3. KONSEP DALAM GEOGRAFI
3
10.
9.
8.
7.
6.
5.
4.
3.
2.
1.
KONSEP LOKASI
KONSEP
KETERJANGKAUAN
KONSEP
MORFOLOGI
KONSEP INTERAKSI
DAN INTERPEDENSI
KONSEP
DIFERENSIASI AREA
KONSEP JARAK KONSEP POLA KONSEP
AGLOMERASI
KONSEP NILAI
KEGUNAAN
KONSEP
KETERKAITAN
RUANG
4. KONSEP LOKASI
Konsep lokasi membahas tentang letak atau posisi spasial dari objek tertentu di permukaan bumi.
Dalam hal ini dalam pemilihan daerah sepaku sebagai wilayah IKN dalam konsep lokasi adalah:
4
Lokasi Absolut :
1. Bagian Utara pada 117" O' 3L.292" Bujur Timur dan O'
38'44.912" Lintang Selatan;
2. Bagian Selatan pada 1L7" lL' 51.903" Bujur Timur dan
1" 15'25.260" Lintang Selatan;
3. Bagian Barat pada 116' 31' 37.728" Bujur Timur dan O'
59'22.51O" Lintang Selatan; dan
4. Bagian Timur pada ll7" L8'2a.O84" Bujur Timur dan l' 6'
42.398' Lintang Selatan.
Lokasi Relatif :
IKN meliputi wilayah daratan seluas kurang lebih 256.142 ha dan wilayah
perairan laut seluas kurang lebih 68.189 ha dengan batas wilayah:
1. sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Penajam Kabupaten
Penajam Paser Utara, Teluk Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Barat,
Kecamatan Balikpapan Utara, dan Kecamatan Balikpapan Timur Kota
Balikpapan;
2. sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai
Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara;
3. sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa
Janan, dan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten Kutai Kartanegara;
4. sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar.
5. 5
KONSEP JARAK
Konsep jarak membahas tentang ruang yang menghubungkan antara dua lokasi atau dua objek. Dalam
hal ini dalam pemilihan daerah sepaku sebagai wilayah IKN dalam konsep jarak adalah:
Jarak Mutlak :
Jarak mutlak antar pusat ibukota IKN (sepaku)
dengan daerah strategis seperti ibu kota Kalimantan
Timur yakni Samarinda sekitar 128 KM melalui tol,
dengan kota Balikpapan berjarak 96,5 KM, Kabupaten
Penajam Paser Utara 56,7 KM, dan Loa Kulu, Kutai
Kartanegara sejauh 63,6 KM.
Jarak Relatif :
Jarak relatif pusat ibukota IKN (sepaku) dengan daerah
strategis seperti ibu kota Kalimantan Timur yakni
Samarinda ditempuh sekitar 3 Jam 50 Menit, dengan kota
Balikpapan selama 2 Jam 13 Menit, Kabupaten Penajam
Paser Utara selama 1 jam 30 menit, dan Loa Kulu, Kutai
Kartangera selama 1 jam 48 menit.
*Google Maps
6. 6
KONSEP KETERJANGKAUAN
Konsep geografi ini mengacu pada kemudahan untuk mencapai suatu objek yang dipengaruhi oleh
kondisi geografis suatu wilayah. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang diukur
dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan yang dialami. Seiring majunya
teknologi transportasi dan ekonomi membuat keterjangkauan semakin tinggi sehingga jarak menjadi
sangat singkat dan dunia menjadi global yang lebih mudah dijangkau. Dalam hal ini dalam pemilihan
daerah sepaku sebagai wilayah IKN dalam konsep keterjangkauan dikarenakan:
Kalimantan Timur memiliki infrastruktur yang lengkap seperti, bandara internasional yang terdapat di Kota
Samarinda yaitu bandara APT Pranoto, dan bandara Sepinggan di Kota Balikpapan. Pelabuhan laut yaitu
Pelabuhan Kariangau di Kota Balikpapan, dan jalan tol BALSAM (Balikpapan-Samarinda) sehingga akan
menghemat biaya. Bisa dikatakan dalam hal ini Kota Samarinda sebagai jantung dan Kota Balikpapan sebagai
ototnya. Terlebih dari aspek geografis, Kalimantan Timur diklaim minim bencana, mulai dari bencana longsor,
gempa bumi dan lainnya sehingga dinilai cukup strategis
7. 7
KONSEP POLA
Konsep ini mengacu pada susunan atau penyebaran fenomena pada ruang muka bumi. Konsep pola
merupakan bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam maupun
sosial budaya. Dalam hal ini dalam pemilihan daerah sepaku sebagai wilayah IKN dalam konsep pola
dikarenakan:
1. Kepadatan penduduk di pulau jawa dikarenakan seluruh pusat pembangunan terpusat di pulau jawa
sehingga dipilihnya kaltim sebagai IKN ditujukan untuk pemerataan penduduk dan infrastruktur.
2. Sepaku berada di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Selat Makassar yang berkontribusi untuk
kegiatan pelayaran dan penerbangan Internasional.
8. 8
KONSEP MORFOLOGI
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yang merupakan hasil proses
pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses geologi. Konsep morfologi ini juga berkaitan
dengan bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan
ketersediaan air. Dalam hal ini dalam pemilihan daerah sepaku sebagai wilayah IKN dalam konsep
morfologi dikarenakan:
Kenampakan alam di sekitar wilayah sepaku di dominasi oleh Kawasan hutan, yang kedepannya dalam
pembangunannya akan menciptakan konsep forest city atau kota hutan. Penetapan alokasi Ruang Kawasan
Lindung termasuk RTH publik paling sedikit 65% [enam puluh lima persen] dari wilayah IKN yang mendukung
perwujudan kota hutan [forest city].
*UU NO. 3 Tahun 2022
9. KONSEP AGLOMERASI
Di sekitar wilayah IKN terdapat
beberapa kawasan yang masih
didiami oleh penduduk asli
sekitar seperti suku Dayak,
Paser, dan Kutai.
9
10. KONSEP INTERAKSI DAN INDEPENSI
10
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis
sit amet odio vel purus bibendum luctus.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing
elit. Duis sit amet odio vel purus bibendum luctus.
Konsep ini berkaitan dengan hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antar wilayah. Setiap
wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan daerah lain
sehingga memunculkan hubungan interaksi (timbal balik) dalam bentuk arus barang, jasa, komunikasi,
persebaran ide, dan lain sebagainya. Dalam hal ini dalam pemilihan daerah sepaku sebagai wilayah IKN
dalam konsep interaksi dan indepedensi dikarenakan:
di daerah IKN terdapat banyak kawasan perhutanan dan sekitarnya terdapat lautan, masyarakat didaerah sana
kebanyakan berprofesi sebagai nelayan, petani dan peternak. di sekitar wilayah IKN sangat dapat dijangkau
dengan kehadiran kota Samarinda, dan Balikpapan sebagai industri, yang mana didalamnya terdapat banyak
sekali perusahaan yang bernaung di bidang perikanan, kehutanan, dan peternakan. kemudian di sekitar di daerah
sepaku juga terdapat banyak perusahaan yang beroperasi di bidang pertambangan dan perkebunan sawit,
sehingga kolabarasi antara daerah penghasil bahan baku dan daerah pengolah bahan baku dapat terjadi interaksi
yang saling menguntungkan secara ekonomi.
11. 11
KONSEP NILAI KEGUNAAN
Nilai kegunaan mengacu pada kelebihan yang dimiliki suatu tempat atau wilayah tertentu dan memiliki
nilai kegunaan yang berbeda berdasarkan fungsinya. Dalam hal ini dalam pemilihan daerah sepaku
sebagai wilayah IKN dalam konsep nilai kegunaan dikarenakan:
1. Sepaku memiliki lahan yang luas serta berstatus Hutan Produksi (HP) dan perkebunan.
2. Terdapat wilayah hutan yang luas yang dapat dijadikan konsep green city dan forest city.
3. Pada daerah pesisir dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan dalam bidang perikanan.
4. Masih terdapat kawasan hutan lindung yang dapat digunakan sebagai tempat wisata alam.
12. 12
KONSEP DIFERENSIASI AREA
Diferensiasi area menggambarkan keunikan atau karakteristik antara wilayah satu dengan yang lainnya.
Daerah atau wilayah di permukaan bumi mempunyai kondisi fisik, sumber daya dan manusia yang
berbeda satu sama lain. Berbagai gejala dan problem geografis yang tersebar dalam ruang mempunyai
karakteristik yang berbeda. Kemudian struktur ruang atau distribusi keruangan suatu wilayah berkaitan
dengan wilayah lain. Dalam hal ini dalam pemilihan daerah sepaku sebagai wilayah IKN dalam konsep
diferensiasi area dikarenakan:
1. Pada daerah pesisir di sekitaran pantai banyak yang berprofesi sebagai nelayan
2. Di daerah sekitaran perbukitan atau hutan terdapat beberapa penduduk yang berprofesi sebagai
peternak dan petani.
13. KONSEP KETERKAITAN RUANG
13
Konsep keterkaitan keruangan menunjukkan tingkat hubungan antar wilayah. Suatu wilayah dapat
berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain atau adanya saling keterkaitan antar wilayah
dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Dalam hal ini dalam pemilihan daerah sepaku
sebagai wilayah IKN dalam konsep nilai keterkaitan ruang dikarenakan:
1. Sepaku menjadi wilayah IKN dikarenakan Kalimantan Timur berada di tengah-tengah pulau Indonesia, dan
lebih memudahkan dalam akses perdagangan, politik, dan juga pertahanan negara.
2. Lokasi IKN juga tidak terkendala kemacetan dari padatnya penduduk sehingga mempercepat akses
transportasi publik.