Dokumen tersebut membahas tentang kerangka teoritis dan penyusunan hipotesis dalam penelitian. Kerangka teoritis adalah model konseptual yang menghubungkan faktor-faktor penting untuk masalah penelitian dan membantu mengembangkan hipotesis. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis variabel yang terlibat dalam kerangka teoritis seperti variabel bebas, terikat, moderator, dan antara beserta contoh-contohnya. Dokumen jug
Pertemuan 04 proses penelitian langkah 4 sampai 5 kerangka teoritis_penyusunan hipotesis
1. Metodologi Penelitian
Proses Penelitian Langkah 4 sampai 5 (Kerangka Teorits,
Penyusunan Hipotesis)
Wiji Safitri, SMB., MM.
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
Universitas Pelita Bangsa
2. Outline
Kebutuhan akan kerangka teoritis
Variabel
Kerangka teorits dan lima ciri dasarnya
Penyusunan Hipotesis
Implikasi manajerial
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
3. Kebutuhan Akan Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang Menyusun
teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah.
Kerangka teoritis membahas saling ketergantungan antarvariabel yangd ianggap eprlu untuk
melengkapi dinamika situasi yang sedang diteliti.
Kerangka konseptual membantu untuk mengendalikan atau menghipotesiskan dan menguji
hubungan tertentu, dan dengan demikian, menignkatkan pemahaman kita mengenai dinamika
situasi.
Dari kerangka teoritis bisa disusun hipotesis yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori yang
dirumuskan valid atau tidak.
Hubungan yang dihipotesiskan kemdian dapat diuji dengan analisis statistic yang tepat.
Seluruh penelitian bergantung pada dasar kerangka teoritis.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
4. Kerangka teoritis memberikan dasar konseptual bagi penelitian, dan
karena kerangka teoritis tidak lain adalah mengidentifikasi jaringan
hubungan antarvariabel yang dianggap penting bagi studi terhadap
situasi masalah apa pun, sangat penting untuk memahami apa arti
variable dan apa saja jenis variable yang ada.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
5. VARIABEL
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa
variasi pada nilai.
Nilai bisa berbeda pada berabgai waktu untuk objek atau orang yang
sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang
berbeda.
Contoh variable: unit produksi, absensi, mahasiswa
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
6. VARIABEL
Contoh:
Hari ini tiga staf dalam departemen penjualan absen, besok enam
orang tidak masuk kerja, hari berikut, tidak ada yang absen. Jadi secara
teoritis nilai berkisar dari “tidak ada” ke “semua” karyawan absen, pada
variable absensi.
Contoh:
Harga, kepuasan konsumen, nilai tukar, dll.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
7. Jenis Variabel
Variabel terikat
• Atau dependent variable disebut jugavariabel
kriteria- criterion variable.
Variabel bebas
• Atau independent variable, disebut juga
variable predictor-predictor variable
Variabel
moderator
• Atau moderating variable
Variabel antara • Atau intervening variable
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
8. Jenis Variabel
Variabel bisa berupa:
1. Diskrit, contoh: pria/ wanita
2. Kontinu, contoh usia seseorang.
Variabel yang tidak ada hubungannya atau variable asing (extraneous
variable): yang mengacaukan hubungan sebab-akibat.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
9. Jenis variable – Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan:
variable yang menjadi perhatian utama peneliti.
Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variable terikat, menjelaskan
variabilitasnya, atau prediksinya.
Dengan kata lain, variable terikat merupakan variable utama yang menjadi factor yang
berlaku dalam investigasi.
Melalui analisis terhadap variable terikat (yaitu, menemukan variable yang
mempengaruhinya) adalah mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah.
Untuk tujuan tersebut, peneliti akan tertarik mengkuantitatifkan dan mengukur variable
terikat, sama seperti variable lain yang memengaruhi variable tersebut.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
10. Jenis variable – Variabel Terikat
Contoh variable terikat:
Seorang manajer merasa prihatin bahwa penjualan sebuah produk
yang baru saja diluncurkan setelah dilakukan uji pemasaran tidak
memenuhi harapannya.
Variabel terikat di sini adalah penjualan. Karena penjualan produk
dapat bervariasi, bisa rendah, sedang, atau tinggi. Hal tersebut adalah
variable; karena penjualan merupakan focus utama manajer, hal
tersebut adalah variable terikat.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
11. Jenis variable – Variabel Bebas
Variabel bebas:
Variabel yang mempengaruhi variable terikat, entah secara positif atau
negative.
Yaitu jika terdapat variable bebas, variable terikat juga hadir, dan
dnegan setiap unit kenaikan dalam variable bebas, terdapat pula
kenaikan atau penurunan dalam variable terikat.
Dengan kata lain, variable terikat ditentukan oleh variable bebas.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
12. Jenis variable – Variabel Bebas
Contoh 1:
Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pengembangan produk baru
berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Yaitu semakin sukses
peluncuran produk baru, semakin tinggi harga saham perusahaan.
Karena itu, kesuksesan produk baru(success of the new product) adalah
variable bebas, dan harga saham perusahaan (stock market proce)
merupakan variable terikat.
Tingkat pengembangan produk baru yang dirasakan akan menjelaskan
varians dalam harga saham perusahaan.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
13. Jenis variable – Variabel Bebas
Gambar contoh 1:
Diagram hubungan antara variable bebas (kesuksesan produk baru) dan
variable terikat (harga saham perusahaan):
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
Kesuksesan
produk baru
Variabel bebas Variabel terikat
Harga saham
perusahaan
14. Jenis variable – Variabel Bebas
Contoh:
Dari hasil survey diperoleh bahwa tingginya angka kemiskinan
berpengaruh terhadap kriminalitas.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
??????
Variabel bebas Variabel terikat
???????
15. Jenis variable – Variabel Moderator
Variabel moderator (moderating variable) adalah:
variable yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect)
yang kuat dengan hubungan variable terikat dan variable bebas.
Yaitu, kehadiran variable ketiga (variable moderator) mengubah
hubungan awal antara variable bebas dan terikat.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
16. Jenis variable – Variabel Moderator
Contoh 2:
Ditemukan bahwa ada hubugnan antara ketersediaan buku pedoman referensi
yang diakses oleh karyawan perusahaan manufaktir, dan produk cacat. Yaitu jika
pekerja mengikuti prosedur yang ditentukan dalam buku pedoman, mereka
mampu menghasilkan produk yang tidak cacat.
Meskipun hubungan tersebut bisa dikatakan diyakini benar secara umum bagi
semua karyawan, namun hal tersebut bergantung pada kecenderungan atau
keinginan karyawan untuk membaca buku pedoman setiap kali sebuah prosedur
baru diterapkan. Dengan kata lain, hanya mereka yang memerhatikan dan ingin
mengacu pad abuku pedoman setiap kali sebuah proses baru digunakan yang akan
menghasilkan produk yang tidak cacat. Karyawan lain yang tidak melakukan hal
tersebut, tidak akan memetic manfaat dan akan terus menghasilkan produk cacat.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
17. Jenis variable – Variabel Moderator
Gambar contoh 2:
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
Ketersediaan buku
pedoman referensi
Variabel bebas Variabel terikat
Minat dan kecenderungan
Variabel moderator
Produk cacat
18. Perbedaan Variabel bebas dan Variabel
Moderator
Contoh 3:
Sebuah studi menemukan bahwa semakin baik kualitas program
pelatihan organisasi dan semakin besar kebutuhan pertumbuhan
karyawan (yaitu, dimana kebutuhan akan pengembangan dan
pertumbuhan dalam pekerjaan kuat), semakin besar keinginan mereka
untuk mempelajari cara – cara baru dalam melakukan pekerjaan.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
19. Perbedaan Variabel bebas dan Variabel
Moderator
Hubungan antara tiga variable: keberagaman tenaga kerja, efektivitas
organisasi, dan keahlian manajerial
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
Keragaman tenaga
kerja
Variabel bebas Variabel terikat
Keahlian manajerial
Variabel moderator
Efektivitas organisasi
20. Jenis variable – Variabel Antara
Variabel antara (intervening variable) adalah:
Variabel yang mengemuka antara waktu variable bebas mulai bekerja
memengaruhi variable terikat, dan waktu pengaruh variable bebas terasa
pada variable terikat.
Dengan demikian, terdapat kualitas temporal atau dimensi waktu pada
variable antara.
Variabel antara mengemuka sebagai subuah fungsi variable bebas yang
berlaku dalam situasi apa pun, serta membantu mengonsepkan dan
menjelaskan pengaruh variable bebas terhadap variable terikat.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
21. Jenis variable – Variabel Antara
Contoh:
Dimana variable bebas keragaman tenaga kerja memengaruhi variable
terikat efektivitas organisasi, variable antara yang mengemuka sebagai fungsi
keragaman dalam tenaga kerja adalah sinergi kreatif.
Sinergi kreatif ini berasal dari tenaga kerja multietnis, multiras, dan
multinasional (yaitu keragaman) yang berinteraksi dan secara Bersama –
sama memberikan keahlian multi – faset mereka dalam pemecahan masalah.
Hal tersebut membantu kita dalam memahami bagaimana efektivitas
organisasi bisa berasal dari keragaman dalam tenaga kerja.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
22. Jenis variable – Variabel Antara
• Diagram hubungan antara variable bebas, antara, dan terikat
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
Keragaman tenaga
kerja
Variabel bebas Variabel terikat
Efektivitas organisasiSinergi kreatif
Variabel antara
Waktu (time-t):t1 t2 t3
23. Variable bebas, variable terikat, variable
antara, variable moderator
Variable bebas membantu menjelaskan varians dalam variable terikat.
Variable antara mengemuka pada waktu t2 sebagai fungsi dari variable bebas, yang juga
membantu mengkonsepkan hubungan antara varaibel bebas dan terikat.
Variable moderator mempunyai pengaruh ketergantungan pada hubungan antara dua
variable.
Untuk membedakannya, Ketika variable bebas menjelaskan varians dalam variable terikat,
variable antara tidak menambahkan varians yang telah dijelaskan oleh variable bebas,
sedangkan variable moderator mempunyai pengaruh interaksi dengan variable bebas
dalam menjelaskan varians. Yaitu kecuali variable moderator hadir, teori mengenai
hubungan antara kedua variable lain yang dipertimbangkan tidak akan terbukti.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
24. Variable bebas, variable terikat, variable
antara, variable moderator
• Hubungan antara variable bebas, antara, moderator, dan terikat
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
Keragaman tenaga
kerja
Variabel bebas Variabel terikat
Efektivitas organisasiSinergi kreatif
Variabel terikat
Keahlian manajerial
Variabel moderator
Waktu (time-t) : t1 t2
t3
25. Kerangka Teoritis
• Merupakan fondasi di mana seluruh proyek penelitian didasarkan.
Kerangka teoritis adalah:
Jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis
antarvariabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan
diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, pengamatan, dan
survei literatur. Pengalaman dan intusisi juga berperan dalam
penyusunan kerangka teoritis.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
26. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis yang baik mengidentifikasi dan menamakan variable – variable
penting dalam situasi yag relevan dengan definisi masalah.
Kerangka teoritis secara logis menjelaskan sangkut paut antarvariabel tersebut.
Hubungan antara variable bebas, variable terikat, dan jika tepat, variable
moderator dan antara diuraikan.
Jika terdapat varaibel moderator penting untuk menjelaskan bagaimana dan
hubungan spesifik seperti apa yang terjadi. Penjelasan mengapa variable tersebut
berperan sebagai moderator juga sebaliknya diberikan. Bila ada variable antara
pemabhasan bagaimana atau mengapa mereka diberlakukan sebagai variable
antara akan diperlukan. Saling ketergantungan antarvariabel bebas, atau
antarvariabel terikat (dalam kasus terdaapt dua atau lebih variable terikat), jika
ada, sebaliknya juga diungkapkan dengan tepat dan dijelaskan secara memadai.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
27. Kerangka Teoritis
Hal mendasar yang ahrus diperhatikan dalam kerangka teoritis:
1. Variabel yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan dinamai dengan
jelas dalam pemabahasan.
2. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variable berkaitan satu
sama lain. Hal ini sebaliknya dilakukan untuk hubungan penting yang diteorikan
berlaku diantara variable.
3. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian
sebelumnya, maka harus ada identifikasi dalam pembahasan mengenai apakah
hubungan akan positif atau negative
4. Harus ada penjelasan yag gambling mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan
tersebut berlaku.argument bisa ditarik dari temuan penelitian sebelumnya
5. Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan agar pembaca dapat melihat
dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
28. Kerangka Teoritis
Diagram skematis untuk kerangka teoritis.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
Komunikasi antara petugas
kokpit
Komunikasi antara petugas
control dan kokpit
Desentralisasi
Pelatihan kru kokpit
Pelanggaran keselamatan
penerbangan
Variabel bebas
Variabel terikat
29. Kerangka Teoritis
Diagram skematis untuk kerangka teoritis yang meliputi variable antara.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
Komunikasi antara petugas
kokpit
Komunikasi antara petugas
control dan kokpit
Desentralisasi
Pelatihan kru kokpit
Pelanggaran keselamatan
penerbangan
Variabel bebas
Variabel terikat
Kegugupan dan
ketakutan
Variabel antara
30. Kerangka Teoritis
Diagram skematis untuk kerangka teoritis yang meliputi variable moderator.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
Komunikasi antara petugas
kokpit
Komunikasi antara petugas
control dan kokpit
Desentralisasi
Pelanggaran keselamatan
penerbangan
Variabel bebas
Variabel terikat
Pelatihan
Variabel moderator
31. Penyusunan Hipotesis
Definisi hipotesis:
Hubungan yang diperkirakan secara logis antara dua atau lebih variable yang
diungkapkan dalam bentuk pernyataan yangd apat diuji.
Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang
ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian.
Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan
bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
32. Pernyataan Hipotesis: Format
Pernyatan Jika-Maka (If-Then Statement)
Hipotesis juga dapat mengujia pakah terdapat perbedaan antara dua
kelompok (atau antara beberapa kelompok) yang terkait dengan
variable.
Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan
tersebut eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi
atau dalam bentuk pernyataan jika - maka (if-then statement).
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
33. Pernyataan Hipotesis: Format
Pernyatan Jika-Maka (If-Then Statement)
Contoh:
Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang mengambil cuti sakit
Contoh:
Jika karyawan sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti
sakit.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
34. Hipotesis Direksional
Jika dalam menyatakan hubungan antara dua variable atau
membandingkan dua kelompok, istilah – istilah seperti positif, negative,
lebih dari, kurang dari dan semacamnya digunakan, maka hipotesis
tersebut disebut direksional (directional) karena arah hubungan
antarvariabel (positif/negative) ditunjukkan.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
35. Hipotesis Direksional
Contoh hipotesis sifat perbedaan antara dua kelompok pada satu
variable (lebih dari/kurang dari):
Semakin besar stress yang dialami dalam pekerjaan, semakin rendah
kepuasan karyawan
Contoh:
Wanita lebih bermotivasi dibandingkan pria
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
36. Hipotesis Nondireksional
Hipotesis nondireksional (nondirectional) adalah hipotesis yang
mendalilkan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan
indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut.
Dengan kata lain, meskipun mungkin diperkirakan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan daintara dua variable, kita tidak dapat
mengatakan apakah hubungan tersebut positif atau negative.
Demikian pula bahkan jika dapat memperkirakan bahwa terdapat
perbedaan antara dua kelompok pada satu variable tertentu, kita tidak
akan dapat mengatakan kelompok mana yang akan lebih , dan mana
yang kurang pada variable tersebut.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
37. Hipotesis Nondireksional
Contoh:
Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja
Contoh:
Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Amerika dan Asia
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
38. Hipotesis Nol dan Alternatif
Hipotesis nol (hipotesis nihil atau null Hypothesis) adalah:
Proposisi yang menyatakan hubungan yang definitive dan tepat
diantara dua variable. Yaitu hipotesis ini menyatakan bahwa korelasi
populasi antara dua variable adalah sama dengan nol atau bahwa
perbedaan dalam mean (rerata hitung) dua kelompok dalam populasi
dalah sama dengan nol (atau suatu angka tertentu).
Secara umum, pernyataan nol diungkapkan sebagai tidak ada hubungan
(signifikan) antara dua variable atau tidak ada perbedaan (signifikan)
antar adua kelompok.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
39. Hipotesis Nol dan Alternatif
Hipotesis alternatif adalah:
Merupakan kebalikan dari hipotesis nol. Yaitu pernyataan yang
mengungkapkan hubungan antara dua variable atau menunjukkan
perbedaan antara kelompok.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
40. Hipotesis Nol dan Alternatif
Contoh:
H0 : µ M = µ M
Atau
H0 : µ M - µ M = 0
Contoh:
HA : µ M < µ M
HA : µ M > µ M
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
41. Langkah Penyusunan Hipotesis
1. Menyatakan hipotesis nol dan alternatif
2. Memilih uji statistic yang tepat berdasarkan apakah data yang
dikumpulkan adalah parametrik atau nonparametric
3. Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan (ρ = 0,05 atau lebih atau
kurang)
4. Memastikan jika hasild ari analisis computer menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi terpenuhi
5. Jika nilai hitung (resultant value) lebih besar daripada nilai kritis (critical
value), hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima. Jika nilai hirung lebih
kecil daripada nilai kritis, hipotesis nol diterima dan alternatif ditolak.
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.
42. Latihan
1. Tentukan variable tugas seblumnya
2. Buatlah kerangka teoritis
3. Tantukan hipotesis penelitian Anda
Wiji Safitri, S.M.B., M.M.