Anzeige
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Anzeige
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Anzeige
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Nächste SlideShare
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
Wird geladen in ... 3
1 von 10
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige

Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik

  1. Teknik Ototronik BAB 12 SISTEM PENGATUR KATUP ELEKTRONIK Pada kendaraan 4 tak pengaturan langkah-langkah dalam siklus kerja selain disebabkan oleh gerakan piston dalam silinder juga sangat dipengaruhi oleh kerja mekanisme katup yang mengatur pembukaan dan penutupan katup. Katup digerakkan oleh sebuah poros nok (camshaft) yang putrannya setengah dari putaran poros engkol (crankshaft). Pada saat piston bergerak turun dati TMA menuju TMB dan bila saat itu katup isap dibuka maka terjadilah Gambar 12.1 Diagram katup langkah isap, selanjutnya ketika piston bergerak keatas dari TMB Keterangan : menuju TMA kedua katup ditutup TMA = Titik Mati Atas terjadilah pemampatan/kompresi TMB = Titik Mati Bawah udara yang telah masuk kedalam KIB = Katup Isap Buka silinder, disebut langkah kompresi, KIT = Katup Isap Tutup berikutnya diakhir langkah kompresi KBB = Katup Buang Buka busi memercikkan api untuk KBT = Katup Buang Tutup pembakaran dan piston terdorong dengan kuat dari TMA menuju TMB, langkah ini disebut langkah usaha, yang terakhir setelah pembakaran piston kembali bergerak dari TMB menuju TMA dan katup buang dibuka terjadilah langkah pembuangan. Kenyataan perancang mekanisme katup membuka katup isap sebelum TMA dan menutupnya setelah TMB dan pembukaan katup buang sebelum TMB dan penutupannya setelah TMA, hal ini menyebabkan derajat pembukaan katup-katup lebih dari 180o dan pada saat awal katup isap terbuka katup buang masih terbuka (overlap). Gambar 12.2 Mekanisme katup Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 361
  2. Teknik Ototronik Pembukaan katup lebih panjang Sementara, ketika engine bertujuan agar pembukaan dan berputar semakin cepat gerakan penutupa katup dapat dilakukan piston semakin cepat, dengan dengan lembut supaya tidak terjadi hambatan aliran yang tetap dan ketukan yang keras pada waktu yang diberikan untuk mengalir mekanisme, selain itu juga tetap dapat menyebabkan pengisian mempertimbangkan gaya inersia dari silinder kurang optimal. Pengisian aliran gas sehingga diharapkan silinder yang berkurang pengisapan dan pembuangan lebih menyebabkan tekanan kompresi optimal. lebih rendah dan daya engine Pembuka katup berasal dari berkurang. Agar pengisian lebih sebuah tonjolan nok yang berada optimal pada putaran tinggi maka pada poros nok (camshaft). diperlukan waktu pembukaan katup Bentuk dari tonjolan cam akan yang lebih lama. mempengaruhi diagram pembukaan katup. O Cam mulai naik dari lingkaran dasar A Celah katup diseimbang katup mulai membuka dengan lembut Gambar 12.3 Bentuk Nok / Cam B Kecepatan buka maksimal tercapai C Katup terbuka maksimal D Kecepatan tutup mulai berkurang E Katup tertutup (dengan lembut) Semakin tinggi tonjolan cam dari O Kam kembali pada lingkaran dasar, lingkaran dasar maka semakin lebar celah katup seperti distel pembukaan katup, semakin cembung bentuk sisi buka dan sisi tutup cam Gambar 12.4 Diagram kerja Nok / Cam semakin cepat pembukaan dan penutupan katup. Pada sistem mekanisme katup Ada beberapa hal yang konvensional pembukaan dan dilakukan oleh perancang pembuatan penutupan katup relatif tetap, engine untuk memperbaiki dipengaruhi oleh penyetelan celah kekurangan diatas, dengan tujuan katup dan keausan yang terjadi pada mengoptimalkan pengisian silinder mekanisme katup. Sehingga dengan gas baru. walaupun putaran engine berubah Secara umum diagram semakin cepat dapat dikatakan waktu kontrolnya sebagai berikut: buka dan tutup katup tetap. 362 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  3. Teknik Ototronik Gambar 12.5 Diagram kontrol pengaturan katup Hal yang dapat ditemui macam, bisa merubah tinggi angkat dilapangan adalah dengan (lebar pembukaan)nya saja atau menerapkan sistem waktu waktu bukanya saja, tapi ada pula pembukaan dan penutupan katup yang merubah keduanya. Katup yang yang variabel. Hal tersebut dilakukan dirubah bisa katup isap atau buang dengan memajukan awal pembukaan (beberapa kendaraan menerapkan katup dan ada pula yang diikuti untuk keduanya). dengan penutupannya diperlambat. Ada pula yang selain merubah saat pembukaan dan penutupan katup, 12.1. VVT-i dan VVTL-i juga dengan merubah lebar pembukaan katup. Pada sistem VVT-i camnya tetap Pada dasarnya semua sistem hanya saat pembukaan katupnya yang inteligent memiliki pola pikir dipercepat atau diperlambat dengan yang sama dengan menerapkan memutar poros nok lebih cepat logika kontrol yang sama, hanya sesaat atau memutar poros nok lebih aktuator yang dioperasikan berbeda- lambat sesaat. beda, ada yang berupa motor listrik, Produk yang menerapkan sistem selenoid saja, atau selenoid yang ini adalah VVT-i (Variable Valve mengatur hidrolik Timing – Intelligen) dimana waktu Sistem pengatur katup bukaan katup disesuaikan dengan digunakan untuk memperbaiki kinerja kondisi mesin. Sehingga bisa didapat engine. Sistem ini ada bermacam- torsi optimal di setiap tingkat Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 363
  4. Teknik Ototronik kecepatan. Sekaligus menghemat karena katup masuk juga menutup bahan bakar dan mengurangi emisi lebih cepat. Efeknya, efisiensi gas buang. volumetrik jadi lebih baik. Gambar 12.6 Grafik pada VVT-i Keterangan : 1. Retard / mundur 2. Standar 3. Advance / maju Pada mesin Toyota, sistim ini Gambar 12.7 VVT-i system diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa Keterangan: bervariasi pada rentang 60 derajat. 1. Vane / VVT-i controller Pada saat start, kondisi mesin 2. pulli dingin dan mesin stasioner tanpa 3. poros nok beban, timing dimundurkan 30 4. OCV (Oil Control Valve) derajat. Cara ini akan menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya Untuk mewujudkannya, ada katup masuk dan buang secara VVT-i controller pada timing gear di bersamaan di akhir langkah intake camshaft. Alat ini terdiri atas pembuangan, karena katup masuk housing (rumah), kemudian di baru akan membuka beberapa saat dalamnya ada ruangan oli untuk setelah katup buang menutup penuh. menggerakkan vane (baling-baling). Pada kondisi ini mesin tak perlu Baling-baling itu terhubung bekerja ekstra. Dengan tertutupnya dengan camshaft. Di dalamnya katup buang, tak ada bahan bakar terdapat dua jalur oli menuju masing- yang terbuang saat terisap ke ruang masing ruang oli di dalam rumah bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan VVT-i controller. Dari jalur oli yang mesin lebih ramah lingkungan. berbeda inilah, vane akan mengatur Sedangkan saat ada beban, timing waktu bukaan katup. akan maju 30 derajat . Derajat Posisi advance timing maju overlapping akan meningkat. didapat dengan mengisi oli ke ruang Tujuannya untuk membantu belakang masing-masing bilah vane. mendorong gas buang plus Sehingga vane akan bergerak maju memanaskan campuran bahan bakar dan posisi timing pun ikut maju 30 dan udara yang masuk. Selain itu, derajat. Tekanan olinya sendiri waktu kompresi juga bertambah 364 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  5. Teknik Ototronik disediakan oleh camshaft timing Oil Sistem lain yang lebih canggih, Control Valve yang diatur oleh ECU disebut VVTL-i (Variable Valve mesin. Timing and Lift-Intelligent). Pada sistem ini selain merubah waktu pembukaan katup, tingginya pun ikut dirubah. Sebelum tekanan hidrolik dialirkan pada saluran oli maka tuas perubah tidak berada pada alur tuas tambahan, sehingga nok yang bekerja adalah nok yang berada di atas rockerarm dengan tonjolan bukaan pendek. Tetapi setelah tekanan hidrolik dialirkan pada saluran oli maka piston tertekan Gambar 12.8 Hidrolik pada VVT-i mendorong tuas perubah masuk pada alur tuas tambahan, karena Keterangan: poros tuas perubah berhubungan 1. timing gear langsung dengan bodi rockerarm 2. intake camshaft maka saat tonjolan nok diatas tuas 3. vane tambahan menekan tuas tambahan 4. OCV (Oil Control Valve) akan diteruskan ke rokerarm sehingga saat bukaan berubah dan lebar pembukaan katup bertambah. Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada 12.2. Invinity Variable Valve kondisi standar, ada pin yang akan Lift and Timing (FIAT) mengunci posisi vane tetap ada di tengah. Pada produk FIAT menerapkan sistem yang menggeser poros nok, konstruksi nok dibuat khusus (setiap nok dibuat dengan sisi tonjolan yang tingginya berbentuk tirus). Ketika belum diperlukan penghisapan udara yang banyak poros nok digeser kekanan sehingga tinggi angkat katup kecil/minimum (gambar 12.16 a). Tetapi pada saat diperlukan udara tambahan maka poros nok digeser kekiri dan tonjolan nok yang bekerja memiliki tinggi angkat katup yang lebih besar Gambar 12.9 VVTL-i system sampai dengan maksimal (gambar 12.9 b). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 365
  6. Teknik Ototronik maka pen selenoid akan masuk kedalam alur drum dan drum akan tergeser, karena drum dikonstruksi jadi satu dengan nok maka nok akan ikut tergeser, saat itu nok yang bekerja berganti. Setelah drum dan nok tergeser maka selenoid kembali ditarik pinnya dan sistem tetap bekerja dengan nok yang terakhir. Gambar 12.11 Bagian sistem Valvelift Gambar 12.10 Invinitely system (FIAT) Keterangan : 1. Poros Nok/Camshaft 12.3. Valvelift (Audi) 2. Katup/Valve 3. Nok/Cam A 4. Nok/Cam B Salah satu cara perubah saat 5. Selenoid A pembukaan katup dengan dibuatnya 6. Selenoid B nok dua macam yang dapat digeser 7. Drum penggeser A pada sebuah poros. Disisi kanan kiri 8. Drum penggeser B nok terdapat drum yang beralur. Selenoid dipasangkan diatas alur, dimanan pinnya berada tepat diatas Ketika selenoid A aktif maka pin alur ketika pin tersebut belum selenoid A akan memanjang dan pin didorong keluar, sehingga ketika pin masuk pada alur drum A, karena tersebut didorong keluar maka alur bentuk alurnya tirus maka saat poros pada drum yang berbentuk helix.tirus berputar drum dan nok akan tergeser akan mengarahkan drum dan nok kekiri, nok yang bekerja nok yang bergeser. hijau dengan tinggi angkat katup Prinsip perubahan saat yang rendah. Setelah itu selenoid A pembukaan dan penutupan katup kembali tidak aktif, nok yang bekerja dengan cara menggeser nok/cam tetap yang hijau tinggi, bukaan katup pada porosnya. Hal ini terjadi jika tetap sempit . salah satu dari selenoid di aktifkan 366 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  7. Teknik Ototronik Gambar 12.12 Selenoid A bekerja Gambar 12.14 Perbedaan lebar buka Menggeser nok kekiri katup Bila dilihat dari besar bukaan katup pada gambar 12.8 ditunjukkan perbedaan lebar bukaan katup ketika selenoid A bekerja dibandingkan dengan selenoid B bekerja. Bukaan katup lebar terjadi pada saat putaran tinggi sehingga memberi kesempatan pemasukan lebih lama dan ini mempertinggi efisiensi volumetrik. Sementara bukaan katup kecil terjadi pada saat idle dan putaran menengah. Sistem diatas digunakan oleh AUDI. Gambar 12.13 Selenoid B bekerja 12.4. VTEC (Honda) menggeser nok kekanan Sistem lain yang menerapkan Selanjutnya bila selenoid B aktif penerapan penggantian nok adalah maka pin selenoid B akan pada produk honda yang dikenal memanjang dan pin masuk pada alur dengan VTEC (Variable Valve Timing drum B, karena bentuk alurnya tirus and Lift Electronic Control). maka saat poros berputar drum dan VTEC diaplikasikan hanya pada nok akan tergeser kekanan, nok yang katup masuk. Pada katup inilah bekerja nok yang merah dengan pengontrolan efisiensi mesin lebih tinggi angkat katup yang lebih berpengaruh. Asumsinya, proses panjang. Setelah itu selenoid B pembuangan tak memerlukan kembali tidak aktif, nok yang bekerja pembukaan katup variabel sebab tetap yang merah, bukaan katup semakin lancar gas buang, kerja tetap lebar. mesin akan semakin enteng. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 367
  8. Teknik Ototronik sendiri. Diantara kedua nok terdapat satu nok lain dengan tinggi angkat yang lebih besar. Pada mesin VTEC, kedua katup masuk bergerak bareng. Pada putaran rendah nok-nok standar yang bekerja membuka katup-katup. Bukaannya relatif kecil karena karakter camshaft yang menonjok katup ini cocok buat putaran rendah. Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Gambar 12.15 Bagian sistem VTEC Karena pada putaran rendah tak perlu suplai udara banyak. Selain itu, Keterangan: 1. Nok standar bisa terjadi turbulensi udara untuk 2. Nok angkat lebar membantu mencampur bahan bakar. 3. roker arm standar Mesin jadi irit, efisien, juga ramah 4. roker arm buka lebar lingkungan. Seiring naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga me- ningkat. Langsung dijawab dengan menyatukan nok tambahan dengan nok-nok standar sehingga nok tambahan yang bekerja sementara nok standar tidak menonjok rokerarm. Bukaannya lebih besar karena nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi. Katup-katup membuka lebih lebar disebabkan adanya pin yang menghubungkan rocker arm dan mendorong pin. Gambar 12.16 Kerja rockerarm terpisah Otomatis pin tadi akan mengunci kedua rocker arm. Karena rocker arm kedua digerakkan oleh nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi, gerakan katup-katup jadi mengikuti. Selain VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme memajukan dan memundurkan pengapian, pengaturan saat pengapian ini diatur sepenuhnya oleh ECU dengan informasi dari sensor-sensor. Tentu hasilnya lebih maksimal untuk Gambar 12.17 Pin menyatukan ketiga meningkatkan efisiensi mesin. rockerarm Engine dilengkapi dengan dua 12.5. Vanos (BMW) katup masuk dengan nok sendiri- 368 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  9. Teknik Ototronik katup. Produk BMW dikenal dengan sebutan Valvetronic, dan sering disingkat dengan istilah Vanos. Vanos merupakan pengatur pembukaan katup yang intelegent. Pengaturan waktu pembukaan katup dan lebarnya diatur sepenuhnya oleh ECU. ECU mengeluarkan sinyal untuk memutarkan motor listrik untuk berputar kekanan atau kekiri. Putaran akan diteruskan poros motor yang bergigi cacing ke roda gigi / gear pemutar Nok eksentrik. Selanjutnya nok eksentrik akan berputar untuk lebih menekan tuas ayun atau sebaliknya. Poros nok bekerja menekan tuas ayun baru selanjutnya ujung tuas ayun menekan rockerarm untuk membuka katup. Gambar 12.18 Bagian-bagian Vanos Keterangan: 1. Katup dan pegas 2. rockerarm Gambar 12.19 Nok eksentrik belum 3. hidrolik lift menekan tuas ayun, bukaan katup kecil 4. Nok/cam 5. tuas ayun Ketika tuas eksentrik semakin 6. Nok eksentrik menekan bagian atas tuas ayun 7. Gear pemutar Nok eksentrik maka mulai pembukaan katup 8. Motor listrik semakin dimajukan dan lebar buka 9. pegas pengembali katup semakin besar. BMW memiliki cara yang berbeda untuk merubah saat pembukaan katup dan tinggi angkat Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 369
  10. Teknik Ototronik Pada kendaraan merek lain menggunakan sebutan-sebutan yang berbeda, tettapi prinsip perubah- annya sama dengan sistem-sistem yang telah dijelaskan diatas. Ø Ford menggunakan sistem VCT (Variable Cam Timing) dengan sebutan valve Triton Ø Yamaha menggunakan sistem VCT (Variable Cam Timing) Ø Nissan menggunakan sistem N- VCT, CVTC dan VVEL Gambar 12.20 Nok eksentrik setengah Ø GM menggunakan menekan tuas ayun, bukaan katup sedang sistemDCVCP (Double Continuous Variable Cam Phasing) - Ø Porsche menggunakan sistem VarioCam dan VarioCam Plus Ø Mitsubishi menggunakan sistem MIVEC Ø Hyundai menggunakan sistem CVVT Ø PSA Peugeot Citroën menggunakan sistem CVVT – (Continuous variable valve timing). Ø Rover menggunakan sistem VVC Ø Subaru AVCS dan AVLS - Gambar 12.21 Nok eksentrik menekan (seperti VTEC Honda). tuas ayun, bukaan katup maksimal 370 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Anzeige