Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya bimbingan karir di SMK untuk membantu siswa dalam memilih karir yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme lulusan SMK. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian bimbingan karir, tujuannya, dan cara pelaksanaannya di sekolah melalui pendekatan individual maupun kelompok.
1. KATA PENGANTAR
Tamatan SMK yang profesional adalah tujuan utama Pendidikan Menengah Kejuruan,
Karena merupakan tuntutan era globalisasi yang penuh persaingan. Namun sampai saat ini
tuntutan era globalisasi belum dapat terwujud secara optimal oleh dunia pendidikan Kejuruan.
Oleh karenanya penulis telah melalukan satu langkah terhadap upaya peningkatan
profesionalisme tamatan SMK dan menuliskannya kedalam Karya Tulis (best practices) yang
berjudul “Peranan Bimbingan Karir Di SMK ”.
Terwujudnya tulisan ini tidak terlepas dari peran banyak pihak yang telah membantu,
untuk itu dalam kesempatan ini kami sampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Ibu Endang Setyawati, selaku Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum.
2. Bapak Konadi Seminaris, SP, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan.
3. Bapak/Ibu ketua program keahlian di lingkungan SMK Negeri 4 Takengon.
4. Bapak/ibu guru produktif SMK Negeri 4 Takengon.
5. Seluruh staf Tata Usaha SMK Negeri 4 Takengon
Atas segala bantuan yang telah diberikan dan semoga Allah. SWT meredhoinya.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini memerlukan koreksi dan masukan dari
pembaca untuk penyempurnaannya dan sebelumnya kami haturkan terimaksih.
1
Takengon, Juni 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
2. A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan Karir.......................................................... 3
B. Tujuan Bimbingan Karir................................................................ 4
C. Penyelenggaraan Bimbingan Karir................................................ 5
D. Teori – Teori Pemilihan Karir ...................................................... 6
BAB III PENUTP
Kesimpulan........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
3. BAB I PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan pendidikan menengah kejuruan
bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan
khusus, SMK bertujuan : (1) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri
atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja
tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, (2) membekali
peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan (3) membekali
peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan
diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Jadi jelas bahwa sekolah kejuruan
mempunyai misi menyiapkan peserta didik untuk menghadapi dunia kerja.
Namun kenyataanya banyak lulusan SMK yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensinya
(bidang keahlian). Tidak sedikit pula siswa SMK yang tidak memahami mengapa harus mengambil
bidang keahlian yang dipilihnya. Siswa juga tidak mengetahui peluang kerja apa yang harus diraihnya.
Dari beberapa siswa mengemukakan bahwa mereka tidak tahu tujuan pendidikan yang akan dijalaninya.
Sekolah adalah tempat yang ideal dan sangat penting untuk perkembangan yang sehat
secara psikologis. Sekolah melatih anak berinteraksi dengan lingkungan sosial, menambah
pengetahuan dan skill serta sebagai sarana pendewasaan.
Di sekolah-sekolah saat ini, pada umumnya sudah tersedia layanan bimbingan dan
konseling, yang biasanya diasuh oleh guru dengan profesionalisme khusus. Hanya saja,
profesionalis seorang konselor di sekolah belum merata disetiap sekolah, sehingga hasilnya pun
belum memuaskan. Khususnya pada sekolah menengah atas, seharusnya sudah memiliki layanan
bimbingan dan konseling karir, yang akan membantu siswa memilih karirnya kedepan. Tentunya
hal ini harus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pihak konselor, sekolah, orang tua,
ataupun psikolog. Pengenalan dunia kerja pada masa sekolah menengah ini, akan menuntun
peserta didik memilih karir sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya.
Berdasarkan fenomena yang ada banyak ditemukan bahwa siswa lulusan SMK ketka
mencari pekerjaan tidak sesuai dengan kompetensi/kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya
dalam kondisi demkian banyak lulusan SMK yang tidak o[timal dalam mengeluarkan
4. kemampuan yang dimlikinya. Salah satu cara untuk membentuk sikap tersebut secara optimal, di
SMK diadakan program bimbingan karir.
Melalui bimbingan karir diharapkan siswa SMK mampu untuk memahami dirinya,
tingkat kemampuannya serta mampu mengatahui gambaran yang lengkap tentang karakteristik
karinya. Juga diharapkan dapat menumbuhkan propesionalisme dalam menghadapi duna kerja
dan kemandirian siswa dalam memilih karir yang akan dijalaninya nanti berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya.
Dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan peserta didik diharapkan dapat
memahami dirinya, memahami dunia kerjanya dan mengadakan penyesuaian dirinya dengan
lingkungan kerjanya, serta melalui penyusunan rencana dan pengambilan keputusan secara tepat
dan logis. Dan diharapkan dengan adanya bimbingan karir atau pekerjaan di sekolah menjadikan
suatu sarana peserta didik agar tepat sasaran dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan, dan bakatnya.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka dalam makalah ini akan membahas secara
lebih mendalam tentang:
1. Apa itu bimbingan karir?
2. Apa tujuan dari bimbingan karir?
3. Bagaimana teori-teori dalam pemilihan karir?
4. Bagaimana proses penyelenggaraan bimbingan karir?
4
5. BAB II PEMBAHASAN
5
A. Pengertian Bimbingan Karir
1. Pengertian Bimbingan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang pengertian bimbingan karir alangkah
baiknya kita terlebih dahulu memahami tentang pengertian dari bimbingan. Pembahasan masalah
tidak terlepas dari sudut tinjauan orang yang mengupasnya, hal ini akan menimbulkan perbedaan
pendapat dari masing-masing ahli. Namun dari pengertian masing-masing ahli terdapat satu
kesamaan yaitu bahwa bimbingan merupakan pemberian pertolongan atau bantuan, dan bantuan
atau pertolongan itu merupakan hal yang pokok dari suatu bimbingan. Pertolongan disini
merupakan pemberian arah dengan diutamakan kepada keadaan yang dibimbingnya. Bimbingan
merupakan suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong individu dalam memilih
penyelasaian yang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya.
Bimbingan dapat diberikan kepada seorang individu atau sekumpulan individu. Ini berarti
bimbingan dapat diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang umur.
Dengan demikian maka bidang gerak dari bimbingan tidak hanya pada anak-anak ataupun
remaja namun juga dapat mencakup orang dewasa.
2. Pengertian Bimbingan Karir
Bimbingan karir ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia
pekerjaan/ profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan
menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan yang telah dimasukinya (Winkel,
1991).
Sedangkan Super yang dikutip Sukardi (1957) mengartikan bimbingan karir adalah
suatu proses untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta perananyan
dalam dunia kerja. Menurut pengertian Super ini bimbingan karir memilki beberapa ciri –
ciri,diantaranya:“1.Bimbingan karir adalah merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
membantu individu menumbuhkan gambaran dirinya, 2.Bimbingan karir adalah suatu bantuan
layanan untuk membantu individu menumbuhkan dan menerima peranan yang dilakukannya
dalam dunia kerja, 3.Bimbingan karir suatu bentuk layanan bimbingan yang bertujuan
membantu individu memperoleh kesempatan untuk mencoba dan memilih pekerjaan yang sesuai
dengan potensi yang dimilkinya, 4.Bimbingan karir ialah suatu bentuk layanan bimbingan yang
bertujuan untuk memperoleh gambaran dirinya dalam dunia kerja.”
6. Bimbingan karir dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu pendekatan yang berpusat pada
masalah (problem oriented) dan pendekatan yang berpusat pada pengembangan (developmental
oriented).
Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah yaitu pada sekolah tingkat menengah pertama
dan atas. Kurikulum 1984 merumuskan bimbingan karir sebagai proses bantuan kepada individu
agar memproleh pemahaman diri dan dunia kerja agar ia mampu mengarahkan diri ke suatu
bidang kehidupan yang sesuai dan selaras dengan dirinya dan masyarakat.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu
proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya seperti: bakat, minat, kelebihan
dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis
pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa, sehingga para siswa dapat
menemukan pekerjaan yang tepat.
B. Tujuan Bimbingan Karir
Secara rinci tujuan dari bimbingan karir ialah membantu siswa agar:
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, bakat, sikap, cita-citanya
2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada dalam
6
masyarakat
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam
dirinya; mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang
tertentu; mengetahui hubungan usaha dirinya yang sekarang sengan masa depannya.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya
sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan
tersebut
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan
kehidupannya yang serasi, yang sesuai. (Depdikbud, petunjuk pelaksanaan bimbingan
karir, 1985).
Dapat disimpulkan bahwa, tujuan bimbingan konseling karir di sekolah untuk
mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan
dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya,
7. selain itu untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan apa yang
dituntut untuk pekerjaan itu.
7
C. Penyelenggaraan bimbingan karir
Cara pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan,
yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok.
1. Pendekatan Individual
Pendekatan Individual yaitu dengan cara melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan
karier melalui dua cara yaitu:
a. Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi
siswa
b. Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami
dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir akan memungkinkan masalah yang
bersangkut paut dengan karir dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki
keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan,
jabatan atau karir yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu
memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna
bagi dirinya.
Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karir di Sekolah nampaknya menjadi suatu
pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada semua
siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karir dapat
meningkatkan konselor propesional secara maksimal.
Adapun cara yang dilakukan dalam cara pelaksanaan bimbingan karir di sekolah dengan
menggunakan pendekatan kelompok yaitu dengan cara:
a. Disusun dalam suatu paket tertentu, yaitu paket bimbingan karir. Setiap paket merupakan
modul utuh yang terdiri dari berbagai macam topik bimbingan. Berkaitan dengan hal ini,
pihak yang berwenang, yaitu Depdikbud telah mengeluarkan paket yang dikenal dengan
paket bimbingan karir yang terdiri dari lima paket, yaitu:
1) Paket I mengenai pemahaman diri, yang terdiri dari; a) pengantar pemahaman diri, b)
bakat, potensi, dan kemampuan, c) cita-cita atau gaya hidup, d) sikap. Dalam
8. pelaksanaannya siswa dituntut Untuk dapat mencapai hal tersebut, sehingga dapat
mengetahui serta memahami keadaan dirinya.
2) Paket II mengenai nilai-nilai; mencakup a) nilai kehidupan, b) saling mengenal
dengan nilai orang lain, c) pertentangan nilai-nilai dalam diri, d) pertentangan nilai-nilai
sendiri dengan orang lain, e) nilai-nilai yang bertentangan dengan kelompok
atau masyarakat, dan f) bertindak atas nilai-nilai sendiri.
3) Paket III mengenai pemahaman lingkungan; yang mencakup berbagai aspek
mengenai a) informasi pendidikan, b)kekayaan daerah dan pengembangannya, dan
c) informasi jabatan.
4) Paket IV mengenai hambatan dan dara mengatasi hambatan yang terdiri dari a)
faktor pribadi, b) faktor lingkungan, c) manusia dan hambatan, dan c) cara-cara
mengatasi hambatan.
5) Paket V mengenai perencanaan masa depan, mencakup hal-hal yang berkaitan
dengan a) menyusun informasi diri, b) mengelola informasi diri, c)
mempertimbangkan alternatif, d) keputusan dan rencana, dan e) merencanakan masa
depan.
b. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan secara intruksional. Dengan demikian bimbingan
karir tidak dilaksanakan secara khusus, tetapi dipadukan dengan kegiatan belajar
mengajar. Sehubungan dengan hal ini setiap guru dapat memberikan bimbingan karir
pada saat-saat memberikan pelajaran yang berhubungan dengan suatu karir tertentu.
c. Bimbingan karir dilaksanakan dalam bentuk pengajaran unit. Jika ini yang ditempuh
maka kegiatan bimbingan karir direncanakan dan di programkan oleh sekolah.
d. Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut hari karir
atau career day. Pada hari tersebut semua bimbingan karir dilaksanakan berdasarkan
program bimbingan karir yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk tiap tahun.
e. Karyawisata karir yang diprogramkan oleh sekolah. Obyek karyawisata karir ini
seharusnya harus berkaitan dengan pengembangan karir siswa. Dengan karyawisata karir
ini siswa akan dapat mengetahui dengan tepat apa yang ada dalam kenyataannya. Karena
karyawisata ini dikaitkan dengan pengembangan karir. Maka pemilihan objek harus
dipikirkan secara matang.
8
9. 9
D. Teori-teori Pemilihan Karir
Bimbingan karir bukanlah hanya tertumpu pada perencanaan dan pengambilan keputusan
atas dasar pemecahan yang logis dan rasional, tetapi berkaitan dengan perkembangan yang
mengarah pada aktualisasi diri. Hal ini berarti bahwa bimbingan karir haruslah memperhatikan
pemilihan karir dan perkembangan karir ditinjau dari aspek psikologis tertentu. Untuk itu proses
bimbingan karir beranjak dari konsep teori-teori pemilihan karir yang dikemukakan oleh para
ahli.
Dalam teorinya David Tiedeman mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih suatu
pekerjaan tertentu adalah merupakan rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang diambil
individu pada tahap-tahap kehidupannya terdahulu. Pengambilan keputusan sangat erat kaitannya
dengan periode antisipasi dan periode implementasi.
1. Periode antisipasi
Tahap eksplorasi
Dalam tahap eksplorasi sejumlah perbedaan alternatif atau kemungkinan tujuan
dipertimbangkan. Berbagai kemungkinan yang akan dicapai digabung-gabungkan dan
dipertimbangkan untuk menetapkan atau memutuskan suatu pilihan. Pada tahap ini individu
mencoba untuk mengadakan penilaian diri berkaitan dengan berbagai alternatif yang
diperkirakan bisa dicapai untuk mencapai tujuan.
Tahap kristalisasi
Dengan terjadinya penilaian diri dari berbagai kemungkinan, maka terjadilah suatu pola dalam
bentuk alternatif dan segala konsekuensinya, disebut dengan kristalisasi. Pada tahap ini segala
alternatif kemungkinan pekerjaan yang dicapai sudah cukup jelas.
Tahap pemilihan
Tahap pemilihan akan berlangsung dengan stabilnya kristalisasi. Masalah-masalah individu yang
berorientasi pada tujuan yang relevan, yaitu individu mulai mengorganisasi dalam melengkapi
dan menyesuaikan terhadap berbagai pilihan untuk masa datang.
Tahap spesifikasi atau klarifikasi
Dalam tahap ini individu meneliti kesempatan yang lebih luas dan mendalam, sehingga ia
mengemukakan sesuatu (dalam khayalan) yang lebih baik dan sempurna untuk masa mendatang
sehingga menghasilkan kemampuan bertindak yang nyata dan terarah.
10. 2. Periode implementasi dan penyesuaian
Tahap induksi
Tahap ini dimulai dari pengalaman dan kesimpulan yang teliti. Individu mengorganisasi
lapangan kerja yang bersumber dari tujuan-tujuan tertentu kedalam interaksi dengan masyarakat.
Tahap transisi
Pada tahap ini, orientasi yang diutamakan disesuaikan dengan penetapan tujuan yang
diambilnya. Dalam tahap ini adanya kemungkinan bahwa individu akan menyimpang arah.
Tahap memelihara atau mempertahankan
Dalam tahap ini, individu memelihara atau mempertahankan keputusan yang telah diambilnya.
Prospek terhadap usahanya telah menuju kepada status dimasa mendatang dan untuk seterusnya
akan menjadi pembinaan karir.
10
11. BAB III
PENUTUP
11
Kesimpulan
Bimbingan merupakan suatu proses teknis yang teratur, bertujuan untuk menolong
individu dalam memilih penyelasaian yang cocok terhadap kesukaran yang dihadapinya.
Bimbingan pekerjaan merupakan suatu proses pembantuan terhadap individu untuk
menumbuhkan dan menerima gambaran tentang dirinya secara keseluruhan dan cocok baginya
dalam lapangan pekerjaan, disamping menolongnya untuk mengalami gambaran tersebut dalam
alam nyata dan mengubahnya kepada fakta nyata sedemikian rupa sehingga menjamin baginya
kebahagiaan dan manfaat bagi masyarakat.
Tujuan bimbingan konseling karir di sekolah yaitu untuk mengarahkan dan memberikan
referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan dengan kemampuan yang
dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya, selain itu untuk mengetahui
dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan
yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan
kegiatan: paket belajar, pemaduan dengan mata pelajaran, pengajaran unit, hari karir dan karya
wisata karier.
Bimbingan karir beranjak dari konsep teori-teori pemilihan karir yang dikemukakan oleh
para ahli. Dalam teorinya David Tiedeman mengemukakan bahwa keputusan untuk memilih
suatu pekerjaan tertentu adalah merupakan rentetan akibat dari keputusan-keputusan yang
diambil individu pada tahap-tahap kehidupannya terdahulu. Pengambilan keputusan sangat erat
kaitannya dengan periode antisipasi dan periode implementasi.
12. DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud,1985. : Jakarta
Dewa, ketut Sukardi,1993. Psikologi pemilihan karier. Rineka Ciptadonesia : Jakarta
Manrihu,Thayep.1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling Karier.Bina Aksara:Jakarta
Syah,Darwyan.dkk.2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Gaung Persada: Jakarta
Walgito,B.2004. Bimbingan dan konseling (studi dan karier) ,Andi:Yogyakarta
http://ilmupsikologi. ordpress.com/2010/02/07/pengertian-bimbingan-karir/
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=110&Itemid=
104
http://www.scribd. com/doc/32703538/bimbingan-karir
12