SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
ISSN: 2089-0133
April 2013
Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.1 halaman 86
Perhitungan Energi Disosiasi Gugus Fungsi OH-
dan
PO4
3-
Hidroksiapatit dengan Pemodelan Spektroskopi
Inframerah Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)
Khusnul Yakin, Sidikrubadi Pramudito, Kiagus Dahlan
Institut Pertanian Bogor
Yakin_united@yahoo.com
Received 09-02-2012, Revised 27-03-2012, Accepted 27-03-2012, Published 25-04-2013
ABSTRAK
Hydroxyapatite Ca10(PO4)6(OH)2 is a calcium phosphate compound having biocompatibility
properties. FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) was used to determine the
characteristics of the hydroxyapatite group. Modeling the functional groups of hydroxyapatite
can be used to obtain vibrational frequencies and spring constants. Analysis of energy release
function is performed by calculating the dissociation energy. In this paper will be shown the
results of theoretical modeling of hydroxyl and phosphate using spring models. Modeling the
functional groups OH-
obtained spring constant 524,4559 N/m and the absorption wave number
3497,5677 cm-1
. Modelling functional groups PO4
3-
obtained spring constant 612,2704 N/m
and the wave number 1085,2559 cm-1
absorption. The constant and absorption wave numbers
obtained are used to calculate the dissociation energy. OH-
dissociation energy obtained by
566,5637 kJ/mol and the dissociation energy of PO4
3-
is 567,6248 kJ/mol. Absorption wave
numbers are obtained in accordance with experimental results on sometrik stretch modes, and
the dissociation energy derived functional group is also close to the value of literature.
Key words: hydroxyapatite, functional groups, dissociation energies, oscillator anharmonik
ABSTRAK
Hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 adalah Senyawa kalsium fosfat yang memiliki sifat
biokompatibilitas. FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) digunakan untuk
mengetahui karakteristik gugus hidroksiapatit. Pemodelan gugus fungsi hidroksiapatit dapat
digunakan untuk mendapatkan frekuensi vibrasi dan konstanta pegas. Analisis energi pelepasan
gugus fungsinya dilakukan dengan menghitung energi disosiasi. Dalam tulisan ini akan
ditampilkan hasil teoritik pemodelan gugus hidroksil dan fosfat menggunakan model pegas.
Pemodelan gugus fungsi OH-
dihasilkan konstanta pegas 524,4559 N/m dan bilangan
gelombang serap 3497,5677 cm-1
. Pemodelan gugus fungsi PO4
3-
dihasilkan konstanta pegas
612,2704 N/m dan bilangan gelombang serap 1085,2559 cm-1
. Konstanta dan bilangan
gelombang serap yang didapatkan digunakan untuk menghitung energi disosiasi. Energi
disosiasi OH-
dihasilkan sebesar 566,5637 kJ/mol dan energi disosiasi PO4
3-
adalah 567,6248
kJ/mol. Bilangan gelombang serap yang didapatkan sesuai dengan hasil eksperimen pada mode
regangan sometrik, dan energi disosiasi gugus fungsi yang didapatkan juga mendekati nilai
literatur.
Kata kunci: hidroksiapatit, gugus fungsi, energi disosiasi, osilator anharmonik
Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 87
(2)
PENDAHULUAN
Senyawa kalsium fosfat adalah material anorganik yang banyak digunakan dalam aplikasi
medis, diantaranya untuk implan tulang. Hal ini dikarenakan senyawa kalsium fosfat
bersifat bioaktif dan biokompatibel[1,2]
. Senyawa kalsium fosfat penyusun tulang
diantaranya trikalsium fosfat (Ca3(PO4)2) dan hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2.Salah satu
tahap yang paling penting pada pembuatan material hidroksiapatit adalah proses sintering.
Proses sintering dapat mengubah fasa pada kalsium fosfat. Struktur karbonat dalam
hidroksiapatit dapat menempati dua posisi, pertama menggantikan OH-
membentuk apatit
karbonat tipe A Ca10(PO4)6CO3 (AKA) pada suhu tinggi dan kedua menggantikan PO4
3-
membentuk apatit karbonat tipe B Ca10(PO4)3(CO3)3(OH)2 (AKB) pada suhu rendah[3]
.
Untuk mengetahui karakteristik molekul hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 dari spektroskopi
inframerah secara teori diperlukan pemodelan yang tepat untuk mendekati hasilnya.
Pendekatan spektroskopi inframerah molekul Hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 dapat
didekati dengan penyederhanaan bentuk molekulnya sehingga dapat dihitung bilangan
gelombang vibrasi gugus fungsinya yaitu OH-
dan PO4
3-
.Selain itu, Perubahan fasa pada
kalsium fosfat terjadi karena pelepasan gugus fungsi yang digantikan dengan gugus fungsi
lain. Analisis energi disosiasi dapat digunakan untuk menentukan energi pelepasan gugus
fungsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung konstanta pegas dan bilangan
gelombang serap gugus fungsi molekul Hidroksiapatit dan menentukan energi disosiasi
gugus fungsi molekul hidroksiapatit.
LANDASAN TEORI
Persamaan Lagrange
Persamaan Lagrange adalah selisih antara energi kinetik dan energi potensial.
Persamaan differensial gerak dapat didefinisikan sebagai berikut[4]
.
Energi Disosiasi
Energi ikatan dibedakan menjadi energi disosiasi untuk senyawa molekul, dan energi kisi
untuk senyawa ion. Energi disosiasi (D) terkait dengan energi yang diperlukan untuk
memutuskan ikatan senyawa molekul atau kovalen. Sedangkan energi kisi terkait dengan
energi yang dilepas untuk pembentukan ikatan senyawa ion.
Fungsi potensial molekul diatomik secara umum adalah deret Taylor dalam
di titik .
(1)
(3)
Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 88
Gambar 1. Kurva energi potensial anharmonik
Pada tahun 1929, Morse mengusulkan fungsi energi potensial untuk berbagai macam nilai
R adalah sebagai berikut.
Ketika energi potensial mendekati energi disosiasi, dan energi potensialnya nol
ketika [5]. Persamaan schrodinger dapat diselesaikan untuk potensial Morse, dan
nilainya sesuai dengan persamaan berikut.
dan
Particle Swarm Optimization (PSO)
Setiap partikel diasumsikan memiliki dua karakteristik: pasisi dan kecepatan. Setiap
partikel bergerak dalam ruang tertentu dan mengingat posisi terbaik yang pernah dilalui
atau ditemukan terhadap sumber makanan atau nilai fungsi objektif. Setiap partikel
menyampaikan informasi atau posisi bagusnya kepada partikel yang lain dan
menyesuaikan posisi dan kecepatan masing-masing berdasarkan informasi yang diterima
mengenai posisi yang bagus tersebut. Misalkan kita mempunyai fungsi berikut [6].
Min Dimana
Dimana adalah batas bawah dan adalah batas atas dari . Prosedur PSO dapat
dijabarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Mengasumsikan bahwa ukuran kelompok atau kawanan (jumlah partikel) adalah .
Membangkitkan populasi awal dengan rentang dan secara random sehingga
didapat . Partikel-partikel awal ini akan menjadi .
Evaluasi nilai fungsi tujuan untuk setiap partikel dan nyatakan dengan
(7)
Menghitung kecepatan semua partikel. Semua partikel bergerak menuju titik optimal
dengan suatu kecepatan. Awalnya semua kecepatan dari partikel diasumsikan sama dengan
nol. Menganggap iterasi .
Pada iterasi ke- , ditemukan dua parameter penting untuk setiap partikel yaitu:
Nilai terbaik sejauh ini dari (koordinat partikel pada iterasi dan nyatakan sebagai
. Nilai terbaik untuk semua partikel yang ditemukan sampai iterasi ke- , ,
(4)
(5)
(6)
Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 89
dengan nilai fungsi tujuan paling kecil atau minimum diantara semua partikel untuk semua
iterasi sebelumnya, .
Menghitung kecepatan partikel pada iterasi ke- dengan rumus sebagai berikut:
8989898989898989898989898989898989
Menghitung posisi atau koordinat partikel pada iterasi ke- dengan cara
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berupa pemodelan teoritik yang dilaksanakan di Laboratorium Fisika Teori.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak MS. Office 2007,
Software Matlab. 2008, dan Software Hypercame.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan gugus fungsi hidroksil dan fosfat dengan
menggunakan model pegas. Geometri dari gugus hidroksil dan fosfat disesuaikan dengan
bentuk yang digambarkan pada Hypercame. Gugus hidroksil memiliki dua model dengan
model A yang menghubungkan gugus hidroksil dengan massa yang sangat besar dan
model B yang menghubungkan gugus hidroksil dengan reduksi massa atom Ca dan O.
Pemodelan fosfat memiliki bentuk tiga dimensi dengan ikatan antar atomnya berupa pegas.
Model fosfat A menghubungkan gugus fosfat dengan massa yang sangat besa, sedangkan
fosfat B menghubungkan gugus fosfat dengan reduksi massa atom Ca dan O.
Menentukan Persamaan Mode Vibrasi Pemodelan
Persamaan mode vibrasi pemodelan dilakukan dengan menggunakan persamaan Lagrange.
Setiap pemodelan dicari selisih energi kinetik dan potensialnya kemudian di subtitusikan
ke persamaan Lagrange.
Perhitungan Konstanta Pegas dan Bilangan gelombang Serap
Perhitungan konstanta pegas dan bilangan gelombang serap dilakukan dengan komputasi
menggunakan metode PSO. Pemodelan gugus hidroksil diberikan dengan rentang
konstanta satu antara 500-700 N/m, konstanta dua antara 600-800 N/m dan
bilangan gelombang serap antara 3400-3700 cm-1
. Gugus fosfat diberikan dengan
rentang antara 800-1000 N/m, antara 900-1100 N/m dan antara 300-1100 cm-1
,
sedangkan untuk pemodelan gugus fosfat C diberikan rentang antara 600-800 N/m,
antara 700-900 N/m dan antara 1050-1250 cm-1
.
Perhitungan Energi Disosiasi
Energi disosiasi dihitung dengan menggunakan komputasi menggunakan metode PSO.
Perhitungan energi disosiasi gugus hidroksil diberikan antara 400-600 N/m, panjang
ikatan antar atomnya antara 1-5 Angstrom, dan energi disosiasinya antara 560-
580 kJ/mol. Energi disosiasi gugus fosfat diberikan antara 500-700 N/m, antara 1-5
Angstrom, dan antara 560-580 kJ/mol.
Interpretasi Data
Bilangan gelombang serap yang didapatkan dari pemodelan gugus hidroksil dan gugus
fosfat dicocokkan dengan hasil eksperimen.
(8)
Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 90
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemodelan Gugus Fungsi OH-
Pemodelan gugus fungsi OH-
A
Gambar 2.(color online) Model gugus fungsi OH-
A
Hasil dari komputasi didapatkan adalah 582,1664 N/m, adalah 740,0577 N/m, dan
adalah 3407,3159 cm-1
serta ketepatan adalah 96,8561 %.
Pemodelan gugus fungsi OH-
B
Gambar 3. (color online) Model gugus fungsi OH-
B
Hasil dari komputasi didapatkan adalah 524,4559 N/m, adalah 720,779 N/m, dan
adalah 3497,5677 cm-1
serta ketepatan adalah 99,543 %. Dari kedua pemodelan gugus
fungsi OH-
, pemodelan B lebih mendekati nilai literatur daripada pemodelan A.
Pemodelan Gugus Fungsi PO4
3-
Pemodelan gugus fungsi PO4
3-
A
Gambar 4. (color online) Model gugus fungsi PO4
3-
A
Hasil komputasi didapatkan adalah 901,7243 N/m, adalah 993,4157 N/m, dan
adalah 799,9804 cm-1
serta ketepatan adalah 97,0132 %.
Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 91
Pemodelan gugus fungsi PO4
3-
B
Gambar 5. (color online) Model gugus fungsi PO4
3-
B
Hasil dari komputasi didapatkan adalah 1033,2086 N/m, adalah 1018,8902 N/m, dan
adalah 1085,2559 cm-1
serta ketepatan adalah 99,501 %.Dari kedua pemodelan
didapatkan pemodelan gugus fungsi PO4
3-
B yang lebih baik karena memiliki ketepatan
yang lebih besar.
Pemodelan gugus fungsi PO4
3-
C
Gambar 6. (color online) Pemodelan gugus fungsi PO4
3-
C
Hasil dari komputasi didapatkan adalah 612,2704 N/m, adalah 847,4916 N/m, dan
adalah 1087,4385 cm-1
serta ketepatan adalah 98,4919 %.
Analisis Bilangan Gelombang Serap terhadap Hasil Eksperimen
Bilangan gelombang serap hasil pemodelan teoritis didapatkan nilai yang terdapat pada
rentang mode vibrasi regangan simetrik gugus hidroksil dan fosfat. Hal tersebut
dikarenakan pemodelan yang dibuat hanya berupa analisis pergerakan regangan,
sedangkan pada gerak bendingnya belum dianalisis pada penelitian ini. Hasil dari
pemodelan ini juga didapatkan konstanta pegas yang merupakan ikatan gugus hidroksil
dan fosfat dengan atom-atom pada senyawa hidroksiapatit. Konstanta ini berguna untuk
perhitungan energi disosiasi.
Hasil Perhitungan Energi Disosiasi
Konstanta yang sudah didapatkan dari pemodelan gugus fungsi OH-
dan PO4
3-
digunakan
untuk menghitung energi disosiasi gugus fungsi tersebut. Berikut adalah GUI untuk
menghitung energi disosiasi gugus fungsi.Hasil komputasi didapatkan energi disosiasi
gugus hidroksil adalah 566,5637 kJ/mol, dan energi disosiasi gugus fosfat adalah 567,6248
kJ/mol.
Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 92
Analisis Energi Disosiasi Gugus Hidroksil dan Fosfat
Energi disosiasi gugus fosfat lebih besar daripada gugus hidroksil. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa energi untuk melepaskan gugus fosfat dari senyawa hidroksiapatit
membutuhkan energi yang lebih besar daripada gugus hidroksil. Energi pelepasan ini
berasal dari kalor dalam proses sintering, sehingga dapat dianalisis kalor dan suhu yang
dibutuhkan untuk mengubah senyawa hidroksiapatit menjadi senyawa kalsium fosfat lain.
Gambar 7. (color online) Tampilan Komputasi
KESIMPULAN
Vibrasi gugus OH-
dan PO4
3-
terjadi akibat penyerapan inframerah sehingga terjadi transisi
energi yang terdeteksi sebagai bilangan gelombang serap. Pemodelan gugus fungsi OH-
didapatkan konstanta pegas adalah 524,4559 N/m, bilangan gelombang serap adalah
3497,5677 cm-1
dan energi disosiasinya adalah 566,5637 kJ/mol. Pemodelan gugus fungsi
PO4
3-
didapatkan konstanta pegas adalah 612,2704 N/m, bilangan gelombang serap adalah
1059,3734 cm-1
dan energi disosiasinya adalah 567,6248 cm-1
.
DAFTAR PUSTAKA
1 Ho, E. Y. 2005. Engineering Bioactive Polymers for the Next Generation of Bone
Repair, Thesis of Drexel University.
2 Gonzales, M., Hernandes, E.,Ascencio, J. A., Pacheco, F., and Rodrigues, R. 2003.
Hydroxyapatite Crystals Grown on a Cellulose Matrix Using Titanium Alkoxide as a
Coupling agent, J. Mater. chem, 13, 2948-2951.
3 Aoki, H. 1991.Science and Medical Applications of Hydroxyapatite, Tokyo: Institute
for Medical and Engineering, Dental University.
4 Fowles, G.R., Cassiday, G.L. 1999. Analytical mechanics Ed ke-6. Philadelphia :
Saunders College Publishing.
5 Graybeal, J.D. 1988. Molecular spectroscopy. Singapore: McGraw-Hill Book Co.
6 Kennedy, J.,and Eberhart, R.C. 1995. Particle swarm optimization. IEEE International
Conference on Neural Networks. IEEE Service Center, Piscataway.

More Related Content

What's hot

teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL...
ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL...ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL...
ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL...Universitas Gadjah Mada
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomMilla Andista
 
20130911130900 unit 5 atom dan struktur elektron 1
20130911130900 unit 5 atom dan struktur  elektron 120130911130900 unit 5 atom dan struktur  elektron 1
20130911130900 unit 5 atom dan struktur elektron 1Aminah Rahmat
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-intiIntan Nsp
 
09 bab8
09 bab809 bab8
09 bab81habib
 
Makalah fisin
Makalah fisinMakalah fisin
Makalah fisinSiti Rani
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiFita Permata
 
209109096 4 bab-ii-metode-kimia-komputasi
209109096 4 bab-ii-metode-kimia-komputasi209109096 4 bab-ii-metode-kimia-komputasi
209109096 4 bab-ii-metode-kimia-komputasiGiea Yueriza Gifella
 
Radiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMARadiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMAIrhuel_Abal2
 
Bahan ajar fisika fisika inti dan radioaktivitas
Bahan ajar fisika fisika  inti  dan  radioaktivitasBahan ajar fisika fisika  inti  dan  radioaktivitas
Bahan ajar fisika fisika inti dan radioaktivitaseli priyatna laidan
 

What's hot (19)

Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika  inti  dan  radioaktivitasFisika  inti  dan  radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitas
 
ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL...
ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL...ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL...
ANALISA UJI XRF (X-ray fluorescence spectrometry) PADA SAMPEL BAHAN AIR METAL...
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atom
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
20130911130900 unit 5 atom dan struktur elektron 1
20130911130900 unit 5 atom dan struktur  elektron 120130911130900 unit 5 atom dan struktur  elektron 1
20130911130900 unit 5 atom dan struktur elektron 1
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti
 
09 bab8
09 bab809 bab8
09 bab8
 
Struktur atomx
Struktur atomxStruktur atomx
Struktur atomx
 
Kimia Komputasi
Kimia KomputasiKimia Komputasi
Kimia Komputasi
 
Makalah fisin
Makalah fisinMakalah fisin
Makalah fisin
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 
209109096 4 bab-ii-metode-kimia-komputasi
209109096 4 bab-ii-metode-kimia-komputasi209109096 4 bab-ii-metode-kimia-komputasi
209109096 4 bab-ii-metode-kimia-komputasi
 
Radiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMARadiasi benda-hitam SMA
Radiasi benda-hitam SMA
 
Laporan praktikum konstanta rydberg
Laporan praktikum konstanta rydbergLaporan praktikum konstanta rydberg
Laporan praktikum konstanta rydberg
 
Sifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglieSifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglie
 
Bahan ajar fisika fisika inti dan radioaktivitas
Bahan ajar fisika fisika  inti  dan  radioaktivitasBahan ajar fisika fisika  inti  dan  radioaktivitas
Bahan ajar fisika fisika inti dan radioaktivitas
 

Similar to Perhitungan Energi Disosiasi Gugus Fungsi OH- dan PO43- Hidroksiapatit dengan Pemodelan Spektroskopi Inframerah Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)

Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Kalderizer
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiSinta Sry
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01sanoptri
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
 
Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5broute
 
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdfBuku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdfekocahyono57
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia wafiqasfari
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiabanachan
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber OptikLaporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber OptikBogiva Mirdyanto
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Paarief Udin
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Paarief Udin
 

Similar to Perhitungan Energi Disosiasi Gugus Fungsi OH- dan PO43- Hidroksiapatit dengan Pemodelan Spektroskopi Inframerah Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO) (20)

Aas 1
Aas 1Aas 1
Aas 1
 
Bab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atomBab 1 struktur atom
Bab 1 struktur atom
 
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
Teori atom modern (Teori Mekanika Kuantum)
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Aas
AasAas
Aas
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
FISIKA_INTI-2.pptx
FISIKA_INTI-2.pptxFISIKA_INTI-2.pptx
FISIKA_INTI-2.pptx
 
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xiBab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
Bab 1 struktur atom,sistem periodik, ikatan kimia kelas xi
 
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
Bab1strukturatomsistemperiodikikatankimiakelasxi 141109045814-conversion-gate01
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XIBab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
Bab1 struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia | Kimia Kelas XI
 
Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5Laporan praktikum instrumen 5
Laporan praktikum instrumen 5
 
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdfBuku Ajar Bentuk Molekul.pdf
Buku Ajar Bentuk Molekul.pdf
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimia
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber OptikLaporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
Laporan praktikum Fislab Serat Fiber Optik
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
 
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
Radioaktif nailul ummah xii ipa 2
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Perhitungan Energi Disosiasi Gugus Fungsi OH- dan PO43- Hidroksiapatit dengan Pemodelan Spektroskopi Inframerah Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO)

  • 1. ISSN: 2089-0133 April 2013 Indonesian Journal of Applied Physics (2013) Vol.3 No.1 halaman 86 Perhitungan Energi Disosiasi Gugus Fungsi OH- dan PO4 3- Hidroksiapatit dengan Pemodelan Spektroskopi Inframerah Berbasis Particle Swarm Optimization (PSO) Khusnul Yakin, Sidikrubadi Pramudito, Kiagus Dahlan Institut Pertanian Bogor Yakin_united@yahoo.com Received 09-02-2012, Revised 27-03-2012, Accepted 27-03-2012, Published 25-04-2013 ABSTRAK Hydroxyapatite Ca10(PO4)6(OH)2 is a calcium phosphate compound having biocompatibility properties. FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) was used to determine the characteristics of the hydroxyapatite group. Modeling the functional groups of hydroxyapatite can be used to obtain vibrational frequencies and spring constants. Analysis of energy release function is performed by calculating the dissociation energy. In this paper will be shown the results of theoretical modeling of hydroxyl and phosphate using spring models. Modeling the functional groups OH- obtained spring constant 524,4559 N/m and the absorption wave number 3497,5677 cm-1 . Modelling functional groups PO4 3- obtained spring constant 612,2704 N/m and the wave number 1085,2559 cm-1 absorption. The constant and absorption wave numbers obtained are used to calculate the dissociation energy. OH- dissociation energy obtained by 566,5637 kJ/mol and the dissociation energy of PO4 3- is 567,6248 kJ/mol. Absorption wave numbers are obtained in accordance with experimental results on sometrik stretch modes, and the dissociation energy derived functional group is also close to the value of literature. Key words: hydroxyapatite, functional groups, dissociation energies, oscillator anharmonik ABSTRAK Hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 adalah Senyawa kalsium fosfat yang memiliki sifat biokompatibilitas. FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) digunakan untuk mengetahui karakteristik gugus hidroksiapatit. Pemodelan gugus fungsi hidroksiapatit dapat digunakan untuk mendapatkan frekuensi vibrasi dan konstanta pegas. Analisis energi pelepasan gugus fungsinya dilakukan dengan menghitung energi disosiasi. Dalam tulisan ini akan ditampilkan hasil teoritik pemodelan gugus hidroksil dan fosfat menggunakan model pegas. Pemodelan gugus fungsi OH- dihasilkan konstanta pegas 524,4559 N/m dan bilangan gelombang serap 3497,5677 cm-1 . Pemodelan gugus fungsi PO4 3- dihasilkan konstanta pegas 612,2704 N/m dan bilangan gelombang serap 1085,2559 cm-1 . Konstanta dan bilangan gelombang serap yang didapatkan digunakan untuk menghitung energi disosiasi. Energi disosiasi OH- dihasilkan sebesar 566,5637 kJ/mol dan energi disosiasi PO4 3- adalah 567,6248 kJ/mol. Bilangan gelombang serap yang didapatkan sesuai dengan hasil eksperimen pada mode regangan sometrik, dan energi disosiasi gugus fungsi yang didapatkan juga mendekati nilai literatur. Kata kunci: hidroksiapatit, gugus fungsi, energi disosiasi, osilator anharmonik
  • 2. Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 87 (2) PENDAHULUAN Senyawa kalsium fosfat adalah material anorganik yang banyak digunakan dalam aplikasi medis, diantaranya untuk implan tulang. Hal ini dikarenakan senyawa kalsium fosfat bersifat bioaktif dan biokompatibel[1,2] . Senyawa kalsium fosfat penyusun tulang diantaranya trikalsium fosfat (Ca3(PO4)2) dan hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2.Salah satu tahap yang paling penting pada pembuatan material hidroksiapatit adalah proses sintering. Proses sintering dapat mengubah fasa pada kalsium fosfat. Struktur karbonat dalam hidroksiapatit dapat menempati dua posisi, pertama menggantikan OH- membentuk apatit karbonat tipe A Ca10(PO4)6CO3 (AKA) pada suhu tinggi dan kedua menggantikan PO4 3- membentuk apatit karbonat tipe B Ca10(PO4)3(CO3)3(OH)2 (AKB) pada suhu rendah[3] . Untuk mengetahui karakteristik molekul hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 dari spektroskopi inframerah secara teori diperlukan pemodelan yang tepat untuk mendekati hasilnya. Pendekatan spektroskopi inframerah molekul Hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2 dapat didekati dengan penyederhanaan bentuk molekulnya sehingga dapat dihitung bilangan gelombang vibrasi gugus fungsinya yaitu OH- dan PO4 3- .Selain itu, Perubahan fasa pada kalsium fosfat terjadi karena pelepasan gugus fungsi yang digantikan dengan gugus fungsi lain. Analisis energi disosiasi dapat digunakan untuk menentukan energi pelepasan gugus fungsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung konstanta pegas dan bilangan gelombang serap gugus fungsi molekul Hidroksiapatit dan menentukan energi disosiasi gugus fungsi molekul hidroksiapatit. LANDASAN TEORI Persamaan Lagrange Persamaan Lagrange adalah selisih antara energi kinetik dan energi potensial. Persamaan differensial gerak dapat didefinisikan sebagai berikut[4] . Energi Disosiasi Energi ikatan dibedakan menjadi energi disosiasi untuk senyawa molekul, dan energi kisi untuk senyawa ion. Energi disosiasi (D) terkait dengan energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan senyawa molekul atau kovalen. Sedangkan energi kisi terkait dengan energi yang dilepas untuk pembentukan ikatan senyawa ion. Fungsi potensial molekul diatomik secara umum adalah deret Taylor dalam di titik . (1) (3)
  • 3. Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 88 Gambar 1. Kurva energi potensial anharmonik Pada tahun 1929, Morse mengusulkan fungsi energi potensial untuk berbagai macam nilai R adalah sebagai berikut. Ketika energi potensial mendekati energi disosiasi, dan energi potensialnya nol ketika [5]. Persamaan schrodinger dapat diselesaikan untuk potensial Morse, dan nilainya sesuai dengan persamaan berikut. dan Particle Swarm Optimization (PSO) Setiap partikel diasumsikan memiliki dua karakteristik: pasisi dan kecepatan. Setiap partikel bergerak dalam ruang tertentu dan mengingat posisi terbaik yang pernah dilalui atau ditemukan terhadap sumber makanan atau nilai fungsi objektif. Setiap partikel menyampaikan informasi atau posisi bagusnya kepada partikel yang lain dan menyesuaikan posisi dan kecepatan masing-masing berdasarkan informasi yang diterima mengenai posisi yang bagus tersebut. Misalkan kita mempunyai fungsi berikut [6]. Min Dimana Dimana adalah batas bawah dan adalah batas atas dari . Prosedur PSO dapat dijabarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Mengasumsikan bahwa ukuran kelompok atau kawanan (jumlah partikel) adalah . Membangkitkan populasi awal dengan rentang dan secara random sehingga didapat . Partikel-partikel awal ini akan menjadi . Evaluasi nilai fungsi tujuan untuk setiap partikel dan nyatakan dengan (7) Menghitung kecepatan semua partikel. Semua partikel bergerak menuju titik optimal dengan suatu kecepatan. Awalnya semua kecepatan dari partikel diasumsikan sama dengan nol. Menganggap iterasi . Pada iterasi ke- , ditemukan dua parameter penting untuk setiap partikel yaitu: Nilai terbaik sejauh ini dari (koordinat partikel pada iterasi dan nyatakan sebagai . Nilai terbaik untuk semua partikel yang ditemukan sampai iterasi ke- , , (4) (5) (6)
  • 4. Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 89 dengan nilai fungsi tujuan paling kecil atau minimum diantara semua partikel untuk semua iterasi sebelumnya, . Menghitung kecepatan partikel pada iterasi ke- dengan rumus sebagai berikut: 8989898989898989898989898989898989 Menghitung posisi atau koordinat partikel pada iterasi ke- dengan cara METODE PENELITIAN Penelitian ini berupa pemodelan teoritik yang dilaksanakan di Laboratorium Fisika Teori. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak MS. Office 2007, Software Matlab. 2008, dan Software Hypercame. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memodelkan gugus fungsi hidroksil dan fosfat dengan menggunakan model pegas. Geometri dari gugus hidroksil dan fosfat disesuaikan dengan bentuk yang digambarkan pada Hypercame. Gugus hidroksil memiliki dua model dengan model A yang menghubungkan gugus hidroksil dengan massa yang sangat besar dan model B yang menghubungkan gugus hidroksil dengan reduksi massa atom Ca dan O. Pemodelan fosfat memiliki bentuk tiga dimensi dengan ikatan antar atomnya berupa pegas. Model fosfat A menghubungkan gugus fosfat dengan massa yang sangat besa, sedangkan fosfat B menghubungkan gugus fosfat dengan reduksi massa atom Ca dan O. Menentukan Persamaan Mode Vibrasi Pemodelan Persamaan mode vibrasi pemodelan dilakukan dengan menggunakan persamaan Lagrange. Setiap pemodelan dicari selisih energi kinetik dan potensialnya kemudian di subtitusikan ke persamaan Lagrange. Perhitungan Konstanta Pegas dan Bilangan gelombang Serap Perhitungan konstanta pegas dan bilangan gelombang serap dilakukan dengan komputasi menggunakan metode PSO. Pemodelan gugus hidroksil diberikan dengan rentang konstanta satu antara 500-700 N/m, konstanta dua antara 600-800 N/m dan bilangan gelombang serap antara 3400-3700 cm-1 . Gugus fosfat diberikan dengan rentang antara 800-1000 N/m, antara 900-1100 N/m dan antara 300-1100 cm-1 , sedangkan untuk pemodelan gugus fosfat C diberikan rentang antara 600-800 N/m, antara 700-900 N/m dan antara 1050-1250 cm-1 . Perhitungan Energi Disosiasi Energi disosiasi dihitung dengan menggunakan komputasi menggunakan metode PSO. Perhitungan energi disosiasi gugus hidroksil diberikan antara 400-600 N/m, panjang ikatan antar atomnya antara 1-5 Angstrom, dan energi disosiasinya antara 560- 580 kJ/mol. Energi disosiasi gugus fosfat diberikan antara 500-700 N/m, antara 1-5 Angstrom, dan antara 560-580 kJ/mol. Interpretasi Data Bilangan gelombang serap yang didapatkan dari pemodelan gugus hidroksil dan gugus fosfat dicocokkan dengan hasil eksperimen. (8)
  • 5. Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 90 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemodelan Gugus Fungsi OH- Pemodelan gugus fungsi OH- A Gambar 2.(color online) Model gugus fungsi OH- A Hasil dari komputasi didapatkan adalah 582,1664 N/m, adalah 740,0577 N/m, dan adalah 3407,3159 cm-1 serta ketepatan adalah 96,8561 %. Pemodelan gugus fungsi OH- B Gambar 3. (color online) Model gugus fungsi OH- B Hasil dari komputasi didapatkan adalah 524,4559 N/m, adalah 720,779 N/m, dan adalah 3497,5677 cm-1 serta ketepatan adalah 99,543 %. Dari kedua pemodelan gugus fungsi OH- , pemodelan B lebih mendekati nilai literatur daripada pemodelan A. Pemodelan Gugus Fungsi PO4 3- Pemodelan gugus fungsi PO4 3- A Gambar 4. (color online) Model gugus fungsi PO4 3- A Hasil komputasi didapatkan adalah 901,7243 N/m, adalah 993,4157 N/m, dan adalah 799,9804 cm-1 serta ketepatan adalah 97,0132 %.
  • 6. Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 91 Pemodelan gugus fungsi PO4 3- B Gambar 5. (color online) Model gugus fungsi PO4 3- B Hasil dari komputasi didapatkan adalah 1033,2086 N/m, adalah 1018,8902 N/m, dan adalah 1085,2559 cm-1 serta ketepatan adalah 99,501 %.Dari kedua pemodelan didapatkan pemodelan gugus fungsi PO4 3- B yang lebih baik karena memiliki ketepatan yang lebih besar. Pemodelan gugus fungsi PO4 3- C Gambar 6. (color online) Pemodelan gugus fungsi PO4 3- C Hasil dari komputasi didapatkan adalah 612,2704 N/m, adalah 847,4916 N/m, dan adalah 1087,4385 cm-1 serta ketepatan adalah 98,4919 %. Analisis Bilangan Gelombang Serap terhadap Hasil Eksperimen Bilangan gelombang serap hasil pemodelan teoritis didapatkan nilai yang terdapat pada rentang mode vibrasi regangan simetrik gugus hidroksil dan fosfat. Hal tersebut dikarenakan pemodelan yang dibuat hanya berupa analisis pergerakan regangan, sedangkan pada gerak bendingnya belum dianalisis pada penelitian ini. Hasil dari pemodelan ini juga didapatkan konstanta pegas yang merupakan ikatan gugus hidroksil dan fosfat dengan atom-atom pada senyawa hidroksiapatit. Konstanta ini berguna untuk perhitungan energi disosiasi. Hasil Perhitungan Energi Disosiasi Konstanta yang sudah didapatkan dari pemodelan gugus fungsi OH- dan PO4 3- digunakan untuk menghitung energi disosiasi gugus fungsi tersebut. Berikut adalah GUI untuk menghitung energi disosiasi gugus fungsi.Hasil komputasi didapatkan energi disosiasi gugus hidroksil adalah 566,5637 kJ/mol, dan energi disosiasi gugus fosfat adalah 567,6248 kJ/mol.
  • 7. Perhitungan Energi Disosiasi... halaman 92 Analisis Energi Disosiasi Gugus Hidroksil dan Fosfat Energi disosiasi gugus fosfat lebih besar daripada gugus hidroksil. Hal tersebut mengindikasikan bahwa energi untuk melepaskan gugus fosfat dari senyawa hidroksiapatit membutuhkan energi yang lebih besar daripada gugus hidroksil. Energi pelepasan ini berasal dari kalor dalam proses sintering, sehingga dapat dianalisis kalor dan suhu yang dibutuhkan untuk mengubah senyawa hidroksiapatit menjadi senyawa kalsium fosfat lain. Gambar 7. (color online) Tampilan Komputasi KESIMPULAN Vibrasi gugus OH- dan PO4 3- terjadi akibat penyerapan inframerah sehingga terjadi transisi energi yang terdeteksi sebagai bilangan gelombang serap. Pemodelan gugus fungsi OH- didapatkan konstanta pegas adalah 524,4559 N/m, bilangan gelombang serap adalah 3497,5677 cm-1 dan energi disosiasinya adalah 566,5637 kJ/mol. Pemodelan gugus fungsi PO4 3- didapatkan konstanta pegas adalah 612,2704 N/m, bilangan gelombang serap adalah 1059,3734 cm-1 dan energi disosiasinya adalah 567,6248 cm-1 . DAFTAR PUSTAKA 1 Ho, E. Y. 2005. Engineering Bioactive Polymers for the Next Generation of Bone Repair, Thesis of Drexel University. 2 Gonzales, M., Hernandes, E.,Ascencio, J. A., Pacheco, F., and Rodrigues, R. 2003. Hydroxyapatite Crystals Grown on a Cellulose Matrix Using Titanium Alkoxide as a Coupling agent, J. Mater. chem, 13, 2948-2951. 3 Aoki, H. 1991.Science and Medical Applications of Hydroxyapatite, Tokyo: Institute for Medical and Engineering, Dental University. 4 Fowles, G.R., Cassiday, G.L. 1999. Analytical mechanics Ed ke-6. Philadelphia : Saunders College Publishing. 5 Graybeal, J.D. 1988. Molecular spectroscopy. Singapore: McGraw-Hill Book Co. 6 Kennedy, J.,and Eberhart, R.C. 1995. Particle swarm optimization. IEEE International Conference on Neural Networks. IEEE Service Center, Piscataway.