Teks tersebut membahas mengenai prediksi soal UN Kimia tahun 2018 paket 1. Berisi pembahasan 16 soal beserta jawabannya yang mencakup materi atom, senyawa, reaksi kimia, dan sifat-sifat unsur serta senyawa.
2. 1. Jawaban: B
Pembahasan:
Model atom Thomson terkenal dengan
bentuk roti kismis). Pada percobaan,
ada pelat logam dihubungkan dengan
sumber listrik dimasukkan dengan
tabung. Pelat bertindak sebagai katoda
dan anoda (-) dengan diberi celah
tekanan sangat rendah sumber listrik
dinyalakan. Hasilnya terpancar sinar yg
bersal dari katoda maka disebut de-
ngan sinar katoda. Sinar katoda tidak
berwarna hanya ketika menabrak par-
tikel dapat memendarkan cahaya. Sifat
sinar katoda:
bergerak merambat lurus
memiliki massa
jika diberi medan magnet dapat
dibelokkan oleh medan magnet
dibelokkan oleh medan listrik
menuju kutub positif
bermuatan negatif
Oleh Thomson, sinar katoda ini dina-
makan elektron, tapi Thomson belum
bisa menghitung besar muatan elek-
tron. Ilmuwan yang pertama kali dapat
menghitung besar muatan suatu elek-
tron adalah Milikan.
2. Jawaban: C
Pembahasan:
Massa atom relatif suatu unsur meru-
pakan perbandingan antara massa
rata-rata 1 unsur dengan 1/12 massa 1
atom C-12.
r
-23
-1
r
-23
massa rata-rata atom Q
A Q =
1
× massa 1 atom C-12
12
2,654 × 10
A Q= gram mol
1
× 1,993 × 10
12
3. Jawaban: B
Pembahasan:
Notasi unsur dirumuskan sebagai :
zXA
dengan:
Z: nomor atom (jumlah proton)
A: nomor massa (jumlah proton +
neutron)
Unsur A
p = 13
n = 14
z = p = 13
A = p + n = 13 + 14 = 27
Notasi unsur: 13A27
Unsur B
p = 17
n = 18
z = p = 17
A = p + n = 17 + 18 = 35
Notasi unsur: 17A35
4. Jawaban: B
Pembahasan:
Afinitas elektron: besarnya energi yang
dilepaskan oleh suatu atom ketika me-
nangkap elektron (membentuk ion
negatif). Unsur yang memiliki afinitas
elektron bertanda negatif mempunyai
kecenderungan lebih besar dalam
membentuk ion negatif.
Berdasarkan keterangan di atas, unsur
yang mempunyai afinitas elektron
negatif adalah Y, bersifat:
lebih mudah menangkap elektron
lebih stabil membentuk Y-
lebih bersifat nonlogam
5. Jawaban: C
Pembahasan:
Cara mudah untuk menentukan suatu
senyawa memenuhi kaidah oktet atau
biner adalah dengan menghafal nomor
atom gas mulia berikut:
2, 10, 18, 36, 54, 86
Misal senyawa KL2, nomor atom unsur
K kita kurangi dengan nomor gas mulia
di bawahnya sehingga hasilnya positif.
Sedangkan nomor atom unsur L kita
kurangi dengan nomor gas mulia di
atasnya sehingga hasilnya negatif. Ha-
sil negatif ini kemudian kita beri harga
www.pakgurufisika.com
3. mutlak sehingga menghasilkan nilai
positif.
6K: 6 – 2 = 4
8L: |8- | = 2
Selanjutnya nilai tersebut kita jumlah-
kan sesuai jumlah unsur. Jika hasilnya
8, maka memenuhi aturan oktet.
KL2: 4 + 2 x 2 = 8 (oktet)
Senyawa lain:
6K: 6 – 2 = 4
17Q: | 7- 8| = 1
KQ4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet)
8L: 8 – 2 = 6
17Q: | 7- 8| = 1
Q2L: 2 x 1 + 6 = 8 (oktet)
15M: 15 – 10 = 5
17Q: | 7- 8| = 1
MQ5: 5 + 5 x 1 = 10 (bukan oktet)
6K: 6 – 2 = 4
8L: |8- | = 2
KL: 4 + 2 = 6 (bukan oktet)
15M:15 – 10 = 5
17Q: | 7- 8|=1
MQ3: 5+3x1=8 (oktet)
6K: 6 – 2 = 4
9R: |9- | = 1
KR4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet)
6K: 6 – 2 = 4
17Q: | 7- 8| = 1
KQ4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet)
Jadi pasangan yang tidak memenuhi
aturan oktet adalah MQ5 dan KL.
6. Jawaban: C
Pembahasan:
ion Kovalen
polar
Kov.
Non
polar
Titik leleh > 8000
C < 8000
C < 8000
C
Dalam air larut larut Tak
larut
Padatan isolator isolator isolator
Lelehan konduktor isolator isolator
larutan konduktor konduktor isolator
Berdasarkan tabel di atas, dapat disim-
pulkan bahwa zat V berikatan logam
karena titik lelehnya di atas 8000
C,
tidak larut dalam air, dan bersifat kon-
duktor pada semua fase.
Sedangkan zat X berikatan kovalen
nonpolar karena titik lelehnya kurang
dari 8000
C, tidak larut dalam air, dan
bersifat isolator pada semua fase.
7. Jawaban: B
Pembahasan:
Elektron terluar dari unsur S dan O
adalah:
16S: 2 8 6
8O: 2 6
Unsur S dan O memiliki jumlah elek-
tron terluar yang sama, yaitu 6. Berarti
membutuhkan 2 elektron lagi agar ter-
penuhi aturan oktet. Oleh karena itu, 2
elektron S melakukan kerjasama
(kovalen) dengan 2 elektron O. dengan
kerjasama ini elektron terluar S men-
jadi 8, demikian juga dengan elektron
terluar dari O sebelah kanan.
Sementara itu, untuk mengikat O se-
belah kiri, unsur S hanya memberikan
2 elektronnya tanpa menarik elektron
dari O (kovalen koordinasi). Hal ini
karena elektron valensi S sudah me-
menuhi kaidah oktet.
8. Jawaban: B
Pembahasan:
Elektron valensi (elektron terluar) dari
unsur D dan E adalah :
D= [He] 2s2
2p5
[7 elektron valensi]
E= [Ne] 3s2
3p3
[5 elektron valensi]
Agar terpenuhi kaidah oktet (jumlah
valensi 8), maka unsur D membutuh-
kan 1 elektron dari. Sedangkan unsur E
membutuhkan 3 elektron dari D se-
hingga terbentuk ikatan ED3.
Ternyata senyawa ED3 tidak terdapat
pada opsi jawaban. Berarti terbentuk-
nya ikatan tidak berdasarkan kaidah
oktet, tetapi kesimetrisan bentuk mo-
lekul. Agar terbentuk molekul yang
simetris, maka kelima elektron valensi
E berikatan denan elektron D mem-
www.pakgurufisika.com
4. bentuk molekul ED5. Karena semua
elektron valensi dari unsur E berikatan
maka tidak terdapat elektron bebas
sehingga mempunyai tipe molekul AX5
dengan bentuk molekul segitiga bipira-
mida atau trigonal bipiramida.
Jadi, rumus kimia dari kedua unsur
tersebut ED5 dengan bentuk molekul
bipiramida trigonal.
9. Jawaban: C
Pembahasan:
1) MnO4
-
MnO4
2-
+7 -8=-1 +6 -8=-2 (reduksi)
2) SO2 SO3
+4 -4=-1 +6 -6=0 (oksidasi)
3) C2H4 C2H6
-4 +4=0 +6 -6=0 (reduksi)
-2 -3
4) FeO Fe2O3
+2 -2=0 +6 -6=0 (oksidasi)
+2 +3
5) Cl2 +2e 2Cl-
0 -1 (reduksi)
Jadi kelompok persamaan reaksi yang
mengalami reduksi ditunjukkan oleh
nomor 1, 3, dan 5
10. Jawaban: D
Pembahasan:
Sn + HNO3 SnO2 + NO2 +H2O
0 +1 +5 -6 +4 -4 +4 -4
Sn mengalami oksidasi menjadi SnO2
sehingga Sn disebut reduktor, sedang-
kan SnO2 disebut hasil oksidasi.
Sementara itu, HNO3 mengalami re-
duksi menjadi NO2 sehingga HNO3
bertindak sebagai oksidator dan NO2
adalah hasil reduksi.
Jadi bilangan oksidasi dari zat oksida-
tor adalah +5 dan hasil reduksinya ada-
lah NO2.
11. Jawaban: D
Pembahasan:
Semua senyawa di atas tersusun dari
unsur logam dan nonlogam. Logam
yang hanya mempunyai satu bilangan
oksidasi (semua logam golongan uta-
ma +Hg, Zn), penamaannya cukup
dengan menyebut nama logam diikuti
nama nonlogam dengan akhiran –ida.
Contoh:
Al(OH)3 : aluminium hidroksida
Hg2Cl2 : raksa klorida
ZnO : seng oksida
Akan tetapi jika unsur logam mem-
punyai lebih dari bilangan oksidasi,
maka nama senyawa diberikan dengan
menyebut nama logam + (huruf roma-
wi biloks logam) + nama nonlogam
dengan akhiran –ida. Contoh:
Cr(OH)3: krom (III) klorida
PbSO4: timbal (III) sulfat
12. Jawaban: D
Pembahasan:
John Dalton (1766-1844) merumuskan
Hukum Kelipatan Perbandingan (Hu-
kum Dalton) sebagai berikut:
“jika dua jenis unsur bergabung mem-
bentuk lebih dari satu macam senya-
wa, maka perbandingan massa unsur
dalam senyawa-senyawa tersebut me-
rupakan bilangan bulat sederhana”
Perhatikan perbandingan persentase
unsur S dan O pada senyawa I dan II
berikut:
Senyawa I = 50 : 50 = 1 : 1
Senyawa II= 40 :40 =1: 3/2
Sehingga perbandingan massa unsur O
dalam senyawa I dan II adalah:
1: 3/2 = 2:3
13. Jawaban: C
Pembahasan:
Joseph Proust merumuskan Hukum
Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
yang berbunyi:
“Perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa adalah tetap”
Berdasarkan hukum tersebut, pada
tabel, reaksi mana penjumlah massa
Pb dan S yang hasilnya sama dengan
www.pakgurufisika.com
5. massa PbS adalah nomor 1 dan 3.
Misal nomor 1:
Pb : S : PbS
10 : 1,6 : 11,6
100 : 16 : 116
25 : 4 : 29
Jadi, jika massa Pb yang digunakan
sebanyak 25 gram, massa S yang diper-
lukan sebanyak 4 gram
14. Jawaban: A
Pembahasan:
Hukum Perbandingan Volume (hukum
Gay Lussac) berbunyi : “Pada suhu dan
tekanan yang sama, perbandingan
volume gas-gas yang bereaksi dan
volume gas-gas hasil reaksi merupakan
bilangan bulat sederhana”
Perbandingan volume tersebut setara
dengan perbandingan koefisien
masing-masing zat. Volume 2L meru-
pakan volume campuran gas propane
dan butena. Misal volume gas propane
adalah x maka volume butena adalah
20-x.
C3H8(g)+5O2(g) 3CO2(g)+4H2O(l)
X 5x 3x 4x
C4H8(g) + 6O2(g) 4CO2(g) + 4H2O(l)
20-x 6(20-x) 4(20-x) 4(20-x)
3x + 4(20-x) = 68
3x + 80 - 4x = 68
80 - 68 = 4x - 3x
x = 12
Volume C3H8 = x = 12 = 20-12 = 8
Jadi, volume gas propane dan butena
dalam campuran berturut-turut adalah
8 L dan 12 L.
15. Jawaban: E
Pembahasan:
Senyawa C5H12 adalah pentana dan
isomernya, termasuk dalam golongan
alkane. Alkana rantai lurus mempunyai
titik didih lebih tinggi dibanding alkana
rantai bercabang. Semakin banyak
cabang, maka titik didih makin rendah.
Rumus struktur ketiga senyawa
n-pentana : H3C –CH2 – CH2 – CH2 –
CH3
2- metil butane: H3C – CH – CH2 – CH3
CH3
CH3
2,2 – dimetilpropana: H3C – C – CH3
CH3
Berdasarkan rumus struktur di atas da-
pat disimpulkan bahwa:
Senyawa P adalah 2,2-dimetilpro-
pana karena cabangnya paling ba-
nyak sehingga titik didihnya paling
rendah
Senyawa Q adalah 2-metilbutana
karena cabangnya lebih sedikit
sehingga titik diidhnya lebih tinggi
Senyawa R adalah n-pentana kare-
na rantainya lurus tak bercabang
sehingga titik didihnya paling
tinggi.
Jadi senyawa yang tepat adalah P, Q,
dan R.
16. Jawaban: E
Pembahasan:
Bahan bakar mobil adalah bensin.
Bensin tersusun dari hidrokarbon
rantai lurus mulai dari C7 (heptana)
sampai C11. (nomor 1 salah karena
C3 dan C4 berwujud gas)
Bahan bakar pesawat jet adalah
avtur (aviation turbine). Bahan ba-
kar jet merupakan campuran dari
beberapa senyawa hidrokarbon
yang berbeda. Kisaran jumlah atom
C adalah 8 – 16 (jenis kerosin) dan
5 – 15 (jenis nafta). (salah)
Bahan bakar industri yang umum-
nya menggunakan mesin diesel
adalah solar. Solar memiliki kisaran
jumlah atom C antara 16 – 20.
(benar)
Pengerasan jalan biasanya menggu-
nakan aspal. Aspal merupakan frak-
si minyak bumi yang paling akhir
www.pakgurufisika.com
6. (residu) dengan jumlah atom C di
atas 20. (benar)
Jadi, pasangan data yang berhubungan
dengan tepat adalah nomor 3 dan 4.
17. Jawaban: D
Pembahasan:
Dampak yang ditimbulkan oleh polu-
tan udara:
Oksida nitrogen (NOx): Polutan ini
dapat menyebabkan penyakit paru-
paru, gejala pernapasan, serta in-
feksi pernapasan.
Oksida belerang (SOx): Jika oksida
belerang bereaksi dengan oksida
nitrogen dan uap air maka dapat
membentuk hujan asam.
Karbon monoksida (CO): Gas CO
sangat reaktif terhadap haemoglo-
bin sehingga dapat mengurangi
kandungan O2 dalam darah. Akibat-
nya kepala terasa pusing dan dapat
menimbulkan keracunan.
Karbon dioksida (CO2): Gas ini di
udara dapat melapisi bumi yang
seolah-olah bertindak sebagai kaca
(efek rumah kaca). Akibatnya di
udara di permukaan bumi menjadi
panas (global warming).
Jadi, pasangan yang berhubungan de-
ngan tepat antara polutan dan akibat
yang ditimbulkannya adalah nomor 2
dan 4.
18. Jawaban: B
Pembahasan:
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
melepaskan, membebaskan, menge-
luarkan, memberikan, atau menghasil-
kan panas dari sistem ke lingkungan.
Kebalikan dari reaksi ini adalah reaksi
endoterm.
pembakaran sampah menghasilkan
panas eksoterm
es mencair karena menyerap panas
endoterm
memasak air membutuhkan panas
api kompor endoterm
pembuatan garam dari air laut
membutuhkan panas sinar mataha-
ri endoterm
respirasi menghasilkan panas atau
kalor atau energi eksoterm.
Jadi, pasangan peristiwa yang terma-
suk reaksi eksoterm adalah nomor 1
dan 5.
19. Jawaban: E
Pembahasan:
Energi ikat adalah energi yang diperlu-
kan untuk memutuskan ikatan antar
atom dalam suatu molekul.
ΔHr = energi ruas kiri – energi ruas
kanan
= (4C– H + C ≡ C + C – C + 2H – H) –
(8C–H + 2C – C)
= –4C – H + C ≡ C – C – C + 2H–H
= –4 × 413 + 839 – 348 + 2×436
= –1652 + 839 – 348 + 872
= –289
Jadi, Nilai ∆H untuk reaksi tersebut
adalah –289 kJ.mol−
.
20. Jawaban: C
Pembahasan:
Jika volume sistem diperkecil, maka
reaksi akan bergeser ke ruas yang
mempunyai jumlah koefisien kecil.
Karena jumlah koefisien ruas kanan le-
bih kecil, maka reaksi akan bergeser ke
kanan sehingga:
spesi ruas kiri (Cu2+
dan NH3) ber-
kurang
spesi ruas kanan, [Cu(NH3)4]2+
, ber-
tambah sehingga warnanya yang
semula biru muda menjadi semakin
pudar.
Sedangkanharga Kcadalah perbanding-
an konsentrasi hasil reaksi terhadap
konsentrasi pereaksi pangkat koefisien
www.pakgurufisika.com
7. masing-masing.
[ u NH ]
[ u ][NH ]
Karena harga Kc berbanding lurus de-
ngan konsentrasi ruas kanan dan ber-
banding terbalik dengan konsentrasi
ruas kiri, maka ketika konsentrasi ruas
kanan bertambah dan konsentrasi ruas
kiri berkurang, harga Kc akan bertam-
bah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah
Cu2+
berkurang, Kc bertambah, warna
[Cu(NH3)4]2+
pudar (C).
21. Jawaban: C
Pembahasan:
Reaksi yang terjadi adalah sebagai ber-
ikut:
A2 + B2 ⇌ 2AB
mula-mula : 0,50 0,50 -
reaksi : 0,15 0,15 0,3
setimbang : 0,35 0,35 0,3
Tekanan parsial tiap zat dapat ditentu-
kan berdasarkan perbandingan kon-
sentrasi masing-masing.
0,35 + 0,35 +0,3 = 1
2
2
2
2
2
A total
A
B total
B
B
0,35
P = × P
1
0,35
P = × 10 atm = 3,5 atm
1
0,35
P = × P
1
0,35
P = × 10 atm = 3,5 atm
1
0,3
P = × 10 atm = 3 atm
1
Jadi, nilai konstanta kesetimbangan te-
kanan (Kp) adalah:
2 2
2
AB
p
A B
2
p
P
K =
P .P
3
K = = 0,73
3,5.3,5
Jadi, nilai Kp untuk reaksi tersebut ada-
lah 0,7.
22. Jawaban: C
Pembahasan:
NH3(g) + BF3(g → NH3BF3(g)
Atom N mempunyai 5 elektron valensi,
3 di antaranya digunakan untuk ber-
ikatan dengan atom H sehingga tersisa
2 elektron. Kelebihan elektron ini
digunakan untuk mengikat BF3.
NH3 bertindak sebagai basa karena
menyumbangkan elektron, sedangkan
BF3 bertindak sebagai asam.
Jadi, urutan yang sesuai dengan kon-
sep asam-basa Arrhenius, Bronsted-
Lowry, dan Lewis adalah nomor 2, 3,
dan 1.
23. Jawaban: E
Pembahasan:
Larutan X
metil merah : x ≥ 6,
metil jingga : x ≥ ,
metil ungu : x ≥ 5,
lakmus : x ≥ 8,
kisaran pH : 8,3 – 14
Larutan Y
metil merah : y ≤ ,
metil jingga : , ≤ y ≤ ,
metil ungu : y ≤ ,8
lakmus : y ≤ ,7
kisaran pH : 3,2 – 4,2
Jadi, perkiraan pH untuk larutan X dan
Y adalah 8,3 – 14,0 dan 3,2 – 4,2.
24. Jawaban: C
Pembahasan:
Misalkan indeks (1) mewakili Ba(OH)2
dan indeks (2) mewakili CH3COOH.
V1 = 30 mL
n1 = 2 [jumlah ion OH−
]
www.pakgurufisika.com
8. Mr1 = 56 + 2(16 + 1) = 90
M2 = 0,15 M
V2 = (39,8 + 40 + 40,2)/3 = 40 mL
n2 = 1 [jumlah ion H+
]
Pada titrasi asam dan basa berlaku hu-
bungan:
M1 V1 n1 = M2 V2 n2
M1 x 30 x 2 = 0,15 x 40 xxn 1
60M1 = 6
M1 = 0,1
Nah, sekarang kita tentukan massa
Ba(OH)2 dengan memanfaatkan rumus
molaritas.
gr
r
,
gr
9
gr , 7
Jadi, massa Ba(OH)2 yang bereaksi ada-
lah 0,27 gram.
25. Jawaban: D
Pembahasan:
Reaksi hidrolisis yang menghasilkan ga-
ram bersifat asam ditandai dengan ter-
bentuknya ion H+
seperti pada reaksi
nomor 3 dan 4. Adapun reaksi nomor
1, 2, dan 5 menghasilkan garam bersi-
fat basa karena terbentuk ion OH-
.
26. Jawaban: B
Pembahasan:
Campuran di atas terdiri dari asam ku-
at H2SO4 dan basa lemah larutan
NH3 atau NH4OH.
mol H2SO4 = 100 mL × 0,1 M
= 10 mmol
mol NH4OH = 100 mL × 0,2 M
= 20 mmol
Reaksi yang terjadi pada campuran di
atas adalah sebagai berikut:
Karena kedua reaktan habis bereaksi
maka terjadi hidrolisis garam. Molari-
tas garam (NH4)2SO4 yang terhidrolisis
adalah:
-1
total
mol 10
g = ×n = x2 = 10
V 200
pH hidrolisis garam yang berasal dari
basa lemah dan asam kuat dirumuskan
sebagai:
+ w
b
-14
+ -1
-5
+ -10 -5
K
H
pH = 5
= . g
K
10
H = ×10
10
H = 10 =10
Nilai pH di atas sama dengan 5 + log 1
karena log 1 = 0. Jadi, campuran yang
terbentuk adalah 5 + log 1.
27. Jawaban: D
Pembahasan:
Molaritas AgNO3 dalam campuran
adalah:
3
total
-3
3
V
AgNO = × M
V
100
AgNO = × 0,01M = 5×10 M
100+100
Demikian juga molaritas H2SO4 dalam
campuran:
3
2 4
100
H SO = × 0,01M = 5×10 M
100+100
sehingga [SO4
−
] = 5 × 10−
M
Reaksi yang terjadi pada campuran ter-
sebut adalah:
2AgNO3 + H2SO4 → Ag2SO4 + 2HNO3
Ag2SO4 yang terbentuk mempunyai
harga Ksp = 3,2 × 10−5
.
Sedangkan Qc adalah hasil perkalian
konsentrasi ion pembentuk Ag2SO4
pangkat koefisien masing-masing.
Ag2SO4 → Ag+
+ SO4
−
Qc = [Ag+
]2
[SO4
−
]
= (5 × 10−
)2
5 × 10−
= 125 × 10−9
= 1,25 × 10−7
www.pakgurufisika.com
9. Jadi, hubungan antara Ksp da-n Qc dari
Ag2SO4 adalah: Ksp > Qc
Karena harga Ksp lebih besar dari Qc
maka Ag2SO4 larut (belum terbentuk
endapan).
28. Jawaban: E
Pembahasan:
Koloid emulsi adalah jenis koloid de-
ngan fase terdispersi cair. Koloid emul-
si terdiri dari:
Emulsi padat (gel) keju, jelly
Emulsi cair susu, mayonnaise
Emulsi gas (aerosol cair) kabut,
awan
Jadi, zat yang apabila dicampur akan
menghasilkan koloid emulsi adalah air
dan susu.
29. Jawaban: B/D
Pembahasan:
Berdasarkan fase terdispersinya, kolo-
id dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sol,
emulsi, dan buih.
Sol (fase terdispersi padat)
Sol padat (padat dalam padat): pa-
duan logam, kaca berwarna, intan.
Sol cair (padat dalam cair): cat, tin-
ta, tepung dalam air, tanah liat,
kanji.
Sol gas atau aerosol padat (padat
dalam gas): debu di udara, asap.
Emulsi (fase terdispersi cair)
Emulsi padat atau gel (cair dalam
padat): keju, mentega, agar-agar,
jelly
Emulsi cair (cair dalam cair): susu,
mayonaise, krim tangan
Emulsi gas atau aerosol cair (cair
dalam gas): kabut, awan, hairspray,
obat nyamuk semprot
Buih (fase terdispersi gas)
Buih padat (gas dalam padat): batu
apung, karet busa, marshmallow
(manisan kenyal), styrofoam,
Buih cair (gas dalam cair): busa
sabun
Jadi, pasangan koloid yang memiliki
fasa terdispersi sama adalah nomor 1,
2, dan 5.
30. Jawaban: D
Pembahasan:
Pasangan daya yang tepat sebagai
berikut:
No Peristiwa
sehari-hari
Sifat koloid
1. Proses cuci
darah
dialisis
2. Kabut di
pegunungan
Efek tyndall
3. Pembentukan
delta di muara
sungai
koagulasi
4. Pemutihan
gula
adsorpsi
5. Obat diare adsorbsi
31. Jawaban: C
Pembahasan:
Ilustrasi komposisi larutan di atas me-
nunjukkan bahwa larutan A mem-
punyai jumlah zat terlarut lebih sedikit
dibandingkan dengan larutan B. Berarti
konsentrasi larutan A lebih rendah da-
ripada konsentrasi larutan B.
konsentrasi A < konsentrasi B
Dalam kimia, konsentrasi bisa diwa-
kili oleh jumlah mol (n), molalitas
(m), molaritas (M), normalitas (N),
atau fraksi mol zat terlarut (xz). Te-
kanan osmotik dirumuskan sebagai:
π MRTi
π ~ M
Karena MA < MB maka πA < πA
www.pakgurufisika.com
10. (salah)
Kenaikan titik didih dirumuskan
sebagai:
∆tb = Kb m i
∆tb ~ m
Karena mA < mB, maka kenaikan ti-
tik didih larutan A lebih rendah da-
ripada larutan B sehingga
tbA < tbB (Salah)
Penurunan titik beku dirumuskan
sebagai:
∆tf = Kf m i
∆tf ~ m
Karena mA < mB maka penurunan
titik didih larutan A lebih rendah
daripada larutan B sehingga:
tfA > tfB (Benar)
Catatan: penurunan titik beku ting-
gi berarti titik bekunya rendah.
32. Jawaban: C
Pembahasan:
Kita tinjau dulu kenaikan titik didih un-
tuk larutan nonelektrolit (i = 1).
∆t = Kb m i
,8 − Kb x 1 x 1
Kb = 1,80
Selanjutnya kita gunakan harga Kb di
atas pada larutan elektrolit terner. La-
rutan elektrolit terner adalah larutan
yang dapat terion menjadi tiga partikel
(n = 3).
∆tb = Kb m i
,68 − ,8 ∙ ∙ i
4,68 = 1,80i
i = 2,6
i adalah faktor an’t Hoff yang diru-
muskan sebagai:
i = 1 + (n − α
dengan n adalah jumlah partikel dan α
adalah derajat ionisasi. Sehingga di-
peroleh:
,6 − α
,6 α
,6 α
α ,8
Jadi, derajat ionisasi larutan elektrolit
terner tersebut adalah 0,8.
33. Jawaban: E
Pembahasan:
Diagram sel dapat berlangsung bila
memenuhi ketentuan berikut ini:
Berdasarkan ketentuan di atas, kita
urutkan harga E0
di atas dari kecil ke
besar.
Al3+
aq e → Al s E0
− ,66 volt
Zn2+
aq e → Zn s E0
− ,7 volt
Cr3+
aq e → r s E0
− ,7 volt
Ag+
(aq) + e → Ag s E0
= +0,80 volt
Agar lebih mudah, kita urutkan secara
mendatar.
Jadi, yang berlangsung spontan adalah:
Zn/Zn2+
//Ag+
/Ag
34. Jawaban: A
Pembahasan:
Reaksi yang terjadi di katoda bergan-
tung pada fase zat dan jenis kation.
Reaksi (1) dan (2) berfase larutan (me-
ngandung air) dan kation merupakan
logam golongan IA sehingga terjadi
reduksi air.
Reaksi (1) dan (2):
2H2O e → OH−
+ H2
Sedangkan reaksi (3) dan (4) berfase
leburan sehingga di katoda terjadi re-
duksi kation (apapun jenis logamnya).
Reaksi (3): Ca2+
e → a
Reaksi (4): Cu2+
e → u
Jadi, reaksi yang sama terjadi di katoda
terdapat pada reaksi nomor 1 dan 2.
35. Jawaban: B
Pembahasan:
Pirit (FeS2) mengandung unsur besi
(Fe) dan belerang (S). [benar]
www.pakgurufisika.com
11. Bauksit (Al2O3.xH2O) mengandung
unsur aluminium (Al). [salah]
Kriolit (Na3AlF6) mengandung unsur
natrium (Na), aluminium (Al), dan
fluorin (F). [benar]
Kalkopirit (CuFeS2) mengandung
unsur tembaga (Cu), besi (Fe), dan
belerang (S).
Hematit (Fe2O3) mengandung unsur
besi (Fe). [salah]
Jadi, pasangan data yang tepat antara
mineral dan unsurnya adalah nomor 1
dan 3.
36. Jawaban: A
Pembahasan:
Reaksi di atas adalah reaksi elektrolisis
lelehan NaCl di mana pada katoda di-
hasilkan endapan logam natrium. Re-
aksi tersebut dikenal dengan nama Sel
Downs. Kegunaan natrium di antara-
nya digunakan sebagai lampu pene-
rangan. Dalam hal ini, cairan natrium
dicampurkan dengan gas neon dan
argon.
Adapun nama proses yang lain adalah
sebagai berikut:
Wohler adalah proses pembuatan
urea dan fosfor sebagai bahan baku
pupuk.
Tanur tinggi adalah proses pem-
buatan besi.
Frasch adalah proses pembuatan
belerang sebagai bahan asam
sulfat.
Hall Heroult adalah proses alumi-
nium.
37. Jawaban: B
Pembahasan:
Senyawa karbon dengan rumus mole-
kul C4H8O atau CnH2nO termasuk golo-
ngan alkanal (aldehid) atau alkanon
(keton). Berdasarkan nama IUPAC yang
disebutkan pada tabel di atas, kita da-
pat dengan mudah menentukan golo-
ngannya sebagai berikut:
butanol golongan alkanol
2-metilpropanalgolongan alkanal
2-metilpropanolgolongan alkanol
metil etil eter golongan eter
asam butanoat golongan asam
alkanoat
Jadi, nama IUPAC dan rumus struktur
dari C4H8O adalah 2-metilpropanol
38. Jawaban: C
Pembahasan:
Nama untuk senyawa (1) adalah:
1-metil-2-nitrobenzena
o-metilnitrobenzena
2-nitrotoluena
o-nitrotoluena
Sedangkan nama untuk senyawa (2)
adalah:
1-metil-2,4,6-trinitrobenzena
2,4,6-trinitrotoluena (TNT)
Jadi, sesuai dengan opsi jawaban yang
ada, nama untuk kedua struktur ter-
sebut berturut-turut adalah o-nitro-
toluena dan 2,4,6 trinitrotoluena.
39. Jawaban: A
Pembahasan:
Senyawa karbon C2H4O termasuk golo-
ngan aldehid dan keton (CnH2nO). Re-
aksi identifikasi di atas bertujuan untuk
www.pakgurufisika.com
12. membuktikan apakah senyawa terse-
but termasuk aldehid atau keton.
Berikut ini keterangan tentang aldehid
dan keton.
Aldehid dapat dioksidasi (direaksi-
kan dengan KMnO4) menghasilkan
asam karboksilat sedangkan keton
tidak dapat dioksidasi.
Aldehid dengan pereaksi Tollens
menghasilkan endapan cermin pe-
rak sedangkan keton tidak.
Berdasarkan hasil reaksi identifikasi di
atas, dapat disimpulkan bahwa senya-
wa karbon tersebut adalah aldehid,
tepatnya asetal dehida atau etanal.
Gugus fungsi aldehid ditunjukkan oleh
opsi A. Adapun opsi B adalah gugus
alkohol, opsi C adalah gugus eter, opsi
D adalah gugus asam karboksilat, dan
opsi E adalah gugus keton. Jadi, gugus
fungsi aldehid adalah opsi (A).
40. Jawaban: C
Pembahasan:
Karena monomernya berbeda, maka
polimer yang terbentuk pasti tidak
berawalan poli, seperti polivinilklorida
(PVC), politetrafluor-oetena (teflon),
polietena (plastik). [opsi A, B, dan D
salah]. Sedangkan protein terbentuk
monomer yang berbeda, tetapi kedua-
nya merupakan asam amino. Ciri asam
amino adalah terdapat atom C yang
mengikat 4 gugus yang berbeda, yaitu
gugus amina −NH2), gugus karboksil
− OOH , atom hidrogen H , dan
gugus samping (R). Gugus samping
inilah yang membedakan asam amino
yang satu dengan lainnya.
Berdasarkan keterangan di atas, kedua
monomer tersebut bukanlah mono-
mer dari protein. [opsi E salah]
Monomer pertama adalah asam hek-
sana-dioat (asam adipat). Sedangkan
monomer kedua adalah 1.6-diamino-
heksana. Kedua monomer tersebut
berpolimerisasi secara kondensasi
membentuk nilon. Jadi, polimer yang
dihasilkan oleh kedua monomer ter-
sebut adalah nilon.
www.pakgurufisika.com