Anzeige

Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan

Field assistant um Bondan the Planter of Palm Oil
31. Jul 2013
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Anzeige
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Anzeige
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan
Nächste SlideShare
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
Wird geladen in ... 3
1 von 11
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige

Más de Bondan the Planter of Palm Oil(20)

Anzeige

Makalah_58 Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan

  1. PENGENDALIAN TINGKAT EROSI TANAH DENGAN KONVERSI LAHAN METODE MEKANIK PADA LAHAN TEGALAN Disusun untuk memenuhi mata kuliah Sistem Pertanian Berkelanjutan Konversi Lahan Semester Genap Tahun 2011 Disusun oleh kelompok Raden Bondan E B (150110080162) Destrina S (150110080133) Fajar Darussalam (150110080132) Ayu Larasati (150110080134) Adi Firmansyah (150110080158) Ruben M (150110080164) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
  2. 2 | P a g e BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya konservasi lahan diarahkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hindrologis, menjaga kelestarian sumber air, meningkatkan sumber daya alam serta memperbaiki kwalitas lingkungan hidup yang pada gilirannya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui usaha tani yang berkelanjutan. Pola usaha tani konservasi merupakan suatu bentuk pengusahaan lahan yang mengkobinasikan teknik konservasi secara mekanik / sipil teknik, vegetatif maupun kimiawi . Erosi merupakan penyebab utama penurunan produktivitas lahankering, terutama yang ditanami tanaman semusim.Oleh karena itu,pemberdayaan lahan tegalan untuk mendukung pemenuhan kebutuhanpangan nasional sulit diharapkan keberlanjutannya, bila aplikasi teknikkonservasi pada area ini tidak diperhatikan. Kerusakan sifat fisik tanah, baik yang diakibatkan oleh proseserosi maupun pengolahan tanah yang intensif, juga seringkali menjadipenyebab penurunan produktivitas lahan tegalan. Oleh karena ituberbagai tindakan yang dapat menekan erosi, mempertahankan meningkatkan kadar bahan organik tanah, dan mengurangi dampaknegatif dari pengolahan tanah, merupakan usaha yang diperlukan dalampelestarian lahan tegalan sebagai salah satu sumberdaya lahan pangan. BAB II
  3. 3 | P a g e TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konservasi tanah secara mekanik Konservasi tanah secara meknik adalah semua perlakuan fisik mekanis yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi serta meningkatkan kelas kemampuan tanah. Metode mekanik / sipil teknik, suatu bentuk metode konservasi tanah dengan menggunakan sarana fisik (tanah, batu dan lain-lain ) sebagai sarana bangunan konservasi tanah. Metode ini berfungsi untuk: a). memperlambat aliran permukaan, b). menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak. Metode vegetatif untuk konservasi tanah dan air termasuk antara lain: penanaman penutup lahan (cover crop) berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah, menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau), mengurangi pengikisan tanah oleh air dan mempertahankan tingkat produktivitas tanah (Seloliman, 1997).Penanaman rumput kegunaannya hampir sama dengan penutup tanah, tetapi mempunyai manfaat lain, yakni sebagai pakan ternak dan penguat terras. Cara penanamannya dapat secara rapat, barisan maupun menurut kontur. Penggunaan sisa tanaman untuk konservasi tanah dapat berbentuk mulsa atau pupuk hijau.Dengan mulsa maka daun atau batang tumbuhan disebarkan di atas permukaan tanah, sedangkan dengan pupuk hijau maka sisa-sisa tanaman tersebut dibenamkan ke dalam tanah (Arsyad, 1989). Syarat-syarat dari tanaman penutup tanah, antara lain: 1. Dapat berkembang dan daunnya banyak. 2. Tahan terhadap pangkasan. 3. Mudah diperbanyak dengan menggunakan biji. 4. Mampu menekan tanaman pengganggu. 5. Akarnya dapat mengikat tanah, bukan merupakan saingan tanaman pokok. 6. Tahan terhadap penyakit dan kekeringan. 7. Tidak berduri dan bersulur yang membelit.
  4. 4 | P a g e Selain dengan penanaman tanaman penutup tanah (cover crop), cara vegetatif lainnya adalah: 1. Tanaman dengan lajur berselang-seling, pada kelerengan 6 – 10 % dengan tujuan: • Membagi lereng agar menjadi lebih pendek. • Dapat menghambat atau mengurangi laju aliran permukaan. • Menahan partikel-partikel tanah yang terbawa oleh aliran permukaan. Tipe-tipe tanaman lajur berseling adalah: • Countur strip cropping, adalah penanaman berselang berdasarkan garis kontur. • Field strip cropping, digunakan untuk kelerengan yang tidak bergelombang dengan jalur dapat melewati garis kontur, tetapi tanaman tidak melewati garis kontur. • Wind strip cropping, digunakan pada lahan yang datar atau kelerengan yang tidak tajam dengan jalur tanaman tegak lurus arah angin, sehingga kadang-kadang arah alur searah dengan kelerengan. • Buffer strip cropping, adalah lajur tanaman yang diselingi dengan lajur rumput atau legume sebagai penyangga. 2. Menanam secara kontur (Countur planting), dilakukan pada kelerengan 15 – 18 % dengan tujuan untuk memperbesar kesempatan meresapnya air sehingga run off berkurang. 3. Pergiliran tanaman (crop rotation). 4. Reboisasi atau penghijauan. 5. Penanaman saluran pembuang dengan rumput dengan tujuan untuk melindungi saluran pembuang agar tidak rusak. Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan (Seloliman, 1997). Termasuk dalam metode mekanik untuk konservasi tanah dan air di antaranya pengolahan tanah.Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman.Tujuan
  5. 5 | P a g e pokok pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma (Arsyad, 1989). Pengendalian erosi secara teknis-mekanis merupakan usaha-usaha pengawetan tanah untuk mengurangi banyaknya tanah yang hilang di daerah lahan pertanian dengan cara mekanis tertentu. Sehubungan dengan usaha-usaha perbaikan tanah secara mekanik yang ditempuh bertujuan untuk memperlambat aliran permukaan dan menampung serta melanjutkan penyaluran aliran permukaan dengan daya pengikisan tanah yang tidak merusak. Pengolahan tanah menurut kontur adalah setiap jenis pengolahan tanah (pembajakan, pencangkulan, pemerataan) mengikuti garis kontur sehingga terbentuk alur-alur dan jalur tumpukan tanah yang searah kontur dan memotong lereng. Alur-alur tanah ini akan menghambat aliran air di permukaan dan mencegah erosi sehingga dapat menunjang konservasi di daerah kering. Keuntungan utama pengolahan tanah menurut kontur adalah terbentuknya penghambat aliran permukaan yang memungkinkan penyerapan air dan menghindari pengangkutan tanah.Oleh sebab itu, pada daerah beriklim kering pengolahan tanah menurut kontur juga sangat efektif untuk konservasi ini. Pembuatan terras adalah untuk mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat- tingkat untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan menahan serta menampungnya agar lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi (Sarief, 1986). Menurut Arsyad (1989), pembuatan terras berfungsi untuk mengurangi panjang lereng dan menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan dan memungkinkan penyerapan oleh tanah, dengan demikian erosi berkurang. BAB III
  6. 6 | P a g e PEMBAHASAN 3.1 Klasifikasi Tipe Metode Mekanik 1.Teras Teras merupakan metode konservasi yang ditujukan untuk mengurangi panjang lereng, menahan air sehingga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah. Terdapat beberapa macam teras, yaitu Teras bangku yang berfungsi : 1) memperlambat aliran permukaan; 2) menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak; 3) meningkatkan laju inflasi; dan 4) mempermudah pengolahan tanah Teras gulud yang berfungsi : untuk menahan laju aliran permukaan dan meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah. Teras kredit adalah teras yang terbentuk secara bertahap karena tertahannya partikel-partikel tanah yang tererosi oleh barisan tanaman yang ditanam secara rapat seperti tanaman pagar atau strip rumput yang ditanam searah kontur. Teras individu adalah teras yang dibuat pada setiap individu tanaman terutama tanaman tahunan. Yang biasa diaplikasikan pada areal perkebunan. Fungsi dari teras individu adalah untuk mengurangi erosi dan meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman tahunan. Teras kebun merupakan jenis teras lain yang dirancang untuk tanaman tahunan khususnya tanaman buah-buahan yang bertujuan : 1) mengefesienkan penerapan teknik konservasi tanah dan 2) memfasilitasi pengelolaan lahan diantaranya fasilitas jalan kebun dan penghematan tenaga kerja dalam pemeliharaan kebun. 2. Rorak Rorak merupakan tempat/lubang penampungan atau peresapan air, dibuat di bidang
  7. 7 | P a g e olah atau saluran peresapan ditujukan untuk memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung tanah yang tererosi. Pada lahan kering beriklim kering, rorak berfungsi sebagi permanen air hujan dan aliran permukaan. 3. Mulsa vertikal Mulsa vertical juga dapat dikembangkan sebagai alternative untuk memudahkan pemanfaatan sisa tanaman di lahan pertanian. Pemanfaatan sisa tanaman sebagai mulsa konvensional belum banyak diterapkan, karena beberapa kesulitan yang dialami oleh petani dalam membersihkan sisa tanaman sebelum melakukan pengolahan tanah dan menyebarkannya kembali diantara barisan tanaman, 4. Barisan Batu Barisan batu yang dibuat mengikuti kontur dan berfungsi untuk meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah dan mengurangi aliran permukaan serta erosi, dapat pula digolongkan sebagai teknik konservasi sipil teknis. Barisan batu dapat diterapkan pada tanah-tanah berbatu, sehingga barisan batu ini juga bias digunakan untuk memperluas bidang olah. 5. Bedengan Bedengan akan efektif sebagai teknik konservasi tanah bila dibuat searah kontur. 3.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Mekanik Kelebihannya adalah praktis, mudah dilakukan, berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan tanaman.Sedangkan kekurangannya adalah tidak semua teknik konservasi tanah mekanik tidak dapat diterapkan untuk semua kondisi lahan, melainkan bersifat spesifik lokasi dan penerapannya harus disesuaikan dengan agroekosistem setempat. 3.3 Pengendalian Erosi Lahan Tegalan Lereng antara 8-15% hanya layak ditanami tanaman semusim bila kondisi tanahnya cukup baik, misalnya solumnya sedangdalam dan tanahnya tidak peka erosi.Pada tanah bersolum dangkal atau lapisan bawah permukaannya terlalu padat, sebaiknya penanaman tanaman semusim
  8. 8 | P a g e dibatasi hanya pada lereng <8%.Lahan dengan tanah bersolum sedang-dalam dengan lereng 15- 40%, penanaman tanaman semusim masih dapat dilakukan, namun harus dikombinasikan dengan tanaman tahunan. Sangat sulit untuk menekan erosi dari suatulahan budidaya sampai level 0 (tanpa erosi).Target yang harus dicapaiadalah menekan erosi sampai di bawah erosi yang dapat dibiarkan(tolerable soil loss/TSL). Kisaran ambang batas erosi yang dapatditoleransi adalah 1,1-13,5 ton/ha/tahun tergantung sifat tanah dansubstratanya (Thompson dalam Arsyad, 2000).Secara garis besar teknik konservasi dapat dibagi dalam 2kelompok, yaitu teknik konservasi vegetatif dan mekanik (sipil teknis).Untuk mencapai hasil yang maksimum dalam mengendalikan erosi danaliran permukaan, aplikasi dari kedua metode ini sebaiknya tidakdipisahkan (Dariah et al., 2004, Santoso et al., 2004). Sebagai contoh,teras (bangku atau gulud) yang tergolong tindakan mekanis, akan dapatberfungsi secara maksimal bila dilengkapi tanaman penguat teras.
  9. 9 | P a g e
  10. 10 | P a g e KESIMPULAN Penerapan teknik konservasi tanah dengan mengurangi derajatkemiringan lahan dan panjang lereng merupakan salah satu cara terbaikmengendalikan erosi. Hal ini dapat ditempuh dengan menggunakanmetode konservasi tanah baik secara mekanik maupun vegetatif. Padaprakteknya, metode konservasi tanah mekanik dan vegetatif sulit untukdipisahkan, karena penerapan metode konservasi tanah mekanik akanlebih efektif dan efisien bila disertai dengan penerapaan metode vegetatif.
  11. 11 | P a g e DAFTAR PUSTAKA Dariah.2007. Konversi Tanah pada Lahan Tegalan. Balai Penelitian Tanah. Bogor.Diakses melaluihttp://balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/lainnya/buku%20bunga%20r mpai%20kta%2012-07%20(ai_dariah).pdf.Tanggal akses 2 April 2011 http://gintingfreeblog.blogspot.com/2011/02/pola-konservasi-lahan.html http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/03/apa-itu-tentang-konservasi-lahan.html http://www.anneahira.com/metode-konservasi-tanah.htm http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/metode-konservasi-tanah-dan-air.html
Anzeige