SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
Matematika Ekonomi
Persamaan Non Linear II
Wiji Safitri, SMB., MM.
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
Universitas Pelita Bangsa
FUNGSI KUBIK
• Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga adalah fungsi yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah pangkat tiga.
• Setiap fungsi kubik setidaknya mempunyai sebuah titik belok
(inflexion point), yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung
menjadi cembung atau dari cembung menjadi cekung.
• Selain titik belok, sebuh fungsi kubik mungkin juga mempunyai satu
titik ekstrim (maksimum atau minimum) atau dua titik ekstrim
(maksimum dan minimum).
• Ada tidaknya titik ekstrim dalam suatu fungsi kubik tergantung
besarnya nilai b, c, dan d di dalam persamaannya.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Kemungkinan bentuk – bentuk kurva suatu fungsi kubik.
Gambar kurva fungsi kubik tanpa titik ekstrim
hanya mempunyai titik belok
Titik belok
Titik belok
Titik belok
maksimum
Titik belok
minimum
maksimum
Titik belok
minimum
Gambar kurva fungsi kubik dengan titik ekstrim
dan titik belok
Wiji Safitri, SMB., MM.
Bentuk umum persamaannya adalah:
y = a + bx + cx2 + dx2
Dengan d ≠ 0
Wiji Safitri, SMB., MM.
PENERAPAN EKONOMI
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
• Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa potongan
lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola.
• Keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran nonlinear sama dengan
kasus linear. Dimana Qd= Qs, pada perpotongan antara kurva permitaan dan
penawaran.
Keseimbangan pasar: Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan / equilibrium
P* = harga keseimbangan
Q* = jumlah keseimbangan
Qd
Qs
Wiji Safitri, SMB., MM.
Contoh 1
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persmaaan Qd = 19 – P2
sedangkan penawarannya adalah Qs = - 8 + 2P2 . Berapa harga keseimbangan
dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar?
Jawab:
Qd = Qs
19 – P2 = - 8 + 2P2
– P2 - 2P2 = -8 -19
-3P2 = -27
P2 = 9
P = 3
Q = 19 – P2
Q = 19 – 9
Q = 10
Jadi P = 3, dan Q = 10
Wiji Safitri, SMB., MM.
contoh
Misal dari contoh sebelumnya barang yang
bersangkutan dikenakan pajak spesifik
sebesar Rp.1 per unit. Maka persamaan
penawaran sesudah pajak menjadi:
Qs = - 8 + 2 (P – 1) 2
Qs = -8 + 2 (P2 – 2P + 1)
Qs = -8 + 2P2 – 4P + 2
Qs = 2P2 – 4P – 6
Keseimbangan pasar yang baru Qd = Qs
Qd = 19 – P2
Qs = 2P2 – 4P – 6
19 – P2 = 2P2 – 4P – 6
0 = 2P2 + P2 – 4P – 6 – 19
0 = 3P2– 4P – 25
DISELESAIKAN DENGAN RUMUS ABC
0 = 3P2– 4P – 25
DISELESAIKAN DENGAN RUMUS ABC
atau
D = b2 - 4ac
D = (-4)2 – (4)(3)(-25)
D = 16 + 300
D = 316
P1,2=
− −4 ±√316
2 (3)
P1=
4 +17,776
6
P1=
21,776
6
P1= 3,63
P2=
4 − 17,776
6
P2=
21,776
6
P2= - 2,30
P2 tidak dipakai karena
harga negative adalah
irrasional
Dengan mensubstitusikan P1 ke dalam rumus
Qs atau Qd , maka:
Qd = 19 – P2
Q = 19 - (3,63)2
Q = 5,82
JADI, dengan adanya pajak maka Harga (P’)
adalah 3,63 dan Quantity (Q’) adalah 5,82.
JADI, beban pajak yang ditanggung
konsumen dan produsen per unit barang:
Tk = P’e – Pe = 3,63 – 3 = 0,63
Tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37
JADI, jumlah pajak yang diterima pemerintah
masing – masing:
T = Q’e x t = 5,82 x 1 = 5,82
Wiji Safitri, SMB., MM.
Latihan 1
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persmaaan Qd = 30 – 6P2
sedangkan penawarannya adalah Qs = - 98 + 2P2 . Berapa harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar?
Misal dari persamaan di atas barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik
sebesar Rp.2 per unit. Maka hitunglah:
a. persamaan penawaran sesudah pajak
b. persamaan keseimbangan yang baru
c. Dengan adanya pajak, berapa harga dan quantity?
d. Berapa beban pajak yang ditanggung produsen dan konsumenper unit barang?
e. Berapa Jumlah pajak yang diterima pemerintah?
Wiji Safitri, SMB., MM.
Fungsi Biaya
✓Selain biaya tetap, biaya variable, dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal
juga pengertian biaya rata – rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal
cost).
✓Biaya rata –rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit
produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah
keluaran yang dihasilkan.
✓Biay amarjinal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan
satu unit tambahan produk.
✓Bentuk nonlinear dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat
parabolik dan fungsi kubik
Wiji Safitri, SMB., MM.
Rumus untuk Biaya
Wiji Safitri, SMB., MM.
Persamaan Rumus
Hubungan antara biaya total dan bagian – bagiannya secara grafik
adalah sbb:
A. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolic B. Biaya total merupakan fungsi KUBIK
Wiji Safitri, SMB., MM.
Contoh 2
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukan
dengan persamaan C = 2Q2 - 24Q + 102.
a. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum?
b. Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut
c. Hitunglah biaya tetap, biaya variable, biaya rata – rata biaya tetap
rata – rata , dan biaya variable rata – rata pada tingkat produksi
tersebut
d. Seandainya produksi dinaikkan 1 unit, berapa besarnya biaya
marginal?
Wiji Safitri, SMB., MM.
Jawab:
a. berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada kedudukan 𝑄 =
−𝑏
2𝑎
=
−𝑏
2𝑎
=
− (−24)
2(2)
=
24
4
= 6
unit
b. Besarnya C minimum = 2Q2 - 24Q + 102 = 2 (6)2 - 24 (6) + 102 = 30
c. Pada Q = 6, selanjutnya:
✓ FC = 102
✓ VC = 2Q2 - 24Q = 2 (6)2 - 24 (6) = 72 – 144 = -72
✓ AC = C/Q = 30/6 = 5
✓ AFC = FC/Q = 102/6 = 17
✓ AVC = VC/Q = -72/6 = -12
d. Jika produksi dinaikkan 1 unit, maka jumlah produksi Q = 7 (berasal dari 6 ditambah 1).
C = 2Q2 - 24Q + 102 = 2 (7)2 - 24 (7) + 102 = 32, MAKA Marginal Cost / biaya marginal adalah:
𝑀𝐶 =
∆𝐶
∆𝑄
=
32 −30
7 −6
= 2
JADI, untuk menaikkah produksi dari 6 unit ke 7 unit diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Latihan 2
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukan
dengan persamaan C = 2Q2 - 40Q + 112.
a. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum?
b. Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut
c. Hitunglah biaya tetap, biaya variable, biaya rata – rata biaya tetap
rata – rata , dan biaya variable rata – rata pada tingkat produksi
tersebut
d. Seandainya produksi dinaikkan 1 unit, berapa besarnya biaya
marginal?
Wiji Safitri, SMB., MM.
Fungsi Penerimaan
• Bentuk fungsi penerimaan total (Total Revenue, R) yang nonlinear pada umumnya
berupa sebuah persamaan parabola terbuka ke bawah.
• Hal ini merupakan bentuk fungsi penerimaan yang lazim dihadapi produsen yang
beroperasi di pasar monopoli.
• Sedangkan fungsi penerimaan total yang linear, merupakan fungsi penerimaan yang
dihadapi oleh seorang produsen yang beroperasi di pasar persaingan sempurna.
• Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan hasil kali
jumlah barang dengan harga barang per unit.
• Penerimaan rata – rata (Average Revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per
unit barang, merupakan hasil bagi penerimaan total terhadap jumlah barang.
• Penerimaan marginal (Marginal Revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang
diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Rumus Fungsi Penerimaan
Penerimaan Total = 𝑅 = 𝑄 𝑥 𝑃 = 𝑓 𝑄
Penerimaan rata – rata = 𝐴𝑅 =
𝑅
𝑄
Penerimaan Marjinal = 𝑀𝑅 =
∆𝑅
∆𝑄
✓ AR (penerimaan Rata – rata ) tidak lain adalah harga barang per unit (P).
✓ Secara grafik, krva AR adalah juga kurva permintaan dalam bentuk P = g (Q).
Wiji Safitri, SMB., MM.
CONTOH 3
Fungsi permintaan yang dihadapi seorang produsen monopolis
ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5Q. Tentukan:
a. Persamaan penerimaan totalnya?
b. Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak 200
unit? Dan berapa harga jual per unit
c. Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit
menjadi 250 unit.
d. Tentukan tingkat penjulan yang menghasilkan penerimaan total
maksimum, dan besarnya penerimaan total maksimum tersebut.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Jawab:
a. Penerimaan total = R = Q x P = Q x (900-1,5Q)
R = 900Q – 1,5Q2
b. Q = 200, maka penerimaan total = R = 900 (200) – 1,5 (200)2 = 180.000 – 60.000 = 120.000.
Harga jual per unit = P = 900 – 1.5Q = 900 – 1.5 (200) = 900 – 300 = 600
c. Penerimaan Marjinal = 𝑀𝑅 =
∆𝑅
∆𝑄
Dengan Q2 = 250, maka R2 = 900 (250) – 1,5 (250)2 = 225.000 – 93.750 = 131.250
𝑀𝑅 =
∆𝑅
∆𝑄
=
131.250 −120.000
250 −200
=
11.250
50
= 225
d. R = 900Q – 1,5Q2 , dan R maksimum pada 𝑄 =
−𝑏
2𝑎
= 𝑄 =
−900
2(−1,5)
=
−900
−3
= 300. JADI, tingkat penjulan yang
menghasilkan penerimaan total maksimum adalah 300 unit.
JADI, penerimaan maksimum = R maksimum = 900Q – 1,5Q2 = 900 (300) – 1,5 (300)2 = 270.000 – 135.000 = 135.000
Wiji Safitri, SMB., MM.
Gambar contoh 3:
Dalam membentuk fungsi penerimaan melalui fungsi permintaan, persamaan permintaannnya harus dalam bentuk
P = f (Q). Jika persamaannya dalam bentuk Q = f(P) maka harus dibalik dulu menjadi bentuk P = f (Q), mengingat
penerimaan merupakan fungsi dari jumlah barang [R = r (Q)] dan bukan fungsi dari harga [bukan R = r (P)].
Wiji Safitri, SMB., MM.
Latihan 3
Fungsi permintaan yang dihadapi seorang produsen monopolis
ditunjukkan oleh P = 1200 – 3Q. Tentukan:
a. Persamaan penerimaan totalnya?
b. Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak 200
unit? Dan berapa harga jual per unit
c. Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit
menjadi 250 unit.
d. Tentukan tingkat penjulan yang menghasilkan penerimaan total
maksimum, dan besarnya penerimaan total maksimum tersebut.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Keuntungan, Kerugian, dan Pulang Pokok
➢ Tingkat produksi Q1 dan Q2 mencerminkan
keadaan pulang pokok, sebab penerimaan total
sama dengan pengeluaran (biaya) total R = C
➢ Area di sebelah kiri Q 1 dan di sebelah kanan Q4
mencerminkan keadaan rugi, sebab penerimaan
total lebih kecil dari pada pengeluaran total ,
R<C.
➢ Area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan
untung, sebab penerimaan total lebih besar dari
pada pengeluaran total R>C.
➢ Tingkat produksi Q3 mencerminkan tingkat
produksi yang memberikan penerimaan total
maksimum.
➢ Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh
besar kecilnya selisih positif antara R dan C.
Secara grafik, ditunjukkan oleh jarak antara
kurva R dan kurva C.
Wiji Safitri, SMB., MM.
CONTOH 4
Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan R = -0,10 Q2 + 20Q,
sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20 . Hitunglah profit perusahaan jika
dihasilkan dan terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit.
Jawab :
𝜋 = 𝑅 − 𝐶 = − 0,10 Q2 + 20Q – (0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20 )
𝜋 = − 0,10 Q2 + 20Q - 0,25Q3 + 3Q2 - 7Q – 20
𝜋 = - 0,25Q3 +2,9Q2 + 13Q – 20
➢Q = 10, 𝜋 = - 0,25Q3 +2,9Q2 + 13Q – 20 = - 0,25(10)3 +2,9(10)2 + 13(10) – 20 = -250 +290+130 – 20 =
150 (keuntungan)
➢Q = 20, 𝜋 = - 0,25Q3 +2,9Q2 + 13Q – 20 = - 0,25(20)3 +2,9(20)2 + 13(20) – 20 = - 2000 + 1160 +260 -20
= -600 (kerugian)
Wiji Safitri, SMB., MM.
Latihan 4
• Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan
oleh persamaan R = -0,10 Q2 + 40Q, sedangkan biaya total yang
dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 50 . Hitunglah profit perusahaan
jika dihasilkan dan terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Fungsi utilitas
➢Fungsi utilitas menjelaskan besarnya utilitas (kepuasan, kegunaan) yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi suatu barang dan jasa.
➢Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi semakin besar
utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai puncaknya (titik jenuh) pada jumlah
konsumsi tertentu, sesudah itu justru berkurang atau bahkan negative bila jumlah
barang yang dikonsumsi terus menerus ditambah.
➢Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi.
➢Persamaan utilitas total (total utility, U) dari mengkonsumsi suatu jenis barang
berupa fungsi kuadrat parabolic, dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke
bawah.
➢Utilitas marginal (MU, marginal Utility) ialah utilitas tambahan yang diperoleh dari
setiap tambahandatu unit barang yang dikonsumsi.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Gambar Utility
Utilitas total mencapai puncaknya Ketika utilitas marjinal nol, dan berkurang Ketika utilitas marjinal negative.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Fungsi Produksi
✓Fungsi produk total (total product, P) yang non linear pada umumnya
berupa sebuah persamaan kubik yang mempunyai titik belok dan
sebuah titik puncak.
✓Produk total merupakan fungsi dari jumlah masukan (input, factor
produksi) yang digunakan.
✓Produk rata – rata (Average product, AP) ialah jumlah keluaran atau
produk yang dihasilkan dari setiap unit masukan yang digunakan,
merupakan hasil bagi produk total terhadap jumlah masukan.
✓Produk marginal (marginal product, MP) ialah produk tambahan yang
dihasilkan dari setiap tambahan satu unit masukan yang digunakan.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Rumus fungsi produksi
Jika dalam kegiatan produksi dianggap hanya terdapat satu masukan variable,
katakanlah x, sementara masukan – masukan lain tetap, maka fungsi produksi
dapat dinyatakan dengan notasi P = f (X).
Produk Total = P = f (X)
Produk rata –rata = AP =
𝑃
𝑋
Produk Marginal = MP =
∆𝑃
∆𝑋
✓ Secara grafik kurva produk total P mencapai puncaknya
tepat Ketika kurva produk marjinal MP = 0
✓ Sedangkan MP mencapai puncaknya tepat pada posisi titik
belok kurva P.
✓ Kurva MP memotong kurva AP pada posisi maksimum AP.
Wiji Safitri, SMB., MM.
CONTOH 5
Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen ditunjukkan oleh P = 9X2 – X3 .
• Bentuklah persamaan produk rata –ratanya
• Hitunglah produk total
• Hitunglah produk rata – rata tersebut jika digunakan masukan sebanyak 6 unit.
• Berapa produk marginalnya jika masukan yang digunakan ditambah 1 unit?
Wiji Safitri, SMB., MM.
Jawab:
P = 9X2 – X3
a. AP =
𝑃
𝑋
=
9X2 – X3
𝑋
= 9X – X2
b. Produk total, JIKA X = 6 unit = P = f (X) = 9X2 – X3 = 9(6)2 – (6)3 = 108.
AP =
𝑃
𝑋
=
108
6
= 18
c. Produk Marginal jika x ditambah 1 unit, X = 7 maka P = f (X) = 9X2 – X3 = 9(7)2 – (7)3 = 98
Produk Marginal = MP =
∆𝑃
∆𝑋
=
98 −108
7 −6
= -10
Hal ini berarti, Produk Marginal negative berarti masukan tambahan yang digunakan justru mengurangi hasil
produksi.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Latihan 5
Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen ditunjukkan oleh
P = 12X2 – 3X3 .
• Bentuklah persamaan produk rata –ratanya
• Hitunglah produk total
• Hitunglah produk rata – rata tersebut jika digunakan masukan
sebanyak 10 unit.
• Berapa produk marginalnya jika masukan yang digunakan ditambah 1
unit?
Wiji Safitri, SMB., MM.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksimakalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksisri rahayu
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukanisukani
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiEveline Aisyah
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomiheru putra
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPT. Maleo Prima Ideal
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03KuliahKita
 
Bab v konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
Bab v     konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linierBab v     konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
Bab v konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linierTajus Yamani
 
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Makalah  fungsi biaya dan penerimaanMakalah  fungsi biaya dan penerimaan
Makalah fungsi biaya dan penerimaanEka Ardiyanti
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1alfatfatoha
 
14. soal soal limit fungsi
14. soal soal limit fungsi14. soal soal limit fungsi
14. soal soal limit fungsinurul Aulia sari
 
Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)tafrikan
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealKelinci Coklat
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)Cloudys04
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 

What's hot (20)

Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksimakalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
makalah fungsi penerimaan total dan kurva transformasi prouksi
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
 
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang EkonomiAplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
Aplikasi Turunan di Bidang Ekonomi
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomiPenerapan baris & deret dalam ekonomi
Penerapan baris & deret dalam ekonomi
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Bab v konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
Bab v     konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linierBab v     konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
Bab v konsep dasar teori fungsi, teori fungsi linier
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
Makalah  fungsi biaya dan penerimaanMakalah  fungsi biaya dan penerimaan
Makalah fungsi biaya dan penerimaan
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
 
14. soal soal limit fungsi
14. soal soal limit fungsi14. soal soal limit fungsi
14. soal soal limit fungsi
 
Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)Aljabar boolean(1)
Aljabar boolean(1)
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan Real
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 

Similar to Pertemuan 06 persamaan non linear ii

nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptTeguhTWIN
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyDevinSetiawan1
 
Matematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linierMatematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linierDevinSetiawan1
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
 
2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliahTito Ruliarsa
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginalhadiqzuhri
 
aplikasi fungsi nonlinear.ppt
aplikasi fungsi nonlinear.pptaplikasi fungsi nonlinear.ppt
aplikasi fungsi nonlinear.pptBroxyUrrr
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiYulistiaDevi
 
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...AprisaPutri
 
powerpoint derivatif atau turunan fungsi.pptx
powerpoint derivatif atau turunan fungsi.pptxpowerpoint derivatif atau turunan fungsi.pptx
powerpoint derivatif atau turunan fungsi.pptxSefinaPuspita
 
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdfAriefYudhistiro1
 
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxPENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxMuhammadAliAngga
 
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxManagerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxAbhishekModak17
 
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPelita Bangsa University
 

Similar to Pertemuan 06 persamaan non linear ii (20)

nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.pptnov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
nov-1-05_Penerapan_Fungsi_Non_Linier.ppt
 
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalytyMatematika ekonomi - non linier terfinalyty
Matematika ekonomi - non linier terfinalyty
 
Matematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linierMatematika ekonomi-non linier
Matematika ekonomi-non linier
 
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptxFUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
FUNGSI BIAYA NON LINIER.pptx
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Matematika ekonomi
Matematika ekonomiMatematika ekonomi
Matematika ekonomi
 
penerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksipenerimaan total dan fungsi produksi
penerimaan total dan fungsi produksi
 
2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah2 optimasi ekonomi kuliah
2 optimasi ekonomi kuliah
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginal
 
aplikasi fungsi nonlinear.ppt
aplikasi fungsi nonlinear.pptaplikasi fungsi nonlinear.ppt
aplikasi fungsi nonlinear.ppt
 
FUNGSI BIAYA.pptx
FUNGSI BIAYA.pptxFUNGSI BIAYA.pptx
FUNGSI BIAYA.pptx
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomiPenerapan fungsi linier dalam ekonomi
Penerapan fungsi linier dalam ekonomi
 
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
Aplikasi Nilai Ekstrem (Nilai Marjinal) berupa Turunan / Derivatif dalam Ekon...
 
powerpoint derivatif atau turunan fungsi.pptx
powerpoint derivatif atau turunan fungsi.pptxpowerpoint derivatif atau turunan fungsi.pptx
powerpoint derivatif atau turunan fungsi.pptx
 
produksi
produksiproduksi
produksi
 
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf6. Teori Fungsi Produksi.pdf
6. Teori Fungsi Produksi.pdf
 
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxPENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
 
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptxManagerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
Managerial_Economics_Teaching_Documents.pptx
 
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
 

More from Pelita Bangsa University

Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pelita Bangsa University
 

More from Pelita Bangsa University (20)

Pertemuan 13 penerapan integral
Pertemuan 13 penerapan integralPertemuan 13 penerapan integral
Pertemuan 13 penerapan integral
 
Pertemuan 13 inventory management
Pertemuan 13 inventory managementPertemuan 13 inventory management
Pertemuan 13 inventory management
 
Pertemuan 12 supply chain management
Pertemuan 12 supply chain managementPertemuan 12 supply chain management
Pertemuan 12 supply chain management
 
Pertemuan 11 integral
Pertemuan 11 integralPertemuan 11 integral
Pertemuan 11 integral
 
Pertemuan 11 layout strategy
Pertemuan 11 layout strategyPertemuan 11 layout strategy
Pertemuan 11 layout strategy
 
Pertemuan 10 location strategy
Pertemuan 10 location strategyPertemuan 10 location strategy
Pertemuan 10 location strategy
 
Pertemuan 09 limit
Pertemuan 09 limitPertemuan 09 limit
Pertemuan 09 limit
 
Pertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalanPertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalan
 
Pertemuan 07 strategi proses
Pertemuan 07 strategi prosesPertemuan 07 strategi proses
Pertemuan 07 strategi proses
 
Pertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitasPertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitas
 
Pertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linearPertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linear
 
Pertemuan 05 langkah penulisan
Pertemuan 05 langkah penulisanPertemuan 05 langkah penulisan
Pertemuan 05 langkah penulisan
 
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasaPertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
 
Pertemuan 05 teori perilaku konsumen
Pertemuan 05 teori perilaku konsumenPertemuan 05 teori perilaku konsumen
Pertemuan 05 teori perilaku konsumen
 
Pertemuan 05 unsur unsur penelitian
Pertemuan 05 unsur unsur penelitianPertemuan 05 unsur unsur penelitian
Pertemuan 05 unsur unsur penelitian
 
Pertemuan 04 persamaan linear
Pertemuan 04 persamaan linearPertemuan 04 persamaan linear
Pertemuan 04 persamaan linear
 
Pertemuan 04 manajemen proyek
Pertemuan 04 manajemen proyekPertemuan 04 manajemen proyek
Pertemuan 04 manajemen proyek
 
Tugas pertemuan keempat
Tugas pertemuan keempatTugas pertemuan keempat
Tugas pertemuan keempat
 
Pertemuan 04 konsep elastisitas
Pertemuan 04 konsep elastisitasPertemuan 04 konsep elastisitas
Pertemuan 04 konsep elastisitas
 
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusuna...
 

Recently uploaded

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 

Recently uploaded (19)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

Pertemuan 06 persamaan non linear ii

  • 1. Matematika Ekonomi Persamaan Non Linear II Wiji Safitri, SMB., MM. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa
  • 2. FUNGSI KUBIK • Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat tiga. • Setiap fungsi kubik setidaknya mempunyai sebuah titik belok (inflexion point), yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau dari cembung menjadi cekung. • Selain titik belok, sebuh fungsi kubik mungkin juga mempunyai satu titik ekstrim (maksimum atau minimum) atau dua titik ekstrim (maksimum dan minimum). • Ada tidaknya titik ekstrim dalam suatu fungsi kubik tergantung besarnya nilai b, c, dan d di dalam persamaannya. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 3. Kemungkinan bentuk – bentuk kurva suatu fungsi kubik. Gambar kurva fungsi kubik tanpa titik ekstrim hanya mempunyai titik belok Titik belok Titik belok Titik belok maksimum Titik belok minimum maksimum Titik belok minimum Gambar kurva fungsi kubik dengan titik ekstrim dan titik belok Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 4. Bentuk umum persamaannya adalah: y = a + bx + cx2 + dx2 Dengan d ≠ 0 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 5. PENERAPAN EKONOMI Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar • Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa potongan lingkaran, potongan elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola. • Keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran nonlinear sama dengan kasus linear. Dimana Qd= Qs, pada perpotongan antara kurva permitaan dan penawaran. Keseimbangan pasar: Qd = Qs Qd = jumlah permintaan Qs = jumlah penawaran E = titik keseimbangan / equilibrium P* = harga keseimbangan Q* = jumlah keseimbangan Qd Qs Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 6. Contoh 1 Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persmaaan Qd = 19 – P2 sedangkan penawarannya adalah Qs = - 8 + 2P2 . Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar? Jawab: Qd = Qs 19 – P2 = - 8 + 2P2 – P2 - 2P2 = -8 -19 -3P2 = -27 P2 = 9 P = 3 Q = 19 – P2 Q = 19 – 9 Q = 10 Jadi P = 3, dan Q = 10 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 7. contoh Misal dari contoh sebelumnya barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar Rp.1 per unit. Maka persamaan penawaran sesudah pajak menjadi: Qs = - 8 + 2 (P – 1) 2 Qs = -8 + 2 (P2 – 2P + 1) Qs = -8 + 2P2 – 4P + 2 Qs = 2P2 – 4P – 6 Keseimbangan pasar yang baru Qd = Qs Qd = 19 – P2 Qs = 2P2 – 4P – 6 19 – P2 = 2P2 – 4P – 6 0 = 2P2 + P2 – 4P – 6 – 19 0 = 3P2– 4P – 25 DISELESAIKAN DENGAN RUMUS ABC 0 = 3P2– 4P – 25 DISELESAIKAN DENGAN RUMUS ABC atau D = b2 - 4ac D = (-4)2 – (4)(3)(-25) D = 16 + 300 D = 316 P1,2= − −4 ±√316 2 (3) P1= 4 +17,776 6 P1= 21,776 6 P1= 3,63 P2= 4 − 17,776 6 P2= 21,776 6 P2= - 2,30 P2 tidak dipakai karena harga negative adalah irrasional Dengan mensubstitusikan P1 ke dalam rumus Qs atau Qd , maka: Qd = 19 – P2 Q = 19 - (3,63)2 Q = 5,82 JADI, dengan adanya pajak maka Harga (P’) adalah 3,63 dan Quantity (Q’) adalah 5,82. JADI, beban pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit barang: Tk = P’e – Pe = 3,63 – 3 = 0,63 Tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37 JADI, jumlah pajak yang diterima pemerintah masing – masing: T = Q’e x t = 5,82 x 1 = 5,82 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 8. Latihan 1 Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persmaaan Qd = 30 – 6P2 sedangkan penawarannya adalah Qs = - 98 + 2P2 . Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar? Misal dari persamaan di atas barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar Rp.2 per unit. Maka hitunglah: a. persamaan penawaran sesudah pajak b. persamaan keseimbangan yang baru c. Dengan adanya pajak, berapa harga dan quantity? d. Berapa beban pajak yang ditanggung produsen dan konsumenper unit barang? e. Berapa Jumlah pajak yang diterima pemerintah? Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 9. Fungsi Biaya ✓Selain biaya tetap, biaya variable, dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal juga pengertian biaya rata – rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal cost). ✓Biaya rata –rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. ✓Biay amarjinal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk. ✓Bentuk nonlinear dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat parabolik dan fungsi kubik Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 10. Rumus untuk Biaya Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 11. Persamaan Rumus Hubungan antara biaya total dan bagian – bagiannya secara grafik adalah sbb: A. Biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolic B. Biaya total merupakan fungsi KUBIK Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 12. Contoh 2 Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukan dengan persamaan C = 2Q2 - 24Q + 102. a. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum? b. Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut c. Hitunglah biaya tetap, biaya variable, biaya rata – rata biaya tetap rata – rata , dan biaya variable rata – rata pada tingkat produksi tersebut d. Seandainya produksi dinaikkan 1 unit, berapa besarnya biaya marginal? Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 13. Jawab: a. berdasarkan rumus titik ekstrim parabola, C minimum terjadi pada kedudukan 𝑄 = −𝑏 2𝑎 = −𝑏 2𝑎 = − (−24) 2(2) = 24 4 = 6 unit b. Besarnya C minimum = 2Q2 - 24Q + 102 = 2 (6)2 - 24 (6) + 102 = 30 c. Pada Q = 6, selanjutnya: ✓ FC = 102 ✓ VC = 2Q2 - 24Q = 2 (6)2 - 24 (6) = 72 – 144 = -72 ✓ AC = C/Q = 30/6 = 5 ✓ AFC = FC/Q = 102/6 = 17 ✓ AVC = VC/Q = -72/6 = -12 d. Jika produksi dinaikkan 1 unit, maka jumlah produksi Q = 7 (berasal dari 6 ditambah 1). C = 2Q2 - 24Q + 102 = 2 (7)2 - 24 (7) + 102 = 32, MAKA Marginal Cost / biaya marginal adalah: 𝑀𝐶 = ∆𝐶 ∆𝑄 = 32 −30 7 −6 = 2 JADI, untuk menaikkah produksi dari 6 unit ke 7 unit diperlukan biaya tambahan (biaya marjinal) sebesar 2. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 14. Latihan 2 Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukan dengan persamaan C = 2Q2 - 40Q + 112. a. Pada tingkat produksi berapa unit biaya total ini minimum? b. Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut c. Hitunglah biaya tetap, biaya variable, biaya rata – rata biaya tetap rata – rata , dan biaya variable rata – rata pada tingkat produksi tersebut d. Seandainya produksi dinaikkan 1 unit, berapa besarnya biaya marginal? Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 15. Fungsi Penerimaan • Bentuk fungsi penerimaan total (Total Revenue, R) yang nonlinear pada umumnya berupa sebuah persamaan parabola terbuka ke bawah. • Hal ini merupakan bentuk fungsi penerimaan yang lazim dihadapi produsen yang beroperasi di pasar monopoli. • Sedangkan fungsi penerimaan total yang linear, merupakan fungsi penerimaan yang dihadapi oleh seorang produsen yang beroperasi di pasar persaingan sempurna. • Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan hasil kali jumlah barang dengan harga barang per unit. • Penerimaan rata – rata (Average Revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasil bagi penerimaan total terhadap jumlah barang. • Penerimaan marginal (Marginal Revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 16. Rumus Fungsi Penerimaan Penerimaan Total = 𝑅 = 𝑄 𝑥 𝑃 = 𝑓 𝑄 Penerimaan rata – rata = 𝐴𝑅 = 𝑅 𝑄 Penerimaan Marjinal = 𝑀𝑅 = ∆𝑅 ∆𝑄 ✓ AR (penerimaan Rata – rata ) tidak lain adalah harga barang per unit (P). ✓ Secara grafik, krva AR adalah juga kurva permintaan dalam bentuk P = g (Q). Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 17. CONTOH 3 Fungsi permintaan yang dihadapi seorang produsen monopolis ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5Q. Tentukan: a. Persamaan penerimaan totalnya? b. Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak 200 unit? Dan berapa harga jual per unit c. Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit menjadi 250 unit. d. Tentukan tingkat penjulan yang menghasilkan penerimaan total maksimum, dan besarnya penerimaan total maksimum tersebut. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 18. Jawab: a. Penerimaan total = R = Q x P = Q x (900-1,5Q) R = 900Q – 1,5Q2 b. Q = 200, maka penerimaan total = R = 900 (200) – 1,5 (200)2 = 180.000 – 60.000 = 120.000. Harga jual per unit = P = 900 – 1.5Q = 900 – 1.5 (200) = 900 – 300 = 600 c. Penerimaan Marjinal = 𝑀𝑅 = ∆𝑅 ∆𝑄 Dengan Q2 = 250, maka R2 = 900 (250) – 1,5 (250)2 = 225.000 – 93.750 = 131.250 𝑀𝑅 = ∆𝑅 ∆𝑄 = 131.250 −120.000 250 −200 = 11.250 50 = 225 d. R = 900Q – 1,5Q2 , dan R maksimum pada 𝑄 = −𝑏 2𝑎 = 𝑄 = −900 2(−1,5) = −900 −3 = 300. JADI, tingkat penjulan yang menghasilkan penerimaan total maksimum adalah 300 unit. JADI, penerimaan maksimum = R maksimum = 900Q – 1,5Q2 = 900 (300) – 1,5 (300)2 = 270.000 – 135.000 = 135.000 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 19. Gambar contoh 3: Dalam membentuk fungsi penerimaan melalui fungsi permintaan, persamaan permintaannnya harus dalam bentuk P = f (Q). Jika persamaannya dalam bentuk Q = f(P) maka harus dibalik dulu menjadi bentuk P = f (Q), mengingat penerimaan merupakan fungsi dari jumlah barang [R = r (Q)] dan bukan fungsi dari harga [bukan R = r (P)]. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 20. Latihan 3 Fungsi permintaan yang dihadapi seorang produsen monopolis ditunjukkan oleh P = 1200 – 3Q. Tentukan: a. Persamaan penerimaan totalnya? b. Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak 200 unit? Dan berapa harga jual per unit c. Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit menjadi 250 unit. d. Tentukan tingkat penjulan yang menghasilkan penerimaan total maksimum, dan besarnya penerimaan total maksimum tersebut. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 21. Keuntungan, Kerugian, dan Pulang Pokok ➢ Tingkat produksi Q1 dan Q2 mencerminkan keadaan pulang pokok, sebab penerimaan total sama dengan pengeluaran (biaya) total R = C ➢ Area di sebelah kiri Q 1 dan di sebelah kanan Q4 mencerminkan keadaan rugi, sebab penerimaan total lebih kecil dari pada pengeluaran total , R<C. ➢ Area diantara Q1 dan Q4 mencerminkan keadaan untung, sebab penerimaan total lebih besar dari pada pengeluaran total R>C. ➢ Tingkat produksi Q3 mencerminkan tingkat produksi yang memberikan penerimaan total maksimum. ➢ Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya selisih positif antara R dan C. Secara grafik, ditunjukkan oleh jarak antara kurva R dan kurva C. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 22. CONTOH 4 Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan R = -0,10 Q2 + 20Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20 . Hitunglah profit perusahaan jika dihasilkan dan terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit. Jawab : 𝜋 = 𝑅 − 𝐶 = − 0,10 Q2 + 20Q – (0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 20 ) 𝜋 = − 0,10 Q2 + 20Q - 0,25Q3 + 3Q2 - 7Q – 20 𝜋 = - 0,25Q3 +2,9Q2 + 13Q – 20 ➢Q = 10, 𝜋 = - 0,25Q3 +2,9Q2 + 13Q – 20 = - 0,25(10)3 +2,9(10)2 + 13(10) – 20 = -250 +290+130 – 20 = 150 (keuntungan) ➢Q = 20, 𝜋 = - 0,25Q3 +2,9Q2 + 13Q – 20 = - 0,25(20)3 +2,9(20)2 + 13(20) – 20 = - 2000 + 1160 +260 -20 = -600 (kerugian) Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 23. Latihan 4 • Penerimaan total yang diperoleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan R = -0,10 Q2 + 40Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkan C = 0,25Q3 – 3Q2 + 7Q + 50 . Hitunglah profit perusahaan jika dihasilkan dan terjual barang sebanyak 10 dan 20 unit. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 24. Fungsi utilitas ➢Fungsi utilitas menjelaskan besarnya utilitas (kepuasan, kegunaan) yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang dan jasa. ➢Pada umumnya semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi semakin besar utilitas yang diperoleh, kemudian mencapai puncaknya (titik jenuh) pada jumlah konsumsi tertentu, sesudah itu justru berkurang atau bahkan negative bila jumlah barang yang dikonsumsi terus menerus ditambah. ➢Utilitas total merupakan fungsi dari jumlah barang yang dikonsumsi. ➢Persamaan utilitas total (total utility, U) dari mengkonsumsi suatu jenis barang berupa fungsi kuadrat parabolic, dengan kurva berbentuk parabola terbuka ke bawah. ➢Utilitas marginal (MU, marginal Utility) ialah utilitas tambahan yang diperoleh dari setiap tambahandatu unit barang yang dikonsumsi. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 25. Gambar Utility Utilitas total mencapai puncaknya Ketika utilitas marjinal nol, dan berkurang Ketika utilitas marjinal negative. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 26. Fungsi Produksi ✓Fungsi produk total (total product, P) yang non linear pada umumnya berupa sebuah persamaan kubik yang mempunyai titik belok dan sebuah titik puncak. ✓Produk total merupakan fungsi dari jumlah masukan (input, factor produksi) yang digunakan. ✓Produk rata – rata (Average product, AP) ialah jumlah keluaran atau produk yang dihasilkan dari setiap unit masukan yang digunakan, merupakan hasil bagi produk total terhadap jumlah masukan. ✓Produk marginal (marginal product, MP) ialah produk tambahan yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit masukan yang digunakan. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 27. Rumus fungsi produksi Jika dalam kegiatan produksi dianggap hanya terdapat satu masukan variable, katakanlah x, sementara masukan – masukan lain tetap, maka fungsi produksi dapat dinyatakan dengan notasi P = f (X). Produk Total = P = f (X) Produk rata –rata = AP = 𝑃 𝑋 Produk Marginal = MP = ∆𝑃 ∆𝑋 ✓ Secara grafik kurva produk total P mencapai puncaknya tepat Ketika kurva produk marjinal MP = 0 ✓ Sedangkan MP mencapai puncaknya tepat pada posisi titik belok kurva P. ✓ Kurva MP memotong kurva AP pada posisi maksimum AP. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 28. CONTOH 5 Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen ditunjukkan oleh P = 9X2 – X3 . • Bentuklah persamaan produk rata –ratanya • Hitunglah produk total • Hitunglah produk rata – rata tersebut jika digunakan masukan sebanyak 6 unit. • Berapa produk marginalnya jika masukan yang digunakan ditambah 1 unit? Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 29. Jawab: P = 9X2 – X3 a. AP = 𝑃 𝑋 = 9X2 – X3 𝑋 = 9X – X2 b. Produk total, JIKA X = 6 unit = P = f (X) = 9X2 – X3 = 9(6)2 – (6)3 = 108. AP = 𝑃 𝑋 = 108 6 = 18 c. Produk Marginal jika x ditambah 1 unit, X = 7 maka P = f (X) = 9X2 – X3 = 9(7)2 – (7)3 = 98 Produk Marginal = MP = ∆𝑃 ∆𝑋 = 98 −108 7 −6 = -10 Hal ini berarti, Produk Marginal negative berarti masukan tambahan yang digunakan justru mengurangi hasil produksi. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 30. Latihan 5 Fungsi produksi yang dihadapi oleh seorang produsen ditunjukkan oleh P = 12X2 – 3X3 . • Bentuklah persamaan produk rata –ratanya • Hitunglah produk total • Hitunglah produk rata – rata tersebut jika digunakan masukan sebanyak 10 unit. • Berapa produk marginalnya jika masukan yang digunakan ditambah 1 unit? Wiji Safitri, SMB., MM.