Propaganda Kepada Teori Penyatuan Agama Setelah Berakhirnya Tiga Kurun Yang Utama
Teori penyatuan agama dipromosikan setelah tiga kurun utama melalui slogan menyesatkan. Teori ini ditolak oleh ulama seperti Ibnu Taimiyah dan diklaim sesat oleh mereka. Upaya untuk memadamkan propaganda sesat ini dilakukan melalui perjuangan ulama.
1. Propaganda Kepada Teori Penyatuan Agama Setelah Berakhirnya Tiga Kurun Yang Utama
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=711&bagian=0
Propaganda Kepada Teori Penyatuan Agama Setelah Berakhi...
Kategori :
Propaganda Sesat
Tanggal : Selasa, 11 Mei 2004 09:52:37 WIB
TINJAUAN HISTORIS TEORI PENYATUAN AGAMA DAN BEBERAPA KASUS YANG BERKAITAN
DENGANNYA
Oleh
Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid
Bagian Kedua dari Enam Tulisan [2/6]
[2]. PROPAGANDA KEPADA TEORI PENYATUAN AGAMA SETELAH BERAKHIRNYA TIGA
KURUN YANG UTAMA
Kemudian muncullah upaya baru dalam menyebarkan teori ini melalui slogan-slogan yang memperdaya
orang-orang jahil. Yakni slogan bahwa agama-agama seperti Yahudi, Nasrani dan Islam, kedudukannya
seperti kedudukan empat madzhab yang dikenal kaum muslimin. Seluruhnya merupakan jalan menuju Allah
Subhanahu wa Ta’ala [1]
Demikian syubhat-syubhat yang mereka tebarkan, nash-nash yang mereka penggal untuk mengelabuhi dan
menjebak kaum awam dan untuk menjaring orang-orang yang menyandang gelar-gelar mentereng di segala
tempat.
Kemudian teori ini ditelan bulat-bulat oleh pentolan-pentolan wihdatul wujud, ittihadiyah, hululiyah, dan
kaum sufi dari golongan ekstrim Syi’ah Rafidah yang mengaku Islam di Mesir, Syam, tanah Parsi dan
negeri-negeri non Arab lainnya. Sebenarnya teori ini mereka warisi dari bangsa Tartar dan bangsa-bangsa
kafir lainnya. Sampai-sampai sebahagian orang-orang mulhid lagi sesat itu membolehkan memeluk agama
Yahudi dan Nasrani, bahkan diantara mereka ada yang lebih mengutamakan agama Yahudi dan Nasrani
daripada agama Islam. Keyakinan sesat ini banyak dianut oleh orang-orang yang dikuasai ilmu filsafat.
Barangkali dari situ mereka berkeyakinan bahwa manusia yang paling utama adalah ‘Al-Muhaqqiq”, yaitu
juru dakwah kepada Al-Hululiyah dan Al-Ittihadiyah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah membongkar kedok mereka di beberapa tempat dalam buku-bukunya. [2]
Melalui perjuangan yang dilakukan oleh ulama-ulama Islam propaganda-propaganda sesat dan kufur ini dapat
dipadamkan. Mereka menyerukan bahwa teori tersebut adalah kufur dan orang-orang yang menganutnya
adalah kafir murtad dari Islam.
Dalam hal ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menunjukkan sikap Islami yang senantiasa di kenang. Demikian
pula ulama-ulama lainnya yang gigih membantah pentolan-pentolan sesat itu, misalnya Al-Hallaj Al-Husein
Halaman 1/2
2. Propaganda Kepada Teori Penyatuan Agama Setelah Berakhirnya Tiga Kurun Yang Utama
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=711&bagian=0
bin Manshur Al-Farisi yang dibunuh karena murtad pada tahun 309 [3], Ibnu Arabi Muhammad bin Ali
Ath-Tha’i pentolan orang-orang yang memiliki keyakinan wihdatul wujud dalam kitabnya Al-Fushush,
meninggal pada tahun 638, Ibnu Sab’in yang meninggal pada tahun 669, At-Tilimsani yang meninggal pada
tahun 690 dan Ibnu Hud yang meninggal pada tahun 699, serta masih banyak yang lainnya lagi.[4]
[Disalin dari kitab Al-Ibthalu Linazhariyyatil Khalthi Baina Diinil Islaami Wa Ghairihii Minal Adyan, edisi
Indonesisa Propaganda Sesat Penyatuan Agama, Oleh Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid, Terbitan Darul
Haq]
_________
Foote Note
[1] Silakan baca Majmu’ Al-Fatawa Juz 4 hal.203
[2] Silakan baca Majmu’ Al-Fatawa Juz 4 hal.203-208, Juz 4 hal.164-167. Juz 28 hal.523. Lihat juga buku
Ash-Shofadiyah Juz 1 hal.98-100 dan 268. Lihat juga buku Ar-Radd Ala Manthiqiyin hal.282-283
[3] Saya sengaja tidak memakai rumus ‘H” sebagai tanda tarikh Hijriyah. Karena di dalam Dienul Islam tidak
ada penanggalan lain kecuali Hijriyah, sedang penanggalan Miladi bukanlah bagian dari penanggalan Hijriyah.
Dan jika menyebut penanggalan Miladi saya akan merumuskannya dengan huruf ‘M’.
[4] Peringatan : Malapetaka yang menimpa kita sekarang ini adalah adanya beberapa oknum yang memuji
orang-orang sesat yang mengaku Islam tersebut, membangga-banggakan mereka serta mempromosikan
ucapan-ucapan mereka. Apalagi orang-orang orientalis dan kolonialis membantu mencetak buku-buku mereka
dan menyebarkannya. Bahaya besar tersebut harus diwaspadai oleh kaum muslimin. Dan hendaknya
orang-orang yang dimudahkan Allah segera bangkit membendung arus penyesatan yang disebarkan melalui
pena dan lisan merka tersebut. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan RasulNya serta dalam rangka
membela Dienullah ini dan melindungi pemeluknya dari kejahatan mereka.
Halaman 2/2