SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
KATA PENGANTAR 
Tamatan SMK yang profesional adalah tujuan utama Pendidikan Menengah Kejuruan, 
Karena merupakan tuntutan era globalisasi yang penuh persaingan. Namun sampai saat ini 
tuntutan era globalisasi belum dapat terwujud secara optimal oleh dunia pendidikan Kejuruan. 
Oleh karenanya penulis telah melalukan satu langkah terhadap upaya peningkatan 
profesionalisme tamatan SMK dan menuliskannya kedalam Karya Tulis (best practices) yang 
berjudul “Peranan Bimbingan Karir Di SMK ”. 
Terwujudnya tulisan ini tidak terlepas dari peran banyak pihak yang telah membantu, 
untuk itu dalam kesempatan ini kami sampaikan ucapan terimakasih kepada: 
1. Ibu Endang Setyawati, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum. 
2. Bapak Konadi Seminaris, SP, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan. 
3. Bapak/Ibu ketua program keahlian di lingkungan SMK Negeri 4 Takengon. 
4. Bapak/ibu guru produktif SMK Negeri 4 Takengon. 
5. Seluruh staf Tata Usaha SMK Negeri 4 Takengon 
Atas segala bantuan yang telah diberikan dan semoga Allah. SWT meredhoinya. 
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini memerlukan koreksi dan masukan dari 
pembaca untuk penyempurnaannya dan sebelumnya kami haturkan terimaksih. 
1 
Takengon, Juni 2014 
Penulis, 
DAFTAR ISI 
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... i 
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii 
DAFTAR ISI................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2 
2 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian Bimbingan Karir.......................................................... 3 
B. Tujuan Bimbingan Karir................................................................ 4 
C. Penyelenggaraan Bimbingan Karir................................................ 5 
D. Teori – Teori Pemilihan Karir ...................................................... 6 
BAB III PENUTP 
Kesimpulan........................................................................................................ 8 
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 
3 
A. Latar Belakang 
UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan pendidikan menengah kejuruan 
bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan 
khusus, SMK bertujuan : (1) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri 
atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja 
tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, (2) membekali 
peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu 
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan (3) membekali 
peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan 
diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jadi jelas bahwa sekolah kejuruan 
mempunyai misi menyiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia kerja. 
Namun kenyataanya banyak lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensinya 
(bidang keahlian). Tidak sedikit pula siswa SMK yang tidak memahami mengapa harus mengambil 
bidang keahlian yang dipilihnya. Siswa juga tidak mengetahui peluang kerja apa yang harus diraihnya. 
Dari beberapa siswa mengemukakan bahwa mereka tidak tahu tujuan pendidikan yang akan dijalaninya. 
Sekolah adalah tempat yang ideal dan sangat penting untuk perkembangan yang sehat 
secara psikologis. Sekolah melatih anak berinteraksi dengan lingkungan sosial, menambah 
pengetahuan dan skill serta sebagai sarana pendewasaan. 
Di sekolah-sekolah saat ini, pada umumnya sudah tersedia layanan bimbingan dan 
konseling, yang biasanya diasuh oleh guru dengan profesionalisme khusus. Hanya saja, 
profesionalis seorang konselor di sekolah belum merata disetiap sekolah, sehingga hasilnya pun 
belum memuaskan. Khususnya pada sekolah menengah atas, seharusnya sudah memiliki layanan 
bimbingan dan konseling karir, yang akan membantu siswa memilih karirnya kedepan. Tentunya 
hal ini harus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pihak konselor, sekolah, orang tua, 
ataupun psikolog. Pengenalan dunia kerja pada masa sekolah menengah ini, akan menuntun 
peserta didik memilih karir sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya. 
Berdasarkan fenomena yang ada banyak ditemukan bahwa siswa lulusan SMK ketka 
mencari pekerjaan tidak sesuai dengan kompetensi/kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya 
dalam kondisi demkian banyak lulusan SMK yang tidak o[timal dalam mengeluarkan
kemampuan yang dimlikinya. Salah satu cara untuk membentuk sikap tersebut secara optimal, di 
SMK diadakan program bimbingan karir. 
Melalui bimbingan karir diharapkan siswa SMK mampu untuk memahami dirinya, 
tingkat kemampuannya serta mampu mengatahui gambaran yang lengkap tentang karakteristik 
karinya. Juga diharapkan dapat menumbuhkan propesionalisme dalam menghadapi duna kerja 
dan kemandirian siswa dalam memilih karir yang akan dijalaninya nanti berdasarkan 
kemampuan yang dimilikinya. 
Dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan peserta didik diharapkan dapat 
memahami dirinya, memahami dunia kerjanya dan mengadakan penyesuaian dirinya dengan 
lingkungan kerjanya, serta melalui penyusunan rencana dan pengambilan keputusan secara tepat 
dan logis. Dan diharapkan dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan di sekolah menjadikan 
suatu sarana peserta didik agar tepat sasaran dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan 
kemampuan, dan bakatnya. 
B. Rumusan Masalah 
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka dalam makalah ini akan membahas secara 
lebih mendalam tentang: 
1. Apa itu bimbingan karir? 
2. Apa tujuan dari bimbingan karir? 
3. Bagaimana teori-teori dalam pemilihan karir? 
4. Bagaimana proses penyelenggaraan bimbingan karir? 
4
BAB II PEMBAHASAN 
5 
A. Pengertian Bimbingan Karir 
1. Pengertian Bimbingan 
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pengertian bimbingan karir alangkah 
baiknya kita terlebih dahulu memahami tentang pengertian dari bimbingan. Pembahasan masalah 
tidak terlepas dari sudut tinjauan orang yang mengupasnya, hal ini akan menimbulkan perbedaan 
pendapat dari masing-masing ahli. Namun dari pengertian masing-masing ahli terdapat satu 
kesamaan yaitu bahwa bimbingan merupakan pemberian pertolongan atau bantuan, dan bantuan 
atau pertolongan itu merupakan hal yang pokok dari suatu bimbingan. Pertolongan disini 
merupakan pemberian arah dengan diutamakan kepada keadaan yang dibimbingnya. Bimbingan 
merupakan suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong individu dalam memilih 
penyelasaian yang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya. 
Bimbingan dapat diberikan kepada seorang individu atau sekumpulan individu. Ini berarti 
bimbingan dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang umur. 
Dengan demikian maka bidang gerak dari bimbingan tidak hanya pada anak-anak ataupun 
remaja namun juga dapat mencakup orang dewasa. 
2. Pengertian Bimbingan Karir 
Bimbingan karir ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia 
pekerjaan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan 
menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan yang telah dimasukinya (Winkel, 
1991). 
Sedangkan Super yang dikutip Sukardi (1957) mengartikan bimbingan karir adalah 
suatu proses untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta perananyan 
dalam dunia kerja. Menurut pengertian Super ini bimbingan karir memilki beberapa ciri – 
ciri,diantaranya:“1.Bimbingan karir adalah merupakan suatu proses yang bertujuan untuk 
membantu individu menumbuhkan gambaran dirinya, 2.Bimbingan karir adalah suatu bantuan 
layanan untuk membantu individu menumbuhkan dan menerima peranan yang dilakukannya 
dalam dunia kerja, 3.Bimbingan karir suatu bentuk layanan bimbingan yang bertujuan 
membantu individu memperoleh kesempatan untuk mencoba dan memilih pekerjaan yang sesuai 
dengan potensi yang dimilkinya, 4.Bimbingan karir ialah suatu bentuk layanan bimbingan yang 
bertujuan untuk memperoleh gambaran dirinya dalam dunia kerja.”
Bimbingan karir dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu pendekatan yang berpusat pada 
masalah (problem oriented) dan pendekatan yang berpusat pada pengembangan (developmental 
oriented). 
Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah yaitu pada sekolah tingkat menengah pertama 
dan atas. Kurikulum 1984 merumuskan bimbingan karir sebagai proses bantuan kepada individu 
agar memproleh pemahaman diri dan dunia kerja agar ia mampu mengarahkan diri ke suatu 
bidang kehidupan yang sesuai dan selaras dengan dirinya dan masyarakat. 
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu 
proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya seperti: bakat, minat, kelebihan 
dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis 
pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa, sehingga para siswa dapat 
menemukan pekerjaan yang tepat. 
B. Tujuan Bimbingan Karir 
Secara rinci tujuan dari bimbingan karir ialah membantu siswa agar: 
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi 
yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, bakat, sikap, cita-citanya 
2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada dalam 
6 
masyarakat 
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam 
dirinya; mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang 
tertentu; mengetahui hubungan usaha dirinya yang sekarang sengan masa depannya. 
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya 
sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan 
tersebut 
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan 
kehidupannya yang serasi, yang sesuai. (Depdikbud, petunjuk pelaksanaan bimbingan 
karir, 1985). 
Dapat disimpulkan bahwa, tujuan bimbingan konseling karir di sekolah untuk 
mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan 
dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya,
selain itu untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan apa yang 
dituntut untuk pekerjaan itu. 
7 
C. Penyelenggaraan bimbingan karir 
Cara pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan, 
yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. 
1. Pendekatan Individual 
Pendekatan Individual yaitu dengan cara melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan 
karier melalui dua cara yaitu: 
a. Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi 
siswa 
b. Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami 
dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja. 
2. Pendekatan Kelompok 
Pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir akan memungkinkan masalah yang 
bersangkut paut dengan karir dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki 
keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, 
jabatan atau karir yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu 
memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna 
bagi dirinya. 
Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karir di Sekolah nampaknya menjadi suatu 
pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada semua 
siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir dapat 
meningkatkan konselor propesional secara maksimal. 
Adapun cara yang dilakukan dalam cara pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dengan 
menggunakan pendekatan kelompok yaitu dengan cara: 
a. Disusun dalam suatu paket tertentu, yaitu paket bimbingan karir. Setiap paket merupakan 
modul utuh yang terdiri dari berbagai macam topik bimbingan. Berkaitan dengan hal ini, 
pihak yang berwenang, yaitu Depdikbud telah mengeluarkan paket yang dikenal dengan 
paket bimbingan karir yang terdiri dari lima paket, yaitu: 
1) Paket I mengenai pemahaman diri, yang terdiri dari; a) pengantar pemahaman diri, b) 
bakat, potensi, dan kemampuan, c) cita-cita atau gaya hidup, d) sikap. Dalam
pelaksanaannya siswa dituntut Untuk dapat mencapai hal tersebut, sehingga dapat 
mengetahui serta memahami keadaan dirinya. 
2) Paket II mengenai nilai-nilai; mencakup a) nilai kehidupan, b) saling mengenal 
dengan nilai orang lain, c) pertentangan nilai-nilai dalam diri, d) pertentangan nilai-nilai 
sendiri dengan orang lain, e) nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok 
atau masyarakat, dan f) bertindak atas nilai-nilai sendiri. 
3) Paket III mengenai pemahaman lingkungan; yang mencakup berbagai aspek 
mengenai a) informasi pendidikan, b)kekayaan daerah dan pengembangannya, dan 
c) informasi jabatan. 
4) Paket IV mengenai hambatan dan dara mengatasi hambatan yang terdiri dari a) 
faktor pribadi, b) faktor lingkungan, c) manusia dan hambatan, dan c) cara-cara 
mengatasi hambatan. 
5) Paket V mengenai perencanaan masa depan, mencakup hal-hal yang berkaitan 
dengan a) menyusun informasi diri, b) mengelola informasi diri, c) 
mempertimbangkan alternatif, d) keputusan dan rencana, dan e) merencanakan masa 
depan. 
b. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan secara intruksional. Dengan demikian bimbingan 
karir tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi dipadukan dengan kegiatan belajar 
mengajar. Sehubungan dengan hal ini setiap guru dapat memberikan bimbingan karir 
pada saat-saat memberikan pelajaran yang berhubungan dengan suatu karir tertentu. 
c. Bimbingan karir dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit. Jika ini yang ditempuh 
maka kegiatan bimbingan karir direncanakan dan di programkan oleh sekolah. 
d. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut hari karir 
atau career day. Pada hari tersebut semua bimbingan karir dilaksanakan berdasarkan 
program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk tiap tahun. 
e. Karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah. Obyek karyawisata karir ini 
seharusnya harus berkaitan dengan pengembangan karir siswa. Dengan karyawisata karir 
ini siswa akan dapat mengetahui dengan tepat apa yang ada dalam kenyataannya. Karena 
karyawisata ini dikaitkan dengan pengembangan karir. Maka pemilihan objek harus 
dipikirkan secara matang. 
8
9 
D. Teori-teori Pemilihan Karir 
Bimbingan karir bukanlah hanya tertumpu pada perencanaan dan pengambilan keputusan 
atas dasar pemecahan yang logis dan rasional, tetapi berkaitan dengan perkembangan yang 
mengarah pada aktualisasi diri. Hal ini berarti bahwa bimbingan karir haruslah memperhatikan 
pemilihan karir dan perkembangan karir ditinjau dari aspek psikologis tertentu. Untuk itu proses 
bimbingan karir beranjak dari konsep teori-teori pemilihan karir yang dikemukakan oleh para 
ahli. 
Dalam teorinya David Tiedeman mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih suatu 
pekerjaan tertentu adalah merupakan rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang diambil 
individu pada tahap-tahap kehidupannya terdahulu. Pengambilan keputusan sangat erat kaitannya 
dengan periode antisipasi dan periode implementasi. 
1. Periode antisipasi 
 Tahap eksplorasi 
Dalam tahap eksplorasi sejumlah perbedaan alternatif atau kemungkinan tujuan 
dipertimbangkan. Berbagai kemungkinan yang akan dicapai digabung-gabungkan dan 
dipertimbangkan untuk menetapkan atau memutuskan suatu pilihan. Pada tahap ini individu 
mencoba untuk mengadakan penilaian diri berkaitan dengan berbagai alternatif yang 
diperkirakan bisa dicapai untuk mencapai tujuan. 
 Tahap kristalisasi 
Dengan terjadinya penilaian diri dari berbagai kemungkinan, maka terjadilah suatu pola dalam 
bentuk alternatif dan segala konsekuensinya, disebut dengan kristalisasi. Pada tahap ini segala 
alternatif kemungkinan pekerjaan yang dicapai sudah cukup jelas. 
 Tahap pemilihan 
Tahap pemilihan akan berlangsung dengan stabilnya kristalisasi. Masalah-masalah individu yang 
berorientasi pada tujuan yang relevan, yaitu individu mulai mengorganisasi dalam melengkapi 
dan menyesuaikan terhadap berbagai pilihan untuk masa datang. 
 Tahap spesifikasi atau klarifikasi 
Dalam tahap ini individu meneliti kesempatan yang lebih luas dan mendalam, sehingga ia 
mengemukakan sesuatu (dalam khayalan) yang lebih baik dan sempurna untuk masa mendatang 
sehingga menghasilkan kemampuan bertindak yang nyata dan terarah.
2. Periode implementasi dan penyesuaian 
 Tahap induksi 
Tahap ini dimulai dari pengalaman dan kesimpulan yang teliti. Individu mengorganisasi 
lapangan kerja yang bersumber dari tujuan-tujuan tertentu kedalam interaksi dengan masyarakat. 
 Tahap transisi 
Pada tahap ini, orientasi yang diutamakan disesuaikan dengan penetapan tujuan yang 
diambilnya. Dalam tahap ini adanya kemungkinan bahwa individu akan menyimpang arah. 
 Tahap memelihara atau mempertahankan 
Dalam tahap ini, individu memelihara atau mempertahankan keputusan yang telah diambilnya. 
Prospek terhadap usahanya telah menuju kepada status dimasa mendatang dan untuk seterusnya 
akan menjadi pembinaan karir. 
10
BAB III 
PENUTUP 
11 
Kesimpulan 
Bimbingan merupakan suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong 
individu dalam memilih penyelasaian yang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya. 
Bimbingan pekerjaan merupakan suatu proses pembantuan terhadap individu untuk 
menumbuhkan dan menerima gambaran tentang dirinya secara keseluruhan dan cocok baginya 
dalam lapangan pekerjaan, disamping menolongnya untuk mengalami gambaran tersebut dalam 
alam nyata dan mengubahnya kepada fakta nyata sedemikian rupa sehingga menjamin baginya 
kebahagiaan dan manfaat bagi masyarakat. 
Tujuan bimbingan konseling karir di sekolah yaitu untuk mengarahkan dan memberikan 
referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan dengan kemampuan yang 
dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya, selain itu untuk mengetahui 
dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. 
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan 
yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan 
kegiatan: paket belajar, pemaduan dengan mata pelajaran, pengajaran unit, hari karir dan karya 
wisata karier. 
Bimbingan karir beranjak dari konsep teori-teori pemilihan karir yang dikemukakan oleh 
para ahli. Dalam teorinya David Tiedeman mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih 
suatu pekerjaan tertentu adalah merupakan rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang 
diambil individu pada tahap-tahap kehidupannya terdahulu. Pengambilan keputusan sangat erat 
kaitannya dengan periode antisipasi dan periode implementasi.
DAFTAR PUSTAKA 
Depdikbud,1985. : Jakarta 
Dewa, ketut Sukardi,1993. Psikologi pemilihan karier. Rineka Ciptadonesia : Jakarta 
Manrihu,Thayep.1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier.Bina Aksara:Jakarta 
Syah,Darwyan.dkk.2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Gaung Persada: Jakarta 
Walgito,B.2004. Bimbingan dan konseling (studi dan karier) ,Andi:Yogyakarta 
http://ilmupsikologi. ordpress.com/2010/02/07/pengertian-bimbingan-karir/ 
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=110&Itemid= 
104 
http://www.scribd. com/doc/32703538/bimbingan-karir 
12

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruemy mila
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANharjunode
 
desain pelatihan andragogi
desain pelatihan andragogidesain pelatihan andragogi
desain pelatihan andragogi29desember1995
 
uapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guruuapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guruadib01
 
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruUpaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruEliza Isandhyta
 
Seminar Hala Tuju Kerjaya
Seminar Hala Tuju KerjayaSeminar Hala Tuju Kerjaya
Seminar Hala Tuju KerjayaFakhrul Lpkb
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Hakekat profesi kependidikan
Hakekat profesi kependidikanHakekat profesi kependidikan
Hakekat profesi kependidikanNdang Pratama
 
Hakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanHakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanMichelle Rumawir
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruIkhwan Mutaqin
 
Pengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanPengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanronald valther
 
Materi ajar profesi kependidikan
Materi ajar profesi kependidikanMateri ajar profesi kependidikan
Materi ajar profesi kependidikanMasriqon Masriqon
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikanLeo Da Mees
 
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyahEjournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyahAGUS SETIYONO
 

Was ist angesagt? (17)

Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guru
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
Bimbingan karir
Bimbingan karirBimbingan karir
Bimbingan karir
 
desain pelatihan andragogi
desain pelatihan andragogidesain pelatihan andragogi
desain pelatihan andragogi
 
uapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guruuapaya meningkatkan kuaitas guru
uapaya meningkatkan kuaitas guru
 
Guru profesional
Guru profesionalGuru profesional
Guru profesional
 
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas GuruUpaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
Upaya Meningkatkan Profesionalitas Guru
 
Seminar Hala Tuju Kerjaya
Seminar Hala Tuju KerjayaSeminar Hala Tuju Kerjaya
Seminar Hala Tuju Kerjaya
 
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah kompetensi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi GuruMakalah Masalah Profesi Guru
Makalah Masalah Profesi Guru
 
Hakekat profesi kependidikan
Hakekat profesi kependidikanHakekat profesi kependidikan
Hakekat profesi kependidikan
 
Hakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi KependidikanHakikat Profesi Kependidikan
Hakikat Profesi Kependidikan
 
Makalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guruMakalah kompetensi profesional guru
Makalah kompetensi profesional guru
 
Pengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikanPengertian profesi pendidikan
Pengertian profesi pendidikan
 
Materi ajar profesi kependidikan
Materi ajar profesi kependidikanMateri ajar profesi kependidikan
Materi ajar profesi kependidikan
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyahEjournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
Ejournal 2 peningkatan kompetensi guru bidang pendidikan_jemmi ardiansyah
 

Ähnlich wie SMK BK

Bimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirBimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirbudi1
 
pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa Shiltima Wiska
 
Program pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkProgram pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkayu hutria
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
 
Laluan kerjaya dalam profesion keguruan
Laluan kerjaya dalam profesion keguruanLaluan kerjaya dalam profesion keguruan
Laluan kerjaya dalam profesion keguruanMunirah Muni
 
Konseling Karir.ppt
Konseling Karir.pptKonseling Karir.ppt
Konseling Karir.pptLoisSpain
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentationeuis maemunah
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentationeuis maemunah
 
Profesion Keguruan
Profesion Keguruan Profesion Keguruan
Profesion Keguruan muhammad
 
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap KerjaPendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap KerjaJoko Prasetiyo
 
@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx
@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx
@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptxRezaSetyawan1
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptxLayanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptxIrfanAuliaBudianto
 
Bahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingBahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingJunaidi Arifin
 
Pengenalan diri
Pengenalan diri Pengenalan diri
Pengenalan diri Lapang Ari
 
Ppg kompetensi profesional
Ppg kompetensi profesionalPpg kompetensi profesional
Ppg kompetensi profesionalNadya Ayunisa
 
8 TEMA KEBEKERJAAN SMK.pptx
8 TEMA KEBEKERJAAN SMK.pptx8 TEMA KEBEKERJAAN SMK.pptx
8 TEMA KEBEKERJAAN SMK.pptxsyahrini4
 

Ähnlich wie SMK BK (20)

Bimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirBimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karir
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa pelayanan dan pengembangan diri siswa
pelayanan dan pengembangan diri siswa
 
Program pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptkProgram pengembangan karir ptk
Program pengembangan karir ptk
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
Laluan kerjaya dalam profesion keguruan
Laluan kerjaya dalam profesion keguruanLaluan kerjaya dalam profesion keguruan
Laluan kerjaya dalam profesion keguruan
 
Konseling Karir.ppt
Konseling Karir.pptKonseling Karir.ppt
Konseling Karir.ppt
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentation
 
New Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point PresentationNew Microsoft Power Point Presentation
New Microsoft Power Point Presentation
 
Matlamat pengajaran dan kepimpinan masa hadapan
Matlamat pengajaran dan kepimpinan masa hadapanMatlamat pengajaran dan kepimpinan masa hadapan
Matlamat pengajaran dan kepimpinan masa hadapan
 
Ppt.bk karir
Ppt.bk karirPpt.bk karir
Ppt.bk karir
 
Profesion Keguruan
Profesion Keguruan Profesion Keguruan
Profesion Keguruan
 
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap KerjaPendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
Pendidikan Berbasis Life Skills, Mencetak Lulusan Siap Kerja
 
@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx
@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx
@@-BKK.1 - Pengertian & Cakupan-Sutarto.pptx
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptxLayanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
 
Bahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teachingBahan ajar-micro-teaching
Bahan ajar-micro-teaching
 
Pengenalan diri
Pengenalan diri Pengenalan diri
Pengenalan diri
 
Ppg kompetensi profesional
Ppg kompetensi profesionalPpg kompetensi profesional
Ppg kompetensi profesional
 
8 TEMA KEBEKERJAAN SMK.pptx
8 TEMA KEBEKERJAAN SMK.pptx8 TEMA KEBEKERJAAN SMK.pptx
8 TEMA KEBEKERJAAN SMK.pptx
 

Mehr von Smknjagong Empatax

Mehr von Smknjagong Empatax (6)

Peranan bibimngan karir
Peranan bibimngan karirPeranan bibimngan karir
Peranan bibimngan karir
 
Grafik eds 13 smp 2 tkn
Grafik eds 13 smp 2 tknGrafik eds 13 smp 2 tkn
Grafik eds 13 smp 2 tkn
 
Dak contoh laporan
Dak contoh laporanDak contoh laporan
Dak contoh laporan
 
Laporan ukk
Laporan ukkLaporan ukk
Laporan ukk
 
Contoh soal uji kompetensi guru
Contoh soal uji kompetensi guruContoh soal uji kompetensi guru
Contoh soal uji kompetensi guru
 
Daftar isi ktsp tspm
Daftar isi ktsp tspmDaftar isi ktsp tspm
Daftar isi ktsp tspm
 

SMK BK

  • 1. KATA PENGANTAR Tamatan SMK yang profesional adalah tujuan utama Pendidikan Menengah Kejuruan, Karena merupakan tuntutan era globalisasi yang penuh persaingan. Namun sampai saat ini tuntutan era globalisasi belum dapat terwujud secara optimal oleh dunia pendidikan Kejuruan. Oleh karenanya penulis telah melalukan satu langkah terhadap upaya peningkatan profesionalisme tamatan SMK dan menuliskannya kedalam Karya Tulis (best practices) yang berjudul “Peranan Bimbingan Karir Di SMK ”. Terwujudnya tulisan ini tidak terlepas dari peran banyak pihak yang telah membantu, untuk itu dalam kesempatan ini kami sampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Ibu Endang Setyawati, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum. 2. Bapak Konadi Seminaris, SP, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan. 3. Bapak/Ibu ketua program keahlian di lingkungan SMK Negeri 4 Takengon. 4. Bapak/ibu guru produktif SMK Negeri 4 Takengon. 5. Seluruh staf Tata Usaha SMK Negeri 4 Takengon Atas segala bantuan yang telah diberikan dan semoga Allah. SWT meredhoinya. Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini memerlukan koreksi dan masukan dari pembaca untuk penyempurnaannya dan sebelumnya kami haturkan terimaksih. 1 Takengon, Juni 2014 Penulis, DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN
  • 2. A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bimbingan Karir.......................................................... 3 B. Tujuan Bimbingan Karir................................................................ 4 C. Penyelenggaraan Bimbingan Karir................................................ 5 D. Teori – Teori Pemilihan Karir ...................................................... 6 BAB III PENUTP Kesimpulan........................................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan khusus, SMK bertujuan : (1) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, (2) membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan (3) membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jadi jelas bahwa sekolah kejuruan mempunyai misi menyiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia kerja. Namun kenyataanya banyak lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensinya (bidang keahlian). Tidak sedikit pula siswa SMK yang tidak memahami mengapa harus mengambil bidang keahlian yang dipilihnya. Siswa juga tidak mengetahui peluang kerja apa yang harus diraihnya. Dari beberapa siswa mengemukakan bahwa mereka tidak tahu tujuan pendidikan yang akan dijalaninya. Sekolah adalah tempat yang ideal dan sangat penting untuk perkembangan yang sehat secara psikologis. Sekolah melatih anak berinteraksi dengan lingkungan sosial, menambah pengetahuan dan skill serta sebagai sarana pendewasaan. Di sekolah-sekolah saat ini, pada umumnya sudah tersedia layanan bimbingan dan konseling, yang biasanya diasuh oleh guru dengan profesionalisme khusus. Hanya saja, profesionalis seorang konselor di sekolah belum merata disetiap sekolah, sehingga hasilnya pun belum memuaskan. Khususnya pada sekolah menengah atas, seharusnya sudah memiliki layanan bimbingan dan konseling karir, yang akan membantu siswa memilih karirnya kedepan. Tentunya hal ini harus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pihak konselor, sekolah, orang tua, ataupun psikolog. Pengenalan dunia kerja pada masa sekolah menengah ini, akan menuntun peserta didik memilih karir sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya. Berdasarkan fenomena yang ada banyak ditemukan bahwa siswa lulusan SMK ketka mencari pekerjaan tidak sesuai dengan kompetensi/kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya dalam kondisi demkian banyak lulusan SMK yang tidak o[timal dalam mengeluarkan
  • 4. kemampuan yang dimlikinya. Salah satu cara untuk membentuk sikap tersebut secara optimal, di SMK diadakan program bimbingan karir. Melalui bimbingan karir diharapkan siswa SMK mampu untuk memahami dirinya, tingkat kemampuannya serta mampu mengatahui gambaran yang lengkap tentang karakteristik karinya. Juga diharapkan dapat menumbuhkan propesionalisme dalam menghadapi duna kerja dan kemandirian siswa dalam memilih karir yang akan dijalaninya nanti berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan peserta didik diharapkan dapat memahami dirinya, memahami dunia kerjanya dan mengadakan penyesuaian dirinya dengan lingkungan kerjanya, serta melalui penyusunan rencana dan pengambilan keputusan secara tepat dan logis. Dan diharapkan dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan di sekolah menjadikan suatu sarana peserta didik agar tepat sasaran dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, dan bakatnya. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka dalam makalah ini akan membahas secara lebih mendalam tentang: 1. Apa itu bimbingan karir? 2. Apa tujuan dari bimbingan karir? 3. Bagaimana teori-teori dalam pemilihan karir? 4. Bagaimana proses penyelenggaraan bimbingan karir? 4
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 5 A. Pengertian Bimbingan Karir 1. Pengertian Bimbingan Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pengertian bimbingan karir alangkah baiknya kita terlebih dahulu memahami tentang pengertian dari bimbingan. Pembahasan masalah tidak terlepas dari sudut tinjauan orang yang mengupasnya, hal ini akan menimbulkan perbedaan pendapat dari masing-masing ahli. Namun dari pengertian masing-masing ahli terdapat satu kesamaan yaitu bahwa bimbingan merupakan pemberian pertolongan atau bantuan, dan bantuan atau pertolongan itu merupakan hal yang pokok dari suatu bimbingan. Pertolongan disini merupakan pemberian arah dengan diutamakan kepada keadaan yang dibimbingnya. Bimbingan merupakan suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong individu dalam memilih penyelasaian yang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya. Bimbingan dapat diberikan kepada seorang individu atau sekumpulan individu. Ini berarti bimbingan dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang umur. Dengan demikian maka bidang gerak dari bimbingan tidak hanya pada anak-anak ataupun remaja namun juga dapat mencakup orang dewasa. 2. Pengertian Bimbingan Karir Bimbingan karir ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan yang telah dimasukinya (Winkel, 1991). Sedangkan Super yang dikutip Sukardi (1957) mengartikan bimbingan karir adalah suatu proses untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta perananyan dalam dunia kerja. Menurut pengertian Super ini bimbingan karir memilki beberapa ciri – ciri,diantaranya:“1.Bimbingan karir adalah merupakan suatu proses yang bertujuan untuk membantu individu menumbuhkan gambaran dirinya, 2.Bimbingan karir adalah suatu bantuan layanan untuk membantu individu menumbuhkan dan menerima peranan yang dilakukannya dalam dunia kerja, 3.Bimbingan karir suatu bentuk layanan bimbingan yang bertujuan membantu individu memperoleh kesempatan untuk mencoba dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimilkinya, 4.Bimbingan karir ialah suatu bentuk layanan bimbingan yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dirinya dalam dunia kerja.”
  • 6. Bimbingan karir dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu pendekatan yang berpusat pada masalah (problem oriented) dan pendekatan yang berpusat pada pengembangan (developmental oriented). Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah yaitu pada sekolah tingkat menengah pertama dan atas. Kurikulum 1984 merumuskan bimbingan karir sebagai proses bantuan kepada individu agar memproleh pemahaman diri dan dunia kerja agar ia mampu mengarahkan diri ke suatu bidang kehidupan yang sesuai dan selaras dengan dirinya dan masyarakat. Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya seperti: bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa, sehingga para siswa dapat menemukan pekerjaan yang tepat. B. Tujuan Bimbingan Karir Secara rinci tujuan dari bimbingan karir ialah membantu siswa agar: 1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, bakat, sikap, cita-citanya 2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada dalam 6 masyarakat 3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya; mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu; mengetahui hubungan usaha dirinya yang sekarang sengan masa depannya. 4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut 5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai. (Depdikbud, petunjuk pelaksanaan bimbingan karir, 1985). Dapat disimpulkan bahwa, tujuan bimbingan konseling karir di sekolah untuk mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya,
  • 7. selain itu untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. 7 C. Penyelenggaraan bimbingan karir Cara pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. 1. Pendekatan Individual Pendekatan Individual yaitu dengan cara melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan karier melalui dua cara yaitu: a. Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa b. Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja. 2. Pendekatan Kelompok Pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir akan memungkinkan masalah yang bersangkut paut dengan karir dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karir yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi dirinya. Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karir di Sekolah nampaknya menjadi suatu pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada semua siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir dapat meningkatkan konselor propesional secara maksimal. Adapun cara yang dilakukan dalam cara pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dengan menggunakan pendekatan kelompok yaitu dengan cara: a. Disusun dalam suatu paket tertentu, yaitu paket bimbingan karir. Setiap paket merupakan modul utuh yang terdiri dari berbagai macam topik bimbingan. Berkaitan dengan hal ini, pihak yang berwenang, yaitu Depdikbud telah mengeluarkan paket yang dikenal dengan paket bimbingan karir yang terdiri dari lima paket, yaitu: 1) Paket I mengenai pemahaman diri, yang terdiri dari; a) pengantar pemahaman diri, b) bakat, potensi, dan kemampuan, c) cita-cita atau gaya hidup, d) sikap. Dalam
  • 8. pelaksanaannya siswa dituntut Untuk dapat mencapai hal tersebut, sehingga dapat mengetahui serta memahami keadaan dirinya. 2) Paket II mengenai nilai-nilai; mencakup a) nilai kehidupan, b) saling mengenal dengan nilai orang lain, c) pertentangan nilai-nilai dalam diri, d) pertentangan nilai-nilai sendiri dengan orang lain, e) nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok atau masyarakat, dan f) bertindak atas nilai-nilai sendiri. 3) Paket III mengenai pemahaman lingkungan; yang mencakup berbagai aspek mengenai a) informasi pendidikan, b)kekayaan daerah dan pengembangannya, dan c) informasi jabatan. 4) Paket IV mengenai hambatan dan dara mengatasi hambatan yang terdiri dari a) faktor pribadi, b) faktor lingkungan, c) manusia dan hambatan, dan c) cara-cara mengatasi hambatan. 5) Paket V mengenai perencanaan masa depan, mencakup hal-hal yang berkaitan dengan a) menyusun informasi diri, b) mengelola informasi diri, c) mempertimbangkan alternatif, d) keputusan dan rencana, dan e) merencanakan masa depan. b. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan secara intruksional. Dengan demikian bimbingan karir tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi dipadukan dengan kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan hal ini setiap guru dapat memberikan bimbingan karir pada saat-saat memberikan pelajaran yang berhubungan dengan suatu karir tertentu. c. Bimbingan karir dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit. Jika ini yang ditempuh maka kegiatan bimbingan karir direncanakan dan di programkan oleh sekolah. d. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut hari karir atau career day. Pada hari tersebut semua bimbingan karir dilaksanakan berdasarkan program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk tiap tahun. e. Karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah. Obyek karyawisata karir ini seharusnya harus berkaitan dengan pengembangan karir siswa. Dengan karyawisata karir ini siswa akan dapat mengetahui dengan tepat apa yang ada dalam kenyataannya. Karena karyawisata ini dikaitkan dengan pengembangan karir. Maka pemilihan objek harus dipikirkan secara matang. 8
  • 9. 9 D. Teori-teori Pemilihan Karir Bimbingan karir bukanlah hanya tertumpu pada perencanaan dan pengambilan keputusan atas dasar pemecahan yang logis dan rasional, tetapi berkaitan dengan perkembangan yang mengarah pada aktualisasi diri. Hal ini berarti bahwa bimbingan karir haruslah memperhatikan pemilihan karir dan perkembangan karir ditinjau dari aspek psikologis tertentu. Untuk itu proses bimbingan karir beranjak dari konsep teori-teori pemilihan karir yang dikemukakan oleh para ahli. Dalam teorinya David Tiedeman mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih suatu pekerjaan tertentu adalah merupakan rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang diambil individu pada tahap-tahap kehidupannya terdahulu. Pengambilan keputusan sangat erat kaitannya dengan periode antisipasi dan periode implementasi. 1. Periode antisipasi  Tahap eksplorasi Dalam tahap eksplorasi sejumlah perbedaan alternatif atau kemungkinan tujuan dipertimbangkan. Berbagai kemungkinan yang akan dicapai digabung-gabungkan dan dipertimbangkan untuk menetapkan atau memutuskan suatu pilihan. Pada tahap ini individu mencoba untuk mengadakan penilaian diri berkaitan dengan berbagai alternatif yang diperkirakan bisa dicapai untuk mencapai tujuan.  Tahap kristalisasi Dengan terjadinya penilaian diri dari berbagai kemungkinan, maka terjadilah suatu pola dalam bentuk alternatif dan segala konsekuensinya, disebut dengan kristalisasi. Pada tahap ini segala alternatif kemungkinan pekerjaan yang dicapai sudah cukup jelas.  Tahap pemilihan Tahap pemilihan akan berlangsung dengan stabilnya kristalisasi. Masalah-masalah individu yang berorientasi pada tujuan yang relevan, yaitu individu mulai mengorganisasi dalam melengkapi dan menyesuaikan terhadap berbagai pilihan untuk masa datang.  Tahap spesifikasi atau klarifikasi Dalam tahap ini individu meneliti kesempatan yang lebih luas dan mendalam, sehingga ia mengemukakan sesuatu (dalam khayalan) yang lebih baik dan sempurna untuk masa mendatang sehingga menghasilkan kemampuan bertindak yang nyata dan terarah.
  • 10. 2. Periode implementasi dan penyesuaian  Tahap induksi Tahap ini dimulai dari pengalaman dan kesimpulan yang teliti. Individu mengorganisasi lapangan kerja yang bersumber dari tujuan-tujuan tertentu kedalam interaksi dengan masyarakat.  Tahap transisi Pada tahap ini, orientasi yang diutamakan disesuaikan dengan penetapan tujuan yang diambilnya. Dalam tahap ini adanya kemungkinan bahwa individu akan menyimpang arah.  Tahap memelihara atau mempertahankan Dalam tahap ini, individu memelihara atau mempertahankan keputusan yang telah diambilnya. Prospek terhadap usahanya telah menuju kepada status dimasa mendatang dan untuk seterusnya akan menjadi pembinaan karir. 10
  • 11. BAB III PENUTUP 11 Kesimpulan Bimbingan merupakan suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong individu dalam memilih penyelasaian yang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya. Bimbingan pekerjaan merupakan suatu proses pembantuan terhadap individu untuk menumbuhkan dan menerima gambaran tentang dirinya secara keseluruhan dan cocok baginya dalam lapangan pekerjaan, disamping menolongnya untuk mengalami gambaran tersebut dalam alam nyata dan mengubahnya kepada fakta nyata sedemikian rupa sehingga menjamin baginya kebahagiaan dan manfaat bagi masyarakat. Tujuan bimbingan konseling karir di sekolah yaitu untuk mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya, selain itu untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan kegiatan: paket belajar, pemaduan dengan mata pelajaran, pengajaran unit, hari karir dan karya wisata karier. Bimbingan karir beranjak dari konsep teori-teori pemilihan karir yang dikemukakan oleh para ahli. Dalam teorinya David Tiedeman mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih suatu pekerjaan tertentu adalah merupakan rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang diambil individu pada tahap-tahap kehidupannya terdahulu. Pengambilan keputusan sangat erat kaitannya dengan periode antisipasi dan periode implementasi.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud,1985. : Jakarta Dewa, ketut Sukardi,1993. Psikologi pemilihan karier. Rineka Ciptadonesia : Jakarta Manrihu,Thayep.1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier.Bina Aksara:Jakarta Syah,Darwyan.dkk.2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Gaung Persada: Jakarta Walgito,B.2004. Bimbingan dan konseling (studi dan karier) ,Andi:Yogyakarta http://ilmupsikologi. ordpress.com/2010/02/07/pengertian-bimbingan-karir/ http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=110&Itemid= 104 http://www.scribd. com/doc/32703538/bimbingan-karir 12