalisasi
(25%)
Sentralisasi
(25%)
Keselarasan
(20%)
Tata Kelola &
Kepatuhan (20%)
Perbaikan & Pening.
Proses (20%)
Tehnologi
Informasi
(20%)
Manajemen
Resiko (20%)
1 Sekretariat Jenderal 78,01 79,81 80,83 80,97 80,52 76,7 79,92 82,27
2 Inspektorat Jenderal 77,78 80,77 80,07 81,25 81,32 75,96 79,81 81,54
3 Dirjen. Administrasi Hukum Umum 62,25 71,81 66,31 65,85 69,39 63,84 65,03 75,71
4 Dirjen. Hal Azasi Manusia 81,42 84,36 84,4 86,64 86,45 76,94 83,76 84,83
5 Dirjen Imigrasi 81,68 84,65 83,99 85.11 85,49 80,45 83,87 85,32
6 Dirjen. Kekayaan Intelektual 75,03 75 74,95 75 75,08 74,86 74,91 74,78
7 Dirjen. Pemasyarakatan 72,26 76,47 79,02 76,6 77,84 72,76 73,82 78,21
8 Dirjen. Peraturan Perundang-Undangan 81,09 83,42 82,23 82,77 83,06 79,49 80,98 80,55
9 Balitbangkumham 84,05 97,62 97,26 97,44 97,44 71,63 97,44 97,44
10 BHPN 76,61 84,78 82,71 83,15 82,76 72,83 81,34 80,65
11 BPSDM 77,37 80,46 80,88 82,54 81,72 73,53 80,15 82,65
Nilai Rata Rata 77,05 81,74 81,15 73,84 81,92 74,45 80,09 82,18
Bobot Penilaian 19,26 10,22 10,14 7,38 8,19 7,45 8,01 8,22
Peringkat Komposit 78,87
Peringkat Komposit 4 (P-4)
Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong efektif. Struktur dan proses organisasi yang ada
dinilai mampu mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan
eksternal organisasi. Namun struktur dan proses organisasi masih memiliki beberapa kelemahan minor yang dapat segera diatasi
segera apabila diadakan perbaikan melalui tindakan rutin yang bersifat marjinal.
NILAI EVALUASI KELEMBAGAAN (PILIHAN GANDA)
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
0,694 –
1,389
0,938 – 1,250 1,071 –
1,429
1,25 –
2,500
1,250–
1.667
1,5 - 2
1,339 –
1,786
0,852–
1,136
HASIL PERHITUNGAN PILIHAN GANDA
EVALUASI KELEMBAGAAN BHPN
15
0,694 –
1,389
0,938 – 1,250 1,071 –
1,429
1,25 – 2,500 1,250–
1.667
1,5 - 2
1,339 –
1,786
0,852– 1,136
HASIL PERHITUNGAN PILIHAN GANDA
EVALUASI KELEMBAGAAN BPSDM
16
NO
URIAN
NILAI EVALUASI KELEMBAGAAN
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
(50%)
DIMENSI PROSES ORGANISASI (50%)
UNIT KERJA
Kompleksitas
(50%)
Formalisasi
(25%)
Sentralisasi
(25%)
Keselarasan
(20%)
Tata Kelola &
Kepatuhan (20%)
Perbaikan & Pening.
Proses (20%)
Tehnologi
Informasi
(20%)
Manajemen
Resiko (20%)
1 Sekretariat Jenderal 78,01 79,81 80,83 80,97 80,52 76,7 79,92 82,27
2 Inspektorat Jenderal 77,78 80,77 80,07 81,25 81,32 75,96 79,81 81,54
3 Dirjen. Administrasi Hukum Umum 62,25 71,81 66,31 65,85 69,39 63,84 65,03 75,71
4 Dirjen. Hal Azasi Manusia 81,42 84,36 84,4 86,64 86,45 76,94 83,76 84,83
5 Dirjen Imigrasi 81,68 84,65 83,99 85.11 85,49 80,45 83,87 85,32
6 Dirjen. Kekayaan Intelektual 75,03 75 74,95 75 75,08 74,86 74,91 74,78
7 Dirjen. Pemasyarakatan 72,26 76,47 79,02 76,6 77,84 72,76 73,82 78,21
8 Dirjen. Peraturan Perundang-Undangan 81,09 83,42 82,23 82,77 83,06 79,49 80,98 80,55
9 Balitbangkumham 84,05 97,62 97,26 97,44 97,44 71,63 97,44 97,44
10 BHPN 76,61 84,78 82,71 83,15 82,76 72,83 81,34 80,65
11 BPSDM 77,37 80,46 80,88 82,54 81,72 73,53 80,15 82,65
Nilai Rata Rata 77,05 81,74 81,15 73,84 81,92 74,45 80,09 82,18
Bobot Penilaian 19,26 10,22 10,14 7,38 8,19 7,45 8,01 8,22
Peringkat Komposit 78,87
Peringkat Komposit 4 (P-4)
Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong efektif. Struktur dan proses organisasi yang ada
dinilai mampu mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan
eksternal organisasi. Namun struktur dan proses organisasi masih memiliki beberapa kelemahan minor yang dapat segera diatasi
segera apabila diadakan perbaikan melalui tindakan rutin yang bersifat marjinal.
NILAI EVALUASI KELEMBAGAAN (PILIHAN GANDA)
17
ANALISA DIMENSI STRUKTUR : KOMPLEKSITAS
KOMPLEKSITAS
PERTANYAAN S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18
TERENDAH
Dirjen. AHU 75 75,11 50,89 74,11 58,93 75 57,14 52,68 74,11 53,57 52,68 52,68 74,11 57,14 75 57,14 50,89 55,36
Dirjen Pemasyarakatan 76,92 72,44 69,23 75 79,49 79,49 79,49 66,67 71,15 69,23 67,31 65,38 75 76,28 70,51 69,87 60,9 70,51
TERTINGGI
BalitbangKumHAM 96,15 47,44 92,31 97,44 96,79 97,44 97,44 97,44 96,79 97,44 97,44 33,33 30,77 96,15 93,59 96,15 51,28 97,44
Dirjen Imigrasi 87,77 76,6 73,94 80,32 83,51 84,57 83,51 84,04 84,57 80,85 81,91 77,66 80,7 80,32 80,32 82,45 79,79 81,38
AHU & Pemasyarakatan
S3 : Desain organisasi cenderung kompleks
S3 : Organisasi pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bersifat kompleks karena pembentukan
organisasi sudah didasarkan pada departemenisasi dan spesialisasi
S5: Masih terdapat pekerjaan yang sifatnya umum atau bahkan tidak terdapat dalam desain organisasi
Ditjen AHU
S7 : Terdapat tugas-tugas tambahan yang sebelumnya bukan merupakan kewenangan Ditjen AHU
S8 : Masih terdapat tumpang tindih hubungan kelembagaan UPT BHP dengan Sekretariat Jenderal dan
Ditjen AHU
S8 : Organisasi UPT Pemasyarakatan perlu dilakukan penataan karena terdapat beberapa fungsi yang
belum terakomodir sesuai dengan peraturan perundang-undangan
S10 -12 : UPT BHP hanya terdapat pada 5 wilayah, tidak mencerminkan kebutuhan di 33 Provinsi
S10 - 12 : Jumlah UPT PAS belum sesuai dengan kebutuhan karena masih terdapat kota/kabupaten yang
belum memiliki UPT PAS
S14 : Terdapat tugas tambahan baru di Dit Perdata yang belum terakomodir dalam struktur organisasi
S16 : Ditjen AHU memerlukan adanya tambahan 6 Direktorat untuk mengakomodir beban kerja yang ada,
namun saat ini hanya 5 Direktorat
S16 : Jumlah jabatan saat ini belum sesuai dengan kebutuhan yang ada, masih terdapat beberapa
kekurangan dan kelebihan penempatan SDM pada satu bidang
S17 : Masih perlu dipetakan lebih mendalam terkait kebutuhan dan formasi jabatan fungsional sesuai
kebutuhan pekerjaan
S17 : Pemasyarakatan masih membutuhkan JFT yang dapat mengakomodir fungsi pembinaan dan
pelayanan
S18: Terdapat penempatan jabatan fungsional yang masih belum ideal dan perlu penyesuaian
BalitbangKumHAM
S2 : Tugas dan fungsi 4 struktur organisasi (eselon II) mempunyai tusi yang sama melaksanakan penelitian
dan pengembangan, yang membedakan adalah substansi dari penelitian, sesuai dengan kebutuhan 11 unit
eselon I.
S12 : Balitbang Hukum dan HAM tidak mempunyai UPT di wilayah, hanya sampai di level instansi vertikal
(Kanwil).
S13 : -
S14 : Terbentuknya BRIN menyebabkan kegiatan penelitian dan pengembangan pada instansi Litbang
Kementerian maupun LPNK tidak dapat lagi dilakukan, perlu adanya pembentukan organisasi dan atau
pengembangan tugas dan fungsi baru yang disertai dengan perubahan nomenklatur terhadap organisasi
eksisting. Pasca beralihnya kegiatan penelitian dan pengembangan secara efektif ke BRIN, nomenklatur
Balitbang Hukum dan HAM menjadi tidak relevan lagi.
18
1 Desain organisasi yang ada saat ini sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan
• Perpres 68/2019, Perpres 32/2021
• PermenkumHAM 41/2021
2 Terdapat indikasi bahwa desain organisasi yang ada bersifat kompleks.
3 Terdapat indikasi bahwa desain organisasi yang ada bersifat sederhana.
4
Tingkatan unit organisasi yang ada saat ini sudah sesuai tugas dan fungsinya dari tingkatan unit organisasi paling atas sampai
tingkatan unit organisasi paling bawah
5 Terdapat indikasi adanya tingkatan unit organisasi yang ada tugas dan fungsinya sudah bersifat khusus.
6 Terdapat indikasi adanya tingkatan unit organisasi yang ada tugas dan fungsinya bersifat spesifik.
7
Penataan unit kerja telah ditetapkan sesuai dengan substansi pewadahan dan/atau perumpunan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan
8
Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang ada saat ini sudah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
9 Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang dibentuk dinilai secara sinergis mendukung tercapainya tujuan organisasi.
10 Jumlah instansi vertikal atau Kantor regional atau UPT yang dibentuk menunjukan indikasi telah sesuai kebutuhan.
• Perpres 68/2019, Perpres 32/2021
• PermenkumHAM 41/2021
• ABK
11
Jumlah instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang dibentuk menunjukan indikasi telah mencukupi kebutuhan
minimum yang diperlukan.
12 Jumlah UPT yang dibentuk menunjukkan indikasi sesuai kebutuhan.
13 UPT yang dibentuk dinilai secara sinergis mendukung tercapainya tujuan pembentukan organisasi
14 Nomenklatur unit organisasi yang ada saat ini sudah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
15 Jenjang jabatan yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan.
• ABK
• Anjab
16 Jumlah jabatan pada setiap tingkatan sudah sesuai dengan kebutuhan.
17 Jabatan-jabatan fungsional sudah memenuhi kebutuhan.
18 Penempatan jabatan-jabatan fungsional mendukung efisiensi dan efektivitas tugas dan fungsi unit operasional. 19
ANALISA DIMENSI STRUKTUR : FORMALISASI
FORMALISASI
PERTANYAAN S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25
TERENDAH
Dirjen. AHU 57,14 75 75,89 76,79 65,18 75,89 76,79
Dirjen Kekayaan Interlektual 75 75 75 75 75 75 75
TERTINGGI
BalitbangKumHAM 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 98,72
BPHN 76,09 82,61 83,7 88,04 86,96 85,87 90,22
AHU & Kekayaan Intelektual
S19: Masih terdapat pekerjaan yang belum diatur secara jelas dalam peraturan
tentang ORTA. Tugas dan fungsi unit organisasi yang ada saat ini belum
dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam peraturan
tentang organisasi dan tata kerja, karena masih terdapat tugas dan fungsi yang
diemban unit organisasi Ditjen
Ahu yang belum masuk dalam Orta Ditjen Ahu.
S19: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S23: Terdapat banyak tugas dan fungsi yang sifatnya tidak terdapat dalam
struktur organisasi.
S25: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
BalitbangKumHAM & BPHN
S19: Berdasarkan UU Kementerian Negara, unsur dalam kementerian terdiri dari
pelaksana Tugas Utama Kementerian (Direktorat jenderal) dan unsur pendukung
(Badan/Pusat). namun melihat kondisi keberadaan BPHN yang melaksanakan
Tugas utama Menteri yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang hukum
dan ham menjadi tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan hal yang sama juga berlaku terhadap Peraturan Presiden
No. 68 Tahun 2019. Untuk Unit Eselon II sudah sebagaimana dijelaskan dalam
permenkumham no.41/2021, namun untuk kelompok kerja (Permenkumham
No.42/2021) sebagai imbas dari penyetaraan belum diuraikan secara jelas
batasn tusi yang harus dikerjakan, dan untuk nomenklatur Koordinator /
Subkoordinator belum sesuai dengan kelompok kerja. misal di Pusdok ada
Kelompok Kerja Layanan dokumen dan publikasi hukum, akan tetapi Tusi
publikasi sendiri masih menempel pada Kelompok Kerja Jaringan Informasi
Hukum.
S25: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
20
19
Tugas dan fungsi unit organisasi yang ada saat ini sudah dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi
organisasi dalam peraturan tentang organisasi dan tata kerja
• Perpres 68/2019, Perpres 32/2021
• PermenkumHAM 41/2021
• Renstra Kementerian / Dirjen / Irjen / Sekjen / Badan
20
Mekanisme pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan setiap unit kerja dari manajemen tertinggi
sampai manajemen menengah ke bawah telah dituangkan secara jelas dalam prosedur formal yang
berkekuatan hukum di dalam organisasi
• Peraturan Menteri /Dirjen/Irjen/Sekjen/Badan ttg Bisnis
Proses /SOP
21
Mekanisme hubungan antar unit organisasi yang ada saat ini sudah dirumuskan secara jelas sesuai
dengan strategi organisasi dalam peraturan tentang organisasi dan tata kerja.
• Peraturan tentang hubungan kerja antar unit organisasi
22 Rencana strategis dituangkan secara jelas di dalam keputusan resmi organisasi. • Keputusan tentang Renstra
23
Kebijakan-kebijakan organisasi selalu dituangkan secara jelas dan tegas di dalam keputusan resmi
organisasi.
• Perpres 68/2019, Perpres 32/2021
• PermenkumHAM 41/2021
24
Seluruh proses kerja telah dituangkan secara sistematis di dalam peraturan tentang standar operasional
prosedur
• Peraturan Menteri /Dirjen/Irjen/Sekjen/Badan ttg Bisnis
Proses /SOP
25 Standarisasi pelayanan publik telah diformalkan
• Peraturan Menteri /Dirjen/Irjen/Sekjen/Badan ttg Standar
Pelayanan Publik
21
ANALISA DIMENSI STRUKTUR : SENTRALISASI
SENTRALISASI
PERTANYAAN S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36
TERENDAH
Dirjen. AHU 58,93 74,11 75 75,89 51,79 75 58.04 57,14 75 53,57 75
Dirjen Kekayaan Interlektual 75 75 74,44 74,44 75,56 75 74,44 75,56 75 75 75
TERTINGGI
BalitbangKumHAM 97,44 97,44 96,15 97,44 96,79 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44
Drijen HAM 83,62 84,48 83,62 85,34 84,48 82,76 83,62 86,21 85,34 84,48 84,48
AHU & Kekayaan Intelektual
S26: Masih banyak pekerjaan tambahan yang di luar dari rencana awal organisasi.
Kewenangan pengambilan keputusan yang ada saat ini masih ada yang belum
dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi, karena adanya penambahan
tugas baru ke dalam organisasi Ditjen AHU. Terdapat tugas dan fungsi yang
kewenangannya belum diatur.
S30: Pekerjaan yang sifatnya lintas sektoral, proseduralnya belum terakomodir dengan
baik. Prosedur Kerjasama antar sektoral atau lintas bidang belum terakomodir dengan
baik. Masih ada beberapa permasalahn lintas bidang yang belum dituangkan dalam
Keputusan instansi, perlu MoU dan PKS dengan instansi terkait.
S32 – S33: Terdapat banyak kebijakan di level teknis yang juga membutuhkan
keputusan pimpinan utama. Dalam beberapa hal teknis masih perlu diputuskan oleh
pimpinan utama disesuaikan dengan level urgensinya mengingat Ditjen AHU mengampu
layanan yang cukup strategis. Terdapat banyak kebijakan di level teknis yang juga
membutuhkan keputusan pimpinan madya.
S35: Masih terdapat kebijakan di instansi pusat yang tidak dapat didelegasikan.
Pendelegasian kewenangan membuat keputusan-keputusan belum semuanya diberikan
oleh pimpinan instansi kepada pimpinan unit organisasi tingkat menengah, karena ada
beberapa kewenangan
membuat keputusan yang tidak dapat didelegasikan.
S29: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S30: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
BalitbangKumHAM & HAM
S 31: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S31: Permasalahan lintas bidang atau sektoral tidak hanya terjadi di tingkat
pusat tetapi dapat juga terjadi di daerah (provinsi,kabupaten, kota), sehingga
penanganannya tidak harus diselesaikan di tingkat pusat. lintas sektoral di tingkat
daerah juga dapat ditangani oleh organisasi pemerintah daerah (dinas-dinas)
ataupun kantor wilayah dari instansi vertikal.
22
26
Kewenangan pengambilan keputusan yang ada saat ini telah dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi
organisasi
• Keputusan menteri pendelegasaian kewenangan
27 Setiap tingkatan manajemen dapat mengambil keputusan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki
28
Tidak terdapat indikasi bahwa tingkatan manajemen yang lebih tinggi mengambil alih keputusan dari kewenangan
manajemen yang lebih rendah (di bawahnya)
• Contoh kasus “jika ada”
29
Tidak terdapat indikasi bahwa tingkatan manajemen yang lebih rendah dapat mengambil keputusan melebihi
kewenangannya
30
Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau sektoral telah dituangkan dalam Keputusan instansi pemerintah
guna mencapai kinerja instansi induk
• Peraturan menteri
31
Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau sektoral harus diputuskan oleh manajemen tertinggi dari instansi
induk
32 Pimpinan utama instansi hanya membuat keputusan-keputusan yang bersifat strategis dan kebijakan
• Contoh kasus “jika ada”
33
Pimpinan madya pada tingkat manajemen menengah mempunyai wewenang untuk membuat keputusan-
keputusan taktis dan manajerial.
34
Pimpinan pratama pada unit operasional mempunyai wewenang untuk membuat keputusan-keputusan teknis
operasional
35
Pendelegasian kewenangan membuat keputusan-keputusan telah diberikan oleh pimpinan instansi kepada
pimpinan unit organisasi tingkat menengah.
• Keputusan menteri pendelegasaian kewenangan
36
Pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat teknis dan operasional telah
diberikan kepada pimpinan unit organisasi tingkat menengah ke pimpinan organisasi tingkat bawah
23
SUSUNAN ORGANISASI
Unsur Pimpinan Menteri
Unsur Pembantu Pemimpin Sekjen 7 Biro 4 Bagian
3 Subbag
Tatausaha
Unsur Pelaksana Dirjen (AO & ABK)
Sekretariat Dirjen 4 Bagian 3 Subag
5 Direktorat 5 Subdirektorat/JF 2 Seksi / KJF
Unsur Pengawas Irjen
Sekretariat Irjen 4 Bagian 2 Subbag/KJF
5 Inspektorat KJF Auditor 1 Subbag TU
Unsur Pendukung Badan
Analisis Organisasi
& Analisis Beban
Kerja
3 Bidang 3 Subbid / KJF
1 Bagian TU 3 Subbag / KJF
SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN K.II
24
DIMENSI
JENIS PERTANYAAN
KETERANGAN
PILIHAN GANDA
ISIAN :
dibuktikan dengan dokumen tertulis, rekaman peristiwa/kejadian,
dan dokumentasi lain yang relevan.
STRUKTUR
ORGANISASI
Kompleksitas (18)
(1) DO sesuai perUU, (2) Indikasi DO Kompleks (3) Indikasi
DO Sederhana (4) Tusi sesuai tingkatan UO (5) tusi UO
khusus (6) tusi UO spesifik (7) UK sesuai urusan
pemerintahan (8) - (14) UPT (15) - (18) Jabatan.
Kompleksitas : mengakomodir
differensiasi tusi
(1) Kondisi Umum SO, (2)
Keterkaitan dan Singkronisasi SO
dengan Visi, Misi dan Strategi
Organisasi (3) Efektifitas SO dalam
mendukung implementasi dan
program organisasi (4) SO
menyesuaikan kebutuhan dinamis
internal jangka pendek dan
menengah (5) Keterkaitan SO
dengan aspek pokok proses
organsiasi (6) SO menyesuaikan
kebutuhan dinamis eksternal
jangka pendek dan menengah
• Perpres 68/2019, Perpres 32/2021
• PermenkumHAM 41/2021
• Analisa Jabatan / Peta Jabatan
• Rencana Strategis Kementerian, Dirjen, Sekjen,
Irjen, Badan
• Evaluasi SAKIP
• Stakholder Meeting / Sejenisnya
• Reformasi Birokrasi
Formalisasi (7)
(1) Tusi dirumuskan sesuai strategi organisasi (2)
Mekanisme Tusi & kewenangan dituangkan dalam prosedur
formal (3) Mekanisme hubungan unit organisasi sesuai
strategi organisasi (4) Renstra keputusan resmi organisasi
(5) kebijakan organisasi selalu dituangkan dalam keputusan
resmi (6) Seluruh proses kerja dituangkan dalam peratuan
SOP (SPP diformalkan)
Formalisasi : Standarisasi
aturan, kebijakan, strategi,
prosedur, pola koordinasi dan
komunikasi dan aspek lainnya
dalam organisasi
Sentralisasi (11)
(1) kewenangan pengambilan keputusan sesuai strategi
organisasi (2) keputusan sesuai tingkatan manajemen (3)
tidak ada indikasi pengambilan kewenangan dari bawahan
(4) tidak ada indikasi bawahan melebihi kewnang (5)
permasalahan lintas dituangkan dalam keputusan instansi
(6) 5 diputuskan manajemen lebih tinggi (7) pimpinan
utama hanya keputusan strategis (8) kewenangan pimpinan
madya keputusan taktis dan mgjrial (9) kewenangan pimp
pratama keputusan teknis operasional (10) pendelegasian
kewenangan membuat keputusan (11) Pendelegasian
pelaksanaan tusi teknis dan oprasional
Sentralisasi : Kewenangan dan
tanggung jawab untuk
mengambil dan menjalankan
keputusan/kebijakan
JENIS PERTANYAAN (PILIHAN GANDA & ISIAN)
29
TUGAS FUNGSI SUSUNAN ORGANISASI
Direktorat Jenderal Imigrasi
mempunyai tugas
menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang
keimigrasian sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
perumusan kebijakan di bidang pelayanan dan fasilitas
keimigrasian, penegakan hukum dan keamanan
keimigrasian, kerja sama keimigrasian, perlintasan
negara, dan teknologi informasi keimigrasian;
Sekretariat
pelaksanaan kebijakan di bidang……. Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian
pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Direktorat Izin Tinggal Keimigrasian*
pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
kebijakan di bidang
Direktorat Intelijen Keimigrasian*
pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi
Direktorat Pengawasan dan Penindakan
Keimigrasian*
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia
Direktorat Kerjsama Keimigrasian
Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi
Keimigrasian
PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN UNIT KERJA
DIRJEN. IMIGRASI
25
26
PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN UNIT KERJA
27
Manfaat ABK
Kelembagaan
• Penataan Struktur Organisasi
• Menyusun Standar BK unit
• Penilaian Prestasi Kerja
• Sarana Peningkatan Kinerja
Tatalaksana • Penyempurnaan system dan prosedur kerja
Kepegawaian
• Rencana Kebutuhan Pegawai
• Mutasi dan Promosi Pegawai
• Pengembangan Pegawai (Diklat, dll)
• Reward and punishment
28
ANALISA DIMENSI PROSES: KESELARASAN
KESELARASAN
PERTANYAAN S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44
TERENDAH
Dirjen. AHU 61,61 75 75 75 54,46 75 53,57 57,14
Dirjen Kekayaan Interlektual 75 75 75 75 75 75 75 75
TERTINGGI
BalitbangKumHAM 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44
Drijen HAM 88,79 87,07 87,07 86,21 86,21 86,21 84,48 87,07
AHU & Kekayaan Intelektual
S37: Masih terdapat pekerjaan yang masih kurang selaras dengan visi misi
organisasi dalam dokumen perencanaan. Terdapat pekerjaan yang belum
terakomodir dalam visi dan misi organisasi.
S37: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S41: Masih terdapat proses kerja antar unit yang belum didokumentasikan.
Keterkaitan proses kerja antar unit kerja yang terkait di dalam organisasi belum
semuanya dipetakan/didokumentasikan dengan baik, sehingga perlu adanya
kerjasama dan koordinasi yang baik antar unit kerja di lingkungan Ditjen Ahu.
S43-44: Masih belum terdapat prosedur/SOP yang jelas terkait lintas bidang atau
sektoral. Keterkaitan proses kerja lintas bidang atau sektoral belum semuanya
dipetakan secara jelas, karena ada beberapa proses kerja lintas bidang yang
masih tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Masih perlu peningkatan
koordinasi.
BalitbangKumHAM & HAM
S37: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S43: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
30
37
Seluruh sasaran strategis organisasi, dari tingkatan manajemen tertinggi sampai menengah ke bawah
mempunyai keterkaitan dengan visi dan misi organisasi
Cascade Manajemen kinerja / Renstra
38
Setiap proses kerja yang telah dituangkan dalam Proses Bisnis standar operasional prosedur memiliki
keterkaitan yang jelas dengan pencapaian sasaran strategis organisasi
Bispro
39
Setiap proses kerja yang telah dituangkan dalam Proses Bisnis dan standar operasional prosedur memiliki
keterkaitan yang jelas dengan jabatan-jabatan yang ada di dalam struktur organisasi
Kualitas Bispro dan SOP
40
Proses kerja utama pada tingkat organisasi yang lebih rendah selalu mengacu pada proses kerja pada
tinggatan manajemen yang lebih tinggi; dengan kata lain proses kerja utama pada organisasi yang lebih
rendah merupakan penjabaran dari proses kerja tingkatan organisasi di atasnya (keterkaitan proses kerja
secara vertikal)
Cascade Manajemen kinerja / Renstra
41
Keterkaitan proses kerja antar unit kerja yang terkait di dalam organisasi telah dipetakan/ didokumentasikan
dengan baik
Peta relasi
42
Koordinasi antar unit kerja selalu selalu dilakukann dengan baik di dalam setiap pelaksanaan tugas yang
melibatkan unit kerja lain di dalam organisasi
Contoh koordinasi antar unit / Implemetasi
bispro/sop
43 Keterkaitan proses kerja lintas bidang atau sektoral telah dipetakan secara jelas Bispro / SOP
44 Koordinasi kerja antar organisasi lintas bidang atau sektoral yang terkait telah terlaksana dengan baik Pelaksanaan Bispro /SOP
31
ANALISA DIMENSI PROSES : TATA KELOLA & KEPATUHAN
TATA KELOLA & KEPATUHAN
PERTANYAAN S45 S46 S47 S48 S49 S50 S51
TERENDAH
Dirjen. AHU 75 54,46 75 75 76,79 75 54,46
Dirjen Kekayaan Interlektual 75 75 75 75 75 75 75,56
TERTINGGI
BalitbangKumHAM 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44
Drijen HAM 88,79 87.07 87,07 86,21 87,93 83,62 84,48
AHU & Kekayaan Intelektual
S46: Masih terdapat pekerjaan-pekerjaan yang belum terpetakan dengan baik.
Seluruh kepentingan strategis pemangku kepentingan organisasi, mulai dari
tingkat manajemen tertinggi sampai tingkat manajemen menengah ke bawah
masih belum semua terpetakan dengan baik, sehingga perlu koordinasi yang
baik dari seluruh pemangku kepentingan.
S46: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey).
S51: Masih banyak membutuhkan pekerjaan yang sifatnya antar unit atau lintas
sektoral. Masih perlu bimbingan, supervisi dan arahan untuk pelaksanan
pekerjaan. Aparat pelaksana proses kerja belum sepenuhnya dapat
melaksanakan tugas secara mandiri sesuai dengan kewenangan tugas pokok
dan fungsinya masing-masing, karena ada bebrapa pekerjaan yang sifatnya
lintas sektoral atau bidang yang membutuhkan koordinasi.
BalitbangKumHAM & HAM
S51: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S51: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
32
45
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) organisasi dari tingkatan manajemen tertinggi sampai tingkatan menengah
ke bawah telah sesuai dengan peraturan perundangan
• Perpres 68/2019, Perpres 32/2021
• PermenkumHAM 41/2021
46
Seluruh kepentingan strategis pemangku kepentingan organisasi, mulai dari tingkat manajemen tertinggi sampai
tingkat manajemen menengah ke bawah telah dipetakan dengan baik
• Stakeholders meeting / Dokumen
47
Setiap proses kerja yang terkait dengan kebutuhan informasi publik dan tidak bersifat rahasia telah dijalankan secara
transparan (transparansi)
• Pengelola Informasi dan Dokumentasi
48
Setiap tahapan pekerjaan yang terdapat di dalam proses kerja padaa tingkatan manajemen tertinggi sampai
manajemen menengah ke bawah telah memiliki kesesuaian dan kejelasan fungsi, struktur, dan penanggung jawab
pekerjaan (akuntabilitas)
• PermenkumHAM 41/2021
49
Setiap proses kerja telah memiliki sistem dan mekanisme pertanggungjawaban (termasuk pelaporan) yang jelas
(tanggung jawab)
• Kualitas SOP
50
Tidak terdapat indikasi intervensi yang signifikan di dalam setiap pelaksanaan proses kerja dalam organisasi, baik pada
tingkatan manajemen tertinggi sampai dengan manajemen menengah ke bawah.
• Implementasi SOP
51
Aparat pelaksana proses kerja dapat melaksanakan tugas secara mandiri sesuai dengan kewenangan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing
33
ANALISA DIMENSI PROSES : PERBAIKAN & PENINGKATAN PROSES
PERBAIKAN & PENINGKATAN PROSES
PERTANYAAN S52 S53 S54 S55
TERENDAH
Dirjen. AHU 75 51,79 75 53,57
Balitbangkumham 97.44 55,13 97,44 36,54
TERTINGGI
Dirjen Imigrasi 82,98 78,72 87,23 72,87
Drijen PP 82,05 80,13 82.09 73,08
AHU & Balitbangkumham
S52: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S53: Setiap satu tahun sekali harus di lakukan evaluasi sesuai dengan pengembangan
layanan. Standar operasional prosedur sebagian besar sudah kurang relevan, karena
dinamisnya pelayanan Ditjen Ahu, sehingga perlu dilakukan pembaruan secara berkala
mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
S53: SOP di lingkungan balitbang hukum dan HAM selalu dilakukan evaluasi setiap
triwulan dan disesuaikan dengan perubahan kebijakan pemerintah, peningkatan kualitas
kinerja berbasis IT
S55: Banyak pekerjaan Ditjen AHU yang bersifat strategis dan insidentil. Organisasi
Ditjen Ahu lebih berorientasi pada hal-hal yang bersifat strategis, karena layanan Ditjen
Ahu sangat dinamis mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat dan program
pemerintah dalam memajukan perekonomian Indonesia.
S55: SOP dilakukan evaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dalam
rangka peningkatan kinerja dengan membangun SOP berbasis IT serta disesuaikan
dengan perubahan kebijakan pemerintah.
Imigrasi & PP
S54: Perlu dibuktikan dengan instrumen/indikator.
S54: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S55: Berorientasi strategis dengan penyesuaian regulasi di bidang
kewarganegaraan khsusunua untuk Anak berkewarganegaraan ganda terbatas.
Pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kesisteman ditujukan untuk mendukung
pelaksanaan tugas keimigrasian yang bersifat strategis dan cenderung dinamis
dari waktu ke waktu, sehingga tidak berorientasi terhadap hal-hal yang bersifat
rutinitas. Rutinitas kegiatan perlu dilaksanakan, tetapi jika ada yg berdampak
pada gangguan stabilitas negara yg terkait Keimigrasian maka perlu lebih diberi
perhatian dlm penangan kasus tersebut sesuai dgn tugas dan fungsi karena
modus operandi tindak pidana akan selalu berubah sesuai perkembangan
zaman.
S55: Dalam pemenuhan target organisasi dibutuhkan strategi yang matang
sehingga realisasi anggaran dan output dapat tercapai. Dalam menyusun
Rperpres dan Rpermenkumham juga seharusnya berorientasi pada hal-hal yang
bersifat strategis guna mendukung instansi. Organisasi selalu melihat dan
memperhatikan perkembangan kebutuhan sehingga organisasi dapat secara
cepat menyesuaikan. 34
52 Standar operasional prosedur selalu diperbarui secara periodik Perbaikan SOP / RB
53
Standar operasional prosedur sebagian besar (lebih dari 50%) dinilai masih relevan dan telah dibuat lebih
dari 5 (lima) tahun
Implementasi SOP
54 Organisasi selalu melakukan pengembangan terhadap sistem proses kerja Perbaikan SOP
55
Terdapat indikasi bahwa organisasi lebih berorientasi pada hal-hal yang bersifat rutinitas dibandingkan
dengan hal-hal yang bersifat strategis
Implentasi SOP
35
ANALISA DIMENSI PROSES : MANAJEMEN RISIKO
MANAJEMEN RISIKO
PERTANYAAN S56 S57 S58 S59 S60 S61
TERENDAH
Dirjen KI 75 75 74,44 75 75 75
Dirjen AHU 75,89 74,11 55,36 56,25 75 53,57
TERTINGGI
Balitbangkumham 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44
Dirjen Imigrasi 84,57 82,98 84,57 83,51 83,51 84,04
Kekayaan Intelektual & AHU
S58: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S58-59: Masih terdapat risiko-risiko utama organisasi yang perlu
diidentifikasi dengan baik sesuai dengan perkembangan organisasi,
sehingga Ditjen Ahu benar-benar mampu mengendalikan risiko-risiko
tersebut.
S61: Organisasi masih belum memiliki sistem monitoring dan
evaluasi risiko yang memadai, sehingga perlu dilakukan peningkatan.
Balitbangkumham & Imigrasi
S57 - 58: Perlu adanya evaluasi secara berkala keterkaitan dengan
penyesuaian SOP-nya. Masih kurang diberikan atensi karena
terkadang terfokus kepada kebijakan teknis dan strategis. Masih
belum terpetakan dan teratasi dengan maksimal.
S61: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
36
56 Manajemen risiko organisasi telah diperkenalkan di dalam organisasi
Peraturan menteri
57 Organisasi telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang memadai
58 Risiko-risiko utama organisasi telah diidentifikasi dengan baik
Implentasi / Dokumen
59
Risiko-risiko utama organisasi yang telah diidentifikasi sudah diukur (peluang terjadinya
maupun dampaknya) dengan metode yang memadai.
60 Organisasi sudah melaksanakan kebijakan manajemen risiko
61 Organisasi telah memiliki sistem monitoring risiko yang memadai
37
ANALISA DIMENSI PROSES : TEKNOLOGI INFORMASI
TEKNOLOGI INFORMASI
PERTANYAAN S62 S63 S64 S65 S66
TERENDAH
Dirjen. AHU 74,11 75,89 76,79 75,89 75,89
Dirjen Pemasyarakatan 72,44 78,21 81,41 79,49 79,49
TERTINGGI
Balitbangkumham 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44
Drjen Imigrasi 83,51 85,11 86,7 85,64 85,64
AHU & Pemasyarakatan
S62: Pelaksanaan kegiatan banyak yang lebih bersifat rutinitas atau
bisnis as usual. Perlu pemenuhan kebutuhan TI.
S62: Kegiatan organisasi berfokus pada hal2 rutin. Tusi lebih banyak
mengerjakan hal-hal yang bersifat rutinitas. Sulit untuk
mengembangkan hal-hal yang bersifat strategis karena kurangnya
SDM dan dukungan anggaran. Organisasi Ditjen PAS masih
berorientasi pada pelaksanaan Tusi yang bersifat rutinitas.
S64: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S64: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
Balitbangkumham & Imigrasi
S62: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey)
S62: Organisasi seringkali bekerja berdasarkan kebiasaanatau
rutinitas bukan dari strategis.
38
39
62
Tidak terdapat indikasi bahwa organisasi lebih berorientasi pada hal-hal yang bersifat rutinitas
dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat strategis
Implentasi strategi/proses/kegiatan
63 Organisasi telah memiliki kebijakan IT (e government) yang memadai Kebijakan pengelololan IT
64 Sebagian besar proses kerja telah memanfaatkan teknologi informasi secara memadai Pemanfaatan TI
65 Sebagian besar proses kerja dilaksanakan menggunakan sistim App
66
Seluruh informasi publik terkait dengan keberadaan dan tupoksi organisasi telah dipublikasikan
secara periodik di dalam website organisasi.
Implentasi PID
DIMENSI
JENIS PERTANYAAN
KETERANGAN
Pilihan Ganda
ISIAN
dibuktikan dengan dokumen tertulis, rekaman peristiwa/kejadian,
dan dokumentasi lain yang relevan.
PROSES
ORGANISASI
Keselarasan (Alignment)(8)
(1) sasaran strategis org terkait dengan visi misi (2)
proses kerja dituangkan ke Bispro dan SOP (3) no2
sesuai dengan jabatan SO (4) proses kerja utama lebih
rendah mengacu yang lebih tinggi (5) keterkaitan
proses kerja antar unit disokumentasikan (6)
koordinasi antar unit dengan baik (7) keterkaitan
proses kerja lintas jelas (8) koordinasi antara lintas
bidang baik
Keselarasan (Alignment)
(1) Kondisi Umum PO, (2) Keterkaitan
dan Singkronisasi PO dengan Visi, Misi
dan Strategi Organisasi (3) Efektifitas PO
dalam mendukung implementasi dan
program organisasi (4) PO
menyesuaikan kebutuhan dinamis
internal jangka pendek dan menengah
(5) Keterkaitan PO dengan aspek pokok
proses organsiasi (6) PO menyesuaikan
kebutuhan dinamis eksternal jangka
pendek dan menengah
• Perpres 68/2019, Perpres 32/2021
• PermenkumHAM 41/2021
• Analisa Jabatan / Peta Jabatan
• Rencana Strategis Kementerian, Dirjen, Sekjen, Irjen,
Badan
• Evaluasi SAKIP
• Stakholder Meeting / Sejenisnya
• Reformasi Birokrasi
• Bisnis Proses /SOP
• Pengelola Informasi dan Dokumentasi
• Kebijakan Manajemen Resiko
Governance dan Complince (7)
(1) SOTK sesuai PerUU (2) Kepentingan strategis
stakholders terpetakan dengan baik (3) Proses kerja
kebutuhan informasi publik transparan (4) setiap
tahapan pekerjaan sesuai kejelasan fungsi, sttuktur
dan ttgjwb (5) setiap proses kerja memiliki sistem
dan mekanisme perttjwb (6) Tidak ada indikasi
intervensi proses kerja (7) Aparat proses kerja
melaksanakan tugas mandiri sesuai tusi
Governance dan
Complince
Inovasi dan Perbaikan Proses
Kerja (4)
(1) SOP diperbaharui secara periodik, (2) 50% SOP
Relevan lebih 5th (3) Organisasi mengembangkan
sistem proses kerja (4) Terdapat indikasi berorientasi
rutinitas
Inovasi dan Perbaikan
Proses Kerja
Manajemen Resiko (5)
(1) Diperkenalkan Mgt resiko (2) Memiliki kebijakan
mgt resiko memadai (3) Resiko utama organisasi telah
teridentifikasi (4) 3 sudah diukur peluang dan
dampaknya (5) Melaksanakan Mgt resiko
Manajemen Resiko
Tehnologi Organisasi (6)
(1) sistem monitoring resiko (2) tidak terdpat indikasi
berorientasi hal bersifat rutinitas (3) Kebijakan Egov
(4) Sebagaian besar proses kerja mamanfaatkan TI (5)
Proses kerja menggunakan sistem (6) seluruh
informasi publik dipublikasikan secara periodik dalam
web
Tehnologi Organisasi
JENIS PERTANYAAN (PILIHAN GANDA & ISIAN)
40
41
EFEKTIFITAS ORGANISASI
Visi & Misi
Peta Strategy /
Bispro L0 RPJMD / Renstra
Bisnis Proses
Level 1
Penataan
Organisasi
Penataan SDM
Bisnis Proses
Level 2 + n
SOP SOP
Terima Kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx

231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdfssuser29a8ba
 
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Massaputro Delly TP
 
Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8KutsiyatinMSi
 
Standar Internal Audit
Standar Internal AuditStandar Internal Audit
Standar Internal Auditrifqir
 
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Kanaidi ken
 
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdfCOACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdfIneJuniwati
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaKutsiyatinMSi
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnisDefarlina
 
1.04 pembentukan struktur-organisasi
1.04 pembentukan struktur-organisasi1.04 pembentukan struktur-organisasi
1.04 pembentukan struktur-organisasiMikhail Rasyid
 
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi DaerahEfektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi DaerahDeddy Supriady Bratakusumah
 
2 revisi 01 organisasi dan struktur organisasi dalam smm iso 9001
2 revisi 01 organisasi dan struktur organisasi dalam smm iso 90012 revisi 01 organisasi dan struktur organisasi dalam smm iso 9001
2 revisi 01 organisasi dan struktur organisasi dalam smm iso 9001febriansr
 
Materi Kuliah Sistem Informasi 03 Sistem Informasi dalam Organisasi.pptx
Materi Kuliah Sistem Informasi 03 Sistem Informasi dalam Organisasi.pptxMateri Kuliah Sistem Informasi 03 Sistem Informasi dalam Organisasi.pptx
Materi Kuliah Sistem Informasi 03 Sistem Informasi dalam Organisasi.pptxAinul Yaqin
 
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...AaySuwardie
 
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptxPPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptxPakNasrudin
 
Panduan Penilaian Prestasi Tahun 2015
Panduan Penilaian Prestasi Tahun 2015Panduan Penilaian Prestasi Tahun 2015
Panduan Penilaian Prestasi Tahun 2015Azman Hj. Ayup
 
Internalisasi Penilaian 360 - Badan Pusat Statistik
Internalisasi Penilaian 360 - Badan Pusat StatistikInternalisasi Penilaian 360 - Badan Pusat Statistik
Internalisasi Penilaian 360 - Badan Pusat Statistikpetra973953
 
Presentasi ka badan pom spip
Presentasi ka badan pom spipPresentasi ka badan pom spip
Presentasi ka badan pom spipaliyudhi_h
 

Ähnlich wie EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx (20)

231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
231222_PPT PermenPANRB Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN.pdf
 
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...
 
Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8
 
Standar Internal Audit
Standar Internal AuditStandar Internal Audit
Standar Internal Audit
 
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
 
Mulai unit kerja
Mulai unit kerjaMulai unit kerja
Mulai unit kerja
 
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdfCOACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnis
 
1.04 pembentukan struktur-organisasi
1.04 pembentukan struktur-organisasi1.04 pembentukan struktur-organisasi
1.04 pembentukan struktur-organisasi
 
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi DaerahEfektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
Efektivitas Tatalaksana Dalam Sektor Publikdi Daerah
 
2 revisi 01 organisasi dan struktur organisasi dalam smm iso 9001
2 revisi 01 organisasi dan struktur organisasi dalam smm iso 90012 revisi 01 organisasi dan struktur organisasi dalam smm iso 9001
2 revisi 01 organisasi dan struktur organisasi dalam smm iso 9001
 
Analisis jabatan
Analisis jabatanAnalisis jabatan
Analisis jabatan
 
Materi Kuliah Sistem Informasi 03 Sistem Informasi dalam Organisasi.pptx
Materi Kuliah Sistem Informasi 03 Sistem Informasi dalam Organisasi.pptxMateri Kuliah Sistem Informasi 03 Sistem Informasi dalam Organisasi.pptx
Materi Kuliah Sistem Informasi 03 Sistem Informasi dalam Organisasi.pptx
 
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
 
Sistem informasi anjab dan abk ripto
Sistem informasi anjab dan abk riptoSistem informasi anjab dan abk ripto
Sistem informasi anjab dan abk ripto
 
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptxPPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
 
Panduan Penilaian Prestasi Tahun 2015
Panduan Penilaian Prestasi Tahun 2015Panduan Penilaian Prestasi Tahun 2015
Panduan Penilaian Prestasi Tahun 2015
 
Internalisasi Penilaian 360 - Badan Pusat Statistik
Internalisasi Penilaian 360 - Badan Pusat StatistikInternalisasi Penilaian 360 - Badan Pusat Statistik
Internalisasi Penilaian 360 - Badan Pusat Statistik
 
Presentasi ka badan pom spip
Presentasi ka badan pom spipPresentasi ka badan pom spip
Presentasi ka badan pom spip
 

Mehr von National Research and Innovation Agency

Mehr von National Research and Innovation Agency (20)

INODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTAINODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTA
 
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdfASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
 
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdfINKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
 
STRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAHSTRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAH
 
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANGINOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
 
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdfKEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
 
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3TKajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
 
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGIMODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
 
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten BekasiSKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
 
DISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASIDISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASI
 
Laporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisiLaporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisi
 
M anajemen asn & deeselonisasi pemda
M anajemen asn & deeselonisasi pemdaM anajemen asn & deeselonisasi pemda
M anajemen asn & deeselonisasi pemda
 
Sistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi DaerahSistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi Daerah
 
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARULABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
 
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
Reformasi  pelayanan_publik pandeglangReformasi  pelayanan_publik pandeglang
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
 
Roadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjarRoadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjar
 
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
 
Merit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggulMerit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggul
 
KOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDAKOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDA
 
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASIMERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
 

Kürzlich hochgeladen

Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...iswantosapoetra
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 

Kürzlich hochgeladen (14)

Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 

EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx

  • 1. EVALUASI HASIL SURVEI KELEMBAGAAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA Kantor BPSDM Kemenkumham Jl. Syarifah No.9, RW.6, Gandul, Kec. Cinere, Kota Depok, 16514 Jakarta, 9 September 2022 PERMENPANRB NO.20 TAHUN 2018
  • 2. mewujudkan Kementerian Hukum dan HAM yang tepat fungsi, tepat proses, dan tepat ukuran Apa Tujuan Evaluasi Kelembagaaan Kementerian Hukum dan HAM ? 1
  • 3. RUANG LINGKUP DIMENSI POKOK ORGANISASI STRUKTUR Kompleksitas Formalisasi Sentralisasi PROSES Keselarasan (Alignment) Tata Kelola (Governance) dan Kepatuhan (Compliance) Perbaikan dan peningkatan proses Manajemen Resiko Teknologi Informasi 2
  • 4. 3
  • 5. DIMENSI SUBDIMENSI JUMLAH PERTANYAAN BOBOT PENILAIAN Struktur Organisasi Kompleksitas 18 50% 50% 25% Formalisasi 7 25% 12,5% Sentraliasi 11 25% 12,5% Proses Organisasi Keselarasan 8 50% 20% 10% Tata Kelola dan Kepatuhan 7 20% 10% Perbaikan dan Peningkatan Proses 4 20% 10% Teknologi Informasi 5 20% 10% Manajemen Resiko 6 20% 10% PEMBOBOTAN PENILAIAN DIMENSI & SUBDIMENSI EVALUASI 4
  • 6. NO URIAN NILAI EVALUASI KELEMBAGAAN DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI (50%) DIMENSI PROSES ORGANISASI (50%) UNIT KERJA Kompleksitas (50%) Formalisasi (25%) Sentralisasi (25%) Keselarasan (20%) Tata Kelola & Kepatuhan (20%) Perbaikan & Pening. Proses (20%) Tehnologi Informasi (20%) Manajemen Resiko (20%) 1 Sekretariat Jenderal 78,01 79,81 80,83 80,97 80,52 76,7 79,92 82,27 2 Inspektorat Jenderal 77,78 80,77 80,07 81,25 81,32 75,96 79,81 81,54 3 Dirjen. Administrasi Hukum Umum 62,25 71,81 66,31 65,85 69,39 63,84 65,03 75,71 4 Dirjen. Hal Azasi Manusia 81,42 84,36 84,4 86,64 86,45 76,94 83,76 84,83 5 Dirjen Imigrasi 81,68 84,65 83,99 85.11 85,49 80,45 83,87 85,32 6 Dirjen. Kekayaan Intelektual 75,03 75 74,95 75 75,08 74,86 74,91 74,78 7 Dirjen. Pemasyarakatan 72,26 76,47 79,02 76,6 77,84 72,76 73,82 78,21 8 Dirjen. Peraturan Perundang-Undangan 81,09 83,42 82,23 82,77 83,06 79,49 80,98 80,55 9 Balitbangkumham 84,05 97,62 97,26 97,44 97,44 71,63 97,44 97,44 10 BHPN 76,61 84,78 82,71 83,15 82,76 72,83 81,34 80,65 11 BPSDM 77,37 80,46 80,88 82,54 81,72 73,53 80,15 82,65 Nilai Rata Rata 77,05 81,74 81,15 73,84 81,92 74,45 80,09 82,18 Bobot Penilaian 19,26 10,22 10,14 7,38 8,19 7,45 8,01 8,22 Peringkat Komposit 78,87 Peringkat Komposit 4 (P-4) Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong efektif. Struktur dan proses organisasi yang ada dinilai mampu mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi. Namun struktur dan proses organisasi masih memiliki beberapa kelemahan minor yang dapat segera diatasi segera apabila diadakan perbaikan melalui tindakan rutin yang bersifat marjinal. NILAI EVALUASI KELEMBAGAAN (PILIHAN GANDA) 5
  • 7. 6
  • 8. 7
  • 9. 8
  • 10. 9
  • 11. 10
  • 12. 11
  • 13. 12
  • 14. 13
  • 15. 14
  • 16. 0,694 – 1,389 0,938 – 1,250 1,071 – 1,429 1,25 – 2,500 1,250– 1.667 1,5 - 2 1,339 – 1,786 0,852– 1,136 HASIL PERHITUNGAN PILIHAN GANDA EVALUASI KELEMBAGAAN BHPN 15
  • 17. 0,694 – 1,389 0,938 – 1,250 1,071 – 1,429 1,25 – 2,500 1,250– 1.667 1,5 - 2 1,339 – 1,786 0,852– 1,136 HASIL PERHITUNGAN PILIHAN GANDA EVALUASI KELEMBAGAAN BPSDM 16
  • 18. NO URIAN NILAI EVALUASI KELEMBAGAAN DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI (50%) DIMENSI PROSES ORGANISASI (50%) UNIT KERJA Kompleksitas (50%) Formalisasi (25%) Sentralisasi (25%) Keselarasan (20%) Tata Kelola & Kepatuhan (20%) Perbaikan & Pening. Proses (20%) Tehnologi Informasi (20%) Manajemen Resiko (20%) 1 Sekretariat Jenderal 78,01 79,81 80,83 80,97 80,52 76,7 79,92 82,27 2 Inspektorat Jenderal 77,78 80,77 80,07 81,25 81,32 75,96 79,81 81,54 3 Dirjen. Administrasi Hukum Umum 62,25 71,81 66,31 65,85 69,39 63,84 65,03 75,71 4 Dirjen. Hal Azasi Manusia 81,42 84,36 84,4 86,64 86,45 76,94 83,76 84,83 5 Dirjen Imigrasi 81,68 84,65 83,99 85.11 85,49 80,45 83,87 85,32 6 Dirjen. Kekayaan Intelektual 75,03 75 74,95 75 75,08 74,86 74,91 74,78 7 Dirjen. Pemasyarakatan 72,26 76,47 79,02 76,6 77,84 72,76 73,82 78,21 8 Dirjen. Peraturan Perundang-Undangan 81,09 83,42 82,23 82,77 83,06 79,49 80,98 80,55 9 Balitbangkumham 84,05 97,62 97,26 97,44 97,44 71,63 97,44 97,44 10 BHPN 76,61 84,78 82,71 83,15 82,76 72,83 81,34 80,65 11 BPSDM 77,37 80,46 80,88 82,54 81,72 73,53 80,15 82,65 Nilai Rata Rata 77,05 81,74 81,15 73,84 81,92 74,45 80,09 82,18 Bobot Penilaian 19,26 10,22 10,14 7,38 8,19 7,45 8,01 8,22 Peringkat Komposit 78,87 Peringkat Komposit 4 (P-4) Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong efektif. Struktur dan proses organisasi yang ada dinilai mampu mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi. Namun struktur dan proses organisasi masih memiliki beberapa kelemahan minor yang dapat segera diatasi segera apabila diadakan perbaikan melalui tindakan rutin yang bersifat marjinal. NILAI EVALUASI KELEMBAGAAN (PILIHAN GANDA) 17
  • 19. ANALISA DIMENSI STRUKTUR : KOMPLEKSITAS KOMPLEKSITAS PERTANYAAN S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 TERENDAH Dirjen. AHU 75 75,11 50,89 74,11 58,93 75 57,14 52,68 74,11 53,57 52,68 52,68 74,11 57,14 75 57,14 50,89 55,36 Dirjen Pemasyarakatan 76,92 72,44 69,23 75 79,49 79,49 79,49 66,67 71,15 69,23 67,31 65,38 75 76,28 70,51 69,87 60,9 70,51 TERTINGGI BalitbangKumHAM 96,15 47,44 92,31 97,44 96,79 97,44 97,44 97,44 96,79 97,44 97,44 33,33 30,77 96,15 93,59 96,15 51,28 97,44 Dirjen Imigrasi 87,77 76,6 73,94 80,32 83,51 84,57 83,51 84,04 84,57 80,85 81,91 77,66 80,7 80,32 80,32 82,45 79,79 81,38 AHU & Pemasyarakatan S3 : Desain organisasi cenderung kompleks S3 : Organisasi pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bersifat kompleks karena pembentukan organisasi sudah didasarkan pada departemenisasi dan spesialisasi S5: Masih terdapat pekerjaan yang sifatnya umum atau bahkan tidak terdapat dalam desain organisasi Ditjen AHU S7 : Terdapat tugas-tugas tambahan yang sebelumnya bukan merupakan kewenangan Ditjen AHU S8 : Masih terdapat tumpang tindih hubungan kelembagaan UPT BHP dengan Sekretariat Jenderal dan Ditjen AHU S8 : Organisasi UPT Pemasyarakatan perlu dilakukan penataan karena terdapat beberapa fungsi yang belum terakomodir sesuai dengan peraturan perundang-undangan S10 -12 : UPT BHP hanya terdapat pada 5 wilayah, tidak mencerminkan kebutuhan di 33 Provinsi S10 - 12 : Jumlah UPT PAS belum sesuai dengan kebutuhan karena masih terdapat kota/kabupaten yang belum memiliki UPT PAS S14 : Terdapat tugas tambahan baru di Dit Perdata yang belum terakomodir dalam struktur organisasi S16 : Ditjen AHU memerlukan adanya tambahan 6 Direktorat untuk mengakomodir beban kerja yang ada, namun saat ini hanya 5 Direktorat S16 : Jumlah jabatan saat ini belum sesuai dengan kebutuhan yang ada, masih terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan penempatan SDM pada satu bidang S17 : Masih perlu dipetakan lebih mendalam terkait kebutuhan dan formasi jabatan fungsional sesuai kebutuhan pekerjaan S17 : Pemasyarakatan masih membutuhkan JFT yang dapat mengakomodir fungsi pembinaan dan pelayanan S18: Terdapat penempatan jabatan fungsional yang masih belum ideal dan perlu penyesuaian BalitbangKumHAM S2 : Tugas dan fungsi 4 struktur organisasi (eselon II) mempunyai tusi yang sama melaksanakan penelitian dan pengembangan, yang membedakan adalah substansi dari penelitian, sesuai dengan kebutuhan 11 unit eselon I. S12 : Balitbang Hukum dan HAM tidak mempunyai UPT di wilayah, hanya sampai di level instansi vertikal (Kanwil). S13 : - S14 : Terbentuknya BRIN menyebabkan kegiatan penelitian dan pengembangan pada instansi Litbang Kementerian maupun LPNK tidak dapat lagi dilakukan, perlu adanya pembentukan organisasi dan atau pengembangan tugas dan fungsi baru yang disertai dengan perubahan nomenklatur terhadap organisasi eksisting. Pasca beralihnya kegiatan penelitian dan pengembangan secara efektif ke BRIN, nomenklatur Balitbang Hukum dan HAM menjadi tidak relevan lagi. 18
  • 20. 1 Desain organisasi yang ada saat ini sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan • Perpres 68/2019, Perpres 32/2021 • PermenkumHAM 41/2021 2 Terdapat indikasi bahwa desain organisasi yang ada bersifat kompleks. 3 Terdapat indikasi bahwa desain organisasi yang ada bersifat sederhana. 4 Tingkatan unit organisasi yang ada saat ini sudah sesuai tugas dan fungsinya dari tingkatan unit organisasi paling atas sampai tingkatan unit organisasi paling bawah 5 Terdapat indikasi adanya tingkatan unit organisasi yang ada tugas dan fungsinya sudah bersifat khusus. 6 Terdapat indikasi adanya tingkatan unit organisasi yang ada tugas dan fungsinya bersifat spesifik. 7 Penataan unit kerja telah ditetapkan sesuai dengan substansi pewadahan dan/atau perumpunan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan 8 Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang ada saat ini sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 9 Instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang dibentuk dinilai secara sinergis mendukung tercapainya tujuan organisasi. 10 Jumlah instansi vertikal atau Kantor regional atau UPT yang dibentuk menunjukan indikasi telah sesuai kebutuhan. • Perpres 68/2019, Perpres 32/2021 • PermenkumHAM 41/2021 • ABK 11 Jumlah instansi vertikal atau kantor regional atau UPT yang dibentuk menunjukan indikasi telah mencukupi kebutuhan minimum yang diperlukan. 12 Jumlah UPT yang dibentuk menunjukkan indikasi sesuai kebutuhan. 13 UPT yang dibentuk dinilai secara sinergis mendukung tercapainya tujuan pembentukan organisasi 14 Nomenklatur unit organisasi yang ada saat ini sudah sesuai dengan tugas dan fungsinya. 15 Jenjang jabatan yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan. • ABK • Anjab 16 Jumlah jabatan pada setiap tingkatan sudah sesuai dengan kebutuhan. 17 Jabatan-jabatan fungsional sudah memenuhi kebutuhan. 18 Penempatan jabatan-jabatan fungsional mendukung efisiensi dan efektivitas tugas dan fungsi unit operasional. 19
  • 21. ANALISA DIMENSI STRUKTUR : FORMALISASI FORMALISASI PERTANYAAN S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 TERENDAH Dirjen. AHU 57,14 75 75,89 76,79 65,18 75,89 76,79 Dirjen Kekayaan Interlektual 75 75 75 75 75 75 75 TERTINGGI BalitbangKumHAM 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 98,72 BPHN 76,09 82,61 83,7 88,04 86,96 85,87 90,22 AHU & Kekayaan Intelektual S19: Masih terdapat pekerjaan yang belum diatur secara jelas dalam peraturan tentang ORTA. Tugas dan fungsi unit organisasi yang ada saat ini belum dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam peraturan tentang organisasi dan tata kerja, karena masih terdapat tugas dan fungsi yang diemban unit organisasi Ditjen Ahu yang belum masuk dalam Orta Ditjen Ahu. S19: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S23: Terdapat banyak tugas dan fungsi yang sifatnya tidak terdapat dalam struktur organisasi. S25: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) BalitbangKumHAM & BPHN S19: Berdasarkan UU Kementerian Negara, unsur dalam kementerian terdiri dari pelaksana Tugas Utama Kementerian (Direktorat jenderal) dan unsur pendukung (Badan/Pusat). namun melihat kondisi keberadaan BPHN yang melaksanakan Tugas utama Menteri yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan ham menjadi tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hal yang sama juga berlaku terhadap Peraturan Presiden No. 68 Tahun 2019. Untuk Unit Eselon II sudah sebagaimana dijelaskan dalam permenkumham no.41/2021, namun untuk kelompok kerja (Permenkumham No.42/2021) sebagai imbas dari penyetaraan belum diuraikan secara jelas batasn tusi yang harus dikerjakan, dan untuk nomenklatur Koordinator / Subkoordinator belum sesuai dengan kelompok kerja. misal di Pusdok ada Kelompok Kerja Layanan dokumen dan publikasi hukum, akan tetapi Tusi publikasi sendiri masih menempel pada Kelompok Kerja Jaringan Informasi Hukum. S25: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) 20
  • 22. 19 Tugas dan fungsi unit organisasi yang ada saat ini sudah dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam peraturan tentang organisasi dan tata kerja • Perpres 68/2019, Perpres 32/2021 • PermenkumHAM 41/2021 • Renstra Kementerian / Dirjen / Irjen / Sekjen / Badan 20 Mekanisme pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan setiap unit kerja dari manajemen tertinggi sampai manajemen menengah ke bawah telah dituangkan secara jelas dalam prosedur formal yang berkekuatan hukum di dalam organisasi • Peraturan Menteri /Dirjen/Irjen/Sekjen/Badan ttg Bisnis Proses /SOP 21 Mekanisme hubungan antar unit organisasi yang ada saat ini sudah dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi dalam peraturan tentang organisasi dan tata kerja. • Peraturan tentang hubungan kerja antar unit organisasi 22 Rencana strategis dituangkan secara jelas di dalam keputusan resmi organisasi. • Keputusan tentang Renstra 23 Kebijakan-kebijakan organisasi selalu dituangkan secara jelas dan tegas di dalam keputusan resmi organisasi. • Perpres 68/2019, Perpres 32/2021 • PermenkumHAM 41/2021 24 Seluruh proses kerja telah dituangkan secara sistematis di dalam peraturan tentang standar operasional prosedur • Peraturan Menteri /Dirjen/Irjen/Sekjen/Badan ttg Bisnis Proses /SOP 25 Standarisasi pelayanan publik telah diformalkan • Peraturan Menteri /Dirjen/Irjen/Sekjen/Badan ttg Standar Pelayanan Publik 21
  • 23. ANALISA DIMENSI STRUKTUR : SENTRALISASI SENTRALISASI PERTANYAAN S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32 S33 S34 S35 S36 TERENDAH Dirjen. AHU 58,93 74,11 75 75,89 51,79 75 58.04 57,14 75 53,57 75 Dirjen Kekayaan Interlektual 75 75 74,44 74,44 75,56 75 74,44 75,56 75 75 75 TERTINGGI BalitbangKumHAM 97,44 97,44 96,15 97,44 96,79 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 Drijen HAM 83,62 84,48 83,62 85,34 84,48 82,76 83,62 86,21 85,34 84,48 84,48 AHU & Kekayaan Intelektual S26: Masih banyak pekerjaan tambahan yang di luar dari rencana awal organisasi. Kewenangan pengambilan keputusan yang ada saat ini masih ada yang belum dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi, karena adanya penambahan tugas baru ke dalam organisasi Ditjen AHU. Terdapat tugas dan fungsi yang kewenangannya belum diatur. S30: Pekerjaan yang sifatnya lintas sektoral, proseduralnya belum terakomodir dengan baik. Prosedur Kerjasama antar sektoral atau lintas bidang belum terakomodir dengan baik. Masih ada beberapa permasalahn lintas bidang yang belum dituangkan dalam Keputusan instansi, perlu MoU dan PKS dengan instansi terkait. S32 – S33: Terdapat banyak kebijakan di level teknis yang juga membutuhkan keputusan pimpinan utama. Dalam beberapa hal teknis masih perlu diputuskan oleh pimpinan utama disesuaikan dengan level urgensinya mengingat Ditjen AHU mengampu layanan yang cukup strategis. Terdapat banyak kebijakan di level teknis yang juga membutuhkan keputusan pimpinan madya. S35: Masih terdapat kebijakan di instansi pusat yang tidak dapat didelegasikan. Pendelegasian kewenangan membuat keputusan-keputusan belum semuanya diberikan oleh pimpinan instansi kepada pimpinan unit organisasi tingkat menengah, karena ada beberapa kewenangan membuat keputusan yang tidak dapat didelegasikan. S29: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S30: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) BalitbangKumHAM & HAM S 31: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S31: Permasalahan lintas bidang atau sektoral tidak hanya terjadi di tingkat pusat tetapi dapat juga terjadi di daerah (provinsi,kabupaten, kota), sehingga penanganannya tidak harus diselesaikan di tingkat pusat. lintas sektoral di tingkat daerah juga dapat ditangani oleh organisasi pemerintah daerah (dinas-dinas) ataupun kantor wilayah dari instansi vertikal. 22
  • 24. 26 Kewenangan pengambilan keputusan yang ada saat ini telah dirumuskan secara jelas sesuai dengan strategi organisasi • Keputusan menteri pendelegasaian kewenangan 27 Setiap tingkatan manajemen dapat mengambil keputusan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki 28 Tidak terdapat indikasi bahwa tingkatan manajemen yang lebih tinggi mengambil alih keputusan dari kewenangan manajemen yang lebih rendah (di bawahnya) • Contoh kasus “jika ada” 29 Tidak terdapat indikasi bahwa tingkatan manajemen yang lebih rendah dapat mengambil keputusan melebihi kewenangannya 30 Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau sektoral telah dituangkan dalam Keputusan instansi pemerintah guna mencapai kinerja instansi induk • Peraturan menteri 31 Permasalahan yang bersifat lintas bidang atau sektoral harus diputuskan oleh manajemen tertinggi dari instansi induk 32 Pimpinan utama instansi hanya membuat keputusan-keputusan yang bersifat strategis dan kebijakan • Contoh kasus “jika ada” 33 Pimpinan madya pada tingkat manajemen menengah mempunyai wewenang untuk membuat keputusan- keputusan taktis dan manajerial. 34 Pimpinan pratama pada unit operasional mempunyai wewenang untuk membuat keputusan-keputusan teknis operasional 35 Pendelegasian kewenangan membuat keputusan-keputusan telah diberikan oleh pimpinan instansi kepada pimpinan unit organisasi tingkat menengah. • Keputusan menteri pendelegasaian kewenangan 36 Pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat teknis dan operasional telah diberikan kepada pimpinan unit organisasi tingkat menengah ke pimpinan organisasi tingkat bawah 23
  • 25. SUSUNAN ORGANISASI Unsur Pimpinan Menteri Unsur Pembantu Pemimpin Sekjen 7 Biro 4 Bagian 3 Subbag Tatausaha Unsur Pelaksana Dirjen (AO & ABK) Sekretariat Dirjen 4 Bagian 3 Subag 5 Direktorat 5 Subdirektorat/JF 2 Seksi / KJF Unsur Pengawas Irjen Sekretariat Irjen 4 Bagian 2 Subbag/KJF 5 Inspektorat KJF Auditor 1 Subbag TU Unsur Pendukung Badan Analisis Organisasi & Analisis Beban Kerja 3 Bidang 3 Subbid / KJF 1 Bagian TU 3 Subbag / KJF SUSUNAN ORGANISASI KEMENTERIAN K.II 24
  • 26. DIMENSI JENIS PERTANYAAN KETERANGAN PILIHAN GANDA ISIAN : dibuktikan dengan dokumen tertulis, rekaman peristiwa/kejadian, dan dokumentasi lain yang relevan. STRUKTUR ORGANISASI Kompleksitas (18) (1) DO sesuai perUU, (2) Indikasi DO Kompleks (3) Indikasi DO Sederhana (4) Tusi sesuai tingkatan UO (5) tusi UO khusus (6) tusi UO spesifik (7) UK sesuai urusan pemerintahan (8) - (14) UPT (15) - (18) Jabatan. Kompleksitas : mengakomodir differensiasi tusi (1) Kondisi Umum SO, (2) Keterkaitan dan Singkronisasi SO dengan Visi, Misi dan Strategi Organisasi (3) Efektifitas SO dalam mendukung implementasi dan program organisasi (4) SO menyesuaikan kebutuhan dinamis internal jangka pendek dan menengah (5) Keterkaitan SO dengan aspek pokok proses organsiasi (6) SO menyesuaikan kebutuhan dinamis eksternal jangka pendek dan menengah • Perpres 68/2019, Perpres 32/2021 • PermenkumHAM 41/2021 • Analisa Jabatan / Peta Jabatan • Rencana Strategis Kementerian, Dirjen, Sekjen, Irjen, Badan • Evaluasi SAKIP • Stakholder Meeting / Sejenisnya • Reformasi Birokrasi Formalisasi (7) (1) Tusi dirumuskan sesuai strategi organisasi (2) Mekanisme Tusi & kewenangan dituangkan dalam prosedur formal (3) Mekanisme hubungan unit organisasi sesuai strategi organisasi (4) Renstra keputusan resmi organisasi (5) kebijakan organisasi selalu dituangkan dalam keputusan resmi (6) Seluruh proses kerja dituangkan dalam peratuan SOP (SPP diformalkan) Formalisasi : Standarisasi aturan, kebijakan, strategi, prosedur, pola koordinasi dan komunikasi dan aspek lainnya dalam organisasi Sentralisasi (11) (1) kewenangan pengambilan keputusan sesuai strategi organisasi (2) keputusan sesuai tingkatan manajemen (3) tidak ada indikasi pengambilan kewenangan dari bawahan (4) tidak ada indikasi bawahan melebihi kewnang (5) permasalahan lintas dituangkan dalam keputusan instansi (6) 5 diputuskan manajemen lebih tinggi (7) pimpinan utama hanya keputusan strategis (8) kewenangan pimpinan madya keputusan taktis dan mgjrial (9) kewenangan pimp pratama keputusan teknis operasional (10) pendelegasian kewenangan membuat keputusan (11) Pendelegasian pelaksanaan tusi teknis dan oprasional Sentralisasi : Kewenangan dan tanggung jawab untuk mengambil dan menjalankan keputusan/kebijakan JENIS PERTANYAAN (PILIHAN GANDA & ISIAN) 29
  • 27. TUGAS FUNGSI SUSUNAN ORGANISASI Direktorat Jenderal Imigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang keimigrasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. perumusan kebijakan di bidang pelayanan dan fasilitas keimigrasian, penegakan hukum dan keamanan keimigrasian, kerja sama keimigrasian, perlintasan negara, dan teknologi informasi keimigrasian; Sekretariat pelaksanaan kebijakan di bidang……. Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang Direktorat Izin Tinggal Keimigrasian* pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kebijakan di bidang Direktorat Intelijen Keimigrasian* pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Imigrasi Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian* pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Kerjsama Keimigrasian Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN UNIT KERJA DIRJEN. IMIGRASI 25
  • 28. 26
  • 29. PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN UNIT KERJA 27
  • 30. Manfaat ABK Kelembagaan • Penataan Struktur Organisasi • Menyusun Standar BK unit • Penilaian Prestasi Kerja • Sarana Peningkatan Kinerja Tatalaksana • Penyempurnaan system dan prosedur kerja Kepegawaian • Rencana Kebutuhan Pegawai • Mutasi dan Promosi Pegawai • Pengembangan Pegawai (Diklat, dll) • Reward and punishment 28
  • 31. ANALISA DIMENSI PROSES: KESELARASAN KESELARASAN PERTANYAAN S37 S38 S39 S40 S41 S42 S43 S44 TERENDAH Dirjen. AHU 61,61 75 75 75 54,46 75 53,57 57,14 Dirjen Kekayaan Interlektual 75 75 75 75 75 75 75 75 TERTINGGI BalitbangKumHAM 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 Drijen HAM 88,79 87,07 87,07 86,21 86,21 86,21 84,48 87,07 AHU & Kekayaan Intelektual S37: Masih terdapat pekerjaan yang masih kurang selaras dengan visi misi organisasi dalam dokumen perencanaan. Terdapat pekerjaan yang belum terakomodir dalam visi dan misi organisasi. S37: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S41: Masih terdapat proses kerja antar unit yang belum didokumentasikan. Keterkaitan proses kerja antar unit kerja yang terkait di dalam organisasi belum semuanya dipetakan/didokumentasikan dengan baik, sehingga perlu adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antar unit kerja di lingkungan Ditjen Ahu. S43-44: Masih belum terdapat prosedur/SOP yang jelas terkait lintas bidang atau sektoral. Keterkaitan proses kerja lintas bidang atau sektoral belum semuanya dipetakan secara jelas, karena ada beberapa proses kerja lintas bidang yang masih tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Masih perlu peningkatan koordinasi. BalitbangKumHAM & HAM S37: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S43: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) 30
  • 32. 37 Seluruh sasaran strategis organisasi, dari tingkatan manajemen tertinggi sampai menengah ke bawah mempunyai keterkaitan dengan visi dan misi organisasi Cascade Manajemen kinerja / Renstra 38 Setiap proses kerja yang telah dituangkan dalam Proses Bisnis standar operasional prosedur memiliki keterkaitan yang jelas dengan pencapaian sasaran strategis organisasi Bispro 39 Setiap proses kerja yang telah dituangkan dalam Proses Bisnis dan standar operasional prosedur memiliki keterkaitan yang jelas dengan jabatan-jabatan yang ada di dalam struktur organisasi Kualitas Bispro dan SOP 40 Proses kerja utama pada tingkat organisasi yang lebih rendah selalu mengacu pada proses kerja pada tinggatan manajemen yang lebih tinggi; dengan kata lain proses kerja utama pada organisasi yang lebih rendah merupakan penjabaran dari proses kerja tingkatan organisasi di atasnya (keterkaitan proses kerja secara vertikal) Cascade Manajemen kinerja / Renstra 41 Keterkaitan proses kerja antar unit kerja yang terkait di dalam organisasi telah dipetakan/ didokumentasikan dengan baik Peta relasi 42 Koordinasi antar unit kerja selalu selalu dilakukann dengan baik di dalam setiap pelaksanaan tugas yang melibatkan unit kerja lain di dalam organisasi Contoh koordinasi antar unit / Implemetasi bispro/sop 43 Keterkaitan proses kerja lintas bidang atau sektoral telah dipetakan secara jelas Bispro / SOP 44 Koordinasi kerja antar organisasi lintas bidang atau sektoral yang terkait telah terlaksana dengan baik Pelaksanaan Bispro /SOP 31
  • 33. ANALISA DIMENSI PROSES : TATA KELOLA & KEPATUHAN TATA KELOLA & KEPATUHAN PERTANYAAN S45 S46 S47 S48 S49 S50 S51 TERENDAH Dirjen. AHU 75 54,46 75 75 76,79 75 54,46 Dirjen Kekayaan Interlektual 75 75 75 75 75 75 75,56 TERTINGGI BalitbangKumHAM 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 Drijen HAM 88,79 87.07 87,07 86,21 87,93 83,62 84,48 AHU & Kekayaan Intelektual S46: Masih terdapat pekerjaan-pekerjaan yang belum terpetakan dengan baik. Seluruh kepentingan strategis pemangku kepentingan organisasi, mulai dari tingkat manajemen tertinggi sampai tingkat manajemen menengah ke bawah masih belum semua terpetakan dengan baik, sehingga perlu koordinasi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan. S46: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey). S51: Masih banyak membutuhkan pekerjaan yang sifatnya antar unit atau lintas sektoral. Masih perlu bimbingan, supervisi dan arahan untuk pelaksanan pekerjaan. Aparat pelaksana proses kerja belum sepenuhnya dapat melaksanakan tugas secara mandiri sesuai dengan kewenangan tugas pokok dan fungsinya masing-masing, karena ada bebrapa pekerjaan yang sifatnya lintas sektoral atau bidang yang membutuhkan koordinasi. BalitbangKumHAM & HAM S51: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S51: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) 32
  • 34. 45 Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) organisasi dari tingkatan manajemen tertinggi sampai tingkatan menengah ke bawah telah sesuai dengan peraturan perundangan • Perpres 68/2019, Perpres 32/2021 • PermenkumHAM 41/2021 46 Seluruh kepentingan strategis pemangku kepentingan organisasi, mulai dari tingkat manajemen tertinggi sampai tingkat manajemen menengah ke bawah telah dipetakan dengan baik • Stakeholders meeting / Dokumen 47 Setiap proses kerja yang terkait dengan kebutuhan informasi publik dan tidak bersifat rahasia telah dijalankan secara transparan (transparansi) • Pengelola Informasi dan Dokumentasi 48 Setiap tahapan pekerjaan yang terdapat di dalam proses kerja padaa tingkatan manajemen tertinggi sampai manajemen menengah ke bawah telah memiliki kesesuaian dan kejelasan fungsi, struktur, dan penanggung jawab pekerjaan (akuntabilitas) • PermenkumHAM 41/2021 49 Setiap proses kerja telah memiliki sistem dan mekanisme pertanggungjawaban (termasuk pelaporan) yang jelas (tanggung jawab) • Kualitas SOP 50 Tidak terdapat indikasi intervensi yang signifikan di dalam setiap pelaksanaan proses kerja dalam organisasi, baik pada tingkatan manajemen tertinggi sampai dengan manajemen menengah ke bawah. • Implementasi SOP 51 Aparat pelaksana proses kerja dapat melaksanakan tugas secara mandiri sesuai dengan kewenangan tugas pokok dan fungsinya masing-masing 33
  • 35. ANALISA DIMENSI PROSES : PERBAIKAN & PENINGKATAN PROSES PERBAIKAN & PENINGKATAN PROSES PERTANYAAN S52 S53 S54 S55 TERENDAH Dirjen. AHU 75 51,79 75 53,57 Balitbangkumham 97.44 55,13 97,44 36,54 TERTINGGI Dirjen Imigrasi 82,98 78,72 87,23 72,87 Drijen PP 82,05 80,13 82.09 73,08 AHU & Balitbangkumham S52: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S53: Setiap satu tahun sekali harus di lakukan evaluasi sesuai dengan pengembangan layanan. Standar operasional prosedur sebagian besar sudah kurang relevan, karena dinamisnya pelayanan Ditjen Ahu, sehingga perlu dilakukan pembaruan secara berkala mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat. S53: SOP di lingkungan balitbang hukum dan HAM selalu dilakukan evaluasi setiap triwulan dan disesuaikan dengan perubahan kebijakan pemerintah, peningkatan kualitas kinerja berbasis IT S55: Banyak pekerjaan Ditjen AHU yang bersifat strategis dan insidentil. Organisasi Ditjen Ahu lebih berorientasi pada hal-hal yang bersifat strategis, karena layanan Ditjen Ahu sangat dinamis mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat dan program pemerintah dalam memajukan perekonomian Indonesia. S55: SOP dilakukan evaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dalam rangka peningkatan kinerja dengan membangun SOP berbasis IT serta disesuaikan dengan perubahan kebijakan pemerintah. Imigrasi & PP S54: Perlu dibuktikan dengan instrumen/indikator. S54: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S55: Berorientasi strategis dengan penyesuaian regulasi di bidang kewarganegaraan khsusunua untuk Anak berkewarganegaraan ganda terbatas. Pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kesisteman ditujukan untuk mendukung pelaksanaan tugas keimigrasian yang bersifat strategis dan cenderung dinamis dari waktu ke waktu, sehingga tidak berorientasi terhadap hal-hal yang bersifat rutinitas. Rutinitas kegiatan perlu dilaksanakan, tetapi jika ada yg berdampak pada gangguan stabilitas negara yg terkait Keimigrasian maka perlu lebih diberi perhatian dlm penangan kasus tersebut sesuai dgn tugas dan fungsi karena modus operandi tindak pidana akan selalu berubah sesuai perkembangan zaman. S55: Dalam pemenuhan target organisasi dibutuhkan strategi yang matang sehingga realisasi anggaran dan output dapat tercapai. Dalam menyusun Rperpres dan Rpermenkumham juga seharusnya berorientasi pada hal-hal yang bersifat strategis guna mendukung instansi. Organisasi selalu melihat dan memperhatikan perkembangan kebutuhan sehingga organisasi dapat secara cepat menyesuaikan. 34
  • 36. 52 Standar operasional prosedur selalu diperbarui secara periodik Perbaikan SOP / RB 53 Standar operasional prosedur sebagian besar (lebih dari 50%) dinilai masih relevan dan telah dibuat lebih dari 5 (lima) tahun Implementasi SOP 54 Organisasi selalu melakukan pengembangan terhadap sistem proses kerja Perbaikan SOP 55 Terdapat indikasi bahwa organisasi lebih berorientasi pada hal-hal yang bersifat rutinitas dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat strategis Implentasi SOP 35
  • 37. ANALISA DIMENSI PROSES : MANAJEMEN RISIKO MANAJEMEN RISIKO PERTANYAAN S56 S57 S58 S59 S60 S61 TERENDAH Dirjen KI 75 75 74,44 75 75 75 Dirjen AHU 75,89 74,11 55,36 56,25 75 53,57 TERTINGGI Balitbangkumham 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 Dirjen Imigrasi 84,57 82,98 84,57 83,51 83,51 84,04 Kekayaan Intelektual & AHU S58: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S58-59: Masih terdapat risiko-risiko utama organisasi yang perlu diidentifikasi dengan baik sesuai dengan perkembangan organisasi, sehingga Ditjen Ahu benar-benar mampu mengendalikan risiko-risiko tersebut. S61: Organisasi masih belum memiliki sistem monitoring dan evaluasi risiko yang memadai, sehingga perlu dilakukan peningkatan. Balitbangkumham & Imigrasi S57 - 58: Perlu adanya evaluasi secara berkala keterkaitan dengan penyesuaian SOP-nya. Masih kurang diberikan atensi karena terkadang terfokus kepada kebijakan teknis dan strategis. Masih belum terpetakan dan teratasi dengan maksimal. S61: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) 36
  • 38. 56 Manajemen risiko organisasi telah diperkenalkan di dalam organisasi Peraturan menteri 57 Organisasi telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang memadai 58 Risiko-risiko utama organisasi telah diidentifikasi dengan baik Implentasi / Dokumen 59 Risiko-risiko utama organisasi yang telah diidentifikasi sudah diukur (peluang terjadinya maupun dampaknya) dengan metode yang memadai. 60 Organisasi sudah melaksanakan kebijakan manajemen risiko 61 Organisasi telah memiliki sistem monitoring risiko yang memadai 37
  • 39. ANALISA DIMENSI PROSES : TEKNOLOGI INFORMASI TEKNOLOGI INFORMASI PERTANYAAN S62 S63 S64 S65 S66 TERENDAH Dirjen. AHU 74,11 75,89 76,79 75,89 75,89 Dirjen Pemasyarakatan 72,44 78,21 81,41 79,49 79,49 TERTINGGI Balitbangkumham 97,44 97,44 97,44 97,44 97,44 Drjen Imigrasi 83,51 85,11 86,7 85,64 85,64 AHU & Pemasyarakatan S62: Pelaksanaan kegiatan banyak yang lebih bersifat rutinitas atau bisnis as usual. Perlu pemenuhan kebutuhan TI. S62: Kegiatan organisasi berfokus pada hal2 rutin. Tusi lebih banyak mengerjakan hal-hal yang bersifat rutinitas. Sulit untuk mengembangkan hal-hal yang bersifat strategis karena kurangnya SDM dan dukungan anggaran. Organisasi Ditjen PAS masih berorientasi pada pelaksanaan Tusi yang bersifat rutinitas. S64: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S64: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) Balitbangkumham & Imigrasi S62: (Tidak ada pernyataan kualitatif di hasil survey) S62: Organisasi seringkali bekerja berdasarkan kebiasaanatau rutinitas bukan dari strategis. 38
  • 40. 39 62 Tidak terdapat indikasi bahwa organisasi lebih berorientasi pada hal-hal yang bersifat rutinitas dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat strategis Implentasi strategi/proses/kegiatan 63 Organisasi telah memiliki kebijakan IT (e government) yang memadai Kebijakan pengelololan IT 64 Sebagian besar proses kerja telah memanfaatkan teknologi informasi secara memadai Pemanfaatan TI 65 Sebagian besar proses kerja dilaksanakan menggunakan sistim App 66 Seluruh informasi publik terkait dengan keberadaan dan tupoksi organisasi telah dipublikasikan secara periodik di dalam website organisasi. Implentasi PID
  • 41. DIMENSI JENIS PERTANYAAN KETERANGAN Pilihan Ganda ISIAN dibuktikan dengan dokumen tertulis, rekaman peristiwa/kejadian, dan dokumentasi lain yang relevan. PROSES ORGANISASI Keselarasan (Alignment)(8) (1) sasaran strategis org terkait dengan visi misi (2) proses kerja dituangkan ke Bispro dan SOP (3) no2 sesuai dengan jabatan SO (4) proses kerja utama lebih rendah mengacu yang lebih tinggi (5) keterkaitan proses kerja antar unit disokumentasikan (6) koordinasi antar unit dengan baik (7) keterkaitan proses kerja lintas jelas (8) koordinasi antara lintas bidang baik Keselarasan (Alignment) (1) Kondisi Umum PO, (2) Keterkaitan dan Singkronisasi PO dengan Visi, Misi dan Strategi Organisasi (3) Efektifitas PO dalam mendukung implementasi dan program organisasi (4) PO menyesuaikan kebutuhan dinamis internal jangka pendek dan menengah (5) Keterkaitan PO dengan aspek pokok proses organsiasi (6) PO menyesuaikan kebutuhan dinamis eksternal jangka pendek dan menengah • Perpres 68/2019, Perpres 32/2021 • PermenkumHAM 41/2021 • Analisa Jabatan / Peta Jabatan • Rencana Strategis Kementerian, Dirjen, Sekjen, Irjen, Badan • Evaluasi SAKIP • Stakholder Meeting / Sejenisnya • Reformasi Birokrasi • Bisnis Proses /SOP • Pengelola Informasi dan Dokumentasi • Kebijakan Manajemen Resiko Governance dan Complince (7) (1) SOTK sesuai PerUU (2) Kepentingan strategis stakholders terpetakan dengan baik (3) Proses kerja kebutuhan informasi publik transparan (4) setiap tahapan pekerjaan sesuai kejelasan fungsi, sttuktur dan ttgjwb (5) setiap proses kerja memiliki sistem dan mekanisme perttjwb (6) Tidak ada indikasi intervensi proses kerja (7) Aparat proses kerja melaksanakan tugas mandiri sesuai tusi Governance dan Complince Inovasi dan Perbaikan Proses Kerja (4) (1) SOP diperbaharui secara periodik, (2) 50% SOP Relevan lebih 5th (3) Organisasi mengembangkan sistem proses kerja (4) Terdapat indikasi berorientasi rutinitas Inovasi dan Perbaikan Proses Kerja Manajemen Resiko (5) (1) Diperkenalkan Mgt resiko (2) Memiliki kebijakan mgt resiko memadai (3) Resiko utama organisasi telah teridentifikasi (4) 3 sudah diukur peluang dan dampaknya (5) Melaksanakan Mgt resiko Manajemen Resiko Tehnologi Organisasi (6) (1) sistem monitoring resiko (2) tidak terdpat indikasi berorientasi hal bersifat rutinitas (3) Kebijakan Egov (4) Sebagaian besar proses kerja mamanfaatkan TI (5) Proses kerja menggunakan sistem (6) seluruh informasi publik dipublikasikan secara periodik dalam web Tehnologi Organisasi JENIS PERTANYAAN (PILIHAN GANDA & ISIAN) 40
  • 42. 41 EFEKTIFITAS ORGANISASI Visi & Misi Peta Strategy / Bispro L0 RPJMD / Renstra Bisnis Proses Level 1 Penataan Organisasi Penataan SDM Bisnis Proses Level 2 + n SOP SOP