1. Modul 7
Penilaian Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia
1. Siti Nur'Aina (857060433)
2. Apriyulianti (857060426)
3. Salma Adhistia (857060458)
4. Melinia septiany (857049334)
5.krisnadia lumbanraja(857060465)
2. Kegiatan Belajar 1
Arti, Jenis, Dan Sistem Penilaian Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia
A. Penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek.
Untuk dapat menetukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan
adanya ukuran atau kriteria. Dari kuriukulum 2004 atau Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) berbeda dengan kurikulum sebelum-
sebelumnya, yang membedakan adalah masalah aspek penilaiannya.
Ada empat istilah penilaian kurikulum sebelum kurikulum 2004 yakni (1)
Pengukuran, (2) Tes, (3) Nontes, dan (4) Penilaian atau Evaluasi.
Sementara itu, dalam Kurikulum 2004 terdapat dua istilah penilaian
yang digunakan, yakni (1) Assesmen dan (2) Penilaian Berbasis Kelas.
Menurut pandangan Richards, Platt, & platt (1992) assesment adalah “
pengukuran kemampuan, kualitas, atau keberhasilan seseorang
dalam pengajaran, dan sebagainya”. Dan menurut pendapat O’Malley
& Pierce (1996) asesmen adalah “proses pengumpulan data untuk
mengukur pencapaian keberhasilan siswa”.
3. B. JENIS DAN SISTEM PENILAIAN
01
Jenis penilaian ada beberapa
macam, yakni (1) penilaian
formatif, (2) penilaian sumatif, (3)
penilaian diagnostik, (4) penilaian
selektif, dan (5) penilaian
penempatan.
Jenis Penialain
Dua cara atau sistem yang
membedakan, yakni (1)
Penilaian Acuan Patokan
(PAP), dan (2) Penilaian
Acuan Norma (PAN).
Sistem penilaian
PAP adalah penilaian yang
mengacu kepada tujuan
pengajaran atau indikator
hasil belajar yang harus
dikuasai oleh siswa.
Penilaian Acuan
Patokan (PAP)
02 03
4. 04
PAN adalah penilaian yang mengacu
kepada rata-rata kelompoknya. Dari
penilaian ini akan diketahui posisi
kemampuan siswa di dalam
kelompoknya.
Penilaian Acuan
Norma (PAN)
TAP adalah pengembangan bahan
tes menjadi butir-butir tes yang
didasarkan pada kemampuan
sebagai hasil pembelajaran yang
ingin diukur
Pengembangan Tes
Acuan Patokan dan
Tes Acuan Norma
05
5. C. PENILAIAN DENGAN TES BAHASA
Hakikat dan Sasaran
Tes Bahasa
Pendekatan Tes
Bahasa
Pendekatan Tradisional
Pendekatan Diskret
Pendekatan Integratif
01
02
03
04
05
06 Pendekatan Pragmatik
Pendekatan Komunikatif
07
6. D. PENILAIAN BERBASIS KELAS
Penilaian Kinerja atau
Unjuk Kerja
Langkah-langkah
Penilaian Kinerja
Kriteria Penilaian
Penilaian Hasil Kerja
Penilaian Proyek
01
02
03
04
05
06 Penilaian Portofolio
7. Kegiatan Belajar 2
Penilaian Keterampilan Berbahasa Lisan
A. Menyimak adalah keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif,
artinya menerima pesan dari orang lain dan selanjutnya memahami
pesan-pesan dalam bentuk lisan. Berbicara adalah keterampilan
bahasa yang bersifat aktif-produktif, artinya menghasilkan pesan
yang ditujukan kepada orang lain. Keterampilan menyimak
merupakan kemampuan yang memungkinkan seorang pemakai
bahasa untuk memahami bahasa yang digunakan secara lisan.
Keterampilan berbicara juga merupakan kegiatan berbahasa yang
amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbicara
seseorang berusaha mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada
orang lain secara lisan.
8. B. PENILAIAN KETERAMPILAN MENYIMAK
Penilaian keterampilan menyimak yang dinilai adalah “alat
pendengaran” siswa dalam memahami makna bahsa, bukan yang lain.
Kemampuan memahami makna bahasa lisan itulah yang merupakan
sasaran dari tes menyimak. Tes menyimak diselenggarakan dengan
memperdengarkan wacana lisan sebagai bahan tes. Kemampuan
menyimak dapat diketahui antara lain melalui beberapa tes, yakni:
01 Menjawab Pertanyaan (Frasa, Kalimat, Kata)
02 Merumuskan Inti Wacana
03 Menceritakan Kembali
04 Menjawab Pertanyaan Wacana
9. C. PENILAIAN KETERAMPILAN BERBICARA
Keterampilan berbicara yang akan dinilai adalah aspek berbicara,
bukan yang lainnya. Yang menjadi aspek penilaian dalam tes
berbicara adalah kosakata, tata bahasa, dan pelafalan, serta isi dan
makna pesan yang disampaikan. Bentuk tes berbicara dapat berupa:
01 Bercerita Singkat
02 Menceritakan Kembali
03 Berbicara Bebas
10. A. Penilaian Keterampilan Berbahasa Tulisan
Membaca mengandalkan kemampuan berbahasa yang
pada dasarnya bersifat reseptif-tulis. Dengan
membaca, seseorang pertama-tama berusaha untuk
memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain
dalam bentuk wacana tulis.
Menulis, seanada dengan berbicara, mengandalkan
kemampuan berbahasa yang pada dasarnya bersifat
aktif produktif. Hanya saja menulis adalah kemampuan
berbahasa tertulis.
Kegiatan Belajar 3
11. Dalam pengajaran, tes menulis dapat dilakukan secara
terbatas dan bebas. Pada tes menulis terbatas, tulisan
perserta tes dilakukan dengan batasan-Batasan
tertentu, misalnya topik tulisan dan judul sudah
ditetapkan, ada Batasan waktu penyelesaian dan
panjang tulisan. Pada tes menulis bebas, peserta dapat
menentukan sendiri apa yang ditulisnya meskipun ia
masih terikat pada rambu-rambu minimal.
12. C. PENILAIAN KETERAMPILAN MEMBACA
Untuk mengetahui tingkat kemampuan memahami isi bacaan dapat di
selenggarakan dengan menggunakan berbagai format tes yang
tersedia. Tes membaca dapat disajikan dalam bentuk tes objektif,
seperti melengkapi, menjodohkan, bentuk pilihan ganda, atau bentuk-
bentuk gabungan. Tes membaca juga dapat disajikan dalam bentuk
tes subjektif dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab
melalui jawaban Panjang dan lengkap, atau sekedar jawaban-jawaban
pendek:
01 Melengkapi Wacana
02 Menjawab Pertanyaan
03 Meringkas Isi Bacaan
04 Penilaian Keterampilan Menulis
05 Menceritakan Gambar
06 Membuat Ringkasan
07 Menulis Bebas