Presentasi mengenai data air minum dan sanitasi hasil Susenas, yang dipresentasikan oleh Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat pada Rakor Lintas Sektor Bappenas, bulan Februari 2012
7. Diagram Alir Pemilihan Sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga Susenas 2010 Penarikan Sampel PPS n Blok Sensus n Blok Sensus Master Sampling Frame ( N Blok Sensus) Blok Sensus Daerah Perkotaan Blok Sensus Daerah Perdesaan 1 2
8. Penarikan Sampel RT Sistematik @ 16 rt per BS 1 2 Listing Ruta SP 2010 DSRT DSRT Pencacahan Susenas Juli 2010 Estimasi Kab/Kota Listing Ru ta SP2010
16. IV. Cara Menghitung Indikator Rumah tangga yang yang sumber air minumnya berasal dari leding, air hujan, dan pompa/sumur bor, sumur terlindung, mata air terlindung dengan jarak >= 10 m dari penampungan kotoran. Catatan: Air kemasan (bermerk dan isi ulang) yang dikonsumsi dikategorikan sebagai tidak ada akses terhadap air minum. Air Minum Layak
17. 3. Cara Menghitung Indikator Banyaknya rumah tangga dengan akses air minum layak Banyaknya rumah tangga X 100 Air Minum Layak = RUMUS Air Minum Layak
18. V. Persentase Rumah Tangga yang Akses Air Minum Layak (U+R) Hasil Susenas 2009-2010
19. Hasil Susenas 2009-2010 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Minum Layak menurut Provinsi dan Tipe Daerah No Provinsi Perkotaan Pedesaan Perkotaan+Pedesaan 2009 2010 2009 2010 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Aceh 34,19 24,74 29,20 30,68 30.60 29.02 2 Sumatera Utara 62,45 52,11 41,33 40,34 51.04 46.06 3 Sumatera Barat 58,14 47,94 40,53 38,17 46.62 41.92 4 R i a u 35,83 29,05 46,08 46,96 40.96 40.01 5 J a m b i 63,59 54,14 45,44 45,80 51.19 48.28 6 Sumatera Selatan 59,66 50,65 41,91 43,55 48.53 45.99 7 Bengkulu 43,15 37,02 27,60 24,37 33.02 28.23 8 Lampung 37,71 34,02 41,20 39,36 40.29 38.07 9 Bangka Belitung 34,31 36,13 39,18 40,22 36.84 38.17 10 Kepulauan Riau 36,22 21,69 39,46 34,72 37.74 23.82
20. Hasil Susenas 2009-2010 No Provinsi Perkotaan Pedesaan Perkotaan+Pedesaan 2009 2010 2009 2010 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 11 DKI Jakarta 34,81 28,41 - - 34.81 28.33 12 Jawa Barat 41,04 34,35 39,77 37,04 40.51 35.32 13 Jawa Tengah 61,54 58,63 55,28 56,49 58.30 57.44 14 D.I. Yogyakarta 57,61 54,50 65,85 73,12 60.38 60.41 15 Jawa Timur 54,06 47,95 57,25 57,26 55.70 52.94 16 Banten 27,54 22,19 27,35 22,61 27.47 22.32 17 B a l i 51,63 37,77 71,42 65,47 59.99 48.44 18 Nusa Tenggara Barat 49,76 50,44 41,51 43,15 44.96 46.20 19 Nusa Tenggara Timur 76,97 69,43 39,00 44,43 45.45 49.29 20 Kalimantan Barat 76,28 67,54 45,71 48,98 54.02 54.47 21 Kalimantan Tengah 53,03 48,71 28,56 36,40 36.89 40.55 22 Kalimantan Selatan 76,64 67,18 34,79 35,94 51.97 48.97
21. Hasil Susenas 2009-2010 No Provinsi Perkotaan Pedesaan Perkotaan+Pedesaan 2009 2010 2009 2010 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 23 Kalimantan Timur 65,10 45,35 40,54 39,83 55.71 43.27 24 Sulawesi Utara 43,79 44,74 45,03 44,13 44.49 44.51 25 Sulawesi Tengah 49,01 38,30 43,13 34,07 44.36 35.10 26 Sulawesi Selatan 63,38 49,04 43,74 42,92 50.13 45.12 27 Sulawesi Tenggara 71,13 51,34 55,50 50,50 59.12 50.74 28 Gorontalo 61,47 47,10 37,18 36,40 44.85 40.09 29 Sulawesi Barat 65,01 55,96 32,28 32,12 42.92 37.44 30 Maluku 74,72 65,56 48,59 51,47 55.50 56.95 31 Maluku Utara 66,56 68,75 34,16 48,57 43.75 54.18 32 Papua Barat 55,20 38,49 45,12 48,24 48.08 45.26 33 Papua 53,56 43,63 30,29 28,59 35.44 32.42 Indonesia 49,82 42,51 45,72 45,85 47.71 44.19
25. Persentase Rumah Tangga yang Akses Air Minum Layak dan Air Kemasan/Isi Ulang, 1993-2010 Tahun Air minum layak Air minum kemasan dan isi ulang Perkotaan Perdesaan Perkotaan+ Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan+ Perdesaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1993 50,58 31,62 37,73 - - - 1994 51,45 30,79 37,74 - - - 1995 r 51,66 30,77 38,03 - - - 1996 r 53,37 34,36 41,18 - - - 1997 r 54,42 35,86 42,76 - - - 1998 52,70 35,55 41,95 1,57 0,28 0,76 1999 52,97 35,19 42,18 1,84 0,26 0,88 2000 1) 46,02 31,31 37,51 1,56 0,17 0,75 2001 2) 59,51 40,39 48,68 2,94 0,27 1,43 2002 3) 58,22 40,29 48,33 2,88 0,25 1,43 2003 57,26 40,98 47,73 4,02 0,29 1,83 2004 56,77 42,93 48,81 4,94 0,60 2,45 2005 4) 55,62 41,50 47,62 7,78 1,21 4,06 2006 54,57 42,68 47,79 8,95 1,02 4,43 2007 54,07 43,93 48,31 14,45 1,65 7,18 2008 50,15 42,95 46,45 20,16 2,85 11,26 2009 49,82 45,72 47,71 22,73 3,94 13,05 2010 42,51 45,85 44,19 33,11 5,81 19,37 Catatan: 1) Pada tahun 2000, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD dan Maluku 2) Pada tahun 2001, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD 3) Pada tahun 2002, pencacahan Susenas di Provinsi NAD, Maluku, Maluku Utara, dan Papua hanya dilaksanakan di Ibu Kota Provinsi 4) Pada tahun 2005, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD
26. Persentase Rumah Tangga yang Akses Air Minum Layak dan Air Kemasan/Isi Ulang, 2009 – 2011 *) *) Hasil Susenas 2011, T w 1 (Triwulan I, Maret 2011) dan T w .3 (Triwulan I I I, September 2011) Daerah Air Minum Layak Air Kemasan/Isi Ulang 2009 2010 2011 2009 2010 2011 Tw.1 Tw.3 Tw.1 Tw.3 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Perkotaan 49,82 42,51 40,49 41,10 22,73 33,11 35,77 35,80 Perdesaan 45,72 45,85 46,17 43,92 3,94 5,81 7,86 8,67 Perkotaan+Perdesaan 47,71 44,19 43,37 42,52 13,05 19,37 21,65 22,13
27. Persentase Rumah Tangga yang Akses Air minum Layak, 1993-2011 *) 02/10/12 Catatan: *) Tahun 2011 adalah data Susenas Triwulan I dan III
28. Perkembangan Penggunaan Air Leding Meteran dan Leding Eceran sebagai Sumber Air Minum, 1993 – 2011 *) Catatan: Sebelum tahun 2007, sumber air minum Leding belum dibedakan antara meteran dan eceran *) Susenas 2011 (Triwulan I) **) Susenas 2011 (Triwulan III)
29. Perkembangan penggunaan air kemasan dan isi ulang sebagai sumber air minum, 1998-2011 *) 02/10/12 Catatan: *) Tahun 2011 adalah data Susenas Triwulan I dan III
30. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Leding Meteran dan Leding Eceran untuk Mandi/Cuci 2011 *) Catatan: *) Tahun 2011 adalah data Susenas Triwulan I dan III
31. Contoh Data Untuk Kebijakan Susenas 2010 02/10/12 Tipe Daerah Sumur Tak Terlindung Mata Air Tak Terlindung (1) (2) (3) Perkotaan 2,94 0,66 Perdesaan 11,15 6,18 Total 7,1 3,44
35. 2. Konsep dan Definisi Indikator Sanitasi Layak Rumah tangga dinyatakan mempunyai akses sanitasi (sanitasi layak) apabila rumah tangga tersebut mempunyai fasilitas buang air besar sendiri dan bersama, menggunakan kloset leher angsa, dan menggunakan tangki septik sebagai tempat pembuangan akhir kotoran/tinja
36.
37. 3. Cara Menghitung Indikator Banyaknya rumah tangga dengan a kses fasilitas sanitasi layak Banyaknya rumah tangga X 100 Sanitasi Layak = RUMUS SANITASI Layak
38. Hasil Susenas 1993-2010 Persentase Rumah Tangga Yang Mempunyai Akses Sanitasi Layak Tahun Perkotaan Perdesaan Perkotaan+ Perdesaan (1) (2) (3) (4) 1993 53,64 11,10 24,81 1994 57,71 12,24 27,52 1995 r 45,02 9,63 21,93 1996 r 49,04 12,16 25,40 1997 r 50,66 14,04 27,65 1998 51,19 15,62 28,90 1999 56,14 17,27 32,56 2000 1) 53,73 17,39 32,72 2001 2) 56,56 17,26 34,30 2002 3) 57,29 18,03 35,64 2003 56,73 20,66 35,61 2004 59,20 22,52 38,13 2005 4) n.a n.a n.a 2006 54,13 20,64 35,03 2007 64,67 28,63 44,20 2008 66,70 31,40 48,56 2009 69,51 33,96 51,19 2010 72,78 38,50 55,54 Catatan: 1) Pada tahun 2000, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD dan Maluku 2) Pada tahun 2001, pencacahan Susenas tidak dilaksanakan di Provinsi NAD 3) Pada tahun 2002, pencacahan Susenas di Provinsi NAD, Maluku, Maluku Utara, dan Papua dilaksanakan di Ibu Kota Provinsi 4) Pada tahun 2005, pertanyaan terkait sanitasi tidak ada dalam kuesioner Susenas 2005
39. Tren Persentase Rumah Tangga Terhadap dengan Akses Sanitasi Layak, 1993 – 2011 *) Catatan: pada tahun 2005, variabel sanitasi tidak dikumpulkan