SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
PEMBAHASAN PREDIKSI UN
KIMIA SMA 2018
PAKET 1
Oleh:
PAKGURUFISIKA
www.pakgurufisika.com
1. Jawaban: B
Pembahasan:
Model atom Thomson terkenal dengan
bentuk roti kismis). Pada percobaan,
ada pelat logam dihubungkan dengan
sumber listrik dimasukkan dengan
tabung. Pelat bertindak sebagai katoda
dan anoda (-) dengan diberi celah
tekanan sangat rendah sumber listrik
dinyalakan. Hasilnya terpancar sinar yg
bersal dari katoda maka disebut de-
ngan sinar katoda. Sinar katoda tidak
berwarna hanya ketika menabrak par-
tikel dapat memendarkan cahaya. Sifat
sinar katoda:
 bergerak merambat lurus
 memiliki massa
 jika diberi medan magnet dapat
dibelokkan oleh medan magnet
 dibelokkan oleh medan listrik
menuju kutub positif
 bermuatan negatif
Oleh Thomson, sinar katoda ini dina-
makan elektron, tapi Thomson belum
bisa menghitung besar muatan elek-
tron. Ilmuwan yang pertama kali dapat
menghitung besar muatan suatu elek-
tron adalah Milikan.
2. Jawaban: C
Pembahasan:
Massa atom relatif suatu unsur meru-
pakan perbandingan antara massa
rata-rata 1 unsur dengan 1/12 massa 1
atom C-12.
r
-23
-1
r
-23
massa rata-rata atom Q
A Q =
1
× massa 1 atom C-12
12
2,654 × 10
A Q= gram mol
1
× 1,993 × 10
12
3. Jawaban: B
Pembahasan:
Notasi unsur dirumuskan sebagai :
zXA
dengan:
Z: nomor atom (jumlah proton)
A: nomor massa (jumlah proton +
neutron)
 Unsur A
p = 13
n = 14
z = p = 13
A = p + n = 13 + 14 = 27
Notasi unsur: 13A27
 Unsur B
p = 17
n = 18
z = p = 17
A = p + n = 17 + 18 = 35
Notasi unsur: 17A35
4. Jawaban: B
Pembahasan:
Afinitas elektron: besarnya energi yang
dilepaskan oleh suatu atom ketika me-
nangkap elektron (membentuk ion
negatif). Unsur yang memiliki afinitas
elektron bertanda negatif mempunyai
kecenderungan lebih besar dalam
membentuk ion negatif.
Berdasarkan keterangan di atas, unsur
yang mempunyai afinitas elektron
negatif adalah Y, bersifat:
 lebih mudah menangkap elektron
 lebih stabil membentuk Y-
 lebih bersifat nonlogam
5. Jawaban: C
Pembahasan:
Cara mudah untuk menentukan suatu
senyawa memenuhi kaidah oktet atau
biner adalah dengan menghafal nomor
atom gas mulia berikut:
2, 10, 18, 36, 54, 86
Misal senyawa KL2, nomor atom unsur
K kita kurangi dengan nomor gas mulia
di bawahnya sehingga hasilnya positif.
Sedangkan nomor atom unsur L kita
kurangi dengan nomor gas mulia di
atasnya sehingga hasilnya negatif. Ha-
sil negatif ini kemudian kita beri harga
www.pakgurufisika.com
mutlak sehingga menghasilkan nilai
positif.
6K: 6 – 2 = 4
8L: |8- | = 2
Selanjutnya nilai tersebut kita jumlah-
kan sesuai jumlah unsur. Jika hasilnya
8, maka memenuhi aturan oktet.
KL2: 4 + 2 x 2 = 8 (oktet)
Senyawa lain:
6K: 6 – 2 = 4
17Q: | 7- 8| = 1
KQ4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet)
8L: 8 – 2 = 6
17Q: | 7- 8| = 1
Q2L: 2 x 1 + 6 = 8 (oktet)
15M: 15 – 10 = 5
17Q: | 7- 8| = 1
MQ5: 5 + 5 x 1 = 10 (bukan oktet)
6K: 6 – 2 = 4
8L: |8- | = 2
KL: 4 + 2 = 6 (bukan oktet)
15M:15 – 10 = 5
17Q: | 7- 8|=1
MQ3: 5+3x1=8 (oktet)
6K: 6 – 2 = 4
9R: |9- | = 1
KR4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet)
6K: 6 – 2 = 4
17Q: | 7- 8| = 1
KQ4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet)
Jadi pasangan yang tidak memenuhi
aturan oktet adalah MQ5 dan KL.
6. Jawaban: C
Pembahasan:
ion Kovalen
polar
Kov.
Non
polar
Titik leleh > 8000
C < 8000
C < 8000
C
Dalam air larut larut Tak
larut
Padatan isolator isolator isolator
Lelehan konduktor isolator isolator
larutan konduktor konduktor isolator
Berdasarkan tabel di atas, dapat disim-
pulkan bahwa zat V berikatan logam
karena titik lelehnya di atas 8000
C,
tidak larut dalam air, dan bersifat kon-
duktor pada semua fase.
Sedangkan zat X berikatan kovalen
nonpolar karena titik lelehnya kurang
dari 8000
C, tidak larut dalam air, dan
bersifat isolator pada semua fase.
7. Jawaban: B
Pembahasan:
Elektron terluar dari unsur S dan O
adalah:
16S: 2 8 6
8O: 2 6
Unsur S dan O memiliki jumlah elek-
tron terluar yang sama, yaitu 6. Berarti
membutuhkan 2 elektron lagi agar ter-
penuhi aturan oktet. Oleh karena itu, 2
elektron S melakukan kerjasama
(kovalen) dengan 2 elektron O. dengan
kerjasama ini elektron terluar S men-
jadi 8, demikian juga dengan elektron
terluar dari O sebelah kanan.
Sementara itu, untuk mengikat O se-
belah kiri, unsur S hanya memberikan
2 elektronnya tanpa menarik elektron
dari O (kovalen koordinasi). Hal ini
karena elektron valensi S sudah me-
menuhi kaidah oktet.
8. Jawaban: B
Pembahasan:
Elektron valensi (elektron terluar) dari
unsur D dan E adalah :
D= [He] 2s2
2p5
[7 elektron valensi]
E= [Ne] 3s2
3p3
[5 elektron valensi]
Agar terpenuhi kaidah oktet (jumlah
valensi 8), maka unsur D membutuh-
kan 1 elektron dari. Sedangkan unsur E
membutuhkan 3 elektron dari D se-
hingga terbentuk ikatan ED3.
Ternyata senyawa ED3 tidak terdapat
pada opsi jawaban. Berarti terbentuk-
nya ikatan tidak berdasarkan kaidah
oktet, tetapi kesimetrisan bentuk mo-
lekul. Agar terbentuk molekul yang
simetris, maka kelima elektron valensi
E berikatan denan elektron D mem-
www.pakgurufisika.com
bentuk molekul ED5. Karena semua
elektron valensi dari unsur E berikatan
maka tidak terdapat elektron bebas
sehingga mempunyai tipe molekul AX5
dengan bentuk molekul segitiga bipira-
mida atau trigonal bipiramida.
Jadi, rumus kimia dari kedua unsur
tersebut ED5 dengan bentuk molekul
bipiramida trigonal.
9. Jawaban: C
Pembahasan:
1) MnO4
-
 MnO4
2-
+7 -8=-1 +6 -8=-2 (reduksi)
2) SO2  SO3
+4 -4=-1 +6 -6=0 (oksidasi)
3) C2H4  C2H6
-4 +4=0 +6 -6=0 (reduksi)
-2 -3
4) FeO Fe2O3
+2 -2=0 +6 -6=0 (oksidasi)
+2 +3
5) Cl2 +2e  2Cl-
0 -1 (reduksi)
Jadi kelompok persamaan reaksi yang
mengalami reduksi ditunjukkan oleh
nomor 1, 3, dan 5
10. Jawaban: D
Pembahasan:
Sn + HNO3  SnO2 + NO2 +H2O
0 +1 +5 -6 +4 -4 +4 -4
Sn mengalami oksidasi menjadi SnO2
sehingga Sn disebut reduktor, sedang-
kan SnO2 disebut hasil oksidasi.
Sementara itu, HNO3 mengalami re-
duksi menjadi NO2 sehingga HNO3
bertindak sebagai oksidator dan NO2
adalah hasil reduksi.
Jadi bilangan oksidasi dari zat oksida-
tor adalah +5 dan hasil reduksinya ada-
lah NO2.
11. Jawaban: D
Pembahasan:
Semua senyawa di atas tersusun dari
unsur logam dan nonlogam. Logam
yang hanya mempunyai satu bilangan
oksidasi (semua logam golongan uta-
ma +Hg, Zn), penamaannya cukup
dengan menyebut nama logam diikuti
nama nonlogam dengan akhiran –ida.
Contoh:
Al(OH)3 : aluminium hidroksida
Hg2Cl2 : raksa klorida
ZnO : seng oksida
Akan tetapi jika unsur logam mem-
punyai lebih dari bilangan oksidasi,
maka nama senyawa diberikan dengan
menyebut nama logam + (huruf roma-
wi biloks logam) + nama nonlogam
dengan akhiran –ida. Contoh:
Cr(OH)3: krom (III) klorida
PbSO4: timbal (III) sulfat
12. Jawaban: D
Pembahasan:
John Dalton (1766-1844) merumuskan
Hukum Kelipatan Perbandingan (Hu-
kum Dalton) sebagai berikut:
“jika dua jenis unsur bergabung mem-
bentuk lebih dari satu macam senya-
wa, maka perbandingan massa unsur
dalam senyawa-senyawa tersebut me-
rupakan bilangan bulat sederhana”
Perhatikan perbandingan persentase
unsur S dan O pada senyawa I dan II
berikut:
Senyawa I = 50 : 50 = 1 : 1
Senyawa II= 40 :40 =1: 3/2
Sehingga perbandingan massa unsur O
dalam senyawa I dan II adalah:
1: 3/2 = 2:3
13. Jawaban: C
Pembahasan:
Joseph Proust merumuskan Hukum
Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
yang berbunyi:
“Perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa adalah tetap”
Berdasarkan hukum tersebut, pada
tabel, reaksi mana penjumlah massa
Pb dan S yang hasilnya sama dengan
www.pakgurufisika.com
massa PbS adalah nomor 1 dan 3.
Misal nomor 1:
Pb : S : PbS
10 : 1,6 : 11,6
100 : 16 : 116
25 : 4 : 29
Jadi, jika massa Pb yang digunakan
sebanyak 25 gram, massa S yang diper-
lukan sebanyak 4 gram
14. Jawaban: A
Pembahasan:
Hukum Perbandingan Volume (hukum
Gay Lussac) berbunyi : “Pada suhu dan
tekanan yang sama, perbandingan
volume gas-gas yang bereaksi dan
volume gas-gas hasil reaksi merupakan
bilangan bulat sederhana”
Perbandingan volume tersebut setara
dengan perbandingan koefisien
masing-masing zat. Volume 2L meru-
pakan volume campuran gas propane
dan butena. Misal volume gas propane
adalah x maka volume butena adalah
20-x.
C3H8(g)+5O2(g) 3CO2(g)+4H2O(l)
X 5x 3x 4x
C4H8(g) + 6O2(g)  4CO2(g) + 4H2O(l)
20-x 6(20-x) 4(20-x) 4(20-x)
3x + 4(20-x) = 68
3x + 80 - 4x = 68
80 - 68 = 4x - 3x
x = 12
Volume C3H8 = x = 12 = 20-12 = 8
Jadi, volume gas propane dan butena
dalam campuran berturut-turut adalah
8 L dan 12 L.
15. Jawaban: E
Pembahasan:
Senyawa C5H12 adalah pentana dan
isomernya, termasuk dalam golongan
alkane. Alkana rantai lurus mempunyai
titik didih lebih tinggi dibanding alkana
rantai bercabang. Semakin banyak
cabang, maka titik didih makin rendah.
Rumus struktur ketiga senyawa
n-pentana : H3C –CH2 – CH2 – CH2 –
CH3
2- metil butane: H3C – CH – CH2 – CH3
CH3
CH3
2,2 – dimetilpropana: H3C – C – CH3
CH3
Berdasarkan rumus struktur di atas da-
pat disimpulkan bahwa:
 Senyawa P adalah 2,2-dimetilpro-
pana karena cabangnya paling ba-
nyak sehingga titik didihnya paling
rendah
 Senyawa Q adalah 2-metilbutana
karena cabangnya lebih sedikit
sehingga titik diidhnya lebih tinggi
 Senyawa R adalah n-pentana kare-
na rantainya lurus tak bercabang
sehingga titik didihnya paling
tinggi.
Jadi senyawa yang tepat adalah P, Q,
dan R.
16. Jawaban: E
Pembahasan:
 Bahan bakar mobil adalah bensin.
Bensin tersusun dari hidrokarbon
rantai lurus mulai dari C7 (heptana)
sampai C11. (nomor 1 salah karena
C3 dan C4 berwujud gas)
 Bahan bakar pesawat jet adalah
avtur (aviation turbine). Bahan ba-
kar jet merupakan campuran dari
beberapa senyawa hidrokarbon
yang berbeda. Kisaran jumlah atom
C adalah 8 – 16 (jenis kerosin) dan
5 – 15 (jenis nafta). (salah)
 Bahan bakar industri yang umum-
nya menggunakan mesin diesel
adalah solar. Solar memiliki kisaran
jumlah atom C antara 16 – 20.
(benar)
 Pengerasan jalan biasanya menggu-
nakan aspal. Aspal merupakan frak-
si minyak bumi yang paling akhir
www.pakgurufisika.com
(residu) dengan jumlah atom C di
atas 20. (benar)
Jadi, pasangan data yang berhubungan
dengan tepat adalah nomor 3 dan 4.
17. Jawaban: D
Pembahasan:
Dampak yang ditimbulkan oleh polu-
tan udara:
 Oksida nitrogen (NOx): Polutan ini
dapat menyebabkan penyakit paru-
paru, gejala pernapasan, serta in-
feksi pernapasan.
 Oksida belerang (SOx): Jika oksida
belerang bereaksi dengan oksida
nitrogen dan uap air maka dapat
membentuk hujan asam.
 Karbon monoksida (CO): Gas CO
sangat reaktif terhadap haemoglo-
bin sehingga dapat mengurangi
kandungan O2 dalam darah. Akibat-
nya kepala terasa pusing dan dapat
menimbulkan keracunan.
 Karbon dioksida (CO2): Gas ini di
udara dapat melapisi bumi yang
seolah-olah bertindak sebagai kaca
(efek rumah kaca). Akibatnya di
udara di permukaan bumi menjadi
panas (global warming).
Jadi, pasangan yang berhubungan de-
ngan tepat antara polutan dan akibat
yang ditimbulkannya adalah nomor 2
dan 4.
18. Jawaban: B
Pembahasan:
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
melepaskan, membebaskan, menge-
luarkan, memberikan, atau menghasil-
kan panas dari sistem ke lingkungan.
Kebalikan dari reaksi ini adalah reaksi
endoterm.
 pembakaran sampah menghasilkan
panas  eksoterm
 es mencair karena menyerap panas
 endoterm
 memasak air membutuhkan panas
api kompor  endoterm
 pembuatan garam dari air laut
membutuhkan panas sinar mataha-
ri  endoterm
 respirasi menghasilkan panas atau
kalor atau energi  eksoterm.
Jadi, pasangan peristiwa yang terma-
suk reaksi eksoterm adalah nomor 1
dan 5.
19. Jawaban: E
Pembahasan:
Energi ikat adalah energi yang diperlu-
kan untuk memutuskan ikatan antar
atom dalam suatu molekul.
ΔHr = energi ruas kiri – energi ruas
kanan
= (4C– H + C ≡ C + C – C + 2H – H) –
(8C–H + 2C – C)
= –4C – H + C ≡ C – C – C + 2H–H
= –4 × 413 + 839 – 348 + 2×436
= –1652 + 839 – 348 + 872
= –289
Jadi, Nilai ∆H untuk reaksi tersebut
adalah –289 kJ.mol−
.
20. Jawaban: C
Pembahasan:
Jika volume sistem diperkecil, maka
reaksi akan bergeser ke ruas yang
mempunyai jumlah koefisien kecil.
Karena jumlah koefisien ruas kanan le-
bih kecil, maka reaksi akan bergeser ke
kanan sehingga:
 spesi ruas kiri (Cu2+
dan NH3) ber-
kurang
 spesi ruas kanan, [Cu(NH3)4]2+
, ber-
tambah sehingga warnanya yang
semula biru muda menjadi semakin
pudar.
Sedangkanharga Kcadalah perbanding-
an konsentrasi hasil reaksi terhadap
konsentrasi pereaksi pangkat koefisien
www.pakgurufisika.com
masing-masing.
[ u NH ]
[ u ][NH ]
Karena harga Kc berbanding lurus de-
ngan konsentrasi ruas kanan dan ber-
banding terbalik dengan konsentrasi
ruas kiri, maka ketika konsentrasi ruas
kanan bertambah dan konsentrasi ruas
kiri berkurang, harga Kc akan bertam-
bah.
Jadi, pernyataan yang benar adalah
Cu2+
berkurang, Kc bertambah, warna
[Cu(NH3)4]2+
pudar (C).
21. Jawaban: C
Pembahasan:
Reaksi yang terjadi adalah sebagai ber-
ikut:
A2 + B2 ⇌ 2AB
mula-mula : 0,50 0,50 -
reaksi : 0,15 0,15 0,3
setimbang : 0,35 0,35 0,3
Tekanan parsial tiap zat dapat ditentu-
kan berdasarkan perbandingan kon-
sentrasi masing-masing.
0,35 + 0,35 +0,3 = 1
2
2
2
2
2
A total
A
B total
B
B
0,35
P = × P
1
0,35
P = × 10 atm = 3,5 atm
1
0,35
P = × P
1
0,35
P = × 10 atm = 3,5 atm
1
0,3
P = × 10 atm = 3 atm
1
Jadi, nilai konstanta kesetimbangan te-
kanan (Kp) adalah:
2 2
2
AB
p
A B
2
p
P
K =
P .P
3
K = = 0,73
3,5.3,5
Jadi, nilai Kp untuk reaksi tersebut ada-
lah 0,7.
22. Jawaban: C
Pembahasan:
NH3(g) + BF3(g → NH3BF3(g)
Atom N mempunyai 5 elektron valensi,
3 di antaranya digunakan untuk ber-
ikatan dengan atom H sehingga tersisa
2 elektron. Kelebihan elektron ini
digunakan untuk mengikat BF3.
NH3 bertindak sebagai basa karena
menyumbangkan elektron, sedangkan
BF3 bertindak sebagai asam.
Jadi, urutan yang sesuai dengan kon-
sep asam-basa Arrhenius, Bronsted-
Lowry, dan Lewis adalah nomor 2, 3,
dan 1.
23. Jawaban: E
Pembahasan:
Larutan X
metil merah : x ≥ 6,
metil jingga : x ≥ ,
metil ungu : x ≥ 5,
lakmus : x ≥ 8,
kisaran pH : 8,3 – 14
Larutan Y
metil merah : y ≤ ,
metil jingga : , ≤ y ≤ ,
metil ungu : y ≤ ,8
lakmus : y ≤ ,7
kisaran pH : 3,2 – 4,2
Jadi, perkiraan pH untuk larutan X dan
Y adalah 8,3 – 14,0 dan 3,2 – 4,2.
24. Jawaban: C
Pembahasan:
Misalkan indeks (1) mewakili Ba(OH)2
dan indeks (2) mewakili CH3COOH.
V1 = 30 mL
n1 = 2 [jumlah ion OH−
]
www.pakgurufisika.com
Mr1 = 56 + 2(16 + 1) = 90
M2 = 0,15 M
V2 = (39,8 + 40 + 40,2)/3 = 40 mL
n2 = 1 [jumlah ion H+
]
Pada titrasi asam dan basa berlaku hu-
bungan:
M1 V1 n1 = M2 V2 n2
M1 x 30 x 2 = 0,15 x 40 xxn 1
60M1 = 6
M1 = 0,1
Nah, sekarang kita tentukan massa
Ba(OH)2 dengan memanfaatkan rumus
molaritas.
gr
r
,
gr
9
gr , 7
Jadi, massa Ba(OH)2 yang bereaksi ada-
lah 0,27 gram.
25. Jawaban: D
Pembahasan:
Reaksi hidrolisis yang menghasilkan ga-
ram bersifat asam ditandai dengan ter-
bentuknya ion H+
seperti pada reaksi
nomor 3 dan 4. Adapun reaksi nomor
1, 2, dan 5 menghasilkan garam bersi-
fat basa karena terbentuk ion OH-
.
26. Jawaban: B
Pembahasan:
Campuran di atas terdiri dari asam ku-
at H2SO4 dan basa lemah larutan
NH3 atau NH4OH.
mol H2SO4 = 100 mL × 0,1 M
= 10 mmol
mol NH4OH = 100 mL × 0,2 M
= 20 mmol
Reaksi yang terjadi pada campuran di
atas adalah sebagai berikut:
Karena kedua reaktan habis bereaksi
maka terjadi hidrolisis garam. Molari-
tas garam (NH4)2SO4 yang terhidrolisis
adalah:
  -1
total
mol 10
g = ×n = x2 = 10
V 200
pH hidrolisis garam yang berasal dari
basa lemah dan asam kuat dirumuskan
sebagai:
 + w
b
-14
+ -1
-5
+ -10 -5
K
H
pH = 5
= . g
K
10
H = ×10
10
H = 10 =10
 
 
 
 
 
 
Nilai pH di atas sama dengan 5 + log 1
karena log 1 = 0. Jadi, campuran yang
terbentuk adalah 5 + log 1.
27. Jawaban: D
Pembahasan:
Molaritas AgNO3 dalam campuran
adalah:
 
 
3
total
-3
3
V
AgNO = × M
V
100
AgNO = × 0,01M = 5×10 M
100+100
Demikian juga molaritas H2SO4 dalam
campuran:
  3
2 4
100
H SO = × 0,01M = 5×10 M
100+100

sehingga [SO4
−
] = 5 × 10−
M
Reaksi yang terjadi pada campuran ter-
sebut adalah:
2AgNO3 + H2SO4 → Ag2SO4 + 2HNO3
Ag2SO4 yang terbentuk mempunyai
harga Ksp = 3,2 × 10−5
.
Sedangkan Qc adalah hasil perkalian
konsentrasi ion pembentuk Ag2SO4
pangkat koefisien masing-masing.
Ag2SO4 → Ag+
+ SO4
−
Qc = [Ag+
]2
[SO4
−
]
= (5 × 10−
)2
5 × 10−
= 125 × 10−9
= 1,25 × 10−7
www.pakgurufisika.com
Jadi, hubungan antara Ksp da-n Qc dari
Ag2SO4 adalah: Ksp > Qc
Karena harga Ksp lebih besar dari Qc
maka Ag2SO4 larut (belum terbentuk
endapan).
28. Jawaban: E
Pembahasan:
Koloid emulsi adalah jenis koloid de-
ngan fase terdispersi cair. Koloid emul-
si terdiri dari:
 Emulsi padat (gel)  keju, jelly
 Emulsi cair  susu, mayonnaise
 Emulsi gas (aerosol cair)  kabut,
awan
Jadi, zat yang apabila dicampur akan
menghasilkan koloid emulsi adalah air
dan susu.
29. Jawaban: B/D
Pembahasan:
Berdasarkan fase terdispersinya, kolo-
id dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sol,
emulsi, dan buih.
Sol (fase terdispersi padat)
 Sol padat (padat dalam padat): pa-
duan logam, kaca berwarna, intan.
 Sol cair (padat dalam cair): cat, tin-
ta, tepung dalam air, tanah liat,
kanji.
 Sol gas atau aerosol padat (padat
dalam gas): debu di udara, asap.
Emulsi (fase terdispersi cair)
 Emulsi padat atau gel (cair dalam
padat): keju, mentega, agar-agar,
jelly
 Emulsi cair (cair dalam cair): susu,
mayonaise, krim tangan
 Emulsi gas atau aerosol cair (cair
dalam gas): kabut, awan, hairspray,
obat nyamuk semprot
Buih (fase terdispersi gas)
 Buih padat (gas dalam padat): batu
apung, karet busa, marshmallow
(manisan kenyal), styrofoam,
 Buih cair (gas dalam cair): busa
sabun
Jadi, pasangan koloid yang memiliki
fasa terdispersi sama adalah nomor 1,
2, dan 5.
30. Jawaban: D
Pembahasan:
Pasangan daya yang tepat sebagai
berikut:
No Peristiwa
sehari-hari
Sifat koloid
1. Proses cuci
darah
dialisis
2. Kabut di
pegunungan
Efek tyndall
3. Pembentukan
delta di muara
sungai
koagulasi
4. Pemutihan
gula
adsorpsi
5. Obat diare adsorbsi
31. Jawaban: C
Pembahasan:
Ilustrasi komposisi larutan di atas me-
nunjukkan bahwa larutan A mem-
punyai jumlah zat terlarut lebih sedikit
dibandingkan dengan larutan B. Berarti
konsentrasi larutan A lebih rendah da-
ripada konsentrasi larutan B.
konsentrasi A < konsentrasi B
 Dalam kimia, konsentrasi bisa diwa-
kili oleh jumlah mol (n), molalitas
(m), molaritas (M), normalitas (N),
atau fraksi mol zat terlarut (xz). Te-
kanan osmotik dirumuskan sebagai:
π MRTi
π ~ M
Karena MA < MB maka πA < πA
www.pakgurufisika.com
(salah)
 Kenaikan titik didih dirumuskan
sebagai:
∆tb = Kb m i
∆tb ~ m
Karena mA < mB, maka kenaikan ti-
tik didih larutan A lebih rendah da-
ripada larutan B sehingga
tbA < tbB (Salah)
 Penurunan titik beku dirumuskan
sebagai:
∆tf = Kf m i
∆tf ~ m
Karena mA < mB maka penurunan
titik didih larutan A lebih rendah
daripada larutan B sehingga:
tfA > tfB (Benar)
Catatan: penurunan titik beku ting-
gi berarti titik bekunya rendah.
32. Jawaban: C
Pembahasan:
Kita tinjau dulu kenaikan titik didih un-
tuk larutan nonelektrolit (i = 1).
∆t = Kb m i
,8 − Kb x 1 x 1
Kb = 1,80
Selanjutnya kita gunakan harga Kb di
atas pada larutan elektrolit terner. La-
rutan elektrolit terner adalah larutan
yang dapat terion menjadi tiga partikel
(n = 3).
∆tb = Kb m i
,68 − ,8 ∙ ∙ i
4,68 = 1,80i
i = 2,6
i adalah faktor an’t Hoff yang diru-
muskan sebagai:
i = 1 + (n − α
dengan n adalah jumlah partikel dan α
adalah derajat ionisasi. Sehingga di-
peroleh:
,6 − α
,6 α
,6 α
α ,8
Jadi, derajat ionisasi larutan elektrolit
terner tersebut adalah 0,8.
33. Jawaban: E
Pembahasan:
Diagram sel dapat berlangsung bila
memenuhi ketentuan berikut ini:
Berdasarkan ketentuan di atas, kita
urutkan harga E0
di atas dari kecil ke
besar.
Al3+
aq e → Al s E0
− ,66 volt
Zn2+
aq e → Zn s E0
− ,7 volt
Cr3+
aq e → r s E0
− ,7 volt
Ag+
(aq) + e → Ag s E0
= +0,80 volt
Agar lebih mudah, kita urutkan secara
mendatar.
Jadi, yang berlangsung spontan adalah:
Zn/Zn2+
//Ag+
/Ag
34. Jawaban: A
Pembahasan:
Reaksi yang terjadi di katoda bergan-
tung pada fase zat dan jenis kation.
Reaksi (1) dan (2) berfase larutan (me-
ngandung air) dan kation merupakan
logam golongan IA sehingga terjadi
reduksi air.
Reaksi (1) dan (2):
2H2O e → OH−
+ H2
Sedangkan reaksi (3) dan (4) berfase
leburan sehingga di katoda terjadi re-
duksi kation (apapun jenis logamnya).
Reaksi (3): Ca2+
e → a
Reaksi (4): Cu2+
e → u
Jadi, reaksi yang sama terjadi di katoda
terdapat pada reaksi nomor 1 dan 2.
35. Jawaban: B
Pembahasan:
 Pirit (FeS2) mengandung unsur besi
(Fe) dan belerang (S). [benar]
www.pakgurufisika.com
 Bauksit (Al2O3.xH2O) mengandung
unsur aluminium (Al). [salah]
 Kriolit (Na3AlF6) mengandung unsur
natrium (Na), aluminium (Al), dan
fluorin (F). [benar]
 Kalkopirit (CuFeS2) mengandung
unsur tembaga (Cu), besi (Fe), dan
belerang (S).
 Hematit (Fe2O3) mengandung unsur
besi (Fe). [salah]
Jadi, pasangan data yang tepat antara
mineral dan unsurnya adalah nomor 1
dan 3.
36. Jawaban: A
Pembahasan:
Reaksi di atas adalah reaksi elektrolisis
lelehan NaCl di mana pada katoda di-
hasilkan endapan logam natrium. Re-
aksi tersebut dikenal dengan nama Sel
Downs. Kegunaan natrium di antara-
nya digunakan sebagai lampu pene-
rangan. Dalam hal ini, cairan natrium
dicampurkan dengan gas neon dan
argon.
Adapun nama proses yang lain adalah
sebagai berikut:
 Wohler adalah proses pembuatan
urea dan fosfor sebagai bahan baku
pupuk.
 Tanur tinggi adalah proses pem-
buatan besi.
 Frasch adalah proses pembuatan
belerang sebagai bahan asam
sulfat.
 Hall Heroult adalah proses alumi-
nium.
37. Jawaban: B
Pembahasan:
Senyawa karbon dengan rumus mole-
kul C4H8O atau CnH2nO termasuk golo-
ngan alkanal (aldehid) atau alkanon
(keton). Berdasarkan nama IUPAC yang
disebutkan pada tabel di atas, kita da-
pat dengan mudah menentukan golo-
ngannya sebagai berikut:
 butanol  golongan alkanol
 2-metilpropanalgolongan alkanal
 2-metilpropanolgolongan alkanol
 metil etil eter  golongan eter
 asam butanoat  golongan asam
alkanoat
Jadi, nama IUPAC dan rumus struktur
dari C4H8O adalah 2-metilpropanol
38. Jawaban: C
Pembahasan:
Nama untuk senyawa (1) adalah:
 1-metil-2-nitrobenzena
 o-metilnitrobenzena
 2-nitrotoluena
 o-nitrotoluena
Sedangkan nama untuk senyawa (2)
adalah:
 1-metil-2,4,6-trinitrobenzena
 2,4,6-trinitrotoluena (TNT)
Jadi, sesuai dengan opsi jawaban yang
ada, nama untuk kedua struktur ter-
sebut berturut-turut adalah o-nitro-
toluena dan 2,4,6 trinitrotoluena.
39. Jawaban: A
Pembahasan:
Senyawa karbon C2H4O termasuk golo-
ngan aldehid dan keton (CnH2nO). Re-
aksi identifikasi di atas bertujuan untuk
www.pakgurufisika.com
membuktikan apakah senyawa terse-
but termasuk aldehid atau keton.
Berikut ini keterangan tentang aldehid
dan keton.
 Aldehid dapat dioksidasi (direaksi-
kan dengan KMnO4) menghasilkan
asam karboksilat sedangkan keton
tidak dapat dioksidasi.
 Aldehid dengan pereaksi Tollens
menghasilkan endapan cermin pe-
rak sedangkan keton tidak.
Berdasarkan hasil reaksi identifikasi di
atas, dapat disimpulkan bahwa senya-
wa karbon tersebut adalah aldehid,
tepatnya asetal dehida atau etanal.
Gugus fungsi aldehid ditunjukkan oleh
opsi A. Adapun opsi B adalah gugus
alkohol, opsi C adalah gugus eter, opsi
D adalah gugus asam karboksilat, dan
opsi E adalah gugus keton. Jadi, gugus
fungsi aldehid adalah opsi (A).
40. Jawaban: C
Pembahasan:
Karena monomernya berbeda, maka
polimer yang terbentuk pasti tidak
berawalan poli, seperti polivinilklorida
(PVC), politetrafluor-oetena (teflon),
polietena (plastik). [opsi A, B, dan D
salah]. Sedangkan protein terbentuk
monomer yang berbeda, tetapi kedua-
nya merupakan asam amino. Ciri asam
amino adalah terdapat atom C yang
mengikat 4 gugus yang berbeda, yaitu
gugus amina −NH2), gugus karboksil
− OOH , atom hidrogen H , dan
gugus samping (R). Gugus samping
inilah yang membedakan asam amino
yang satu dengan lainnya.
Berdasarkan keterangan di atas, kedua
monomer tersebut bukanlah mono-
mer dari protein. [opsi E salah]
Monomer pertama adalah asam hek-
sana-dioat (asam adipat). Sedangkan
monomer kedua adalah 1.6-diamino-
heksana. Kedua monomer tersebut
berpolimerisasi secara kondensasi
membentuk nilon. Jadi, polimer yang
dihasilkan oleh kedua monomer ter-
sebut adalah nilon.
www.pakgurufisika.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) KIMIA KELAS X
SOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) KIMIA KELAS XSOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) KIMIA KELAS X
SOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) KIMIA KELAS Xdasi anto
 
Latihan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kimia Kelas X
Latihan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kimia Kelas XLatihan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kimia Kelas X
Latihan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kimia Kelas Xdasi anto
 
Soal try out un 2012 sma kimia paket 16
Soal try out un 2012 sma kimia paket 16Soal try out un 2012 sma kimia paket 16
Soal try out un 2012 sma kimia paket 16Imam Ahmadi
 
Soal uas kimia 2012 13
Soal uas kimia 2012 13Soal uas kimia 2012 13
Soal uas kimia 2012 13dasi anto
 
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017dasi anto
 
try out UN Kimia 2015
try out UN Kimia 2015try out UN Kimia 2015
try out UN Kimia 2015dasi anto
 
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMASKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMAOxsa Picasso
 
To un 2015 kimia a
To un 2015 kimia aTo un 2015 kimia a
To un 2015 kimia aKasmadi Rais
 
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017dasi anto
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 10
Soal Kimia kelas 3 SMA  10Soal Kimia kelas 3 SMA  10
Soal Kimia kelas 3 SMA 10Astoeti Utie'
 
Ukk kimia kelas x
Ukk kimia kelas xUkk kimia kelas x
Ukk kimia kelas xdasi anto
 
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017dasi anto
 
Latih tubi kertas 1 kimia ting 4
Latih tubi kertas 1 kimia ting 4Latih tubi kertas 1 kimia ting 4
Latih tubi kertas 1 kimia ting 4Smk Gelam
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 15
Soal Kimia kelas 3 SMA  15Soal Kimia kelas 3 SMA  15
Soal Kimia kelas 3 SMA 15Astoeti Utie'
 
Try out ujian nasional kimia sma ipa
Try out ujian nasional  kimia sma ipaTry out ujian nasional  kimia sma ipa
Try out ujian nasional kimia sma ipamardiyanto83
 
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019dasi anto
 
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012Kasmadi Rais
 

Was ist angesagt? (20)

Pembahasan soal un kimia sma 2012 paket a52
Pembahasan soal un kimia sma 2012 paket a52Pembahasan soal un kimia sma 2012 paket a52
Pembahasan soal un kimia sma 2012 paket a52
 
Latihan Soal Kimia Unsur
Latihan Soal Kimia UnsurLatihan Soal Kimia Unsur
Latihan Soal Kimia Unsur
 
SOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) KIMIA KELAS X
SOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) KIMIA KELAS XSOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) KIMIA KELAS X
SOAL LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) KIMIA KELAS X
 
Latihan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kimia Kelas X
Latihan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kimia Kelas XLatihan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kimia Kelas X
Latihan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Kimia Kelas X
 
Soal try out un 2012 sma kimia paket 16
Soal try out un 2012 sma kimia paket 16Soal try out un 2012 sma kimia paket 16
Soal try out un 2012 sma kimia paket 16
 
Soal uas kimia 2012 13
Soal uas kimia 2012 13Soal uas kimia 2012 13
Soal uas kimia 2012 13
 
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
Soal try out 2 ujian nasional kimia 2017
 
try out UN Kimia 2015
try out UN Kimia 2015try out UN Kimia 2015
try out UN Kimia 2015
 
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMASKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
SKL UN Kimia (1-6) soal dan pembahasan - XII IPA - SMA
 
To un 2015 kimia a
To un 2015 kimia aTo un 2015 kimia a
To un 2015 kimia a
 
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 4 Ujian Nasional Kimia 2017
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 10
Soal Kimia kelas 3 SMA  10Soal Kimia kelas 3 SMA  10
Soal Kimia kelas 3 SMA 10
 
Ukk kimia kelas x
Ukk kimia kelas xUkk kimia kelas x
Ukk kimia kelas x
 
100 soal kimia
100 soal kimia100 soal kimia
100 soal kimia
 
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
Prediksi 3 Ujian Nasional Kimia 2017
 
Latih tubi kertas 1 kimia ting 4
Latih tubi kertas 1 kimia ting 4Latih tubi kertas 1 kimia ting 4
Latih tubi kertas 1 kimia ting 4
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 15
Soal Kimia kelas 3 SMA  15Soal Kimia kelas 3 SMA  15
Soal Kimia kelas 3 SMA 15
 
Try out ujian nasional kimia sma ipa
Try out ujian nasional  kimia sma ipaTry out ujian nasional  kimia sma ipa
Try out ujian nasional kimia sma ipa
 
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
Prediksi USBN dan UN kimia 2018-2019
 
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012
SOAL PREDIKSI KIMIA UN 2012
 

Ähnlich wie PREDIKSI UN KIMIA

Konsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiaKonsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiabaskimia
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1blvck
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimiamfebri26
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimiamfebri26
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atompandji57
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U LIwan Setiawan
 
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptxBab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptxrevipermatasari1
 
Bab 2 Atom Molekul dan Ion.ppt
Bab 2 Atom Molekul dan Ion.pptBab 2 Atom Molekul dan Ion.ppt
Bab 2 Atom Molekul dan Ion.pptwiwikkartikasari2
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xSinta Sry
 
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02sanoptri
 

Ähnlich wie PREDIKSI UN KIMIA (20)

ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Konsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiaKonsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimia
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Iktn
IktnIktn
Iktn
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 
S T R U K T U R M O L E K U L
S T R U K T U R  M O L E K U LS T R U K T U R  M O L E K U L
S T R U K T U R M O L E K U L
 
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptxBab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
Bab-2 Struktur Atom SPU dan Ikatan Kimia.pptx
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 2 Atom Molekul dan Ion.ppt
Bab 2 Atom Molekul dan Ion.pptBab 2 Atom Molekul dan Ion.ppt
Bab 2 Atom Molekul dan Ion.ppt
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas x
 
Bab4 ikat
Bab4 ikatBab4 ikat
Bab4 ikat
 
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
 
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia XBab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
 

Mehr von Sulistiyo Wibowo

Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3Sulistiyo Wibowo
 
Soal latihan teks rekaman percobaan
Soal latihan teks rekaman percobaanSoal latihan teks rekaman percobaan
Soal latihan teks rekaman percobaanSulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Sulistiyo Wibowo
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKASulistiyo Wibowo
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKASulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 

Mehr von Sulistiyo Wibowo (20)

Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
 
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
 
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
 
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
 
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
 
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
 
Soal latihan teks rekaman percobaan
Soal latihan teks rekaman percobaanSoal latihan teks rekaman percobaan
Soal latihan teks rekaman percobaan
 
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
 
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
 
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
 
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
 
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
 
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
 

Kürzlich hochgeladen

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 

PREDIKSI UN KIMIA

  • 1. PEMBAHASAN PREDIKSI UN KIMIA SMA 2018 PAKET 1 Oleh: PAKGURUFISIKA www.pakgurufisika.com
  • 2. 1. Jawaban: B Pembahasan: Model atom Thomson terkenal dengan bentuk roti kismis). Pada percobaan, ada pelat logam dihubungkan dengan sumber listrik dimasukkan dengan tabung. Pelat bertindak sebagai katoda dan anoda (-) dengan diberi celah tekanan sangat rendah sumber listrik dinyalakan. Hasilnya terpancar sinar yg bersal dari katoda maka disebut de- ngan sinar katoda. Sinar katoda tidak berwarna hanya ketika menabrak par- tikel dapat memendarkan cahaya. Sifat sinar katoda:  bergerak merambat lurus  memiliki massa  jika diberi medan magnet dapat dibelokkan oleh medan magnet  dibelokkan oleh medan listrik menuju kutub positif  bermuatan negatif Oleh Thomson, sinar katoda ini dina- makan elektron, tapi Thomson belum bisa menghitung besar muatan elek- tron. Ilmuwan yang pertama kali dapat menghitung besar muatan suatu elek- tron adalah Milikan. 2. Jawaban: C Pembahasan: Massa atom relatif suatu unsur meru- pakan perbandingan antara massa rata-rata 1 unsur dengan 1/12 massa 1 atom C-12. r -23 -1 r -23 massa rata-rata atom Q A Q = 1 × massa 1 atom C-12 12 2,654 × 10 A Q= gram mol 1 × 1,993 × 10 12 3. Jawaban: B Pembahasan: Notasi unsur dirumuskan sebagai : zXA dengan: Z: nomor atom (jumlah proton) A: nomor massa (jumlah proton + neutron)  Unsur A p = 13 n = 14 z = p = 13 A = p + n = 13 + 14 = 27 Notasi unsur: 13A27  Unsur B p = 17 n = 18 z = p = 17 A = p + n = 17 + 18 = 35 Notasi unsur: 17A35 4. Jawaban: B Pembahasan: Afinitas elektron: besarnya energi yang dilepaskan oleh suatu atom ketika me- nangkap elektron (membentuk ion negatif). Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar dalam membentuk ion negatif. Berdasarkan keterangan di atas, unsur yang mempunyai afinitas elektron negatif adalah Y, bersifat:  lebih mudah menangkap elektron  lebih stabil membentuk Y-  lebih bersifat nonlogam 5. Jawaban: C Pembahasan: Cara mudah untuk menentukan suatu senyawa memenuhi kaidah oktet atau biner adalah dengan menghafal nomor atom gas mulia berikut: 2, 10, 18, 36, 54, 86 Misal senyawa KL2, nomor atom unsur K kita kurangi dengan nomor gas mulia di bawahnya sehingga hasilnya positif. Sedangkan nomor atom unsur L kita kurangi dengan nomor gas mulia di atasnya sehingga hasilnya negatif. Ha- sil negatif ini kemudian kita beri harga www.pakgurufisika.com
  • 3. mutlak sehingga menghasilkan nilai positif. 6K: 6 – 2 = 4 8L: |8- | = 2 Selanjutnya nilai tersebut kita jumlah- kan sesuai jumlah unsur. Jika hasilnya 8, maka memenuhi aturan oktet. KL2: 4 + 2 x 2 = 8 (oktet) Senyawa lain: 6K: 6 – 2 = 4 17Q: | 7- 8| = 1 KQ4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet) 8L: 8 – 2 = 6 17Q: | 7- 8| = 1 Q2L: 2 x 1 + 6 = 8 (oktet) 15M: 15 – 10 = 5 17Q: | 7- 8| = 1 MQ5: 5 + 5 x 1 = 10 (bukan oktet) 6K: 6 – 2 = 4 8L: |8- | = 2 KL: 4 + 2 = 6 (bukan oktet) 15M:15 – 10 = 5 17Q: | 7- 8|=1 MQ3: 5+3x1=8 (oktet) 6K: 6 – 2 = 4 9R: |9- | = 1 KR4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet) 6K: 6 – 2 = 4 17Q: | 7- 8| = 1 KQ4: 4 + 4 x 1 = 8 (oktet) Jadi pasangan yang tidak memenuhi aturan oktet adalah MQ5 dan KL. 6. Jawaban: C Pembahasan: ion Kovalen polar Kov. Non polar Titik leleh > 8000 C < 8000 C < 8000 C Dalam air larut larut Tak larut Padatan isolator isolator isolator Lelehan konduktor isolator isolator larutan konduktor konduktor isolator Berdasarkan tabel di atas, dapat disim- pulkan bahwa zat V berikatan logam karena titik lelehnya di atas 8000 C, tidak larut dalam air, dan bersifat kon- duktor pada semua fase. Sedangkan zat X berikatan kovalen nonpolar karena titik lelehnya kurang dari 8000 C, tidak larut dalam air, dan bersifat isolator pada semua fase. 7. Jawaban: B Pembahasan: Elektron terluar dari unsur S dan O adalah: 16S: 2 8 6 8O: 2 6 Unsur S dan O memiliki jumlah elek- tron terluar yang sama, yaitu 6. Berarti membutuhkan 2 elektron lagi agar ter- penuhi aturan oktet. Oleh karena itu, 2 elektron S melakukan kerjasama (kovalen) dengan 2 elektron O. dengan kerjasama ini elektron terluar S men- jadi 8, demikian juga dengan elektron terluar dari O sebelah kanan. Sementara itu, untuk mengikat O se- belah kiri, unsur S hanya memberikan 2 elektronnya tanpa menarik elektron dari O (kovalen koordinasi). Hal ini karena elektron valensi S sudah me- menuhi kaidah oktet. 8. Jawaban: B Pembahasan: Elektron valensi (elektron terluar) dari unsur D dan E adalah : D= [He] 2s2 2p5 [7 elektron valensi] E= [Ne] 3s2 3p3 [5 elektron valensi] Agar terpenuhi kaidah oktet (jumlah valensi 8), maka unsur D membutuh- kan 1 elektron dari. Sedangkan unsur E membutuhkan 3 elektron dari D se- hingga terbentuk ikatan ED3. Ternyata senyawa ED3 tidak terdapat pada opsi jawaban. Berarti terbentuk- nya ikatan tidak berdasarkan kaidah oktet, tetapi kesimetrisan bentuk mo- lekul. Agar terbentuk molekul yang simetris, maka kelima elektron valensi E berikatan denan elektron D mem- www.pakgurufisika.com
  • 4. bentuk molekul ED5. Karena semua elektron valensi dari unsur E berikatan maka tidak terdapat elektron bebas sehingga mempunyai tipe molekul AX5 dengan bentuk molekul segitiga bipira- mida atau trigonal bipiramida. Jadi, rumus kimia dari kedua unsur tersebut ED5 dengan bentuk molekul bipiramida trigonal. 9. Jawaban: C Pembahasan: 1) MnO4 -  MnO4 2- +7 -8=-1 +6 -8=-2 (reduksi) 2) SO2  SO3 +4 -4=-1 +6 -6=0 (oksidasi) 3) C2H4  C2H6 -4 +4=0 +6 -6=0 (reduksi) -2 -3 4) FeO Fe2O3 +2 -2=0 +6 -6=0 (oksidasi) +2 +3 5) Cl2 +2e  2Cl- 0 -1 (reduksi) Jadi kelompok persamaan reaksi yang mengalami reduksi ditunjukkan oleh nomor 1, 3, dan 5 10. Jawaban: D Pembahasan: Sn + HNO3  SnO2 + NO2 +H2O 0 +1 +5 -6 +4 -4 +4 -4 Sn mengalami oksidasi menjadi SnO2 sehingga Sn disebut reduktor, sedang- kan SnO2 disebut hasil oksidasi. Sementara itu, HNO3 mengalami re- duksi menjadi NO2 sehingga HNO3 bertindak sebagai oksidator dan NO2 adalah hasil reduksi. Jadi bilangan oksidasi dari zat oksida- tor adalah +5 dan hasil reduksinya ada- lah NO2. 11. Jawaban: D Pembahasan: Semua senyawa di atas tersusun dari unsur logam dan nonlogam. Logam yang hanya mempunyai satu bilangan oksidasi (semua logam golongan uta- ma +Hg, Zn), penamaannya cukup dengan menyebut nama logam diikuti nama nonlogam dengan akhiran –ida. Contoh: Al(OH)3 : aluminium hidroksida Hg2Cl2 : raksa klorida ZnO : seng oksida Akan tetapi jika unsur logam mem- punyai lebih dari bilangan oksidasi, maka nama senyawa diberikan dengan menyebut nama logam + (huruf roma- wi biloks logam) + nama nonlogam dengan akhiran –ida. Contoh: Cr(OH)3: krom (III) klorida PbSO4: timbal (III) sulfat 12. Jawaban: D Pembahasan: John Dalton (1766-1844) merumuskan Hukum Kelipatan Perbandingan (Hu- kum Dalton) sebagai berikut: “jika dua jenis unsur bergabung mem- bentuk lebih dari satu macam senya- wa, maka perbandingan massa unsur dalam senyawa-senyawa tersebut me- rupakan bilangan bulat sederhana” Perhatikan perbandingan persentase unsur S dan O pada senyawa I dan II berikut: Senyawa I = 50 : 50 = 1 : 1 Senyawa II= 40 :40 =1: 3/2 Sehingga perbandingan massa unsur O dalam senyawa I dan II adalah: 1: 3/2 = 2:3 13. Jawaban: C Pembahasan: Joseph Proust merumuskan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) yang berbunyi: “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap” Berdasarkan hukum tersebut, pada tabel, reaksi mana penjumlah massa Pb dan S yang hasilnya sama dengan www.pakgurufisika.com
  • 5. massa PbS adalah nomor 1 dan 3. Misal nomor 1: Pb : S : PbS 10 : 1,6 : 11,6 100 : 16 : 116 25 : 4 : 29 Jadi, jika massa Pb yang digunakan sebanyak 25 gram, massa S yang diper- lukan sebanyak 4 gram 14. Jawaban: A Pembahasan: Hukum Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac) berbunyi : “Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat sederhana” Perbandingan volume tersebut setara dengan perbandingan koefisien masing-masing zat. Volume 2L meru- pakan volume campuran gas propane dan butena. Misal volume gas propane adalah x maka volume butena adalah 20-x. C3H8(g)+5O2(g) 3CO2(g)+4H2O(l) X 5x 3x 4x C4H8(g) + 6O2(g)  4CO2(g) + 4H2O(l) 20-x 6(20-x) 4(20-x) 4(20-x) 3x + 4(20-x) = 68 3x + 80 - 4x = 68 80 - 68 = 4x - 3x x = 12 Volume C3H8 = x = 12 = 20-12 = 8 Jadi, volume gas propane dan butena dalam campuran berturut-turut adalah 8 L dan 12 L. 15. Jawaban: E Pembahasan: Senyawa C5H12 adalah pentana dan isomernya, termasuk dalam golongan alkane. Alkana rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai bercabang. Semakin banyak cabang, maka titik didih makin rendah. Rumus struktur ketiga senyawa n-pentana : H3C –CH2 – CH2 – CH2 – CH3 2- metil butane: H3C – CH – CH2 – CH3 CH3 CH3 2,2 – dimetilpropana: H3C – C – CH3 CH3 Berdasarkan rumus struktur di atas da- pat disimpulkan bahwa:  Senyawa P adalah 2,2-dimetilpro- pana karena cabangnya paling ba- nyak sehingga titik didihnya paling rendah  Senyawa Q adalah 2-metilbutana karena cabangnya lebih sedikit sehingga titik diidhnya lebih tinggi  Senyawa R adalah n-pentana kare- na rantainya lurus tak bercabang sehingga titik didihnya paling tinggi. Jadi senyawa yang tepat adalah P, Q, dan R. 16. Jawaban: E Pembahasan:  Bahan bakar mobil adalah bensin. Bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus mulai dari C7 (heptana) sampai C11. (nomor 1 salah karena C3 dan C4 berwujud gas)  Bahan bakar pesawat jet adalah avtur (aviation turbine). Bahan ba- kar jet merupakan campuran dari beberapa senyawa hidrokarbon yang berbeda. Kisaran jumlah atom C adalah 8 – 16 (jenis kerosin) dan 5 – 15 (jenis nafta). (salah)  Bahan bakar industri yang umum- nya menggunakan mesin diesel adalah solar. Solar memiliki kisaran jumlah atom C antara 16 – 20. (benar)  Pengerasan jalan biasanya menggu- nakan aspal. Aspal merupakan frak- si minyak bumi yang paling akhir www.pakgurufisika.com
  • 6. (residu) dengan jumlah atom C di atas 20. (benar) Jadi, pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah nomor 3 dan 4. 17. Jawaban: D Pembahasan: Dampak yang ditimbulkan oleh polu- tan udara:  Oksida nitrogen (NOx): Polutan ini dapat menyebabkan penyakit paru- paru, gejala pernapasan, serta in- feksi pernapasan.  Oksida belerang (SOx): Jika oksida belerang bereaksi dengan oksida nitrogen dan uap air maka dapat membentuk hujan asam.  Karbon monoksida (CO): Gas CO sangat reaktif terhadap haemoglo- bin sehingga dapat mengurangi kandungan O2 dalam darah. Akibat- nya kepala terasa pusing dan dapat menimbulkan keracunan.  Karbon dioksida (CO2): Gas ini di udara dapat melapisi bumi yang seolah-olah bertindak sebagai kaca (efek rumah kaca). Akibatnya di udara di permukaan bumi menjadi panas (global warming). Jadi, pasangan yang berhubungan de- ngan tepat antara polutan dan akibat yang ditimbulkannya adalah nomor 2 dan 4. 18. Jawaban: B Pembahasan: Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan, membebaskan, menge- luarkan, memberikan, atau menghasil- kan panas dari sistem ke lingkungan. Kebalikan dari reaksi ini adalah reaksi endoterm.  pembakaran sampah menghasilkan panas  eksoterm  es mencair karena menyerap panas  endoterm  memasak air membutuhkan panas api kompor  endoterm  pembuatan garam dari air laut membutuhkan panas sinar mataha- ri  endoterm  respirasi menghasilkan panas atau kalor atau energi  eksoterm. Jadi, pasangan peristiwa yang terma- suk reaksi eksoterm adalah nomor 1 dan 5. 19. Jawaban: E Pembahasan: Energi ikat adalah energi yang diperlu- kan untuk memutuskan ikatan antar atom dalam suatu molekul. ΔHr = energi ruas kiri – energi ruas kanan = (4C– H + C ≡ C + C – C + 2H – H) – (8C–H + 2C – C) = –4C – H + C ≡ C – C – C + 2H–H = –4 × 413 + 839 – 348 + 2×436 = –1652 + 839 – 348 + 872 = –289 Jadi, Nilai ∆H untuk reaksi tersebut adalah –289 kJ.mol− . 20. Jawaban: C Pembahasan: Jika volume sistem diperkecil, maka reaksi akan bergeser ke ruas yang mempunyai jumlah koefisien kecil. Karena jumlah koefisien ruas kanan le- bih kecil, maka reaksi akan bergeser ke kanan sehingga:  spesi ruas kiri (Cu2+ dan NH3) ber- kurang  spesi ruas kanan, [Cu(NH3)4]2+ , ber- tambah sehingga warnanya yang semula biru muda menjadi semakin pudar. Sedangkanharga Kcadalah perbanding- an konsentrasi hasil reaksi terhadap konsentrasi pereaksi pangkat koefisien www.pakgurufisika.com
  • 7. masing-masing. [ u NH ] [ u ][NH ] Karena harga Kc berbanding lurus de- ngan konsentrasi ruas kanan dan ber- banding terbalik dengan konsentrasi ruas kiri, maka ketika konsentrasi ruas kanan bertambah dan konsentrasi ruas kiri berkurang, harga Kc akan bertam- bah. Jadi, pernyataan yang benar adalah Cu2+ berkurang, Kc bertambah, warna [Cu(NH3)4]2+ pudar (C). 21. Jawaban: C Pembahasan: Reaksi yang terjadi adalah sebagai ber- ikut: A2 + B2 ⇌ 2AB mula-mula : 0,50 0,50 - reaksi : 0,15 0,15 0,3 setimbang : 0,35 0,35 0,3 Tekanan parsial tiap zat dapat ditentu- kan berdasarkan perbandingan kon- sentrasi masing-masing. 0,35 + 0,35 +0,3 = 1 2 2 2 2 2 A total A B total B B 0,35 P = × P 1 0,35 P = × 10 atm = 3,5 atm 1 0,35 P = × P 1 0,35 P = × 10 atm = 3,5 atm 1 0,3 P = × 10 atm = 3 atm 1 Jadi, nilai konstanta kesetimbangan te- kanan (Kp) adalah: 2 2 2 AB p A B 2 p P K = P .P 3 K = = 0,73 3,5.3,5 Jadi, nilai Kp untuk reaksi tersebut ada- lah 0,7. 22. Jawaban: C Pembahasan: NH3(g) + BF3(g → NH3BF3(g) Atom N mempunyai 5 elektron valensi, 3 di antaranya digunakan untuk ber- ikatan dengan atom H sehingga tersisa 2 elektron. Kelebihan elektron ini digunakan untuk mengikat BF3. NH3 bertindak sebagai basa karena menyumbangkan elektron, sedangkan BF3 bertindak sebagai asam. Jadi, urutan yang sesuai dengan kon- sep asam-basa Arrhenius, Bronsted- Lowry, dan Lewis adalah nomor 2, 3, dan 1. 23. Jawaban: E Pembahasan: Larutan X metil merah : x ≥ 6, metil jingga : x ≥ , metil ungu : x ≥ 5, lakmus : x ≥ 8, kisaran pH : 8,3 – 14 Larutan Y metil merah : y ≤ , metil jingga : , ≤ y ≤ , metil ungu : y ≤ ,8 lakmus : y ≤ ,7 kisaran pH : 3,2 – 4,2 Jadi, perkiraan pH untuk larutan X dan Y adalah 8,3 – 14,0 dan 3,2 – 4,2. 24. Jawaban: C Pembahasan: Misalkan indeks (1) mewakili Ba(OH)2 dan indeks (2) mewakili CH3COOH. V1 = 30 mL n1 = 2 [jumlah ion OH− ] www.pakgurufisika.com
  • 8. Mr1 = 56 + 2(16 + 1) = 90 M2 = 0,15 M V2 = (39,8 + 40 + 40,2)/3 = 40 mL n2 = 1 [jumlah ion H+ ] Pada titrasi asam dan basa berlaku hu- bungan: M1 V1 n1 = M2 V2 n2 M1 x 30 x 2 = 0,15 x 40 xxn 1 60M1 = 6 M1 = 0,1 Nah, sekarang kita tentukan massa Ba(OH)2 dengan memanfaatkan rumus molaritas. gr r , gr 9 gr , 7 Jadi, massa Ba(OH)2 yang bereaksi ada- lah 0,27 gram. 25. Jawaban: D Pembahasan: Reaksi hidrolisis yang menghasilkan ga- ram bersifat asam ditandai dengan ter- bentuknya ion H+ seperti pada reaksi nomor 3 dan 4. Adapun reaksi nomor 1, 2, dan 5 menghasilkan garam bersi- fat basa karena terbentuk ion OH- . 26. Jawaban: B Pembahasan: Campuran di atas terdiri dari asam ku- at H2SO4 dan basa lemah larutan NH3 atau NH4OH. mol H2SO4 = 100 mL × 0,1 M = 10 mmol mol NH4OH = 100 mL × 0,2 M = 20 mmol Reaksi yang terjadi pada campuran di atas adalah sebagai berikut: Karena kedua reaktan habis bereaksi maka terjadi hidrolisis garam. Molari- tas garam (NH4)2SO4 yang terhidrolisis adalah:   -1 total mol 10 g = ×n = x2 = 10 V 200 pH hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat dirumuskan sebagai:  + w b -14 + -1 -5 + -10 -5 K H pH = 5 = . g K 10 H = ×10 10 H = 10 =10             Nilai pH di atas sama dengan 5 + log 1 karena log 1 = 0. Jadi, campuran yang terbentuk adalah 5 + log 1. 27. Jawaban: D Pembahasan: Molaritas AgNO3 dalam campuran adalah:     3 total -3 3 V AgNO = × M V 100 AgNO = × 0,01M = 5×10 M 100+100 Demikian juga molaritas H2SO4 dalam campuran:   3 2 4 100 H SO = × 0,01M = 5×10 M 100+100  sehingga [SO4 − ] = 5 × 10− M Reaksi yang terjadi pada campuran ter- sebut adalah: 2AgNO3 + H2SO4 → Ag2SO4 + 2HNO3 Ag2SO4 yang terbentuk mempunyai harga Ksp = 3,2 × 10−5 . Sedangkan Qc adalah hasil perkalian konsentrasi ion pembentuk Ag2SO4 pangkat koefisien masing-masing. Ag2SO4 → Ag+ + SO4 − Qc = [Ag+ ]2 [SO4 − ] = (5 × 10− )2 5 × 10− = 125 × 10−9 = 1,25 × 10−7 www.pakgurufisika.com
  • 9. Jadi, hubungan antara Ksp da-n Qc dari Ag2SO4 adalah: Ksp > Qc Karena harga Ksp lebih besar dari Qc maka Ag2SO4 larut (belum terbentuk endapan). 28. Jawaban: E Pembahasan: Koloid emulsi adalah jenis koloid de- ngan fase terdispersi cair. Koloid emul- si terdiri dari:  Emulsi padat (gel)  keju, jelly  Emulsi cair  susu, mayonnaise  Emulsi gas (aerosol cair)  kabut, awan Jadi, zat yang apabila dicampur akan menghasilkan koloid emulsi adalah air dan susu. 29. Jawaban: B/D Pembahasan: Berdasarkan fase terdispersinya, kolo- id dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sol, emulsi, dan buih. Sol (fase terdispersi padat)  Sol padat (padat dalam padat): pa- duan logam, kaca berwarna, intan.  Sol cair (padat dalam cair): cat, tin- ta, tepung dalam air, tanah liat, kanji.  Sol gas atau aerosol padat (padat dalam gas): debu di udara, asap. Emulsi (fase terdispersi cair)  Emulsi padat atau gel (cair dalam padat): keju, mentega, agar-agar, jelly  Emulsi cair (cair dalam cair): susu, mayonaise, krim tangan  Emulsi gas atau aerosol cair (cair dalam gas): kabut, awan, hairspray, obat nyamuk semprot Buih (fase terdispersi gas)  Buih padat (gas dalam padat): batu apung, karet busa, marshmallow (manisan kenyal), styrofoam,  Buih cair (gas dalam cair): busa sabun Jadi, pasangan koloid yang memiliki fasa terdispersi sama adalah nomor 1, 2, dan 5. 30. Jawaban: D Pembahasan: Pasangan daya yang tepat sebagai berikut: No Peristiwa sehari-hari Sifat koloid 1. Proses cuci darah dialisis 2. Kabut di pegunungan Efek tyndall 3. Pembentukan delta di muara sungai koagulasi 4. Pemutihan gula adsorpsi 5. Obat diare adsorbsi 31. Jawaban: C Pembahasan: Ilustrasi komposisi larutan di atas me- nunjukkan bahwa larutan A mem- punyai jumlah zat terlarut lebih sedikit dibandingkan dengan larutan B. Berarti konsentrasi larutan A lebih rendah da- ripada konsentrasi larutan B. konsentrasi A < konsentrasi B  Dalam kimia, konsentrasi bisa diwa- kili oleh jumlah mol (n), molalitas (m), molaritas (M), normalitas (N), atau fraksi mol zat terlarut (xz). Te- kanan osmotik dirumuskan sebagai: π MRTi π ~ M Karena MA < MB maka πA < πA www.pakgurufisika.com
  • 10. (salah)  Kenaikan titik didih dirumuskan sebagai: ∆tb = Kb m i ∆tb ~ m Karena mA < mB, maka kenaikan ti- tik didih larutan A lebih rendah da- ripada larutan B sehingga tbA < tbB (Salah)  Penurunan titik beku dirumuskan sebagai: ∆tf = Kf m i ∆tf ~ m Karena mA < mB maka penurunan titik didih larutan A lebih rendah daripada larutan B sehingga: tfA > tfB (Benar) Catatan: penurunan titik beku ting- gi berarti titik bekunya rendah. 32. Jawaban: C Pembahasan: Kita tinjau dulu kenaikan titik didih un- tuk larutan nonelektrolit (i = 1). ∆t = Kb m i ,8 − Kb x 1 x 1 Kb = 1,80 Selanjutnya kita gunakan harga Kb di atas pada larutan elektrolit terner. La- rutan elektrolit terner adalah larutan yang dapat terion menjadi tiga partikel (n = 3). ∆tb = Kb m i ,68 − ,8 ∙ ∙ i 4,68 = 1,80i i = 2,6 i adalah faktor an’t Hoff yang diru- muskan sebagai: i = 1 + (n − α dengan n adalah jumlah partikel dan α adalah derajat ionisasi. Sehingga di- peroleh: ,6 − α ,6 α ,6 α α ,8 Jadi, derajat ionisasi larutan elektrolit terner tersebut adalah 0,8. 33. Jawaban: E Pembahasan: Diagram sel dapat berlangsung bila memenuhi ketentuan berikut ini: Berdasarkan ketentuan di atas, kita urutkan harga E0 di atas dari kecil ke besar. Al3+ aq e → Al s E0 − ,66 volt Zn2+ aq e → Zn s E0 − ,7 volt Cr3+ aq e → r s E0 − ,7 volt Ag+ (aq) + e → Ag s E0 = +0,80 volt Agar lebih mudah, kita urutkan secara mendatar. Jadi, yang berlangsung spontan adalah: Zn/Zn2+ //Ag+ /Ag 34. Jawaban: A Pembahasan: Reaksi yang terjadi di katoda bergan- tung pada fase zat dan jenis kation. Reaksi (1) dan (2) berfase larutan (me- ngandung air) dan kation merupakan logam golongan IA sehingga terjadi reduksi air. Reaksi (1) dan (2): 2H2O e → OH− + H2 Sedangkan reaksi (3) dan (4) berfase leburan sehingga di katoda terjadi re- duksi kation (apapun jenis logamnya). Reaksi (3): Ca2+ e → a Reaksi (4): Cu2+ e → u Jadi, reaksi yang sama terjadi di katoda terdapat pada reaksi nomor 1 dan 2. 35. Jawaban: B Pembahasan:  Pirit (FeS2) mengandung unsur besi (Fe) dan belerang (S). [benar] www.pakgurufisika.com
  • 11.  Bauksit (Al2O3.xH2O) mengandung unsur aluminium (Al). [salah]  Kriolit (Na3AlF6) mengandung unsur natrium (Na), aluminium (Al), dan fluorin (F). [benar]  Kalkopirit (CuFeS2) mengandung unsur tembaga (Cu), besi (Fe), dan belerang (S).  Hematit (Fe2O3) mengandung unsur besi (Fe). [salah] Jadi, pasangan data yang tepat antara mineral dan unsurnya adalah nomor 1 dan 3. 36. Jawaban: A Pembahasan: Reaksi di atas adalah reaksi elektrolisis lelehan NaCl di mana pada katoda di- hasilkan endapan logam natrium. Re- aksi tersebut dikenal dengan nama Sel Downs. Kegunaan natrium di antara- nya digunakan sebagai lampu pene- rangan. Dalam hal ini, cairan natrium dicampurkan dengan gas neon dan argon. Adapun nama proses yang lain adalah sebagai berikut:  Wohler adalah proses pembuatan urea dan fosfor sebagai bahan baku pupuk.  Tanur tinggi adalah proses pem- buatan besi.  Frasch adalah proses pembuatan belerang sebagai bahan asam sulfat.  Hall Heroult adalah proses alumi- nium. 37. Jawaban: B Pembahasan: Senyawa karbon dengan rumus mole- kul C4H8O atau CnH2nO termasuk golo- ngan alkanal (aldehid) atau alkanon (keton). Berdasarkan nama IUPAC yang disebutkan pada tabel di atas, kita da- pat dengan mudah menentukan golo- ngannya sebagai berikut:  butanol  golongan alkanol  2-metilpropanalgolongan alkanal  2-metilpropanolgolongan alkanol  metil etil eter  golongan eter  asam butanoat  golongan asam alkanoat Jadi, nama IUPAC dan rumus struktur dari C4H8O adalah 2-metilpropanol 38. Jawaban: C Pembahasan: Nama untuk senyawa (1) adalah:  1-metil-2-nitrobenzena  o-metilnitrobenzena  2-nitrotoluena  o-nitrotoluena Sedangkan nama untuk senyawa (2) adalah:  1-metil-2,4,6-trinitrobenzena  2,4,6-trinitrotoluena (TNT) Jadi, sesuai dengan opsi jawaban yang ada, nama untuk kedua struktur ter- sebut berturut-turut adalah o-nitro- toluena dan 2,4,6 trinitrotoluena. 39. Jawaban: A Pembahasan: Senyawa karbon C2H4O termasuk golo- ngan aldehid dan keton (CnH2nO). Re- aksi identifikasi di atas bertujuan untuk www.pakgurufisika.com
  • 12. membuktikan apakah senyawa terse- but termasuk aldehid atau keton. Berikut ini keterangan tentang aldehid dan keton.  Aldehid dapat dioksidasi (direaksi- kan dengan KMnO4) menghasilkan asam karboksilat sedangkan keton tidak dapat dioksidasi.  Aldehid dengan pereaksi Tollens menghasilkan endapan cermin pe- rak sedangkan keton tidak. Berdasarkan hasil reaksi identifikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa senya- wa karbon tersebut adalah aldehid, tepatnya asetal dehida atau etanal. Gugus fungsi aldehid ditunjukkan oleh opsi A. Adapun opsi B adalah gugus alkohol, opsi C adalah gugus eter, opsi D adalah gugus asam karboksilat, dan opsi E adalah gugus keton. Jadi, gugus fungsi aldehid adalah opsi (A). 40. Jawaban: C Pembahasan: Karena monomernya berbeda, maka polimer yang terbentuk pasti tidak berawalan poli, seperti polivinilklorida (PVC), politetrafluor-oetena (teflon), polietena (plastik). [opsi A, B, dan D salah]. Sedangkan protein terbentuk monomer yang berbeda, tetapi kedua- nya merupakan asam amino. Ciri asam amino adalah terdapat atom C yang mengikat 4 gugus yang berbeda, yaitu gugus amina −NH2), gugus karboksil − OOH , atom hidrogen H , dan gugus samping (R). Gugus samping inilah yang membedakan asam amino yang satu dengan lainnya. Berdasarkan keterangan di atas, kedua monomer tersebut bukanlah mono- mer dari protein. [opsi E salah] Monomer pertama adalah asam hek- sana-dioat (asam adipat). Sedangkan monomer kedua adalah 1.6-diamino- heksana. Kedua monomer tersebut berpolimerisasi secara kondensasi membentuk nilon. Jadi, polimer yang dihasilkan oleh kedua monomer ter- sebut adalah nilon. www.pakgurufisika.com