SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
PENGUKURAN INDEKS
PENERAPAN SISTEM MERIT
Bogor, 29 Oktober 2018
Dr. Anggara Hayun Anujuprana
Asisten KASN Bidang Pengembangan Sistem
Pengertian Sistem Merit
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi.
Tujuan
Sistem
Merit
Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan
menempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasi
pemerintah sesuai kompetensinya;
Mempertahankan ASN melalui pemberian
kompensasi yang adil dan layak;
Mengembangkan kemampuan ASN melalui
bimbingan dan diklat;
Melindungi karier ASN dari politisasi dan
kebijakan yang bertentangan dengan prinsip
merit (neptisme, primordialisme,
SISTEM MERIT MENURUT UU ASN
INDIKATOR MERIT
Menurut Pasal 134 Ayat (2) PP No. 11/2017
a. Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;
b. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;
c. Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka;
d. Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan,
pengembangan, pola karir, dan kelompok rencana suksesi yang
diperoleh dari manajemen talenta;
e. Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi
berdasarkan pada penilaian kinerja yang objektif dan
transparan;
f. Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN;
g. Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan
kompetensi sesuai hasil penilaian kinerja;
h. Memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan
penyalahgunaan wewenang; dan
i. Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang
terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh pegawai ASN.
Bagi instansi yang belum menerapkan sistem merit
(Pasal 108 UU ASN)
1. PENGISIAN JPT MELALUI SELEKSI TERBUKA
Bagi instansi yang sudah menerapkan sistem merit
dalam manajemen ASN dapat dikecualikan dari
seleksi terbuka (Pasal 111 UU ASN)
2. PENGISIAN JPT DARI INTERNAL INSTANSI
PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM PENGISIAN
JABATAN PIMPINAN TINGGI
MENURUT UU 5 TAHUN 2014
PENGECUALIAN SELEKSI TERBUKA
Pasal 111 UU ASN:
• Instansi dapat melakukan pengisian JPT
dengan tidak melalui seleksi terbuka
apabila sudah menerapkan sistem merit;
• Penetapan apakah instansi sudah
menerapkan sistem merit dilakukan
melalui evaluasi yang dilaksanakan oleh
KASN
 Peraturan Menteri PANRB No. 40 Thn
2018:
• 8 Aspek yang harus dipenuhi
untuk mendapatkan pengecualian
Aspek
Penilaian
perencanaan
kebutuhan
pengadaan
pengembangan
karier
manajemen
kinerja
penggajian,
penghargaan
dan disiplin
promosi dan
mutasi
perlindungan
dan pelayanan
sistem Infomasi
Peraturan KASN NO. 5 TAHUN 2017
Tentang
Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit
dalam manajemen ASN di Instansi
Pemerintah
LANDASAN HUKUM
1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
a. Pasal 30 :
KASN berfungsi sebagai pengawas pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN,
serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah.
b.Pasal 32 ayat (1) butir a:
KASN berwenang mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi mulai
dari pembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi,
pengusulan nama calon, penetapan, dan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi;
c. Pasal 111 :
(1) Ketentuan mengenai pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 108, Pasal 109, dan Pasal 110 dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah
menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan KASN.
(2) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melaporkan secara berkala kepada KASN untuk
mendapatkan persetujuan baru.
LANDASAN HUKUM
2. PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
Pasal 134
(1) Ketentuan mengenai pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif dapat
dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit
dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan Komisi Aparatur Sipil
Negara.
(3) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan
Pegawai ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan secara
berkala kepada Komisi Aparatur Sipil Negara untuk mendapatkan persetujuan
baru.
LANDASAN HUKUM
3. Peraturan Menteri PANRB No. 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit
dalam Manajemen ASN
• Pasal 17:
(2) Tata cara penilaian diatur dengan Peraturan KASN
(7) Hasil penilaian mandiri disampaikan kepada KASN dan KASN melaporkan hasilnya kepada Menteri.
• Pasal 19
(1) Pengawasan dalam penerapan sistem merit dilakukan ASN
(2) KASN mempunyai kewenangan melaksanakan monitoring dan evaluasi
(4) Dalam melaksanakan pembinaan KASN dapat berkoordinasi dengan KemenPANRB, BKN, LAN dan
instansi lainnya terkait
• Pasal 20
• Evaluasi kemajuan dilaksanakan KemenPANRB bersama KASN
• Evaluasi didasarkan pada road map instansi
SISTEM PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN
SISTEM MERIT
01
02
03
TUJUAN
Memastikan Instansi Pemerintah sudah menerapkan manajemen
ASN berdasarkan sistem merit.
KRITERIA PENILAIAN
Kriteria dikembangkan berdasarkan:
 Aspek-aspek manajemen SDM yang diatur dalam UU 5 Thn 2014
dan PP 11 Thn 2017
 Studi literatur dan pengalaman di sektor swasta
METODE PENILAIAN
Pelaksanaan penilaian menggunakan metode self assessment
Peraturan KASN NO. 5 TAHUN 2017
TATA CARA PENILAIAN
1) Penilaian dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh PPK yang
diketuai oleh PyB dan beranggotakan pejabat yang terkait di
bidang kepegawaian di masing-masing Instansi
2) Penilaian dilaksanakan berdasarkan aspek dan sub-aspek yang
telah ditetapkan KASN
3) Penyampaian hasil penilaian oleh Instansi kepada KASN disertai
dengan bukti-bukti yang diperlukan
4) Verifikasi atas hasil penilaian yang disampaikan Instansi oleh tim
yang dibentuk Ketua KASN
5) Penetapan tingkat penerapan sistem merit dan penerbitan
rekomendasi oleh pimpinan KASN
6) Tindak lanjut rekomendasi oleh Instansi;
7) Monitoring dan bimbingan dari Tim KASN, Kemenpan, BKN dan
LAN.
PENILAIAN
MANDIRI
VERIFIKASI BUKTI
PENETAPAN
INDEKS/TINGKAT
REKOMENDASI
ASPEK PENILAIAN
NO. ASPEK KONDISI IDEAL
1 Perencanaan Kebutuhan Instansi sudah mempunyai rencana kebutuhan ASN untuk 5
tahun berdasarkan Anjab dan ABK yang disusun berdasarkan
jumlah, pangkat, dan kualifikasi pegawai yang ada, dengan
mempertimbangkan pegawai yang akan pensiun
2 Pengadaan Instansi sudah mempunyai kebijakan internal (Permen, Pergub,
Perbub, Perwal) terkait pemenuhan kebutuhan akan pegawai
yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif, dari jalur CPNS,
PPPK, dan juga dari PNS yang berasal dari instansi lain.
3 Pengembangan Karir Instansi sudah mempunyai kebijakan dan program
pengembangan karier yang dimulai dengan pemetaan talenta,
analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja,
strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan dan
pembentukan talent pool dan rencana suksesi.
4 Promosi dan Mutasi Instansi mempunyai kebijakan promosi, mutasi secara obyektif
dan transparan didasarkan pada kesesuaian kualifikasi,
kompetensi dan kinerja dengan memanfaatkan Talent Pool.
NO. ASPEK KONDISI IDEAL
5 Manajemen Kinerja Instansi sudah menerapkan manajemen kinerja, yang dimulai
dengan penetapan target kinerja, evaluasi kinerja secara berkala
dengan menggunakan metode yang obyektif, menganalisis
kesenjangan kinerja dan mempunyai strategi untuk mengatasinya
dan menggunakan hasil penilaian kinerja dalam membuat
keputusan terkait promosi, mutasi dan demosi serta Diklat.
6 Penggajian, Penghargaan
dan Disiplin
Instansi sudah mengaitkan hasil penilaian kinerja dan disiplin
dalam membayar tunjangan kinerja dan memberi penghargaan
kepada pegawai serta melakukan penegakan nilai dasar, kode etik
dan kode perilaku.
7 Perlindungan dan
Pelayanan
Instansi mempunyai program perlindungan dan memberikan
pelayanan kepada pegawai
8 Sistem Informasi Instansi mempunyai sistem yang mendukung terwujudnya
manajemen ASN berbasis merit, seperti Sistem Informasi
Kepegawaian, Assessment Center, e-performance, e-office, dll
ASPEK PENILAIAN
METODE PENILAIAN
 Penilaian menggunakan sistem skor dan bobot;
 Masing-masing aspek terdiri dari sejumlah sub-aspek;
 Masing-masing aspek dan sub-aspek mempunyai bobot yang besarannya
ditentukan berdasarkan peranannya dalam sistem merit;
 Masing-masing sub-aspek terdiri dari 4 tingkatan:
o Kurang dengan skor 1; jika sebagian besar elemen yg dinilai belum sesuai
ketentuan
o Cukup dengan skor 2; jika baru sebagian elemen yg dinilai sudah sesuai
ketentuan
o Baik dengan skor 3; jika sebagian besar elemen yang dinilai sudah sesuai
ketentuan
o Sangat baik dengan skor 4, jika semua elemen yang dinilai sudah sesuai
ketentuan , walau ada kekurangan namun dampaknya tdk luas.
 Hasil penilaian menentukan tingkat penerapan sistem merit di Instansi yang
dinilai serta rekomendasi dalam rangka perbaikan serta rekomendasi KASN
BOBOT MASING-MASING ASPEK
Perencanaan
Pengadaan
Pengembangan
Karier
Mutasi, Rotasi dan
Promosi
Manajemen
Kinerja
Penggajian,
Penghargaan
dan Disiplin
Perlindungan
dan Pelayanan
Sistem Informasi
20%
10%
25%
10%
15%
10%
5%
5%
Indeks Penerapan Sistem Merit ASN
Dilakukan audit dan
supervisi sampai
dengan kategori baik
Kategori I BURUK
(0,2 – 0,4)
Dibimbing sampai
dengan kategori baik
Kategori II KURANG
(0,41 – 0,6)
Kategori III BAIK
(0,61 – 0,8)
Kategori IV SANGAT BAIK
(0,81 -1)
• Diberi kesempatan untuk
mengisi JPT dari talent
pool namun dengan
persyaratan tertentu dan
pengawasan dari KASN
• Dievaluasi setiap tahun
• Dapat diberikan
kesempatan
untuk mengisi JPT
dari talent pool
• Dievaluasi 2
tahun sekali
Penyampaian Hasil
Penilaian Mandiri
Instansi secara Online
Penyampaian Hasil Penilaian Mandiri Instansi secara Online
Penyampaian Hasil Penilaian Mandiri Instansi secara Online
PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT
259
325,5
255,5
230,5
297
258
388
243
286
321,5
265
295302,5
252,5245
300
323
278,5
307
220
313,5
338
217
365,5
268,5
359,5
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Kemenaker
KemenkoBidangPerekonomian
KemenkoBidangPolhukam
Kemenlu
Kemendagri
KementerianESDM
KementerianPUPUR
Kemenkominfo
KementerianLHK
Kemenkes
Kemendag
Kemenhub
Kemenperin
Kemendikbud
KemendesdanPDT
Kemensos
KementerianKP
KementerianATR/BPN
KementerianPPN/Bappenas
KementerianPPdanPA
Kemensetneg
Kementan
Kemenpora
Kemenkeu
Kemenpar
KementerianBUMN
Kategori I: 100-174 Kategori II: 175-249 Kategori III: 250-324 Kategori IV: 325-400
TUJUAN
• Untuk memotret
secara umum sejauh
mana praktek
manajemen ASN di
instansi pemerintah
sudah didasarkan
pada prinsip merit.
• Menyediakan
masukan dalam
pembuatan kebijakan
yang terkait dengan
penerapan sistem
merit.
METODE
• Rapid Assessment
oleh instansi
• Verifikasi oleh KASN
PENILAIAN MANDIRI DI 12 INSTANSI PERCONTOHAN
Kemente-
rian PUPR
Kemente-
rian
Keuangan
Provinsi
Jawa Barat
Provinsi
Jawa Tengah
Provinsi
Jawa Timur
Provinsi DIY Provinsi Bali
Provinsi
Riau
Provinsi
Sulawesi
Utara
Skor 374,5 363 268 270 275 324,5 184 216,5 178
Level 4 4 3 3 3 3 2 2 2
0
50
100
150
200
250
300
350
400
TUJUAN:
1. Mengetahui sejauhmana prinsip merit
sudah diterapkan dalam manajemen
ASN di masing-masing Instansi
Pemerintah; dan
2. Menyediakan masukan bagi instansi
yang dinilai terkait upaya-upaya yang
masih diperlukan dalam upaya
menerapkan prinsip merit.
METODE
Self assessment oleh instansi
Verifikasi oleh KASN berdasarkan bukti
OUTPUT
1. Penetapan Tingkat
2. Rekomendasi Perbaikan
PERMASALAHAN UMUM
No. KRITERIA PERMASALAHAN
1 PERENCANAAN KEBUTUHAN Perencanaan hanya fokus pada kebutuhan akan CPNS
2 PENGADAAN Pengaturan hanya untuk penerimaan CPNS dan pengisian JPT
3 PENGEMBANGAN KARIER DAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1. Standar kompetensi belum tersedia atau hanya bersifat umum
2. Pemetaan kompetensi hanyadilakukan terhadap pegawai ang pernah ikut seleksi
JPT saja
3. Belum membuat analisis kesenjangan
4. Pengembangan kompetensi belum didasarkan pada kesenjangan
4 MUTASI/ROTASI, PROMOSI,
DEMOSI
1. Pola karier belum disusun
2. Talent pool dan rencana suksesi belum terbangun
3. Pengaturan hanya fokus pada pengisian JPT
5 MANAJEMEN KINERJA 1. Penetapan target kinerja belum tajam dna belum didasarkan pada RPJM
2. Metode evaluasi belum obyektif dan/atau belum dilakukan secara berkala
3. Belum ada analisis kesnejangan kinerja
4. Belum ada upaya untuk memperbaiki kinerja yg dibawah target
6 PENGGAJIAN, PENGHARGAAN
DAN DISIPLIN
1. Penghasilan belum dikaitkan dnegan kinerja
2. Penegakan disiplin lemah
8 SISTEM INFORMASI Sistem informasi kepegawaian belum terintegrasi dengan sistem informasi lainnya yang
terkait
Outline
Roadmap Penerapan Sistem Merit
• Bab I Pendahuluan
• Bab II Tantangan dan Peluang Penerapan Sistem Merit
• Bab III Target Penerapan Sistem Merit
• Bab IV Strategi dan Arah Kebijakan Penerapan Sistem Merit
• Bab V Program Prioritas Penerapan Sistem Merit
• Bab VI Rencana Aksi Penerapan Sistem Merit
BAB I PENDAHULUAN
• Setiap instansi pemerintah menyusun profil instansi instansi secara
umum terkait dengan manajemen ASN.
• Profil instansi pemerintah menggambarkan kondisi manajemen ASN
secara spesifik pada saat ini untuk menggali potensi dan
permasalahan ASN agar perumusan strategi dan arah kebijakan
penerapan sistem merit dilakukan dengan tepat.
• Profil instansi pemerintah dituangkan dalam tabel kondisi sistem
merit saat ini
KONDISI SISTEM MERIT SAAT INI
No Aspek Sub Aspek Kondisi Saat Ini
1 Perencanaan Kebutuhan
ASN
2 Pengadaan ASN
3 Pengembangan Karir
4 Promosi dan Mutasi
5 Manajemen Kinerja
6 Penggajian, Penghargaan
dan Disiplin
7 Perlindungan dan
Pelayanan
8 Sistem Informasi
BAB II TANTANGAN DAN PELUANG PENERAPAN SISTEM MERIT
• Penerapan sistem merit harus mampu mengantisipasi isu-isu strategis
yang dapat:
• Menimbulkan kerugian yang lebih besar pada masa mendatang.
• Mewujudkan ASN yang professional, berintegritas, netral dan
berkinerja tinggi
BAB III TARGET PENERAPAN SISTEM MERIT
• Target yang ingin dicapai dalam beberapa tahun ke depan (misalkan 5
tahun yang akan datang) berdasarkan profil instansi pemerintah serta
hasil analisis tantangan dan peluang penerapan sistem merit.
• Bab ini juga merupakan rencana capaian dari Bab I dengan indikator
capaian yang telah ditentukan.
KONDISI SISTEM MERIT YANG INGIN DICAPAI
No Aspek Sub Aspek Indikator Target Capaian
1 Perencanaan Kebutuhan
ASN
2 Pengadaan ASN
3 Pengembangan Karir
4 Promosi dan Mutasi
5 Manajemen Kinerja
6 Penggajian, Penghargaan
dan Disiplin
7 Perlindungan dan
Pelayanan
8 Sistem Informasi
BAB IV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
PENERAPAN SISTEM MERIT
• Profil instansi pemerintah menjelaskan keterkaitan Visi,
Misi, Tujuan, dan Sasaran serta pencapaian target
penerapan sistem merit.
• Strategi penerapan sistem merit merupakan strategi
untuk masing-masing aspek sistem merit.
• Arah kebijakan penerapan sistem merit adalah pedoman
untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar
lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran
penerapan sistem merit. Arah kebijakan merasionalkan
pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan
pengaturan pelaksanaannya yang dibuat dalam beberapa
tahap (setiap tahun) untuk masing-masing sub kriteria
sistem merit.
VISI : ……………………………………………………………………………………………………………………
MISI yang berkaitan dengan penerapan sistem merit: ...........................................
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
(1) (2) (3) (4)
Tujuan 1 :
yang
berkaitan
dengan
penerapan
sistem merit
1. Sasaran 1.1
1.Perencanaan Kebutuhan ASN: ….
1. Sub aspek 1.1: ….
2. Sub aspek 1.2: ….
3. ……………………………
2. Pengadaan ASN: ….
1. Sub aspek 2.1: ….
2. Sub aspek 2.2: ….
3. ……………………………
8………………………………
1. Sub aspek 8.1: ….
2. Sub aspek 8.2: ….
3. ……………………………
2. Sasaran 1.2 1. Strategi 1
2. Strategi 2
………………………………..
8. Strategi 8
Tujuan 2 dst Dst Dst Dst
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Contoh Penyusunan Strategi
No Aspek Contoh Strategi
1 Perencanaan Kebutuhan Melakukan identifikasi Kebutuhan Riil Pegawai dengan
mempertimbangkan kompetensi yang diperlukan,
pegawai yang pensiun untuk 5 tahun ke depan.
2 Pengadaan ASN Memastikan pegawai yang direkrut sesuai kebutuhan
dan proses seleksi obyektif dan transparan
3 Pengembangan Karir Melakukan pembinaan secara terus-menerus sesuai
dengan kompetensi, potensi serta kinerja masing-
masing pegawai
4 Promosi dan Mutasi Melaksanakan promosi, muasi dan rotasi secara
transparan berdasarkan pertimbangan yang obyektif.
5 Manajemen Kinerja Mengembangkan manajemen kinerja untuk
mengoptimalkan potensi pegawai.
Contoh Penyusunan Arah Kebijakan
No Strategi Contoh Arah Kebijakan
1 Melakukan identifikasi Kebutuhan
Riil Pegawai dengan
mempertimbangkan kompetensi
yang diperlukan, pegawai yang
pensiun untuk 5 tahun ke depan.
Menyusun peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawai untuk
jangka menengah (5 tahun)
Membangun database pegawai yang lengkap dan real time yang
dapat menyediakan data pegawai yang akan pensiun dalam jangka
menengah (5 tahun)
2 Memastikan pegawai yang direkrut
sesuai kebutuhan dan proses seleksi
obyektif dan transparan.
Menyusun rencana pengadaan ASN untuk tahun berjalan
Melaksanakan penerimaan CPNS/PPPK/pengalihan PNS dari
instansi lain pada tahun terakhir secara terbuka dan kompetitif
3 Melakukan pembinaan secara terus-
menerus sesuai dengan kompetensi,
potensi serta kinerja masing-masing
pegawai
Menyusun standar kompetensi manajerial, bidang dan sosio
kultural untuk setiap jabatan
Menyusun profil pegawai berdasarkan pemetaan talenta/
kompetensi
BAB V PROGRAM PRIORITAS PENERAPAN
SISTEM MERIT
• Fokus penerapan sistem merit merupakan uraian
rinci fokus program di setiap sub aspek sistem
merit.
No
Sasaran
Penerapan
Sistem
Merit
Strategi
dan Arah
Kebijakan
Indikator
Kinerja
(Outcome)
Capaian Kinerja
Program
Penerapan
Sistem
Merit
Bidang
Urusan
Unit
Organisasi
Penanggung
Jawab
Anggaran
Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
BAB VI RENCANA AKSI PENERAPAN SISTEM MERIT
• Rencana aksi penerapan sistem merit merupakan wujud
implementasi strategi penerapan sistem merit dalam jangka waktu
tertentu yang mencakup berbagai arah kebijakan, fokus, program
prioritas, dan kegiatan serta dilengkapi dengan indikator kinerja
penerapan sistem merit, pendanaan, dan penanggung jawab.
Rencana Aksi Penerapan Sistem Merit
No
Strategi
Program/Kegiatan
/ Indikator
Penerapan
Sistem Merit
Kondisi
Sistem
Merit
Saat Ini
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi
Sistem
Merit
yang
akan
Dicapai
Unit
Organisasi
Penanggung
jawab
AnggaranArah
Kebijakan
Tahun 0
Tahun
1
Tahun
2
Tahun
3
Tahun
4
Tahun
5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1.
aspek 1
Sub aspek 1
Dst
aspek 2
Sub aspek 1
Dst
2. Dst
3. Dst
Dst…
PENUTUP
• Tata cara penilaian diatur dengan Peraturan KASN
• Hasil penilaian disampaikan instansi kepada KASN dan KASN melaporkan hasil penilaian
kepada Menteri PANRB
• Walaupun Instansi sudah mencapai nilai diatas 325 (sangat baik), namun tetap ada
kemungkinan untuk diminta mengisi JPT melalui seleksi terbuka, apabila:
• jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk suatu jabatan yang akan diisi terbatas;
• para pejabat tersebut masih kurang memenuhi persyaratan
• Instansi agar berkoordinasi dengan KASN sebelum melaksanakan pengisian JPT untuk
memastikan kandidat memenuhi persyaratan.
• Evaluasi kemajuan penerapan sistem merit didasarkan pada road map instansi dan
dilaksanakan oleh KemenPANRB bersama KASN
• Hasil evaluasi sebagai masukan dalam pembuatan kebijakan
• Pembinaan penerapan sistem merit dilaksanakan oleh Tim yang terdiri dari Kemen
PANRB, BKN, LAN dan KASN dan instansi sesuai kebutuhan.

More Related Content

What's hot

Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
KutsiyatinMSi
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
bertobodje
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
pracoyo cipto nugroho
 

What's hot (20)

Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdf
Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdfModel Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdf
Model Pembel dan Penyel PKA 2022_PPSDM Bukittinggi 2022.pdf
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
 
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
 
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSAnalisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
 
overview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptxoverview-pka-pkp.pptx
overview-pka-pkp.pptx
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asn
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasila
 
strategi pengembangan kompetensi
strategi pengembangan kompetensistrategi pengembangan kompetensi
strategi pengembangan kompetensi
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
 
ppt berakhlak.pptx
ppt berakhlak.pptxppt berakhlak.pptx
ppt berakhlak.pptx
 
Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil NegaraManajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen Aparatur Sipil Negara
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Transformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas duniaTransformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas dunia
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem meritMembangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 

Similar to Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit

Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id idMateri_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
anwarsoleh1
 
Kebijakan penilaian prestasi kerja PNS (pp 46 tahun 2011)
Kebijakan penilaian prestasi kerja PNS (pp 46 tahun 2011)Kebijakan penilaian prestasi kerja PNS (pp 46 tahun 2011)
Kebijakan penilaian prestasi kerja PNS (pp 46 tahun 2011)
Yudhi Aldriand
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
ZulkarnainTamim1
 
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
KutsiyatinMSi
 
Analisisbebankerja 090618214301-phpapp02 (1)
Analisisbebankerja 090618214301-phpapp02 (1)Analisisbebankerja 090618214301-phpapp02 (1)
Analisisbebankerja 090618214301-phpapp02 (1)
Siti Djawijah
 

Similar to Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit (20)

Manajemen Talenta Feb 2018.pptx
Manajemen Talenta Feb 2018.pptxManajemen Talenta Feb 2018.pptx
Manajemen Talenta Feb 2018.pptx
 
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id idMateri_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
Materi_FGD_08-09112018_(1)materi fgd id id
 
Bimbingan teknis uu asn unri
Bimbingan teknis uu asn unriBimbingan teknis uu asn unri
Bimbingan teknis uu asn unri
 
Bkn
BknBkn
Bkn
 
Kebijakan penilaian prestasi kerja PNS (pp 46 tahun 2011)
Kebijakan penilaian prestasi kerja PNS (pp 46 tahun 2011)Kebijakan penilaian prestasi kerja PNS (pp 46 tahun 2011)
Kebijakan penilaian prestasi kerja PNS (pp 46 tahun 2011)
 
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptxpert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
pert 13 PPSDM Pengembangan KARIER TGL 16 des 2022.pptx
 
SOSIALISASI CAT GROBOGAN.pptx
SOSIALISASI CAT GROBOGAN.pptxSOSIALISASI CAT GROBOGAN.pptx
SOSIALISASI CAT GROBOGAN.pptx
 
Materi Diklat Ahli Pertama 2024 JFA terbaru
Materi Diklat Ahli Pertama 2024 JFA terbaruMateri Diklat Ahli Pertama 2024 JFA terbaru
Materi Diklat Ahli Pertama 2024 JFA terbaru
 
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
Penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah-28 april ...
 
Feedback satria
Feedback satriaFeedback satria
Feedback satria
 
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptxBAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
BAHAN KEBIJAKAN UKOM (1).pptx
 
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
3.penilaian kinerja dan angka kredit jfk
 
Analisisbebankerja 090618214301-phpapp02 (1)
Analisisbebankerja 090618214301-phpapp02 (1)Analisisbebankerja 090618214301-phpapp02 (1)
Analisisbebankerja 090618214301-phpapp02 (1)
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptxATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
ATURAN DASAR KEPEGAWAIAN Aparatur Sipil Negara.pptx
 
Memperkuat Peran HR dalam Organisasi ASN
Memperkuat Peran HR dalam Organisasi ASNMemperkuat Peran HR dalam Organisasi ASN
Memperkuat Peran HR dalam Organisasi ASN
 
Bab v sampai vii
Bab v sampai viiBab v sampai vii
Bab v sampai vii
 
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptxPPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
PPT Pembinaan Manajemen ASN KAB PROBOLINGGO.pptx
 
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGMModul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
Modul Kebijakan Pengembangan Jabfung TGM
 
UU-ASN.pptx
UU-ASN.pptxUU-ASN.pptx
UU-ASN.pptx
 

More from Ridho Fitrah Hyzkia

More from Ridho Fitrah Hyzkia (20)

The Civil Service System of The Republic of Korea
The Civil Service System of The Republic of KoreaThe Civil Service System of The Republic of Korea
The Civil Service System of The Republic of Korea
 
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
Pemilu dan Turbulensi Politik 2019
 
Manajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Manajemen Media Sosial Instansi PemerintahManajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
Manajemen Media Sosial Instansi Pemerintah
 
Media sosial dan hoax
Media sosial dan hoaxMedia sosial dan hoax
Media sosial dan hoax
 
Hoax dan tanggungjawab sosial media pers
Hoax dan tanggungjawab sosial media persHoax dan tanggungjawab sosial media pers
Hoax dan tanggungjawab sosial media pers
 
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual CurrencyKebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
Kebijakan Bank Indonesia terkait Virtual Currency
 
Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018 Indonesia Digital Landscape 2018
Indonesia Digital Landscape 2018
 
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2017
 
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
 
Why indonesia & Why Now
Why indonesia & Why NowWhy indonesia & Why Now
Why indonesia & Why Now
 
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan PolitikAda Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik
 
E-book Milenial
E-book MilenialE-book Milenial
E-book Milenial
 
Merekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce IndonesiaMerekam Data e-Commerce Indonesia
Merekam Data e-Commerce Indonesia
 
Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018
 
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk NegeriKH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
 
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
Hasil Penilaian dan Kompetensi Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan dan Kompe...
 
Hasil Survey Keanekaragaman
Hasil Survey KeanekaragamanHasil Survey Keanekaragaman
Hasil Survey Keanekaragaman
 
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi  Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
Korupsi, Religiusitas dan Intoleransi
 
The Global Competitiveness Report 2016-2017
The Global Competitiveness Report 2016-2017The Global Competitiveness Report 2016-2017
The Global Competitiveness Report 2016-2017
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 

Recently uploaded

Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
citraislamiah02
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
NezaPurna
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
hartonohajar
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
Di Prihantony
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
iman333159
 

Recently uploaded (13)

Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 

Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit

  • 1. PENGUKURAN INDEKS PENERAPAN SISTEM MERIT Bogor, 29 Oktober 2018 Dr. Anggara Hayun Anujuprana Asisten KASN Bidang Pengembangan Sistem
  • 2. Pengertian Sistem Merit kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi. Tujuan Sistem Merit Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya; Mempertahankan ASN melalui pemberian kompensasi yang adil dan layak; Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat; Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip merit (neptisme, primordialisme, SISTEM MERIT MENURUT UU ASN
  • 3. INDIKATOR MERIT Menurut Pasal 134 Ayat (2) PP No. 11/2017 a. Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan; b. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja; c. Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka; d. Memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola karir, dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta; e. Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian kinerja yang objektif dan transparan; f. Menerapkan kode etik dan kode perilaku pegawai ASN; g. Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai hasil penilaian kinerja; h. Memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan wewenang; dan i. Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh pegawai ASN.
  • 4. Bagi instansi yang belum menerapkan sistem merit (Pasal 108 UU ASN) 1. PENGISIAN JPT MELALUI SELEKSI TERBUKA Bagi instansi yang sudah menerapkan sistem merit dalam manajemen ASN dapat dikecualikan dari seleksi terbuka (Pasal 111 UU ASN) 2. PENGISIAN JPT DARI INTERNAL INSTANSI PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MENURUT UU 5 TAHUN 2014
  • 5. PENGECUALIAN SELEKSI TERBUKA Pasal 111 UU ASN: • Instansi dapat melakukan pengisian JPT dengan tidak melalui seleksi terbuka apabila sudah menerapkan sistem merit; • Penetapan apakah instansi sudah menerapkan sistem merit dilakukan melalui evaluasi yang dilaksanakan oleh KASN  Peraturan Menteri PANRB No. 40 Thn 2018: • 8 Aspek yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pengecualian Aspek Penilaian perencanaan kebutuhan pengadaan pengembangan karier manajemen kinerja penggajian, penghargaan dan disiplin promosi dan mutasi perlindungan dan pelayanan sistem Infomasi
  • 6. Peraturan KASN NO. 5 TAHUN 2017 Tentang Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit dalam manajemen ASN di Instansi Pemerintah
  • 7. LANDASAN HUKUM 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara a. Pasal 30 : KASN berfungsi sebagai pengawas pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada Instansi Pemerintah. b.Pasal 32 ayat (1) butir a: KASN berwenang mengawasi setiap tahapan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi mulai dari pembentukan panitia seleksi instansi, pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, pengusulan nama calon, penetapan, dan pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi; c. Pasal 111 : (1) Ketentuan mengenai pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108, Pasal 109, dan Pasal 110 dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan KASN. (2) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib melaporkan secara berkala kepada KASN untuk mendapatkan persetujuan baru.
  • 8. LANDASAN HUKUM 2. PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS Pasal 134 (1) Ketentuan mengenai pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan Komisi Aparatur Sipil Negara. (3) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan secara berkala kepada Komisi Aparatur Sipil Negara untuk mendapatkan persetujuan baru.
  • 9. LANDASAN HUKUM 3. Peraturan Menteri PANRB No. 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen ASN • Pasal 17: (2) Tata cara penilaian diatur dengan Peraturan KASN (7) Hasil penilaian mandiri disampaikan kepada KASN dan KASN melaporkan hasilnya kepada Menteri. • Pasal 19 (1) Pengawasan dalam penerapan sistem merit dilakukan ASN (2) KASN mempunyai kewenangan melaksanakan monitoring dan evaluasi (4) Dalam melaksanakan pembinaan KASN dapat berkoordinasi dengan KemenPANRB, BKN, LAN dan instansi lainnya terkait • Pasal 20 • Evaluasi kemajuan dilaksanakan KemenPANRB bersama KASN • Evaluasi didasarkan pada road map instansi
  • 10. SISTEM PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT 01 02 03 TUJUAN Memastikan Instansi Pemerintah sudah menerapkan manajemen ASN berdasarkan sistem merit. KRITERIA PENILAIAN Kriteria dikembangkan berdasarkan:  Aspek-aspek manajemen SDM yang diatur dalam UU 5 Thn 2014 dan PP 11 Thn 2017  Studi literatur dan pengalaman di sektor swasta METODE PENILAIAN Pelaksanaan penilaian menggunakan metode self assessment Peraturan KASN NO. 5 TAHUN 2017
  • 11. TATA CARA PENILAIAN 1) Penilaian dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh PPK yang diketuai oleh PyB dan beranggotakan pejabat yang terkait di bidang kepegawaian di masing-masing Instansi 2) Penilaian dilaksanakan berdasarkan aspek dan sub-aspek yang telah ditetapkan KASN 3) Penyampaian hasil penilaian oleh Instansi kepada KASN disertai dengan bukti-bukti yang diperlukan 4) Verifikasi atas hasil penilaian yang disampaikan Instansi oleh tim yang dibentuk Ketua KASN 5) Penetapan tingkat penerapan sistem merit dan penerbitan rekomendasi oleh pimpinan KASN 6) Tindak lanjut rekomendasi oleh Instansi; 7) Monitoring dan bimbingan dari Tim KASN, Kemenpan, BKN dan LAN. PENILAIAN MANDIRI VERIFIKASI BUKTI PENETAPAN INDEKS/TINGKAT REKOMENDASI
  • 12. ASPEK PENILAIAN NO. ASPEK KONDISI IDEAL 1 Perencanaan Kebutuhan Instansi sudah mempunyai rencana kebutuhan ASN untuk 5 tahun berdasarkan Anjab dan ABK yang disusun berdasarkan jumlah, pangkat, dan kualifikasi pegawai yang ada, dengan mempertimbangkan pegawai yang akan pensiun 2 Pengadaan Instansi sudah mempunyai kebijakan internal (Permen, Pergub, Perbub, Perwal) terkait pemenuhan kebutuhan akan pegawai yang dilakukan secara terbuka dan kompetitif, dari jalur CPNS, PPPK, dan juga dari PNS yang berasal dari instansi lain. 3 Pengembangan Karir Instansi sudah mempunyai kebijakan dan program pengembangan karier yang dimulai dengan pemetaan talenta, analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja, strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan dan pembentukan talent pool dan rencana suksesi. 4 Promosi dan Mutasi Instansi mempunyai kebijakan promosi, mutasi secara obyektif dan transparan didasarkan pada kesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja dengan memanfaatkan Talent Pool.
  • 13. NO. ASPEK KONDISI IDEAL 5 Manajemen Kinerja Instansi sudah menerapkan manajemen kinerja, yang dimulai dengan penetapan target kinerja, evaluasi kinerja secara berkala dengan menggunakan metode yang obyektif, menganalisis kesenjangan kinerja dan mempunyai strategi untuk mengatasinya dan menggunakan hasil penilaian kinerja dalam membuat keputusan terkait promosi, mutasi dan demosi serta Diklat. 6 Penggajian, Penghargaan dan Disiplin Instansi sudah mengaitkan hasil penilaian kinerja dan disiplin dalam membayar tunjangan kinerja dan memberi penghargaan kepada pegawai serta melakukan penegakan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku. 7 Perlindungan dan Pelayanan Instansi mempunyai program perlindungan dan memberikan pelayanan kepada pegawai 8 Sistem Informasi Instansi mempunyai sistem yang mendukung terwujudnya manajemen ASN berbasis merit, seperti Sistem Informasi Kepegawaian, Assessment Center, e-performance, e-office, dll ASPEK PENILAIAN
  • 14. METODE PENILAIAN  Penilaian menggunakan sistem skor dan bobot;  Masing-masing aspek terdiri dari sejumlah sub-aspek;  Masing-masing aspek dan sub-aspek mempunyai bobot yang besarannya ditentukan berdasarkan peranannya dalam sistem merit;  Masing-masing sub-aspek terdiri dari 4 tingkatan: o Kurang dengan skor 1; jika sebagian besar elemen yg dinilai belum sesuai ketentuan o Cukup dengan skor 2; jika baru sebagian elemen yg dinilai sudah sesuai ketentuan o Baik dengan skor 3; jika sebagian besar elemen yang dinilai sudah sesuai ketentuan o Sangat baik dengan skor 4, jika semua elemen yang dinilai sudah sesuai ketentuan , walau ada kekurangan namun dampaknya tdk luas.  Hasil penilaian menentukan tingkat penerapan sistem merit di Instansi yang dinilai serta rekomendasi dalam rangka perbaikan serta rekomendasi KASN
  • 15. BOBOT MASING-MASING ASPEK Perencanaan Pengadaan Pengembangan Karier Mutasi, Rotasi dan Promosi Manajemen Kinerja Penggajian, Penghargaan dan Disiplin Perlindungan dan Pelayanan Sistem Informasi 20% 10% 25% 10% 15% 10% 5% 5%
  • 16. Indeks Penerapan Sistem Merit ASN Dilakukan audit dan supervisi sampai dengan kategori baik Kategori I BURUK (0,2 – 0,4) Dibimbing sampai dengan kategori baik Kategori II KURANG (0,41 – 0,6) Kategori III BAIK (0,61 – 0,8) Kategori IV SANGAT BAIK (0,81 -1) • Diberi kesempatan untuk mengisi JPT dari talent pool namun dengan persyaratan tertentu dan pengawasan dari KASN • Dievaluasi setiap tahun • Dapat diberikan kesempatan untuk mengisi JPT dari talent pool • Dievaluasi 2 tahun sekali
  • 18. Penyampaian Hasil Penilaian Mandiri Instansi secara Online
  • 19. Penyampaian Hasil Penilaian Mandiri Instansi secara Online
  • 20. PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT 259 325,5 255,5 230,5 297 258 388 243 286 321,5 265 295302,5 252,5245 300 323 278,5 307 220 313,5 338 217 365,5 268,5 359,5 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Kemenaker KemenkoBidangPerekonomian KemenkoBidangPolhukam Kemenlu Kemendagri KementerianESDM KementerianPUPUR Kemenkominfo KementerianLHK Kemenkes Kemendag Kemenhub Kemenperin Kemendikbud KemendesdanPDT Kemensos KementerianKP KementerianATR/BPN KementerianPPN/Bappenas KementerianPPdanPA Kemensetneg Kementan Kemenpora Kemenkeu Kemenpar KementerianBUMN Kategori I: 100-174 Kategori II: 175-249 Kategori III: 250-324 Kategori IV: 325-400 TUJUAN • Untuk memotret secara umum sejauh mana praktek manajemen ASN di instansi pemerintah sudah didasarkan pada prinsip merit. • Menyediakan masukan dalam pembuatan kebijakan yang terkait dengan penerapan sistem merit. METODE • Rapid Assessment oleh instansi • Verifikasi oleh KASN
  • 21. PENILAIAN MANDIRI DI 12 INSTANSI PERCONTOHAN Kemente- rian PUPR Kemente- rian Keuangan Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Timur Provinsi DIY Provinsi Bali Provinsi Riau Provinsi Sulawesi Utara Skor 374,5 363 268 270 275 324,5 184 216,5 178 Level 4 4 3 3 3 3 2 2 2 0 50 100 150 200 250 300 350 400 TUJUAN: 1. Mengetahui sejauhmana prinsip merit sudah diterapkan dalam manajemen ASN di masing-masing Instansi Pemerintah; dan 2. Menyediakan masukan bagi instansi yang dinilai terkait upaya-upaya yang masih diperlukan dalam upaya menerapkan prinsip merit. METODE Self assessment oleh instansi Verifikasi oleh KASN berdasarkan bukti OUTPUT 1. Penetapan Tingkat 2. Rekomendasi Perbaikan
  • 22. PERMASALAHAN UMUM No. KRITERIA PERMASALAHAN 1 PERENCANAAN KEBUTUHAN Perencanaan hanya fokus pada kebutuhan akan CPNS 2 PENGADAAN Pengaturan hanya untuk penerimaan CPNS dan pengisian JPT 3 PENGEMBANGAN KARIER DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI 1. Standar kompetensi belum tersedia atau hanya bersifat umum 2. Pemetaan kompetensi hanyadilakukan terhadap pegawai ang pernah ikut seleksi JPT saja 3. Belum membuat analisis kesenjangan 4. Pengembangan kompetensi belum didasarkan pada kesenjangan 4 MUTASI/ROTASI, PROMOSI, DEMOSI 1. Pola karier belum disusun 2. Talent pool dan rencana suksesi belum terbangun 3. Pengaturan hanya fokus pada pengisian JPT 5 MANAJEMEN KINERJA 1. Penetapan target kinerja belum tajam dna belum didasarkan pada RPJM 2. Metode evaluasi belum obyektif dan/atau belum dilakukan secara berkala 3. Belum ada analisis kesnejangan kinerja 4. Belum ada upaya untuk memperbaiki kinerja yg dibawah target 6 PENGGAJIAN, PENGHARGAAN DAN DISIPLIN 1. Penghasilan belum dikaitkan dnegan kinerja 2. Penegakan disiplin lemah 8 SISTEM INFORMASI Sistem informasi kepegawaian belum terintegrasi dengan sistem informasi lainnya yang terkait
  • 23. Outline Roadmap Penerapan Sistem Merit • Bab I Pendahuluan • Bab II Tantangan dan Peluang Penerapan Sistem Merit • Bab III Target Penerapan Sistem Merit • Bab IV Strategi dan Arah Kebijakan Penerapan Sistem Merit • Bab V Program Prioritas Penerapan Sistem Merit • Bab VI Rencana Aksi Penerapan Sistem Merit
  • 24. BAB I PENDAHULUAN • Setiap instansi pemerintah menyusun profil instansi instansi secara umum terkait dengan manajemen ASN. • Profil instansi pemerintah menggambarkan kondisi manajemen ASN secara spesifik pada saat ini untuk menggali potensi dan permasalahan ASN agar perumusan strategi dan arah kebijakan penerapan sistem merit dilakukan dengan tepat. • Profil instansi pemerintah dituangkan dalam tabel kondisi sistem merit saat ini
  • 25. KONDISI SISTEM MERIT SAAT INI No Aspek Sub Aspek Kondisi Saat Ini 1 Perencanaan Kebutuhan ASN 2 Pengadaan ASN 3 Pengembangan Karir 4 Promosi dan Mutasi 5 Manajemen Kinerja 6 Penggajian, Penghargaan dan Disiplin 7 Perlindungan dan Pelayanan 8 Sistem Informasi
  • 26. BAB II TANTANGAN DAN PELUANG PENERAPAN SISTEM MERIT • Penerapan sistem merit harus mampu mengantisipasi isu-isu strategis yang dapat: • Menimbulkan kerugian yang lebih besar pada masa mendatang. • Mewujudkan ASN yang professional, berintegritas, netral dan berkinerja tinggi
  • 27. BAB III TARGET PENERAPAN SISTEM MERIT • Target yang ingin dicapai dalam beberapa tahun ke depan (misalkan 5 tahun yang akan datang) berdasarkan profil instansi pemerintah serta hasil analisis tantangan dan peluang penerapan sistem merit. • Bab ini juga merupakan rencana capaian dari Bab I dengan indikator capaian yang telah ditentukan.
  • 28. KONDISI SISTEM MERIT YANG INGIN DICAPAI No Aspek Sub Aspek Indikator Target Capaian 1 Perencanaan Kebutuhan ASN 2 Pengadaan ASN 3 Pengembangan Karir 4 Promosi dan Mutasi 5 Manajemen Kinerja 6 Penggajian, Penghargaan dan Disiplin 7 Perlindungan dan Pelayanan 8 Sistem Informasi
  • 29. BAB IV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENERAPAN SISTEM MERIT • Profil instansi pemerintah menjelaskan keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta pencapaian target penerapan sistem merit. • Strategi penerapan sistem merit merupakan strategi untuk masing-masing aspek sistem merit. • Arah kebijakan penerapan sistem merit adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran penerapan sistem merit. Arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya yang dibuat dalam beberapa tahap (setiap tahun) untuk masing-masing sub kriteria sistem merit.
  • 30. VISI : …………………………………………………………………………………………………………………… MISI yang berkaitan dengan penerapan sistem merit: ........................................... Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan (1) (2) (3) (4) Tujuan 1 : yang berkaitan dengan penerapan sistem merit 1. Sasaran 1.1 1.Perencanaan Kebutuhan ASN: …. 1. Sub aspek 1.1: …. 2. Sub aspek 1.2: …. 3. …………………………… 2. Pengadaan ASN: …. 1. Sub aspek 2.1: …. 2. Sub aspek 2.2: …. 3. …………………………… 8……………………………… 1. Sub aspek 8.1: …. 2. Sub aspek 8.2: …. 3. …………………………… 2. Sasaran 1.2 1. Strategi 1 2. Strategi 2 ……………………………….. 8. Strategi 8 Tujuan 2 dst Dst Dst Dst STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
  • 31. Contoh Penyusunan Strategi No Aspek Contoh Strategi 1 Perencanaan Kebutuhan Melakukan identifikasi Kebutuhan Riil Pegawai dengan mempertimbangkan kompetensi yang diperlukan, pegawai yang pensiun untuk 5 tahun ke depan. 2 Pengadaan ASN Memastikan pegawai yang direkrut sesuai kebutuhan dan proses seleksi obyektif dan transparan 3 Pengembangan Karir Melakukan pembinaan secara terus-menerus sesuai dengan kompetensi, potensi serta kinerja masing- masing pegawai 4 Promosi dan Mutasi Melaksanakan promosi, muasi dan rotasi secara transparan berdasarkan pertimbangan yang obyektif. 5 Manajemen Kinerja Mengembangkan manajemen kinerja untuk mengoptimalkan potensi pegawai.
  • 32. Contoh Penyusunan Arah Kebijakan No Strategi Contoh Arah Kebijakan 1 Melakukan identifikasi Kebutuhan Riil Pegawai dengan mempertimbangkan kompetensi yang diperlukan, pegawai yang pensiun untuk 5 tahun ke depan. Menyusun peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawai untuk jangka menengah (5 tahun) Membangun database pegawai yang lengkap dan real time yang dapat menyediakan data pegawai yang akan pensiun dalam jangka menengah (5 tahun) 2 Memastikan pegawai yang direkrut sesuai kebutuhan dan proses seleksi obyektif dan transparan. Menyusun rencana pengadaan ASN untuk tahun berjalan Melaksanakan penerimaan CPNS/PPPK/pengalihan PNS dari instansi lain pada tahun terakhir secara terbuka dan kompetitif 3 Melakukan pembinaan secara terus- menerus sesuai dengan kompetensi, potensi serta kinerja masing-masing pegawai Menyusun standar kompetensi manajerial, bidang dan sosio kultural untuk setiap jabatan Menyusun profil pegawai berdasarkan pemetaan talenta/ kompetensi
  • 33. BAB V PROGRAM PRIORITAS PENERAPAN SISTEM MERIT • Fokus penerapan sistem merit merupakan uraian rinci fokus program di setiap sub aspek sistem merit. No Sasaran Penerapan Sistem Merit Strategi dan Arah Kebijakan Indikator Kinerja (Outcome) Capaian Kinerja Program Penerapan Sistem Merit Bidang Urusan Unit Organisasi Penanggung Jawab Anggaran Kondisi Awal Kondisi Akhir (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
  • 34. BAB VI RENCANA AKSI PENERAPAN SISTEM MERIT • Rencana aksi penerapan sistem merit merupakan wujud implementasi strategi penerapan sistem merit dalam jangka waktu tertentu yang mencakup berbagai arah kebijakan, fokus, program prioritas, dan kegiatan serta dilengkapi dengan indikator kinerja penerapan sistem merit, pendanaan, dan penanggung jawab.
  • 35. Rencana Aksi Penerapan Sistem Merit No Strategi Program/Kegiatan / Indikator Penerapan Sistem Merit Kondisi Sistem Merit Saat Ini Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Sistem Merit yang akan Dicapai Unit Organisasi Penanggung jawab AnggaranArah Kebijakan Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. aspek 1 Sub aspek 1 Dst aspek 2 Sub aspek 1 Dst 2. Dst 3. Dst Dst…
  • 36. PENUTUP • Tata cara penilaian diatur dengan Peraturan KASN • Hasil penilaian disampaikan instansi kepada KASN dan KASN melaporkan hasil penilaian kepada Menteri PANRB • Walaupun Instansi sudah mencapai nilai diatas 325 (sangat baik), namun tetap ada kemungkinan untuk diminta mengisi JPT melalui seleksi terbuka, apabila: • jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk suatu jabatan yang akan diisi terbatas; • para pejabat tersebut masih kurang memenuhi persyaratan • Instansi agar berkoordinasi dengan KASN sebelum melaksanakan pengisian JPT untuk memastikan kandidat memenuhi persyaratan. • Evaluasi kemajuan penerapan sistem merit didasarkan pada road map instansi dan dilaksanakan oleh KemenPANRB bersama KASN • Hasil evaluasi sebagai masukan dalam pembuatan kebijakan • Pembinaan penerapan sistem merit dilaksanakan oleh Tim yang terdiri dari Kemen PANRB, BKN, LAN dan KASN dan instansi sesuai kebutuhan.