SlideShare a Scribd company logo
1 of 74
SISTEM POLITIK
MUHAMAD YOGI
41032161121007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
Sistem
 Suatu kesatuan yang mengandung unsur-
unsur atau elemen-elemen atau bagian-
bagian yang terikat dalam satu kesatuan
dan saling bergantung
 Almond & powell, 1966:19
Politik
 Politik:
 Proses pembuatan kebijakan
pemerintah (publik policy)
 Austin Ranney
 Proses interaksi antara pemerintah
dengan masyarakat untuk menentukan
kebaikan bersama bagi masyarakat
yang tinggal dalam satu wilayah
tertentu
 Ramlan Surbakti
Sistem Politik
 Mekanisme seperangkat fungsi atau
peranan dalam struktur politik dalam
hubungan satu sama lain yang
menunjukkan suatu proses yang langgeng
Rusandi Sumintapura
BAGAN SISTEM POLITIK
TUNTUTAN
DUKUNGAN
SIKAP APATIS
SERANGKAIAN
TINDAKAN
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
OLEH LEMBAGA
POLITIK
SESUAI FUNGSI
MASING-MASING
YANG MEMBENTUK
STRUKTUR POLITIK
PEMENUHAN
ATAU
PENOLAKAN
ASPIRASI
PROSES
INPUT OUTPUT
FEEDBACK
TUNTUTAN
 Keinginan warga masyarakat yang
pemenuhannya harus
diperjuangkan melalui cara-cara
dan menggunakan sarana politik.
 Contoh :
 tuntutan kenaikan gaji PNS
 pembatalan kenaikan harga BBM
Dukungan
 Setiap perbuatan, sikap, dan pemikiran
warga masyarakat yang mendorong
pencapaian tujuan, kepentingan dan
tindakan pemerintah
 Contoh:
 Memberikan suara dalam pemilu
 Mematuhi aturan hukum yang berlaku
 Memepertahan keputusan pejabat
yang berwenang
 Kesetiaan kepada negara
Sikap apatis
 Sikap tidak peduli warga negara terhadap
kehidupan politik yang mengindikasikan
adanya persolan yang harus dipecahkan
Struktur Politik
 Keseluruhan bagian atau
komponen yang berupa lembaga-
lembaga dalam suatu sistem politik
yang menjalankan fungsi atau
tugas tertentu
 Terdiri dari :
 Suprastruktur Politik dan
 Infrastruktur Politik
Fungsi Politik
 1. Merumuskan Kepent ingan
 2. Pemaduan Kepent ingan
 3. Pembuat an kebij akan Umum
 4. Penerapan Kebij akan
 5. Pengawasan Pelaksanaan Kebij akan
 6. Komunikasi Polit ik
 7. Sosialisasi Polit ik
 8. Rekrut men Polit ik
Fungsi merumuskan kepentingan
 Fungsi menyusun dan mengungkapkanFungsi menyusun dan mengungkapkan
tuntutan politik dalam satu negaratuntutan politik dalam satu negara
 Fungsi ini terutama dijalankan oleh LSMFungsi ini terutama dijalankan oleh LSM
((Lembaga Swadaya Masyarakat) atauLembaga Swadaya Masyarakat) atau
Kelompok Kepentingan (Kelompok Kepentingan (Interest Group)Interest Group)
Fungsi Pemaduan Kepentingan
Fungsi menyatupadukan tuntutan-
tuntutan politik dari berbagai pihak
dalam suatu negara dan
mewujudnyatakan ke dalam berbagai
alternatif kebijakan
Pihak yang paling bertanggungjawab
adalan Partai Politik
Fungsi Pembuat an Kebij akan
Umum
 Fungsi unt uk memeprt imbangkan berbagai
alt ernat if kebij akan yang diusulkan oleh
part ai-part ai polit ik dan pihak lain, unt uk
dipilh salah sat u di ant aranya sebagai
sat u kebij akan pemerint ah
 Pelaku f ungsi ini adalah lembaga
legeslat is dan eksekut if
Fungsi Penerapan kebijakan
 Fungsi melaksanakan kebijakan yangFungsi melaksanakan kebijakan yang
telah ditetapkan oleh pihak yangtelah ditetapkan oleh pihak yang
berwenangberwenang
 Pelaksana kebijakan ini adalahPelaksana kebijakan ini adalah aparataparat
birokrasi pemerintah atau PNSbirokrasi pemerintah atau PNS
Fungsi pengawasan pelaksanaan
kebijakan
 Fungsi menyelaraskan perilaku masyarakat
dan pejabat publik yang menentang atau
menyeleweng dari kebijakan pemerintah,
dengan norma-norma yang berlaku
 Fungsi ini dilakukan oleh lembaga
peradilan
Fungsi komunikasi politik
 Proses penyampaian informasiProses penyampaian informasi
mengenai politik dari masyarakatmengenai politik dari masyarakat
kepada pemerintah dan juga darikepada pemerintah dan juga dari
pemerintah kepada masyarakatpemerintah kepada masyarakat
 Oleh semua lembaga politikOleh semua lembaga politik
Sosialisasi politikSosialisasi politik
 Proses pembentukan sikap dan orientasi
politik anggota masyarakat
 Oleh semua lembaga politik
Rekrutmen Politik
 Proses menyeleksi orang-orang yang akan
dipilih atau diangkat sebagai pejabat
negara atau partai politik
 Oleh semua lembaga politik
SuprastruktuR PolitiK
 Struktur Politik dalam suasana pemerintahan
(Lembaga Negara)
 Contoh
 MPR
 DPR
 PRESIDEN
 MA
 MK
SuprastruktuR PolitiK
 Suprastruktur politik menjalankan fungsi
output yaitu:
 Fungsi pengambilan keputusan (decision
atau rule making), yang dijalankan oleh
lembaga legeslatif dan atau eksekutif.
 Fungsi pelaksanaan keputusan (rule
aplication), dijalankan oleh aparat birokrasi
dan eksekutif.
 Fungsi pengawasan keputusan( rule
adjudication) yang dijalankan oleh badan-
badan kehakiman (yudikaif)
InfrastruktuR PolitiK
 Struktur Politik dalam suasana
masyarakat
 Contoh:
 PARTAI POLITIK
 KELOMPOK KEPENTINGAN
 KELOMPOK PENEKAN
 MEDIA MASSA
 TOKOH POLITIK
InfrastruktuR PolitiK
 InfraStruktur Politik menjalankan
fungsi input yaitu;
 Fungsi perumusan dan pegajuan
kepentingan (interst articulation),
dijalankan oleh klp kepentingan, klp
penekan, LSM/NGo/Ornop, dan
Pers.
 Fungsi pemaduan dan pengajuan
kepentingan(interest agregation),
oleh parpol dan tokoh politik.
Partai PolitikPartai Politik
 Sekelompok orang yang terorganisir yangSekelompok orang yang terorganisir yang
berusaha untuk mengendalikanberusaha untuk mengendalikan
pemerintahan supaya dapat melaksanakanpemerintahan supaya dapat melaksanakan
program-programnya dan menempatkanprogram-programnya dan menempatkan
anggota-anggotanya dalam jabatananggota-anggotanya dalam jabatan
pemerintah.pemerintah.
Perkembangan Partai Politik di IndonesiaPerkembangan Partai Politik di Indonesia
11 19551955 3434
22 19711971 1010
33 19771977 33
44 19821982 33
55 19871987 33
66 19921992 33
77 19971997 33
88 19991999 4848
99 20042004 2424
NONO TAHUN PEMILUTAHUN PEMILU JML PARTAIJML PARTAI
KELOMPOK KEPENTINGANKELOMPOK KEPENTINGAN
 Kelompok ANOMIK
 Kelompok NON - ASOSIASIONAL
 Kelompok INSTITUSIONAL
 Kelompok ASOSIASIONAL
Media Massa
Sarana
Peringatan
Dini
Penyalur
Informasi
Pelapor
pertanggung
jawaban
pemerintah
Sarana
Pembent u
k
Pendapat
Umum
Alat
kont r ol
Tokoh PolitikTokoh Politik
 Transformasi dari peranan non politis
kepada situasi di mana mereka menjadi
cukup berbobot memainkan peran politik
 Pengangkatan dan penugasan untk
menjalankan tugas-tugas politik
KELOMPOK PENEKAN
 1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
 2. Organisasi Sosial Keagamaan2. Organisasi Sosial Keagamaan
 3. Organisasi Kepemudaan3. Organisasi Kepemudaan
 4. Organisasi Lingkungan Hidup4. Organisasi Lingkungan Hidup
 5. Organisasi Pembela Hukum dan HAM5. Organisasi Pembela Hukum dan HAM
 6. Yayasan atau Badan Hukum lainnya6. Yayasan atau Badan Hukum lainnya
Partai Peserta Pemilu Tahun 2004
Kelompok Anomik
 Terbentuk dari unsur-unsur dalam
masyarakat secara spontan dan seketika.
 Kelompok ini sering tumpang tindih dengan
bentuk partisipasi politiklain : demonstrasi,
kerusuhan, kekerasan politk dll.
Kelompok Non Asosiasional
 Biasanya tidak terorganisir secara rapi dan
bersifat kadang kala.
 Misal: kel. Keluarga, keturunan,
etnik,regional, status dll
Kelompok Institusional
 Bersifat resmi dan memiliki fungsi-fungsi
politik lain di samping artikulasi politik
 Koorporasi bisnis, badan legeslatif, militer,
birokrasi.
Kelompok Asosiasional
 Menyatakan kepentingan dari kelomok
khusus, memakai tenaga profesional yang
bekerja penuh, dan memiliki prosedur
teratur untuk memutuskan tuntutan
Partisipasi Politik
 Merupakan kegiatan mengambil bagian
atau peran serta dalam proses-proses
politik dalam suatu sistem politik
Bentuk-bentuk partisipasi politik
NONO KONVENSIONALKONVENSIONAL NON KONVENSIONALNON KONVENSIONAL
11 Pemberian suaraPemberian suara Pengajuan petisiPengajuan petisi
22 Diskusi PolitikDiskusi Politik BerdemonstrasiBerdemonstrasi
33 Kegiatan kampannyeKegiatan kampannye KonfrontasiKonfrontasi
44 Bergabung dalamBergabung dalam
kelompok kepentingankelompok kepentingan
MogokMogok
55 Komunikasi individuKomunikasi individu
dengan pejabat politikdengan pejabat politik
Tindak kekerasan politikTindak kekerasan politik
terhadap harta bendaterhadap harta benda
66 Tindak kekerasan politikTindak kekerasan politik
terhadap manusiaterhadap manusia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Tingkatan Partisipasi Politik
Petugas kampanye, aktif dlm parpol,
Aktif dalam proyek sosial
Pejabat umum, pejabat parpol
Menyimpang
Pembunuh politik, teroris, pembajak
Menghadiri rapat umum, anggota kelp kepentingan, memberikan suara,
Diskusi politik, perhatian pada perkembangan politik
Orang yang Apolitis
Pengamat
Partisipan
Aktifivis
Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi PolitikFaktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik
1. Pendidikan Politik1. Pendidikan Politik (usaha(usaha
meningkatkan kesadaran berbangsameningkatkan kesadaran berbangsa
dan bernegara)dan bernegara)
2. Budaya Politik2. Budaya Politik (sikap dan keyakinan(sikap dan keyakinan
sbg perwujudan nilai politik)sbg perwujudan nilai politik)
3. Kesadaran Politik3. Kesadaran Politik (keinsyafan wn(keinsyafan wn
akan pentingnya urusan kenegaraan)akan pentingnya urusan kenegaraan)
4. Sosialisasi Politik4. Sosialisasi Politik (proses dg jalan(proses dg jalan
mana orang belajar tentang politik)mana orang belajar tentang politik)
Hal-hal yg meneyebabkan timbulnyaHal-hal yg meneyebabkan timbulnya
Partisipasi PolitikPartisipasi Politik
ModernisasiModernisasi
Perubahan struktur kelas sosialPerubahan struktur kelas sosial
Pengaruh kaum intelektual danPengaruh kaum intelektual dan
komunikasi massa modernkomunikasi massa modern
Konflik di antara kel. Pemimpin politikKonflik di antara kel. Pemimpin politik
Pendekatan dalam Sistem Politik
hal/ 158
 Pendekatan Sejarah
 Pendekatan Sosiologis
 Pendekatan Kultural/Budaya
 Pendekatan Psycho-Social
 Pendekatan Filsafat
 Pendekatan Idiologi
 Pendekatan Konstitusi dan Hukum
MACAM-MACAM SISTEM POLITIKMACAM-MACAM SISTEM POLITIK
 1. DEMOKRASI1. DEMOKRASI
 Demokrasi adl bentuk pemerintahan yangDemokrasi adl bentuk pemerintahan yang
diorganisasikan berdasarkan prinsip-diorganisasikan berdasarkan prinsip-
prinsip kedaulatan rakyat, persamaanprinsip kedaulatan rakyat, persamaan
politik, konsultasi kepada rakyat, danpolitik, konsultasi kepada rakyat, dan
pemerintahan mayoritaspemerintahan mayoritas
(Austin Ranney(Austin Ranney ))
44 Prinsip dalam pemerintahan demokrasiPrinsip dalam pemerintahan demokrasi
1. Kedaulatan rakyat:1. Kedaulatan rakyat:
Kekuasaan untuk membuat keputusan pemerintahan yangKekuasaan untuk membuat keputusan pemerintahan yang
pokok berada di tangan seluruh warga masyarakat; bukanpokok berada di tangan seluruh warga masyarakat; bukan
di tangan orang-orang tertentu atau kelas yang berkuasa.di tangan orang-orang tertentu atau kelas yang berkuasa.
2. Persamaan Politik (political equality)2. Persamaan Politik (political equality)
– Setiap warga masyarakat mempunyaiSetiap warga masyarakat mempunyai kesempatan yang samakesempatan yang sama
untuk partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politikuntuk partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik
negara.negara.
3. Konsultasi Kepada Rakyat3. Konsultasi Kepada Rakyat
– Keputusan mengenai kebijakan untuk rakyat harus dibuat olehKeputusan mengenai kebijakan untuk rakyat harus dibuat oleh
rakyat sendiri, bukan oleh penguasa tanpa pertanggungjawabanrakyat sendiri, bukan oleh penguasa tanpa pertanggungjawaban
kepada rakyat.kepada rakyat.
4. Pemerintahan Mayoritas (majority rule dan minority right)4. Pemerintahan Mayoritas (majority rule dan minority right)
– Keputusan pemerintahan tidak boleh bertentangan denganKeputusan pemerintahan tidak boleh bertentangan dengan
kehendak mayoritas rakyatkehendak mayoritas rakyat
Ciri-ciri Sistem Politik Demokrasi
Menurut Bingham Powel, Jr
 Legitimasi pemerintahan didasarkan pada klaim
bahwa pemerintah tsb mewakili keinginan rakyat
 Pengaturan yang mengorganisasikan
perundingan untuk memperoleh legitimasi
dilaksanakan melalui pemilu yang kompetetif
 Sebgian besar orang dewasa dapat ikut dalam
proses pemilihan baik aktif maupun pasif
 Warga memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa
 Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak
dasar spt: kebebasan berbicara,berkumpul,
berorganisasi, dan kebebasan pers.
Prinsip-prinsip Sistem Politik
A. Sistem Politik Demokrasi Yaitu :
1. Adanya pembagian kekuasaan
2. Pemerintahan konstitusional atau berdasarkan hukum
3. Pemerintahan mayoritas
4. Pemilu bebas atau demokratis
5. Parpol lebih dari satu
6. Managemen pemerintahan terbuka
7. Pers bebas
8. Perlindungan terhadap HAM dan adanya jaminan Hak minoritas
9. Peradilan bebas tidak memihak
10. Penempatan pejabat pemerintahan dengan Merit sistem
11. Kebiaksanaan pemerintah dibuat badan perwakilan politik tanpa
paksaan
12. Konstitusi atau UUD yang demokratis.
13. Penyelesain masalah secara damai melalui musyawarah atau
perundingan
B. Sistem Politik Keditatoran Yaitu :
1. Pemusatan kekuasaan pada satu atau sekelompok orang.
2. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional
3. Negara berdasarkan kekuasaan
4. Pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah, tetapi
melalui dekrit (Poil sistem)
5. Pemilu tidak demokratis. pemilu dijalankan hanya untuk memperkuat
keabsahan penguasa atau pemerintah negara
6. Sistem satu partai politik atau ada beberapa parpol tapi hanya ada
satu porpol yang memonopoli kekuasaan
7. Manegemen pemerintahan tertutup
8. Tidak ada perlindungan HAM , hak monoritas ditindas
9. Pers tidak bebas dan sangat dibatasi
10. Badan peradilan tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa
11. Pemempatan pejabat pemerintahan dengan poil sistem serta tidak
ada kontrol terhadap administrasi dan birokrasi
12. Prinsip dogmatisme dan banyak berlaku doktrin. Konstitusi atau
UUD hanya sebagai lambang saja
13. Penyelesaan masalah dengan kekerasan dan paksaan
Untuk melindungi kel. minoritas
 Memberi perwakilan proporsional bagi
kel.minoritas di lembaga pewakilan rakyat.
 Memberi hak veto, yaitu hak untuk menolak
kebijakan yang dinilai merugikan
ataumengancam eksisitensi minoritas.
 Memberi otonomi khusus kepada minoritas
ttg hal-hal yg menjadi urusan kel. minoritas
itu sendiri
Kel. Minoritas Permanen
 Minoritas yg terbentuk atas dasar ras,
agama, bahasa, etnis.
 David Betham dan Kvin Boyle
2. KEDIKTATORAN /TOTALITER
Carl J friederich dan Zbiegniew Brzezinki
 Bentuk pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi utk
memerintah dipegang dan dijalankan oleh satu orang
atau sekelompok kecil elite
 Ciri-ciri :
 Negara mempunyai sebuah ideologi resmi yang
mencakup segala aspek keberadaan manusia.
 Negara hanya punya satu partai massa tunggal
 Pemerintah mengawasi seluruh keg penduduk dan
menjalakan sistem teror yg luas melalui pengawasan
polisi rahasia dg teknologi modern
 Monopoli media massa oleh pemerintah dan partai
berkuasa
 Adanya kontrol yang kuat melalui kekuatan militer
I.Perbandingan sistem pilitik dalam demokrasi Liberal,
Komunis dan Pancasila sebagai berikut :
1. Demokrasi Liberal :
a. Merupakan ciri khas Barat
b. Berfalsafah Liberalisme
c. Menganut asas Individualis
d. Lebih menonjolkan HAM terutama dalam politik dan
Ekonomi
e. Mengutamakan kebebasan individu yang sangat luas
f. Mengenal oposisi dan perbedaan diakui sepenuhnya
g. Multi partai
h. Contoh: negara AS, Inggris, Prancis, Italia dll.
2. Demokrasi Komunis :
a. Merupakan ciri khas negara komunis
b. Berfalsafah komunisme
c. Menganut asas negara sentris
d. Mengabaikan HAM
e. Tidak ada kebebasan individu
f. Tidak ada oposisi, perbedaan pendapat tidak dibenarkan
g. Mono partai
h. Contoh : negara RRC, Kuba
3. Demokrasi Pancasila :
a. Merupakan ciri khas Indonesia
b. Berfalsafah Pancasila
c. Menganut asas kekeluargaan dan gotong royong
d. HAM diimbangi dengan kewajiban manusia
e. Memberikan jaminan kebebasan yang bertanggung jawab.
f. Tidak mengenal oposisi tapi mengenal perbedaan pendapat yang
disalurkan secara konstitusional
g. Multi partai
h. Contoh Negara Indonesia
Sistem Demokrasi Pancasila
 Adalah paham demokrasi yang bersumber
pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa
Indonesia yang perwujudannya seperti
tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Aspek-aspek demokrasi Pancasila
 Aspek Formal, aspek yang mempersoalkan proses
dan tatacara rakyat dlm menunjuk wakil-wakil dalam
badan prwakilan rakyat.
 Aspek materiil, aspek yang mengemukakan
gambaran manusia dan mengakui harkat dan
martabatnya
 Aspek normatif, aspek yang mengungkapkan
seperangkat norma atau kaidah yang menjadi
pembimbing dan kriteria dalam mencapai tujuan
negara
Penerapan prinsip Demokrasi Pancasila
hal. 156
 1. Pemerintahan berdasarkan hukum
 2. Perlindungan terhadap HAM
 3. Pengambilan keputususan
berdasarkan musyawarah
 4. Peradilan yang bebas dan merdeka
 5. Partai politik dan organisasi sosial
 6. Pelaksanaan pemilu
Prinsip-prinsip Sistem Politik
A. Sistem Politik Demokrasi Yaitu :
1. Adanya pembagian kekuasaan
2. Pemerintahan konstitusional atau berdasarkan hukum
3. Pemerintahan mayoritas
4. Pemilu bebas atau demokratis
5. Parpol lebih dari satu
6. Managemen pemerintahan terbuka
7. Pers bebas
8. Perlindungan terhadap HAM dan adanya jaminan Hak minoritas
9. Peradilan bebas tidak memihak
10. Penempatan pejabat pemerintahan dengan Merit sistem
11. Kebiaksanaan pemerintah dibuat badan perwakilan politik tanpa
paksaan
12. Konstitusi atau UUD yang demokratis.
13. Penyelesain masalah secara damai melalui musyawarah atau
perundingan
Peranserta dalam Sistem Plitik di Indonesia
Sikap Positif terhadap Pengembangan Politik di Indonsia
 Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam
pemilu
 Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
 Menyukseskan pemilu yang jurdil
 Musyawarah mufakat untuk kepentingan
bersama
 Mendukung dalam usaha pembelaan negara
 Menghormati kebebasan hidup beragama
Peranserta dalam Sistem Politik di Indonesia
Sikap Positif terhadap Pengembangan Politik di Indonsia
 Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam
pemilu
 Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
 Menyukseskan pemilu yang jurdil
 Musyawarah mufakat untuk kepentingan
bersama
Saya belum jelas
Pak.....!!!!
Ya, ya ....
Sabar nak...!!

More Related Content

What's hot

SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKMuhamad Yogi
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIASiti Sahati
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
Kaderisasi dalam Partai Politik
Kaderisasi dalam Partai PolitikKaderisasi dalam Partai Politik
Kaderisasi dalam Partai PolitikLestari Moerdijat
 
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixBab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixRezaWahyuni5
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalNovri To Day
 
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAHak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAVanya Angellista
 
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARAPPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARADAYURIKA
 
Ppt konflik-xi
Ppt konflik-xiPpt konflik-xi
Ppt konflik-xiSiti Oyim
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)Siti Sahati
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
Kewenangan dan legitimasi
Kewenangan dan legitimasiKewenangan dan legitimasi
Kewenangan dan legitimasiListy Yoohoo
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosialChaerul Uman
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiFair Nurfachrizi
 
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemMasyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemRetno Wahyuningsih
 
Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukdinnianggra
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasimuhammad faizal
 

What's hot (20)

SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIALANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
Kaderisasi dalam Partai Politik
Kaderisasi dalam Partai PolitikKaderisasi dalam Partai Politik
Kaderisasi dalam Partai Politik
 
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fixBab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
Bab 4 konflik, kekerasan, dan perdamaian std fix
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMAHak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
Hak Asasi Manusia Kelas 11 SMA
 
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARAPPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
PPT NEGARA DAN BANGSA (WARGA NEGARA
 
Ppt konflik-xi
Ppt konflik-xiPpt konflik-xi
Ppt konflik-xi
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA (INDONESIA DENGAN JEPANG)
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Kewenangan dan legitimasi
Kewenangan dan legitimasiKewenangan dan legitimasi
Kewenangan dan legitimasi
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Sistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & DemokrasiSistem Politik & Demokrasi
Sistem Politik & Demokrasi
 
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemMasyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
 
Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemuk
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 

Similar to SPOL

Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)
Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)
Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)nurul khaiva
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50Arin Sfaaez
 
Sistem Politik Di Indonesia
Sistem Politik Di IndonesiaSistem Politik Di Indonesia
Sistem Politik Di Indonesiaomcivics
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
sist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdfsist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdfaqlaislm
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!jesslynJC
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia Abdon sambom
 
Infrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppknInfrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppknRicky Aquinaldo
 
Ppt Pkn Bab 3 by_Dwi khairun 10 ips1.pptx
Ppt Pkn Bab 3  by_Dwi khairun 10 ips1.pptxPpt Pkn Bab 3  by_Dwi khairun 10 ips1.pptx
Ppt Pkn Bab 3 by_Dwi khairun 10 ips1.pptxLinaHalina
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesiavina irodatul afiyah
 
Kelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxSnn27
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013dinnianggra
 

Similar to SPOL (20)

Kmo
KmoKmo
Kmo
 
Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)
Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)
Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50
 
Transfusi parpol
Transfusi parpolTransfusi parpol
Transfusi parpol
 
Sistem Politik Di Indonesia
Sistem Politik Di IndonesiaSistem Politik Di Indonesia
Sistem Politik Di Indonesia
 
Sistem politik
Sistem politikSistem politik
Sistem politik
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
PKN Kd. 6.1
PKN Kd. 6.1PKN Kd. 6.1
PKN Kd. 6.1
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
sist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdfsist-180329055536.pdf
sist-180329055536.pdf
 
Sistem politik
Sistem politikSistem politik
Sistem politik
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Infrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppknInfrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppkn
 
Nfrastruktur politik
Nfrastruktur politikNfrastruktur politik
Nfrastruktur politik
 
Ppt Pkn Bab 3 by_Dwi khairun 10 ips1.pptx
Ppt Pkn Bab 3  by_Dwi khairun 10 ips1.pptxPpt Pkn Bab 3  by_Dwi khairun 10 ips1.pptx
Ppt Pkn Bab 3 by_Dwi khairun 10 ips1.pptx
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
 
Kelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptxKelompok 5 HTN.pptx
Kelompok 5 HTN.pptx
 
Implementasi politik
Implementasi politikImplementasi politik
Implementasi politik
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
 

More from Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

More from Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 

Recently uploaded

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

SPOL

  • 1. SISTEM POLITIK MUHAMAD YOGI 41032161121007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG
  • 2. Sistem  Suatu kesatuan yang mengandung unsur- unsur atau elemen-elemen atau bagian- bagian yang terikat dalam satu kesatuan dan saling bergantung  Almond & powell, 1966:19
  • 3. Politik  Politik:  Proses pembuatan kebijakan pemerintah (publik policy)  Austin Ranney  Proses interaksi antara pemerintah dengan masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam satu wilayah tertentu  Ramlan Surbakti
  • 4. Sistem Politik  Mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng Rusandi Sumintapura
  • 5. BAGAN SISTEM POLITIK TUNTUTAN DUKUNGAN SIKAP APATIS SERANGKAIAN TINDAKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH LEMBAGA POLITIK SESUAI FUNGSI MASING-MASING YANG MEMBENTUK STRUKTUR POLITIK PEMENUHAN ATAU PENOLAKAN ASPIRASI PROSES INPUT OUTPUT FEEDBACK
  • 6. TUNTUTAN  Keinginan warga masyarakat yang pemenuhannya harus diperjuangkan melalui cara-cara dan menggunakan sarana politik.  Contoh :  tuntutan kenaikan gaji PNS  pembatalan kenaikan harga BBM
  • 7. Dukungan  Setiap perbuatan, sikap, dan pemikiran warga masyarakat yang mendorong pencapaian tujuan, kepentingan dan tindakan pemerintah  Contoh:  Memberikan suara dalam pemilu  Mematuhi aturan hukum yang berlaku  Memepertahan keputusan pejabat yang berwenang  Kesetiaan kepada negara
  • 8. Sikap apatis  Sikap tidak peduli warga negara terhadap kehidupan politik yang mengindikasikan adanya persolan yang harus dipecahkan
  • 9. Struktur Politik  Keseluruhan bagian atau komponen yang berupa lembaga- lembaga dalam suatu sistem politik yang menjalankan fungsi atau tugas tertentu  Terdiri dari :  Suprastruktur Politik dan  Infrastruktur Politik
  • 10. Fungsi Politik  1. Merumuskan Kepent ingan  2. Pemaduan Kepent ingan  3. Pembuat an kebij akan Umum  4. Penerapan Kebij akan  5. Pengawasan Pelaksanaan Kebij akan  6. Komunikasi Polit ik  7. Sosialisasi Polit ik  8. Rekrut men Polit ik
  • 11. Fungsi merumuskan kepentingan  Fungsi menyusun dan mengungkapkanFungsi menyusun dan mengungkapkan tuntutan politik dalam satu negaratuntutan politik dalam satu negara  Fungsi ini terutama dijalankan oleh LSMFungsi ini terutama dijalankan oleh LSM ((Lembaga Swadaya Masyarakat) atauLembaga Swadaya Masyarakat) atau Kelompok Kepentingan (Kelompok Kepentingan (Interest Group)Interest Group)
  • 12. Fungsi Pemaduan Kepentingan Fungsi menyatupadukan tuntutan- tuntutan politik dari berbagai pihak dalam suatu negara dan mewujudnyatakan ke dalam berbagai alternatif kebijakan Pihak yang paling bertanggungjawab adalan Partai Politik
  • 13. Fungsi Pembuat an Kebij akan Umum  Fungsi unt uk memeprt imbangkan berbagai alt ernat if kebij akan yang diusulkan oleh part ai-part ai polit ik dan pihak lain, unt uk dipilh salah sat u di ant aranya sebagai sat u kebij akan pemerint ah  Pelaku f ungsi ini adalah lembaga legeslat is dan eksekut if
  • 14. Fungsi Penerapan kebijakan  Fungsi melaksanakan kebijakan yangFungsi melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak yangtelah ditetapkan oleh pihak yang berwenangberwenang  Pelaksana kebijakan ini adalahPelaksana kebijakan ini adalah aparataparat birokrasi pemerintah atau PNSbirokrasi pemerintah atau PNS
  • 15. Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan  Fungsi menyelaraskan perilaku masyarakat dan pejabat publik yang menentang atau menyeleweng dari kebijakan pemerintah, dengan norma-norma yang berlaku  Fungsi ini dilakukan oleh lembaga peradilan
  • 16. Fungsi komunikasi politik  Proses penyampaian informasiProses penyampaian informasi mengenai politik dari masyarakatmengenai politik dari masyarakat kepada pemerintah dan juga darikepada pemerintah dan juga dari pemerintah kepada masyarakatpemerintah kepada masyarakat  Oleh semua lembaga politikOleh semua lembaga politik
  • 17. Sosialisasi politikSosialisasi politik  Proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat  Oleh semua lembaga politik
  • 18. Rekrutmen Politik  Proses menyeleksi orang-orang yang akan dipilih atau diangkat sebagai pejabat negara atau partai politik  Oleh semua lembaga politik
  • 19. SuprastruktuR PolitiK  Struktur Politik dalam suasana pemerintahan (Lembaga Negara)  Contoh  MPR  DPR  PRESIDEN  MA  MK
  • 20. SuprastruktuR PolitiK  Suprastruktur politik menjalankan fungsi output yaitu:  Fungsi pengambilan keputusan (decision atau rule making), yang dijalankan oleh lembaga legeslatif dan atau eksekutif.  Fungsi pelaksanaan keputusan (rule aplication), dijalankan oleh aparat birokrasi dan eksekutif.  Fungsi pengawasan keputusan( rule adjudication) yang dijalankan oleh badan- badan kehakiman (yudikaif)
  • 21. InfrastruktuR PolitiK  Struktur Politik dalam suasana masyarakat  Contoh:  PARTAI POLITIK  KELOMPOK KEPENTINGAN  KELOMPOK PENEKAN  MEDIA MASSA  TOKOH POLITIK
  • 22. InfrastruktuR PolitiK  InfraStruktur Politik menjalankan fungsi input yaitu;  Fungsi perumusan dan pegajuan kepentingan (interst articulation), dijalankan oleh klp kepentingan, klp penekan, LSM/NGo/Ornop, dan Pers.  Fungsi pemaduan dan pengajuan kepentingan(interest agregation), oleh parpol dan tokoh politik.
  • 23. Partai PolitikPartai Politik  Sekelompok orang yang terorganisir yangSekelompok orang yang terorganisir yang berusaha untuk mengendalikanberusaha untuk mengendalikan pemerintahan supaya dapat melaksanakanpemerintahan supaya dapat melaksanakan program-programnya dan menempatkanprogram-programnya dan menempatkan anggota-anggotanya dalam jabatananggota-anggotanya dalam jabatan pemerintah.pemerintah.
  • 24. Perkembangan Partai Politik di IndonesiaPerkembangan Partai Politik di Indonesia 11 19551955 3434 22 19711971 1010 33 19771977 33 44 19821982 33 55 19871987 33 66 19921992 33 77 19971997 33 88 19991999 4848 99 20042004 2424 NONO TAHUN PEMILUTAHUN PEMILU JML PARTAIJML PARTAI
  • 25. KELOMPOK KEPENTINGANKELOMPOK KEPENTINGAN  Kelompok ANOMIK  Kelompok NON - ASOSIASIONAL  Kelompok INSTITUSIONAL  Kelompok ASOSIASIONAL
  • 27. Tokoh PolitikTokoh Politik  Transformasi dari peranan non politis kepada situasi di mana mereka menjadi cukup berbobot memainkan peran politik  Pengangkatan dan penugasan untk menjalankan tugas-tugas politik
  • 28. KELOMPOK PENEKAN  1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)  2. Organisasi Sosial Keagamaan2. Organisasi Sosial Keagamaan  3. Organisasi Kepemudaan3. Organisasi Kepemudaan  4. Organisasi Lingkungan Hidup4. Organisasi Lingkungan Hidup  5. Organisasi Pembela Hukum dan HAM5. Organisasi Pembela Hukum dan HAM  6. Yayasan atau Badan Hukum lainnya6. Yayasan atau Badan Hukum lainnya
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. Partai Peserta Pemilu Tahun 2004
  • 36.
  • 37. Kelompok Anomik  Terbentuk dari unsur-unsur dalam masyarakat secara spontan dan seketika.  Kelompok ini sering tumpang tindih dengan bentuk partisipasi politiklain : demonstrasi, kerusuhan, kekerasan politk dll.
  • 38. Kelompok Non Asosiasional  Biasanya tidak terorganisir secara rapi dan bersifat kadang kala.  Misal: kel. Keluarga, keturunan, etnik,regional, status dll
  • 39. Kelompok Institusional  Bersifat resmi dan memiliki fungsi-fungsi politik lain di samping artikulasi politik  Koorporasi bisnis, badan legeslatif, militer, birokrasi.
  • 40. Kelompok Asosiasional  Menyatakan kepentingan dari kelomok khusus, memakai tenaga profesional yang bekerja penuh, dan memiliki prosedur teratur untuk memutuskan tuntutan
  • 41. Partisipasi Politik  Merupakan kegiatan mengambil bagian atau peran serta dalam proses-proses politik dalam suatu sistem politik
  • 42. Bentuk-bentuk partisipasi politik NONO KONVENSIONALKONVENSIONAL NON KONVENSIONALNON KONVENSIONAL 11 Pemberian suaraPemberian suara Pengajuan petisiPengajuan petisi 22 Diskusi PolitikDiskusi Politik BerdemonstrasiBerdemonstrasi 33 Kegiatan kampannyeKegiatan kampannye KonfrontasiKonfrontasi 44 Bergabung dalamBergabung dalam kelompok kepentingankelompok kepentingan MogokMogok 55 Komunikasi individuKomunikasi individu dengan pejabat politikdengan pejabat politik Tindak kekerasan politikTindak kekerasan politik terhadap harta bendaterhadap harta benda 66 Tindak kekerasan politikTindak kekerasan politik terhadap manusiaterhadap manusia
  • 43. 1.
  • 44. 2.
  • 45. 3.
  • 46. 4.
  • 47. 5.
  • 48. 6.
  • 49. 7.
  • 50. 8.
  • 51. 9.
  • 52. 10.
  • 53. 11.
  • 54. Tingkatan Partisipasi Politik Petugas kampanye, aktif dlm parpol, Aktif dalam proyek sosial Pejabat umum, pejabat parpol Menyimpang Pembunuh politik, teroris, pembajak Menghadiri rapat umum, anggota kelp kepentingan, memberikan suara, Diskusi politik, perhatian pada perkembangan politik Orang yang Apolitis Pengamat Partisipan Aktifivis
  • 55. Faktor-Faktor Pendukung Partisipasi PolitikFaktor-Faktor Pendukung Partisipasi Politik 1. Pendidikan Politik1. Pendidikan Politik (usaha(usaha meningkatkan kesadaran berbangsameningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara)dan bernegara) 2. Budaya Politik2. Budaya Politik (sikap dan keyakinan(sikap dan keyakinan sbg perwujudan nilai politik)sbg perwujudan nilai politik) 3. Kesadaran Politik3. Kesadaran Politik (keinsyafan wn(keinsyafan wn akan pentingnya urusan kenegaraan)akan pentingnya urusan kenegaraan) 4. Sosialisasi Politik4. Sosialisasi Politik (proses dg jalan(proses dg jalan mana orang belajar tentang politik)mana orang belajar tentang politik)
  • 56. Hal-hal yg meneyebabkan timbulnyaHal-hal yg meneyebabkan timbulnya Partisipasi PolitikPartisipasi Politik ModernisasiModernisasi Perubahan struktur kelas sosialPerubahan struktur kelas sosial Pengaruh kaum intelektual danPengaruh kaum intelektual dan komunikasi massa modernkomunikasi massa modern Konflik di antara kel. Pemimpin politikKonflik di antara kel. Pemimpin politik
  • 57. Pendekatan dalam Sistem Politik hal/ 158  Pendekatan Sejarah  Pendekatan Sosiologis  Pendekatan Kultural/Budaya  Pendekatan Psycho-Social  Pendekatan Filsafat  Pendekatan Idiologi  Pendekatan Konstitusi dan Hukum
  • 58. MACAM-MACAM SISTEM POLITIKMACAM-MACAM SISTEM POLITIK  1. DEMOKRASI1. DEMOKRASI  Demokrasi adl bentuk pemerintahan yangDemokrasi adl bentuk pemerintahan yang diorganisasikan berdasarkan prinsip-diorganisasikan berdasarkan prinsip- prinsip kedaulatan rakyat, persamaanprinsip kedaulatan rakyat, persamaan politik, konsultasi kepada rakyat, danpolitik, konsultasi kepada rakyat, dan pemerintahan mayoritaspemerintahan mayoritas (Austin Ranney(Austin Ranney ))
  • 59. 44 Prinsip dalam pemerintahan demokrasiPrinsip dalam pemerintahan demokrasi 1. Kedaulatan rakyat:1. Kedaulatan rakyat: Kekuasaan untuk membuat keputusan pemerintahan yangKekuasaan untuk membuat keputusan pemerintahan yang pokok berada di tangan seluruh warga masyarakat; bukanpokok berada di tangan seluruh warga masyarakat; bukan di tangan orang-orang tertentu atau kelas yang berkuasa.di tangan orang-orang tertentu atau kelas yang berkuasa. 2. Persamaan Politik (political equality)2. Persamaan Politik (political equality) – Setiap warga masyarakat mempunyaiSetiap warga masyarakat mempunyai kesempatan yang samakesempatan yang sama untuk partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politikuntuk partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik negara.negara. 3. Konsultasi Kepada Rakyat3. Konsultasi Kepada Rakyat – Keputusan mengenai kebijakan untuk rakyat harus dibuat olehKeputusan mengenai kebijakan untuk rakyat harus dibuat oleh rakyat sendiri, bukan oleh penguasa tanpa pertanggungjawabanrakyat sendiri, bukan oleh penguasa tanpa pertanggungjawaban kepada rakyat.kepada rakyat. 4. Pemerintahan Mayoritas (majority rule dan minority right)4. Pemerintahan Mayoritas (majority rule dan minority right) – Keputusan pemerintahan tidak boleh bertentangan denganKeputusan pemerintahan tidak boleh bertentangan dengan kehendak mayoritas rakyatkehendak mayoritas rakyat
  • 60. Ciri-ciri Sistem Politik Demokrasi Menurut Bingham Powel, Jr  Legitimasi pemerintahan didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tsb mewakili keinginan rakyat  Pengaturan yang mengorganisasikan perundingan untuk memperoleh legitimasi dilaksanakan melalui pemilu yang kompetetif  Sebgian besar orang dewasa dapat ikut dalam proses pemilihan baik aktif maupun pasif  Warga memilih secara rahasia dan tanpa dipaksa  Masyarakat dan pemimpin menikmati hak-hak dasar spt: kebebasan berbicara,berkumpul, berorganisasi, dan kebebasan pers.
  • 61. Prinsip-prinsip Sistem Politik A. Sistem Politik Demokrasi Yaitu : 1. Adanya pembagian kekuasaan 2. Pemerintahan konstitusional atau berdasarkan hukum 3. Pemerintahan mayoritas 4. Pemilu bebas atau demokratis 5. Parpol lebih dari satu 6. Managemen pemerintahan terbuka 7. Pers bebas 8. Perlindungan terhadap HAM dan adanya jaminan Hak minoritas 9. Peradilan bebas tidak memihak 10. Penempatan pejabat pemerintahan dengan Merit sistem 11. Kebiaksanaan pemerintah dibuat badan perwakilan politik tanpa paksaan 12. Konstitusi atau UUD yang demokratis. 13. Penyelesain masalah secara damai melalui musyawarah atau perundingan
  • 62. B. Sistem Politik Keditatoran Yaitu : 1. Pemusatan kekuasaan pada satu atau sekelompok orang. 2. Pemerintahan tidak berdasarkan konstitusional 3. Negara berdasarkan kekuasaan 4. Pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah, tetapi melalui dekrit (Poil sistem) 5. Pemilu tidak demokratis. pemilu dijalankan hanya untuk memperkuat keabsahan penguasa atau pemerintah negara 6. Sistem satu partai politik atau ada beberapa parpol tapi hanya ada satu porpol yang memonopoli kekuasaan 7. Manegemen pemerintahan tertutup 8. Tidak ada perlindungan HAM , hak monoritas ditindas 9. Pers tidak bebas dan sangat dibatasi 10. Badan peradilan tidak bebas dan bisa diintervensi oleh penguasa 11. Pemempatan pejabat pemerintahan dengan poil sistem serta tidak ada kontrol terhadap administrasi dan birokrasi 12. Prinsip dogmatisme dan banyak berlaku doktrin. Konstitusi atau UUD hanya sebagai lambang saja 13. Penyelesaan masalah dengan kekerasan dan paksaan
  • 63. Untuk melindungi kel. minoritas  Memberi perwakilan proporsional bagi kel.minoritas di lembaga pewakilan rakyat.  Memberi hak veto, yaitu hak untuk menolak kebijakan yang dinilai merugikan ataumengancam eksisitensi minoritas.  Memberi otonomi khusus kepada minoritas ttg hal-hal yg menjadi urusan kel. minoritas itu sendiri
  • 64. Kel. Minoritas Permanen  Minoritas yg terbentuk atas dasar ras, agama, bahasa, etnis.  David Betham dan Kvin Boyle
  • 65. 2. KEDIKTATORAN /TOTALITER Carl J friederich dan Zbiegniew Brzezinki  Bentuk pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi utk memerintah dipegang dan dijalankan oleh satu orang atau sekelompok kecil elite  Ciri-ciri :  Negara mempunyai sebuah ideologi resmi yang mencakup segala aspek keberadaan manusia.  Negara hanya punya satu partai massa tunggal  Pemerintah mengawasi seluruh keg penduduk dan menjalakan sistem teror yg luas melalui pengawasan polisi rahasia dg teknologi modern  Monopoli media massa oleh pemerintah dan partai berkuasa  Adanya kontrol yang kuat melalui kekuatan militer
  • 66. I.Perbandingan sistem pilitik dalam demokrasi Liberal, Komunis dan Pancasila sebagai berikut : 1. Demokrasi Liberal : a. Merupakan ciri khas Barat b. Berfalsafah Liberalisme c. Menganut asas Individualis d. Lebih menonjolkan HAM terutama dalam politik dan Ekonomi e. Mengutamakan kebebasan individu yang sangat luas f. Mengenal oposisi dan perbedaan diakui sepenuhnya g. Multi partai h. Contoh: negara AS, Inggris, Prancis, Italia dll.
  • 67. 2. Demokrasi Komunis : a. Merupakan ciri khas negara komunis b. Berfalsafah komunisme c. Menganut asas negara sentris d. Mengabaikan HAM e. Tidak ada kebebasan individu f. Tidak ada oposisi, perbedaan pendapat tidak dibenarkan g. Mono partai h. Contoh : negara RRC, Kuba 3. Demokrasi Pancasila : a. Merupakan ciri khas Indonesia b. Berfalsafah Pancasila c. Menganut asas kekeluargaan dan gotong royong d. HAM diimbangi dengan kewajiban manusia e. Memberikan jaminan kebebasan yang bertanggung jawab. f. Tidak mengenal oposisi tapi mengenal perbedaan pendapat yang disalurkan secara konstitusional g. Multi partai h. Contoh Negara Indonesia
  • 68. Sistem Demokrasi Pancasila  Adalah paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
  • 69. Aspek-aspek demokrasi Pancasila  Aspek Formal, aspek yang mempersoalkan proses dan tatacara rakyat dlm menunjuk wakil-wakil dalam badan prwakilan rakyat.  Aspek materiil, aspek yang mengemukakan gambaran manusia dan mengakui harkat dan martabatnya  Aspek normatif, aspek yang mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang menjadi pembimbing dan kriteria dalam mencapai tujuan negara
  • 70. Penerapan prinsip Demokrasi Pancasila hal. 156  1. Pemerintahan berdasarkan hukum  2. Perlindungan terhadap HAM  3. Pengambilan keputususan berdasarkan musyawarah  4. Peradilan yang bebas dan merdeka  5. Partai politik dan organisasi sosial  6. Pelaksanaan pemilu
  • 71. Prinsip-prinsip Sistem Politik A. Sistem Politik Demokrasi Yaitu : 1. Adanya pembagian kekuasaan 2. Pemerintahan konstitusional atau berdasarkan hukum 3. Pemerintahan mayoritas 4. Pemilu bebas atau demokratis 5. Parpol lebih dari satu 6. Managemen pemerintahan terbuka 7. Pers bebas 8. Perlindungan terhadap HAM dan adanya jaminan Hak minoritas 9. Peradilan bebas tidak memihak 10. Penempatan pejabat pemerintahan dengan Merit sistem 11. Kebiaksanaan pemerintah dibuat badan perwakilan politik tanpa paksaan 12. Konstitusi atau UUD yang demokratis. 13. Penyelesain masalah secara damai melalui musyawarah atau perundingan
  • 72. Peranserta dalam Sistem Plitik di Indonesia Sikap Positif terhadap Pengembangan Politik di Indonsia  Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilu  Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan  Menyukseskan pemilu yang jurdil  Musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama  Mendukung dalam usaha pembelaan negara  Menghormati kebebasan hidup beragama
  • 73. Peranserta dalam Sistem Politik di Indonesia Sikap Positif terhadap Pengembangan Politik di Indonsia  Melaksanakan hak pilih dan dipilih dalam pemilu  Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan  Menyukseskan pemilu yang jurdil  Musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama
  • 74. Saya belum jelas Pak.....!!!! Ya, ya .... Sabar nak...!!