3. Internet of Things adalah teknologi revolusioner yang mampu
menghubungkan semua benda-benda termasuk benda hidup dan
benda mati melalui internet. Mungkin Anda pernah berbelanja
online melalui internet atau mengeprint dokumen di kantor dari
rumah melalui internet? Hal-hal tersebut merupakan contoh
aplikasi dari internet of Things yang sudah ada di dunia.
Bagaimana dengan sejarah Internet of Things? Netnesia
menerjemahkan rangkuman dari yang disusun
secara periodik berikut ini:
Pada bulan September 1991 Mark Weiser dengan Xerox PARC
menerbitkan artikel yang menjelaskan tentang masa depan
dimana elemen-elemen hardware dan software dihubungkan
dengan kabel, gelombang radio dan infrared akan menjadi hal
yang terdapat dimana-mana dan tidak ada satu orang pun yang
menyadari keberadaannya.
Pada bulan January 1992 Trojan Room Coffe Pot dijelaskan
dengan detail pada artikel Comm Week. Quentin Stafford-Fraser
dan Paul Jardetzky pada Universitas Cambridge menggunakan
kamera di laboratorium Trojan Room dan menulis program server
untuk menangkap gambar dari pot setiap detiknya untuk
memonitor tinggi kopi sehingga peneliti dapat mengetahui kapan
kopi sudah dapat dihidangkan.
4. Pada tahun 1993 Peneliti pada Universitas Columbia
mengembangkan Knowledge-based Augmented Reality
for Maintenance Assistance (KARMA), yang melapisi
skematik wireframe dan instruksi perbaikan diatas
peralatan yang akan di perbaiki
Pada Bulan September 1994 B.N. Schilit dan M.M.
Theimer menggunakan istilah “context-aware” untuk
pertama kalinya dalam artikel bertema Network.
Pada tahun 1995 Siemens menyiapkan departemen
untuk mengembangkan dan meluncurkan modul data
GSM yang dinamakan M1 untuk aplikasi industri
machine-to-machine (M2M).
Pada bulan Januari tahun 1999 Bill Joy, pendiri Sun
Microsystems, menjelaskan komunikasi device-device
sebagai salah satu web yang dia impikan pada
presentasinya dalam forum ekonomi dunia. Pada
tahun ini juga disebutkan istilah Internet of Things
untuk pertama kalinya ketika bekerja di
P&G.
5. Pada bulan Oktober tahun 2000 Sanjay Sarma dan
David Broke dari MIT menerbitkan white paper yang
merupakan impian untuk membangun Auto-ID Center
MIT dimana semua benda baik benda fisik maupun
elektronik di beri label informasi tentang benda
tersebut. Dengan label tersebut, kita dapat
mengetahui keberadaannya dan mengetahui isinya
tanpa kontak dengan pegawai.
Pada tahun 2000 LG mengumumkan rencana untuk
meluncurkan kulkas yang dapat terhubung dengan
internet.
Pada tahun 2002 Chana Schoenberger mengeluarkan
artikel dengan judul “The Internet of Things” pada
dengan kutipan dari Ashton, “Kita
membutuhkan sebuah internet of things, sebuah cara
standardisasi agar komputer mengerti dunia nyata.”
Ambient Orb yang dibuat oleh David Rose dan yang
lainnya, menayangkan Dow Jones, pengatur keuangan
pribadi dan informasi cuaca berdasarkan data
internet dan mengubah warnanya berdasar parameter
dinamik.
6. Pada tahun 2003 BigBelly Solar dibiayai untuk
membuat tong sampah yang mendapatkan energi
dari matahari dan memberitahu status isi tong
sampah tersebut lewat internet.
Pada bulan September 2004 pada sebuah artikel
tentang komputer, G Lawton menyebutkan
bahwa M2M dibuat berdasar bahwa mesin
memiliki nilai lebih saat dihubungkan melalui
internet dan internet memiliki nilai lebih saat
lebih banyak mesin yang dapat saling
dihubungkan.
Pada bulan January 2005, Nabaztag dibuat oleh
Rafi Haladjian dan Olivier Mevel melalui
perusahaan yang bernama violet. Nabaztag
adalah kelinci yang mengumpulkan informasi dari
internet dan memberitahu user tentang pesan
dan berita penting.
7. Pada November 2005 Departemen
Telekomunikasi Internasional PBB
mengeluarkan laporan berjudul “The Internet
of Things.”
Pada 2008 IPSO didirikan untuk
mempropaganda penggunaan IP pada
peralatan yang saling berhubungan.
Pada bulan Mei 2010 ZigBee dengan forum
IPv6 menjalin kerjasama dengan IPSO untuk
mengadopsi jaringan IP pada benda-benda
smart ‘cerdas’ seperti smartphone dan
smartTV.
Pada bulan Februari 2011 pada artikel white
paper, perusahaan Ericsson memprediksi
akan ada 50 Milliar peralatan yang saling
terhubung sebelum 2020.
8. Pada Oktober 2011 Nest Labs memperkenalkan
Nest Learning Thermostat, yang menggunakan
sensor algoritma, pembelajaran mesin, dan
perhitungan awan untuk memahami kondisi
rumah pengguna serta menaikkan atau
menurunkan temperatur sesuai kebutuhan.
Pada 2012 Google memperkenalkan google glass
yang dapat memberi tahu semua informasi pada
benda-benda fisik yang dilihat pengguna.
Diadakan peluncuran IPv6 yang menyediakan
alamat IP tak terbatas untuk peralatan untuk
dihubungkan dengan internet. Proteus Digital
Health memperoleh hak FDA untuk penggunaan
peralatan pengobatan yang dapat dimasukkan
dalam tubuh dan berkomunikasi dengan
pengguna melalui handphone.
9. Pada 2013 Sebuah artikel Venture Beat memprediksi
bahwa 2014 akan hadir sebagai “tahun Internet of
Things”. Qualcomm perushaan pembuat chip,
membentuk AllSeen Alliance, yang ditujukan untuk
mengembangkan open framework untuk
merealisasikan Internet of Things.
Pada 2014 Google Glass dijual pada masyarakat
dengan harga $1,500. Intel, perusahaan pembuat chip
bersama perusahaan teknologi maju lainnya
membentuk sebuah kelompok untuk mempromosikan
open framework Internet of Things yang bernama
Open Interconnect Consortium sebagai lawan Allseen
Alliance.
Itulah tadi rangkuman sejarah singkat Internet of
Things (IoT) yang Netnesia terjemahkan dari
. Lalu, bagaimanakah perkembangan
IoT di dunia maupun di Indonesia? Nantikan di artikel
yang akan datang.
10. Pemerintah negara-negara Asia seperti China dan India
telah melihat peluang dan tuntutan IoT di masa depan
yang akan mengubah kehidupan sosial, ekonomi, juga
politik, sehingga pemerintah merasa perlu untuk
mengeluarkan kebijakan yang akan me-leading arah
pembangunan IoT.
Awal tahun ini, pemerintah India mengeluarkan dokumen
kebijakan IoT yang menargetkan $15 Miliar Pasar IoT di
India pada tahun 2020. Langkah pertama untuk menuju
cita-cita tersebut telah dimulai baik oleh sektor
pemerintah maupun swasta. Sebagai contoh Tata Motors,
produsen kendaraan komersial terbesar di negara tersebut
telah mulai menempatkan sensor ke dalam truck dan telah
membangun model layanan yang memungkinkan pemilik
armada dapat mengetahui secara lebih luas kendaraan
yang sedang digunakan dan memprediksi potensi kerusakan
(economictimes.indiatimes.com).
11. IoT telah menjadi rencana kerja resmi pemerintah China
dan dengan cepat menjadi industri strategis dengan
Jiangsu menjadi kota pusat pembangunan IoT yang telah
dimulai sejak tahun 2009. Dalam rencana lima tahunan
China, IoT adalah salah satu dari tujuh strategi industri
berkembang (Strategic Emerging Industry) dengan alokasi
dana dari pemerintah sebesar 5 Miliar RMB (Renminbi atau
CNY-China Yuan) untuk 5 tahun ke depan. Pemerintah-
pemerintah daerah China telah beramai-ramai
mengalokasikan dana untuk membangun ‘Smart Cities’
(technode.com).
Berdasarkan proyeksi data Asosiasi Penyedia Jasa Internet
Indonesia (APJII) diperkirakan pengguna Internet di
Indonesia akan mencapai 139 Juta pada tahun 2015. Di
mana pengguna mayoritas berada pada usia 16-25 tahun.
Bagaimanakah dengan kebijakan pemerintah Indonesia
mengenai strategi pembangunan IoT? nantikan pembahasan
selanjutnya. (MJ/hdn)
13. Mari kita ambil contoh sistem parkir. Suatu kota memasang
beberapa sensor di jalan-jalan yang dapat difungsikan
sebagai tempat parkir (penyedia sistem ini ialah
Streetline) yang dapat mendeteksi ada tidaknya mobil
terparkir. Pengemudi dapat mencari tempat parkir kosong
melalui aplikasi dari perusahaan penyedia Streetline.
Streetline juga menambahkan fitur pendeteksi
temperature permukaan dan tingkat suara untuk
membantu kota tersebut menentukan kapan mereka akan
menggunakan sensor suara untuk menertibkan pengguna
jalan terhadap aturan suara.
Di ruangan terbuka suatu smartphone juga dapat
difungsikan sebagai sensor. Misalnya, disaat seseorang
berkendara, sensor akselerometer pada smartphone akan
mencatat perubahan akselerasi yang terjadi.
Akselerometer dapat menginformasikan berbagai macam
hal, terutama dalam pengukuran kecepatan. Untuk
membuat smartphone dapat menjadi perangkat pengamat
Bagaimana IoT Sensor Bekerja di
Ruang Publik?
14. kondisi jalanan, yang dibutuhkan hanyalah satu
aplikasi yang menggunakan sensor yang memang
sebelumnya telah ada, dalam suatu sistem yang
lebih mudah untuk digunakan.
IoT membuka banyak kesempatan bagi pembuat
aplikasi. Mari kita ambil contoh dari sebuah
smart refrigerator. Anda membeli bahan
makanan secara online yang kemudian
diantarkan ke rumah anda. Hal ini
menguntungkan penjual dan pembuat produk
makanan dengan memanfaatkan label RFID yang
telah diberikan ke setiap produk. Kulkas tersebut
akan tahu apa saja bahan makanan yang ditaruh
di dalamnya dengan sistem sensor berat pada rak
dan tanggal kadaluwarsa produk tersebut. Hal ini
tentu saja memudahkan anda untuk membuat
daftar belanja, mengotomatisasi pesanan,
bahkan menyediakan informasi nutrisi.
15. Sebagai contoh, andaikan anda memutuskan
untuk mengambil setangkup es krim dari dalam
freezer. Saat proses pengambilan terjadi,
wireless speaker yang terkoneksi akan
mengumumkan: “Perhatikan pilihan anda. Sesuai
dengan permintaan, inilah berat badan dan BMI
anda saat ini”. Data tersebut diperoleh dari
timbangan berat badan di kamar mandi ada.
Timbangan tersebut tidak pernah didesain untuk
berkomunikasi dengan kulkas, namun pembuat
aplikasi membuat koneksi tersebut dengan
menghubungkan data antara timbangan dan
kulkas. Hubungan tersebut mungkin terasa aneh
untuk dibayangkan, namun poin dari gambaran
tersebut: di dalam IoT, pembuat aplikasi saat ini
memiliki kemampuan untuk menghubungkan
benda-benda yang tampaknya berbeda sehingga
membentuk suatu fungsi baru.
16. Sebuah perangkat IoT memiliki sebuah radio
yang dapat mengirim dan menerima koneksi
wireless. Protokol wireless IoT didesain untuk
memenuhi beberapa servis dasar: Beroperasi
dengan daya dan bandwidth yang rendah,
dan bekerja dalam jaringan mesh. Beberapa
perangkat bekerja pada frekuensi bidang 2.4
GHz, yang juga digunakan oleh Wi- Fi dan
Bluetooth, dan cakupan sub-GHz. Frekuensi
sub-GHz tersebut termasuk 868 dan 915 MHz,
memiliki keuntungan dalam rendahnya
interferensi.
Bagaimana Perangkat IoT
berkomunikasi?
17. Perangkat-perangkat IoT terhubung dalam
sebuah jaringan mesh satu sama lain dan
mengirimkan sinyal seperti pelari dalam lari
estafet. Jaringan ini berbalikan dengan
jaringan tersentralisasi. Cakupan transmisi
dari perangkat IoT dalam jaringan mesh ialah
±9 meter hingga lebih dari 90 meter. Karena
perangkat dalam jaringan mesh mampu
untuk “mentransfer” sinyal, tentu mereka
dapat terhubung dengan ribuan sensor dalam
suatu area yang luas, seperti sebuah kota,
dan beroperasi dengan selaras. Jaringan
mesh memiliki kemampuan tambahan untuk
bekerja di sekitar area perangkat yang gagal
(tidak terkoneksi).
18. Protokol jaringan mesh IoT antara lain Z-Wave
Alliance, Zigbee Alliance, dan Insteon, yang juga
bekerja sama dengan vendor. Protokol-protokol
tersebut tidak memiliki interoperabilitas, yang
berarti mereka tidak mampu untuk bekerja sama
antar beberapa macam sistem, meskipun dapat
juga dihubungkan melalui hubs (akan dibahas
lebih lanjut). Zigbee merupakan protocol
terbuka (open protocol), namun banyak kritik
yang menyatakan tidak semua
pengimplementasiannya harus sama. ZigBee
menyediakan sertifikasi untuk memastikan
standar pengaplikasian. Insteon dan Z-Wave
merupakan protokol berpaten, sehingga
standarisasi implementasinya lebih
terjamin. Untuk meningkatkan skalabilitas akses
komunikasi IoT, setelah bekerja keras sejak
tahun 2007, akhirnya kita memiliki 6LoWPAN
sebagai standar integrasi IP pada jaringan IoT
berdaya rendah.
19. Beberapa perangkat IoT akan mendapatkan
daya dari listrik. Namun sebagian besar,
seperti pengunci pintu dengan sensor yang
berdiri sendiri, akan menggunakan baterai.
Perangkat-perangkat ini mengirim dan
menerima sedikit informasi secara berselang
atau periodik. Maka dari itu, daya tahan
baterai dalam perangkat IoT dapat berselang
antara 1.5 hingga 10 tahun. Suatu pembuat
sistem IoT, Insteon, menggunakan kedua
komunikasi radio dan powerline yang dapat
mengirim data melalui pengkabelan yang ada
juga via radio, yang menawarkan reliabilitas
pengiriman data lebih tinggi.
Mengapa daya dan bandwidth yang
rendah penting untuk IoT ?
20. Metode yang digunakan oleh Internet of Things adalah
nirkabel atau pengendalian secara otomatis tanpa
mengenal jarak. Pengimplementasian Internet of Things
sendiri biasanya selalu mengikuti keinginan si developer
dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan,
apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu
monitoring sebuah ruangan maka pengimplementasian
Internet of Things itu sendiri harus mengikuti alur diagram
pemrograman mengenai sensor dalam sebuah rumah,
berapa jauh jarak agar ruangan dapat dikontrol, dan
kecepatan jaringan internet yang digunakan.
Perkembangan teknologi jaringan dan Internet seperti
hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax, dapat membantu
pengimplementasian Internet of Things menjadi lebih
optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat di lewati
menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan kita
dalam mengontrol sesuatu.
Metode dan Pengimplementasian
21. Banyak manfaat yang didapatkan dari internet of things.
Pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien.
Kita juga bisa mendeteksi pengguna dimanapun ia berada.
Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk.
Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling
banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati. Selain itu
dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya
harus ditambah atau dikurangi. Dengan barcode kita tak perlu
susah – susah menghitung produk secara manual. Contoh lain saat
kita pergi ke Singapore. Jika kita ingin bepergian menggunakan
transportasi umum seperti MRT atau bis kita cukup menggunakan
atau membeli EZ-link card. EZ-link card biasanya dipakai oleh
para wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai pengganti
uang untuk membayar jasa transportasi yang telah digunakan.
Sedangkan warga negara Singapore sendiri menggunakan KTP
ataupun kartu pelajar sebagai alat membayarnya. Cara ini lebih
efisien dan cepat ketimbang kita menggunakan uang tunai. Jika
kita menggunakan uang tunai, kita masih harus mengantri untuk
membayar, belum lagi jika kita membayar dengan nilai nominal
uang besar, kita harus menunggu untuk mendapatkan uang
kembalian kita.
Manfaat Internet of Things