Baptisan memiliki makna penting bagi kekristenan sebagai tanda kematian dan kebangkitan bersama Kristus serta bukti ketaatan dan kepemilikan terhadap-Nya. Melalui baptisan, seseorang menyatakan diri sebagai saksi Kristus di dunia ini."
2. Baptisan sebagai Tanda Menjadi
Milik Kristus
(Bahan Alkitab: Roma 6:1-6; Kisah
Para Rasul 19:4)
3. 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. . Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
KOMPETENSI
INTI
4. KOMPETENSI
DASAR
1. Menerima bahwa hanya Allah yang dapat
mengampuni dan menyelamatkan manusia
melalui karya penyelamatan dalam Yesus
Kristus.
2. Bersedia mengampuni orang lain Memahami
bahwa Allah mengampuni dan
menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus.
3.Membuat karya yang menunjukan
kesanggupan mengampuni diri sendiri dan
sesama.
5. INDIKATOR
1.Menghayati pengampunan Allah di dalam
Yesus Kristus melalui puisi.
2. Menjelaskan makna baptisan sebagai
lambang pembasuhan diri.
3. Menulis puisi yang isinya mengimani
pengampunan dan penyelamatan Allah
melalui Yesus Kristus.
14. PENGERTIAN BAPTISAN
Baptisan (berasal dari bahasa
Yunani: βαπτίζω translit. 'baptiz
o') dikenal
sebagai sakramen inisiasi Kriste
n yang melambangkan
pembersihan dosa.
Lalu menjadi baptizo yang
mengimplikasikan sesuatu
direndamkan atau
dicelupkan ke dalam suatu
air atau sesuatu larutan
tertentu(cairan).
Inti dari istilah baptizō sendiri bukan pada metode (percik atau
selam), tetapi pada proses atau pada efek yang dihasilkan
daripada pembaptisan itu. Secara makna religius sendiri
berarti membersihkan diri dari dosa atau lebih sederhana
penyucian dalam kehidupan kekristenan
15. Di pihak lain dapat diungkapkan
sebagai makna bahwa orang tersebut
adalah pengikut kristus.
Dalam
beberapa agama seperti Kristen, Man
daeanisme, Sikhisme, dan beberapa
sekte kuno agama Yahudi, baptisan
adalah ritual pemurnian dengan
menggunakan air. Ritual Kristen ini
dimulai oleh Yohanes Pembaptis,
yang
menurut Alkitab membaptis Yesus di
Sungai Yordan.
Pembaptisan dilakukan dengan air.
Namun, ada bermacam cara
pembaptisan, tergantung pada
denominasi gerejanya.
Referensi Alkitab memang
dibenamkan dalam banyak Air, yang
melambangkan mati karena
dikuburkan (masuk dalam air) dan
dibangkitkan setelah keluar dari air.
Gereja Apostolik membaptis dengan
cara percik.[6] Tidak ada
permasalahan apakah itu harus
baptis percik atau selam.
Namun, ada pula gereja-gereja yang hanya membaptiskan
orang dewasa yang telah mengaku percaya, misalnya
gereja Advent, aliran Pentakosta dan Gereja Baptis. Biasanya,
gereja-gereja ini mempraktikkan baptisan selam. Dalam hal
ini, pendeta bersama calon baptisan masuk ke dalam sebuah
kolam dan orang yang dibaptiskan itu diselamkan ke dalam
air.
16. Selain itu ada beberapa gereja yang harus
melalukan proses pengakuan iman(sidi),
misalnya Pengakuan Iman Rasuli. Pengakuan
iman terlebih dahulu dilakukan sebelum
dibaptis. Gereja-Gereja yang melakukannya
misalnya Gereja Katolik, Gereja Puritan, Gereja
Presbiterian, Gereja Reformed atau Gereja
Calvinis, Gereja Lutheran, dan beberapa Gereja
Protestan lainnya.
Cara pembaptisan yang paling umum
dilakukan ialah dengan memercikkan air di
kepala oleh seorang pastor (romo)
atau imam, dan mengucapkan
keesaan Tritunggal Tuhan, "Dalam nama
Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin."
17. Baptisan dengan air yang dilaksanakan oleh Yohanes
Pembaptis di sungai Yordan dan seturut katanya sendiri
dalam Matius 3:11a, baptisan tersebut adalah tanda pertobatan
dari yang bersangkutan dalam artian yang bersangkutan telah
menyesal atas semua dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang
telah diperbuatnya. Dan sejak ia dibaptiskan, ia berikrar dan
bertekad tidak mengulanginya lagi dan memulai hidup baru
dengan melaksanakan semua kehendak ALLAH (Matius 7:21).
Baptisan air secara umum dilakukan dan disaksikan oleh banyak
orang pada waktu pelaksanaannya.
18. 2. Baptisan
Roh
Baptisan Roh yang disinggung oleh Yohanes Pembaptis
dalam Matius 3:11b dengan kata-kata "Baptisan roh
kudus dan api" baru diberikan kepada yang bersangkutan
oleh Yesus bilamana dia setelah pertobatannya itu benar-
benar melaksanakan Kehendak ALLAH.
Baptisan Roh ini, bisa dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan Baptisan air itu sendiri dan dapat juga
sesudahnya. Tegasnya kapan baptisan Roh itu terjadi
tidak dapat dilihat/disaksikan oleh siapa pun karena
pelaksanaanya bukan dilakukan oleh Pendeta melainkan
oleh Allah sendiri yang roh itu.
20. Tujuan dari
Baptisan
Tujuan dari baptisan sendiri adalah bukan
untuk Keselamatan (Predestinasi), akan
tetapi penyucian hidup dan tanda dari orang
tersebut pengikut kristus. Contoh Kasus
Salah Seorang penjahat di samping Yesus, ia
diselamatkan karena anugerah Allah tanpa
melalui proses baptisan. "Kata Yesus
kepadanya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus."" (Lukas 23:34).
21. Memahami arti
Baptisan
Menurut
Alkitab
Roma 6:1-6, Rasul Paulus menekankan tentang baptisan
. Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan, bolehkah
kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih
karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi
dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
Atau tidak tahukah kamu bahwa kita semua yang telah
dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya
dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama
seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam
hidup yang baru.
22. Rasul Paulus mengajarkan bahwa baptisan merupakan tan
pertobatan manusia yang ingin masuk ke dalam hidup baru
dalam Kristus. Jauh sebelum Yohanes Pembaptis melakuka
baptisan, dalam tradisi Yahudi juga ada tata cara pembasuh
dengan air yang bermakna membasuh dosa manusia, sepe
Naaman yang menyelam ke dalam air untuk menyembuhka
penyakitnya. Injil Markus 1:4-11 menunjukkan bahwa baptis
Yohanes adalah kelanjutan (penerus) dari adat pembasuha
Perjanjian Lama, namun dengan pengertian baru, yaitu buk
sekadar penyucian, tetapi sebagai “lambang pertobatan” (Ki
Rasul 19:4) untuk menerima “pengampunan dosa” (Lukas 3:
Yohanes mengatakan dia membaptis dengan air, tetapi Yes
membaptis dengan Roh.
23. Baptisan menjadi pertanda seseorang menjadi “milik
Kristus,” kita mati bersama Kristus dan bangkit bersama
Dia. Melalui baptisan, kehidupan lama yang penuh dosa
dikuburkan dan kita bangkit dalam hidup yang baru.
Keselamatan diperoleh hanya karena anugerah Allah di
dalam Yesus Kristus. Kita dibaptis karena kita telah
diselamatkan oleh Allah di dalam Yesus Kristus.
Pembaptisan merupakan awal dari suatu proses sepanjang
hidup sebagai anak-anak terang. Berdoa dan membaca
Alkitab merupakan bagian dari proses itu. Hidup sebagai
anak-anak terang artinya berpikir, berkata-kata, dan
bertindak sesuai dengan terang Firman Tuhan atau ajaran
Yesus.
24. Baptisan
Yohanes
Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan yang
dilakukan di Sungai Yordan. Sebenarnya, orang Yahudi
yang hidup jauh sebelum zaman Yohanes pembaptis
pun sudah mengenal adanya baptisan, yaitu melalui
adat “pembasuhan” seperti yang dilakukan oleh Nabi
Elisa terhadap Naaman. Adat “pembasuhan” Perjanjian
Lama lebih mempunyai arti sebagai penyucian diri,
sedangkan baptisan Yohanes bersifat eskatologis
menuju kepada Kristus yang akan membaptiskan
dengan Roh Kudus (Markus 1:4-8). Baptisan Yohanes
sekalipun bermakna “penyucian diri dari dosa” ataupun
pembasuhan, namun sifatnya melambangkan
pertobatan dan pengharapan akan kebangkitan Kristus.
25. Baptisan
Anak-Anak
Ada gereja yang melaksanakan baptisan untuk anak-anak,
tetapi ada juga gereja yang hanya mengakui baptisan orang
dewasa. Banyak gereja di Indonesia memilih untuk
membaptiskan seseorang sejak bayi dan baptisan dilakukan
berdasarkan pengakuan dan iman orang tuanya. Dalam Injil
Lukas 18:16a, Matius 19:14a; Markus 10:14a, Yesus memarahi
murid-murid-Nya yang ingin menghalang-halangi anak-anak
datang kepada-Nya. Dia mengatakan: “biarkanlah anak-anak itu
datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka”. Yesus
memberkati anak-anak. Maka, baptisan anak-anak memiliki
dasar dalam Alkitab bahwa Yesus sendiri menyambut anak-
anak dan memberkati mereka. Jadi, baptisan anak-anak
memiliki dasar dalam Alkitab, begitu pula baptisan orang
dewasa (Injil Matius 28:19-20).
26. Baptisan
merupakan
Perintah Yesus
Yesus menginginkan keselamatan diperluas
keseluruh bangsa. Keselamatan yang pada
mulanya dipahami hanya milik bangsa Israel
sebagai umat pilihan, kini diperluas Yesus
menjadi milik semua bangsa. Setiap orang dari
berbagai bangsa yang percaya kepada-Nya
menjadi murid-Nya. Tandanya adalah melalui
baptisan dan mereka pun menerima anugerah
keselamatan. Jadi, unsur percaya amat penting
dalam baptisan, yaitu hanya orang yang percaya
kepada Kristus dan orang yang bertobat yang
akan menerima baptisan kudus. Yesus sendiri
menjalani baptisan oleh Yohanes pembaptis di
Sungai Yordan.
Matius 28:19-20, Yesus
minta murid-murid-Nya
untuk pergi ke seluruh
penjuru bumi, kabarkan Injil
Kerajaan Allah, dan baptis
orang-orang percaya dalam
nama Bapa, Anak, dan Roh
Kudus.
27. Makna Dan Arti
Baptisan
Baptisan merupakan salah satu sakramen yang diakui dan
dilaksanakan oleh gereja sampai saat ini. Baptisan ini dilaksanakan
karena perintah langsung dari Yesus kepada para murid - Matius
28:19. Baptisan memiliki makna tersendiri bagi gereja Tuhan, baik
secara kolektif maupun secara pribadi. Ini disebabkan baptisan
merupakan deklarasi iman kepada dunia dan juga kepada Iblis
bahwa kita adalah milik dari Kristus. Dan baptisan menunjuk kepada
tanda milik yang dimeteraikan dalam nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus.
28. 3 makna baptisan
1. Menjadi lambang
kematian dan kebangkitan
Yesus.
Makna baptisan di sini
menunjuk kepada suatu
pengakuan atau
proklamasi bahwa Yesus
telah mati, dikuburkan dan
bangkit untuk memberi
kita keselamatan. Ketika
kita dibaptis di dalam air,
itu merupakan lambang
dari kematian dan
penguburan Yesus. Ketika
kita ke luar dari
air melambangkan kita
bangkit bersama Yesus
dalam suatu kehidupan
yang baru. Dan kita
adalah miliki sepenuhnya
dari Yesus Kristus.
2. Menjadi bukti
ketaatan kita kepada
Yesus Kristus.
Pada prinsipnya
baptisan tidak
menyelamatkan kita.
Baptisan menjadi
bukti bahwa kita
telah menjadi milik
Yesus Kristus.
Sebagai milik dari
Yesus Kristus, maka
kita harus taat
kepada apa yang
telah dikatakan oleh
Yesus bagi kita. Kita
menyerahkan
seluruh hidup kita
kepada Allah.
3. Makna baptisan ialah
kita ini adalah saksi
Kristus di bumi ini. Kita
menjadi mitra kerja
Yesus dalam proyek
keselamatan bagi
manusia berdosa. Inilah
tanggung jawab kita
sebagai milik Yesus
Kristus. Kita harus
menghasilkan buah-
buah roh dalam hidup
kita setelah kita dibaptis
- Galatia 5:22-23. Ada
perubahan hidup yang
terjadi, sehingga hal itu
memberi contoh atau
teladan yang positif
bagi sesama.
29. LK 3
MEMBUAT HIASAN DINDING BUAH ROH GAL 5:22-23
LIHAT CONTOH DIBAWAH
DIKERJAKAN SENDIRI JANGAN DIBELI JADI
30. Rangkuman
Baptisan merupakan salah satu sakramen dalam gereja
Protestan yang mengakui dua sakramen, yaitu sakramen
Perjamuan Kudus dan Baptisan Kudus. Baptisan Kudus
merupakan tanda seseorang menjadi bagian dari
persekutuan orang percaya yang telah bertobat dan bersedia
hidup baru dalam anugerah Yesus Kristus. Semua orang
yang telah dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus
adalah orang-orang yang telah menjadi bagian atau anggota
dari persekutuan orang percaya. Jika seseorang dibaptis
pada masa kanak-kanak, dia dibaptis berdasarkan
pengakuan dan iman orang tuanya.