SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
ANALISIS PEMECAHAN MASLAH RUTE TERPENDEK ANTARA KOTA
JAKARTA DENGAN KOTA BANDUNG
Arinten Dewi Hidayat
10110557

Bintang Yuda
10110563

Dian Septiana
10110572

Abstrak
Jalur antara kota Jakarta dengan Bandung merupakan jalur yang banyak dilalui oleh
pengguna jalan raya. Oleh karena itu para pengguna jalan selalu menginginkan rute
terpendek untuk menempuh perjalanan. Sering terjadinya kemacetan pada saat diperjalanan
merupakan sesuatu yang ingin dihindari oleh pengguna jalan raya. Penelitian ini memiliki
fungsi pencarian rute terpendek dengan menggunakan Algoritma Djikstra untuk mencapai
tujuan dari lokasi yang diinginkan. Algoritma Dijkstra adalah sebuah algoritma rakus (greedy
algorithm) yang dipakai dalam memecahkan permasalahan jarak terpendek (shortest path
problem) untuk sebuah graf berarah (directed graph) dengan bobot-bobot sisi (edge weights)
yang bernilai tak-negatif. Hasil dari penelitian ilmiah ini yaitu diharapkan dapat memberi
informasi rute terpendek kepada para pengguna jalan raya antara kota Jakarta dengan
Bandung dengan menggunakan Algoritma Dijkstra dan aplikasi WINQSB.
Kata Kunci: Algoritma Dijkstra, Rute Terpendek

1.

PENDAHULUAN

Mobilitas merupakan perpindahan yang
terjadi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pada
era global saat ini masyarakat dihadapkan pada
mobilitas yang sangat tinggi di dalam hidupnya.
Hal yang menunjang mobilitas tersebut adalah
rute yang dilalui dari suatu tempat ke tempat
yang menjadi tujuan.
Kota Bandung dikenal sebagai pusat
belanja dan wisata kuliner. Banyak wisatawan
yang dating ke Kota Bandung karena tertarik
dengan beragam jenis makanan kreatifitas
warga Bandung dalam menciptakan menu dan
jenis makanan baru. Dari mulai makanan yang
disajikan di restoran, rumah makan, cafe dan
roda dorong di pinggir jalan. Hal tersebut
menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung
ke Kota Bandung.
Jakarta sebagai kota metropolitan juga
banyak menarik minat masyarakat terutama dari
segi ekonomi. Pada umumnya masyarakat yang
datang ke Kota Jakarta bertujuan untuk mencari
pekerjaan maupun berbisnis. Hal tersebut
menjadi salah satu penyebab banyaknya orang
berdatangan ke Kota Jakarta.
Hal yang menjadi masalah yaitu, banyak
nya orang atau pengguna jalan raya yang
menggunakan rute Jakarta – Bandung.
Pengguna
tentunya
menginginkan
rute
terpendek yang ditempuh karena dapat
mempersingkat waktu perjalanan. Studi kasus
kali ini penulis mencoba memecahkan masalah
yang dihadapi oleh pengguna jalan raya.
Hasil yang dapat diperoleh dari karya
ilmiah ini yaitu, memberikan rute terpendek
Jakarta – Bandung dengan menggunakan

Algoritma Dijkstra dan pemecahan masalah
melalui aplikasi WINQSB(Windows Quantity
System for Business).
2.

BAHASAN

2.1 Landasan Teori
2.1.1.

Jalur Terpendek

Jalur terpendek(shortest path) antara dua
vertex dari s ke t dalam jaringan adalah lintasan
graph berarah sederhana dari s ke t dengan sifat
dimana tidak ada lintasan lain yang memiliki nilai
terendah. Untuk setiap node s dan t dapat terjadi
beberapa lintasan, di mana lintasan dengan
bobot minimum disebut sebagai lintasan atau
rute terpendek. Bobt di sini dapat berupa jarak,
waktu tempuh, atau ongkos transportasi dari
suatu node ke node lainnya yang berbentuk rute
(1)
tertentu.
2.1.2.

Algoritma Dijkstra

Algoritma
Dijkstra
(dinamai
sesuai
penemunya, Edsger Dijkstra) adalah sebuah
aloritma greedy (greedy algorithm) yang dipakai
dalam memecahkan masalah jarak terpendek
(shortest path problem) untuk sebuah graf
berarah (direct graph) dengan bobot – bobot
ssis yang bernilai tak-negatif.
Misalnya, bila vertices dari sebuah graf
melambangkan kota – kota dan bobot sisi
melambangkan jarak antara kota – kota
tersebut, maka algoritma dijkstra dapat
digunakan untuk menemukan jarak terpendek
(2)
antara dua kota.
Tabel 2.1 Variabel keputusan

2.1.3.

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Aplikasi WinQSB

Program WinQSB memiliki 19 modul yang
sudah sangat popular di dalam dunia
manajemen.sehingga saat ini merupakan
program pendukung keputusan (decision
support systems) paling lengkap yang tersedia
di pasar. Beberapa modul tersebut diantaranya
adalah linear programming dengan berbagai
variasinya (mulai dari linear dan nonlinear,
hingga integer dan kuadratik), analisis jaringan
(ada network modelling, dynamic programming,
PERT/CPM), teori antrian (queuing analysis
dan queuing system simulation), teori
persediaan (termasuk MRP atau Material
Requirements
Planning),
penjadwalan
produksi, hingga ke penentuan lokasi
bangunan atau department yang optimal,
(3)
sehingga tidak timbul pemborosan

2.2 Ruang Lingkup Masalah
2.2.1 Masalah Yang Sedang Diteliti
Masalah yang sedang diteliti yaitu,
bagaimana mendapatkan jalur terpendek antara
Kota Jakarta dengan Kota Bandung. Penulis
memulai perhitungan jarak dari kota Bandung
yaitu Surapati, Dago. Dago yang dikenal sebagai
pusat kota Bandung menjadi alasan langkah
awal (first state) dalam perhitungan jarak menuju
Kota Jakarta yang lebih tepatnya Cibubur yang
menjadi tujuan (last state).
2.2.2 Batasan Masalah
Batasan – batasan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya dilakukan antara
dua kota besar yaitu Jakarta dan
Bandung
2. Objek pada penelitian ini hanya pada
jalan raya, yaitu jalan umum yang dapat
dilalui oleh kendaraan yang berukuran
besar seperti Bus.
3. Penelitian
ini
hanya
sebatas
menemukan jalur terpendek yang dapat
digunakan oelh pengguna jalan raya.
4. Data kecepatan dan waktu tempuh
pada penelitian ini menggunakan
acuan kendaraan roda empat yang
didapatkan
dari
pihak
Dinas
Perhubungan.
2.3 Model Matematika
2.3.1

Identifikasi Variable Keputusan

2.3.2

Node
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T

Variable
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20

Fungsi Tujuan

Meminimumkan jarak antara Kota Jakarta
dengan Kota Bandung
Min Z = 15 XAB + 12XAC + 17.8XAE + 36.8XBE +
23.5XCD + 35.8 XDG + 19.1 XEF + 30.5
XEH + 28.8 XFG + 27.5 XGH + 25.9 XHI
+ 14 XHJ + 17.6 XKL + 37.6 XMI + 31.7
XJN + 61.7 XJP + 35.6 XLM + 28.6 XLQ +
17 XMR + 41.6 XMS + 41.3 XNO + 32.2
XOP + 23 XPS + 13 XST + 13.2 XSR + 10
XRT + 29 XQT
Misal semua rute dipilih, maka jarak total
jaringan :
Min Z =

=

2.3.3

15 + 12 + 17.8 + 36.8 + 23.5 + 35.8 +
19.1 + 30.5 + 28.8 + 27.5 + 25.9 + 14
+ 17.6 + 37.6 + 31.7 + 61.7 + 35.6
+ 28.6 + 17 + 41.6 + 41.3 + 32.2 +
23 + 13 + 13.2 + 10 + 29
719.8

Kendala
Tabel 2.2 Kendala

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kendala
XAB + XAC + XCD
XAB – XBE
XAC – XCD
XAE – XEF – XEH
XBE – XEF – XEH
XCD – XDG
XEF – XFG
XEH – XHI – XHJ
XDG – XGK

=1
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

XFG – XGK
XHI – XIM
XHJ – XJP – XJN
XGK – XKL
XIM – XML – XMR - XMS
XJP – XPS
XJN – XNO
XKL – XLM – XLQ
XML – XLQ
XMR – XRS – XST
XMS – XST
XPS – XST
XNO – XOP
XLM – XMR – XMS
XLQ – XQT
XRS – XST
XOP – XPS
XRT + XST + XQT

=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=0
=1

Berdasarkan data yang telah diperoleh
maka hasil penelitian rute terpendek dari node A
ke node T dengan menggunakan algoritma
dijkstra sebagai berikut :
Terlampir sebagai lampiran.
Hasil yang didapat dengan menggunakan
algoritma dijkstra 174 Km dengan rute :
A – C – D – G – K – L – Q – T.
Berdasarkan data yang telah diperoleh dan
penyelesaian masalah dengan menggunakan
aplikasi WinQSB sebagai berikut :
Terlampir sebagai lampiran.

2.4 Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah langkah dan
prosedur
yang
akan
dilakukan
dalam
pengumpulan data atau informasi guna
memecahkan permasalahan dan menguji
hipotesis penelitian. Peneilitian ini menggunakan
metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan
suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang halhal
yang
dibutuhkan
dan
berusaha
menggambarkan serta menginterpretasi objek
yang sesuai dengan fakta secara sistematis,
faktual dan akurat.
Pengumpulan data dan pengembangan
perangkat lunak dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Studi Literatur
Pengumpulan
data
dengan
cara
mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan
bacaan-bacaan yang ada kaitannya
dengan judul penelitian
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan Tanya jawab langsung dengan
pihak – pihak yang ada kaitannya dengan
topic penelitian.
2.5 Hasil Penelitian

Hasil yang didapat dengan menggunakan
aplikasi WinQSB 247.9 dengan variable yang
digunakan sebagai berikut :
X1 + X5 + X7 + X10 + X11 + X12 + X18 + X19 +X21 +
X23 + X24
3.

KESIMPULAN

Mencari penyelesaian rute terpendek
dengan menggunakan algoritma dijkstra dinilai
lebih effisien karena algoritma ini mencarikan
bobot terendah dari rute yang dilalui.
Sedangkan, pemecahan masalah dengan
menggunakan aplikasi WinQSB dinilai kurang
effisien
karena
pengambilan
masalah
berdasarkan Liniear and Integer Programming.
Penulis masih belum dapat menggunakan
aplikasi tersebut sehingga hasil yang diperoleh
jauh berbeda denga penyelesaian secara
manual dengan menggunakan algoritma dijkstra.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tjuju.T, Achmad D, 2002, Operations
Research (Model – model Pengambilan
Keputusan),
Sinar
Baru
Algensindo,
Bandung, 163-164
2. Winarto,W
Wahyu,
2008,
Analisis
Manajemen Kuantitatif dengan WinQSB 2.0,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 11
LAMPIRAN

Data gambar dari Google Map

Data yang digunakan
•
•
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

NODE AWAL : Surapati, Bandung
NODE TUJUAN : Cibubur Junction, Jakarta Timur
NODE / DAERAH YANG DILALUI :
CILEUNYI
LEMBANG
SAGALAHERANG
PURWAKARTA
PADALARANG 2
CIKALONG WETAN
CIKALONG KULON
CIRANJANG
CIANJUR
SUKABUMI
CICURUG
BOGOR
CITEUREUP
CILEUNGSI
JONGGOL
LEMAHABANG
BEKASI
CIMAHI(CIKAMPEK)
Rute Terpendek dari Jakarta ke Bandung dengan menggunakan Algoritma Dijkstra

Rute terpendek dengan menggunakan Aplikasi WinQSB
a. Solution Summary
b. Constrain Summary
Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan Algoritma Djikstrak

More Related Content

What's hot

Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristik
Baguss Chandrass
 
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukanAlgoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
putraindo
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point Biserial
Lina Mursyidah
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaan
Roziq Bahtiar
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Mery Hutabarat
 

What's hot (20)

Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristik
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukanAlgoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
Algoritma untuk mengecek bilangan di antara 2 bilangan masukan
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Desain Top Down
Desain Top DownDesain Top Down
Desain Top Down
 
Koset
KosetKoset
Koset
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point Biserial
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaan
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Polinom newton gregory
Polinom newton gregoryPolinom newton gregory
Polinom newton gregory
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Modul 3 pencarian heuristik
Modul 3   pencarian heuristikModul 3   pencarian heuristik
Modul 3 pencarian heuristik
 
Model dan Simulasi
Model dan SimulasiModel dan Simulasi
Model dan Simulasi
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur data
 
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic ProgrammingAnalisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi Matematika
 

Viewers also liked (6)

Algoritma dan flowchart
Algoritma dan flowchartAlgoritma dan flowchart
Algoritma dan flowchart
 
Project Studi Kasus Toko Langganan Sistem Informasi Akuntansi
Project Studi Kasus Toko Langganan Sistem Informasi AkuntansiProject Studi Kasus Toko Langganan Sistem Informasi Akuntansi
Project Studi Kasus Toko Langganan Sistem Informasi Akuntansi
 
Algorithm and Programming (Branching Structure)
Algorithm and Programming (Branching Structure)Algorithm and Programming (Branching Structure)
Algorithm and Programming (Branching Structure)
 
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
Jurnal - Muhamad Imam - Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan ...
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
 
Pertemuan 1 algoritma pemrograman dan flowchart
Pertemuan 1   algoritma pemrograman dan flowchartPertemuan 1   algoritma pemrograman dan flowchart
Pertemuan 1 algoritma pemrograman dan flowchart
 

Similar to Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan Algoritma Djikstrak

Algoritma Djikstra-1.pptx
Algoritma Djikstra-1.pptxAlgoritma Djikstra-1.pptx
Algoritma Djikstra-1.pptx
MuhammadNasir770259
 

Similar to Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan Algoritma Djikstrak (20)

Algoritma Djikstra-1.pptx
Algoritma Djikstra-1.pptxAlgoritma Djikstra-1.pptx
Algoritma Djikstra-1.pptx
 
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit  Aplikasi Graf / GrafMatematika diskrit  Aplikasi Graf / Graf
Matematika diskrit Aplikasi Graf / Graf
 
TEKNIK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PADA JARINGAN LOKAL KOMPUTER MENGGUNAKA...
 TEKNIK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PADA JARINGAN LOKAL KOMPUTER MENGGUNAKA... TEKNIK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PADA JARINGAN LOKAL KOMPUTER MENGGUNAKA...
TEKNIK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK PADA JARINGAN LOKAL KOMPUTER MENGGUNAKA...
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptxTraffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
 
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 BinusMateri Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
 
Makalah Jaringan Komputer Ide Pemanfaatan ITS dan GoogleMaps Dalam Pencarian ...
Makalah Jaringan Komputer Ide Pemanfaatan ITS dan GoogleMaps Dalam Pencarian ...Makalah Jaringan Komputer Ide Pemanfaatan ITS dan GoogleMaps Dalam Pencarian ...
Makalah Jaringan Komputer Ide Pemanfaatan ITS dan GoogleMaps Dalam Pencarian ...
 
06. MODEL ARUS JARINGAN.pdf
06. MODEL ARUS JARINGAN.pdf06. MODEL ARUS JARINGAN.pdf
06. MODEL ARUS JARINGAN.pdf
 
92 166-1-sm
92 166-1-sm92 166-1-sm
92 166-1-sm
 
Presentasi Seminar Proposal
Presentasi Seminar ProposalPresentasi Seminar Proposal
Presentasi Seminar Proposal
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
Spanning Tree Greedy.pptx
Spanning Tree Greedy.pptxSpanning Tree Greedy.pptx
Spanning Tree Greedy.pptx
 
06. model arus jaringan dikonversi
06. model arus jaringan dikonversi06. model arus jaringan dikonversi
06. model arus jaringan dikonversi
 
Metode gridding-pada-software-surfer
Metode gridding-pada-software-surferMetode gridding-pada-software-surfer
Metode gridding-pada-software-surfer
 
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptxPPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
PPT KAJIAN MODEL DATA NETWORK.pptx
 
lintasan terpendek fuzzy
lintasan terpendek fuzzy lintasan terpendek fuzzy
lintasan terpendek fuzzy
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIFJawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF
Jawaban diskusi minggu 11 METODE KUANTITATIF
 
mapping destination of bojonegoro .pptx
mapping destination of bojonegoro  .pptxmapping destination of bojonegoro  .pptx
mapping destination of bojonegoro .pptx
 

Pencarian Rute Terpendek Dengan Menggunakan Algoritma Djikstrak

  • 1. ANALISIS PEMECAHAN MASLAH RUTE TERPENDEK ANTARA KOTA JAKARTA DENGAN KOTA BANDUNG Arinten Dewi Hidayat 10110557 Bintang Yuda 10110563 Dian Septiana 10110572 Abstrak Jalur antara kota Jakarta dengan Bandung merupakan jalur yang banyak dilalui oleh pengguna jalan raya. Oleh karena itu para pengguna jalan selalu menginginkan rute terpendek untuk menempuh perjalanan. Sering terjadinya kemacetan pada saat diperjalanan merupakan sesuatu yang ingin dihindari oleh pengguna jalan raya. Penelitian ini memiliki fungsi pencarian rute terpendek dengan menggunakan Algoritma Djikstra untuk mencapai tujuan dari lokasi yang diinginkan. Algoritma Dijkstra adalah sebuah algoritma rakus (greedy algorithm) yang dipakai dalam memecahkan permasalahan jarak terpendek (shortest path problem) untuk sebuah graf berarah (directed graph) dengan bobot-bobot sisi (edge weights) yang bernilai tak-negatif. Hasil dari penelitian ilmiah ini yaitu diharapkan dapat memberi informasi rute terpendek kepada para pengguna jalan raya antara kota Jakarta dengan Bandung dengan menggunakan Algoritma Dijkstra dan aplikasi WINQSB. Kata Kunci: Algoritma Dijkstra, Rute Terpendek 1. PENDAHULUAN Mobilitas merupakan perpindahan yang terjadi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pada era global saat ini masyarakat dihadapkan pada mobilitas yang sangat tinggi di dalam hidupnya. Hal yang menunjang mobilitas tersebut adalah rute yang dilalui dari suatu tempat ke tempat yang menjadi tujuan. Kota Bandung dikenal sebagai pusat belanja dan wisata kuliner. Banyak wisatawan yang dating ke Kota Bandung karena tertarik dengan beragam jenis makanan kreatifitas warga Bandung dalam menciptakan menu dan jenis makanan baru. Dari mulai makanan yang disajikan di restoran, rumah makan, cafe dan roda dorong di pinggir jalan. Hal tersebut menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bandung. Jakarta sebagai kota metropolitan juga banyak menarik minat masyarakat terutama dari segi ekonomi. Pada umumnya masyarakat yang datang ke Kota Jakarta bertujuan untuk mencari pekerjaan maupun berbisnis. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab banyaknya orang berdatangan ke Kota Jakarta. Hal yang menjadi masalah yaitu, banyak nya orang atau pengguna jalan raya yang menggunakan rute Jakarta – Bandung. Pengguna tentunya menginginkan rute terpendek yang ditempuh karena dapat mempersingkat waktu perjalanan. Studi kasus kali ini penulis mencoba memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengguna jalan raya. Hasil yang dapat diperoleh dari karya ilmiah ini yaitu, memberikan rute terpendek Jakarta – Bandung dengan menggunakan Algoritma Dijkstra dan pemecahan masalah melalui aplikasi WINQSB(Windows Quantity System for Business). 2. BAHASAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Jalur Terpendek Jalur terpendek(shortest path) antara dua vertex dari s ke t dalam jaringan adalah lintasan graph berarah sederhana dari s ke t dengan sifat dimana tidak ada lintasan lain yang memiliki nilai terendah. Untuk setiap node s dan t dapat terjadi beberapa lintasan, di mana lintasan dengan bobot minimum disebut sebagai lintasan atau rute terpendek. Bobt di sini dapat berupa jarak, waktu tempuh, atau ongkos transportasi dari suatu node ke node lainnya yang berbentuk rute (1) tertentu. 2.1.2. Algoritma Dijkstra Algoritma Dijkstra (dinamai sesuai penemunya, Edsger Dijkstra) adalah sebuah aloritma greedy (greedy algorithm) yang dipakai dalam memecahkan masalah jarak terpendek (shortest path problem) untuk sebuah graf berarah (direct graph) dengan bobot – bobot ssis yang bernilai tak-negatif. Misalnya, bila vertices dari sebuah graf melambangkan kota – kota dan bobot sisi melambangkan jarak antara kota – kota tersebut, maka algoritma dijkstra dapat digunakan untuk menemukan jarak terpendek (2) antara dua kota.
  • 2. Tabel 2.1 Variabel keputusan 2.1.3. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Aplikasi WinQSB Program WinQSB memiliki 19 modul yang sudah sangat popular di dalam dunia manajemen.sehingga saat ini merupakan program pendukung keputusan (decision support systems) paling lengkap yang tersedia di pasar. Beberapa modul tersebut diantaranya adalah linear programming dengan berbagai variasinya (mulai dari linear dan nonlinear, hingga integer dan kuadratik), analisis jaringan (ada network modelling, dynamic programming, PERT/CPM), teori antrian (queuing analysis dan queuing system simulation), teori persediaan (termasuk MRP atau Material Requirements Planning), penjadwalan produksi, hingga ke penentuan lokasi bangunan atau department yang optimal, (3) sehingga tidak timbul pemborosan 2.2 Ruang Lingkup Masalah 2.2.1 Masalah Yang Sedang Diteliti Masalah yang sedang diteliti yaitu, bagaimana mendapatkan jalur terpendek antara Kota Jakarta dengan Kota Bandung. Penulis memulai perhitungan jarak dari kota Bandung yaitu Surapati, Dago. Dago yang dikenal sebagai pusat kota Bandung menjadi alasan langkah awal (first state) dalam perhitungan jarak menuju Kota Jakarta yang lebih tepatnya Cibubur yang menjadi tujuan (last state). 2.2.2 Batasan Masalah Batasan – batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya dilakukan antara dua kota besar yaitu Jakarta dan Bandung 2. Objek pada penelitian ini hanya pada jalan raya, yaitu jalan umum yang dapat dilalui oleh kendaraan yang berukuran besar seperti Bus. 3. Penelitian ini hanya sebatas menemukan jalur terpendek yang dapat digunakan oelh pengguna jalan raya. 4. Data kecepatan dan waktu tempuh pada penelitian ini menggunakan acuan kendaraan roda empat yang didapatkan dari pihak Dinas Perhubungan. 2.3 Model Matematika 2.3.1 Identifikasi Variable Keputusan 2.3.2 Node A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T Variable X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 Fungsi Tujuan Meminimumkan jarak antara Kota Jakarta dengan Kota Bandung Min Z = 15 XAB + 12XAC + 17.8XAE + 36.8XBE + 23.5XCD + 35.8 XDG + 19.1 XEF + 30.5 XEH + 28.8 XFG + 27.5 XGH + 25.9 XHI + 14 XHJ + 17.6 XKL + 37.6 XMI + 31.7 XJN + 61.7 XJP + 35.6 XLM + 28.6 XLQ + 17 XMR + 41.6 XMS + 41.3 XNO + 32.2 XOP + 23 XPS + 13 XST + 13.2 XSR + 10 XRT + 29 XQT Misal semua rute dipilih, maka jarak total jaringan : Min Z = = 2.3.3 15 + 12 + 17.8 + 36.8 + 23.5 + 35.8 + 19.1 + 30.5 + 28.8 + 27.5 + 25.9 + 14 + 17.6 + 37.6 + 31.7 + 61.7 + 35.6 + 28.6 + 17 + 41.6 + 41.3 + 32.2 + 23 + 13 + 13.2 + 10 + 29 719.8 Kendala Tabel 2.2 Kendala No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kendala XAB + XAC + XCD XAB – XBE XAC – XCD XAE – XEF – XEH XBE – XEF – XEH XCD – XDG XEF – XFG XEH – XHI – XHJ XDG – XGK =1 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0
  • 3. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 XFG – XGK XHI – XIM XHJ – XJP – XJN XGK – XKL XIM – XML – XMR - XMS XJP – XPS XJN – XNO XKL – XLM – XLQ XML – XLQ XMR – XRS – XST XMS – XST XPS – XST XNO – XOP XLM – XMR – XMS XLQ – XQT XRS – XST XOP – XPS XRT + XST + XQT =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =0 =1 Berdasarkan data yang telah diperoleh maka hasil penelitian rute terpendek dari node A ke node T dengan menggunakan algoritma dijkstra sebagai berikut : Terlampir sebagai lampiran. Hasil yang didapat dengan menggunakan algoritma dijkstra 174 Km dengan rute : A – C – D – G – K – L – Q – T. Berdasarkan data yang telah diperoleh dan penyelesaian masalah dengan menggunakan aplikasi WinQSB sebagai berikut : Terlampir sebagai lampiran. 2.4 Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Peneilitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang halhal yang dibutuhkan dan berusaha menggambarkan serta menginterpretasi objek yang sesuai dengan fakta secara sistematis, faktual dan akurat. Pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Studi Literatur Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak – pihak yang ada kaitannya dengan topic penelitian. 2.5 Hasil Penelitian Hasil yang didapat dengan menggunakan aplikasi WinQSB 247.9 dengan variable yang digunakan sebagai berikut : X1 + X5 + X7 + X10 + X11 + X12 + X18 + X19 +X21 + X23 + X24 3. KESIMPULAN Mencari penyelesaian rute terpendek dengan menggunakan algoritma dijkstra dinilai lebih effisien karena algoritma ini mencarikan bobot terendah dari rute yang dilalui. Sedangkan, pemecahan masalah dengan menggunakan aplikasi WinQSB dinilai kurang effisien karena pengambilan masalah berdasarkan Liniear and Integer Programming. Penulis masih belum dapat menggunakan aplikasi tersebut sehingga hasil yang diperoleh jauh berbeda denga penyelesaian secara manual dengan menggunakan algoritma dijkstra. DAFTAR PUSTAKA 1. Tjuju.T, Achmad D, 2002, Operations Research (Model – model Pengambilan Keputusan), Sinar Baru Algensindo, Bandung, 163-164 2. Winarto,W Wahyu, 2008, Analisis Manajemen Kuantitatif dengan WinQSB 2.0, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 11
  • 4. LAMPIRAN Data gambar dari Google Map Data yang digunakan • • • 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. NODE AWAL : Surapati, Bandung NODE TUJUAN : Cibubur Junction, Jakarta Timur NODE / DAERAH YANG DILALUI : CILEUNYI LEMBANG SAGALAHERANG PURWAKARTA PADALARANG 2 CIKALONG WETAN CIKALONG KULON CIRANJANG CIANJUR SUKABUMI CICURUG BOGOR CITEUREUP CILEUNGSI JONGGOL LEMAHABANG BEKASI CIMAHI(CIKAMPEK)
  • 5. Rute Terpendek dari Jakarta ke Bandung dengan menggunakan Algoritma Dijkstra Rute terpendek dengan menggunakan Aplikasi WinQSB a. Solution Summary