Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, pengakuan, pengukuran, dan penyajian kewajiban menurut teori akuntansi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kewajiban merupakan pengorbanan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari kewajiban saat ini untuk mentransfer aset atau memberikan jasa kepada pihak lain akibat transaksi masa lalu.
1. KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI
Kelompok 2
1 Lusiana P. D. Lewuk 331 14 080
2 Patricia B. Gapun 331 14 083
3 Adrianus J. Berek 331 14 099
4 Maria E. Th. Meo Repu 331 14 103
5 I Is Irwanti J. Alex 331 14 113
6 Hildegardis K. Ngga 331 14 165
2. Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu
kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau
menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa
datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu
P
E
N
G
E
R
T
I
A
N
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa
datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang
suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau
menyediakan/menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa
datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
FASB
IASC
Liability are the future sacrifices of service potential or future
economic benefits that the entity is presently obliged to make to
other entities as a result of past transaction or other past events.
AASB
3. Dari pengertian di atas dianggap cukup mewakili
pengertian kewajiban dan secara umum dapat
dikatakan bahwa kewajiban memiliki 3
karakteristik utama yakni :
4.
5. PENGAKUAN
Terdapat 4 kaidah
pengakuan untuk
menandai
pengakuan
kewajiban yakni :
1. Ketersediaan
dasar hukum
2. Keterterapan
konsep dasar
konservatisma
3. Ketertentuan
substansi ekonomik
transaksi
4. Keterukuran
nilai kewajiban
6. 1. Kewajiban dalam
pembelian kredit
2. Diskun dan
premium utang
obligasi
3. Makna harga
efektif obligasi
4. Diskun obligasi
5. Premium
obligasi
6. Kewajiban
moneter dan
nonmoneter
PENGUKURAN
7. Penilaian
Tujuan penilaian adalah menentukan jumlah
rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas)
pada saat tersebut kewajiban harus dilunasi.
Adalah penentuan nilai sekarang kewajiban.
Penilaian mengacu pada nilai keharusan sekarang pada
setiap saat antara terjadinya kewajiban sampai
dilunasi kewajiban. Penilaian kewajiban pada saat
tertentu merupakan penentuan jumlah rupiah yang
harus dikorbankan seandainya pada saat tersebut
kewajiban harus dilunasi.
8. Pelunasan
• Adalah tindakan atau upaya yang sengaja dilakukan oleh kesatuan usaha untuk
memenuhi kewajiban pada saatnya dan dalam kondisi normal usaha sehingga ia bebas
dari kewajiban tersebut.
Transfer Aset
Finansial
• Digunakan untuk melunasi kewajiban suatu entitas dengan cara mentransfer aset
finansial (kas, barang atau jasa), dan apabila telah dilunasi maka pelunasan dianggap
tuntas.
• Transfer aset juga dianggap sebagai penjualan apabila pentransfer menyerahkan
penguasaan atas aset finansial tersebut dan menerima aset lain sebagai penghargaan
atas aset finansial tersebut.
Pelunasan
Sebelum Jatuh
Tempo
• Bila kewajiban dilunasi sebelum jatuh tempo, nilai jatuh tempo dengan sendirinya
merefleksikan nilai sekarang kewajiban sehingga tidak ada selisih antara jumlah
rupiah yang dibayar dan nilai nominal. Selisih ini harus diakui sebagai laba atau rugi.
9. UTANG TERKONVERSI
Merupakan salah satu instrumen finansial yang pada dasarnya
dapat digunakan oleh pemegangnya untuk melunasi utang.
Sekuritas utang semacam ini mempunyai status sebagai
kewajiban dan ekuitas sekaligus.
PEMBEBASAN SUBSTANTIF
Dalam standar yang dikeluarkan, FASB menegaskan bahwa pada saat
terjadi pembebasan substantif, kewajiban tidak dapat dihapus karena
kejadian tersebut tidak memenuhi karakteristik atau kriteria krisis.
PENYAJIAN
Kewajiban disajikan dalam neraca atas dasar urutan kelancarannya sejalan dengan
penyajian aset. Dalam PSAK No. 1 (pasal 39) menggariskan bahwa aset lancar
disajikan menurut urutan jatuh tempo. Ini berarti bahwa kewajiban jangka pendek
disajikan lebih dahulu daripada kewajiban jangka panjang.
HAK MENGKOMPENSASI
Pengkompensasian kewajiban dalam neraca adalah tidak layak kecuali terdapat hak
mengontra. Adakalanya hak mengontra diperbolehkan bila kondisi tertentu terpenuhi.
Kondisi ini biasanya berkaitan dengan apa yang disebut sebagai kontrak bersyarat dan
kontrak pertukaran.
10.
11. Pertanyaan
1.Bagaimana cara menentukan nilai sekarang
dalam suatu kewajiban perusahaan ? (Bella)
2.Mengapa dalam moneter hanya terdapat kas
dan rupiah sedangkan pada non moneter
terdapat barang dan jasa ? (Bella)
3.Apakah pembatasan penggunaan aset dalam
organisasi non profit menimbulkan keharusan
yang memenuhi kriteria untuk disebut sebagai
kewajiban ? (Paul)