SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Vol 12 no. 3 Juli 2004          Warta Konservasi




                            Lahan Basah
 ISSN: 0854-963X




Edisi kali ini:

Pulau KAGET mulai
Bersemi Kembali

Pembukaan lahan gambut
dengan cara dibakar
murah ?

Reklamasi Pesisir bagai
Pisau Bermata Dua

Mengamati Migrasi
Burung Pantai

Berita-berita khusus dari
Berbak (Jambi),
Sembilang (Sumatera
Selatan), dan Kalimantan
Tengah
Warta Konservasi
                                                                          Daftar Isi

                              Lahan Basah
    Vol 12 no. 3, Juli 2004

                                                                           ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○



                                                                          Dari Redaksi ...................................................................... 3

                                                                          Forum Komunikasi .......................................................... 3

                                                                          Berita Lahan Basah .......................................................... 4

DEWAN REDAKSI                                                             Fokus Lahan Basah
                                                                                  Pulau Kaget Mulai Bersemi ...................................... 5
                                                                          Konservasi Lahan Basah
Lahan basah (termasuk danau, sungai, hutan bakau, hutan                           Benarkah Penyiapan Lahan dengan Pembakaran
rawa gambut, hutan rawa air tawar, laguna dan lain-lain)                          Murah ? ..................................................................... 6
mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari
                                                                          Berita Kegiatan
masyarakat di Indonesia. Lahan basah merupakan salah satu
sumberdaya utama pendukung perekonomian dan                                       BERSEMI SEMERBAK
pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.                                         Proyek Konservasi Terpadu Lahan Basah
                                                                                  Pesisir Berbak-Sembilang .................................... 9-16
Penerbitan Warta Konservasi Lahan Basah ini dimaksudkan                           CCFPI
untuk meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat                             Proyek Perubahan Iklim, Hutan dan Lahan Gambut
akan manfaat dan fungsi lahan basah, guna kepentingan                             di Indonesia ........................................................ 17-24
generasi sekarang maupun yang akan datang.                                Berita dari Lapang
                                                                                  Selintas Tentang Danau “Dendam Tak Sudah”
Warta Konservasi Lahan Basah disebarkan kepada lembaga
                                                                                  di Kota Bengkulu ..................................................... 25
pemerintah, lembaga non-pemerintah, perguruan tinggi dan
masyarakat yang terlibat/tertarik akan lahan basah.                               Reklamasi di Pesisir, Bagai Pisau
                                                                                  Bermata Dua ........................................................... 26
Majalah ini diterbitkan atas kerjasama antara Ditjen.
                                                                          Flora dan Fauna Lahan Basah
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Dephut
dengan Wetlands International - Indonesia Programme, dalam                        Hutan Mangrove: Potensi dan Ancaman
rangka pengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah                         Kelestariannya ......................................................... 28
di Indonesia.                                                                     Mengamati Migrasi Burung Pantai ......................... 29
                                                                          Agenda Pertemuan Internasional ............................... 30
Pendapat yang terdapat di dalam Warta Konservasi Lahan
Basah adalah pendapat para penulis yang bersangkutan.                     Publikasi Lahan Basah .................................................. 31
                                                                          Kotak Katik Lahan Basah .............................................. 31
                                           PENASEHAT
                                      Direktur Jenderal PHKA


                                      PENANGGUNG JAWAB
                                      Sekretaris Ditjen PHKA
                                      Direktur Program WI-IP
                                                                                               Undangan
                                                                       ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○


                                                                       Redaksi dengan senang hati menerima bahan dari pembaca berupa
                                       PEMIMPIN REDAKSI
                                                                        artikel, hasil pengamatan, kliping, gambar dan foto. Tulisan yang
                                      Yaya Mulyana (PHKA)                      dikirimkan hendaknya tidak lebih dari 1.500 kata.
                                 I Nyoman N. Suryadiputra (WI-IP)
                                                                                  Anda dapat mengirimkan bahan tersebut kepada:
                                       ANGGOTA REDAKSI                              Triana - Publication & Graphic Design Officer
                                                                                   Wetlands International - Indonesia Programme
                                    Hart Lamer Susetyo (PHKA)
                                         Soewartono (PHKA)
                                                                         Jl. A. Yani No. 53 Bogor 16161, PO Box 254/BOO Bogor 16002
                                          Hutabarat (PHKA)                         tel: (0251) 312-189; fax./tel.: (0251) 325-755
                                        Juss Rustandi (PHKA)               e-mail: publication@wetlands.or.id; http://www.wetlands.or.id
                                           Triana (WI-IP)
                               Sofian Iskandar (Balitbang Kehutanan)
                               Suwarno (Biro Humas Setjen Dephut)


                                                                                                                  Disain dan tata letak:
                                                                                                                  Triana

                                                                                                                  Foto sampul muka:
                                                                                                                  Pelabuhan Ratu, Jawa Barat
                                                                                                                  (Wim Giesen)
                                                                                                                  & Perikanan (Dok. WI-IP)

                                                                                         2-                Warta Konservasi Lahan Basah
Dari Redaksi
  Dari Redaksi
   ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○




                                                                                                                                     Dari Redaksi
  Salam redaksi,

  Disela-sela kegiatan lainnya, kami           pencemaran air di S. Barito, bekantan      tentang potensi dan ancaman
  tetap berupaya menyapa Anda melalui          menjadi terancam dan menurun               kelestarian hutan mangrove.
  rubrik lahan basah ini. Selamat              populasinya. Tetapi harapan baru           Sementara Iwan Londo mengajak kita
  bersua kembali, semoga kita semua            muncul ketika Arief S. menyaksikan         mengamati burung-burung pantai di
  selalu dalam keadaan sehat dan               sendiri tunas-tunas pohon rambai           Surabaya, Jawa Timur.
  bahagia!                                     mulai menghijau. CA Pulau Kaget
                                               mulai bersemi kembali.                     Kegiatan Berbak Sembilang (BSP)
  Diawali pengalaman yang dialami                                                         dan Climate Change, Forests and
  anggota redaksi saat kunjungan ke            Di halaman berikutnya, Bambang             Peatlands in Indonesia (CCFPI),
  Palembang dan Jambi, di kolom berita         Hero. S. mempertanyakan apakah             masih setia menemani Anda semua.
  lahan basah, redaksi mencoba                 pembukaan lahan gambut dengan              Simak guratan-guratannya pada
  mengingatkan bahwa Pelestarian Alam          cara dibakar, murah? Anda mungkin          kolom khusus BSP dan CCFPI.
  masih belum disikapi secara serius           akan terbelalak melihat analisa yang
  dan terpadu. Sepertinya alam hanya           disajikan, penasaran? simak                Di kolom terakhir tersaji kotak-katik
  merupakan tanggung jawab satu atau           tulisannya hingga akhir.                   lahan basah seperti biasanya. Ayo
  beberapa kelompok/institusi saja.                                                       lepaskan ketegangan dan kejenuhan
  Padahal kalau mau jujur, semua               Oleh-oleh dari lapang lainnya datang       dengan mengisi dan mengotak atik
  manusia hidupnya sangat tergantung           dari Iin Purwati Handayani, dengan         jawabannya.
  dari alam.                                   “Danau Dendam Tak Sudah”nya
                                               yang ada di Bengkulu, dia mengajak         Tak lupa kami ucapkan terima kasih
  Di lembar berikutnya, Arief Soendjoto        menguak keunikan nama itu. Tulisan         kepada para penulis yang telah
  membawa kabar kembira. Cagar Alam            menarik juga disuguhkan M. Badrun          menyumbangkan waktu dan
  Pulau Kaget (Kalimantan Selatan)             Bancin, ibarat pisau bermata dua           fikirannya, serta Anda semua
  sebelum tahun 1995 adalah surga              reklamasi pesisir bisa berdampak           pembaca setia kami. Mudah-mudahan
  bagi bekantan. Rambai (Sonneratia            positif dan negatif.                       wadah informasi ini dapat terus
  caseolaris) yang daun dan buahnya
                                                                                          dipertahankan wujud dan manfaatnya.
  merupakan pakan utama bagi
                                               Selanjutnya Anda kami ajak menyimak
  bekantan (Nasalis larvatus), tumbuh
                                               tulisan ringan pada kolom flora dan                                        Redaksi
  subur di CA Pulau Kaget. Namun
                                               fauna lahan basah. Kali ini
  setelah adanya peranggasan pohon
                                               menampilkan tulisan Mustari Tepu
  rambai akibat kemarau panjang dan




  Forum Komunikasi
  Forum Komunikasi
    ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○




  B
           ila anda memerlukan                       Redaksi Yth.,
           penjelasan lebih lanjut
                                                                                                                                     Forum Komunikasi




                                                     Terima kasih atas kesetiaannya untuk selalu berbagi informasi. Banyak manfaat
           dan/atau ingin menyampai-                 yang saya dan teman-teman dapatkan dari WKLB. Apabila tidak keberatan saya
  kan kritik/saran tentang isi WKLB                  juga berminat mengirimkan tulisan untuk dimuat di WKLB. Mohon maaf, bila saya
  ini, silahkan menghubungi Seksi                    saya bertanya apakah setiap penulis akan mendapatkan fee/honor atas artikel
  Publikasi Wetlands International -                 yang dimuat? Sekian, terima kasih atas perhatiannya.
  Indonesia Programme melalui e-
                                                                                            Iyan Safaruddin (Bandung - Jawa Barat)
  mail: publication@wetlands.or.id.
  (Catatan: kritik dan saran tersebut
                                                     Terima kasih rekan Iyan atas suratnya. Kami dengan senang hati menerima
  akan kami muat pada kolom                          setiap tulisan yang masuk. WKLB adalah wadah pertukaran informasi tentang
  Forum Komunikasi)                                  perlahanbasahan yang setiap edisinya tidak kurang dari 1.500 exp kami
                                                     sebarluaskan ke seluruh pelosok Indonesia baik: instansi pemerintah, swasta,
                                                     media, LSM, KSM, Universitas, dan para peminat/pemerhati lainnya secara cuma-
                                                     cuma. Mengingat misi WKLB tsb serta kebijakan kami yang bersifat non-profit,
                                                     maka kami tidak mengadakan fee (honor) atas segala tulisan yang masuk.
                                                     Namun apabila teman-teman membutuhkan materi-materi publikasi yang ada pada
                                                     kami (buku, poster, komik, dsb), kami dengan senang hati akan mendukung.




Vol. 12 no. 3, Juli 2004                  -3
Berita Lahan Basah
 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Berita Lahan Basah



                                                     Pendidikan Lingkungan Hidup - Lahan Basah
                                                  Disikapi tidak Simpatik oleh Beberapa Oknum Polisi




                     S
                               eiring berkembangnya kesadaran masyarakat           patrolinya. Mula-mula menanyakan surat-surat
                                luas akan pentingnya peran alam/lingkungan di      kelengkapan kendaraan dan surat ijin pengemudi. Melihat
                                era otonomi sekarang ini, semakin gencar pula      lengkap, oknum polisi tersebut lalu menanyakan barang
                     usaha-usaha ke arah perbaikan dan pelestarian alam.           apa yang dibawa dan surat jalannya. Dia menjelaskan
                     Beragam kelompok dan latar belakang berpadu demi satu         bahwa kami telah melanggar Undang-Undang
                     tekad yaitu mengelola dan memanfaatkan sumber daya            kelalulintasan, pasalnya mobil tersebut hanya diperuntukan
                     alam secara optimal dan lestari.                              buat manusia. Kami mencoba memaparkan bahwa misi
                                                                                   kami adalah sosial, non-profit, dan demi mendukung
                     Wetlands International - Indonesia Programme (WI-IP)          proses belajar mengajar di Sumatera. Namun semua sia-
                     adalah salah satu contoh kecil lembaga non-pemerintah         sia, niat baik dan surat jalan ternyata tidaklah berguna.
                     yang mencoba turut andil dalam pembangunan khususnya          Oknum polisi itu memberi gambaran sejumlah uang denda
                     pemulihan dan pelestarian lingkungan-lahan basah.             bila diproses di pengadilan. Ujung-ujungnya sudah dapat
                                                                                   kita tebak “damai”, yang lebih lucu dan konyolnya lagi, dia
                     Sejak aktif 17 tahun yang lalu, sudah banyak kegiatan         minta “uang damai” untuk dua mobil, padahal satunya lagi
                     yang digeluti oleh WI-IP di beberapa wilayah di Indonesia.    adalah mobil barang yang dilengkapi surat-surat.
                     Survey dan inventarisasi data, Pelestarian flora dan
                     fauna, Pendampingan masyarakat, Peningkatan                   Setelah terjadi kesepakatan “damai”, perjalanan kami
                     perekonomian masyarakat, Penyediaan data dan                  lanjutkan melalui jalan lintas timur. Namun, pengalaman
                     informasi, Perbaikan/rehabilitasi lingkungan (pesisir,        serupa kami alami kembali. Sebanyak empat kali kami
                     gambut, dll), Pendidikan Lingkungan, serta dukungan           distop oknum-oknum polisi di sepanjang Lampung Tengah,
                     data-data dan rekomendasi bagi pemerintah, adalah hal         semuanya klise berakhir dengan “damai”. Sayangnya,
                     yang rutin dilakukan.                                         kami tidak sempat mencatat nama dan kesatuan masing-
                                                                                   masing oknum tersebut. Selain gelap juga umumnya
                     TN Berbak (Jambi) dan TN Sembilang (Sumatera                  badge nama terhalang kertas yang terselip di kantung
                     Selatan) adalah wilayah-wilayah yang merupakan bagian         seragam atas. Posisi diam dan bertanya kami tidak ada
                     dari kegiatan WI-IP. Di penghujung kegiatan yang sudah        bedanya, yang jelas kendali ada di tangan si oknum.
                     berjalan lima tahun di Sumatera tersebut, WI-IP
                     menajamkan akhir aktivitasnya dengan menerbitkan paket        Ironi memang, di satu sisi bangsa Indonesia sedang
                     Pendidikan Lingkungan (PL) bagi Siswa Sekolah Dasar           memperbaiki diri, tapi di sisi lain segelintir orang
                     dan Sederajat di sekitar lokasi kedua taman nasional          memanfaatkan kesempatan dan kewenangannya untuk
                     tersebut. Pembekalan dan pembelajaran ini penting untuk       kepentingan pribadi. Kejadian di atas mungkin saja benar
                     membangun pemahaman dan kesadaran siswa tentang               bahwa kami melanggar, namun sebagai warga biasa nalar
                     potensi wilayah serta hal-hal apa saja yang                   saya berfikir begitu tidak pedulikah oknum-oknum polisi itu
                     mengancamnya. Sehingga diharapkan suatu saat nanti,           terhadap proses PL yang sedang gencar digiatkan??
                     mereka dapat mengelola dan memanfaatkan alam                  fatalkah kesalahan yang kami lakukan?? apa fungsi surat
                     sekitarnya secara lestari. Hal itu disambut baik oleh pihak   jalan?? kalau memang salah, apakah hal ini diberlakukan
                     pemerintah daerah khusunya Dinas Pendidikan setempat          sama bagi semua lapisan masyarakat termasuk jajaran
                     dengan dijadikannya Pendidikan Lingkungan - Lahan             kepolisian beserta keluarganya?? dan haruskah hilang
                     Basah muatan lokal (mulok) bagi sekolah-sekolah dasar         kebanggaan saya sebagai anak seorang purnawirawan
                     dan sederajat di Jambi dan Sumatera Selatan.                  POLRI kepada bekas almamater ayahnya??

                     Ada pengalaman menarik yang saya dan tim alami, saat          Mudah-mudahan sekelumit pengalaman di
                     teknis pengiriman paket PL (berupa buku-buku untuk guru       atas dapat diambil hikmahnya. Bangsa saat
                     dan murid, komik, poster, tas, flipchart) dari Bogor (Jawa    ini membutuhkan tenaga dan fikiran kita
                     Barat) ke Palembang (Sumsel) dan Jambi. Dengan                semua. Mari bersinergi untuk
                     mengendarai dua mobil (pick-up dan minibus), kami             mencapai cita-cita bersama. Tidak
                     sangat bersemangat untuk segera menyebarluaskan paket         ada salahnya bila ke depan
                     tersebut bagi saudara-saudara kami di Sumatera.               institusi kepolisian juga dapat
                     Berbekal surat jalan dari organisasi, tim mulai berangkat     dilibatkan dalam pengembangan
                     dari Bogor tanggal 20 Agustus malam. Pengalaman yang          Pendidikan Lingkungan.
                     tidak enak diceritakan sebenarnya diawali sekitar pukul 11
                     malam saat tim berada di pertengahan jalan tol Bogor-                                     (Triana, Bogor)
                     Jakarta. Kami distop seorang bapak polisi dengan mobil



                                                                                                    4-         Warta Konservasi Lahan Basah
Pulau Kaget mulai bersemi




                                                                                                                                        Fokus Lahan Basah
                                                                     Oleh:

                                                           M. Arief Soendjoto *




  P
              ulau Kaget merupakan                Pulau Kaget dan bekantan menjadi          et al. (1998b) menyatakan bahwa
            sebuah delta yang luasnya             satu kesatuan yang tak terpisahkan        penyebab peranggasan tanaman
            kurang lebih 200 ha dan               serta menjadi merek dagang                rambai adalah kelebihan populasi
  terletak di muara Sungai Barito.                Kalimantan Selatan dalam                  (overpopulation) primata dan
  Sebagian dari pulau ini (yaitu 85 ha)           kepariwisataan internasional. Primata     sekaligus ketidakmampuan rambai
  ditetapkan menjadi Cagar Alam (CA)              berhidung mancung dan endemik             untuk memulihkan diri.
  berdasarkan Surat Keputusan Menteri             Borneo ini mudah sekali dijumpai.
  Pertanian No. 701/Kpts/Um/11/1976               Apabila menyusuri pulau dengan            Kompilasi data oleh Soendjoto et al.
  tanggal 6 Nopember 1976 jo. Surat               klotok (perahu bermotor), kita dengan     (1998b) menunjukkan adanya
  Keputusan Menteri Kehutanan dan                 mudah menyaksikan perilaku alami          peningkatan populasi bekantan. Pada
  Perkebunan No. 337/Kpts-II/1999                 bekantan, seperti makan daun dan          tahun 1984 terdapat 229 ekor
  tanggal 24 Mei 1999. Dengan                     buah rambai, tidur di atas cabang         bekantan, pada tahun 1992 terdapat
  penetapan ini, CA Pulau Kaget                   atau ranting, berloncatan dari satu       207 ekor, dan pada tahun 1997
  merupakan salah satu dari 3 cagar               dahan ke dahan lain, atau bahkan          terdapat 304 ekor. Pada tahun 1997
  alam di Provinsi Kalimantan Selatan             terjun dari ketinggian 15 m ke            ini tercatat juga primata lain, yaitu
  (catatan: cagar alam lainnya adalah             permukaan tanah atau air.                 lutung Trachypithecus cristatus
  CA Gunung Kentawan dan CA Teluk                                                           sebanyak 78 ekor dan monyet ekor
  Kelumpang, Selat Laut, Selat Sebuku).           Keadaan demikian berubah sama             panjang Macaca fascicularis 22 ekor
                                                  sekali, setelah peranggasan rambai        (Soendjoto et al., 1998a). Apabila
  Sebelum tahun 1995, vegetasi CA                 terjadi. Hampir semua rambai yang         jumlah pakan bekantan 900 g/hari
  Pulau Kaget didominasi oleh rambai              tumbuh di daratan dan tepian cagar        (Soerianegara et al., 1994) dan
  (Sonneratia caseolaris), salah satu             alam mati. Pemandangan alami              diasumsikan jumlah pakan kedua
  tumbuhan mangrove yang akarnya                  menjadi membosankan. Yang tampak          primata lainnya sama dengan jumlah
  mencuat vertikal dari permukaan                 dominan adalah pepohonan rambai           pakan bekantan ini, maka jumlah
  tanah. Karena daun dan buah rambai              yang kering kerontang. Walaupun           pakan bagi semua primata yang ada
  merupakan pakan utama bagi                      populasi bekantan mencapai 304 ekor       di Pulau Kaget adalah 363,6 kg/hari.
  bekantan (Nasalis larvatus), tidak              (Soendjoto et al., 1998a), perilaku
  mengherankan apabila kemudian CA                khasnya berangsur-angsur tidak bisa       Tampaknya jumlah pakan ini tidak
  Pulau Kaget dikenal sebagai                     dinikmati. Bekantan ini hanya dapat       dapat dicukupi oleh rambai.
  surganya bekantan.                              dijumpai di lantai hutan. Akibatnya,      Masalahnya, hijauan rambai yang
                                                  industri kepariwisataan Kalimantan        tersedia paling sedikit harus dua kali
                                                                      Selatan pun anjlok.   lipat (atau sekitar 730 kg/hari). Pada
                                                                                            sisi lain, rambai yang ada di Pulau
                                                                      Terdapat dua faktor   Kaget tidak dapat pulih dengan cepat
                                                                      yang diduga           karena adanya gangguan dan
                                                                      menjadi penyebab      masalah fisiologi lainnya (Soendjoto et
                                                                      peranggasan, yaitu    al., 1998b). Akar rambai terganggu,
                                                                      musim kemarau         karena dipotong oleh masyarakat
                                                                      yang panjang dan      untuk diolah jadi bonggol kok dan
                                                                      pencemaran air        tutup botol. Pernafasan oleh akar
                                                                      dari berbagai         terhambat, karena adanya penutupan
                                                                      industri yang ada     oleh eceng gondok dan lumpur yang
                                                                      di sepanjang          semakin menumpuk. Rambai tidak
                                                                      Sungai Barito.        mampu bersaing dengan tumbuhan
                                                                      Namun, Soendjoto
                                                                                                        ..... bersambung ke halaman 8
 Bekantan (Nasalis larvatus) sebelum tahun 1995 adalah primadona
                                   Pulau Kaget. (Foto: Dok. WI-IP)


Vol. 12 no. 3, Juli 2004                     -5
SEKILAS INFO
                          Benarkah Penyiapan Lahan dengan
Konservasi Lahan Basah




                                  Pembakaran Murah ?
                                                                                   Oleh:
                                                                          Dr. Bambang Hero Saharjo*




                         M
                                      enurut laporan media cetak dan elektronik          tumbuhan yang hidup diatasnya tidak dapat lagi mengambil
                                     hingga hari ini kabut asap masih menyelimuti        hara dari lapisan mineral, dan muka air sungai dan muka air
                                     beberapa wilayah di Kalimantan seperti di           tanah berada jauh di bawah, maka gambut yang terbentuk
                         Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang diduga            adalah miskin hara. Hara mineral tersebut semata-mata
                         akibat penyiapan lahan dengan menggunakan api dan               hanya dapat diproses tumbuhan dari hujan atau hasil
                         terjadi di lahan gambut. Bagi masyarakat tradisional hal itu    penambahan bahan organik setempat. Lapisan gambut yang
                         dilakukan karena mereka tidak mampu untuk melakukan             miskin ini disebut gambut Ombrogen (Noor, 1999).
                         kegiatan penyiapan lahan dengan tanpa bakar karena
                         biaya yang dibutuhkan mahal serta mereka tidak yakin            Jadi jelas mengapa biaya penyiapan lahan dengan tanpa
                         kalau dengan tanpa bakar hama dan penyakit yang akan            bakar begitu tinggi, karena biaya tersebut digunakan untuk
                         merusak tanaman mereka akan lenyap. Namun sayangnya             mengubah lahan gambut yang miskin hara menjadi lahan
                         kegiatan yang mereka lakukan ternyata tidak sendirian tapi      yang lebih produktif sehingga dapat dibudidayakaan. Biaya
                         juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang                  tersebut dipergunakaan untuk kegiatan pengapuran, yaitu
                         berkantong tebal dan mampu untuk melakukan kegiatan             untuk menaikkan pH tanah agar menjadi lebih layak,
                         penyiapan lahan tersebut tanpa bakar, terlebih merekapun        membeli pupuk dalam rangka meningkatkan kesuburan lahan
                         melakukan pinjaman kepada Bank untuk membangun                  tersebut dan yang terahir adalah untuk membiayai kegiatan
                         usahanya entah itu dalam bidang kehutanan ataupun               perlindungan terhadap serangan hama dan penyakit melalui
                         perkebunan dengan tanpa bakar (PLTB) sehingga tidak             penggunaan pestisida maupun herbisida.
                         heran biayanyapun hingga ke penanaman dapat
                         membengkak hingga Rp. 12-15 juta perhektar, sementara
                         dengan pembakaran mereka hanya mengeluarkan sebesar
                         Rp. 3-4 Juta per hektar. Dalam suatu laporan penelitian
                         pernah disimpulkan bahwa kegiatan penyiapan lahan                   Benarkah Murah dengan Pembakaran?
                         dengan pembakaran hanya mengeluarkan biaya sebesar
                         sepertiga dari biaya yang dikeluarkan bila penyiapan lahan
                         dilakukan tanpa bakar. Sehingga tidak heran banyak              Penyiapan lahan dengan pembakaran seperti sering
                         pengusaha “nakal” ingin memanfaatkan selisih biaya              diakukan di lahan gambut tentu saja akan menimbulkan
                         penyiapan lahan tersebut, yaitu dengan melakukan kegiatan       dampak yang merugikan bagi lingkungan. Suhu akibat
                         penyiapan lahan dengan pembakaran, meskipun izin yang           pembakaran yang tinggi akan merusak gambut,
                         diberikan kepadanya untuk membangun usaha di                    menghilangkan kapasitas penyimpanan air, menghilangkan
                         kehutanan maupun perkebunan disyaratkan penyiapan               kapasitas penyerapan karbon, menghilangkan berbagai
                         lahannya tanpa bakar seperti juga tertulis dalam dokumen        fungsi ekologis dan ekonomis serta yang tidak kalah
                         AMDAL.                                                          pentingnya adalah mencoreng nama bangsa di mata dunia.

                                                                                         Secara alami gambut akan mengalami proses pengkikisan
                                                                                         (pada lahan yang diolah) dengan kecepatan yang bervariasi
                                                                                         bergantung pada tipe gambutnya serta kegiatan yang
                              Mengapa Mereka Nekat Membakar?                             terdapat di permukaannya dan diperkirakan rata-rata 0,8-1,5
                                                                                         cm per tahun. Sementara dengan pembakaran ketebalan
                                                                                         gambut akan terbakar hanya dalam hitungan jam. Sehingga
                         Pada awal perkembangannya, akar tumbuh-tumbuhan yang            tidak heran bila tebal gambut rata-rata 10 cm dapat habis
                         hidup di atas timbunan sisa tumbuhan (gambut tipis) masih       terbakar dalam suatu kegiatan penyiapan lahan dengan
                         dapat mengambil hara mineral dari lapisan dibawahnya            pembakaran hanya dalam waktu beberapa jam, sementara
                         (stratum) dan sebagian disumbangkan dari luapan air             secara alami membutuhkan waktu paling tidak selama 15
                         sungai. Hasil timbunan berupa bahan organik dari sisa-sisa      tahun. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa dengan
                         tumbuh-tumbuhan yang relative kaya mineral (eutrofik)           rusaknya gambut setebal 10 cm seluas 1 ha akibat
                         membentuk gambut Topogen (Noor, 1999). Namun, begitu            pembakaran maka itu sama saja dengan menghilangkan
                         lapisan bahan organik bertambah tebal sehingga akar             kapasitas penyimpanan air sebesar 650 m3/ha, sehingga




                                                                                                         6-        Warta Konservasi Lahan Basah
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○



kalau lahan gambut yang dibakar




                                                                                                                                      Konservasi Lahan Basah
seluas 3000 ha maka itu setara
dengan penghilangan kapasitas
penyimpanan air sebesar 1.950.000
m3. Sehingga menjadi hal yang
wajar sekali pada daerah yang
melakukan kegiatan tersebut sering
terjadi erosi dan banjir, karena air
tersebut telah kehilangan tempat
berlabuh sebab gambut yang
terbakar akan rusak dan tidak mungkin kembali lagi         Profil areal penyiapan lahan dengan menggunakan api di lahan gambut
karena kalaupun kembali membutuhkan waktu ratusan                        untuk penanaman kelapa sawit (Foto: Bambang Hero S.)
bahkan ribuan tahun lagi.

Dengan melakukan penyiapan lahan dengan                       lahan dengan pembakaran sebenarnya tidak murah bahkan
pembakaran di lahan gambut maka itu sama saja artinya         sangat mahal bila dikaitkan dengan keinginan agar
dengan menghilangkan kapasitas penyimpanan air.               sumberdaya tersebut tetap menghasilkan dari pada dibiarkan
Sehingga gambut menjadi rentan terhadap banjir dan            musnah secara perlahan-lahan, namun sayangnya hanya
erosi, menghilangkan kapasitas penyerapan karbon,             sedikit orang yang menyadari hal ini dan yang sangat
rentan terhadap banjir dan erosi, mempengaruhi proses         dikhawatirkan adalah ketika sadar ternyata sumberdaya
pembentukan tanah, mempengaruhi proses daur ulang             tersebut telah hilang.
unsur hara, mempengaruhi proses penguraian limbah,
menghilangkan sumberdaya genetik, menghilangkan               Tabel 1.   Biaya yang dibutuhkan untuk mengganti kerusakan
                                                                         ekologis, kerugian ekonomis dan upaya pemulihan.
keanekaragaman hayati, melepaskan karbon, serta juga
memperpendek umur pakai lahan (bagi perusahaan)
disamping kerugian dari sisi ekonomis serta kerugian tak          No.    Kerusakan Ekologis                        Biaya (Rp.)
ternilai lainnya seperti nama baik bangsa di dunia
                                                                  1.     Penyimpanan air                       190.095.000.000
internasonal. Untuk itu agar sumberdaya (gambut)                  2.     Pengaturan tata air                        89.100.000
tersebut tidak rusak maka perlu dipulihkan.                       3.     Pengendalian erosi                      3.638.250.000
                                                                  4.     Pembentukan tanah                         148.500.000
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium           5.     Pendaur ulang unsure hara              13.691.700.000
Kebakaran Hutan dan Lahan IPB bekerjasama dengan                  6.     Pengurai limbah                         1.291.950.000
Kantor Kementrian Negara Lingkungan Hidup,                        7.     Keanekaragaman hayati                   8.910.000.000
menunjukkan bahwa bila penyiapan lahan dilakukan                  8.     Sumberdaya genetic                      1.217.700.000
dengan menggunakan api dan terjadi di lahan gambut                9.     Pelepasan karbon                        4.662.900.000
                                                                  10.    Perosot karbon                         45.738.000.000
untuk areal seluas 3000 ha dengan ketebalan gambut
                                                                         Total                                 269.483.000.000
yang rusak rata-rata 10 cm, maka biaya yang
dibutuhkan untuk mengganti kerusakan ekologis dan                 No.    Kerugian Ekonomis                          Biaya (Rp.)
ekonomis akibat pembakaran tersebut serta
                                                                  1.     Hilangnya umur pakai                    73.810.440.000
memulihkannya hanya dengan kompos saja maka                       2.     Limbah tebangan yang dibakar             7.425.000.000
diperlukan biaya sebesar hampir Rp. 800 Milyar (Tabel                                                            81.235.440.000
1). Padahal selisih yang akan diperoleh dengan
memanipulasi kegiatan penyiapan lahan yang                        No.    Upaya Pemulihan                           Biaya (Rp.)
seharusnya dilakukan dengan tanpa bakar namun                     1.     Pembelian kompos                      594.000.000.000
dilakukan dengan pembakaran mungkin hanya sekitar                 2.     Pengangkutan                          118.000.000.000
Rp 15-20 Milyar.                                                  3.     Penyebaran kompos                       5.940.000.000
                                                                  4.     Mengaktifkan fungsi ekologis           75.512.250.000
Informasi ini kembali menunjukkan bahwa keuntungan                       - Pendaur ulang unsur hara
                                                                         - Pengurai limbah
besar yang tampak dari penyiapan lahan dengan
                                                                         - Keanekaragaman hayati
pembakaran sehingga banyak pengusaha yang nekat                          - Sumberdaya genetik
melakukannya, sebenarnya merupakan bencana yang                          - Pelepasan karbon
tengah diciptakan. Fakta lapangan telah membuktikan ini                  - Perosot karbon
semua, seperti yang terjadi di beberapa daerah                           Total                                 794.252.250.000
(Sumatera dan Kalimantan) pada lahan gambut yang
dikelola oleh masyarakat dengan penyiapan lahannya
menggunakan api, sekarang mereka tengah menikmati
hasil kerjanya berupa tanah sulfat masam dan peristiwa                          * Kepala Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan,
banjir di musim hujan yang justru menimbulkan                                         Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
penderitaan baru. Jadi jelas sekali bahwa penyiapan



Vol. 12 no. 3, Juli 2004                 -7
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○


                         ..... Sambungan dari halaman 5
Konservasi Lahan Basah



                         Pulau Kaget mulai bersemi ..........

                         bawah untuk memperoleh unsur hara.         harapan baru. Pulau Kaget mulai              terjadinya kawin antar-kerabat dekat
                         Tumbuhan bawah yang mulai                  bersemi. Walaupun di daratan CA              (inbreeding)?
                         mendominasi daratan CA Pulau Kaget         Pulau Kaget tidak dijumpai lagi
                         antara lain adalah piai (Acrostichum       pepohonan rambai, di sepanjang tepi
                         aureum), nipah, dan bakung (Crinium        pulau mulai dari bagian utara, barat,
                         asiaticum). Umur rambai sudah tua          selatan hingga tenggara terlihat             Daftar Pustaka
                         dan peregenerasian tampaknya tidak         pepohonan rambai yang mulai
                         normal. Di cagar alam ditemukan            menghijau. Terdapat lebih dari 20            Soendjoto, M.A., A. Yamani, M. Akhdiyat
                         51,05% populasi rambai tingkat semai,      pohon rambai berdiameter di atas 20             & Kurdiansyah. 1998a. Populasi
                         1,81% tingkat pancang, 1,70% tingkat       cm. Rambai-rambai yang 8 atau 9                 primata dan keanekaragaman jenis
                         tiang, dan sekitar 45% rambai yang         tahun lalu masih berada pada tingkat            satwa di Pulau Kaget, Kalimantan
                         berumur 20 tahun ke atas. Semua            semai kini bertumbuh dan                        Selatan. Kalimantan Scientae (50):1-9.
                         rambai tingkat semai ini pun hanya         berkembang ke tingkat pancang (tinggi
                         tumbuh di tepi cagar alam yang             lebih dari 1,5 m) atau tingkat tiang         Soendjoto, M.A., A. Yamani, M.
                         langsung berbatasan dengan air             (berdiameter sekitar 10 cm).                   Akhdiyat & Kurdiansyah. 1998b.
                         Sungai Barito.                                                                            Telaahan vegetasi dan keadaan rambai
                                                                                                                   (Sonneratia caseolaris) di Cagar Alam
                                                                    Harapan ini tentunya harus mulai
                                                                                                                   Pulau Kaget, Kalimantan Selatan.
                         Untuk menyelamatkan bekantan,              disikapi bijaksana. Pertumbuhan                Kalimantan Scientae (49):51-62.
                         Departemen Kehutanan mengambil             rambai yang menggembirakan masih
                         langkah tegas. Pada akhir tahun 1998       belum bisa disepadankan dengan
                                                                                                                 Soerianegara, I., D. Sastradipradja, H.S.
                         sekitar 150 ekor bekantan dievakuasi       harapan terhadap kelestarian                    Alikodra & M. Bismark. 1994. Studi
                         ke Pulau Jawa (Kebun Binatang              bekantan. Pada tanggal tersebut                 Habitat, Sumber Pakan, dan Perilaku
                         Surabaya) dan ke pulau-pulau di            penulis dan crew TV swasta hanya                Bekantan (Nasalis larvatus) sebagai
                         Sungai Barito (Pulau Bakut, Pulau          bisa menemukan seekor bekantan.                 Parameter Ekologi dalam Mengkaji
                         Kembang, Pulau Tempurung).                 Penulis masih bertanya-tanya. Masih             Sistem Pengelolaan Habitat Hutan
                                                                    adakah bekantan lainnya? Apakah                 Mangrove di Taman Nasional Kutai.
                                                                    pepohonan rambai sudah mampu                    Bogor: Laporan Akhir Pusat Penelitian
                         Pada saat ini, perubahan ke arah
                                                                    mendukung kelompok bekantan ini?                Lingkungan Hidup, IPB.
                         positif mulai tampak. Ketika pada
                         tanggal 2 Mei 2004 penulis dan crew        Apakah bekantan yang dievakuasi
                         salah satu TV swasta mengelilingi          perlu dikembalikan untuk
                                                                    membugarkan populasi yang tersisa di          * Dosen pada Fak. Kehutanan UNLAM,
                         Pulau Kaget dengan klotok, penulis
                                                                    Pulau Kaget atau untuk menghindari               Banjarbaru; masoendjoto@telkom.net
                         cukup gembira dan memperoleh

 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○


                         Ceplas ceplos
                                         bang DONG
                                                          Hebat ye negeri kite ini, ude mangkin demokratis aje keliatannye ..
                                                          misal, Otonomi Daerah, siape nyang kaga seneng ngedengernye ..
                                                          ampir di tiap daerah antusias menanggapi dan menindaklanjutinye
                                                          Pokonye heboh, pembangunan dimane-mane, maklum kejar setoran ... PAD ...
                                                          Gedung-gedung mewah bermunculan, mobil-mobil mengkilap tambe hilir mudik ...

                                                          aye sih setuju-setuju aje, tapi sayangnye ade yang aye kaga demen nih ...
                                                          cari “setoran” sih boleh-boleh aje, maju emang kudunye ....
                                                          tapi rawanya jangan diilangin .. dong, hutannya jangan digundulin .. dong,
                                                          sungainya jangan dicemarin .. dong, udaranya jangan dikotorin .. dong,
                                                          burungnya jangan diusirin .. dong, si miskin diperhatikan .. dong,
                                                          yang salah dihukum .. dong, bapak jangan zzz .. dong, ibu jangan sss .. dong

                                                          Sebagai orang kecil .. aye mau titip pesen nih ..
                                                          yuk kita bangun same-same, ngerasain same-same, maju same-same ..
                                                          tapi inget jaga tuh lingkungan jangan sampe rusak ...
                                                          Maju pembangunannye ... Lestari alamnye .... itu baru TOP ... dong!!




                                                                                                            8-           Warta Konservasi Lahan Basah
Proyek Konservasi Terpadu Lahan Basah Pesisir Berbak - Sembilang


               DEWAN REDAKSI

                     Penasehat
           Kepala BKSDA Sumsel
              Kepala TN. Berbak

             Penanggung Jawab
                 Prianto Wibowo
               (Koordinator BSP)                BERSEMI SEMERBAK
             Pemimpin Redaksi
      Irwansyah Reza Lubis (BSP)

                Anggota Redaksi
      Suryanto Adi Wardoyo (BSP)
           Dandun Sutaryo (BSP)
                                          Pendidikan Lingkungan Hidup
             Joko Purnomo (BSP)
         Ferry Hasudungan (BSP)            perlu diberikan sejak DINI
                                                                               Oleh:
                                                                            Sylvi Iriyani*



                                                                                        itu pihak Berbak-Sembilang Project
                                                                                        bersama dengan Pemerintah Kabupaten
                                                                                        Banyuasin telah melaksanakan Pelatihan
                                                                                        Penguasaan Materi Lingkungan Hidup
                                                                                        Bagi Guru Sekolah Dasar dan
                                                                                        Sederajat di Sekitar Taman Nasional
                                                                                        Sembilang. Kegiatan ini bertujuan agar
                                                                                        guru yang ada disekitar TNS dapat
                                                                                        mengaplikasikan materi yang ada kepada
                                                                                        siswa sehingga proses pendidikan dapat
                                                                                        berjalan dengan semestinya sesuai
                                                                                        dengan yang diharapkan. Manfaat untuk
                                                                                        siswa :



                                      T
                                                aman Nasional Sembilang (TNS)           1. Meningkatnya kesadaran generasi
                                             merupakan satu-satunya Taman Nasional         muda terhadap lingkungan. Hal
                                             yang ada di Sumatera Selatan,                 demikian adalah penting untuk
                                      keberadaannya merupakan kebanggaan                   menanggapi kepedulian mereka serta
                                      tersendiri bagi masyarakat disana. Aktivitas         mendukungnya. Dalam kegiatan ini
                                      manusia disekitar maupun dalam kawasan TNS           dilakukan penelaahan permasalahan
                                      jelas akan mengancam keberadaan TNS.                 aktual dan membuat upaya-upaya agar
                                      Upaya yang dilaksanakan untuk menanggulangi          siswa terlibat sebagai motivator. Proses
                                      hal tersebut salah satunya adalah dengan             ini merupakan pembelajaran yang
                                      menanamkan rasa memiliki dan rasa mencintai          relevan terhadap kehidupan mereka.
                                      TNS bagi generasi penerus terutama anak usia
                                      sekolah dasar.                                    2. Menjalani proses penelitian dan
                                                                                           melakukan suatu tindakan dapat
Alamat Proyek Berbak-Sembilang:
                                      Upaya menumbuhkan rasa cinta anak sekolah            menimbulkan rasa optimis pada siswa
      Jl. Sumpah Pemuda Blok K-3      dasar dan sederajat terhadap TNS diwujudkan          tentang masa depan mereka. Siswa
                  Kel. Lorok Pakjo                                                         perlu memahami seriusnya
                 Palembang 30137      dengan memberikan materi pendidikan
                                      lingkungan hidup. Materi yang diberikan ini          permasalahan lingkungan serta juga
       Sumatera Selatan, Indonesia
                                      berkaitan dengan TNS dan dikembangkan                mengembangkan rasa pengharapan
          Phone : +62 711 350786      sebagai kurikulum muatan lokal. Untuk                dan komitmen untuk perubahan.
             Fax : +62 711 350786
        Email : bsp-plg@indo.net.id   melaksanakan program tersebut, diperlukan
              http://www.bsp.or.id    kerjasama yang baik antar semua pihak. Untuk
                                                                                                      ..... bersambung ke halaman 10




 Vol. 12 no. 3, Juli 2004               -9
Berbak - Sembilang : Berita Kegiatan

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○



             ..... Sambungan dari halaman 9


             Pendidikan Lingkungan Hidup .........................

             3. Memperhatikan isu-isu lingkungan dan berdiskusi         dan sikap yang tepat semua pengetahuan yang diperoleh
                tentang cara-cara pemecahannya berarti mengajak         hanya melalui logika tidak akan bersifat berkelanjutan.
                siswa ikut berperan aktif dalam pemecahan masalah.      Intinya dengan metode tersebut diharapkan terwujud
                Ini secara khusus diperlukan ketika informasi tidak     kesadaran dan kecintaan dari hati terhadap lingkungan di
                sempurna atau tidak lengkap. Mereka belajar             kawasan Taman Nasional Sembilang.
                bagaimana menerapkan keterampilan dan
                pengetahuan mereka serta membangun nalar yang           Program Pendidikan Lingkungan Hidup bagi siswa
                berlogika.                                              sekolah dasar dan sederajat di kawasan TNS tersusun
                                                                        dalam tiga bagian yang diberikan dalam bentuk tiga paket
             4. Mempelajari isu-isu lingkungan dapat memberdayakan      pembelajaran. Paket pertama adalah paket yang
                generasi muda dengan menghubungkan kehidupan            menyajikan Panduan tentang Lahan Basah, buku ini
                keseharian mereka dan komunitas lokal dengan            disusun dengan maksud memberikan informasi dan
                pelajaran-pelajaran di kelas.                           pengetahuan lahan basah secara umum bagi
                                                                        penyelenggara pendidikan yaitu guru. Buku yang kedua
                                                                        adalah buku panduan bagi guru untuk menjalankan
             Selain siswa, manfaat dari pendidikan lingkungan juga
                                                                        proses pembelajaran dengan latihan kegiatan praktek
             dapat dirasakan oleh guru seperti pengetahuan tentang
                                                                        yang akan dilakukan siswa sebagai bentuk pemahaman
             isu-isu lingkungan. Sehingga diharapkan dengan
                                                                        yang telah diberikan secara teoritis. Buku yang ke tiga
             mengetahui dan memahami isu-isu yang ada, guru dapat
                                                                        adalah Lembar kerja Siswa yang disusun sesuai dengan
             melakukan berbagai kegiatan yang mendukung
                                                                        atau mengacu pada materi dua buku sebelumnya. Buku
             peningkatan kualitas pengajaran.
                                                                        ini telah disesuaikan sebagai buku latihan dan praktek
                                                                        yang mudah dipahami siswa.
             Keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan lingkungan
             akan menumbuhkan kerjasama dan rasa kepedulian
                                                                        Untuk membantu proses pembelajaran tersebut maka guru
             diantara mereka.
                                                                        diberikan alat peraga berupa flip chart yang berisikan
                                                                        lembaran-lembaran gambar dengan keterangan-
                                                                        keterangan yang berhubungan dengan materi
                                                                        pembahasan. Dari gambar-gambar ini siswa dapat
                                                                        langsung melihat topik-topik yang sedang dibahas oleh
                           Pendekatan Pendidikan                        guru, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan
                             Lingkungan Hidup                           mengerti. Kegiatan ini terdiri dari beberapa topik materi
                                                                        dan setiap materi terbagi dalam beberapa aktivitas yang
                                                                        disusun sesuai dengan materi pembelajaran beserta
                                                                        metode praktek dan perlengkapan yang diperlukan (lihat
             Dalam menerapkan program tersebut metode pendekatan
                                                                        Tabel pada halaman berikutnya).
             diarahkan pada pembentukan pola berfikir. Adanya
             keseimbangan antara daya kerja otak
             kanan dan otak kiri yang merupakan
             kesatuan dari alat berfikir manusia. Pola
             berfikir yang dipacu oleh kerja otak
             sebelah kiri akan melahirkan pemikiran
             yang berhubungan dengan logika,
             didukung oleh kerja otak kanan yang
             memacu daya cipta rasa. Tujuan
             pendidikan Lingkungan Hidup adalah
             mewujudkan manusia yang
             berwawasan lingkungan, maka metoda
             yang digunakan harus terlebih dahulu
             membidik bagaimana membangkitkan rasa
             akan pentingnya memiliki wawasan
             lingkungan. Membangkitkan rasa ini dapat
             dicapai dengan pembinaan mental atau
             nurani manusia tersebut. Tanpa mental




                                                                                       10 -        Warta Konservasi Lahan Basah
Berbak - Sembilang : Berita Kegiatan

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○



      Tabel Materi Pendidikan Lingkungan Hidup bagi Siswa Sekolah Dasar dan Sederajat di
      kawasan TN Sembilang

       No   Materi dan aktivitas                      Tujuan khusus                          Tujuan Umum

        1   Ekosistem Lahan Basah                     Mengenal lahan basah                   Siswa faham,mengerti dan dapat
               Mengenal lahan basah                   Memahami siklus air                    mengapresiasikannya dalam kehidupan
               Memahami siklus air                    Mengetahui manfaat lahan basah         sehari-hari
               Manfaat lahan basah

        2   Keanekaragaman Hayati Tumbuhan            Mengetahui peranan masing-masing       Siswa mengetahui besarnya potensi
            dan Hewan                                 jenis dalam ekosistem & manfaatnya     dan manfaat keanekaragaman hayati
                Mengenal jenis tumbuhan bermanfaat    bagi manusia                           yang kita miliki dan pentingnya upaya
                Keanekaragaman tumbuhan                                                      pelestarian keanekaragaman hayati
                Keanekaragaman hewan
                Hubungan antar mahluk hidup dan
                keseimbangan alam

        3   Sumberdaya Alam Pesisir                      Mengenal keanekaragaman hayati      Siswa memahami pentingnya
               Keanekaragaman hayati perairan            diperairan, produk dari pesisir     mengelola sumberdaya pesisir
               Produk dari pesisir                       Mengenal hutan mangrove             secara lestari dan bijaksana
               Hutan bakau                               Mengetahui alat tangkap ikan
               Alat tangkap ikan

        4   Hutan Lahan Gambut                           Mengenal hutan sebagai sumber       Siswa mengerti dan memahami
                Mengenal gambut dan peranannya           kehidupan                           pentingnya pelestarian hutan rawa
                dalam ekosistem                          Mengenal gambut dan peranannya      gambut untuk kepentingan masyarakat
                Hutan gambut dan bahaya                  Mengetahui hubungan antara hutan
                kebakaran                                gambut dan kebakaran hutan

        5   Pemanfaatan hutan yang bijaksana             Memahami pemanfaatan hutan yang     Siswa memahami manfaat dan
               Hasil-hasil hutan                         bijaksana demi masa depan           pemanfaatan hutan secara bijaksana
               Pemanfaatan hutan                         Memahami dampak pemanfaatan         dan mengetahui dampak akibat
               Permainan                                 hutan yang tidak bijaksana          pemanfaatan hutan yang tidak lestari

        6   Pelestarian TNS                           Mengenal kawasan TNS                   Siswa mengenal dan mengetahui
                Perlindungan Kawasan                    keberadaan TNS dan manfaatnya
                Mengenal TNS

        7   Hubungan manusia dengan                   Mengetahui dan memahami inti           Siswa mengetahui hubungan timbal
            lingkungannya                             materi dari awal hingga akhir dan      balik antara manusia dan lingkungannya
                Menikmati alam                        menarik kesimpulan antara keberadaan   sehingga tergugah untuk melaksanakan
                Manusia wajib menjaga keutuhan        manusia dan kelestarian lingkungan     perubahan dimasa depan
                dan kelestarian lingkungannya


      Dari materi dan aktivitas tersebut, diharapkan program       dapat dijalankan pada tahun ajaran baru 2004-2005.
      pemberian pengetahuan di sekolah dasar melalui muatan
      lokal di kawasan Taman Nasional Sembilang, dapat             Dari kegiatan tersebut kita semua berharap bahwa program
      meningkatkan pemahaman siswa tentang hubungan                pendidikan berwawasan lingkungan khususnya di kawasan
      antara masyarakat dengan kawasan Taman Nasional              konservasi dapat terus diupayakan sebagai upaya pelestarian
      Sembilang. Sehingga dari program ini dapat dihasilkan        kawasan konservasi, salah satunya kawasan Taman Nasional
      generasi muda yang dapat memberikan sumbangsih               Sembilang. Keberpihakan pemerintah dan kerjasama yang
      yang besar terhadap kelestarian lingkungan Taman             baik antara seluruh komponen masyarakat dan instansi
      Nasional Sembilang.                                          diharapkan dapat menjadikan program pelestarian kawasan
                                                                   konservasi terus berjalan sebagaimana yang kita harapkan.
      Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, direkomendasikan        Save our forest and wetlands for our next
      beberapa hal, diantaranya: kelas yang akan menerima          generations !
      pelajaran tersebut adalah kelas IV dan V dan diberikan
      secara bertahap. Untuk menjalankan hasil kegiatan
      tersebut, saat ini Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten                                                 * The volunteer of BSP
      Banyuasin II sedang mengkaji dan mengusahakan                                          Alamat e-mail: sylviya2001@yahoo.com
      sebaik-baiknya agar pendidikan lingkungan hidup segera




   Vol. 12 no. 3, Juli 2004                    - 11
Berbak - Sembilang : Berita dari Lapang



        Mengapa Hutan Ditebang, Ikan Jadi Sulit Didapat ??
               (Pengalaman di S. Merang, Muba dan Semenanjung Banyuasin, Sumatera Selatan)

                                                               Oleh:
                                                       Suryanto Adi Wardoyo




      S
                umatera adalah salah satu          muda. Sebagai contoh adalah                  dapat menetas. Hingga tahun 2000, di
                 pulau di dunia yang memiliki      berbagai jenis ikan tempalo atau             Sungai Merang, Sumsel, jumlah jenis
                 keanekaragaman hayati             cupang (famili Belontiidae) dan              ikan relatif banyak, bahkan merupakan
      cukup tinggi. Tipe habitat hutannya          arwana (Sclerophages formosus)               sungai yang terbanyak hasil ikannya
      tersebar mulai dari hutan mangrove di        habitat aslinya dipenuhi dengan              dari hasil lelang lebak lebung
      pesisir, hutan dataran rendah, hutan         vegetasi lebat dengan perairan               dibandingkan sungai-sungai lain yang
      rawa air tawar, hutan rawa gambut            yang relatif tenang. Ikan belida             bermuara ke Sungai Lalan. Sejak
      hingga hutan daratan tinggi.                 (Notopterus sp) bahkan                       adanya HPH di kawasan S. Merang,
      Keanekaragaman jenis hutan ini               membutuhkan ranting atau daun                dan diteruskan dengan penebangan
      mempengaruhi juga keanekaragaman             untuk telur-telurnya.                        liar, hasil perikanan terus merosot.
      jenis ikan yang mendiami perairan di                                                      Kegiatan penebangan ini difasilitasi
      dalam dan sekitarnya. Sumatera            2. Terbukanya hutan menyebabkan                 dengan membuat parit-parit atau rel-rel
      memiliki jenis ikan yang beberapa            kenaikan suhu perairan, sehingga             pengangkut kayu, menyebabkan erosi
      diantaranya merupakan spesies                mempengaruhi kondisi fisika dan              dan abrasi pada tanah gambut semakin
      endemic atau asli pulau ini, sedikitnya      kimia perairan serta metabolisme             menjadi. Pada pelaksanaan survei
      30 jenis (Koettelat, 1993).                  ikan. Hal ini yang menyebabkan               tahun 2002, di beberapa lokasi yang
                                                   kematian masal ikan-ikan akibat              sebelumnya banyak ditemukan ikan,
      Sebagian besar hutan yang ada di             penggundulan hutan besar-                    sudah tidak ditemukan lagi. Di tahun
      Indonesia adalah hutan hujan tropis,         besaran di Taman Nasional Way                2003, parit-parit dan rel pengangkut
      yang tidak saja mengandung kekayaan          Kambas, Lampung tahun 1984                   kayu yang bermuara ke sungai
      hayati flora yang beraneka ragam,            (Koettelat, 1993). Di Taman                  Merang semakin banyak dan kayu di
      tetapi juga termasuk ekosistem terkaya       Nasional Berbak (TNB), pada                  dalam hutanpun semakin habis.
      di dunia sehubungan dengan                   daerah bekas terbakar, hampir
      keanekaragaman hidupan liarnya.              tidak ada lagi ikan. Kecuali ikan         Keanekaragaman dan kelestarian hutan
                                                   famili Channidae (toman, gabus,           sangat berpengaruh terhadap keragaman
      Penggundulan hutan selain                    bujuk dan serandang) yang tahan           jenis ikan. Hal ini berkaitan erat dengan
      mengancam kehidupan di dalam hutan,          pada kondisi miskin oksigen,              rantai makanan, tempat asuhan, tempat
      ia juga mengancam kelestarian                itupun di daerah yang dekat               berkembang biak dan tempat
      kehidupan di perairan. Perusakan             dengan sungai. Padahal di                 perlindungan bagi ikan. [Untuk jelasnya
      habitat di dalam hutan telah                 daerah yang masih bervegetasi             lihat gambar]
      mengganggu ekosistem hutan yang              lebat tidak jauh dari lokasi
      pada gilirannya mengancam kehidupan          terbakar, sering dijumpai berbagai        Hancur dan hilangnya hutan berdampak
      berbagai spesies. Eksploitasi spesies        famili dan jenis ikan.                    langsung pada hasil perikanan. Menurut
      flora dan fauna yang berlebihan                                                        MacKinnon, J (1986) dalam Davies J. et
      menimbulkan kelangkaan dan                3. Erosi dan abrasi, akibat                  al 1995, Di wilayah Sumatera, hasil
      kepunahan spesies. Sementara                 penggundulan hutan,                       produksi ikan di tambak-tambak daerah
      penyeragaman varietas tanaman dan            menyebabkan meningkatnya                  pesisir rata-rata sebesar 287 kg/ha/th.
      ras hewan budidaya menimbulkan               kekeruhan di perairan. Lumpur             Namun, dari hasil suatu penelitian diketahui
      erosi genetika. Kesemuanya ini               dan partikel menyebabkan                  bahwa hilangnya satu hektar hutan bakau
      menimbulkan krisis keanekaragaman            tertutupnya insang, sehingga ikan         karena dirubah menjadi tambak atau
      hayati. Kepunahan spesies ini termasuk       sulit bernafas. Dampak lain               pemukiman, dapat mengurangi hasil
      juga pada spesies ikan. Beberapa             dengan banyaknya lumpur adalah            tangkapan ikan dan udang alam di lepas
      penyebab, mengapa dengan                     terganggunya proses fotosintesa           pantai sebanyak 480 kg/ha/th. Dengan
      punahnya hutan berarti pula terjadi          alga (periphiton) dan tanaman air         demikian pembangunan tambak di lahan
      kepunahan pada jenis ikan.                   yang merupakan sumber                     mangrove dikhawatirkan dapat
                                                   makanan. Lumpur dapat                     menurunkan hasil perikanan tangkap di
      1. Vegetasi selain sebagai habitat bagi      menimbun atau menutupi telur              laut.
         ikan-ikan, juga merupakan tempat          sehingga tidak dapat terbuahi oleh
         perlindungan telur dan ikan-ikan          sel kelamin jantan sehingga tidak                    ..... bersambung ke halaman 16



                                                                                      12 -          Warta Konservasi Lahan Basah
Berbak - Sembilang : Berita dari Lapang




                                         Kebakaran Hutan
                                                                              Oleh:
                                                                          Lulu Yuningsih*




                                                                                      terjadi aliran permukaan tanah
                                                                                      (run off) yang pada akhirnya
                                                                                      akan merusak keseimbangan tata
                                                                                      air dan terjadinya erosi.


  K
         ebakaran hutan merupakan              pengolahan kayupun akan                Penyerapan air ke dalam tanah
         salah satu penyebab dari              terganggu.                             (infiltrasi) pun akan berkurang
         musnahnya hutan secara                                                       sehingga ketersediaan air tanah
  cepat, padahal suksesi alami yang        3. Sumber Plasma Nutfah                    berkurang dan pada saat musim
  diharapkan untuk mengembalikan              Kebakaran hutan mempengaruhi            kering tiba bisa terjadi kekeringan.
  hutan ke asalnya memerlukan waktu           kehidupan biologi didalam hutan
  yang lama. Kerugian besar akibat            diantaranya adalah matinya satwa    6. Iklim Mikro dan Keindahan
  kebakaran hutan dapat terjadi dalam         didalam hutan, terganggunya            (estetika)
  waktu yang relatif singkat.                 kehidupan satwa dan kehidupan          Hutan merupakan sumber oksigen
                                              organisme tanah, bahkan                bahkan dianggap sebagai paru-
  Dampak kebakaran hutan sangat               musnahnya habitat serta pakan          paru dunia. Akibat kebakaran
  kompleks antara lain:                       satwa. Dengan demikian akan            hutan maka proses fotosintesis
                                              terjadi perubahan ekosistem bukan      akan terganggu sehingga sumber
  1. Rusaknya Tegakan dan Nilai               saja ekosistem satwa tapi juga         oksigen akan berkurang, polusi
     Hutan                                    ekosistem tumbuhan dan alam.           udara meningkat dan akan
     Rusaknya pohon akibat terbakar                                                  mempengaruhi iklim mikro,
     adalah dikarenakan kerusakan          4. Sumber Usaha Masyarakat                sehingga kenyamanan yang
     atau kematian jaringan kambium.          Sebagaimana kita ketahui bahwa         dirasakan masyarakat sekitar akan
     Walaupun demikian bukan berarti          masyarakat sekitar hutan               terganggu. Nilai keindahan hutan
     semua pohon akan mati dan tidak          mempunyai sumber mata                  akan berubah yang pada
     bisa dimanfaatkan lagi. Ada              pencaharian dari hutan antara          akhirnya akan menurunkan fungsi
     beberapa pohon menjadi turun             lain pengumpul hasil ikutan dan        hutan secara keseluruhan.
     kualitasnya disebabkan karena            sampingan seperti damar, kayu
     adanya luka bakar pada pohon             bakar, madu, dsb. sedangkan         Kebakaran yang melanda hutan baik
     yang akan merangsang tumbuh              nelayan di kawasan hutan            pada hutan lindung, suaka alam
     kembangnya hama dan penyakit.            mangrove akan terganggu mata        maupun hutan produksi tetap dan
     Penurunan kualitas ini                   pencahariannya akibat kebakaran     hutan produksi tidak tetap (terbatas)
     berlangsung terus sampai pada            hutan, dan ini akan menimbulkan     memerlukan usaha rehabilitasi dengan
     suatu saat kayu yang tadinya             keresahan masyarakat dan            teknik yang berbeda. Bila lahan
     masih bisa dimanfaatkan berubah          kestabilan ekonomi rakyat.          hutan tidak segera direhabilitasi maka
     menjadi kayu mati yang tidak                                                 disamping nantinya tidak memberi
     mempunyai nilai ekonomis lagi.        5. Fungsi Hidroorologis                manfaat juga produktivitas akan terus
                                              Kebakaran hutan akan                menurun dengan cepat. Tujuan utama
  2. Pengusahaan Hutan                        mengganggu sifat fisik dan kimia    rehabilitasi melalui penanaman dan
     Akibat langsung kebakaran hutan          tanah, serasah sebagai penutup      pengayaan dimaksudkan untuk
     bagi pengusaha hutan adalah              tanah hutan akan musnah             mengembalikan fungsi hutan yang
     terhentinya kegiatan produksi            terbakar (Surface fire) sehingga    telah rusak disesuaikan dengan fungsi
     karena terganggunya                      permukaan tanah akan terbuka,       hutan tersebut. Berikut ini adalah
     pengangkutan. Hal ini pun akan           berbarengan dengan itu tajuk        upaya-upaya rehabilitasi pada
     membuat terganggunya                     pohon pun terbuka akibat            berbagai jenis lahan hutan bekas
     perencanaan produksi sehingga            terbakar (Crown fire). Kondisi      terbakar:
     jatah tebang dan target tebangan         yang ditimbulkan akibat kebakaran
     akan menurun. Jika pengusaha             hutan adalah partikel-partikel
     hutan menjadi pensuplai utama            hujan akan langsung jatuh
     industri perkayuan maka produksi         ketanah yang terbuka sehingga                  ..... bersambung ke halaman 16



Vol. 12 no. 3, Juli 2004                - 13
Berbak - Sembilang : Fauna




        Ikan-Ikan di
                                          TN Sembilang
                               Satu, Dua atau Lebih yang
                                  belum Teridentifikasi
                                                             Oleh:
                                                         Muhammad Iqbal




     S
               alah satu ruh dari kehidupan     mengenai jumlah jenis ikan yang             dipublikasi oleh Jurnal Perikanan
               masyarakat di Taman Nasional     ditangkap dengan tuguk di Muara             Universitas PGRI Palembang
               (TN) Sembilang adalah            Banyuasin (Burhanuddin 1980a),              melaporkan bahwa jumlah jenis ikan
     kegiatan mencari ikan. Mencari ikan        Penelitian mengenai perikanan kelong        di TN Sembilang berjumlah 75 jenis
     bahkan boleh dianggap sebagai satu-        di Selat Bangka (Burhanuddin et al.         (Wardoyo & Iqbal 2003).
     satunya sumber mata pencaharian            1983), Penelitian mengenai jenis-jenis
     masyarakat lokal. Djamali & Sutomo         ikan yang tertangkap dengan jaring          Belum di dapat gambaran yang pasti
     (1999) menyebutkan bahwa besarnya          klitik di Sembilang (Djamali & Sutomo       mengenai jumlah jenis ikan di TN
     potensi perikanan yang ada di TN           1999), Survey Perikanan di CTN              Sembilang. Di sisi lain, hasil kerja
     Sembilang menjadi daya tarik tersendiri    Sembilang (Wardoyo & Sutaryo 2001)          rekan tim BSP (Berbak Sembilang
     bagi nelayan pendatang untuk membuka       dan data kompilasi mengenai jenis-          Project) di lapangan terutama dari
     usahanya. Kondisi demikian diiringi pula   jenis ikan di TN Sembilang (Wardoyo         kegiatan “Monitoring dan Evaluasi’
     oleh kegiatan pemukiman yang cukup         & Iqbal 2003).                              selalu menemukan jenis-jenis
     semarak, mulai dari toko, warung,                                                      tambahan yang belum terdaftar untuk
     restoran sampai tempat hiburan.            Dari laporan-laporan tersebut di dapat      kawasan TN Sembilang, atau dengan
     Sayangnya, potensi perikanan di TN         hasil bahwa jenis-jenis ikan di TN          kata lain merupakan jenis ikan baru
     Sembilang tampaknya mulai mengalami        Sembilang selalu bertambah dari             untuk kawasan TN Sembilang (Iqbal
     penurunan (lihat lampiran 9 Laporan        hasil-hasil sebelumnya. Hal ini cukup       2004, dalam persiapan). Contoh
     Teknis No. 22 Proyek Berbak                menarik mengingat penambahan                penemuan dari jenis-jenis ikan baru
     Sembilang, Wardoyo & Sutaryo 2001).        jumlah jenis ikan untuk kawasan TN          untuk kawasan TN Sembilang adalah
                                                Sembilang terjadi di saat-saat potensi      ikan buaya/kili-kili buaya (Doryicthis
     Penurunan potensi sumber daya              perikanan di kawasan ini mulai              sp, catatan : mungkin lebih dari satu
     perikanan di TN Sembilang tentu saja       mengalami penurunan.                        jenis dari famili Sygnathidae terdapat
     cukup memprihatinkan, mengingat studi                                                  dalam kawasan ini), ikan elang (Coius
     mengenai keanakaragaman jenis ikan-        Adapun laporan-laporan mengenai             quadrifasciatus, catatan : Coius
     ikan di kawasan ini belum sepenuhnya       keanekaragaman jumlah jenis ikan di         microlepis tampaknya juga ada, tapi
     dipelajari secara khusus dan mendalam.     TN Sembilang diantanya adalah:              belum dikonfirmasi), kuda laut
     Walaupun ada beberapa laporan              Survey tahun 1994-1995 yang                 (Hippocampus sp, catatan : dilaporkan
     mengenai jumlah keanekaragaman jenis       dilakukan oleh Djamali & Sutomo             ada beberapa variasi warna, ada
     ikan TN Sembilang, tetapi umumnya          (1999) yang melaporkan bahwa                kemungkinan lebih dari satu jenis),
     laporan tersebut berasal dari sebuah       jumlah ikan di kawasan TN Sembilang         kluyu/kloyo (satu jenis dari famili
     survey singkat yang biasanya hanya         adalah berjumlah 57 jenis, Survey           Carcharhinidae, hiu dengan seluruh
     menggambarkan jenis-jenis ikan yang        yang dilakukan oleh Proyek Berbak           tubuhnya berwarna putih), buntal
     umum dikenal oleh masyarakat nelayan       Sembilang pada tahun 2001                   (Carinotetraodon larterti, catatan :
     atau terbatas pada ikan-ikan yang sering   melaporkan bahwa di kawasan TN              sudah ada laporan mengenai empat
     tertangkap oleh para nelayan.              Sembilang terdapat sekitar 120 jenis        jenis ikan buntal, tetapi belum ada
                                                (Wardoyo & Sutaryo 2001). Lubis             untuk jenis ini), sumpit (Toxotes
     Adapun studi-studi mengenai jumlah jenis   2003 dalam “Mengenal lebih jauh TN          microlepis, catatan : Toxotes jaculatrix
     ikan di TN Sembilang diantaranya           Sembilang”, (WKLB Vol 11 No. 4              sudah dideskripsikan, tetapi belum
     adalah : Penelitian mengenai ikan          Oktober 2003) menyebutkan bahwa di          ada catatan untuk Toxotes microlepis)
     Gelodok Periapthalmodon schlosseri         TN Sembilang terdapat 142 jenis ikan        dan beberapa jenis lainnnya. Lihat
     (Burhanuddin 1980), Penelitian             dari 43 familia. Sebuah laporan yang        juga photo-photo di bawah ini.




                                                                                     14 -          Warta Konservasi Lahan Basah
Berbak - Sembilang : Fauna

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○




            Carinotetraodon larterti Buntal hitam                                  Dorycthis sp Ikan buaya/kili-kili buaya




              Coius quadrifasciatus Ikan elang




               Toxotes microlepis Ikan sumpit                                     Famili Carcharhinidae, Hiu berwarna putih

                                 Gambar ikan-ikan yang termasuk jenis baru untuk kawasan TN Sembilang
                                                (Foto: Muhammad Iqbal & Suryanto A. W.)



  Satu hal yang juga penting untuk                  besar terdapat di Kalimantan dan             perikanan karena kedudukannya
  dicatat disini adalah bahwa baru-baru             hanya ada satu atau dua jenis yang           dalam jaring-jaring kehidupan.
  ini tim pemantauan ke 10 TN                       tercatat di Sumatera (lihat Kottelat et      Dengan melakukan studi lebih lanjut
  Sembilang mengamati satu jenis ikan               al. 1993).                                   dan melakukan pemantauan mengenai
  patin (Pangasius sp, atau mungkin                                                              jenis ikan-ikan di kawasan ini, maka
  juga Helicophagus sp) di pemukiman                Studi lebih lanjut mengenai jenis-jenis      akan sangat membantu usaha-usaha
  nelayan Terusan Dalam. Ikan-ikan                  ikan di TN Sembilang sangat penting          kegiatan konservasi sumber daya
  tersebut ditangkap di dekat muara                 untuk dilakukan. Selain merupakan            perairan di TN Sembilang. Dengan
  perairan TN Sembilang. Hal ini                    suatu kebanggaan, kekayaan jumlah            demikian, hal ini akan dapat
  menarik mengingat ikan patin adalah               jenis ikan-ikan di kawasan ini akan          membantu masyarakat sekitar untuk
  satu ikan suku primer yang tidak                  dapat menggambarkan komposisi jenis          tetap dapat mempertahankan sumber
  terlalu toleran dengan air asin.                  ikan di TN Sembilang yang                    mata pencaharian sebagai pencari
  Nelayan Terusan Dalam melaporkan                  sebenarnya. Banyak ikan yang                 ikan (nelayan).
  bahwa ikan tersebut “relatif’ sering              belum diketahui manfaatnya secara
  tertangkap di air asin. Dari tujuh jenis          langsung sesungguhnya memilki
  Pangasius di Sunda Besar, sebagian                peranan penting dalam produksi




Vol. 12 no. 3, Juli 2004
Vol. 12 no. 3, Juli 2004                     - 15
Berbak - Sembilang : Berita dari Lapang

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○


           ..... Sambungan dari halaman 12


           Mengapa hutan ditebang, ikan .......................




           Nelayan bagan di sepanjang semenanjung Banyuasin,              4000 ha lahan dijarah untuk tambak. Kondisi ini diperburuk
           Sumsel, menyatakan bahwa sejak berdirinya tambak,              dengan semakin banyaknya trawl mini menangkap ikan di
           mereka merasakan semakin berkurangnya hasil                    daerah pesisir yang merupakan wilayah para nelayan
           tangkapan di laut. Semenanjung Banyuasin yang                  bagan. Hasil panen yang semakin rendah ini ternyata tidak
           merupakan daerah penting persinggahan burung migran,           hanya terjadi di semenanjung Banyuasin, namun juga hingga
           telah banyak yang rusak, diperkirakan mencapai 3000 –          ke hampir seluruh kawasan TNS.
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○



           ..... Sambungan dari halaman 13                                                       4. Hutan Produksi Tetap
                                                                                                    Bilamana kerusakan akibat
           Kebakaran Hutan ..................                                                       kebakaran termasuk kategori ringan
                                                                                                    dilakukan pengayaan dengan jenis
                                                                                                    yang bernilai ekonomis tinggi. Dan
          1. Hutan Lindung                              satwa yang dilindungi, maka                 bila kerusakan kategori sedang maka
             Terhadap hutan lindung yang                kondisi habitat awalnya perlu               dipadukan antara permudaan alami
             dikategorikan mengalami kerusakan          dikembalikan. Oleh karena suksesi           dan penanaman. Sedangkan
             ringan maka upaya pemulihan                alami tidak menjamin akan                   kerusakan dengan kategori parah
             sebaiknya dilakukan dengan sistem          terciptanya habitat yang sama               dapat diambil kebijaksanaan untuk
             suksesi alami saja. Jadi rehabilitasi      seperti semula maka suksesi alami           dibangun Hutan Tanaman Industri,
             dibiarkan kepada alam dengan               tidak diberlakukan. Sebaiknya               bila luasnya memenuhi syarat.
             permudaan alam. Bila kebakaran             rehabilitasi lahan hutan suaka alam
             termasuk kategori sedang                   dilakukan dengan cara penanaman          5. Hutan Konversi
             disarankan agar dilakukan                  kembali dan kegiatanya harus                Sesuai dengan tujuannya hutan
             penanaman tumbuhan kayu dengan             dilakukan bersama-sama dengan               konversi adalah hutan yang dapat
             jenis lokal. Apabila kebakaran             tenaga ahli yang mempunyai                  diubah peruntukannya bagi
             termasuk kategori kerusakan parah          pengetahuan tentang satwa,                  keperluan lain seperti pemukiman,
             maka rehabilitasinya dilakukan             ekosistem ataupun habitat untuk             pertanian, perkebunan, transmigrasi
             dengan dua alternatif yang pertama         satwa.                                      dan lain-lain. Sejalan dengan itu
             rehabilitasi dengan penanaman jenis                                                    maka rehabilitasi diserahkan
             eksotik dan yang ke-dua dilakukan       3. Hutan Produksi Terbatas                     sepenuhnya pada suksesi alam
             perpaduan antara permudaan alami           Apabila kerusakan akibat                    kecuali di daerah tertentu dengan
             dengan penanaman jenis lokal.              kebakaran termasuk kategori parah           pertimbangan fungsi hidroorologis
                                                        maka rehabilitasi dilakukan dengan          yang harus dipertahankan.
          2. Hutan Suaka Alam                           penanaman didaerah terbuka.
             Bagi hutan suaka alam, dengan              Tetapi apabila tingkat kerusakan                  * Dosen dan Ketua Program Studi
             pertimbangan bahwa hutan tersebut          ringan sampai sedang maka cukup                       Konservasi Sumberdaya Hutan
             berfungsi untuk berkembang biaknya         dilakukan penanaman pengayaan.                                   Fakultas Pertanian
                                                                                                      Universitas Muhammadiyah Palembang



                                                                                          16 -          Warta Konservasi Lahan Basah
                                                                                                         Warta Konservasi Lahan Basah
Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia (CCFPI)


                DEWAN REDAKSI

              Pemimpin Redaksi
                 Yus Rusila Noor

                Anggota Redaksi
                    Vidya Fitrian
                      Indra Arinal
                    Alue Dohong

                                                                                                          (Foto:Yus Rusila Noor /Dok.CCFPI)




                                              Musim Kebakaran
                                                        telah Tiba!
                                       B
                                                angsa ini mungkin sedang dilanda           spot yang terjadi hingga pertengahan Juni 2004,
                                                Amnesia. Banyak hal buruk yang             baik di Sumatera maupun Kalimantan, masih rendah
                                                terjadi berulang-ulang setiap              dibandingkan dengan jumlah rata-rata selama 7
                                       tahunnya seolah-olah kita lupa bahwa hal            tahun terakhir. Namun demikian, kebakaran adalah
                                       tersebut pernah terjadi sebelumnya.                 tetap kebakaran, dengan segala akibatnya. Teriakan
                                                                                           dari negara-negara tetangga yang terkena dampak
                                       Memasuki bulan-bulan kering, penduduk di            asap serta gagalnya penerbangan beberapa
                                       beberapa wilayah, seperti Sumatera dan              pesawat di Riau dan Jambi akibat jarak pandang
                                       Kalimantan sepertinya harus menerima                yang hanya mencapai 300 meter, adalah contoh
                                       kenyataan bahwa wilayah mereka kembali              kecil bahwa kebakaran lahan tahun inipun telah
                                       diserang oleh kebakaran hutan dan lahan             mendatangkan kerugian yang tidak sedikit.
                                       gambut, yang asapnya telah menimbulkan
                                       berbagai kerugian. Menurut data yang ada,           Pertanyaannya, mengapa kebakaran masih saja
                                       jumlah hot spot, yang mengindikasikan               terjadi? Laporan mengatakan bahwa kebakaran
                                       banyaknya sebaran lokasi kebakaran hutan            terjadi karena kelalaian dari sebagian penduduk dan
                                       dan lahan, biasanya cenderung mengalami             pemilik HPH. Api ditengarai berasal dari
                                       kenaikan pada bulan Juli - September.               pembakaran untuk pembukaan lahan menjadi areal
                                                                                           perkebunan. Pembukaan lahan dengan cara
                                       Memasuki paruh pertama dari tahun 2004, kita        dibakar masih dianggap sebagai cara termurah
                                       dihenyakkan kembali oleh terjadinya kebakaran       dalam pengusahaan lahan. Hal ini tidak sepenuhnya
   Alamat Kantor Proyek CCFPI:
                                       hutan dan lahan gambut, yang kali ini terpusat di   diamini oleh warga petani. Di Kalteng, seorang
                       Kalimantan      dua wilayah: Riau dan Pontianak, yang               warga transmigran menyatakan bahwa aktivitas
             Jl. Teuku Umar No 45      kemudian juga merambah ke Jambi dan                 pembakaran lahan merupakan rutinitas yang
                Palangkaraya 73111     Kalimantan Tengah. Kebakaran lahan dan hutan        dilakukan warga yang umumnya adalah petani.
                 Kalimantan Tengah     gambut tahun ini dimulai pada awal Juni ketika      Mereka hanya membakar rumput, bukan membakar
               Tel/Fax: 0536-38268     lebih dari ratusan hot spot terpantau di wilayah    hutan, karena mereka memiliki kebun yang sudah
E-mail: alue_dohong@hotmail.com
                                       Riau, dengan jarak pandang terbatas pada 100        puluhan tahun dipelihara. Menteri Lingkungan Hidup
                           Sumatera    – 200 meter. Jumlah ini memang kemudian             bahkan menyatakan bahwa penyebab kebakaran di
          Jl. A. Tholib RT 03 No. 8    menurun dengan adanya hujan hingga                  Kalimantan Barat, Riau dan Jambi adalah
                Kel. Pematang Sulur    setengahnya pada pertengahan Juni dan               pengusaha perkebunan yang membakar hutan,
                    Kec. Telanaipura   kemudian semakin menyusut pada akhir Juni.          bukan masyarakat peladang berpindah.
                        Jambi 36124                                                        [catatan redaksi: namun dalam kunjungan tim redaksi
                     Tel: 0741 60431                                                       WKLB pada bulan Juni dan Agustus ke Riau dan
                                       Berita di media massa memang menyiratkan
                                       bahwa kebakaran lahan dan hutan gambut tahun        Kalteng, dijumpai adanya pembakaran calon ladang di
                             Bogor
                                       ini tidak separah kejadian serupa pada tahun        lahan gambut oleh masyarakat, yang akhirnya api
             Wetlands International-
              Indonesia Programme                                                          tersebut merambah ke dalam HTI dan/atau hutan
                                       1997/98. Analisa Departemen Kehutanan dalam
     Jl A. Yani No 53 Bogor 16161                                                          gambut di sekitarnya]
                                       salah satu rilisnya mengatakan bahwa kebakaran
  P.O. Box 254/BOO, Bogor 16002
                                       tahun ini ”hanya” melalap sekitar 38.000 –
                  Tel: 0251-312189;                                                        Sementara itu, para aktivis lingkungan cenderung
             Tel/Fax: 0251-325755      40.000 hektar, kira-kira sama dengan jumlah
                                                                                           menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan
   E-mail: co_ccfpi@wetlands.or.id     lahan yang terbakar pada tahun 2003. Analisa
         http://www.wetlands.or.id     data satelit juga menunjukan bahwa jumlah hot
                                                                                                                ..... bersambung ke halaman 21




Vol. 12 no. 3, Juli 2004                   --17
                                              17
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)
Vol 12 no 3 (juli 2004)

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Adaptasi satwaliar (imran sl tobing)
Adaptasi satwaliar (imran sl tobing)Adaptasi satwaliar (imran sl tobing)
Adaptasi satwaliar (imran sl tobing)Sifa Kurnia
 
Daily Money Management in a Changing Economy
Daily Money Management in a Changing EconomyDaily Money Management in a Changing Economy
Daily Money Management in a Changing Economyschweitzerbrian
 
Perangkat keras internet
Perangkat keras internetPerangkat keras internet
Perangkat keras internetSyahroni M.Y.
 
Team building
Team buildingTeam building
Team buildingNarcisan
 
Sejarah dan perkembangan sistem operasi
Sejarah dan perkembangan sistem operasiSejarah dan perkembangan sistem operasi
Sejarah dan perkembangan sistem operasiMandarwarman Faisal
 
Presn critical incident method
Presn critical incident methodPresn critical incident method
Presn critical incident methodChandresh Gujar
 

Andere mochten auch (7)

Adaptasi satwaliar (imran sl tobing)
Adaptasi satwaliar (imran sl tobing)Adaptasi satwaliar (imran sl tobing)
Adaptasi satwaliar (imran sl tobing)
 
Daily Money Management in a Changing Economy
Daily Money Management in a Changing EconomyDaily Money Management in a Changing Economy
Daily Money Management in a Changing Economy
 
Perangkat keras internet
Perangkat keras internetPerangkat keras internet
Perangkat keras internet
 
Team building
Team buildingTeam building
Team building
 
Orkom Materi 5 dan 6
Orkom Materi 5 dan 6Orkom Materi 5 dan 6
Orkom Materi 5 dan 6
 
Sejarah dan perkembangan sistem operasi
Sejarah dan perkembangan sistem operasiSejarah dan perkembangan sistem operasi
Sejarah dan perkembangan sistem operasi
 
Presn critical incident method
Presn critical incident methodPresn critical incident method
Presn critical incident method
 

Ähnlich wie Vol 12 no 3 (juli 2004)

Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...oswarmungkasa1
 
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatpanduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatMohd. Yunus
 
LAPORAN_AKHIR - EDI YANTO.docx
LAPORAN_AKHIR - EDI YANTO.docxLAPORAN_AKHIR - EDI YANTO.docx
LAPORAN_AKHIR - EDI YANTO.docxKhairulSamuki1
 
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014 Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014 Brenda Maria
 
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdfENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdfAndriWibisonoSHMSi
 
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...JalinKrakatau
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaOswar Mungkasa
 
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...Konsultan Pendidikan
 
Halaman pengesahan
Halaman pengesahanHalaman pengesahan
Halaman pengesahanAdul Imau
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...Oswar Mungkasa
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Luhur Moekti Prayogo
 
Panduan_Pengendalian_Kebakaran_Hutan_dan.pdf
Panduan_Pengendalian_Kebakaran_Hutan_dan.pdfPanduan_Pengendalian_Kebakaran_Hutan_dan.pdf
Panduan_Pengendalian_Kebakaran_Hutan_dan.pdfHamdanHalid1
 
Studi diseminasi bencana 2009
Studi diseminasi bencana 2009Studi diseminasi bencana 2009
Studi diseminasi bencana 2009fsfarisya
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Luhur Moekti Prayogo
 
Buku Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan di Lahan Gambut
Buku Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan di Lahan GambutBuku Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan di Lahan Gambut
Buku Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan di Lahan GambutFatur Fatkhurohman
 
Sdc r-90139- panduan-cbfdrr-_v2
Sdc r-90139- panduan-cbfdrr-_v2Sdc r-90139- panduan-cbfdrr-_v2
Sdc r-90139- panduan-cbfdrr-_v2fidita
 
Mini Project ANGGA.pdf
Mini Project ANGGA.pdfMini Project ANGGA.pdf
Mini Project ANGGA.pdfAnggaZHAN2
 
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...Oswar Mungkasa
 

Ähnlich wie Vol 12 no 3 (juli 2004) (20)

Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
Momentum Pasca Sesi 7 Global Platform Disaster Risk Reduction 2022 Pesan Pent...
 
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatpanduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
 
LAPORAN_AKHIR - EDI YANTO.docx
LAPORAN_AKHIR - EDI YANTO.docxLAPORAN_AKHIR - EDI YANTO.docx
LAPORAN_AKHIR - EDI YANTO.docx
 
Skripsi bagan
Skripsi baganSkripsi bagan
Skripsi bagan
 
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014 Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
 
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdfENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
ENG_Indonesia Blue Economy Roadmap_ebook_ISBN[001-076].en.id.pdf
 
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
Buku Panduan Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan...
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
 
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
Proyek penguatan pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai berbasiskan masya...
 
Halaman pengesahan
Halaman pengesahanHalaman pengesahan
Halaman pengesahan
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi I Tahun 2010...
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Panduan_Pengendalian_Kebakaran_Hutan_dan.pdf
Panduan_Pengendalian_Kebakaran_Hutan_dan.pdfPanduan_Pengendalian_Kebakaran_Hutan_dan.pdf
Panduan_Pengendalian_Kebakaran_Hutan_dan.pdf
 
Studi diseminasi bencana 2009
Studi diseminasi bencana 2009Studi diseminasi bencana 2009
Studi diseminasi bencana 2009
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Buku Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan di Lahan Gambut
Buku Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan di Lahan GambutBuku Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan di Lahan Gambut
Buku Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan di Lahan Gambut
 
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor KehutananTata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
Tata Kelola, Penerimaan Negara dan Dana Bagi Hasil Sektor Kehutanan
 
Sdc r-90139- panduan-cbfdrr-_v2
Sdc r-90139- panduan-cbfdrr-_v2Sdc r-90139- panduan-cbfdrr-_v2
Sdc r-90139- panduan-cbfdrr-_v2
 
Mini Project ANGGA.pdf
Mini Project ANGGA.pdfMini Project ANGGA.pdf
Mini Project ANGGA.pdf
 
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
 

Vol 12 no 3 (juli 2004)

  • 1. Vol 12 no. 3 Juli 2004 Warta Konservasi Lahan Basah ISSN: 0854-963X Edisi kali ini: Pulau KAGET mulai Bersemi Kembali Pembukaan lahan gambut dengan cara dibakar murah ? Reklamasi Pesisir bagai Pisau Bermata Dua Mengamati Migrasi Burung Pantai Berita-berita khusus dari Berbak (Jambi), Sembilang (Sumatera Selatan), dan Kalimantan Tengah
  • 2. Warta Konservasi Daftar Isi Lahan Basah Vol 12 no. 3, Juli 2004 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Dari Redaksi ...................................................................... 3 Forum Komunikasi .......................................................... 3 Berita Lahan Basah .......................................................... 4 DEWAN REDAKSI Fokus Lahan Basah Pulau Kaget Mulai Bersemi ...................................... 5 Konservasi Lahan Basah Lahan basah (termasuk danau, sungai, hutan bakau, hutan Benarkah Penyiapan Lahan dengan Pembakaran rawa gambut, hutan rawa air tawar, laguna dan lain-lain) Murah ? ..................................................................... 6 mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari Berita Kegiatan masyarakat di Indonesia. Lahan basah merupakan salah satu sumberdaya utama pendukung perekonomian dan BERSEMI SEMERBAK pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Proyek Konservasi Terpadu Lahan Basah Pesisir Berbak-Sembilang .................................... 9-16 Penerbitan Warta Konservasi Lahan Basah ini dimaksudkan CCFPI untuk meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat Proyek Perubahan Iklim, Hutan dan Lahan Gambut akan manfaat dan fungsi lahan basah, guna kepentingan di Indonesia ........................................................ 17-24 generasi sekarang maupun yang akan datang. Berita dari Lapang Selintas Tentang Danau “Dendam Tak Sudah” Warta Konservasi Lahan Basah disebarkan kepada lembaga di Kota Bengkulu ..................................................... 25 pemerintah, lembaga non-pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat yang terlibat/tertarik akan lahan basah. Reklamasi di Pesisir, Bagai Pisau Bermata Dua ........................................................... 26 Majalah ini diterbitkan atas kerjasama antara Ditjen. Flora dan Fauna Lahan Basah Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Dephut dengan Wetlands International - Indonesia Programme, dalam Hutan Mangrove: Potensi dan Ancaman rangka pengelolaan dan pelestarian sumberdaya lahan basah Kelestariannya ......................................................... 28 di Indonesia. Mengamati Migrasi Burung Pantai ......................... 29 Agenda Pertemuan Internasional ............................... 30 Pendapat yang terdapat di dalam Warta Konservasi Lahan Basah adalah pendapat para penulis yang bersangkutan. Publikasi Lahan Basah .................................................. 31 Kotak Katik Lahan Basah .............................................. 31 PENASEHAT Direktur Jenderal PHKA PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Ditjen PHKA Direktur Program WI-IP Undangan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Redaksi dengan senang hati menerima bahan dari pembaca berupa PEMIMPIN REDAKSI artikel, hasil pengamatan, kliping, gambar dan foto. Tulisan yang Yaya Mulyana (PHKA) dikirimkan hendaknya tidak lebih dari 1.500 kata. I Nyoman N. Suryadiputra (WI-IP) Anda dapat mengirimkan bahan tersebut kepada: ANGGOTA REDAKSI Triana - Publication & Graphic Design Officer Wetlands International - Indonesia Programme Hart Lamer Susetyo (PHKA) Soewartono (PHKA) Jl. A. Yani No. 53 Bogor 16161, PO Box 254/BOO Bogor 16002 Hutabarat (PHKA) tel: (0251) 312-189; fax./tel.: (0251) 325-755 Juss Rustandi (PHKA) e-mail: publication@wetlands.or.id; http://www.wetlands.or.id Triana (WI-IP) Sofian Iskandar (Balitbang Kehutanan) Suwarno (Biro Humas Setjen Dephut) Disain dan tata letak: Triana Foto sampul muka: Pelabuhan Ratu, Jawa Barat (Wim Giesen) & Perikanan (Dok. WI-IP) 2- Warta Konservasi Lahan Basah
  • 3. Dari Redaksi Dari Redaksi ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Dari Redaksi Salam redaksi, Disela-sela kegiatan lainnya, kami pencemaran air di S. Barito, bekantan tentang potensi dan ancaman tetap berupaya menyapa Anda melalui menjadi terancam dan menurun kelestarian hutan mangrove. rubrik lahan basah ini. Selamat populasinya. Tetapi harapan baru Sementara Iwan Londo mengajak kita bersua kembali, semoga kita semua muncul ketika Arief S. menyaksikan mengamati burung-burung pantai di selalu dalam keadaan sehat dan sendiri tunas-tunas pohon rambai Surabaya, Jawa Timur. bahagia! mulai menghijau. CA Pulau Kaget mulai bersemi kembali. Kegiatan Berbak Sembilang (BSP) Diawali pengalaman yang dialami dan Climate Change, Forests and anggota redaksi saat kunjungan ke Di halaman berikutnya, Bambang Peatlands in Indonesia (CCFPI), Palembang dan Jambi, di kolom berita Hero. S. mempertanyakan apakah masih setia menemani Anda semua. lahan basah, redaksi mencoba pembukaan lahan gambut dengan Simak guratan-guratannya pada mengingatkan bahwa Pelestarian Alam cara dibakar, murah? Anda mungkin kolom khusus BSP dan CCFPI. masih belum disikapi secara serius akan terbelalak melihat analisa yang dan terpadu. Sepertinya alam hanya disajikan, penasaran? simak Di kolom terakhir tersaji kotak-katik merupakan tanggung jawab satu atau tulisannya hingga akhir. lahan basah seperti biasanya. Ayo beberapa kelompok/institusi saja. lepaskan ketegangan dan kejenuhan Padahal kalau mau jujur, semua Oleh-oleh dari lapang lainnya datang dengan mengisi dan mengotak atik manusia hidupnya sangat tergantung dari Iin Purwati Handayani, dengan jawabannya. dari alam. “Danau Dendam Tak Sudah”nya yang ada di Bengkulu, dia mengajak Tak lupa kami ucapkan terima kasih Di lembar berikutnya, Arief Soendjoto menguak keunikan nama itu. Tulisan kepada para penulis yang telah membawa kabar kembira. Cagar Alam menarik juga disuguhkan M. Badrun menyumbangkan waktu dan Pulau Kaget (Kalimantan Selatan) Bancin, ibarat pisau bermata dua fikirannya, serta Anda semua sebelum tahun 1995 adalah surga reklamasi pesisir bisa berdampak pembaca setia kami. Mudah-mudahan bagi bekantan. Rambai (Sonneratia positif dan negatif. wadah informasi ini dapat terus caseolaris) yang daun dan buahnya dipertahankan wujud dan manfaatnya. merupakan pakan utama bagi Selanjutnya Anda kami ajak menyimak bekantan (Nasalis larvatus), tumbuh tulisan ringan pada kolom flora dan Redaksi subur di CA Pulau Kaget. Namun fauna lahan basah. Kali ini setelah adanya peranggasan pohon menampilkan tulisan Mustari Tepu rambai akibat kemarau panjang dan Forum Komunikasi Forum Komunikasi ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ B ila anda memerlukan Redaksi Yth., penjelasan lebih lanjut Forum Komunikasi Terima kasih atas kesetiaannya untuk selalu berbagi informasi. Banyak manfaat dan/atau ingin menyampai- yang saya dan teman-teman dapatkan dari WKLB. Apabila tidak keberatan saya kan kritik/saran tentang isi WKLB juga berminat mengirimkan tulisan untuk dimuat di WKLB. Mohon maaf, bila saya ini, silahkan menghubungi Seksi saya bertanya apakah setiap penulis akan mendapatkan fee/honor atas artikel Publikasi Wetlands International - yang dimuat? Sekian, terima kasih atas perhatiannya. Indonesia Programme melalui e- Iyan Safaruddin (Bandung - Jawa Barat) mail: publication@wetlands.or.id. (Catatan: kritik dan saran tersebut Terima kasih rekan Iyan atas suratnya. Kami dengan senang hati menerima akan kami muat pada kolom setiap tulisan yang masuk. WKLB adalah wadah pertukaran informasi tentang Forum Komunikasi) perlahanbasahan yang setiap edisinya tidak kurang dari 1.500 exp kami sebarluaskan ke seluruh pelosok Indonesia baik: instansi pemerintah, swasta, media, LSM, KSM, Universitas, dan para peminat/pemerhati lainnya secara cuma- cuma. Mengingat misi WKLB tsb serta kebijakan kami yang bersifat non-profit, maka kami tidak mengadakan fee (honor) atas segala tulisan yang masuk. Namun apabila teman-teman membutuhkan materi-materi publikasi yang ada pada kami (buku, poster, komik, dsb), kami dengan senang hati akan mendukung. Vol. 12 no. 3, Juli 2004 -3
  • 4. Berita Lahan Basah ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Berita Lahan Basah Pendidikan Lingkungan Hidup - Lahan Basah Disikapi tidak Simpatik oleh Beberapa Oknum Polisi S eiring berkembangnya kesadaran masyarakat patrolinya. Mula-mula menanyakan surat-surat luas akan pentingnya peran alam/lingkungan di kelengkapan kendaraan dan surat ijin pengemudi. Melihat era otonomi sekarang ini, semakin gencar pula lengkap, oknum polisi tersebut lalu menanyakan barang usaha-usaha ke arah perbaikan dan pelestarian alam. apa yang dibawa dan surat jalannya. Dia menjelaskan Beragam kelompok dan latar belakang berpadu demi satu bahwa kami telah melanggar Undang-Undang tekad yaitu mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelalulintasan, pasalnya mobil tersebut hanya diperuntukan alam secara optimal dan lestari. buat manusia. Kami mencoba memaparkan bahwa misi kami adalah sosial, non-profit, dan demi mendukung Wetlands International - Indonesia Programme (WI-IP) proses belajar mengajar di Sumatera. Namun semua sia- adalah salah satu contoh kecil lembaga non-pemerintah sia, niat baik dan surat jalan ternyata tidaklah berguna. yang mencoba turut andil dalam pembangunan khususnya Oknum polisi itu memberi gambaran sejumlah uang denda pemulihan dan pelestarian lingkungan-lahan basah. bila diproses di pengadilan. Ujung-ujungnya sudah dapat kita tebak “damai”, yang lebih lucu dan konyolnya lagi, dia Sejak aktif 17 tahun yang lalu, sudah banyak kegiatan minta “uang damai” untuk dua mobil, padahal satunya lagi yang digeluti oleh WI-IP di beberapa wilayah di Indonesia. adalah mobil barang yang dilengkapi surat-surat. Survey dan inventarisasi data, Pelestarian flora dan fauna, Pendampingan masyarakat, Peningkatan Setelah terjadi kesepakatan “damai”, perjalanan kami perekonomian masyarakat, Penyediaan data dan lanjutkan melalui jalan lintas timur. Namun, pengalaman informasi, Perbaikan/rehabilitasi lingkungan (pesisir, serupa kami alami kembali. Sebanyak empat kali kami gambut, dll), Pendidikan Lingkungan, serta dukungan distop oknum-oknum polisi di sepanjang Lampung Tengah, data-data dan rekomendasi bagi pemerintah, adalah hal semuanya klise berakhir dengan “damai”. Sayangnya, yang rutin dilakukan. kami tidak sempat mencatat nama dan kesatuan masing- masing oknum tersebut. Selain gelap juga umumnya TN Berbak (Jambi) dan TN Sembilang (Sumatera badge nama terhalang kertas yang terselip di kantung Selatan) adalah wilayah-wilayah yang merupakan bagian seragam atas. Posisi diam dan bertanya kami tidak ada dari kegiatan WI-IP. Di penghujung kegiatan yang sudah bedanya, yang jelas kendali ada di tangan si oknum. berjalan lima tahun di Sumatera tersebut, WI-IP menajamkan akhir aktivitasnya dengan menerbitkan paket Ironi memang, di satu sisi bangsa Indonesia sedang Pendidikan Lingkungan (PL) bagi Siswa Sekolah Dasar memperbaiki diri, tapi di sisi lain segelintir orang dan Sederajat di sekitar lokasi kedua taman nasional memanfaatkan kesempatan dan kewenangannya untuk tersebut. Pembekalan dan pembelajaran ini penting untuk kepentingan pribadi. Kejadian di atas mungkin saja benar membangun pemahaman dan kesadaran siswa tentang bahwa kami melanggar, namun sebagai warga biasa nalar potensi wilayah serta hal-hal apa saja yang saya berfikir begitu tidak pedulikah oknum-oknum polisi itu mengancamnya. Sehingga diharapkan suatu saat nanti, terhadap proses PL yang sedang gencar digiatkan?? mereka dapat mengelola dan memanfaatkan alam fatalkah kesalahan yang kami lakukan?? apa fungsi surat sekitarnya secara lestari. Hal itu disambut baik oleh pihak jalan?? kalau memang salah, apakah hal ini diberlakukan pemerintah daerah khusunya Dinas Pendidikan setempat sama bagi semua lapisan masyarakat termasuk jajaran dengan dijadikannya Pendidikan Lingkungan - Lahan kepolisian beserta keluarganya?? dan haruskah hilang Basah muatan lokal (mulok) bagi sekolah-sekolah dasar kebanggaan saya sebagai anak seorang purnawirawan dan sederajat di Jambi dan Sumatera Selatan. POLRI kepada bekas almamater ayahnya?? Ada pengalaman menarik yang saya dan tim alami, saat Mudah-mudahan sekelumit pengalaman di teknis pengiriman paket PL (berupa buku-buku untuk guru atas dapat diambil hikmahnya. Bangsa saat dan murid, komik, poster, tas, flipchart) dari Bogor (Jawa ini membutuhkan tenaga dan fikiran kita Barat) ke Palembang (Sumsel) dan Jambi. Dengan semua. Mari bersinergi untuk mengendarai dua mobil (pick-up dan minibus), kami mencapai cita-cita bersama. Tidak sangat bersemangat untuk segera menyebarluaskan paket ada salahnya bila ke depan tersebut bagi saudara-saudara kami di Sumatera. institusi kepolisian juga dapat Berbekal surat jalan dari organisasi, tim mulai berangkat dilibatkan dalam pengembangan dari Bogor tanggal 20 Agustus malam. Pengalaman yang Pendidikan Lingkungan. tidak enak diceritakan sebenarnya diawali sekitar pukul 11 malam saat tim berada di pertengahan jalan tol Bogor- (Triana, Bogor) Jakarta. Kami distop seorang bapak polisi dengan mobil 4- Warta Konservasi Lahan Basah
  • 5. Pulau Kaget mulai bersemi Fokus Lahan Basah Oleh: M. Arief Soendjoto * P ulau Kaget merupakan Pulau Kaget dan bekantan menjadi et al. (1998b) menyatakan bahwa sebuah delta yang luasnya satu kesatuan yang tak terpisahkan penyebab peranggasan tanaman kurang lebih 200 ha dan serta menjadi merek dagang rambai adalah kelebihan populasi terletak di muara Sungai Barito. Kalimantan Selatan dalam (overpopulation) primata dan Sebagian dari pulau ini (yaitu 85 ha) kepariwisataan internasional. Primata sekaligus ketidakmampuan rambai ditetapkan menjadi Cagar Alam (CA) berhidung mancung dan endemik untuk memulihkan diri. berdasarkan Surat Keputusan Menteri Borneo ini mudah sekali dijumpai. Pertanian No. 701/Kpts/Um/11/1976 Apabila menyusuri pulau dengan Kompilasi data oleh Soendjoto et al. tanggal 6 Nopember 1976 jo. Surat klotok (perahu bermotor), kita dengan (1998b) menunjukkan adanya Keputusan Menteri Kehutanan dan mudah menyaksikan perilaku alami peningkatan populasi bekantan. Pada Perkebunan No. 337/Kpts-II/1999 bekantan, seperti makan daun dan tahun 1984 terdapat 229 ekor tanggal 24 Mei 1999. Dengan buah rambai, tidur di atas cabang bekantan, pada tahun 1992 terdapat penetapan ini, CA Pulau Kaget atau ranting, berloncatan dari satu 207 ekor, dan pada tahun 1997 merupakan salah satu dari 3 cagar dahan ke dahan lain, atau bahkan terdapat 304 ekor. Pada tahun 1997 alam di Provinsi Kalimantan Selatan terjun dari ketinggian 15 m ke ini tercatat juga primata lain, yaitu (catatan: cagar alam lainnya adalah permukaan tanah atau air. lutung Trachypithecus cristatus CA Gunung Kentawan dan CA Teluk sebanyak 78 ekor dan monyet ekor Kelumpang, Selat Laut, Selat Sebuku). Keadaan demikian berubah sama panjang Macaca fascicularis 22 ekor sekali, setelah peranggasan rambai (Soendjoto et al., 1998a). Apabila Sebelum tahun 1995, vegetasi CA terjadi. Hampir semua rambai yang jumlah pakan bekantan 900 g/hari Pulau Kaget didominasi oleh rambai tumbuh di daratan dan tepian cagar (Soerianegara et al., 1994) dan (Sonneratia caseolaris), salah satu alam mati. Pemandangan alami diasumsikan jumlah pakan kedua tumbuhan mangrove yang akarnya menjadi membosankan. Yang tampak primata lainnya sama dengan jumlah mencuat vertikal dari permukaan dominan adalah pepohonan rambai pakan bekantan ini, maka jumlah tanah. Karena daun dan buah rambai yang kering kerontang. Walaupun pakan bagi semua primata yang ada merupakan pakan utama bagi populasi bekantan mencapai 304 ekor di Pulau Kaget adalah 363,6 kg/hari. bekantan (Nasalis larvatus), tidak (Soendjoto et al., 1998a), perilaku mengherankan apabila kemudian CA khasnya berangsur-angsur tidak bisa Tampaknya jumlah pakan ini tidak Pulau Kaget dikenal sebagai dinikmati. Bekantan ini hanya dapat dapat dicukupi oleh rambai. surganya bekantan. dijumpai di lantai hutan. Akibatnya, Masalahnya, hijauan rambai yang industri kepariwisataan Kalimantan tersedia paling sedikit harus dua kali Selatan pun anjlok. lipat (atau sekitar 730 kg/hari). Pada sisi lain, rambai yang ada di Pulau Terdapat dua faktor Kaget tidak dapat pulih dengan cepat yang diduga karena adanya gangguan dan menjadi penyebab masalah fisiologi lainnya (Soendjoto et peranggasan, yaitu al., 1998b). Akar rambai terganggu, musim kemarau karena dipotong oleh masyarakat yang panjang dan untuk diolah jadi bonggol kok dan pencemaran air tutup botol. Pernafasan oleh akar dari berbagai terhambat, karena adanya penutupan industri yang ada oleh eceng gondok dan lumpur yang di sepanjang semakin menumpuk. Rambai tidak Sungai Barito. mampu bersaing dengan tumbuhan Namun, Soendjoto ..... bersambung ke halaman 8 Bekantan (Nasalis larvatus) sebelum tahun 1995 adalah primadona Pulau Kaget. (Foto: Dok. WI-IP) Vol. 12 no. 3, Juli 2004 -5
  • 6. SEKILAS INFO Benarkah Penyiapan Lahan dengan Konservasi Lahan Basah Pembakaran Murah ? Oleh: Dr. Bambang Hero Saharjo* M enurut laporan media cetak dan elektronik tumbuhan yang hidup diatasnya tidak dapat lagi mengambil hingga hari ini kabut asap masih menyelimuti hara dari lapisan mineral, dan muka air sungai dan muka air beberapa wilayah di Kalimantan seperti di tanah berada jauh di bawah, maka gambut yang terbentuk Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang diduga adalah miskin hara. Hara mineral tersebut semata-mata akibat penyiapan lahan dengan menggunakan api dan hanya dapat diproses tumbuhan dari hujan atau hasil terjadi di lahan gambut. Bagi masyarakat tradisional hal itu penambahan bahan organik setempat. Lapisan gambut yang dilakukan karena mereka tidak mampu untuk melakukan miskin ini disebut gambut Ombrogen (Noor, 1999). kegiatan penyiapan lahan dengan tanpa bakar karena biaya yang dibutuhkan mahal serta mereka tidak yakin Jadi jelas mengapa biaya penyiapan lahan dengan tanpa kalau dengan tanpa bakar hama dan penyakit yang akan bakar begitu tinggi, karena biaya tersebut digunakan untuk merusak tanaman mereka akan lenyap. Namun sayangnya mengubah lahan gambut yang miskin hara menjadi lahan kegiatan yang mereka lakukan ternyata tidak sendirian tapi yang lebih produktif sehingga dapat dibudidayakaan. Biaya juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang tersebut dipergunakaan untuk kegiatan pengapuran, yaitu berkantong tebal dan mampu untuk melakukan kegiatan untuk menaikkan pH tanah agar menjadi lebih layak, penyiapan lahan tersebut tanpa bakar, terlebih merekapun membeli pupuk dalam rangka meningkatkan kesuburan lahan melakukan pinjaman kepada Bank untuk membangun tersebut dan yang terahir adalah untuk membiayai kegiatan usahanya entah itu dalam bidang kehutanan ataupun perlindungan terhadap serangan hama dan penyakit melalui perkebunan dengan tanpa bakar (PLTB) sehingga tidak penggunaan pestisida maupun herbisida. heran biayanyapun hingga ke penanaman dapat membengkak hingga Rp. 12-15 juta perhektar, sementara dengan pembakaran mereka hanya mengeluarkan sebesar Rp. 3-4 Juta per hektar. Dalam suatu laporan penelitian pernah disimpulkan bahwa kegiatan penyiapan lahan Benarkah Murah dengan Pembakaran? dengan pembakaran hanya mengeluarkan biaya sebesar sepertiga dari biaya yang dikeluarkan bila penyiapan lahan dilakukan tanpa bakar. Sehingga tidak heran banyak Penyiapan lahan dengan pembakaran seperti sering pengusaha “nakal” ingin memanfaatkan selisih biaya diakukan di lahan gambut tentu saja akan menimbulkan penyiapan lahan tersebut, yaitu dengan melakukan kegiatan dampak yang merugikan bagi lingkungan. Suhu akibat penyiapan lahan dengan pembakaran, meskipun izin yang pembakaran yang tinggi akan merusak gambut, diberikan kepadanya untuk membangun usaha di menghilangkan kapasitas penyimpanan air, menghilangkan kehutanan maupun perkebunan disyaratkan penyiapan kapasitas penyerapan karbon, menghilangkan berbagai lahannya tanpa bakar seperti juga tertulis dalam dokumen fungsi ekologis dan ekonomis serta yang tidak kalah AMDAL. pentingnya adalah mencoreng nama bangsa di mata dunia. Secara alami gambut akan mengalami proses pengkikisan (pada lahan yang diolah) dengan kecepatan yang bervariasi bergantung pada tipe gambutnya serta kegiatan yang Mengapa Mereka Nekat Membakar? terdapat di permukaannya dan diperkirakan rata-rata 0,8-1,5 cm per tahun. Sementara dengan pembakaran ketebalan gambut akan terbakar hanya dalam hitungan jam. Sehingga Pada awal perkembangannya, akar tumbuh-tumbuhan yang tidak heran bila tebal gambut rata-rata 10 cm dapat habis hidup di atas timbunan sisa tumbuhan (gambut tipis) masih terbakar dalam suatu kegiatan penyiapan lahan dengan dapat mengambil hara mineral dari lapisan dibawahnya pembakaran hanya dalam waktu beberapa jam, sementara (stratum) dan sebagian disumbangkan dari luapan air secara alami membutuhkan waktu paling tidak selama 15 sungai. Hasil timbunan berupa bahan organik dari sisa-sisa tahun. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa dengan tumbuh-tumbuhan yang relative kaya mineral (eutrofik) rusaknya gambut setebal 10 cm seluas 1 ha akibat membentuk gambut Topogen (Noor, 1999). Namun, begitu pembakaran maka itu sama saja dengan menghilangkan lapisan bahan organik bertambah tebal sehingga akar kapasitas penyimpanan air sebesar 650 m3/ha, sehingga 6- Warta Konservasi Lahan Basah
  • 7. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ kalau lahan gambut yang dibakar Konservasi Lahan Basah seluas 3000 ha maka itu setara dengan penghilangan kapasitas penyimpanan air sebesar 1.950.000 m3. Sehingga menjadi hal yang wajar sekali pada daerah yang melakukan kegiatan tersebut sering terjadi erosi dan banjir, karena air tersebut telah kehilangan tempat berlabuh sebab gambut yang terbakar akan rusak dan tidak mungkin kembali lagi Profil areal penyiapan lahan dengan menggunakan api di lahan gambut karena kalaupun kembali membutuhkan waktu ratusan untuk penanaman kelapa sawit (Foto: Bambang Hero S.) bahkan ribuan tahun lagi. Dengan melakukan penyiapan lahan dengan lahan dengan pembakaran sebenarnya tidak murah bahkan pembakaran di lahan gambut maka itu sama saja artinya sangat mahal bila dikaitkan dengan keinginan agar dengan menghilangkan kapasitas penyimpanan air. sumberdaya tersebut tetap menghasilkan dari pada dibiarkan Sehingga gambut menjadi rentan terhadap banjir dan musnah secara perlahan-lahan, namun sayangnya hanya erosi, menghilangkan kapasitas penyerapan karbon, sedikit orang yang menyadari hal ini dan yang sangat rentan terhadap banjir dan erosi, mempengaruhi proses dikhawatirkan adalah ketika sadar ternyata sumberdaya pembentukan tanah, mempengaruhi proses daur ulang tersebut telah hilang. unsur hara, mempengaruhi proses penguraian limbah, menghilangkan sumberdaya genetik, menghilangkan Tabel 1. Biaya yang dibutuhkan untuk mengganti kerusakan ekologis, kerugian ekonomis dan upaya pemulihan. keanekaragaman hayati, melepaskan karbon, serta juga memperpendek umur pakai lahan (bagi perusahaan) disamping kerugian dari sisi ekonomis serta kerugian tak No. Kerusakan Ekologis Biaya (Rp.) ternilai lainnya seperti nama baik bangsa di dunia 1. Penyimpanan air 190.095.000.000 internasonal. Untuk itu agar sumberdaya (gambut) 2. Pengaturan tata air 89.100.000 tersebut tidak rusak maka perlu dipulihkan. 3. Pengendalian erosi 3.638.250.000 4. Pembentukan tanah 148.500.000 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium 5. Pendaur ulang unsure hara 13.691.700.000 Kebakaran Hutan dan Lahan IPB bekerjasama dengan 6. Pengurai limbah 1.291.950.000 Kantor Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 7. Keanekaragaman hayati 8.910.000.000 menunjukkan bahwa bila penyiapan lahan dilakukan 8. Sumberdaya genetic 1.217.700.000 dengan menggunakan api dan terjadi di lahan gambut 9. Pelepasan karbon 4.662.900.000 10. Perosot karbon 45.738.000.000 untuk areal seluas 3000 ha dengan ketebalan gambut Total 269.483.000.000 yang rusak rata-rata 10 cm, maka biaya yang dibutuhkan untuk mengganti kerusakan ekologis dan No. Kerugian Ekonomis Biaya (Rp.) ekonomis akibat pembakaran tersebut serta 1. Hilangnya umur pakai 73.810.440.000 memulihkannya hanya dengan kompos saja maka 2. Limbah tebangan yang dibakar 7.425.000.000 diperlukan biaya sebesar hampir Rp. 800 Milyar (Tabel 81.235.440.000 1). Padahal selisih yang akan diperoleh dengan memanipulasi kegiatan penyiapan lahan yang No. Upaya Pemulihan Biaya (Rp.) seharusnya dilakukan dengan tanpa bakar namun 1. Pembelian kompos 594.000.000.000 dilakukan dengan pembakaran mungkin hanya sekitar 2. Pengangkutan 118.000.000.000 Rp 15-20 Milyar. 3. Penyebaran kompos 5.940.000.000 4. Mengaktifkan fungsi ekologis 75.512.250.000 Informasi ini kembali menunjukkan bahwa keuntungan - Pendaur ulang unsur hara - Pengurai limbah besar yang tampak dari penyiapan lahan dengan - Keanekaragaman hayati pembakaran sehingga banyak pengusaha yang nekat - Sumberdaya genetik melakukannya, sebenarnya merupakan bencana yang - Pelepasan karbon tengah diciptakan. Fakta lapangan telah membuktikan ini - Perosot karbon semua, seperti yang terjadi di beberapa daerah Total 794.252.250.000 (Sumatera dan Kalimantan) pada lahan gambut yang dikelola oleh masyarakat dengan penyiapan lahannya menggunakan api, sekarang mereka tengah menikmati hasil kerjanya berupa tanah sulfat masam dan peristiwa * Kepala Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan, banjir di musim hujan yang justru menimbulkan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. penderitaan baru. Jadi jelas sekali bahwa penyiapan Vol. 12 no. 3, Juli 2004 -7
  • 8. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ..... Sambungan dari halaman 5 Konservasi Lahan Basah Pulau Kaget mulai bersemi .......... bawah untuk memperoleh unsur hara. harapan baru. Pulau Kaget mulai terjadinya kawin antar-kerabat dekat Tumbuhan bawah yang mulai bersemi. Walaupun di daratan CA (inbreeding)? mendominasi daratan CA Pulau Kaget Pulau Kaget tidak dijumpai lagi antara lain adalah piai (Acrostichum pepohonan rambai, di sepanjang tepi aureum), nipah, dan bakung (Crinium pulau mulai dari bagian utara, barat, asiaticum). Umur rambai sudah tua selatan hingga tenggara terlihat Daftar Pustaka dan peregenerasian tampaknya tidak pepohonan rambai yang mulai normal. Di cagar alam ditemukan menghijau. Terdapat lebih dari 20 Soendjoto, M.A., A. Yamani, M. Akhdiyat 51,05% populasi rambai tingkat semai, pohon rambai berdiameter di atas 20 & Kurdiansyah. 1998a. Populasi 1,81% tingkat pancang, 1,70% tingkat cm. Rambai-rambai yang 8 atau 9 primata dan keanekaragaman jenis tiang, dan sekitar 45% rambai yang tahun lalu masih berada pada tingkat satwa di Pulau Kaget, Kalimantan berumur 20 tahun ke atas. Semua semai kini bertumbuh dan Selatan. Kalimantan Scientae (50):1-9. rambai tingkat semai ini pun hanya berkembang ke tingkat pancang (tinggi tumbuh di tepi cagar alam yang lebih dari 1,5 m) atau tingkat tiang Soendjoto, M.A., A. Yamani, M. langsung berbatasan dengan air (berdiameter sekitar 10 cm). Akhdiyat & Kurdiansyah. 1998b. Sungai Barito. Telaahan vegetasi dan keadaan rambai (Sonneratia caseolaris) di Cagar Alam Harapan ini tentunya harus mulai Pulau Kaget, Kalimantan Selatan. Untuk menyelamatkan bekantan, disikapi bijaksana. Pertumbuhan Kalimantan Scientae (49):51-62. Departemen Kehutanan mengambil rambai yang menggembirakan masih langkah tegas. Pada akhir tahun 1998 belum bisa disepadankan dengan Soerianegara, I., D. Sastradipradja, H.S. sekitar 150 ekor bekantan dievakuasi harapan terhadap kelestarian Alikodra & M. Bismark. 1994. Studi ke Pulau Jawa (Kebun Binatang bekantan. Pada tanggal tersebut Habitat, Sumber Pakan, dan Perilaku Surabaya) dan ke pulau-pulau di penulis dan crew TV swasta hanya Bekantan (Nasalis larvatus) sebagai Sungai Barito (Pulau Bakut, Pulau bisa menemukan seekor bekantan. Parameter Ekologi dalam Mengkaji Kembang, Pulau Tempurung). Penulis masih bertanya-tanya. Masih Sistem Pengelolaan Habitat Hutan adakah bekantan lainnya? Apakah Mangrove di Taman Nasional Kutai. pepohonan rambai sudah mampu Bogor: Laporan Akhir Pusat Penelitian Pada saat ini, perubahan ke arah mendukung kelompok bekantan ini? Lingkungan Hidup, IPB. positif mulai tampak. Ketika pada tanggal 2 Mei 2004 penulis dan crew Apakah bekantan yang dievakuasi salah satu TV swasta mengelilingi perlu dikembalikan untuk membugarkan populasi yang tersisa di * Dosen pada Fak. Kehutanan UNLAM, Pulau Kaget dengan klotok, penulis Pulau Kaget atau untuk menghindari Banjarbaru; masoendjoto@telkom.net cukup gembira dan memperoleh ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Ceplas ceplos bang DONG Hebat ye negeri kite ini, ude mangkin demokratis aje keliatannye .. misal, Otonomi Daerah, siape nyang kaga seneng ngedengernye .. ampir di tiap daerah antusias menanggapi dan menindaklanjutinye Pokonye heboh, pembangunan dimane-mane, maklum kejar setoran ... PAD ... Gedung-gedung mewah bermunculan, mobil-mobil mengkilap tambe hilir mudik ... aye sih setuju-setuju aje, tapi sayangnye ade yang aye kaga demen nih ... cari “setoran” sih boleh-boleh aje, maju emang kudunye .... tapi rawanya jangan diilangin .. dong, hutannya jangan digundulin .. dong, sungainya jangan dicemarin .. dong, udaranya jangan dikotorin .. dong, burungnya jangan diusirin .. dong, si miskin diperhatikan .. dong, yang salah dihukum .. dong, bapak jangan zzz .. dong, ibu jangan sss .. dong Sebagai orang kecil .. aye mau titip pesen nih .. yuk kita bangun same-same, ngerasain same-same, maju same-same .. tapi inget jaga tuh lingkungan jangan sampe rusak ... Maju pembangunannye ... Lestari alamnye .... itu baru TOP ... dong!! 8- Warta Konservasi Lahan Basah
  • 9. Proyek Konservasi Terpadu Lahan Basah Pesisir Berbak - Sembilang DEWAN REDAKSI Penasehat Kepala BKSDA Sumsel Kepala TN. Berbak Penanggung Jawab Prianto Wibowo (Koordinator BSP) BERSEMI SEMERBAK Pemimpin Redaksi Irwansyah Reza Lubis (BSP) Anggota Redaksi Suryanto Adi Wardoyo (BSP) Dandun Sutaryo (BSP) Pendidikan Lingkungan Hidup Joko Purnomo (BSP) Ferry Hasudungan (BSP) perlu diberikan sejak DINI Oleh: Sylvi Iriyani* itu pihak Berbak-Sembilang Project bersama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin telah melaksanakan Pelatihan Penguasaan Materi Lingkungan Hidup Bagi Guru Sekolah Dasar dan Sederajat di Sekitar Taman Nasional Sembilang. Kegiatan ini bertujuan agar guru yang ada disekitar TNS dapat mengaplikasikan materi yang ada kepada siswa sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan semestinya sesuai dengan yang diharapkan. Manfaat untuk siswa : T aman Nasional Sembilang (TNS) 1. Meningkatnya kesadaran generasi merupakan satu-satunya Taman Nasional muda terhadap lingkungan. Hal yang ada di Sumatera Selatan, demikian adalah penting untuk keberadaannya merupakan kebanggaan menanggapi kepedulian mereka serta tersendiri bagi masyarakat disana. Aktivitas mendukungnya. Dalam kegiatan ini manusia disekitar maupun dalam kawasan TNS dilakukan penelaahan permasalahan jelas akan mengancam keberadaan TNS. aktual dan membuat upaya-upaya agar Upaya yang dilaksanakan untuk menanggulangi siswa terlibat sebagai motivator. Proses hal tersebut salah satunya adalah dengan ini merupakan pembelajaran yang menanamkan rasa memiliki dan rasa mencintai relevan terhadap kehidupan mereka. TNS bagi generasi penerus terutama anak usia sekolah dasar. 2. Menjalani proses penelitian dan melakukan suatu tindakan dapat Alamat Proyek Berbak-Sembilang: Upaya menumbuhkan rasa cinta anak sekolah menimbulkan rasa optimis pada siswa Jl. Sumpah Pemuda Blok K-3 dasar dan sederajat terhadap TNS diwujudkan tentang masa depan mereka. Siswa Kel. Lorok Pakjo perlu memahami seriusnya Palembang 30137 dengan memberikan materi pendidikan lingkungan hidup. Materi yang diberikan ini permasalahan lingkungan serta juga Sumatera Selatan, Indonesia berkaitan dengan TNS dan dikembangkan mengembangkan rasa pengharapan Phone : +62 711 350786 sebagai kurikulum muatan lokal. Untuk dan komitmen untuk perubahan. Fax : +62 711 350786 Email : bsp-plg@indo.net.id melaksanakan program tersebut, diperlukan http://www.bsp.or.id kerjasama yang baik antar semua pihak. Untuk ..... bersambung ke halaman 10 Vol. 12 no. 3, Juli 2004 -9
  • 10. Berbak - Sembilang : Berita Kegiatan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ..... Sambungan dari halaman 9 Pendidikan Lingkungan Hidup ......................... 3. Memperhatikan isu-isu lingkungan dan berdiskusi dan sikap yang tepat semua pengetahuan yang diperoleh tentang cara-cara pemecahannya berarti mengajak hanya melalui logika tidak akan bersifat berkelanjutan. siswa ikut berperan aktif dalam pemecahan masalah. Intinya dengan metode tersebut diharapkan terwujud Ini secara khusus diperlukan ketika informasi tidak kesadaran dan kecintaan dari hati terhadap lingkungan di sempurna atau tidak lengkap. Mereka belajar kawasan Taman Nasional Sembilang. bagaimana menerapkan keterampilan dan pengetahuan mereka serta membangun nalar yang Program Pendidikan Lingkungan Hidup bagi siswa berlogika. sekolah dasar dan sederajat di kawasan TNS tersusun dalam tiga bagian yang diberikan dalam bentuk tiga paket 4. Mempelajari isu-isu lingkungan dapat memberdayakan pembelajaran. Paket pertama adalah paket yang generasi muda dengan menghubungkan kehidupan menyajikan Panduan tentang Lahan Basah, buku ini keseharian mereka dan komunitas lokal dengan disusun dengan maksud memberikan informasi dan pelajaran-pelajaran di kelas. pengetahuan lahan basah secara umum bagi penyelenggara pendidikan yaitu guru. Buku yang kedua adalah buku panduan bagi guru untuk menjalankan Selain siswa, manfaat dari pendidikan lingkungan juga proses pembelajaran dengan latihan kegiatan praktek dapat dirasakan oleh guru seperti pengetahuan tentang yang akan dilakukan siswa sebagai bentuk pemahaman isu-isu lingkungan. Sehingga diharapkan dengan yang telah diberikan secara teoritis. Buku yang ke tiga mengetahui dan memahami isu-isu yang ada, guru dapat adalah Lembar kerja Siswa yang disusun sesuai dengan melakukan berbagai kegiatan yang mendukung atau mengacu pada materi dua buku sebelumnya. Buku peningkatan kualitas pengajaran. ini telah disesuaikan sebagai buku latihan dan praktek yang mudah dipahami siswa. Keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan lingkungan akan menumbuhkan kerjasama dan rasa kepedulian Untuk membantu proses pembelajaran tersebut maka guru diantara mereka. diberikan alat peraga berupa flip chart yang berisikan lembaran-lembaran gambar dengan keterangan- keterangan yang berhubungan dengan materi pembahasan. Dari gambar-gambar ini siswa dapat langsung melihat topik-topik yang sedang dibahas oleh Pendekatan Pendidikan guru, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan Lingkungan Hidup mengerti. Kegiatan ini terdiri dari beberapa topik materi dan setiap materi terbagi dalam beberapa aktivitas yang disusun sesuai dengan materi pembelajaran beserta metode praktek dan perlengkapan yang diperlukan (lihat Dalam menerapkan program tersebut metode pendekatan Tabel pada halaman berikutnya). diarahkan pada pembentukan pola berfikir. Adanya keseimbangan antara daya kerja otak kanan dan otak kiri yang merupakan kesatuan dari alat berfikir manusia. Pola berfikir yang dipacu oleh kerja otak sebelah kiri akan melahirkan pemikiran yang berhubungan dengan logika, didukung oleh kerja otak kanan yang memacu daya cipta rasa. Tujuan pendidikan Lingkungan Hidup adalah mewujudkan manusia yang berwawasan lingkungan, maka metoda yang digunakan harus terlebih dahulu membidik bagaimana membangkitkan rasa akan pentingnya memiliki wawasan lingkungan. Membangkitkan rasa ini dapat dicapai dengan pembinaan mental atau nurani manusia tersebut. Tanpa mental 10 - Warta Konservasi Lahan Basah
  • 11. Berbak - Sembilang : Berita Kegiatan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Tabel Materi Pendidikan Lingkungan Hidup bagi Siswa Sekolah Dasar dan Sederajat di kawasan TN Sembilang No Materi dan aktivitas Tujuan khusus Tujuan Umum 1 Ekosistem Lahan Basah Mengenal lahan basah Siswa faham,mengerti dan dapat Mengenal lahan basah Memahami siklus air mengapresiasikannya dalam kehidupan Memahami siklus air Mengetahui manfaat lahan basah sehari-hari Manfaat lahan basah 2 Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Mengetahui peranan masing-masing Siswa mengetahui besarnya potensi dan Hewan jenis dalam ekosistem & manfaatnya dan manfaat keanekaragaman hayati Mengenal jenis tumbuhan bermanfaat bagi manusia yang kita miliki dan pentingnya upaya Keanekaragaman tumbuhan pelestarian keanekaragaman hayati Keanekaragaman hewan Hubungan antar mahluk hidup dan keseimbangan alam 3 Sumberdaya Alam Pesisir Mengenal keanekaragaman hayati Siswa memahami pentingnya Keanekaragaman hayati perairan diperairan, produk dari pesisir mengelola sumberdaya pesisir Produk dari pesisir Mengenal hutan mangrove secara lestari dan bijaksana Hutan bakau Mengetahui alat tangkap ikan Alat tangkap ikan 4 Hutan Lahan Gambut Mengenal hutan sebagai sumber Siswa mengerti dan memahami Mengenal gambut dan peranannya kehidupan pentingnya pelestarian hutan rawa dalam ekosistem Mengenal gambut dan peranannya gambut untuk kepentingan masyarakat Hutan gambut dan bahaya Mengetahui hubungan antara hutan kebakaran gambut dan kebakaran hutan 5 Pemanfaatan hutan yang bijaksana Memahami pemanfaatan hutan yang Siswa memahami manfaat dan Hasil-hasil hutan bijaksana demi masa depan pemanfaatan hutan secara bijaksana Pemanfaatan hutan Memahami dampak pemanfaatan dan mengetahui dampak akibat Permainan hutan yang tidak bijaksana pemanfaatan hutan yang tidak lestari 6 Pelestarian TNS Mengenal kawasan TNS Siswa mengenal dan mengetahui Perlindungan Kawasan keberadaan TNS dan manfaatnya Mengenal TNS 7 Hubungan manusia dengan Mengetahui dan memahami inti Siswa mengetahui hubungan timbal lingkungannya materi dari awal hingga akhir dan balik antara manusia dan lingkungannya Menikmati alam menarik kesimpulan antara keberadaan sehingga tergugah untuk melaksanakan Manusia wajib menjaga keutuhan manusia dan kelestarian lingkungan perubahan dimasa depan dan kelestarian lingkungannya Dari materi dan aktivitas tersebut, diharapkan program dapat dijalankan pada tahun ajaran baru 2004-2005. pemberian pengetahuan di sekolah dasar melalui muatan lokal di kawasan Taman Nasional Sembilang, dapat Dari kegiatan tersebut kita semua berharap bahwa program meningkatkan pemahaman siswa tentang hubungan pendidikan berwawasan lingkungan khususnya di kawasan antara masyarakat dengan kawasan Taman Nasional konservasi dapat terus diupayakan sebagai upaya pelestarian Sembilang. Sehingga dari program ini dapat dihasilkan kawasan konservasi, salah satunya kawasan Taman Nasional generasi muda yang dapat memberikan sumbangsih Sembilang. Keberpihakan pemerintah dan kerjasama yang yang besar terhadap kelestarian lingkungan Taman baik antara seluruh komponen masyarakat dan instansi Nasional Sembilang. diharapkan dapat menjadikan program pelestarian kawasan konservasi terus berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, direkomendasikan Save our forest and wetlands for our next beberapa hal, diantaranya: kelas yang akan menerima generations ! pelajaran tersebut adalah kelas IV dan V dan diberikan secara bertahap. Untuk menjalankan hasil kegiatan tersebut, saat ini Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten * The volunteer of BSP Banyuasin II sedang mengkaji dan mengusahakan Alamat e-mail: sylviya2001@yahoo.com sebaik-baiknya agar pendidikan lingkungan hidup segera Vol. 12 no. 3, Juli 2004 - 11
  • 12. Berbak - Sembilang : Berita dari Lapang Mengapa Hutan Ditebang, Ikan Jadi Sulit Didapat ?? (Pengalaman di S. Merang, Muba dan Semenanjung Banyuasin, Sumatera Selatan) Oleh: Suryanto Adi Wardoyo S umatera adalah salah satu muda. Sebagai contoh adalah dapat menetas. Hingga tahun 2000, di pulau di dunia yang memiliki berbagai jenis ikan tempalo atau Sungai Merang, Sumsel, jumlah jenis keanekaragaman hayati cupang (famili Belontiidae) dan ikan relatif banyak, bahkan merupakan cukup tinggi. Tipe habitat hutannya arwana (Sclerophages formosus) sungai yang terbanyak hasil ikannya tersebar mulai dari hutan mangrove di habitat aslinya dipenuhi dengan dari hasil lelang lebak lebung pesisir, hutan dataran rendah, hutan vegetasi lebat dengan perairan dibandingkan sungai-sungai lain yang rawa air tawar, hutan rawa gambut yang relatif tenang. Ikan belida bermuara ke Sungai Lalan. Sejak hingga hutan daratan tinggi. (Notopterus sp) bahkan adanya HPH di kawasan S. Merang, Keanekaragaman jenis hutan ini membutuhkan ranting atau daun dan diteruskan dengan penebangan mempengaruhi juga keanekaragaman untuk telur-telurnya. liar, hasil perikanan terus merosot. jenis ikan yang mendiami perairan di Kegiatan penebangan ini difasilitasi dalam dan sekitarnya. Sumatera 2. Terbukanya hutan menyebabkan dengan membuat parit-parit atau rel-rel memiliki jenis ikan yang beberapa kenaikan suhu perairan, sehingga pengangkut kayu, menyebabkan erosi diantaranya merupakan spesies mempengaruhi kondisi fisika dan dan abrasi pada tanah gambut semakin endemic atau asli pulau ini, sedikitnya kimia perairan serta metabolisme menjadi. Pada pelaksanaan survei 30 jenis (Koettelat, 1993). ikan. Hal ini yang menyebabkan tahun 2002, di beberapa lokasi yang kematian masal ikan-ikan akibat sebelumnya banyak ditemukan ikan, Sebagian besar hutan yang ada di penggundulan hutan besar- sudah tidak ditemukan lagi. Di tahun Indonesia adalah hutan hujan tropis, besaran di Taman Nasional Way 2003, parit-parit dan rel pengangkut yang tidak saja mengandung kekayaan Kambas, Lampung tahun 1984 kayu yang bermuara ke sungai hayati flora yang beraneka ragam, (Koettelat, 1993). Di Taman Merang semakin banyak dan kayu di tetapi juga termasuk ekosistem terkaya Nasional Berbak (TNB), pada dalam hutanpun semakin habis. di dunia sehubungan dengan daerah bekas terbakar, hampir keanekaragaman hidupan liarnya. tidak ada lagi ikan. Kecuali ikan Keanekaragaman dan kelestarian hutan famili Channidae (toman, gabus, sangat berpengaruh terhadap keragaman Penggundulan hutan selain bujuk dan serandang) yang tahan jenis ikan. Hal ini berkaitan erat dengan mengancam kehidupan di dalam hutan, pada kondisi miskin oksigen, rantai makanan, tempat asuhan, tempat ia juga mengancam kelestarian itupun di daerah yang dekat berkembang biak dan tempat kehidupan di perairan. Perusakan dengan sungai. Padahal di perlindungan bagi ikan. [Untuk jelasnya habitat di dalam hutan telah daerah yang masih bervegetasi lihat gambar] mengganggu ekosistem hutan yang lebat tidak jauh dari lokasi pada gilirannya mengancam kehidupan terbakar, sering dijumpai berbagai Hancur dan hilangnya hutan berdampak berbagai spesies. Eksploitasi spesies famili dan jenis ikan. langsung pada hasil perikanan. Menurut flora dan fauna yang berlebihan MacKinnon, J (1986) dalam Davies J. et menimbulkan kelangkaan dan 3. Erosi dan abrasi, akibat al 1995, Di wilayah Sumatera, hasil kepunahan spesies. Sementara penggundulan hutan, produksi ikan di tambak-tambak daerah penyeragaman varietas tanaman dan menyebabkan meningkatnya pesisir rata-rata sebesar 287 kg/ha/th. ras hewan budidaya menimbulkan kekeruhan di perairan. Lumpur Namun, dari hasil suatu penelitian diketahui erosi genetika. Kesemuanya ini dan partikel menyebabkan bahwa hilangnya satu hektar hutan bakau menimbulkan krisis keanekaragaman tertutupnya insang, sehingga ikan karena dirubah menjadi tambak atau hayati. Kepunahan spesies ini termasuk sulit bernafas. Dampak lain pemukiman, dapat mengurangi hasil juga pada spesies ikan. Beberapa dengan banyaknya lumpur adalah tangkapan ikan dan udang alam di lepas penyebab, mengapa dengan terganggunya proses fotosintesa pantai sebanyak 480 kg/ha/th. Dengan punahnya hutan berarti pula terjadi alga (periphiton) dan tanaman air demikian pembangunan tambak di lahan kepunahan pada jenis ikan. yang merupakan sumber mangrove dikhawatirkan dapat makanan. Lumpur dapat menurunkan hasil perikanan tangkap di 1. Vegetasi selain sebagai habitat bagi menimbun atau menutupi telur laut. ikan-ikan, juga merupakan tempat sehingga tidak dapat terbuahi oleh perlindungan telur dan ikan-ikan sel kelamin jantan sehingga tidak ..... bersambung ke halaman 16 12 - Warta Konservasi Lahan Basah
  • 13. Berbak - Sembilang : Berita dari Lapang Kebakaran Hutan Oleh: Lulu Yuningsih* terjadi aliran permukaan tanah (run off) yang pada akhirnya akan merusak keseimbangan tata air dan terjadinya erosi. K ebakaran hutan merupakan pengolahan kayupun akan Penyerapan air ke dalam tanah salah satu penyebab dari terganggu. (infiltrasi) pun akan berkurang musnahnya hutan secara sehingga ketersediaan air tanah cepat, padahal suksesi alami yang 3. Sumber Plasma Nutfah berkurang dan pada saat musim diharapkan untuk mengembalikan Kebakaran hutan mempengaruhi kering tiba bisa terjadi kekeringan. hutan ke asalnya memerlukan waktu kehidupan biologi didalam hutan yang lama. Kerugian besar akibat diantaranya adalah matinya satwa 6. Iklim Mikro dan Keindahan kebakaran hutan dapat terjadi dalam didalam hutan, terganggunya (estetika) waktu yang relatif singkat. kehidupan satwa dan kehidupan Hutan merupakan sumber oksigen organisme tanah, bahkan bahkan dianggap sebagai paru- Dampak kebakaran hutan sangat musnahnya habitat serta pakan paru dunia. Akibat kebakaran kompleks antara lain: satwa. Dengan demikian akan hutan maka proses fotosintesis terjadi perubahan ekosistem bukan akan terganggu sehingga sumber 1. Rusaknya Tegakan dan Nilai saja ekosistem satwa tapi juga oksigen akan berkurang, polusi Hutan ekosistem tumbuhan dan alam. udara meningkat dan akan Rusaknya pohon akibat terbakar mempengaruhi iklim mikro, adalah dikarenakan kerusakan 4. Sumber Usaha Masyarakat sehingga kenyamanan yang atau kematian jaringan kambium. Sebagaimana kita ketahui bahwa dirasakan masyarakat sekitar akan Walaupun demikian bukan berarti masyarakat sekitar hutan terganggu. Nilai keindahan hutan semua pohon akan mati dan tidak mempunyai sumber mata akan berubah yang pada bisa dimanfaatkan lagi. Ada pencaharian dari hutan antara akhirnya akan menurunkan fungsi beberapa pohon menjadi turun lain pengumpul hasil ikutan dan hutan secara keseluruhan. kualitasnya disebabkan karena sampingan seperti damar, kayu adanya luka bakar pada pohon bakar, madu, dsb. sedangkan Kebakaran yang melanda hutan baik yang akan merangsang tumbuh nelayan di kawasan hutan pada hutan lindung, suaka alam kembangnya hama dan penyakit. mangrove akan terganggu mata maupun hutan produksi tetap dan Penurunan kualitas ini pencahariannya akibat kebakaran hutan produksi tidak tetap (terbatas) berlangsung terus sampai pada hutan, dan ini akan menimbulkan memerlukan usaha rehabilitasi dengan suatu saat kayu yang tadinya keresahan masyarakat dan teknik yang berbeda. Bila lahan masih bisa dimanfaatkan berubah kestabilan ekonomi rakyat. hutan tidak segera direhabilitasi maka menjadi kayu mati yang tidak disamping nantinya tidak memberi mempunyai nilai ekonomis lagi. 5. Fungsi Hidroorologis manfaat juga produktivitas akan terus Kebakaran hutan akan menurun dengan cepat. Tujuan utama 2. Pengusahaan Hutan mengganggu sifat fisik dan kimia rehabilitasi melalui penanaman dan Akibat langsung kebakaran hutan tanah, serasah sebagai penutup pengayaan dimaksudkan untuk bagi pengusaha hutan adalah tanah hutan akan musnah mengembalikan fungsi hutan yang terhentinya kegiatan produksi terbakar (Surface fire) sehingga telah rusak disesuaikan dengan fungsi karena terganggunya permukaan tanah akan terbuka, hutan tersebut. Berikut ini adalah pengangkutan. Hal ini pun akan berbarengan dengan itu tajuk upaya-upaya rehabilitasi pada membuat terganggunya pohon pun terbuka akibat berbagai jenis lahan hutan bekas perencanaan produksi sehingga terbakar (Crown fire). Kondisi terbakar: jatah tebang dan target tebangan yang ditimbulkan akibat kebakaran akan menurun. Jika pengusaha hutan adalah partikel-partikel hutan menjadi pensuplai utama hujan akan langsung jatuh industri perkayuan maka produksi ketanah yang terbuka sehingga ..... bersambung ke halaman 16 Vol. 12 no. 3, Juli 2004 - 13
  • 14. Berbak - Sembilang : Fauna Ikan-Ikan di TN Sembilang Satu, Dua atau Lebih yang belum Teridentifikasi Oleh: Muhammad Iqbal S alah satu ruh dari kehidupan mengenai jumlah jenis ikan yang dipublikasi oleh Jurnal Perikanan masyarakat di Taman Nasional ditangkap dengan tuguk di Muara Universitas PGRI Palembang (TN) Sembilang adalah Banyuasin (Burhanuddin 1980a), melaporkan bahwa jumlah jenis ikan kegiatan mencari ikan. Mencari ikan Penelitian mengenai perikanan kelong di TN Sembilang berjumlah 75 jenis bahkan boleh dianggap sebagai satu- di Selat Bangka (Burhanuddin et al. (Wardoyo & Iqbal 2003). satunya sumber mata pencaharian 1983), Penelitian mengenai jenis-jenis masyarakat lokal. Djamali & Sutomo ikan yang tertangkap dengan jaring Belum di dapat gambaran yang pasti (1999) menyebutkan bahwa besarnya klitik di Sembilang (Djamali & Sutomo mengenai jumlah jenis ikan di TN potensi perikanan yang ada di TN 1999), Survey Perikanan di CTN Sembilang. Di sisi lain, hasil kerja Sembilang menjadi daya tarik tersendiri Sembilang (Wardoyo & Sutaryo 2001) rekan tim BSP (Berbak Sembilang bagi nelayan pendatang untuk membuka dan data kompilasi mengenai jenis- Project) di lapangan terutama dari usahanya. Kondisi demikian diiringi pula jenis ikan di TN Sembilang (Wardoyo kegiatan “Monitoring dan Evaluasi’ oleh kegiatan pemukiman yang cukup & Iqbal 2003). selalu menemukan jenis-jenis semarak, mulai dari toko, warung, tambahan yang belum terdaftar untuk restoran sampai tempat hiburan. Dari laporan-laporan tersebut di dapat kawasan TN Sembilang, atau dengan Sayangnya, potensi perikanan di TN hasil bahwa jenis-jenis ikan di TN kata lain merupakan jenis ikan baru Sembilang tampaknya mulai mengalami Sembilang selalu bertambah dari untuk kawasan TN Sembilang (Iqbal penurunan (lihat lampiran 9 Laporan hasil-hasil sebelumnya. Hal ini cukup 2004, dalam persiapan). Contoh Teknis No. 22 Proyek Berbak menarik mengingat penambahan penemuan dari jenis-jenis ikan baru Sembilang, Wardoyo & Sutaryo 2001). jumlah jenis ikan untuk kawasan TN untuk kawasan TN Sembilang adalah Sembilang terjadi di saat-saat potensi ikan buaya/kili-kili buaya (Doryicthis Penurunan potensi sumber daya perikanan di kawasan ini mulai sp, catatan : mungkin lebih dari satu perikanan di TN Sembilang tentu saja mengalami penurunan. jenis dari famili Sygnathidae terdapat cukup memprihatinkan, mengingat studi dalam kawasan ini), ikan elang (Coius mengenai keanakaragaman jenis ikan- Adapun laporan-laporan mengenai quadrifasciatus, catatan : Coius ikan di kawasan ini belum sepenuhnya keanekaragaman jumlah jenis ikan di microlepis tampaknya juga ada, tapi dipelajari secara khusus dan mendalam. TN Sembilang diantanya adalah: belum dikonfirmasi), kuda laut Walaupun ada beberapa laporan Survey tahun 1994-1995 yang (Hippocampus sp, catatan : dilaporkan mengenai jumlah keanekaragaman jenis dilakukan oleh Djamali & Sutomo ada beberapa variasi warna, ada ikan TN Sembilang, tetapi umumnya (1999) yang melaporkan bahwa kemungkinan lebih dari satu jenis), laporan tersebut berasal dari sebuah jumlah ikan di kawasan TN Sembilang kluyu/kloyo (satu jenis dari famili survey singkat yang biasanya hanya adalah berjumlah 57 jenis, Survey Carcharhinidae, hiu dengan seluruh menggambarkan jenis-jenis ikan yang yang dilakukan oleh Proyek Berbak tubuhnya berwarna putih), buntal umum dikenal oleh masyarakat nelayan Sembilang pada tahun 2001 (Carinotetraodon larterti, catatan : atau terbatas pada ikan-ikan yang sering melaporkan bahwa di kawasan TN sudah ada laporan mengenai empat tertangkap oleh para nelayan. Sembilang terdapat sekitar 120 jenis jenis ikan buntal, tetapi belum ada (Wardoyo & Sutaryo 2001). Lubis untuk jenis ini), sumpit (Toxotes Adapun studi-studi mengenai jumlah jenis 2003 dalam “Mengenal lebih jauh TN microlepis, catatan : Toxotes jaculatrix ikan di TN Sembilang diantaranya Sembilang”, (WKLB Vol 11 No. 4 sudah dideskripsikan, tetapi belum adalah : Penelitian mengenai ikan Oktober 2003) menyebutkan bahwa di ada catatan untuk Toxotes microlepis) Gelodok Periapthalmodon schlosseri TN Sembilang terdapat 142 jenis ikan dan beberapa jenis lainnnya. Lihat (Burhanuddin 1980), Penelitian dari 43 familia. Sebuah laporan yang juga photo-photo di bawah ini. 14 - Warta Konservasi Lahan Basah
  • 15. Berbak - Sembilang : Fauna ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Carinotetraodon larterti Buntal hitam Dorycthis sp Ikan buaya/kili-kili buaya Coius quadrifasciatus Ikan elang Toxotes microlepis Ikan sumpit Famili Carcharhinidae, Hiu berwarna putih Gambar ikan-ikan yang termasuk jenis baru untuk kawasan TN Sembilang (Foto: Muhammad Iqbal & Suryanto A. W.) Satu hal yang juga penting untuk besar terdapat di Kalimantan dan perikanan karena kedudukannya dicatat disini adalah bahwa baru-baru hanya ada satu atau dua jenis yang dalam jaring-jaring kehidupan. ini tim pemantauan ke 10 TN tercatat di Sumatera (lihat Kottelat et Dengan melakukan studi lebih lanjut Sembilang mengamati satu jenis ikan al. 1993). dan melakukan pemantauan mengenai patin (Pangasius sp, atau mungkin jenis ikan-ikan di kawasan ini, maka juga Helicophagus sp) di pemukiman Studi lebih lanjut mengenai jenis-jenis akan sangat membantu usaha-usaha nelayan Terusan Dalam. Ikan-ikan ikan di TN Sembilang sangat penting kegiatan konservasi sumber daya tersebut ditangkap di dekat muara untuk dilakukan. Selain merupakan perairan di TN Sembilang. Dengan perairan TN Sembilang. Hal ini suatu kebanggaan, kekayaan jumlah demikian, hal ini akan dapat menarik mengingat ikan patin adalah jenis ikan-ikan di kawasan ini akan membantu masyarakat sekitar untuk satu ikan suku primer yang tidak dapat menggambarkan komposisi jenis tetap dapat mempertahankan sumber terlalu toleran dengan air asin. ikan di TN Sembilang yang mata pencaharian sebagai pencari Nelayan Terusan Dalam melaporkan sebenarnya. Banyak ikan yang ikan (nelayan). bahwa ikan tersebut “relatif’ sering belum diketahui manfaatnya secara tertangkap di air asin. Dari tujuh jenis langsung sesungguhnya memilki Pangasius di Sunda Besar, sebagian peranan penting dalam produksi Vol. 12 no. 3, Juli 2004 Vol. 12 no. 3, Juli 2004 - 15
  • 16. Berbak - Sembilang : Berita dari Lapang ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ..... Sambungan dari halaman 12 Mengapa hutan ditebang, ikan ....................... Nelayan bagan di sepanjang semenanjung Banyuasin, 4000 ha lahan dijarah untuk tambak. Kondisi ini diperburuk Sumsel, menyatakan bahwa sejak berdirinya tambak, dengan semakin banyaknya trawl mini menangkap ikan di mereka merasakan semakin berkurangnya hasil daerah pesisir yang merupakan wilayah para nelayan tangkapan di laut. Semenanjung Banyuasin yang bagan. Hasil panen yang semakin rendah ini ternyata tidak merupakan daerah penting persinggahan burung migran, hanya terjadi di semenanjung Banyuasin, namun juga hingga telah banyak yang rusak, diperkirakan mencapai 3000 – ke hampir seluruh kawasan TNS. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ..... Sambungan dari halaman 13 4. Hutan Produksi Tetap Bilamana kerusakan akibat Kebakaran Hutan .................. kebakaran termasuk kategori ringan dilakukan pengayaan dengan jenis yang bernilai ekonomis tinggi. Dan 1. Hutan Lindung satwa yang dilindungi, maka bila kerusakan kategori sedang maka Terhadap hutan lindung yang kondisi habitat awalnya perlu dipadukan antara permudaan alami dikategorikan mengalami kerusakan dikembalikan. Oleh karena suksesi dan penanaman. Sedangkan ringan maka upaya pemulihan alami tidak menjamin akan kerusakan dengan kategori parah sebaiknya dilakukan dengan sistem terciptanya habitat yang sama dapat diambil kebijaksanaan untuk suksesi alami saja. Jadi rehabilitasi seperti semula maka suksesi alami dibangun Hutan Tanaman Industri, dibiarkan kepada alam dengan tidak diberlakukan. Sebaiknya bila luasnya memenuhi syarat. permudaan alam. Bila kebakaran rehabilitasi lahan hutan suaka alam termasuk kategori sedang dilakukan dengan cara penanaman 5. Hutan Konversi disarankan agar dilakukan kembali dan kegiatanya harus Sesuai dengan tujuannya hutan penanaman tumbuhan kayu dengan dilakukan bersama-sama dengan konversi adalah hutan yang dapat jenis lokal. Apabila kebakaran tenaga ahli yang mempunyai diubah peruntukannya bagi termasuk kategori kerusakan parah pengetahuan tentang satwa, keperluan lain seperti pemukiman, maka rehabilitasinya dilakukan ekosistem ataupun habitat untuk pertanian, perkebunan, transmigrasi dengan dua alternatif yang pertama satwa. dan lain-lain. Sejalan dengan itu rehabilitasi dengan penanaman jenis maka rehabilitasi diserahkan eksotik dan yang ke-dua dilakukan 3. Hutan Produksi Terbatas sepenuhnya pada suksesi alam perpaduan antara permudaan alami Apabila kerusakan akibat kecuali di daerah tertentu dengan dengan penanaman jenis lokal. kebakaran termasuk kategori parah pertimbangan fungsi hidroorologis maka rehabilitasi dilakukan dengan yang harus dipertahankan. 2. Hutan Suaka Alam penanaman didaerah terbuka. Bagi hutan suaka alam, dengan Tetapi apabila tingkat kerusakan * Dosen dan Ketua Program Studi pertimbangan bahwa hutan tersebut ringan sampai sedang maka cukup Konservasi Sumberdaya Hutan berfungsi untuk berkembang biaknya dilakukan penanaman pengayaan. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang 16 - Warta Konservasi Lahan Basah Warta Konservasi Lahan Basah
  • 17. Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia (CCFPI) DEWAN REDAKSI Pemimpin Redaksi Yus Rusila Noor Anggota Redaksi Vidya Fitrian Indra Arinal Alue Dohong (Foto:Yus Rusila Noor /Dok.CCFPI) Musim Kebakaran telah Tiba! B angsa ini mungkin sedang dilanda spot yang terjadi hingga pertengahan Juni 2004, Amnesia. Banyak hal buruk yang baik di Sumatera maupun Kalimantan, masih rendah terjadi berulang-ulang setiap dibandingkan dengan jumlah rata-rata selama 7 tahunnya seolah-olah kita lupa bahwa hal tahun terakhir. Namun demikian, kebakaran adalah tersebut pernah terjadi sebelumnya. tetap kebakaran, dengan segala akibatnya. Teriakan dari negara-negara tetangga yang terkena dampak Memasuki bulan-bulan kering, penduduk di asap serta gagalnya penerbangan beberapa beberapa wilayah, seperti Sumatera dan pesawat di Riau dan Jambi akibat jarak pandang Kalimantan sepertinya harus menerima yang hanya mencapai 300 meter, adalah contoh kenyataan bahwa wilayah mereka kembali kecil bahwa kebakaran lahan tahun inipun telah diserang oleh kebakaran hutan dan lahan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit. gambut, yang asapnya telah menimbulkan berbagai kerugian. Menurut data yang ada, Pertanyaannya, mengapa kebakaran masih saja jumlah hot spot, yang mengindikasikan terjadi? Laporan mengatakan bahwa kebakaran banyaknya sebaran lokasi kebakaran hutan terjadi karena kelalaian dari sebagian penduduk dan dan lahan, biasanya cenderung mengalami pemilik HPH. Api ditengarai berasal dari kenaikan pada bulan Juli - September. pembakaran untuk pembukaan lahan menjadi areal perkebunan. Pembukaan lahan dengan cara Memasuki paruh pertama dari tahun 2004, kita dibakar masih dianggap sebagai cara termurah dihenyakkan kembali oleh terjadinya kebakaran dalam pengusahaan lahan. Hal ini tidak sepenuhnya Alamat Kantor Proyek CCFPI: hutan dan lahan gambut, yang kali ini terpusat di diamini oleh warga petani. Di Kalteng, seorang Kalimantan dua wilayah: Riau dan Pontianak, yang warga transmigran menyatakan bahwa aktivitas Jl. Teuku Umar No 45 kemudian juga merambah ke Jambi dan pembakaran lahan merupakan rutinitas yang Palangkaraya 73111 Kalimantan Tengah. Kebakaran lahan dan hutan dilakukan warga yang umumnya adalah petani. Kalimantan Tengah gambut tahun ini dimulai pada awal Juni ketika Mereka hanya membakar rumput, bukan membakar Tel/Fax: 0536-38268 lebih dari ratusan hot spot terpantau di wilayah hutan, karena mereka memiliki kebun yang sudah E-mail: alue_dohong@hotmail.com Riau, dengan jarak pandang terbatas pada 100 puluhan tahun dipelihara. Menteri Lingkungan Hidup Sumatera – 200 meter. Jumlah ini memang kemudian bahkan menyatakan bahwa penyebab kebakaran di Jl. A. Tholib RT 03 No. 8 menurun dengan adanya hujan hingga Kalimantan Barat, Riau dan Jambi adalah Kel. Pematang Sulur setengahnya pada pertengahan Juni dan pengusaha perkebunan yang membakar hutan, Kec. Telanaipura kemudian semakin menyusut pada akhir Juni. bukan masyarakat peladang berpindah. Jambi 36124 [catatan redaksi: namun dalam kunjungan tim redaksi Tel: 0741 60431 WKLB pada bulan Juni dan Agustus ke Riau dan Berita di media massa memang menyiratkan bahwa kebakaran lahan dan hutan gambut tahun Kalteng, dijumpai adanya pembakaran calon ladang di Bogor ini tidak separah kejadian serupa pada tahun lahan gambut oleh masyarakat, yang akhirnya api Wetlands International- Indonesia Programme tersebut merambah ke dalam HTI dan/atau hutan 1997/98. Analisa Departemen Kehutanan dalam Jl A. Yani No 53 Bogor 16161 gambut di sekitarnya] salah satu rilisnya mengatakan bahwa kebakaran P.O. Box 254/BOO, Bogor 16002 tahun ini ”hanya” melalap sekitar 38.000 – Tel: 0251-312189; Sementara itu, para aktivis lingkungan cenderung Tel/Fax: 0251-325755 40.000 hektar, kira-kira sama dengan jumlah menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan E-mail: co_ccfpi@wetlands.or.id lahan yang terbakar pada tahun 2003. Analisa http://www.wetlands.or.id data satelit juga menunjukan bahwa jumlah hot ..... bersambung ke halaman 21 Vol. 12 no. 3, Juli 2004 --17 17