SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
20/12/13

Mengungkap Makna Di Balik Tren Celana Jins Model Low Rise | Islam Will Dominate

Mengungkap Makna Di Balik Tren Celana Jins Model Low Rise
Posted by Hisyam Ad dien

Internasional, konspirasi

3:09 PM

ILUSTRAS

Kapitalisme tidak mau tahu tentang
bagaimana menjaga nilai-nilai atau normanorma. Ia hanya berkepentingan bagaimana
mengeruk modal dari perilaku manusia

Oleh: Mochamad Fauzie
APA yang Anda pikirkan ketika melihat pria atau wanita dengan celana jins low-rise tepat
membelakangi Anda dengan menampakkan belahan pantat?
Berbagai bentuk reaksi atau pendapat dapat terjadi atas pemandangan tersebut. Tetapi suka
atau tidak suka, hal itu telah menjadi pemandangan yang sering kita jumpai sejak beberapa tahun
belakangan ini. Bahkan sampai dengan awal tahun ini, sebuah media online masih mencatat,
bahwa kecenderungan memamerkan belahan pantat baru saja menggeser kecenderungan
mengekspos belahan dada di kalangan selebriti wanita, maka tampaknya masih akan
berlangsung lebih lama. Apa yang sejatinya terjadi?
Celana jins adalah produk fashion. Fashion, secara kamus adalah gaya, ragam, model, mode,
cara membentuk atau cara membuat. Dalam batasan yang sederhana adalah sesuatu yang
dikenakan seseorang, yang menunjuk pada pakain, gaun dan lain-lain yang dikenakan dan
berpeluang untuk difetiskan. Fetis adalah setiap obyek yang di dalamnya dianggap bersemayam
roh atau kekuatan tertentu, sehingga menimbulkan pengaruh magis dan daya pesona dan
rangsangan seksual tertentu. Benda fetis akan mendorong orang untuk tarjangkit fetisisme, ialah
sikap menganggap adanya kekuatan, ruh atau daya pesona tertentu yang bersemayam pada
www.globalmuslim.web.id/2013/12/mengungkap-makna-di-balik-tren-celana.html

1/3
20/12/13

Mengungkap Makna Di Balik Tren Celana Jins Model Low Rise | Islam Will Dominate

obyek tertentu (Piliang, Yasraf Amir, Dunia yang Dilipat, Tamasya Melampaui Batas-Batas
Kebudayaan, Bandung: Matahari, 2011, h. 21)
Kata ‘jins’ sejatinya menunjuk pada bahan denim berwarna biru yang dikenal sejak abad ke-18.
Karena bahannya tidak mudah sobek, jins dijadikan celana panjang untuk para buruh dan
pedagang saat bekerja. Satu abad kemudian, Levi Strauss menjadikannya sebagai bahan celana
yang kemudian dipatenkan pembuatannya dengan nama genre: jins (jeans). Sejak saat itu jins
menjadi pakaian sehari-hari semua orang dari semua pekerjaan dan usia.
Tahun 1930-an jins sangat popular di kalangan para koboi (penggembala sapi). Pada masa
Perang Dunia II, para serdadu Amerika gemar memakainya ketika tidak bertugas. Sejak tahun
1950-an, jins menjadi sangat populer karena dipicu popularitas penampilan James Dean dalam
film-filmnya. Tren kembali bergulir di tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, gaya hidup
menggelandang ala Hippy menciptakan kreasi baru; gadis-gadis hippy suka mengenakan jins
yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat. Di akhir 1970, dunia dikejutkan dengan penampilan
aktris Brooke Shields yang menjadi model jins produksi Calvin Klein.
Tetapi jins baru benar-benar diakui sebagai bagian dari fashion sejak 1980-an, sejak banyak
perancang terkenal – seperti Armani, Klein dan Versace – mengangkat jins sebagai bahan yang
bisa tampil sama anggunnya dengan bahan pakaian lain yang mahal. Kini orang bahkan
mengenakan jins untuk berbagai kesempatan, termasuk saat bekerja di kantor.
Dewasa ini teridentifikasi terdapa 8 macam model jins. 1) Straight cut jins, potongan atasnya
berhenti di pinggang dan agak ketat di bagian pantat dan paha. 2) Boot-cut atauflare-cut,
potongan atasnya juga berhenti di pinggang, tetapi longgar di bagian kaki (dari lutut ke mata kaki).
3) Wide leg, berpotongan lebar dari bokong sampai mata kaki; tidak memperlihatkan siluet tubuh
sama sekali. 4) Skinny, melekat ketat dari atas hingga bawah mata kaki. 5) Cropped, memiliki
bagian kaki yang terpotong. 6) Boyfriend, jins untuk remaja pria, berpotongan gombrong dari atas
sampai bawah. 7) High Rise, berpotongan high-waist, dimulai dari atas pinggang. 8) Low rise, ini
dia model yang kita bicarakan; berpotongan rendah, bermula tepat di tulang pinggul; didesain
untuk dikenakan oleh orang yang berpinggang pendek, berpantat besar dan berpanggul besar.
Pada kenyataannya, model low-rise bukan hanya dikenakan oleh wanita berpanggul besar. Hari ini
sangat mudah kita jumpai perempuan yang mengenakan jins model ini.
Keputusan seseorang untuk mengenakan jins low rise termasuk ke dalam gaya hidup, yakni tata
cara, atau cara menggunakan barang, tempat dan waktu, khas kelompok masyarakat tertentu
sebagaimana didefinisikan David Chaney, khususnya menunjuk pada gaya hidup trendy atau
dapat berdaur-hidup (life-cycle), artinya ada masa kelahiran, tumbuh, puncak, surut dan mati. Saat
ini, jins low rise sedang dalam masa puncak popularitasnya dan tampaknya masih akan bertahan
selama beberapa tahun lagi.
Simbiosis fashion dengan pornografi tidak dapat dilepaskan dari sistem yang kondusif terhadap
berkembangnya pornografi dan eksploatasi perempuan di dalamnya. Di antara sistem yang
kondusif tersebut adalah sistem (budaya) kapitalisme. Di dalam sistem ini, tubuh – dengan
www.globalmuslim.web.id/2013/12/mengungkap-makna-di-balik-tren-celana.html

2/3
20/12/13

Mengungkap Makna Di Balik Tren Celana Jins Model Low Rise | Islam Will Dominate

berbagai potensi tanda, citra, simulasi, dan artificenya – menjadi elemen sentral ekonomi politik,
disebabkan tubuh (estetika, gairah, sensualitas, erotisisme) merupakan alasan mendasar setiap
produksi barang dagangan. Tubuh itu sendiri terutama tubuh perempuan, menjadi komoditi
sekaligus metakomoditi, yaitu komoditi yang dipakai untuk menjual (mengkomunikasikan)
komoditi-komoditi lainnya (model, hostess, sales girl, cheers leader, peep show), lewat potensi
fisik, tanda dan libidonya (Piliang, 2011: 291).
Dimaknai dengan semiotika (ilmu tentang tanda) Saussure, jins model low rise dapat dipandang
sebagai satu totalitas ‘penanda’ yang terbangun dari unsur-unsur yang tampak, teristimewa adalah
penonjolan belahan pantat (bokong). Secara denotatif, jins low risedengan faktual
mempertontonkan belahan pantat. Sedangkan pemaknaan secara konotatif dapat diasosiasikan
dengan sikap melecehkan atau menghina penghilat yang berada di belakang orang yang
mengenakan jins. Tampaknya terdapat muatan pemberontakan terhadap tatanan norma, karena
mempertontonkan belahan pantat bukanlah sikap yang lazim dalam masyarakat, lebih-lebih
masyarakat Indonesia.
Pemberontakan patut diduga pula sebagai gerakan yang dilatari oleh gerakan legalisasi anal
seks yang kini mulai terjadi di sebagian negara di Eropa (Barat). Dalam rangka mendukung
legalisasi penyimpangan seksual tersebut, fashion sangat mungkin diperalat untuk mengubah nilai
atau citra terhadap dubur ketika diperlihatkan: dari yang semula menjijikkan – sebagai saluran
pembuangan tinja – menjadi merangsang gairah seksual.
Sikap kapitalisme terhadap tubuh, sebagaimana dinyatakan Yasraf Amir Piliang (2011: 299),
adalah menghancurkan berbagai pembatasan dalam penggunaan tubuh; menanggalkan berbagai
selubung penutupnya (ketelanjangan); mengkspos berbagai rahasianya (kecabulan); merayakan
berbagai organ dan komponen tandanya. Singkatnya, kapitalisme menciptakan ruang yang
terbuka luas bagi pembiakan budaya porno.
Kapitalisme tidak mau tahu tentang bagaimana menjaga nilai-nilai atau norma-norma. Ia hanya
berkepentingan bagaimana mengeruk modal dari perilaku manusia, kemanapun arah, akibat dan
dampaknya. Ingatlah itu.*/Bogor, Shafar 1435/ Desember 2013
Penulis adalah Sarjana Pendidikan Seni Rupa, mahasiswa S2 Desain, dan dosen pada
Program Studi Desain di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.
[www.globalmuslim.web.id]

www.globalmuslim.web.id/2013/12/mengungkap-makna-di-balik-tren-celana.html

3/3

More Related Content

More from Rizky Faisal

MUI _ obat harus berlabel halal
MUI _  obat harus berlabel halalMUI _  obat harus berlabel halal
MUI _ obat harus berlabel halal
Rizky Faisal
 
Inilah enam keganjilan natal
Inilah enam keganjilan natalInilah enam keganjilan natal
Inilah enam keganjilan natal
Rizky Faisal
 
Islam, solusi tuntas masalah rumah tangga
Islam, solusi tuntas masalah rumah tanggaIslam, solusi tuntas masalah rumah tangga
Islam, solusi tuntas masalah rumah tangga
Rizky Faisal
 
Khilafah melindungi dan menyejahterakan ibu
Khilafah melindungi dan menyejahterakan ibuKhilafah melindungi dan menyejahterakan ibu
Khilafah melindungi dan menyejahterakan ibu
Rizky Faisal
 
Bagus aja udah bagus. kita gimana?
Bagus aja udah bagus. kita gimana? Bagus aja udah bagus. kita gimana?
Bagus aja udah bagus. kita gimana?
Rizky Faisal
 
Perayaan dan ucapan natal bersama serta tahun baru dalam islam
Perayaan dan ucapan natal bersama serta tahun baru dalam islamPerayaan dan ucapan natal bersama serta tahun baru dalam islam
Perayaan dan ucapan natal bersama serta tahun baru dalam islam
Rizky Faisal
 
Refleksi akhir tahun 2013 rapot merah rezim sekuler
Refleksi akhir tahun 2013  rapot merah rezim sekulerRefleksi akhir tahun 2013  rapot merah rezim sekuler
Refleksi akhir tahun 2013 rapot merah rezim sekuler
Rizky Faisal
 
HTI serukan intelektual sebagai penyambung lidah umat tegakkan khilafah
HTI serukan intelektual sebagai penyambung lidah umat tegakkan khilafahHTI serukan intelektual sebagai penyambung lidah umat tegakkan khilafah
HTI serukan intelektual sebagai penyambung lidah umat tegakkan khilafah
Rizky Faisal
 
Barat bangun peradaban di atas penderitaan negeri jajahan
Barat bangun peradaban di atas penderitaan negeri jajahanBarat bangun peradaban di atas penderitaan negeri jajahan
Barat bangun peradaban di atas penderitaan negeri jajahan
Rizky Faisal
 
Hassan Ko Nakata Kritik Konsep Nasionalisme
Hassan Ko Nakata Kritik Konsep NasionalismeHassan Ko Nakata Kritik Konsep Nasionalisme
Hassan Ko Nakata Kritik Konsep Nasionalisme
Rizky Faisal
 
Syarat syarat teknis pekerjaan aspal
Syarat syarat teknis pekerjaan aspalSyarat syarat teknis pekerjaan aspal
Syarat syarat teknis pekerjaan aspal
Rizky Faisal
 
Soal jawab kesepakatan nuklir iran
Soal jawab  kesepakatan nuklir iranSoal jawab  kesepakatan nuklir iran
Soal jawab kesepakatan nuklir iran
Rizky Faisal
 
Bkldk solo “sejuta koin untuk polwan”
Bkldk solo  “sejuta koin untuk polwan”Bkldk solo  “sejuta koin untuk polwan”
Bkldk solo “sejuta koin untuk polwan”
Rizky Faisal
 
Brosur gema mahasiswa pembebasan
Brosur gema  mahasiswa pembebasanBrosur gema  mahasiswa pembebasan
Brosur gema mahasiswa pembebasan
Rizky Faisal
 
The arms-of-the-octopus-english-version
The arms-of-the-octopus-english-versionThe arms-of-the-octopus-english-version
The arms-of-the-octopus-english-version
Rizky Faisal
 
Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam
Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islamRekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam
Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam
Rizky Faisal
 
Materi mentoring islam
Materi mentoring islamMateri mentoring islam
Materi mentoring islam
Rizky Faisal
 
Dokter mogok di mata muffakirun siyasiyuun
Dokter mogok di mata muffakirun siyasiyuunDokter mogok di mata muffakirun siyasiyuun
Dokter mogok di mata muffakirun siyasiyuun
Rizky Faisal
 

More from Rizky Faisal (20)

MUI _ obat harus berlabel halal
MUI _  obat harus berlabel halalMUI _  obat harus berlabel halal
MUI _ obat harus berlabel halal
 
Inilah enam keganjilan natal
Inilah enam keganjilan natalInilah enam keganjilan natal
Inilah enam keganjilan natal
 
Islam, solusi tuntas masalah rumah tangga
Islam, solusi tuntas masalah rumah tanggaIslam, solusi tuntas masalah rumah tangga
Islam, solusi tuntas masalah rumah tangga
 
Khilafah melindungi dan menyejahterakan ibu
Khilafah melindungi dan menyejahterakan ibuKhilafah melindungi dan menyejahterakan ibu
Khilafah melindungi dan menyejahterakan ibu
 
Bagus aja udah bagus. kita gimana?
Bagus aja udah bagus. kita gimana? Bagus aja udah bagus. kita gimana?
Bagus aja udah bagus. kita gimana?
 
Perayaan dan ucapan natal bersama serta tahun baru dalam islam
Perayaan dan ucapan natal bersama serta tahun baru dalam islamPerayaan dan ucapan natal bersama serta tahun baru dalam islam
Perayaan dan ucapan natal bersama serta tahun baru dalam islam
 
Refleksi akhir tahun 2013 rapot merah rezim sekuler
Refleksi akhir tahun 2013  rapot merah rezim sekulerRefleksi akhir tahun 2013  rapot merah rezim sekuler
Refleksi akhir tahun 2013 rapot merah rezim sekuler
 
HTI serukan intelektual sebagai penyambung lidah umat tegakkan khilafah
HTI serukan intelektual sebagai penyambung lidah umat tegakkan khilafahHTI serukan intelektual sebagai penyambung lidah umat tegakkan khilafah
HTI serukan intelektual sebagai penyambung lidah umat tegakkan khilafah
 
Barat bangun peradaban di atas penderitaan negeri jajahan
Barat bangun peradaban di atas penderitaan negeri jajahanBarat bangun peradaban di atas penderitaan negeri jajahan
Barat bangun peradaban di atas penderitaan negeri jajahan
 
Hassan Ko Nakata Kritik Konsep Nasionalisme
Hassan Ko Nakata Kritik Konsep NasionalismeHassan Ko Nakata Kritik Konsep Nasionalisme
Hassan Ko Nakata Kritik Konsep Nasionalisme
 
HIJAB
HIJABHIJAB
HIJAB
 
Syarat syarat teknis pekerjaan aspal
Syarat syarat teknis pekerjaan aspalSyarat syarat teknis pekerjaan aspal
Syarat syarat teknis pekerjaan aspal
 
Soal jawab kesepakatan nuklir iran
Soal jawab  kesepakatan nuklir iranSoal jawab  kesepakatan nuklir iran
Soal jawab kesepakatan nuklir iran
 
Bkldk solo “sejuta koin untuk polwan”
Bkldk solo  “sejuta koin untuk polwan”Bkldk solo  “sejuta koin untuk polwan”
Bkldk solo “sejuta koin untuk polwan”
 
Brosur gema mahasiswa pembebasan
Brosur gema  mahasiswa pembebasanBrosur gema  mahasiswa pembebasan
Brosur gema mahasiswa pembebasan
 
The arms-of-the-octopus-english-version
The arms-of-the-octopus-english-versionThe arms-of-the-octopus-english-version
The arms-of-the-octopus-english-version
 
Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam
Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islamRekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam
Rekonstruksi dan reunifikasi kekuatan dunia islam
 
BKLDK
BKLDKBKLDK
BKLDK
 
Materi mentoring islam
Materi mentoring islamMateri mentoring islam
Materi mentoring islam
 
Dokter mogok di mata muffakirun siyasiyuun
Dokter mogok di mata muffakirun siyasiyuunDokter mogok di mata muffakirun siyasiyuun
Dokter mogok di mata muffakirun siyasiyuun
 

Mengungkap makna di balik tren celana jins model low rise

  • 1. 20/12/13 Mengungkap Makna Di Balik Tren Celana Jins Model Low Rise | Islam Will Dominate Mengungkap Makna Di Balik Tren Celana Jins Model Low Rise Posted by Hisyam Ad dien Internasional, konspirasi 3:09 PM ILUSTRAS Kapitalisme tidak mau tahu tentang bagaimana menjaga nilai-nilai atau normanorma. Ia hanya berkepentingan bagaimana mengeruk modal dari perilaku manusia Oleh: Mochamad Fauzie APA yang Anda pikirkan ketika melihat pria atau wanita dengan celana jins low-rise tepat membelakangi Anda dengan menampakkan belahan pantat? Berbagai bentuk reaksi atau pendapat dapat terjadi atas pemandangan tersebut. Tetapi suka atau tidak suka, hal itu telah menjadi pemandangan yang sering kita jumpai sejak beberapa tahun belakangan ini. Bahkan sampai dengan awal tahun ini, sebuah media online masih mencatat, bahwa kecenderungan memamerkan belahan pantat baru saja menggeser kecenderungan mengekspos belahan dada di kalangan selebriti wanita, maka tampaknya masih akan berlangsung lebih lama. Apa yang sejatinya terjadi? Celana jins adalah produk fashion. Fashion, secara kamus adalah gaya, ragam, model, mode, cara membentuk atau cara membuat. Dalam batasan yang sederhana adalah sesuatu yang dikenakan seseorang, yang menunjuk pada pakain, gaun dan lain-lain yang dikenakan dan berpeluang untuk difetiskan. Fetis adalah setiap obyek yang di dalamnya dianggap bersemayam roh atau kekuatan tertentu, sehingga menimbulkan pengaruh magis dan daya pesona dan rangsangan seksual tertentu. Benda fetis akan mendorong orang untuk tarjangkit fetisisme, ialah sikap menganggap adanya kekuatan, ruh atau daya pesona tertentu yang bersemayam pada www.globalmuslim.web.id/2013/12/mengungkap-makna-di-balik-tren-celana.html 1/3
  • 2. 20/12/13 Mengungkap Makna Di Balik Tren Celana Jins Model Low Rise | Islam Will Dominate obyek tertentu (Piliang, Yasraf Amir, Dunia yang Dilipat, Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan, Bandung: Matahari, 2011, h. 21) Kata ‘jins’ sejatinya menunjuk pada bahan denim berwarna biru yang dikenal sejak abad ke-18. Karena bahannya tidak mudah sobek, jins dijadikan celana panjang untuk para buruh dan pedagang saat bekerja. Satu abad kemudian, Levi Strauss menjadikannya sebagai bahan celana yang kemudian dipatenkan pembuatannya dengan nama genre: jins (jeans). Sejak saat itu jins menjadi pakaian sehari-hari semua orang dari semua pekerjaan dan usia. Tahun 1930-an jins sangat popular di kalangan para koboi (penggembala sapi). Pada masa Perang Dunia II, para serdadu Amerika gemar memakainya ketika tidak bertugas. Sejak tahun 1950-an, jins menjadi sangat populer karena dipicu popularitas penampilan James Dean dalam film-filmnya. Tren kembali bergulir di tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, gaya hidup menggelandang ala Hippy menciptakan kreasi baru; gadis-gadis hippy suka mengenakan jins yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat. Di akhir 1970, dunia dikejutkan dengan penampilan aktris Brooke Shields yang menjadi model jins produksi Calvin Klein. Tetapi jins baru benar-benar diakui sebagai bagian dari fashion sejak 1980-an, sejak banyak perancang terkenal – seperti Armani, Klein dan Versace – mengangkat jins sebagai bahan yang bisa tampil sama anggunnya dengan bahan pakaian lain yang mahal. Kini orang bahkan mengenakan jins untuk berbagai kesempatan, termasuk saat bekerja di kantor. Dewasa ini teridentifikasi terdapa 8 macam model jins. 1) Straight cut jins, potongan atasnya berhenti di pinggang dan agak ketat di bagian pantat dan paha. 2) Boot-cut atauflare-cut, potongan atasnya juga berhenti di pinggang, tetapi longgar di bagian kaki (dari lutut ke mata kaki). 3) Wide leg, berpotongan lebar dari bokong sampai mata kaki; tidak memperlihatkan siluet tubuh sama sekali. 4) Skinny, melekat ketat dari atas hingga bawah mata kaki. 5) Cropped, memiliki bagian kaki yang terpotong. 6) Boyfriend, jins untuk remaja pria, berpotongan gombrong dari atas sampai bawah. 7) High Rise, berpotongan high-waist, dimulai dari atas pinggang. 8) Low rise, ini dia model yang kita bicarakan; berpotongan rendah, bermula tepat di tulang pinggul; didesain untuk dikenakan oleh orang yang berpinggang pendek, berpantat besar dan berpanggul besar. Pada kenyataannya, model low-rise bukan hanya dikenakan oleh wanita berpanggul besar. Hari ini sangat mudah kita jumpai perempuan yang mengenakan jins model ini. Keputusan seseorang untuk mengenakan jins low rise termasuk ke dalam gaya hidup, yakni tata cara, atau cara menggunakan barang, tempat dan waktu, khas kelompok masyarakat tertentu sebagaimana didefinisikan David Chaney, khususnya menunjuk pada gaya hidup trendy atau dapat berdaur-hidup (life-cycle), artinya ada masa kelahiran, tumbuh, puncak, surut dan mati. Saat ini, jins low rise sedang dalam masa puncak popularitasnya dan tampaknya masih akan bertahan selama beberapa tahun lagi. Simbiosis fashion dengan pornografi tidak dapat dilepaskan dari sistem yang kondusif terhadap berkembangnya pornografi dan eksploatasi perempuan di dalamnya. Di antara sistem yang kondusif tersebut adalah sistem (budaya) kapitalisme. Di dalam sistem ini, tubuh – dengan www.globalmuslim.web.id/2013/12/mengungkap-makna-di-balik-tren-celana.html 2/3
  • 3. 20/12/13 Mengungkap Makna Di Balik Tren Celana Jins Model Low Rise | Islam Will Dominate berbagai potensi tanda, citra, simulasi, dan artificenya – menjadi elemen sentral ekonomi politik, disebabkan tubuh (estetika, gairah, sensualitas, erotisisme) merupakan alasan mendasar setiap produksi barang dagangan. Tubuh itu sendiri terutama tubuh perempuan, menjadi komoditi sekaligus metakomoditi, yaitu komoditi yang dipakai untuk menjual (mengkomunikasikan) komoditi-komoditi lainnya (model, hostess, sales girl, cheers leader, peep show), lewat potensi fisik, tanda dan libidonya (Piliang, 2011: 291). Dimaknai dengan semiotika (ilmu tentang tanda) Saussure, jins model low rise dapat dipandang sebagai satu totalitas ‘penanda’ yang terbangun dari unsur-unsur yang tampak, teristimewa adalah penonjolan belahan pantat (bokong). Secara denotatif, jins low risedengan faktual mempertontonkan belahan pantat. Sedangkan pemaknaan secara konotatif dapat diasosiasikan dengan sikap melecehkan atau menghina penghilat yang berada di belakang orang yang mengenakan jins. Tampaknya terdapat muatan pemberontakan terhadap tatanan norma, karena mempertontonkan belahan pantat bukanlah sikap yang lazim dalam masyarakat, lebih-lebih masyarakat Indonesia. Pemberontakan patut diduga pula sebagai gerakan yang dilatari oleh gerakan legalisasi anal seks yang kini mulai terjadi di sebagian negara di Eropa (Barat). Dalam rangka mendukung legalisasi penyimpangan seksual tersebut, fashion sangat mungkin diperalat untuk mengubah nilai atau citra terhadap dubur ketika diperlihatkan: dari yang semula menjijikkan – sebagai saluran pembuangan tinja – menjadi merangsang gairah seksual. Sikap kapitalisme terhadap tubuh, sebagaimana dinyatakan Yasraf Amir Piliang (2011: 299), adalah menghancurkan berbagai pembatasan dalam penggunaan tubuh; menanggalkan berbagai selubung penutupnya (ketelanjangan); mengkspos berbagai rahasianya (kecabulan); merayakan berbagai organ dan komponen tandanya. Singkatnya, kapitalisme menciptakan ruang yang terbuka luas bagi pembiakan budaya porno. Kapitalisme tidak mau tahu tentang bagaimana menjaga nilai-nilai atau norma-norma. Ia hanya berkepentingan bagaimana mengeruk modal dari perilaku manusia, kemanapun arah, akibat dan dampaknya. Ingatlah itu.*/Bogor, Shafar 1435/ Desember 2013 Penulis adalah Sarjana Pendidikan Seni Rupa, mahasiswa S2 Desain, dan dosen pada Program Studi Desain di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. [www.globalmuslim.web.id] www.globalmuslim.web.id/2013/12/mengungkap-makna-di-balik-tren-celana.html 3/3